Anda di halaman 1dari 8

Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang ?

sistem gerak
hewan invertevrata tentu saja berbeda dengan sistem gerak hewan vertebrata. Hewan
invertebrata tidak mempunyai endoskeleton, tidak mempunyai dinding sel dan secara umum
tubuh hewan invertebrata di bagi menjadi begian kepala, bagian dada dan bagian perut. Hewan
invertebrata terdiri dari beberapa phylum, yaitu protozoa, porifera, cnidaria, Ctenophora,
vermes, Artropoda, Mollusca, Coellenterata. Masing –masing phylum tentu mempunyai sistem
gerak yang berbeda.

Protozoa merupakan hewan invertebrata bersel satu yang hidup di dalam air. Protozoa terdiri
dari beberapa kelas.
kelas protozoa berdasarkan alat geraknya :
a. Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu
b. kelas Flagel bergerak dengan bulu cambuk
c. Kelas Cilliata bergerak dengan rambu getar
d. kelas Sporozoa bergerak dengan menggerakkan seluruh tubuhnya

porifera merupakan hewan invertebrata yang berpori-pori di seluruh tubuhnya. Porifera hidup
melekat di dasar laut. Porifera tidak mempunyai sistem gerak.

Ctenopora merupakan hewan invertebrata yang berongga dan mempunyai racun untuk
melumpuhkan mangsanya. Kelas ctenopora tidak mempunyai sistem gerak. Ubur-ubur
merupakan salah satu hewan kelas ctenopora.

Sistem gerak pada Vermes atau cacing ialah dengan kontaksi otot-otot di tubuhnya.

Artropoda atau yang biasa disebut hewan berbuku-buku merupakan hewan inverterata yang
tubuhnya tersusun dari beberapa segmen atau ruas yang bersatu. Artropoda mempunyai kaki
yang beruas ruas sebagai alat geraknya.
Phylum Artropoda terdiri dari beberapa kelas, yaitu :
a. Chelicerata : tungau, laba-laba dan kalajengking
b. Myriapoda : lipan
c. Krustasea : lobster, kepiting dan udang
d. Hexapoda : serangga

Mollusca merupakan hewan invertebrata yang bertubuh lunak. Sebagian mollusca


mempunyai cangkang sebagai pelindung tubuh dan sebagian lagi tidak dilindungi oleh
cangkang. Cangkang mollusca terbentuk dari zat kapur yang banyak mengandung kalsium.
phyilum Mollusca terdiri dari 3 kelas, masing masing kelas mempunyai sistem gerak yang
berbeda. Berikut sistem gerak pada mollusca :
a. Gastropoda bergerak dengan kaki dan perut. Contoh : siput
b. Cepalophoda bergerak dengan kaki dan kepala. Contoh : cumi-cumi dan gurita.
c. Pelicipoda bergerak dengan kaki pipih. Contoh : Scaphopoda dan Amphineura.
Coellenterata merupakan hewan invertebrata yang bertentakel. Sistem gerak coellenterata
dengan menggerakkan tubuh basalnya atau dengan menggerakkkan tentakel yang ada di
mulutnya.
Demikianlah sekilas tentang sistem gerak pada hewan invertebrata, semoga bermanfaat.

SISTEM GERAK PADA VERTEBRATA


Salah satu ciri dikatakan makhluk hidup yaitu dapat bergerak atau berpindah dari satu tempat
ke tempat yang lain. Burung berpindah tempat dengan cara mengepakan sayapnya sehingga
dapat terbang di udara. Sedangkan ikan berpindah tempat dengan cara berenang di dalam air
dengan bantuan ekor dan siripnya. Lain halnya dengan gajah, hewan berpindah tempat dengan
berjalan kaki dengan menggunakan keempat kakinya. (Baca: Jaringan Ikat pada Hewan beserta
Gambarnya)

Klasifikasi Hewan
Menurut jenisnya, hewan dibagi menjadi dua yaitu hewan yang bertulang belakang
(Vertebrata) dan hewan yang tidak memiliki tulang belakang (Avertebrata). Sistem gerak yang
terdapat pada Vertebrata dan Avertebrata memiliki fungsi yang sama yaitu berhubungan
dengan bentuk rangka dan tubuh hewan, walaupun hewan tersebut berpindah tempat dengan
cara yang berbeda satu sama lain.

Hewan vertebrata yang dibahas dalam artikel ini yaitu pisces (ikan), aves (burung), reptil,
amfibi (katak), dan mamalia. Ciri khas hewan vertebrata yaitu memiliki tulang dalam atau
endoskeleton yang berfungsi untuk menopang berat badan hewan tersebut. Otot dan tulang
hewan saling menempel membuat struktur endoskeleton. Dimana bentuk tulang dalam (rangka
dalam) masing-masing hewan vertebrata tersebut berbeda-beda antara hewan yang satu dengan
hewan yang lain. (Baca:Sistem Peredaran Darah Reptil)

Adapun dalam artikel ini hanya akan dibahas untuk sistem gerak pada hewan vertebrata saja.
Untuk hewan avertebrata akan dibahas dikemudian hari. Setiap jenis hewan – hewan tersebut
memiliki sistem gerak dan bentuk rangka yang berbeda menyesuaikan dengan tempat hidupnya
di alam bebas.

1) Sistem Gerak Ikan

Lalu muncul pertanyaan bagaimana cara hewan air (ikan)


bergerak berpindah tempat ? Contoh jenis hewan air ini yaitu ikan. Habitat ikan yaitu hidup di
air dimana air memiliki massa jenis lebih besar daripada massa jenis (berat badan ikan) ikan
itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan ikan – ikan baik yang hidup di air tawar maupun di
air laut memiliki gaya angkat yang lebih tinggi pada saat berada didalam air. Selain itu ikan
juga memiliki sirip yang membuat ikan dapat berenang leluasa kesana kemari dengan lincah di
dalam air dengan hanya mengeluarkan energi yang sedikit. (Baca: Sistem Peredaran Darah
Mamalia beserta Gambarnya)

Sirip ikan terdiri dari sepasang sirip yang berada di kanan maupun di kiri dan sirip ekornya.
Sirip-sirip ini bermanfaat bagi ikan agar bisa bergerak ke depan dengan mudah. Selain itu ada
lagi sirip tengah, yaitu sirip yang terletak di atas tubuh ikan. Ikan yang hanya menggunakan
sirip tengah dan sirip pasangan biasanya tidak dapat berenang secepat ikan yang memanfaatkan
sirip pasangan dan sirip ekornya. Contoh ikan jenis ini yaitu ikan yang hidup di terumbu karang
(ikan yang tidak dapat bergerak cepat). (Baca: Sistem Peredaran Darah pada Hewan Beserta
Gambarnya)

Karakteristik Rangka
Beberapa ikan yang habitatnya di air tawar maupun di air laut memiliki bentuk tubuh yang
unik, sebagian besar berwujud mirip torpedo. Ada juga yang mengatakan bentuk tubuh ikan
berbentuk streamline. Ternyata bentuk ikan yang mirip torpedo (streamline) tersebut
memudahkan ikan dalam melakukan maneuver berbelok ke kanan dan ke kiri lebih cepat dan
praktis saat berada di air tanpa mengalami hambatan atau gesekan dengan air. (Baca: Manfaat
Hewan bagi Manusia)

Pada saat ikan bergerak di dalam air, terdapat gelembung – gelembung udara yang naik ke
permukaan air. Maksud dan tujuan ikan melakukan ini yaitu agar ikan memudahkan ikan
mengatur saat ikan ingin naik ke permukaan air atau saat menyelam ke dasar sungai atau laut.
(Baca: Jaringan Epitel Pipih Selapis pada Hewan)

Selain itu bentuk rangka tulang ikan dan otot-otot ikan yang praktis dan efisien sangat berguna
saat ikan ingin bergerak ke depan dengan lincah.

2) Sistem Gerak Burung

Cara bergerak hewan yang ada di udara berbeda dengan


cara bergerak hewan yang ada di dalam air. Hewan udara contohnya yaitu burung. Burung
dapat terbang bebas di udara karena memiliki sayap dan rangka tulang yang mendukung. Setiap
burung memiliki cara terbang yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Pada umumnya
bentuk tubuh burung – burung memiliki bentuk tubuh yang unik. Burung – burung dapat
terbang karena bentuk tubuhnya memiliki gaya angkat yang lebih besar, sehingga dapat
melepaskan dari dari pengaruh gaya gravitasi bumi. (Baca: Jaringan Saraf Pada Hewan dan
Penjelasannya)

Karakteristik Rangka
Bentuk sayap burung memiliki susunan rangka yang kuat namun ringan. Selain itu burung juga
diperkuat oleh tulang dada dan otot – otot yang solid dan kekar saat menahan terpaan angin
yang kencang pada waktu sedang terbang di udara. Kontruksinya tulang sayap yang kuat dan
ringan memberikan gaya angkat yang cukup besar bagi burung saat akan terbang.
(Baca: Sistem Pernapasan Pada Hewan – Jenis dan Prosesnya)

Bentuk sayap burung seperti airfoil. Bentuk ini menyebabkan udara yang mengalir di bawah
sayap burung mengalir lebih lambat daripada udara yang mengalir di atas sayap burung. Pada
waktu burung akan terbang yaitu dengan mengepakkan sayapnya, maka udara akan mengalir
ke bagian bawah yang menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara
atau terbang. (Baca: Pengertian Fauna – Pengelompokan dan Persebarannya)

3) Sistem Gerak Amphibia

Contoh dari Amphibia yaitu kodok atau katak. Kontruksi tulang


katak yaitu terdiri dari tulang badan, tulang anggota gerak dan tulang tengkorak (tulang kepala).

Amfibi memiliki sendi baik itu di lutut, bahu, siku, pinggul, pergelangan kaki dan tangan. Sendi
ini memudahkan hewan amfibi seperti katak untuk melompat. (Baca: Proses Metamorfosis
pada Hewan Sempurna dan Tidak Sempurna)

Karakteristik Rangka
Selain itu bentuk tulang kepala katak berukuran kecil dan hanya memiliki sedikit tulang. Hal
ini menyebabkan tulang kepala katak sangat ringan namun kuat. Selain itu postur badan katak
juga ditopang oleh tulang belakang yang dapat menahan berat tubuh bagian belakang dan
bagian depan katak.

Katak memiki kaki yang sangat panjang dan otot-otot yang kekar dan solid. Agar katak mudah
saat berenang, kaki katak memiliki selaput renang. Selaput renang ini sangat berguna bagi
katak saat sedang berenang di dalam air. Dengan adanya selaput renang, katak dapat bergerak
lincah di dalam air. (Baca: Cara Mencegah Hama – Penyebab Hama)
4) Sistem Gerak Reptil

Hewan yang termasuk dalam kategori reptil yaitu


kadal, kura-kura, ular, buaya, dan sebagainya. Contohnya ular. Ular bergerak dengan cara
merayap atau melata baik di atas tanah, air maupun pada saat berenang di air. (Baca: Fungsi
Kelenjar Mammae pada Mamalia)

Karakteristik Rangka
Bentuk tulang ular yaitu terdiri dari tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang ekor. Pada
tulang badan, terdiri dari ratusan buah ruas-ruas tulang belakang. Sedangkan pada tulang rusuk
ular terhubung dengan tulang belakang dibalut dengan otot-otot yang lentur dan kuat. Dengan
bentuk tubuh dan banyaknya ruas-ruas tulang belakang inilah yang menyebabkan ular bergerak
dengan cara meliuk-liukan badannya ke kanan dan ke kiri dengan cepat. (Baca: Sistem
Pernapasan pada Hewan Reptil dan Penjelasannya)

5) Sistem Gerak Mamalia

Contoh dari hewan mamalia yaitu banteng, paus, kucing,


anjing, sapi, kerbau, dan sebagainya. Mamalia hidup di berbagai jenis habitat, ada yang hidup
di air, di darat dan di udara. Salah satu contoh mamalia yang hidup di darah yaitu kuda.
(Baca: Sistem Pernapasan Hewan Invertebrata dan Penjelasannya)

Karakteristik Rangka
Kuda memiliki tulang-tulang kokoh dan kuat untuk menopang tubuhnya. Otot-ototnya yang
elastis dan kuat yang terhubung dengan tulang-tulangnya, menyebabkan kuda dapat berlari
sangat kencang dibandingkan mamalia yang lain. (Baca: Sistem Pernapasan Hewan Vertebrata
dan Penjelasannya)

Pada saat kuda bergerak, maka kaki kuda paling belakang memberikan dorongan agar kuda
dapat maju ke arah depan. Kencang atau lambatnya kuda berlari tergantung pada kuat atau
lemahnya saat kaki belakang memberikan gerakan pada kaki belakangnya. (Baca: Sistem
Pernapasan pada Ikan dan Penjelasannya)
MEKANISME SISTEM GERAK PADA HEWAN VERTEBRATA
salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Pada hewan vertebrata, gerak disebabkan oleh
kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Rangka hewan vertebrata pada dasarnya hampir
sama dengan rangka manusia. Hanya saja, bentuk rangka pada setiap hewan disesuaikan
dengan fungsi, tempat hidup, dan cara hidupnya. Mekanisme gerak hewan vertebrata kelas
pisces, amfibi, reptil, pisces, dan mamalia juga berbeda-beda. Berikut ini adalah uraian
lengkapnya.

Sistem Gerak pada Ikan (pisces)


Ikan berenang dengan mengerahkan kekuatan terhadap air di sekitarnya, yaitu meliuk-liukkan
rangka tubuhnya sehingga otot-otot di kedua sisi tubuh ikan berkontraksi menghasilkan
gelombang lenturan yang berjalan di sepanjang tubuh ikan dari hidung sampai ke ekor. Vektor
gaya yang bekerja pada air dengan gerakan lateral menghasilkan gaya yang mendorong ikan
ke depan.
Fungsi-fungsi alat gerak ikan:
a. Bentuk tubuh yang Aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak
di dalam air;
b. Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan di dalam air;
c. Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak diinginkan;
d. Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertikal.
e. Susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan melawan air.

Sistem Gerak pada Katak (Amfibi)


Amfibi seperti katak memiliki tungkai belakang yang jauh lebih besar daripada tungkai bagian
depan. Fungsi dari tungkai belakang katak adalah untuk melompar, sehingga strukturnya lebih
kukuh. Sedangkan tungkai depan berfungsi sebagai penahan tubuh saat mendarat. Katak
mempunyai tulang belakang yang panjang dan otot yang kuat, oleh karena itu katak dapat
melompat dengan tinggi. Selain itu, katak juga mempunyai selaput renang yang memberikan
tekanan kuat saat katak berada dalam air, sehingga katak dapat bergerak.

Sistem Gerak pada Kadal,Cicak, Ular, dan Penyu (Amfibi)


Golongan reptil misalnya kadal, mempunyai perkembangan yang baik pada rangka bagian
tungkai. Begitu pula dengan jenis cecak. Struktur telapak kaki cecak memiliki bantalan kaki
pelekat sehingga memungkinkan gerakan memanjat dinding dan berlari di langit-langit secara
terbalik. Pada ular, gerakan terjadi saat rangka tubuh meliuk ke kiri dan ke kanan. Gerakan ini
dikenal sebagai lokomosi berkelok-kelok. Bagian samping tubuh ular bertumpu pada bagian
permukaan yang tidak rata dan bila ayunan gelombang sampai ke belakang, ular akan meluncur
ke depan dengan sisik licin yang menutupi perutnya. Golongan reptil yang lain misalnya penyu,
mempunyai sirip pipih sehingga menjadi perenang yang baik. Namun, keberadaan sirip
tersebut justru membuat penyu susah bergerak di darat. Tungkai pada reptil terletak di samping
tubuh. Akibatnya reptil memiliki badan yang menggantung di antara kaki. Proporsi tubuh
dengan keempat alat gerak menopang seluruh tubuh ini menyebabkan reptil memiliki
keseimbangan yang lebih stabil.

Sistem Gerak pada Burung (Aves)


Burung memiliki struktur tubuh seperti hewan bertulang belakang lainnya, kecuali kedua
tungkai depannya berubah menjadi sayap. Burung mempunyai sejumlah ciri-ciri khusus yang
berhubungan dengan kemampuan terbang. Ciri-ciri khusus itu sebagai berikut.
a. Sebagian ruas tulang belakang menjadi satu membentuk titik tumpu yang kuat sewaktu sayap
dikepakkan.
b. Tulang yang besar biasanya berongga. Hal ini untuk mengurangi bobot badan. Berat rangka
burung hanya 4% dari seluruh berat badan.
c. Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat otot-otot terbang yang kukuh untuk
menggerakkan sayap.
Selain bergerak dengan cara terbang, ada beberapa jenis burung juga dapat berenang dengan
kakinya. Burung yang dapat berenang umumnya memiliki selaput pada kakinya.

Sistem Gerak pada Hewan dan Manusia (Mamalia)


Pada mamalia yang paling berfungsi menopang tubuh adalah tungkai tubuh bagian bawah.
Meskipun demikian, dengan tipe tubuh seperti itu mamalia menjadi lebih leluasa bergerak.
Cara mamalia berjalan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Hewan pejalan sol berjalan dengan seluruh bagian telapak kakinya mengenai atau menyentuh
tanah (misalnya beruang, landak, tikus pondok, dan lain-lain). Hewan pejalan setengah pejalan
soladalah hewan yang berjalan di atas jari kakinya pada saat berjalan cepat. Manusia termasuk
setengah pejalan sol.
b. Hewan pejalan kakiberjalan dengan jari-jari kakinya yang mengenai atau menyentuh
permukaan tanah (terdapat pada kebanyakan hewan pemangsa seperti singa, anjing, kucing,
dan lain-lain).
c. Hewan pejalan ladamberjalan dengan ujung telapak (ladam) kakinya yang keras (misalnya
kuda, sapi, kambing, domba, dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai