Anda di halaman 1dari 15

Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022

P-ISSN: 2087-4979 | E-ISSN:


Prodi PIAUD Fakultas Tarbiyah
Institut PTIQ Jakarta

Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan


Masalah
Erna Fauziah 1, Tri Kuntoro 2
1
Institut PTIQ Jakarta
2
Pascasarjana Pendidikan MIPA, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

ernafauziah@ptiq.ac.id, pak.trikuntoro@gmail.com
Doi: -
Diterima: 10/04/2022 Direvisi: 20/05/2022 Disetujui: 01/06/2022

Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematik
dan respon mahasiswa terhadap pembelajaran matematika melalui media pembelajaran
Games Asah Otak Modifikasi Berpikir Kritis. Penelitian ini dilaksanakan di Brain Academy
Ruangguru Duren Sawit Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-
eksperimen dengan desain penelitian Two Group Randomized Subject Posttest Only Design
dengan tambahan hasil observasi. Subyek penelitian berjumlah 65 siswa, 35 siswa kelas
eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling.
Kemampuan Pemecahan dan respon siswa diukur dengan menggunakan observasi, angket dan
test. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara deskripsi, media pembelajaran Games
Asah Otak Modifikasi Berpikir Kritis berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematik. kemampuan pemecahan masalah matematik yang diajarkan dengan media
pembelajaran Games Asah Otak Modifikasi Berpikir Kritis lebih baik daripada siswa yang
diajarkan dengan cara biasa. Siswa menunjukkan respon positif yang sangat kuat terhadap
penggunaan media pembelajaran Games Asah Otak Modifikasi Berpikir Kritis dalam
pembelajaran matematika.
Kata Kunci: Games Asah Otak, Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah Matematik.

Abstract:
The purpose of this study was to analyze mathematical problem solving and students' responses
to learning mathematics through learning media of Critical Thinking Modified Brain Teasers.

49
Erna Fauziah, Tri Kuntoro

This research was conducted at the Brain Academy Ruangguru Duren Sawit, East Jakarta. The
research method used is a quasi-experimental research design with Two Group Randomized
Subject Posttest Only Design with additional observations. The research subjects found 65
students, 35 experimental class students and 30 control class students obtained by cluster
random sampling technique. Solving ability and response were measured by using
observations, questionnaires and tests.
The results of the study revealed that descriptively, the learning media of Modified Critical
Thinking Brain Games had an effect on mathematical problem solving abilities. solve
mathematical problems taught by learning media Modified Brain Teasers Critical Thinking
better than those taught in the usual way. Students showed a very strong positive response to
the learning media of Modified Critical Thinking Brain Games in learning mathematics.
Keywords: Brain Teasers Games, Critical Thinking, Mathematical Problem Solving.

Pendahuluan tinggi yang belum siap memasuki dunia


Undang-undang Nomor 20 Tahun kerja karena minimnya kompetensi yang
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dimiliki. Menurut pengamat ekonomi Dr.
menyebutkan, bahwa pendidikan nasional Berry Priyono, bekal kecakapan yang
berfungsi mengembangkan kemampuan diperoleh dari lembaga pendidikan tidak
dan membentuk watak serta peradaban memadai untuk dipergunakan secara
bangsa yang bermartabat dalam rangka mandiri, karena yang dipelajari di lembaga
mencerdaskan kehidupan bangsa. pendidikan sering kali hanya terpaku pada
Pendidikan bertujuan untuk teori, sehingga peserta didik kurang
mengembangkan potensi peserta didik agar inovatif dan kreatif. Upaya meningkatkan
menjadi manusia yang beriman dan kualitas pendidikan perlu diwujudkan agar
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, diperoleh kualitas sumber daya manusia
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, Indonesia yang dapat menunjang
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara pembangunan nasional. Upaya tersebut
yang demokratis serta tanggung jawab. menjadi tugas dan tanggung jawab semua
Namun pada kenyataannya, kualitas tenaga kependidikan.
pendidikan Indonesia dianggap oleh Salah satu cara untuk meningkatkan
banyak kalangan masih rendah. Hal ini bisa kualitas pendidikan adalah dengan belajar.
dilihat dari beberapa indikator, salah Belajar adalah suatu proses yang kompleks
satunya lulusan dari sekolah atau perguruan yang terjadi pada diri setiap orang

50 | El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah

sepanjang hidupnya. Proses belajar itu hadapi. Ia dapat saja mengandalkan


terjadi karena adanya interaksi antara pengalaman, baik dirinya sendiri maupun
seseorang dengan lingkungannya. Oleh orang lain, mengambil teori dari buku-
karena itu,belajar dapat terjadi kapan saja buku, atau bahkan mengandalkan intuisi.
dan di mana saja. Salah satu pertanda Berdasarkan permasalahan di
bahwa seseorang itu telah belajar adalah atas, maka peneliti tertarik untuk
perubahan tingkah laku pada diri orang itu melakukan penelitian tentang modifikasi
yang mungkin disebabkan oleh terjadinya intelegensi dan berpikir kritis dalam
perubahan pada tingkat pengetahuan, memecahkan masalah.
keterampilan dan sikapnya.
Perkembangan ilmu Pengetahuan Metode Penelitian
dan teknologi semakin mendorong upaya- Metode penelitian yang digunakan
upaya pembaruan dalam pemanfaatan adalah metode eksperimen semu (quasi
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. experimental), yaitu metode yang tidak
Para guru dituntut agar mampu memungkinkan peneliti untuk melakukan
menggunakan alat-alat yang dapat pengontrolan secara penuh terhadap sampel
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup penelitian, dimana tidak memungkinkan
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut peneliti untuk mengontrol semua variabel
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan yang relevan kecuali beberapa dari variabel
zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat tersebut.
menggunakan alat yang murah dan efisien Peneliti akan menguji coba
yang meskipun sederhana dan bersahaja, penggunaan media pembelajaran games
tetapi merupakan keharusan dalam upaya asah otak untuk meningkatkan kemampuan
mencapai tujuan pengajaran yang pemecahan masalah, kemudian
diharapkan. membandingkan hasil tes dengan standar
Di samping mampu menggunakan yang diinginkan.
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut Penelitian ini dilaksanakan di Brain
untuk dapat mengembangkan keterampilan Academy Ruangguru Duren Sawit Jakarta
membuat media pembelajaran yang akan Timur. Metode penelitian yang digunakan
digunakannya apabila media tersebut adalah quasi-eksperimen dengan desain
belum tersedia. Kedudukan pendidik dan penelitian Two Group Randomized Subject
tenaga kependidikan, mengharuskan Posttest Only Design dengan tambahan
mereka memiliki kesiapan memberikan hasil observasi. Subyek penelitian
solusi bagi permasalahan yang mereka berjumlah 65 siswa, 35 siswa kelas
El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 | 51
Erna Fauziah, Tri Kuntoro

eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol Hasil Penelitian dan Pembahasan


yang diperoleh dengan teknik cluster Berpikir merupakan salah satu hal
random sampling. Kemampuan yang membedakan antara manusia yang
Pemecahan dan respon siswa diukur satu dan yang lain. Menurut Irdayanti
dengan menggunakan observasi, angket (2018:19) berpikir merupakan proses
dan test. menghasilkan representasi mental yang
Instrument penelitian yang baru melalui transformasi informasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah melibatkan interaksi secara komplek
R&D/Research and Development. meliputi aktivitas penalaran, imajinasi, dan
Pelaksanaan penelitian pengembangan pemecahan masalah.
(R&D) ada beberapa langkah yang harus Menurut Ahmadi dan Supriyono
dilakukan, untuk itu peneliti mengacu pada (dalam Najla:2016) mengatakan berpikir
langkah-langkah menurut Borg and Gall itu merupakan proses yang “diakletis”
yang terdapat sepuluh langkah prosedur artinya selama manusia berpikir, pikiran
penelitian pengembangan yaitu langkah dalam keadaan tanya jawab, untuk dapat
pertama melakukan pengumpulan data, meletakkan hubungan pengetahuan. Dalam
langkah kedua perencanaan, langkah ketiga berpikir memerlukan alat yaitu akal (ratio).
mengembangkan bentuk awal perangkat, Menurut Santrock (dalam
langkah keempat melakukan pengujian Rahmawati:2014) mengatakan berpikir
tahap awal, langkah kelima melakukan adalah memanipulasi atau mengelola dan
revisi, langkah keenam uji coba lapangan, mentransformasi informasi dalam memori.
langkah ketujuh melakukan revisi, langkah Ini sering dilakukan untuk membentuk
kedelapan melakukan uji coba kembali, konsep, bernalar dan berpikir secara kritis,
langkah kesembilan melakukan revisi, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan
langkah kesepuluh diseminasi dan memecahkan masalah (Rahmawati,
implementasi produk. Namun penelitian ini 2014:15).
hanya dilakukan tujuh langkah, hal ini Menurut Najla (2016:16) dalam
karena keterbatasan waktu, dan biaya. Jadi berpikir juga termuat kegiatan meragukan
pada penelitian ini difokuskan membuat dan memastikan, merancang, menghitung,
games asah otak untuk mengatasi masalah mengukur,mengevaluasi, membandingkan,
matematika, terutama pada minat dan menggolongkan, memilah-milah atau
logika matematika siswa. membedakan,menghubungkan,menafsirka
n,melihat kemungkinan-kemungkinan yang

