Abstract
This study aims to determine the difference in influence of the problem based learning and
discovery learning model using wordwall media on students’ critical thinking skills. The research
method used a quasi experimental pretest-posttest type. The population was 11th grade students of
SMA Negeri 7 Surakarta who were divided into two sample classes, namely experimental class
with 36 students and control class with 36 students. The sampling technique used purposive
sampling technique. Instruments or data collection techniques used tests, observation and
documentation. The research data analysis techniques used normality test, homogeneity test, and
hypothesis tests with t-test and anova. The result of t-test showed that there was a difference
between students’ critical thinking skills of experimental class and control class. This can be proven
from the result of independent sample t-test with value of t 2,87 (> ttable), and ANOVA test with
calculated value of F 8,21 (> Ftable). Therefore, this can be concluded that the application of the
the problem based learning and discovery learning model using wordwall media affects students’
critical thinking skills.
Keywords: Problem Based Learning, Discovery Learning, Wordwall, Keterampilan Berpikir
Kritis.
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh model Problem Based Learning dan
Discovery Learning dengan Wordwall terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Metode
penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental tipe pretest-posttest. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2023/2024 dengan dua
kelompok sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan masing-masing berjumlah 36
siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen atau teknik
pengumpulan data yang digunakan, yaitu tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data
penelitian menggunakan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan
uji hipotesis menggunakan independent sample t-test dan uji ANOVA. Hasil penelitian dengan uji t
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan Problem Based Learning dan Discovery
Learning berbasis Wordwall terhadap keterampilan berpikir kritis, sedangkan hasil uji ANOVA
menunjukkan adanya perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hal ini terbukti dari nilai thitung sebesar 2,87 ˃ (ttabel) dan nilai Fhitung sebesar 8,21 ˃
(Ftabel) yang dapat disimpulkan bahwa penggunaan Problem Based Learning dan Discovery
Learning berbasis Wordwall berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Kata Kunci: Problem Based Learning, Discovery Learning, Wordwall, Keterampilan Berpikir
Kritis.
2
Copyright (c) 2023 Regina Mulia Riska Putri, Sudarno, Dini Octoria
🖂 Corresponding author: Alfini Ramdhini Dg. Lu’mu
Email Address: reginariska06@student.uns.ac.id (Jl. Ir Sutami No 36, Kec. Jebres, Kota Surakarta,
Jawa Tengah)
Received tanggal bulan tahun, Accepted tanggal bulan tahun, Published tanggal bulan tahun
PENDAHULUAN
Dunia saat ini sedang bertransisi ke abad ke-21, yang dikenal sebagai "revolusi 4.0"
atau era digitalisasi. Konsep pendidikan era abad ke-21 ditandai dengan keterampilan 4C,
yaitu: Critical thinking and problem solving, Communication, Collaboration, Creative and
innovation (Prihadi dalam Agustinova, 2022). Dalam penelitian ini, peneliti hanya berfokus
pada Critical Thinking atau keterampilan berpikir kritis, karena salah satu keterampilan
hidup yang perlu dikembangkan dan diperoleh melalui pendidikan adalah berpikir kritis.
Masyarakat dituntut untuk menguasai kompetensi berpikir kritis dalam menyikapi
perubahan zaman tersebut. Didukung oleh teori dari Saputra (2020) berpikir kritis memiliki
peran penting dalam menjalankan kehidupan untuk mengembangkan berbagai kemampuan
berpikir seperti kemampuan mengambil keputusan maupun kemampuan penyelesaian
masalah. Menurutnya, banyak hal yang perlu dikritisi pada kehidupan sehari-hari. Saputra
(2020) juga mengatakan bahwa kemampuan berpikir kritis memudahkan dalam berpikir,
bekerja, dan memberikan kecermatan dalam mengaitkan satu hal dan lainnya.
Menurut Facione (2020) terdapat 6 indikator keterampilan berpikir kritis dalam
penelitiannya, yaitu: 1) Interpretation, 2) Analysis, 3) Inference, 4) Evaluation, 5)
Explanation, 6) Self-Regulation. Untuk dapat memenuhi indikator keterampilan berpikir
kritis tersebut, perlu didukung oleh kondisi pembelajaran yang berkualitas.Berdasarkan
observasi yang dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2022 di SMA Negeri 7 Surakarta,
diketahui bahwasanya pembelajaran masih kurang untuk mendukung pengembangan
keterampilan berpikir kritis. Model dan media pembelajaran yang digunakan belum
memperlibatkan siswa secara penuh saat pembelajaran ekonomi. Banyak sekali siswa yang
masih belum memenuhi indikator keterampilan berpikir kritis. Siswa kebanyakan
menerima materi begitu saja tanpa mengajukan pertanyaan, mendalami masalah,
menganalisis informasi yang diterima, maupun memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.
