Anda di halaman 1dari 3

MEKANIKA FLUIDA

1. Aliran Fluida dalam setiap ketinggian laut

2. Mekanisme hewan berenang


Gerakan hewan merupakan tindakan dari hewan untuk berpindah tempat dengan
berbagai cara, termasuk berjalan, berenang, melompat dan terbang. Salah satu jenis gerakan
hewan air adalah berenang, seperti yang dilakukan oleh ikan. Air memiliki kerapatan yang
lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun
sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Hewan air
mampu bertahan karena adanya gaya angkat. Tubuh hewan air tidak lebih rapat dari
lingkungan perairannya, dan harus mampu untuk mempertahankan posisinya di air.
Untuk memudahkan bergerak di dalam air, ikan memiliki bentuk tubuh yang
Aerodinamis (streamline) yang berfungsi untuk mengurangi hambatan ketika bergerak
didalam air. Selain itu, Ekor dan sirip ekor ikan yang lebar berfungsi untuk mendorong
gerakan ikan dalam air. Sirip tambahan berfungsi untuk mencegah gerakan yang tidak di
inginkan. Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical. Ikan memiliki susunan otot
dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan di dalam air.
Sirip ikan yang mudah digerakkan berfungsi untuk dapat menyeimbangkan tubuhnya
di dalam air, mengemudi serta untuk mengerem. Sewaktu sirip ekor mengemudi dan
mendorong, sirip punggung menjaga agar luncurannya seimbang. Sirip ikan memungkinkan
ikan bergerak didalam air karena ikan memperoleh gaya dorong dari gerakan siripnya yang
lebar. Sirip ini memberikan tekanan yang besar ke air ketika sirip tersebut digerakkan,
sehingga air memberikan gaya dorong ke ikan sebagai reaksinya. Hal tersebut sesuai dengan
Hukum III Newton yang berbunyi ketika suatu benda menberikan gaya pada benda kedua
tersebut,memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang
pertama.

3. Prinsip Fluida dalam mekanisme hewan berenang


air memiliki kerapatan ( ρ ) yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit
bergerak di air (ρair = 1 < ρ udara (1,2) g/cm3). Namun sebaliknya, air memiliki Gaya angkat
( F ) yang lebih besar dibandingkan dengan udara, hal tersebut yang membuat hewan air
dapat bertahan hidup. Besarya gaya angkat air menyebabkan ikan membutuhkan energi lebih
untuk mempertahankan posisi vertikalnya, namun bergerak pada posisi horisontal akan jauh
lebih sulit.
Pada saat ikan berenang juga mengalami gaya apung/gaya ke atas. Hal ini sesuai
dengan prinsip Hukum Archimedes yang berbunyi: “Sebuah benda yang tenggelam
seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat ke atas oleh sebuah gaya yang sama
dengan berat fluida yang dipindahkan”.

Dengan
FA   : Gaya angkat keatas (N)
Vp : Volume benda yang tercelup ( m3)
ρ    : massa jenis air ( Kg/m3)
g    : Percepatan Gravitasi bumi (m/s2)

4. Prinsip dan Konsep Tekanan Dalam Proses Pernafasan Hewan Selama Berenang
Agar ikan dapat berenang di dasar, di tengah, dan di permukaan air, ikan memiliki
gelembung renang. Gelembung renang merupakan organ internal ikan yang dipenuhi gas
yang fungsinya memberi kemampuan ikan untuk mengendalikan daya apung sehingga
mampu menghemat energi untuk berenang. Selain mengendalikan Daya Apung, Gelembung
renang tersebut mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai ruang beresonansi untuk memproduksi
atau menerima suara.
Ketika akan menuju dasar, ikan memperkecil volumenya dengan sedikit menghirup
O2, sehingga massa jenisnya lebih besar daripada massa jenis air yang ditempatinya.
Ketika akan menuju ke permukaan, ikan akan memperbesar volumenya dengan menghirup
banyak O2, sehingga massa jenis ikan lebih kecil daripada massa jenis air yang ditempatinya.
Ketika terdapat kecepatan relatif antara air dan ikan, tubuh ikan akan mengalami gaya
gesek fluida yang melawan gerak relatif ikan dengan arah sesuai arah alir air relatif terhadap
ikan. Gaya gesek yang dialami ikan adalah gaya gesek zat alir.
5. Pengaruh perbedaan ketinggian terhadap komunikas ikan laut

Anda mungkin juga menyukai