52 | El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah

ada, membuat analisis dan sintesis menalar apa yang diketahuinya, mengetahui cara
atau menarik kesimpulan dari premis- menggunakan informasi untuk
premis yang ada, menimbang, dan memecahkan suatu permasalahan, dan
memutuskan. mampu mencari sumber-sumber
Nur (dalam Febriani:2015) dimana informasi yang relevan sebagai
seseorang dalam berpikir dapat mengolah, pendukung pemecahan masalah (Rahma,
mengorganisasikan bagian dari 2017:17).
pengetahuanya, sehingga pengalaman dan Menurut Rasiman dan Kartinah
pengetahuan yang tidak teratur menjadi (dalam Irdayanti:2018) Berpikir kritis
tersusun serta dapat dipahami. Dengan dapat dipandang sebagai kemampuan
demikian, dalam berpikir seseorang berpikir siswa untuk membandingkan dua
menghubungkan pengertian satu dengan atau lebih informasi, misalkan informasi
pengertian lainya dalam rangka yang diterima dari luar dengan informasi
mendapatkan pemecahan masalah yang yang dimiliki.
dihadapi. Menurut Wulandari (2017:39)
Dari berbagai definisi-definisi berpikir kritis adalah aktivitas mental
diatas maka dapat disimpulkan bahwa individu untuk membuat keputusan dalam
pengertian berpikir adalah aktivitas mental memecahkan masalah yang dihadapi
secara yang dialami seseorang bila mereka dengan berbagai informasi yang sudah
dihadapkan pada suatu masalah atau situasi diperoleh melalui beberapa kategori.
yang harus dipecahkan. Menurut Ratnaningtyas (2016:87)
mengatakan seseorang yang berpikir kritis
Berpikir Kritis dapat dilihat dari bagaimana seseorang itu
Menurut Adinda (dalam Azizah, menghadapi suatu masalah. Begitu juga
dkk:2018) Orang yang mampu berpikir dengan pendapat Lestari (2016:14)
kritis adalah orang yang mampu berpikir kritis adalah kegiatan berpikir
menyimpulkan apa yang diketahuinya, secara sistematis yang memungkinkan
mengetahui cara menggunakan informasi seseorang untuk merumuskan dan
untuk memecahkan permasalahan, dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat
mampu mencari sumber-sumber mereka sendiri. Jadi, seseorang dalam
informasi yang relevan sebagai berpikir kritis itu menggunakan pemikiran
pendukung pemecahan masalah. yang masuk akal untuk memutuskan apa
Orang yang mampu berpikir kritis yang harus dilakukan sesuai dengan
adalah orang yang mampu menyimpulkan kemampuan intelektualnya (Febriani,
El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 | 53
Erna Fauziah, Tri Kuntoro

2015:26). Menurut (Rifqiyana, 2015:27) yang fundamental dari kematangan


ketika siswa berpikir kritis dalam manusia.
matematika, mereka membuat keputusan- Salah satu tujuan berpikir kritis
keputusan yang beralasan atau menurut Najla (2016:20) adalah dapat
pertimbangan tentang apa yang membantu siswa membuat kesimpulan
dialakukan dan dipikirkan. dengan mempertimbangkan data dan
Ennis (2011:1) menyatakan definisi fakta yang terjadi di lapangan.
berpikir kritis adalah critical thinking is Berdasarkan beberapa pendapat
reasonable, reflective thinking that is para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
focused on deciding what to believe or do. berpikir kritis adalah menyimpulkan apa
Menurut definisi ini, berpikir kritis yang diketahui, mengetahui cara
menekankan pada berpikir yang masuk menggunakan informasi untuk
akal dan reflektif. Berpikir yang masuk memecahkan suatu permasalahan dan
akal dan reflektif ini digunakan untuk mampu mencari sumber informasi yang
mengambil keputusan. relevan sebagai pendukung pemecahan
Jonhson (dalam Rahmawati:2014) masalah.
juga menjelaskan Berpikir kritis adalah Berpikir kritis juga dianggap
pemikiran yang masuk akal dan reflektif sebagai kemampuan yang perlu untuk
yang berfokus untuk memutuskan apa dikembangkan agar meningkatnya
yang mesti dipercaya atau dilakukan. kualitas apa yang ada pada diri seseorang.
Inch (dalam Irdayanti 2015)
menyebutkan bahwa berpikir kritis Indikator Berpikir Kritis
mempunyai delapan komponen yang Indikator berpikir kritis dapat
saling terkait yaitu (1) adanya masalah, dilihat dari karakteristiknya, sehingga
(2) mempunyai tujuan, (3) adanya data dengan memiliki karakteristik tersebut
dan fakta, (4) teori, definisi, aksioma, seseorang dapat dikatakan telah memiliki
dalil, (5) awal penyelesaian, (6) kerangka kemampuan berpikir kritis.
penyelesaian, (7) penyelesaian dan Indikator berpikir kritis menurut
kesimpulan, dan (8) implikasi. Wowo (dalam Hadi:2016) sebagai
Kemampuan berpikir kritis berikut: (1) mengidentifikasi fokus
merupakan salah satu modal dasar atau masalah, pertanyaan, dan kesimpulan. (2)
modal intelektual yang sangat penting menganalisis argumen. (3) bertanya dan
bagi setiap orang dan merupakan bagian menjawab pertanyaan klarifikasi atau

54 | El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah

tantangan. (4) mengidentifikasi istilah terbagi menjadi dua indikator yaitu


keputusan dan menangani sesuai alasan. menduga dan memadukan.
(5) mengamati dan menilai laporan Indikator berpikir kritis menurut
observasi. (6) menyimpulkan dan menilai Jacob & Sam (2008) yaitu: (1) merumuskan
keputusan. (7) mempertimbangkan alasan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).
tanpa membiarkan ketidaksepakatan atau (2) kemampuan memberikan alasan untuk
keraguan yang menganggu pikiran. menghasilkan argumen yang benar
Menurut Ennis (2011:2) terdapat 12 (assesment). (3) menarik kesimpulan
indikator kemampuan berpikir kritis yang dengan jelas dan logis dari hasil
dirangkum dalam 5 tahapan yaitu sebagai penyelidikan (inferensi). (4) menyelesaikan
berikut: pertama, klarifikasi dasar atau masalah dengan beragam alternatif
basic clarification. Tahapan ini terbagi penyelesaian berdasarkan konsep
menjadi tiga indikator yaitu merumuskan (strategies).
pertanyaan, menganalisis argumen, dan Indikator berpikir kritis menurut
menanyakan dan menjawab pertanyaan. Facione (2013:5) yaitu: (1) interpretation is
Kedua, memberikan alasan untuk to comprehend and express the meaning or
suatu keputusan (the bases for the significance of a wide variety of
decision). Tahapan ini terbagi menjadi dua experiences, situations, data, events,
indikator yaitu menilai kredibilitas sumber judgments, conventions, beliefs, rules,
informasi dan melakukan observasi dan procedures, or criteria. (2) analysis is to
menilai laporan hasil observasi. identify the intended and actual inferential
Ketiga, menyimpulkan (inference.) relationships among statements, questions,
Tahapan ini terdiri atas tiga indikator yaitu concepts, descriptions, or other forms of
membuat deduksi dan menilai deduksi, representation intended to express belief,
membuat induksi dan menilai induksi dan judgment, experiences, reasons,
mengevaluasi. information, or opinions. and to assess the
Keempat, klarifikasi lebih lanjut logical strength of the actual or intended
(advanced clarification). Tahapan ini inferential relationships among statements,
terbagi menjadi dua indikator yaitu descriptions, questions or other forms of
mendefinisikan, menilai definisi dan representation. (3) evaluation as meaning
mengidentifikasi asumsi. to assess the credibility of statements or
Kelima, dugaan dan keterpaduan other representations which are accounts
(supposition and integration). Tahapan ini or descriptions of a person’s perception,
experience, situation, judgment, belief, or
El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 | 55
Erna Fauziah, Tri Kuntoro

opinios. (4) Inference means to identify and representasi lain dari pendapat seseorang
secure elements needed to draw reasonable atau menilai suatu kesimpulan berdasarkan
conclusions; to form conjectures and hubungan antara informasi dan konsep,
hypotheses; to consider relevant dengan pertanyaan yang ada dalam suatu
information and to educe the consequences masalah. (4) inference, yaitu kemampuan
flowing from data, statements, principles, seseorang untuk mengidentifikasi elemen-
evidence, judgments, beliefs, opinions, elemen yang dibutuhkan dalam membuat
concepts, descriptions, questions, or other kesimpulan yang rasional, dengan
forms of representation. (5) explanation as mempertimbangkan informasi-informasi
being able to present in a cogent and yang relevan dengan suatu masalah dan
coherent way the results of one’s konsekuensinya berdasarkan data yang ada.
reasoning. (6) self-regulation to mean self- (5) explanation, yaitu kemampuan
consciously to monitor one’s cognitive seseorang untuk menyatakan penalaran
activities, the elements used in those seseorang ketika memeberikan alasan atas
activities, and the results educed, pembenaran dari suatu bukti, konsep,
particularly by applying skills in analysis, metedologi, dan kriteria logis berdasarkan
and evaluation to one’s own inferential informasi atau data yang ada, dimana
judgments with a view toward questioning, penalaran ini disajikan dalam bentuk
confirming, validating, or correcting either argumen.
one’s reasoning or one’s results.
Arti dari indikator berpikir kritis Pengertian Pemecahan Masalah
menurut Facione (2013:5) yaitu: (1) Menurut Robert L. Solso
interpretation, yaitu kemampuan seseorang (Mawaddah, 2015) bahwa pemecahan
untuk memahami dan mengekspresikan masalah adalah suatu pemikiran yang
maksud dari suatu situasi, data, penilaian, terarah secara langsung untuk menentukan
aturan, prosedur, atau kriteria yang solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah
bervariasi. (2) analysis, yaitu kemampuan yang spesifik.
seseorang untuk mengklarifikasi Menurut Polya (Indarwati : 2014)
kesimpulan berdasarkan hubungan antara pemecahan masalah merupakan suatu
informasi dan konsep, dengan pertanyaan usaha untuk menemukan jalan keluar dari
yang ada dalam masalah. (3) evaluation, suatu kesulitan dan mencapai tujuan yang
yaitu kemampuan seseorang untuk menilai tidak dapat dicapai dengan segera.
kredibilitas dari suatu pernyataan atau

56 | El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah

Menurut Gunantara (2014) bahkan yang paling mudah sekalipun harus


kemampuan pemecahan masalah dibaca berulang kali dan informasi yang
merupakan kecapakan atau potensi yang terdapat dalam masalah dipelajari dengan
dimiliki siswa dalam menyelesaikan seksama. Biasanya siswa harus menyatakan
permasalahan dan mengaplikasikan dalam kembali masalah dalam bahasanya sendiri.
kehidupan sehari-hari. Langkah 2 : Membuat Rencana Pemecahan
Menurut Kesumawati (Mawaddah, Masalah
2015) menyatakan kemampuan pemecahan Langkah ini perlu dilakukan dengan
masalah matematis adalah kemampuan percaya diri ketika masalah sudah dapat
mengidentifikasi unsur-unsur yang dipahami. Rencana solusi dibangun dengan
diketahui, ditanya, dan kecukupan unsur mempertimbangkan struktur masalah dan
yang diperlukan, mampu membuat atau pertanyaan yang harus djawab. Jika
menyusun model matematika, dapat masalah tersebut adalah masalah rutin
memilih dan mengembangkan strategi dengan tugas menulis kalimat matematika
pemecahan, mampu menjelaskan dan terbuka, maka perlu dilakukan penerjemah
memeriksa kebenaran jawaban yang masalah menjadi bahasa matematika. Jika
diperoleh. masalah yang dihadapi adalah masalah
nonrutin, maka suatu rencana perlu dibuat,
Langkah-Langkah Pemecahan Masalah bahkan kadang strategi baru perlu
Menurut Sri Wardhani (2010 : 33- digambarkan.
34) dalam proses pemecahan masalah, Langkah 3: Melaksanakan Rencana
langkah-langkah dapat dilakukan secara Pemecahan Masalah
urut walaupun kadangkala terdapat Untuk mencari solusi yang tepat,
langkah-langkah yang tidak harus urut, rencana yang sudah dibuat dalam langkah
terutama dalam pemecahan masalah yang harus dilaksanakan dengan hati-hati. Untuk
sulit melalui, estimasi solusi yang dibuat sangat
Langkah 1 : Memahami Masalah perlu. Diagram, tabel, atau urutan dibangun
Langkah ini sangat menekankan secara seksana sehingga si pemecah
kesuksesan memperoleh solusi masalah. masalah tidak akan bingung.
Langkah ini melibatkan pendalaman situasi Tabel digunakan jika perlu. Jika
masalah, melakukan pemilahan fakta-fakta solusi memerlukan komputasi, kebanyakan
menentukan hubungan diantara fakta-fakta individu akan menggunakan kalkulator
dan membuat formulasi pertanyaan untuk menghitung daripada menghitung
masalah. Setiap masalah yang ditulis, dengan kertas dan pensil dan mengurangi
El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 | 57
Erna Fauziah, Tri Kuntoro

kekhawatiran yang sering terjadi dalam


pemecahan masalah.
Jika muncul ketidakkonsistenan
ketika melaksanakan rencana, proses harus
ditelaah ulang untuk mencari sumber
kesulitan masalah
Langkah 4 : Melihat (mengecek) Kembali
Selama langkah ini berlangsung,
Gambar. 2
solusi masalah harus dipertimbangkan. Hasil Modifikasi Berpikir Kritis
Perhitungan harus dicek kembali.
Melakukan pengecekan dapat melibatkan
pemecahan yang mendeterminasi akurasi
dari komputasi dengan menghitung ulang.
Jika membuat estimasi, maka bandingkan
dengan solusi. Solusi harus tetap cocok
terhadap akar masalah meskipun kelihatan
tidak beralasan. Bagian penting dari
langkah ini adalah ekstensi. Ini melibatkan
pencarian alternatif pemecahan masalah Gambar. 3
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis
Modifikasi berpikir kritis untuk
pemecahan masalah
Untuk membuat pembelajaran
matematika semakin efektif dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah maka berpikir kritis dimodifikasi
dengan beberapa model dan pendekatan
pembelajaran, salah satunya seperti Games
Gambar. 4
Asah Otak Matematika . Hasil Modifikasi Berpikir Kritis
Adapun beberapa contoh hasil
modifikasi berpikir kritis dalam pemecahan
masalah sebagai berikut :
Gambar. 1
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis

58 | El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah

Gambar. 5
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis
Gambar. 10
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis

Gambar. 6
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis Gambar. 11
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis

Gambar. 7
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis

Pembelajaran kontekstual
merupakan konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan materi yang diajarkan
dunia nyata dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimiliki dengan penerapannya dalam
Gambar. 8 kehidupan sehari-hari. Melalui konsep ini,
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis
hasil belajar diharapkan lebih bermakna
bagi siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan
hasil tes kemampuan pemecahan masalah
siswa di Brain Academy Duren Sawit
Jakarta Timur diketahui bahwa
Gambar. 9
Hasil Modifikasi Berpikir Kritis pembelajaran matematika yang diterapkan
belum dapat memberikan hasil yang
optimal untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 | 59
Erna Fauziah, Tri Kuntoro

Dampak yang ditimbulkan dari pendekatan yang dibuat penulis untuk


pembelajaran selama ini menunjukkan membantu siswa memecahkan masalah dan
bahwa prestasi siswa masih rendah yaitu membuat hubungan antara pengetahuan
sebesar 60 (cukup), karena siswa tidak yang dimilikinya dengan penerapannya
didorong untuk kreatif dan aktif dalam dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
proses pembelajaran. itu, modifikasi berpikir kritis dalam bentuk
Disisi lain, proses pembelajaran games asah otak ini menjadi salah satu
berpusat pada guru, maka minimal ada tiga alternatif untuk dapat merandong siswa
peran utama yang harus dilakukan guru, aktif dalam proses pembelajaran dan
yaitu guru sebagai perencana, penyampai belajar untuk mampu mengaitkan
informasi dan evaluatif. pengetahuan yang dimilikinya dengan
Dalam melaksanakan peranannya kehidupan sehari-hari sehingga mereka
sebagai penyampai informasi, maka guru dapat meningkatkan kemampuan
dituntut untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah khususnya dalam
profesional, terutama di dalam memilih bidang matematika. proses pembelajaran
pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dan belajar untuk mampu mengaitkan
dengan pokok bahasan yang diajarkannya. pengetahuan yang dimilikinya dengan
Dalam proses pembelajaran kehidupan sehari hari sehingga mereka
sebaiknya siswa tidak hanya dianggap pasif lebih siap dalam menghadapi tantangan
sebagai penerima informasi, akan tetapi global.
dipandang sebagai yang memiliki potensi Terdapat tujuh komponen utama
untuk berkembang. Oleh karena itu, pembelajaran yang mendasari penerapan
diperlukan pendekatan pembelajaran yang pembelajaran kontekstual di kelas.
efektif, yang lebih memberdayakan potensi Ketujuh komponen tersebut adalah
siswa sehingga dapat meningkatkan (1) konstruktivisme (condtructivisme); (2)
keaktifan dan prestasi belajar siswa. bertanya (questioning); (3) menemukan
Modifikasi berpikir kritis dalam (inquiri); (4) masyarakat belajar (learning
bentuk games asah otak ini dianggap community); (5) pemodelan (modeling); (6)
sebagai pendekatan yang memungkinkan refleksi (reflection) dan (7) penilaian
siswa aktif berperan serta dalam proses sebenarnya (authentic assessment).
pembelajaran. Komponen-komponen tersebut
Modifikasi berpikir kritis dalam dianggap dapat meningkatkan kemampuan
bentuk games asah otak merupakan siswa dalam memecahkan masalah

60 | El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah

sehingga hasil belajarnya pun meningkat siswa. Adapun modifikasi dibentuk dengan
(Ayu & nova, 2019) membuat games asah otak matematika dan
secara observasi dan posttest menunjukkan
Kesimpulan bahwa siswa mampu meningkatkan
Dari pembahasan diatas dapat pemecahan masalah matematika dengan
disimpulkan bahwa berpikir adalah games asah otak matematika tersebut.
aktivitas mental secara yang dialami
seseorang bila mereka dihadapkan pada Saran
suatu masalah atau situasi yang harus Diharapkan modifikasi ini tetap
dipecahkan. dikembangkan agar ke depannya siswa
Sedangkan brpikir kritis adalah dapat terus meningkatkan kemampuan
menyimpulkan apa yang diketahui, pemecahan masalah terutama masalah di
mengetahui cara menggunakan informasi pembelajaran matematika.
untuk memecahkan suatu permasalahan
dan mampu mencari sumber informasi Daftar Pustaka
yang relevan sebagai pendukung Agustyawati, S. (2009). Psikologi
pemecahan masalah. Berpikir kritis juga Pendidikan Anak berkebutuhan
dianggap sebagai kemampuan yang perlu Khusus. Lembaga Penelitian UIN.
untuk dikembangkan agar meningkatnya Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar
kualitas apa yang ada pada diri seseorang. Evaluasi Pendidikan. Edisi II. Jakarta:
Adapun terkait pemecahan masalah Bumi Aksara, 2013.
merupakan suatu usaha untuk menemukan Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.
jalan keluar dari suatu kesulitan dan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai 2014.
dengan segera Dr. Nana Sudjana dan Drs Ahmad Rivai,
Dengan demikian, untuk membuat Media Pengajaran. Bandung: Sinar
pembelajaran matematika semakin efektif Baru Algresindo, 2013.
dalam meningkatkan kemampuan Gelar Dwirahayu (eds.), Pendekatan
pemecahan masalah maka berpikir kritis Baru dalam Pembelajaran Sains dan
dimodifikasi dengan beberapa model dan Matematika Dasar: Sebuah Antologi.
pendekatan pembelajaran, salah satunya Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007.
seperti Games Asah Otak Matematika. Riduwan. Metode dan Teknik Menyusun
Modifikasi berpikir kritis ini dibuat Tesis. Bandung: Alfabeta, Cet. X, 2014.
untuk meningkatkan pemecahan masalah Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta:
El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 | 61
Erna Fauziah, Tri Kuntoro

Rajawali Pers, 2009. Hariyanto, E. & Mustafa, P.S. 2020.


Sadiman, Arief S., dkk., Media Pengajaran Remedial dalam
Pendidikan: Pengertian, Pendidikan Jasmani.
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Banjarmasin: Lambung
Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Mangkurat University Press.
Subana, M., dan Sudrajat. Dasar-dasar Mustafa, P.S. & Winarno, M.E. 2020.
Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Pengembangan Buku Ajar Pengajaran
Setia, Cet. IV, 2011. Remedial dalam Pendidikan Jasmani
Warsita, Bambang. Teknologi untuk Mahasiswa S1 Pendidikan Jasmani
Pembelajaran: Landasan & dan Kesehatan Universitas Negeri
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Malang. Multilateral Jurnal Pendidikan
I, 2008. Jasmani dan Olahraga, 19(1), 1–12.
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Amineh. JR & Davatgari HA. 2015.
Model Pembelajaran Inovatif, Review of Constructivism and
Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Social Constructivism. Journal of
Prenadamedia Group, 2014. Social Sciences, Literature and
Arisandi, Devi. 2017. Pengaruh Languages Vol. 1(1), pp.
Pendekatan Konstruktivisme 9-16, 30 April, 2015.
Terhadap Penguasaan Konsep Josi, JS & Patankar, PS. (2016). Use of
Belajar Ipa Siswa Kelas V Constructivist Pedagogy in
Madrasah Ibtidaiyah Science Education. Aayushi
Masyariqul Anwar Iv. International Interdisciplinary
Sukabumi: UINIL Research Journal (AIIRJ).
Prihantini. 2021. Strategi Pembelajaran. Applefield JM, Huber R & Moallem M.
Jakarta: Bumi Aksara. 2000. Constructivism in theory
Syahrul. 2021. Teori-Teori Pembelajaran and practice: Toward a better
Multikultural, Humanis, Kritis, understanding. The High School
Konstruktivis, Reflektivis, Journal, 35-53.
Dialogis, dan Progresif. Jakarta:
Yasa, Wiguna. Dkk. 2021. Analisis
Literasi Nusantara.
Multikultur dalam Pembelajaran
Thobroni, M. 2015. Belajar &
Agama Hindu di SMP Negeri 1
Pembelajaran: Teori dan Praktik.
Penebel. Bandung:
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
NILACAKRA
62 | El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah

Ayu, Gusti Agung & Nova Di Wing, W & Mui, SO.


Marhaeni.2019. Pendekatan (2002).Constructivist teaching in science.
Contextual Teaching And Asia-Pacific Forum on Science
Learning (Ctl) Berbasis Lembar Learning and Teaching, Volume 3, Issue
Kerja Peserta Didik (Lks)Untuk 1, Article 1
Meningkatkan Aktivitas Belajar
Biologi. Journal Bioedusiana 4
(2).

El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak | Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 | 63

Anda mungkin juga menyukai