Anda di halaman 1dari 17

1

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING


DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA
WORDWALL
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Tahun Ajaran 2023/2024)

Regina Mulia Riska Putri1, Sudarno2, Dini Octoria3


1,2,3
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret,
Jl. Ir Sutami No 36, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126
Email : reginariska06@student.uns.ac.id

Abstract
This study aims to determine the difference in influence of the problem based learning and
discovery learning model using wordwall media on students’ critical thinking skills. The research
method used a quasi experimental pretest-posttest type. The population was 11th grade students of
SMA Negeri 7 Surakarta who were divided into two sample classes, namely experimental class
with 36 students and control class with 36 students. The sampling technique used purposive
sampling technique. Instruments or data collection techniques used tests, observation and
documentation. The research data analysis techniques used normality test, homogeneity test, and
hypothesis tests with t-test and anova. The result of t-test showed that there was a difference
between students’ critical thinking skills of experimental class and control class. This can be proven
from the result of independent sample t-test with value of t 2,87 (> ttable), and ANOVA test with
calculated value of F 8,21 (> Ftable). Therefore, this can be concluded that the application of the
the problem based learning and discovery learning model using wordwall media affects students’
critical thinking skills.
Keywords: Problem Based Learning, Discovery Learning, Wordwall, Keterampilan Berpikir
Kritis.

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh model Problem Based Learning dan
Discovery Learning dengan Wordwall terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Metode
penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental tipe pretest-posttest. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2023/2024 dengan dua
kelompok sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan masing-masing berjumlah 36
siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen atau teknik
pengumpulan data yang digunakan, yaitu tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data
penelitian menggunakan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan
uji hipotesis menggunakan independent sample t-test dan uji ANOVA. Hasil penelitian dengan uji t
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan Problem Based Learning dan Discovery
Learning berbasis Wordwall terhadap keterampilan berpikir kritis, sedangkan hasil uji ANOVA
menunjukkan adanya perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hal ini terbukti dari nilai thitung sebesar 2,87 ˃ (ttabel) dan nilai Fhitung sebesar 8,21 ˃
(Ftabel) yang dapat disimpulkan bahwa penggunaan Problem Based Learning dan Discovery
Learning berbasis Wordwall berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Kata Kunci: Problem Based Learning, Discovery Learning, Wordwall, Keterampilan Berpikir
Kritis.
2

Copyright (c) 2023 Regina Mulia Riska Putri, Sudarno, Dini Octoria
🖂 Corresponding author: Alfini Ramdhini Dg. Lu’mu
Email Address: reginariska06@student.uns.ac.id (Jl. Ir Sutami No 36, Kec. Jebres, Kota Surakarta,
Jawa Tengah)
Received tanggal bulan tahun, Accepted tanggal bulan tahun, Published tanggal bulan tahun

PENDAHULUAN

Dunia saat ini sedang bertransisi ke abad ke-21, yang dikenal sebagai "revolusi 4.0"
atau era digitalisasi. Konsep pendidikan era abad ke-21 ditandai dengan keterampilan 4C,
yaitu: Critical thinking and problem solving, Communication, Collaboration, Creative and
innovation (Prihadi dalam Agustinova, 2022). Dalam penelitian ini, peneliti hanya berfokus
pada Critical Thinking atau keterampilan berpikir kritis, karena salah satu keterampilan
hidup yang perlu dikembangkan dan diperoleh melalui pendidikan adalah berpikir kritis.
Masyarakat dituntut untuk menguasai kompetensi berpikir kritis dalam menyikapi
perubahan zaman tersebut. Didukung oleh teori dari Saputra (2020) berpikir kritis memiliki
peran penting dalam menjalankan kehidupan untuk mengembangkan berbagai kemampuan
berpikir seperti kemampuan mengambil keputusan maupun kemampuan penyelesaian
masalah. Menurutnya, banyak hal yang perlu dikritisi pada kehidupan sehari-hari. Saputra
(2020) juga mengatakan bahwa kemampuan berpikir kritis memudahkan dalam berpikir,
bekerja, dan memberikan kecermatan dalam mengaitkan satu hal dan lainnya.
Menurut Facione (2020) terdapat 6 indikator keterampilan berpikir kritis dalam
penelitiannya, yaitu: 1) Interpretation, 2) Analysis, 3) Inference, 4) Evaluation, 5)
Explanation, 6) Self-Regulation. Untuk dapat memenuhi indikator keterampilan berpikir
kritis tersebut, perlu didukung oleh kondisi pembelajaran yang berkualitas.Berdasarkan
observasi yang dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2022 di SMA Negeri 7 Surakarta,
diketahui bahwasanya pembelajaran masih kurang untuk mendukung pengembangan
keterampilan berpikir kritis. Model dan media pembelajaran yang digunakan belum
memperlibatkan siswa secara penuh saat pembelajaran ekonomi. Banyak sekali siswa yang
masih belum memenuhi indikator keterampilan berpikir kritis. Siswa kebanyakan
menerima materi begitu saja tanpa mengajukan pertanyaan, mendalami masalah,
menganalisis informasi yang diterima, maupun memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.
Sementara itu, para pendidik harus menggunakan kreativitas untuk
3

mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa untuk mendukung proses belajar


mengajar yang memberikan hasil terbaik agar mereka terlibat dalam semua kegiatan
pemecahan masalah selama pembelajaran di kelas dan bukan hanya menyelesaikan tugas
atau tagihan. Udin dalam (Saputro & Pakpahan, 2021) mengatakan bahwa terdapat dua
model pembelajaran yang sesuai dengan teori konstruktivisme, yaitu Problem Based
Learning dan Discovery Learning. Orientasi dari model Discovery Learning ini adalah
bagaimana anak mencoba mengingat kembali apa yang ia pelajari dari pengalaman atau
percobaan yang dilakukan, hal ini bisa melalui bacaan bisa juga saat melakukan praktik
atau lainnya, namun hal yang lebih ditekankan adalah saat melakukan uji percobaan
berdasarkan pengalaman, karena hal demikian lebih dianggap lebih mendalam dari sekedar
membaca. Sedangkan kaitannya model Problem Based Learning dengan teori
konstruktivisme adalah pada metode penyelidikan yang bersifat student centered. Artinya
guru tidak lagi secara penuh sebagai pemegang kendali dalam proses pembelajaran,
melainkan siswa yang bergerak untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Jadi, model
Problem Based Learning dan Discovery Learning adalah model pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan permasalahan nyata
berdasarkan kehidupan sehari-hari sebagai dasar untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep melalui keterampilan berpikir kritis.
Syaifi & Murwitaningsih (2022) berpendapat bahwa dalam Problem Based
Learning, siswa mengasah kemampuan mereka dalam kelompok untuk memecahkan
masalah yang ditugaskan oleh guru. Menurutnya, model Problem Based Learning ini cocok
digunakan untuk pembelajaran abad 21, dimana siswa harus mengasah pemikiran kritisnya.
Siswa juga lebih mudah dalam memahami pembelajaran karena dihadapi dengan
permasalahan yang ada pada kehidupan sehari-hari. Selain Problem Based Learning,
Discovery Learning adalah model pengajaran inovatif lainnya untuk pendidikan. Alfieri,
Brooks, Aldrich & Tenenbaum (dalam Wahyudi, et al., 2019) menguraikan bahwa
Discovery Learning menuntut siswa untuk mandiri dalam memahami informasi
pengetahuan dari guru. Menurutnya, hasil dari proses berpikir imajinatif dapat
memunculkan kreativitas siswa. Para siswa dihadapkan oleh permasalahan yang ada di
lingkungan sekitar sehingga dapat menstimulus keterampilan berpikir kritis untuk
pemecahan masalah.
Terdapat faktor penting lain untuk keberjalanan pembelajaran yang baik yaitu
media belajar berbasis ICT. Putri (2020) menyatakan bahwa Wordwall dapat digunakan
secara maksimal dalam pembelajaran karena menggunakan teknologi yang memberikan
4

kenyamanan dan ketertarikan siswa. Selain aplikasi berbentuk games yang terdapat
berbagai macam fitur, Putri (2020) mengatakan bahwa tema yang di dapat disesuaikan
dengan gaya belajar dan musik pengiring. Menurutnya Wordwall juga menjadi sarana
sosialisasi untuk siswa menjalin keakraban dengan teman sebagai sarana belajar. Sejalan
dengan penelitian Mertha & Mahfud (2022) bahwa Wordwall adalah perangkat yang berisi
permainan seperti kuis maupun pengelompokan kata yang digunakan sebagai bahan
evaluasi pembelajaran. Laeli, et al., (2022) menyatakan bahwa penggunaan model Problem
Based Learning dengan Wordwall dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Begitu
juga dengan pernyataan Maulida dalam Puspitarini (2021) yang mengambil kesimpulan
bahwa hasil pembelajaran dinyatakan efektif dengan menggunakan Wordwall pada
pembelajaran Discovery Learning.
Model Problem Based Learning, Discovery Learning, dan Wordwall, dan
bagaimana pengaruhnya pada keterampilan berpikir kritis siswa menjadi topik utama dalam
penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya kebaruan (novelty)
antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini dengan menambahkan variabel yaitu
wordwall. Hubungan antar variabel tersebut perlu diteliti karena berkaitan dengan upaya
peningkatan keterampilan berpikir kritis. Penggunaan model PBL dan DL dalam
pembelajaran dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan berpikir
kritis, sesuai dengan penelitian Prasetyo & Kristin (2020) yang berjudul "Pengaruh Model
Problem Based Learning dan Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar." Ada beberapa penyebab untuk hal ini, yaitu guru
membantu siswa menemukan dan memecahkan masalah sehari-hari dengan menyajikan
masalah tersebut. Kemandirian siswa dalam kegiatan pembelajaran juga masih
memerlukan arahan guru dan pemberian penghargaan sebagai motivasi agar semakin aktif
pada pembelajaran mendatang. Darma et al. (2018) dalam penelitiannya juga
mengemukakan bahwa PBL lebih efektif dalam melatihkan dan mengembangkan
keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan model kooperatif tipe STAD.
Selain itu, Nugraha et al. (2020) juga mengatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa
SMK yang memperoleh pembelajaran menggunakan model Discovery Learning lebih baik
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model konvensional.
Sebelumnya belum ada penelitian yang membahas penggunaan model Problem
Based Learning dan Discovery Learning berbantuan media Wordwall pada siswa SMA
mata pelajaran ekonomi materi pendapatan nasional secara bersamaan untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan penelitian dengan
5

judul “Pengaruh Model Problem Based Learning dan Discovery Learning dengan
Wordwall terhadap Keterampilan Berpikir Kritis” (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri 7 Surakarta Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Tahun Ajaran 2023/2024) ”.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan membandingkan


kelompok-kelompok yang memiliki karakteristik sama. Penelitian ini dilaksanakan dengan
memberikan pretest dan posttest di dua kelas sampel. Kelas yang mendapatkan treatment
model problem based learning berbantuan wordwall adalah kelas eksperimen dan kelas
kontrol mendapatkan treatment model discovery learning berbantuan wordwall. Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 7 Surakarta yang berjumlah 180
siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu 72 siswa yang
berasal dari 2 kelas yaitu kelas XI I sebagai kelas eksperimen dan XI J sebagai kelas
kontrol. Teknik validasi instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik
analisis data berupa analisis deskriptif statistik, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Deskripsi Data Hasil Kemampuan Awal (Pretest)

Pembagian pretest berupa 6 soal true or false dibagikan kepada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol guna mendapatkan data mengenai kemampuan awal
siswa. Soal pretest diberikan sebelum penerapan treatment. Berikut tabel yang
menunjukkan deskripsi data mengenai hasil kemampuan awal siswa.

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rata-rata 65,3 64,9


6

Nilai Terendah 33 33
Nilai Tertinggi 83 83
Standar Deviasi 15,573991 13,639811
Variansi 242,54921 186,04444
Jumlah Sampel 36 36

2. Deskripsi Data Hasil Kemampuan Akhir (Posttest)

Pembagian posttest berupa 6 soal essay dibagikan kepada siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol guna mendapatkan data mengenai kemampuan awal siswa. Soal
posttest diberikan sesudah penerapan treatment. Berikut tabel yang menunjukkan
deskripsi data mengenai hasil kemampuan akhir siswa.

Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rata-rata 95,67 93,72


Nilai Terendah 90 90
Nilai Tertinggi 100 100
Standar Deviasi 3,64104 2,90429
Variansi 13,2571 8,43492
Jumlah Sampel 36 36

3. Hasil Uji Prasyarat

Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan dalam mengkaji sebaran data berdistribusi normal
ataupun tidak normal. Uji di penelitian ini menerapkan metode Ryan Joiner dengan
aplikasi Minitab. Nilai signifikansi yang digunakan sebesar ˃ 0,05 yang menunjukkan
bahwasanya data penelitian berdistribusi normal. Berikut ini merupakan hasil uji
normalitas dari nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas


Kelas N P-Value. Keterangan

Pretest Eksperimen 36 0,100 Normal


7

Kontrol 36 0,100 Normal

Posttest Eksperimen 36 0,100 Normal

Kontrol 36 0,100 Normal

Uji Homogenitas

Tujuan dilakukan uji homogenitas pada penelitian ini adalah untuk menganalisis
populasi yang digunakan memiliki variansi yang sama atau berbeda. Menggunakan
metode Levene Test dan dilakukan dengan bantuan aplikasi Minitab. Nilai
signifikansi yang menunjukkan > 0,05 memiliki arti bahwasanya data dapat dinilai
homogen. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas dari nilai pretest dan posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas


Instrumen Levene df 1 df 2 P-Value. Keterangan
Statistic
Pretest 0,88 1 70 0,352 Homogen

Posttest 3,07 1 70 0,084 Homogen

4. Hasil Uji Hipotesis

Menurut hasil uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data berdistribusi normal dan
homogen. Maka pengujian selanjutnya dapat dilakukan dengan uji hipotesis yang
terdiri atas Uji T dan Uji ANOVA untuk melihat perbandingan antara posttest kelas
eksperimen dan posttest kelas kontrol. Pengujian ini menggunakan aplikasi Minitab
dengan nilai signifikansi 0,05, yang mana apabila thitung ˃ ttabel maka H0 ditolak,
sedangkan apabila thitung < ttabel maka H0 diterima (Hindrayani & Totalia, 2010).
Berikut ini merupakan hasil uji independent sample t-test.

Tabel 5. Hasil Uji Independent Sample T Test


t-test for Equality of Means
Instrumen t df Sig. (2- Mean Std. Error
tailed) Difference Difference
8

Posttest Eksperimen
2,87 70 0,005 2,167 3,207
Posttest Kontrol

Berdasarkan Tabel Uji Hipotesis Independent Sample t-test memperlihatkan


nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,005 ˂ 0,05. Maka dapat disimpulkan berdasarkan
pada pengambilan keputusan dalam uji independent sample t-test adalah H0 ditolak
dan H1 diterima. Kesimpulan dari pengambilan uji independent sample t-test tersebut
adalah terdapat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning dan Discovery
Learning berbasis Wordwall terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Selain uji
independent sample t-test, juga dilaksanakan uji Anova guna mengetahui
perbandingan antara dua kelompok data atau rata-rata di populasi kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Berikut ini merupakan hasil uji ANOVA.

Tabel 6. Hasil Uji ANOVA

Variasi Fhitung Ftabel Keputusan

Antar Kelompok H0 ditolak dan


Dalam Kelompok 8,21 4,13
H1 diterima

Tabel diatas memperlihatkan bahwa nilai Fhitung ˃ Ftabel, maka dapat


diartikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dari kelompok yang dibandingkan, yakni
kelas XI I sebagai kelas eksperimen yang menrapkan model Problem Based Learning
dengan media Wordwall serta kelas XI J sebagai kelas kontrol yang menerapkan
model Discovery Learning dengan media Wordwall.

Pembahasan

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh model Problem Based Learning


dan model Discovery Learning dengan media Wordwall terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa. Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelas diberikan pretest terlebih dahulu.
Rata-rata pretest pada kelas eksperimen adalah 65,3 dan kelas kontrol adalah 64,9.
Berdasarkan rata-rata nilai pretest kedua kelas tersebut, menunjukkan bahwa keterampilan
berpikir kritis siswa masih sama-sama rendah. Setelah diberikan pretest, dilaksanakan
pembelajaran yang menerapkan model Problem Based Learning dengan media Wordwall
pada kelas eksperimen, dan model Discovery Learning dengan media Wordwall pada kelas
kontrol. Diterapkannya model Problem Based Learning dengan media Wordwall di kelas
9

eksperimen mendorong para siswa lebih aktif dalam bekerja kelompok, berdiskusi, dan
bertanya.

Setelah diberikan perlakuan model pembelajaran pada kelas eksperimen dan


kelas kontrol, dilaksanakan posttest untuk melihat kemampuan akhir berpikir kritis siswa.
Menurut hasil uji independent sample t-test, data nilai posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol menujukkan hasil signifikansi (2-tailed) sebesar 0,005 ˂ 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal itu menunjukkan bahwa hipotesis
dalam penelitian ini diterima atau terdapat perbedaan pengaruh penerapan model Problem
Based Learning dan Discovery Learning dengan media Wordwall terhadap keterampilan
berpikir kritis siswa kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta. Selain uji T, juga dilaksanakan uji
ANOVA untuk mengetahui perbedaan penerapan model Problem Based Learning dengan
media Wordwall di kelas eksperimen dan model Discovery Learning dengan media
Wordwall di kelas kontrol. Hasil yang diperoleh adalah nilai Fhitung (8,21) ˃ Ftabel (4,13),
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dari kelompok yang
dibandingkan, yaitu kelas XI I (kelas eksperimen) dan kelas XI J (kelas kontrol) oleh
pemberian treatment yang berbeda. Adanya perbedaan ini juga menunjukkan bahwa
keterampilan berpikir kritis antara kelas eksperimen serta kelas kontrol juga terdapat
perbedaan yang signifikan.

Pelaksanaan model Problem Based Learning dengan media Wordwall dan


model Discovery Learning dengan media Wordwall, kegiatan yang mendorong siswa untuk
aktif adalah ketika diskusi baik saat diskusi kelompok maupun saat menanggapi hasil kerja
kelompok lain. Hasil penelitian terdahulu mendukung pernyataan di atas, bahwa
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan menerapkan model
Problem Based Learning dan Discovery Learning (Akhir et al., 2023). Ketika siswa terlibat
secara penuh dalam proses pembelajaran pemecahan masalah, mereka dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis mereka. Memecahkan masalah studi kasus membutuhkan
beberapa kegiatan seperti menganalisis, mengevaluasi, dan membuat kesimpulan karena
sesuai dengan indikator berpikir kritis. Di sisi lain, menurut (Fikriansyah & Layyinnati,
2021) penggunaan media Wordwall dalam pembelajaran menjadikan siswa lebih enjoy
karena tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Fajriani et al., 2023) yakni setelah menggunakan wordwall keterampilan
berpikir kritis siswa mengalami peningkatan. Oleh karena itu penggunaan model Problem
10

Based Learning dengan media Wordwall dan model Discovery Learning dengan media
Wordwall dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

KESIMPULAN

Menurut hasil penelitian serta pembahasan yang dijabarkan, dapat disimpulkan


bahwa terdapat perbedaan pengaruh model Problem Based Learning dengan media
Wordwall dan model Discovery Learning dengan media Wordwall terhadap keterampilan
berpikir kritis siwa mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 7 Surakarta diamati
dari hasil uji independent sample t-test dengan thitung ˃ ttabel, yaitu 2,87 ˃ 1,66757 dengan
nilai signifikansi (2-tailed) yakni 0,00 < 0,05. Hasil pengujian tersebut mengindikasikan
adanya pengaruh penerapan model problem based learning dan discovery learning dengan
media wordwall terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.

Selain itu, uji ANOVA juga menunjukkan adanya perbedaan rata-rata antara
kelas eksperimen yang menerapkan model Problem Based Learning dengan media
Wordwall, serta kelas kontrol yang menerapkan model Discovery Learning dengan media
Wordwall. Nilai Fhitung (8,21) lebih besar daripada nilai Ftabel (4,13), dengan nilai
signifikansi (2-tailed) yakni 0,005 ˂ 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model problem based learning dan discovery learning dengan media wordwall
berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7
Surakarta pada mata pelajaran ekonomi..

REFERENSI

A, Syaifi; S, Murwitaningsih. (2022). Analysis of the Influence of Problem Based


Learning Models Assisted by Wordwall Media on Science Learning
Outcomes of Primary School Students. Journal Paedagogy, 755-756.
11

Abdullah Sani, R. (2017). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum.


Jakarta: Bumi Aksara.
Agustinova, D. E., Sariyatun, S., Sutimin, L. A., & Purwanta, H. (2022). Urgensi
Keterampilan 4C Abad 21 dalam Pembelajaran Sejarah. SOCIA: Jurnal
Ilmu-Ilmu Sosial, 19(1), 49-60
Akhir, M., Siburian, J., & Hasibuan, M. H. E. (2023). A Study Comparison the
Application of Discovery Learning and Problem Based Learning Models
on the Critical Thinking Ability. Integrated Science Education Journal,
4(2), 84-89.
Alam & Rudianto. (2016). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.

Al-qonita, A. S., Aliputri, N. U., & Kinasih, P. P. (2023, January). Literature


Review: Efektivitas Aplikasi Wordwall pada Pembelajaran Matematika
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. In ProSANDIKA UNIKAL
(Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas
Pekalongan) (Vol. 4, No. 1, pp. 155-162).
Aribowo, A., Lubis, A., & Sabrina, H. (2020). Pengaruh Loyalitas dan Integritas
Terhadap Kebijakan Pimpinan di Pt. Quantum Training Centre
Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis (JIMBI), 1(1), 21-30.
Darmawan, D., & Dinn W., (2018). Model Pembelajaran di Sekolah.Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Darmuki, A., & Hariyadi, A. (2019). Eksperimentasi Model Pembelajaran Jucama


Ditinjau Dari Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Mata
Kuliah Berbicara di Prodi PBSI IKIP PGRI Bojonegoro. KREDO: Jurnal
Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(1), 62-72.
Daud, F. (2012). Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran (JPP), 19(2), 243-255.
Devi, P. C., Hudiyono, Y., & Mulawarman, W. G. (2018). Pengembangan Bahan
Ajar Menulis Teks Prosedur Kompleks dengan Model Pembelajaran
Discovery Learning Menggunakan Media Audio Visual (Video) di Kelas
XI SMA Negeri 1 Samarinda. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra,
Dan Pengajarannya, 1(2), 101-114.

Dharma, I. L. V. V., Suardana, I. N., & Selamet, K. (2018). Pengaruh model


Problem Based Learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas
VII SMP pada pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Sains Indonesia (JPPSI), 1(1), 44-54.
12

Dita, P. P. S., Utomo, S., & Sekar, D. A. (2021). Implementation of Problem Based
Learning (PBL) on Interactive Learning Media. Journal of Technology
and Humanities, 2(2), 24-30.

Facione, P. A. (2020). Critical thinking: What it is and why it counts. Insight


assessment. Diperoleh 3 Juli 2023 dari
https://www.insightassessment.com/article/critical-thinking-what-it-is-
and-why-it-counts.
Fajriani, G., Surani, D., & Fricticarani, A. (2023). Evaluasi Berbasis Game Edukasi
Wordwall Untuk Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa Generasi Z Kelas X
di SMK Pasundan 1 Kota Serang. Jurnal Review Pendidikan dan
Pengajaran (JRPP), 6(3), 36-42.
Firmadani, F. (2020). Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Sebagai Inovasi
Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0. KoPeN: Konferensi Pendidikan
Nasional, 2(1), 93-97.
Fortuna, I., Yuhana, Y., & Novaliyosi, N. (2021). Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik dengan Problem Based Learning untuk Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan
Matematika, 5(2),1308-1321.
Ghani, M. I. (2022, 29 Juni). Pendapatan Nasional-Materi Ekonomi Kelas 11.
Diperoleh 15 Juli 2022, dari https://www.zenius.net/blog/pendapatan-
nasional-materi-ekonomi/
Nugraha, G., & Supianti, I. I. (2020). Penerapan Model Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
SMK. Pasundan Journal of Mathematics Education Jurnal Pendidikan
Matematika, 10(1), 78-87.

