Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktrur tubuh dan sistem gerak yang khas. Contoh hewan yang bergerak di air adalah ikan. Untuk memudahkan bergerak di dalam air, ikan memiliki bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air, ekor dan sirip ekor yang lebar berfungsi untuk mendorong gerakan ikan di dalam air, sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak diinginkan, gelembung renang untuk mengatur gerakan vertikal, dan susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan melawan air. Bentuk tubuh ikan antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda- beda. Perbedaan bentuk tubuh pada ikan ini umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan air. Penampang tubuh tersebut akan memberikan kemudahan ikan dalam menembus air sebagai media hidup. Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal (fusiform). Contoh dari ikan yang memiliki bentuk tubuh streamline adalah Ikan Hiu (Carcharhinus leucas) (Moyle, 1988).
Gambar. Ikan Hiu (Carcharhinus leucas)
Moyle, P.B. and Cech, J.J. (1988) Fish: An Introduction to Ichthyology. 2nd Edition, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs. https://www.scribd.com/doc/251055771/sistem-gerak-pada-hewan-docx