Anda di halaman 1dari 6

Gerak Pada Hewan

Salah satu ciri hewan dapat dikatakan sebagai makhluk hidup yaitu
karena dapat bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang
lain.

Setiap hewan mempunyai sistem gerak yang tidak sama. Contoh burung
berpindah tempat dengan mengepakkan sayapnya sehingga ia bisa
terbang di udara.

Sedangkan ikan bergerak dan berpindah tempat dengan cara berenang


di dalam air menggunakan bantuan ekor dan siripnya.

Lain halnya dengan sapi, hewan tersebut bergerak dan berpindah


tempat dengan berjalan kaki menggunakan keempat kakinya.

Pada artikel ini kami sajikan informasi mengenai berbagai macam sistem
gerak pada hewan beserta contoh dan penjelasannya. Baik,silahan
simak pada ulasan di bawah ini.

Klasifikasi Hewan dan Sistem Geraknya


Menurut jenisnya, hewan dibagi menjadi dua yaitu (Vertebrata) hewan
yang bertulang belakang dan (Avertebrata) hewan yang tidak memiliki
tulang belakang.

Secara sistem gerak hewan Vertebrata dan Avertebrata memiliki fungsi


yang sama.

Keduanya  berhubungan dengan bentuk rangka dan tubuh hewan


tersebut, meskipun cara gerak dan berpindah antara hewan satu dengan
yang lainnya berbeda-beda.

Sebab dipengaruhi oleh asal habitatnya, seperti halnya hewan yang


hidup di air, darat, dan juga udara untuk terbang.

Sistem Gerak Hewan Vertebrata

Ciri utama hewan vertebrata yaitu memiliki tulang dalam


atau endoskeleton yang berfungsi sebagai penopang berat badannya.
Otot dan tulang saling menempel membentuk struktur endoskeleton.

Berikut adalah kumpulan sistem gerak hewan vertebrata.

1. Sistem Gerak Pada Ikan (Pisces)

ikan dalalah hewan yang hidup di air. Terus Bagaimanakah sistem gerak


pada ikan?

Jadi, habitat ikan yang hidup di air, tentunya massa jenis air lebih besar
daripada massa jenis (berat badan ikan) ikan itu sendiri.

Hal inilah yang menyebabkan ikan di dalam air tawar maupun di air laut
memiliki gaya angkat yang lebih tinggi pada saat berada didalam air.

Disampping itu, ikan juga memiliki sirip yang membuatnya dapat


berenang bebas kesana kemari dengan lincah di dalam air dengan
hanya mengeluarkan energi yang sedikit dan seefisien mungkin.

Sirip ikan terdiri dari sepasang bagian yang berada di sisi kiri dan kanan
dengan sirip ekor bagian belakang.

Sirip-sirip ini bermanfaat bagi ikan agar bisa dengan mudah bergerak ke
arah depan.

Selain itu ada lagi sirip tengah, yaitu sirip yang terletak di atas tubuh
ikan. Ikan yang hanya menggunakan sirip tengah dan sirip pasangan
biasanya tidak dapat berenang secepat ikan yang memanfaatkan sirip
pasangan dan sirip ekornya.

Contoh ikan ini yaitu ikan yang hidupnya cenderung di terumbu karang
(ikan yang tidak dapat bergerak cepat) seperti ikan kepe-kepe dan ikan
grace kelly.
Karakteristik Rangka

Beberapa ikan yang habitatnya di air tawar maupun di air laut memiliki
bentuk tubuh yang unik, sebagian besar berwujud mirip torpedo.

Ada juga yang mengatakan bentuk tubuh ikan berbentuk streamline.


Pasalnya bentuk ikan yang mirip torpedo (streamline) tersebut
membantu ikan dalam melakukan maneuver berbelok ke kanan dan ke
kiri.

Sehingga ikan lebih mudah dan praktis saat berada di air tanpa
mengalami hambatan atau tekanan dari masa air.

Selain itu bentuk rangka tulang ikan serta struktur otot yang praktis dan
efisien sangat berguna saat ikan hendak bergerak ke depan dengan
leluasa.

2. Sistem Gerak Pada Burung (Aves)

Sistem gerak hewan yang ada di udara tidak sama dengan sistem gerak
hewan yang ada di dalam air.

Hewan udara contohnya yaitu burung, mereka dapat terbang bebas di


udara karena memiliki sayap dan rangka tulang yang mendukung.

Sayap tersebut berbentuk melengkung sehingga udara yang mengalir


pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya.

Setiap burung memiliki cara terbang yang tidak sama antara burung satu
dengan yang lainnya.

Secara umum  memiliki bentuk tubuh yang unik. Burung dapat terbang
karena bentuk tubuhnya memiliki gaya angkat yang lebih besar,
sehingga dapat melepaskan dari pengaruh gaya gravitasi bumi.
Karakteristik Rangka

Sayap burung tersusun dengan benuk kerangka yang kuat dan ringan.
Selain itu burung juga diperkuat oleh tulang dada dan struktur otot yang
solid dan padat berguna menahan terpaan angin kencang pada waktu
sedang terbang di udara.

Kontruksi tulang sayap yang kuat dan ringan memberikan dorongan


gaya angkat yang cukup besar ketika burung hendak terbang.
Bentuk sayap burung seperti airfoil. Bentuk ini dapat menghalau udara
yang mengalir di bawah sayap.

Sehingga menciptakan aliran udara lebih lambat daripada udara yang


mengalir di atas sayap burung.

Ketika burung hendak terbang dengan mengepakkan sayapnya, maka


udara akan mengalir ke bagian bawah dan menghasilkan gaya angkat
sehingga burung dapat terangkat ke udara (terbang).

3. Sistem Gerak Amphibia

Contoh sistem gerak berikutnya adalah dari Amphibia yaitu pada


hewaan kodok atau katak.

Kontruksi tulang katak terdiri dari tulang badan, tulang anggota gerak
dan tulang tengkorak atau kepala.

Amfibi memiliki sendi baik itu di bahu, siku, tangan, lutut, pinggul,
pergelangan kaki dan Sendi ini memudahkan hewan amfibi seperti katak
untuk melompat.
Karakteristik Rangka

Karakteristik tulang tengkorak katak berukuran kecil dan hanya memiliki


sedikit tulang. karenanya tulang kepala katak ini sangat ringan namun
kuat layaknya dinosaurus.

Selain itu postur badan katak juga ditopang oleh tulang belakang. Fugsi
tulang belakang tersebut untuk menahan berat tubuh bagian depan da
belakang katak.

Katak memiliki kaki yang sangat panjang dan struktur otot yang kekar
dan padat dilengkapi selaput yang memudahkan dalam berenang.

Dengan adanya selaput renang, katak dengan mudah dapat bergerak


lincah di dalam air.

4. Sistem Gerak Pada Reptil


Hewan yang termasuk dalam kategori reptil yaitu kadal, tokek, ular,
buaya, iguana dan sebagainya.

Contohnya ular yang memiliki sistem gerak merayap atau melata baik di
atas tanah, air, pohon maupun pada saat berenang di air.
Karakteristik Rangka

Struktur tulang ular terdiri dari tulang tengkorak, tulang badan, dan
tulang ekor. Pada tulang badan ular terdiri dari ratusan buah ruas tulang
belakang.

Sedangkan pada bagian tulang rusuknya terhubung dengan tulang


belakang dibalut dengan otot-otot yang lentur dan kuat.

Karena bentuk tubuh dan banyaknya ruas tulang belakang inilah yang
menyebabkan ular bergerak dengan berbagai macam gerakan.

Contohnya seperti mengeliat, meliuk-liuk, dan mengerutkan ototnya agar


badannya dengan cepat dapat berpindah ke tempat yang di tuju.

5. Sistem Gerak Pada Mamalia

Sistem gerak yang umum dimiliki oleh hewan mamalia adalah kaki, sirip,
dan juga sayap.

Contoh hewan mamalia yaitu banteng, paus, kucing, anjing, sapi,


banteng, dan sebagainya.

Mamalia hidup di berbagai jenis habitat, ada yang di air, di darat dan di
udara. Salah satu contoh mamalia yang hidup di darah yaitu cheetah.
Karakteristik Rangka

Cheetah memiliki kerangka tulang yang kokoh dan kuat untuk


menopang tubuhnya.

Disamping tulang yang kuat, ototnya pun juga kuat dan elastis yang
terhubung dengan langsung dengan kerangka tulang.
Oleh karena itu mamalia cheetah dapat berlari sangat kencang
dibandingkan mamalia yang lain.

Pada saat cheetah bergerak, maka kaki cheetah paling belakang


memberikan dorongan agar dapat memberikan daya dorong maju ke
arah depan.

Kencang atau lambatnya cheetah berlari tergantung pada kuat atau


lemahnya saat kaki belakang memberikan gerakan daya dorong.

Anda mungkin juga menyukai