Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

EKOSISTEM (EKOSISTEM DARAT)

OLEH :

NAMA : PUTU DEVI PRADNYA SARI


NIM : 859016474
JURUSAN : S1 PGSD BI
POKJAR : KUTA UTARA

UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Putu Devi Pradnya Sari


NIM : 859016474
Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Badung, 16 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan,

(Putu Devi Pradnya Sari)


A. JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem (Ekosistem Darat)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Seperangkat alat tulis
2) Barometer
3) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
a. Definisi Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan tiimbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroba) dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah) di alam,
sebenarnya merupakan hubungan komponen yang membentuk suatu sistem. Yang berarti
bahwa baik dalam struktur maupun dalam fungsi komponen-komponen tadi merupakan
suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagai konsekuensinya apabila salah satu
komponen terganggu, maka komponen-komponen lainnya secara cepat atau lambat akan
terpengaruhi.

b. Komponen dalam Ekosistem


Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu komponen abiotik dan
komponen biotik, dimana komponen abiotik ini merupakan komponen yang terdiri dari
makluk tak hidup (seperti: air, tanah, udara, suhu dan cahaya matahari), sedangkan
komponen biotik merupakan komponen yang terdiri dari makhluk hidup (seperti:
tumbuhan, hewan, bakteri, dan jamur), sehingga ekosistem merupakan kesatuan yang
menyeluruh antara unsur biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi. Komponen inilah
yang akan membentuk suatu jaringan. Jaringan tersebut dinamakan rantai makanan.
Rantai makanan merupakan proses dimana makhluk hidup tersebut makan memakan.
Tingkatan rantai makanan diawali dari produsen, konsumen, hingga tingkat pengurai.
Berdasarkan tingkatannya komponen biotik dibagi menjadi 3 yaitu:
 Produsen
Setiap komponen biotik dan abiotik memiliki beberapa macam urutan.
Produsen bisa disebut juga dengan organisme autotrof. Produsen merupakan
komponen biotik yang dapat menghasilkan makanan sendiri. Adapun yang
termasuk golongan organisme autotrof yaitu tumbuhan. Tumbuhan bisa
dikatakan sebagai produsen komponen biotik, sebab tumbuhan dapat membuat
makanannya sendiri. Melalui proses fotosintesis, tumbuhan memperoleh
makanan. Klorofil pada tumbuhan mampu memperoleh bahan makanan
sendiri. Seperti karbondioksida, air, dan sinar matahari.

 Konsumen
Konsumen biasa disebut dengan organisme heterototrof. Komponen biotik
yang satu ini tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. Dalam review
komponen biotik dan abiotik ini, organisme heterototrof bergantung pada
organisme lain. Komponen yang masuk dalam jenis konsumen yaitu hewan.
Produsen menurut jenis makanannya dibagi menjadi tiga jenis. Jenis tersebut
diantaranya karnivora, herbivora, dan omnivora. Karnivora merupakan
organisme yang sumber makanannya dari daging. Herbivora organisme
dengan jenis makanan daun atau tumbuhan. Sedangkan omnivora yaitu
organisme yang memakan tumbuhan atau daging.

 Pengurai
Tingkatan terakhir pada komponen biotik yaitu pengurai. Proses makan
memakan dalam ekosistem paling bawah diduduki oleh pengurai atau
dekomposer. Dekomposer yang tak lepas dalam review komponen biotik dan
abiotik ini bertugas menguraikan sisa makhluk hidup yang sudah mati.
Mengurainya makhluk yang sudah mati ini menjadi mineral dan unsur hara
tanah. Tanpa pengurai, semua tidak akan berjalan dengan baik. Ekosistem
terjaga karena semua komponen bisa kembali menjadi sumber daya alam.

c. Interaksi Antarkomponen Ekosistem


Dalam lingkungan yang normal atau alami, antar komponen menjalin interaksi.
Interaksi tersebut terjadi antara komponen abiotik dengan biotik maupun antar
komponen yang ada dalam kedua komponen tersebut.
 Interaksi antar komponen biotik
Interaksi makhluk hidup terjadi di dalam ekosistem, baik saling
menguntungkan, menguntungkan salah satu pihak, maupun merugikan salah
satu pihak. Interaksi terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga makhluk hidup akan bergantung dengan makhluk hidup yang
lainnya. Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi: antar
organisme, antar populasi, antar komunitas, antara komponen biotik dan
komponen abiotik.
 Interaksi antar organisme
Jenis interaksi antar organisme antara lain: mutualisme, komensalisme,
Predasi, kompetisi, Parasitisme, Netral .
 Interaksi antar populasi
Contoh interaksi antar populasi adalah alelopati, yaitu interaksi antar populasi
di mana populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi yang lain. Pada mikrorganisme, alelopati dikenal dengan
istila anabiosa. Misalnya: Rumput teki menghasilkan zat kimia yang bersifat
toxic yang dapat menghalangi tumbuhan yang lainnya, Jamur Penicillium sp
menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
tertentu.
 Interaksi antar komunitas
Interaksi antar komunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan
organisme, tetapi juga aliran enrgi dan makanan. Interaksi ini dapat diamti
pada daur carbon (karena melibatkan ekosistem yang berbeda (laut dan darat).
 Interaksi antar komponen biotik dan abiotik
Interaksi ini menyebabkan terjadinya aliran energi dalam ekosistem. Selain
aliran energi di dalam ekosistem juga terdapat struktur atau tingkatan trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan demikian ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya.
d. Jenis Ekosistem
Secara umum, macam ekosistem dikategorikan menjadi tiga, yaitu ekosistem air,
darat, dan ekosistem buatan. Penjelasan masing-masing untuk macam ekosistem
adalah sebagai berikut:

1. Ekosistem Akuatik / Air


Pengertian ekosistem air adalah suatu ekosistem berupa air atau perairan
(sebagian besar air) yang menjad komponen abiotik atau habitatnya.
 Ekosistem air tawar adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam rendah.
Pada lingkungan air tawar biasanya variasi suhu tidak mencolok serta
terpengaruh oleh cuaca dan iklim. Contoh ekosistem air tawar adalah danau,
sungai dan rawa. Organisme yang hidup pada lingkungan air tawar berupa
tanaman dan hewan, seperti ganggang dan ikan air tawar.
 Ekosistem air laut adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam tinggi,
seperti perairan lautan. Lingkungan ini terdiri dari ekosistem perairan dalam,
ekosistem pantai pasir dangkal atau bitarol, serta ekosistem pasang surut.
 Ekosistem estuari adalah ekosistem perairan semi tertutup yang memiliki
badan air yang terhubung secara terbuka antara perairan laut dan air tawar.
Ekosistem ini juga disebut dengan ekosistem muara, dimana air tawar dari
sungai dan air laut bertemu.
 Ekosistem pantai berbeda dengan ekosistem air laut. Sebab, posisi pantai
berada di sekitar tepian laut. Di lingkungan ini hidup organisme pada daerah
berpasir, yaitu organisme yang tahan terhadap angin, gelombang, dan konisi di
tepi laut.
 Ekosistem Terumbu Karang adalah ekosistem yang terdiri dari koral dan
organisme lainnya.
 Ekosistem laut dalam adalah ekosistem di dasar laut yang memiliki kedalaman
lebih dari 6.000 meter.
 Ekosistem lamun atau seagrass adalah ekosistem kelompok tumbuh-tumbuhan
yang berbunga di lingkungan lautan, yaitu berupa perairan pantai yang
dangkal.
 Ekosistem sungai adalah ekosistem air yang terdapat pada sungai. Sungai
adalah sebuah jalur yang terbentuk dari aliran air dari satu titik ke titik lainnya.
Lingkungan sungai yang jernih adalah lingkungan perairan yang tidak
memiliki banyak sedimen.

2. Ekosistem Terestrial / Darat


Pengertian ekosistem darat adalah suatu ekosistem yang sebagian besar
lingkungan fisiknya terdiri atas daratan dan kondisinya dipengaruhi oleh iklim
dan gangguan lingkungan. Berikut adalah contoh ekosistem darat, yaitu:
 Hutan Hujan Tropis
 Sabana
 Padang rumput
 Gurun
 Hutan gugur
 Taiga
 Tundra
 Karst

3. Ekosistem Buatan
Pengertian ekosistem buatan adalah suatu ekosistem yang dibentuk oleh manusia
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.Ekosistem buatan terdiri dari
makhluk hidup dan lingkungan yang spesifik. Namun, keanekaragaman yang
terdapat apda lingkungan buatan umumnya rendah. Beberapa contoh ekosistem
buatan, antara lain:
 Bendungan
 Hutan tanaman produksi tertentu (hutan pinus, hutan jati, dan lain-lain)
 Sawah irigasi
 Sawah tadah hujan (agroekosistem)
 Tanaman Perkebunan
 Ekosistem Pemukiman (desa dan kota)
Berbagai macam ekosistem diatas harus dilestarikan. Sebab, lingkungan yang terdiri
dari organisme-organisme yang saling berinteraksi secara seimbang akan
memberikan manfaat bagi seluruh komponen kehidupan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pergi ke kebun rumah untuk melakukan pengamatan.
2. Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal ( lahan kosong yang tak
diurus) yang akan diamati komponen – komponennya.
3. Mengamati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah.
4. Untuk mengetahui suhu umenggunakan aplikasi yang ada di handphone, sedangkan
untuk mengetahui keadaan pencahayaan, angin atau tanah hanya dengan
memperkirakan saja.
5. Mencatat semua data yang didapatkan pada tabel dalam lembar kerja yang terdapat
pada modul.
6. Setelah mengamati komponen abiotik selanjutnya mengamati komponen biotik,
yang meliputi makhluk hidup yang ada pada ekosistem di lahan kosong tersebut.
7. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dilengkapi dengan nama
latinnya.
8. Mencatat hewan yang sebagai konsumen yang ditemui pada ekosistem yang ada di
lahan kosong tersebut, baik yang tetap maupun yang singgah(hewan terbang),
termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil yang terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau sela-sela daun/batang.
9. Mencatat semua data pada lembar kerja yang terdapat pada modul
10. Selanjutnya mengamati ekosistem darat buatan yang ada di kebun rumah sebagai
pembanding dengan mengamati komponen biotik dan abiotiknya dengan melakukan
kegiatan seperti langkah 2 sampai 9.
11. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua sistem tipe ekosistem
tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
Pengamatan dilaksanakan pada :
Waktu/Pukul/Tanggal : Selasa/13.00 / 15 Oktober 2020
Tempat : Lahan Kosong Dekat Rumah
Tabel 1
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Suhu Panas ( 32ºC)
2 Angin Berhembus kencang
3 Air Cukup
Cahaya dari matahari cukup
4 Cahaya
terang
5 Tanah Subur berwarna coklat kehitaman

Tabel 2
Komponen biotik ekosistem darat alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Pepaya Kupu-kupu Cacing tanah
(Carica papaya L.)
2 Tanaman Putri Malu Kadal Lumut
(Mimosa pudica)
3 Pohon Pisang (Musa Katak Rayap
paradisiacal)
4 Rumput Belulang Burung
(Eleusine indica L.)
5 Pohon Mengkudu Belalang
(Morinda citrifolia)

Pengamatan dilaksanakan pada :


Waktu/Tanggal :14.30/ 15 Oktober 2020
Tempat : Kebun Rumah
Tabel 3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Suhu Panas (32ºC)
2 Cahaya Terang
3 Angin Bertiup kencang
4 Air Cukup
5 Tanah Subur dengan warna coklat
kehitaman

Tabel 4
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Kamboja (Plumeria) Kalkun (Meleagris) Rayap (Isoptera)
2 Anggrek (Orchidaceae) Anjing (Canis lupus familiaris) Cacing (Annelida)
Tanaman Puring (Codiaeum
3 Kucing (Felis catus)
variegatum)
Pohon Srikaya (Annona
4 Burung gereja (Passeridae)
squamosa)
Pohon Dadap (Erythrina
5 Semut (Formicidae)
variegata)

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawaban:
Melalui pengamatan yang saya lakukan yang memiliki komponen biotik lebih banyak
adalah ekosistem alami, hal ini disebabkan karena manusia tidak melakukan control
terhadap hewan yang menurutnya merugikan, sehingga komponen biotik interaksinya
tidak terganggu.
H. PEMBAHASAN