Sementara itu, para pendidik harus menggunakan kreativitas untuk
3
kenyamanan dan ketertarikan siswa. Selain aplikasi berbentuk games yang terdapat
berbagai macam fitur, Putri (2020) mengatakan bahwa tema yang di dapat disesuaikan
dengan gaya belajar dan musik pengiring. Menurutnya Wordwall juga menjadi sarana
sosialisasi untuk siswa menjalin keakraban dengan teman sebagai sarana belajar. Sejalan
dengan penelitian Mertha & Mahfud (2022) bahwa Wordwall adalah perangkat yang berisi
permainan seperti kuis maupun pengelompokan kata yang digunakan sebagai bahan
evaluasi pembelajaran. Laeli, et al., (2022) menyatakan bahwa penggunaan model Problem
Based Learning dengan Wordwall dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Begitu
juga dengan pernyataan Maulida dalam Puspitarini (2021) yang mengambil kesimpulan
bahwa hasil pembelajaran dinyatakan efektif dengan menggunakan Wordwall pada
pembelajaran Discovery Learning.
Model Problem Based Learning, Discovery Learning, dan Wordwall, dan
bagaimana pengaruhnya pada keterampilan berpikir kritis siswa menjadi topik utama dalam
penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya kebaruan (novelty)
antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini dengan menambahkan variabel yaitu
wordwall. Hubungan antar variabel tersebut perlu diteliti karena berkaitan dengan upaya
peningkatan keterampilan berpikir kritis. Penggunaan model PBL dan DL dalam
pembelajaran dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan berpikir
kritis, sesuai dengan penelitian Prasetyo & Kristin (2020) yang berjudul "Pengaruh Model
Problem Based Learning dan Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar." Ada beberapa penyebab untuk hal ini, yaitu guru
membantu siswa menemukan dan memecahkan masalah sehari-hari dengan menyajikan
masalah tersebut. Kemandirian siswa dalam kegiatan pembelajaran juga masih
memerlukan arahan guru dan pemberian penghargaan sebagai motivasi agar semakin aktif
pada pembelajaran mendatang. Darma et al. (2018) dalam penelitiannya juga
mengemukakan bahwa PBL lebih efektif dalam melatihkan dan mengembangkan
keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan model kooperatif tipe STAD.
Selain itu, Nugraha et al. (2020) juga mengatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa
SMK yang memperoleh pembelajaran menggunakan model Discovery Learning lebih baik
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model konvensional.
Sebelumnya belum ada penelitian yang membahas penggunaan model Problem
Based Learning dan Discovery Learning berbantuan media Wordwall pada siswa SMA
mata pelajaran ekonomi materi pendapatan nasional secara bersamaan untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan penelitian dengan
5
judul “Pengaruh Model Problem Based Learning dan Discovery Learning dengan
Wordwall terhadap Keterampilan Berpikir Kritis” (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri 7 Surakarta Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Tahun Ajaran 2023/2024) ”.
METODE
Hasil
Pembagian pretest berupa 6 soal true or false dibagikan kepada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol guna mendapatkan data mengenai kemampuan awal
siswa. Soal pretest diberikan sebelum penerapan treatment. Berikut tabel yang
menunjukkan deskripsi data mengenai hasil kemampuan awal siswa.
Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Terendah 33 33
Nilai Tertinggi 83 83
Standar Deviasi 15,573991 13,639811
Variansi 242,54921 186,04444
Jumlah Sampel 36 36
Pembagian posttest berupa 6 soal essay dibagikan kepada siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol guna mendapatkan data mengenai kemampuan awal siswa. Soal
posttest diberikan sesudah penerapan treatment. Berikut tabel yang menunjukkan
deskripsi data mengenai hasil kemampuan akhir siswa.
Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan dalam mengkaji sebaran data berdistribusi normal
ataupun tidak normal. Uji di penelitian ini menerapkan metode Ryan Joiner dengan
aplikasi Minitab. Nilai signifikansi yang digunakan sebesar ˃ 0,05 yang menunjukkan
bahwasanya data penelitian berdistribusi normal. Berikut ini merupakan hasil uji
normalitas dari nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Uji Homogenitas
Tujuan dilakukan uji homogenitas pada penelitian ini adalah untuk menganalisis
populasi yang digunakan memiliki variansi yang sama atau berbeda. Menggunakan
metode Levene Test dan dilakukan dengan bantuan aplikasi Minitab. Nilai
signifikansi yang menunjukkan > 0,05 memiliki arti bahwasanya data dapat dinilai
homogen. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas dari nilai pretest dan posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Menurut hasil uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data berdistribusi normal dan
homogen. Maka pengujian selanjutnya dapat dilakukan dengan uji hipotesis yang
terdiri atas Uji T dan Uji ANOVA untuk melihat perbandingan antara posttest kelas
eksperimen dan posttest kelas kontrol. Pengujian ini menggunakan aplikasi Minitab
dengan nilai signifikansi 0,05, yang mana apabila thitung ˃ ttabel maka H0 ditolak,
sedangkan apabila thitung < ttabel maka H0 diterima (Hindrayani & Totalia, 2010).
Berikut ini merupakan hasil uji independent sample t-test.
Posttest Eksperimen
2,87 70 0,005 2,167 3,207
Posttest Kontrol
Pembahasan
eksperimen mendorong para siswa lebih aktif dalam bekerja kelompok, berdiskusi, dan
bertanya.
Based Learning dengan media Wordwall dan model Discovery Learning dengan media
Wordwall dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
KESIMPULAN
Selain itu, uji ANOVA juga menunjukkan adanya perbedaan rata-rata antara
kelas eksperimen yang menerapkan model Problem Based Learning dengan media
Wordwall, serta kelas kontrol yang menerapkan model Discovery Learning dengan media
Wordwall. Nilai Fhitung (8,21) lebih besar daripada nilai Ftabel (4,13), dengan nilai
signifikansi (2-tailed) yakni 0,005 ˂ 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model problem based learning dan discovery learning dengan media wordwall
berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7
Surakarta pada mata pelajaran ekonomi..
REFERENSI
Dita, P. P. S., Utomo, S., & Sekar, D. A. (2021). Implementation of Problem Based
Learning (PBL) on Interactive Learning Media. Journal of Technology
and Humanities, 2(2), 24-30.
Priyadi, R., Mustajab, A., Tatsar, M. Z., & Kusairi, S. (2018). Analisis kemampuan
berpikir kritis siswa SMA kelas X MIPA dalam pembelajaran fisika. JPFT
(Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 6(1), 53-55.
Putri, F. M. (2020). Efektivitas Penggunaan Aplikasi Wordwall dalam
Pembelajaran Daeing (Online) Matematika pada Materi Bilangan Cacah
Kelas 1 di MIN 2 Kota Tangerang Selatan (Bachelor's thesis, Jakarta:
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Republik Indonesia, Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
No. 003/H/KR/2022.
Hartati, S. H., Koto, I. K., & Hambali, D. H. (2020). Penerapan model discovery
learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kecakapan
kerjasama pada pembelajaran IPA siswa kelas V SD negeri 32 Bengkulu
13
Laeli, S., Okimustava, O., & Kurniasari, E. (2022). Kajian Model Problem Based
Learning Berbasis Gamifikasi Wordwall untuk Pembelajaran Fisika Di
Masa New Normal. JEMAS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, 3(2),
66-72.
Varera, L., & Jerusalem, M. A. (2018). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Siswa terhadap Prestasi Belajar Pengetahuan Bahan Tekstil. Prosiding
Pendidikan Teknik Boga Busana, 13(1).
Wahyudi, R., Rukmini, D., & Bharati, D. A. L. (2019). Developing Discovery
Learning Based Assessment Module to Stimulate Critical Thinking and
Creativity of Students’ Speaking Performance. English Education
Journal, 2019–2172.
Wahyuni, S., Ridlo, Z. R., & Rina, D. N. (2022). Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Materi Tata Surya. Jurnal
IPA & Pembelajaran IPA, 6(2), 99-110.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).
16
Zulharman. (2007). Self and Peer Assessment Sebagai Penilaian Formatif dan
Sumatif.
Journal on Education
Volume xx, No. x, January xxxx, pp. x-xx
E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe