Anda di halaman 1dari 4

1. Apakah latar belakang utama peneliti melakukan penelitian tersebut?

Adanya Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan menganjurkan seluruh
kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan
disampaikan di rumah masing-masing. Setiap institusi pun dituntut untuk memberikan
inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang sangat efektifini. Untuk
menyiasati ketidakkondusifan disituasi pandemi ini, metode daring bisa dijadikan salah satu
hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Pembelajaran daring mata pelajaran IPA di
massa pandemi harus tetap memeperhatikan kemampuan intelaktual tidak hanya sekeda
rmengahafal atau memahami materi saja(AsepAgus,2020)maka kemampuan intelektual yaitu
kemampuan berpikir tingkat tinggi harus tetap diperhatikan agar tercapainya literasi sains.
Salah satu keterampilan berpikir yang dapat dilatihkan salah satunya yaitu keterampilan
berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang
dalam mengambil keputusan dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Keterampilan berpikir kritis siswa perlu ditingkatkan karena berpengaruh terhadap
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalahdalam kehidupan sehari–hari yaitu
meliputi keterampilan menganalisis masalah dengan melakukan percobaan sederhana dapat
dilakukan meskipun belajar dari rumah Maka diperlukan pemilihan metode pembelajaran
yang dapat membimbing siswa agar memiliki keterampilan berpikir dengan dibimbing oleh
guru meskipun dengan belajar dari rumah dan salah satunya dengan menerapkan model
pembelajaran Guided Inqury atau pembelajaran penemuan terbimbing.
Salah satu dampak dari pandemi ini yakni siswa diharuskan untuk belajar mandiri di rumah.
Belajar mandiri dimasa pandemi bukan berarti siswa bisa bersantai-santai dirumah.
Belajarpadamasapandemijustru menjadi ajang bagi siswa untuk melatih kemandirian dan
tetap serius dalam mengejar setiap materi pelajaran yang diberikan dan agar pembelajaran
tersebut tidak monoton membaca teksatau mengerjakan soal saja namun pembelajaran IPA
dapat dilakukan dengan praktikum dengan memnfaatkan benda-benda bekas disekitar rumah.
Pembelajaran praktikum dapat diterapkan pada materi Hukum Newton. Materi hukum
Newton adalah materi yang erat dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi dalam
kehidupan kita. Agar pemeblajaran hukum newton tidak haya sekedar memahami saja maka
guru mencoba membuat suatu permasalahnya ngerta denga materi hukum Newton kemudan
siswa melakukan percobaan untuk membuktikan Hukum Newton dengan cara menganalisis
percobaan mereka.
2. Apakah metode penelitian yang digunakan sesuai dengan latar belakang?
Sesuai.karena Penelitian dilaksanakan secara deskriptif dengan menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap
kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar 32 siswa kelas 9 GS MPYPM3T aman
tahun ajaran 2020/2021 melalui penerapan model pembelajaran guided inqury. Data yang
dianalisis adalah hasil LKPD siswa selama pembelajaran IPA melaui daring dan luring
(melakukan percobaan secara mandiri) pada materi Hukum Newton dan angket kemandirian
belajar setelah pembelajaran. Produk inovatif yang dihasilkan oleh siswa pada penelitian ini
adalah mobil tenaga angin. penelitian ini telah disesuaikan dalam mengembangkan
keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985) serta kesesuaian dengan sintaks
pembelajaran guided inqury.

3. Jelaskan Metode dan Model Penelitian yang digunakan!


Penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif dan
kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap kemampuan
berpikir kritis dan kemandirian belajar 32 siswa kelas 9G SMP YPM 3 Taman tahun ajaran
2020/2021 melalui penerapan model pembelajaran guided inqury. Data yang dianalisis adalah
hasil LKPD siswa selama pembelajaran IPA melaui daring dan luring (melakukan percobaan
secara mandiri) pada materi Hukum Newton dan angket kemandirian belajar setelah
pembelajaran. Produk inovatif yang dihasilkan oleh siswa pada penelitian ini adalah mobil
tenaga angin.

4. Instrumen apa yang digunakan untuk memperoleh data penelitian?


Instrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi
keterlaksanaan sintaks guided inqury, RPP dan LKPD, sedangkan instrumen pengukuran
yang digunakan berupa lembar observasi LKPD dan angket kemandirian belajar siswa. RPP
dan LKPD yang digunakan dalam penelitian ini telah disesuaikan dalam mengembangkan
keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985) serta kesesuaian dengan sintaks
pembelajaran guided inqury.
5. Apakah temuan dari artikel penelitian tersebut?
argumen Dari hasil analisis keterampilan berikir kritis pada indikator merumuskan masalah
didapatkan hasil sebesar 60,69 % dalam kategori cukup hal ini menandakan para siswa telah
mampu melihat permasalahan yang disajikan oleh guru dan merumuskan dalam bentuk
pertanyaan namun dari beberapa siswa masih belum dapat menjelaskan variabel yang saling
terkait pada rumuskan masalah yang mengarah pada pemecahan masalah, variabel yang
diungkapkan oleh siswa masih terbatas pada objek benda belum pada besaran fisika yang
dapat diukur. Keterampilan memberikan argumen dalam batasan penelitian ini adalah
memberikan hipotesis (jawaban sementara) untuk dibuktikan kebenarnnya melalui
percobaan. Keterampilan memberikan argumen pada penelitian ini sebesar 67,34% dalam
kategori cukup. Merujuk hasil tersebut peneiliti melihat bahwa varibel yang diungkapkan
oleh siswa masih terbatas objek benda, namun beberapa siswa telah menuliskan kata benda
tersebut menjadi besaran fisika dan sudah mampu mengarahkan pengukuran yang akan
dilakukan dalam percobaan. Hasil analisis keterampilan berpikir kritis siswa dalam indikator
berpikir deduksi masih rendahyaitu 52,34 hasil ini menunjukkan siswa belum terbiasa
menemukan variabel yang terkait dalam sebuah percobaan yang akan dilakukan sehingga
memberikan definisi terhadap variabel yang akan diukur dalam percobaan masih tergolong
kurang. Keterampilan melakukan evaluasi pengamatan juga terbilang cukup yaitu 60,30 %
Kemandirian belajar pada penelitian ini meliputi tiga aspek yaitu tanggung jawab,disiplin dan
percaya diri. Kedisipilnan sebesar 72,26 % hal ini menunjukkan siswa telah mengikuti kelas
virtual dan belajar dengan disiplin dirumah serta menyelesaiakan tugas percobaan dengan
baik. penelitian ini menunujukkan keteramapilan berpikir kritis merumuskan masalah dalam
kategori cukup yaitu 60,69%, memberikan argumen kategori cukup sebesar 67,34% , berpikir
deduksi dalam ketegori cukup yaitu 54,42%, berpikir induksi tergolong baik yaitu 74,76%,
melakukan evaluasi tergolong cukup yaitu 60,30 % dan keterampilan mengambil keputusan
tergolong dalam ketegori cukup yaitu 60,52%. Maka nilai ketrampilan berpikir kritis rata-rata
kelas VIII G tergolong cukup yaitu 63,10% dan kemandirian belajar siswa rata-rata kelas VIII
G sebesar 69,86 % dalam kriteria cukup baik.

6. Kesimpulan apa yang dapat anda peroleh setelah membaca artikel tersebut?

7. Buatlah benang merah penelitian mulai dari judul, latar belakang, metode, hasil/ temuan,
pembahasan dan kesimpulan dari artikel tersebut secara ringkas!
Dalam masa pandemi Covid-19 pembelajaran IPA harus tetap memberikan kesempatan bagi
siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna untuk mendukung tercapainya
literasi sains melalui pembimbingan guru baik daring maupun luring. Karena itulah guru
perlu mendesaign pembelajaran agar siswa tetap dapat mengembangkan daya berpikir tingkat
tinggi seperti keterampilan berpikir kritis. Selain itu, kemandirian belajar siswa pada
pembelajaran jarak jauh juga perlu ditumbuhkan agar terbentuk karakter bertanggung jawab,
disiplin dan sadar akan kebutuhan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis pada 32 siswa kelas 8G SMP YPM 3 Taman Tahun Ajaran
2020/2021 dan menumbuhkan kemandirian belajar siswa. Metode dalam penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data yang berupa hasil observasi kegiatan
proyek sederhana mobil bertenaga angin yang menerapkan hukum Newton melalui kegiatan
lembar kerja siswa. Hasil observasi keterampilan berpikir kritis pada aspek merumuskan
masalah yaitu 60,69% kategori cukup, keterampilan memberikan argumen yaitu 67,34%
kategori cukup, keterampilan melakukan deduksi yaitu 54,42% kategori cukup, keterampilan
melakukan induksi 74,76% kategori baik, keterampilan evaluasi yaitu 54,38% dalam kategori
cukup, dan keterampilan mengambil keputusan dan tindakan sebesar 60,52% kategori cukup.
Sedangkan hasil kemandirian pada aspek bertanggung jawab 74,23% kategori baik, aspek
disiplin 72,26% kategori baik dan aspek percaya diri 62,34% kategori cukup. Merujuk hasil
penelitian tersebut, Guided Inquiry dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran
jarak jauh yang dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar
pada masa panndemik Covid-19

Anda mungkin juga menyukai