Priyadi, R., Mustajab, A., Tatsar, M. Z., & Kusairi, S. (2018). Analisis kemampuan
berpikir kritis siswa SMA kelas X MIPA dalam pembelajaran fisika. JPFT
(Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 6(1), 53-55.
Putri, F. M. (2020). Efektivitas Penggunaan Aplikasi Wordwall dalam
Pembelajaran Daeing (Online) Matematika pada Materi Bilangan Cacah
Kelas 1 di MIN 2 Kota Tangerang Selatan (Bachelor's thesis, Jakarta:
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Republik Indonesia, Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
No. 003/H/KR/2022.
Hartati, S. H., Koto, I. K., & Hambali, D. H. (2020). Penerapan model discovery
learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kecakapan
kerjasama pada pembelajaran IPA siswa kelas V SD negeri 32 Bengkulu
13

Tengah. Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Pendidikan Dasar, 3(2),


98-112
Hindrayani, A. & Totalia, S.A. (2010). Teknik Pengolahan Data. Surakarta: UNS
Press.
Huda, M. N., Mulyono, Rosyida, I., & Wardono. (2019). Kemandirian Belajar
Berbantuan Mobile Learning. Universitas Negeri Semarang: PRISMA:
Prosiding Seminar Nasional.
Idzi’Layyinnati, M. F. (2021). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Website
(Wordwall) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Fiqih Kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 07
Paciran. Jurnal Mahasiswa Pendidikan, 1(1), 1-32.
Indah, P. (2020). Development of HOTS (high order thinking skill) Oriented
Learning Through Discovery Learning Model to Increase the Critical
Thinking Skill of High School Students. International Journal of
Chemistry Education Research, 26-32.
Junizar, F., & Sudiyono, S. (2020). The Effectiveness Between Discovery Learning
And Word Wall Methods In Improving Vocabulary At Seventh Grade
Students. PROJECT (Professional Journal of English Education), 3(2),
180-186.
Khoriyah, R., & Muhid, A. (2022). Inovasi Teknologi Pembelajaran dengan
Menggunakan Aplikasi Wordwall Website pada Mata Pelajaran PAI di
Masa Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh: Tinjauan Pustaka. Tarbiyah
Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 192-205.
Martaida, T., Bukit, N., & Ginting, E. M. (2017). The Effect of Discovery Learning
Model on Student’s Critical Thinking and Cognitive Ability in Junior
High School. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-
JRME), 7(6), 1-8.
Masgumelar, N. K., & Mustafa, P. S. (2021). Teori Belajar Konstruktivisme dan
Implikasinya dalam Pendidikan dan Pembelajaran. GHAITSA: Islamic
Education Journal, 2(1), 49-57.
Masrinah, E. N., Aripin, I., & Gaffar, A. A. (2019). Problem Based Learning (PBL)
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan , 1, 924-932.
Mertha, I. W., & Mahfud, M. (2022). History Learning Based on Wordwall
Applications to Improve Student Learning Results Class X IPS in MA
As'adiyah Ketapang. International Journal of Educational Review, Law
And Social Sciences (IJERLAS), 2(5), 507-612.
14

Meissy Rizki Nurulhidayah, Patricia H.M. Lubis, Muhammad Ali. (2020).


Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Menggunakan Media
Simulasi PhET Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Jurnal
Pendidikan Fisika, 97.
Moto, M. M. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dalam Dunia
Pendidikan. Indonesian Journal of Primary Education, 3(1), 20-28.
Muhajirah, M. (2020). Basic of Learning Theory:(Behaviorism, Cognitivism,
Constructivism, and Humanism). International Journal of Asian
Education, 1(1), 37-42.
Mujahidin, A. A., Salsabila, U. H., Hasanah, A. L., Andani, M., & Aprillia, W.
(2021). Pemanfaatan Media Pembelajaran Daring (Quizizz, Sway, dan
Wordwall) Kelas 5 di SD Muhammadiyah 2 Wonopeti. Innovative:
Journal Of Social Science Research, 1(2)

Mursyidi, W. (2019). Kajian Teori Belajar Behaviorisme dan Desain


Instruksional. Al Marhalah, 3(1), 33-38.
Nurhadi, N. (2020). Teori Kognitivisme serta Aplikasinya dalam
Pembelajaran. EDISI, 2(1), 77-95.
Prasetyo, F., & Kristin, F. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning dan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas 5 SD. Didaktika Tauhidi: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(1), 13-27.

Putri, N. M., & Hamimah, H. (2023). Pengembangan Multimedia Interaktif


Wordwall Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) pada
Pembelajaran IPA. Journal of Practice Learning and Educational
Development, 3(1), 95-99.
Puspitarini, D. (2023). Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PPKn Melalui
Discovery Learning Berbantuan Aplikasi Wordwall Games. Ideguru:
Jurnal Karya Ilmiah Guru, 8(3), 388-396.
Rahmadani. (2019). Metode Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning. Lantanida Journal, 78-79.
Rahmatia, F. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 4(3), 2685-2692.
Rahmawati, A. S., & Erina, R. (2020). Rancangan acak lengkap (RAL) dengan uji
anova dua jalur. OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika, 4(1), 54-62.
15

Safitri, W. C. D., & Mediatati, N. (2021). Penerapan model discovery learning


dalam pembelajaran ipa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
dan hasil belajar siswa sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 5(3), 1321-1328.

Santosa, D. S. S., Sampaleng, D., & Amtiran, A. (2020). Meningkatkan Prestasi


Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran. SIKIP: Jurnal Pendidikan
Agama Kristen, 1(1), 11-24.
Santyasa, I. W. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Universitas
Pendidikan Ganesha, 6.
Saputra, H. (2020). Kemampuan Berfikir Kritis Matematis. Lampung: Perpustakaan
IAI Agus Salim.
Saputro, M. N. A., & Pakpahan, P. L. (2021). Mengukur Keefektifan Teori
Konstruktivisme dalam Pembelajaran. JOEAI (Journal of Education and
Instruction), 4(1).
Sulaiman, S., & S, N. (2021). Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik
Serta Implikasinya dalam Proses Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Sikola:
Jurnal Kajian Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(3), 220-234
Sunarti, I. F. L., & Maufur, S. (2018). Pengaruh Media Pembelajaran Wordwall
Terhadap Kemampuan Bercerita Siswa Kelas II MI Darul Ulum Kota
Cirebon. IJEE: Indonesian Journal Of Elementary Education, 1 (1).

Laeli, S., Okimustava, O., & Kurniasari, E. (2022). Kajian Model Problem Based
Learning Berbasis Gamifikasi Wordwall untuk Pembelajaran Fisika Di
Masa New Normal. JEMAS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, 3(2),
66-72.
Varera, L., & Jerusalem, M. A. (2018). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Siswa terhadap Prestasi Belajar Pengetahuan Bahan Tekstil. Prosiding
Pendidikan Teknik Boga Busana, 13(1).
Wahyudi, R., Rukmini, D., & Bharati, D. A. L. (2019). Developing Discovery
Learning Based Assessment Module to Stimulate Critical Thinking and
Creativity of Students’ Speaking Performance. English Education
Journal, 2019–2172.
Wahyuni, S., Ridlo, Z. R., & Rina, D. N. (2022). Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Materi Tata Surya. Jurnal
IPA & Pembelajaran IPA, 6(2), 99-110.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).
16

Zulharman. (2007). Self and Peer Assessment Sebagai Penilaian Formatif dan
Sumatif.
Journal on Education
Volume xx, No. x, January xxxx, pp. x-xx
E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Anda mungkin juga menyukai