Pengamatan yang saya lakukan adalah mengamati komponen biotik dan abiotik yang ada
di ekosistem darat alami dan ekosistem darat buatan. Ekosistem darat alami yang saya
amati adalah sebuah lahan kosong tidak diurus jadi semua yang ada disana tanpa campur
tangan manusia, sedangkan ekosistem darat buatan yang diamati adalah kebun dirumah
diamana kami sekeluarga menata sedemikian rupa.
Komponen abiotik pada ekosistem darat alami yang ada sama dengan ekosistem darat
buatan yaitu suhu, angin, air, cahaya dan tanah. Semua komponen biotik ini memiliki
peranan penting dalam membentuk dan menyeimbangkan ekosistem. Jika komponen
abiotik tidak ada atau tidak berfungsi dengan baik, maka berpengaruh pada kelangsungan
hidup tumbuhan dan juga hewan yang ada disana. Komponen biotik pada ekosistem
alami yang saya temui pada jenis tumbuhan adalah pohon pepaya (Carica papaya L),
tanamaman putri malu (Mimosa pudica), pohon pisang (Musa paradisiacal), Rumput
Belulang (Eleusine indica L.),Pohon Mengkudu (Morinda citrifolia), sedangkan
hewannya kupu-kupu, kadal, katak, burung dan belalang. Sedangkan pengurainya adalah
cacing tanah, semut, lumut dan rayap. Pada ekosistem darat buatan jenis tumbuhannya
yaitu Pohon Kamboja (Plumeria), Anggrek (Orchidaceae), Tanaman Puring (Codiaeum
variegatum), Pohon Srikaya (Annona squamosa), Pohon Dadap (Erythrina variegata) .
Hewan yang terdapat pada ekosistem buatan adalah Kalkun (Meleagris), Anjing (Canis
lupus familiaris), Kucing (Felis catus), Burung gereja (Passeridae), Semut
(Formicidae), dan pengurainya adalah cacing tanah dan rayap. Pada komponen biotik ini
memiliki peranan masing-masing, diantaranya
1. Produsen yang memenuhi kebutuhan dengan membuat makanannya sendiri
dengan cara fotosintesis, yang termasuk produsen dalam pengamatan saya
adalah semua tumbuhan yang tercantum dalam tabel pengamatan
diantaranya: pohon pepaya, tanaman putri malu, pohon pisang, rumput
belulang dan pohon mengkudu.
2. Konsumen. Bertolak belakang dengan produsen, makhluk hidup dari
komponen ini tidak mampu membuat makanannya sendiri dan bergantung
dengan makhluk hidup lain. Konsumen yang ada di di ekosistem alami yang
diamati adalah konsumen primer dan konsumen sekunder, sedangkan
konsumen tersier belum ditemukan di ekosistem alami yang saya amati.
Konsumen primer adalah konsumen yang memakan langsung produsen,
diantaranya: kupu-kupu, burung dan belalang. Sedangkan konsumen
sekunder yaitu konsumen yang memakan konsumen primer, diantaranya
katak dan kadal.
3. Pengurai. makhluk hidup yang mendapatkan makanannya dari makhluk
hidup lain yang sudah mati. Dekomposer atau pengurai juga disebut
perombak, yang memungkinkan zat-zat organik dapat terurai dan mengalami
daur ulang kembali sehingga membentuk hara. Dari pengamatan yang saya
lakukan, yang termasuk kedalam pengurai adalah cacing tanah, lumut dan
rayap.
Perbedaan yang mendasar antara ekosistem alami dan ekosistem buatan adalah
jumlah dan banyaknya jenis hewan, tumbuhan atau pengurai yang ada disana, hal
itu disebabkan karena ekosistem alami terbentuk secara alami atau tanpa campur
tangan manusia sedangkan ekosistem buatan sengaja dibuat oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan atau keperluan hidupnya.

I. KESIMPULAN
Perbedaan yang mendasar antara ekosistem alami dan ekosistem buatan adalah
jumlah dan banyaknya jenis hewan, tumbuhan atau pengurai yang ada disana, hal itu
disebabkan karena ekosistem alami terbentuk secara alami atau tanpa campur tangan
manusia sedangkan ekosistem buatan sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan atau keperluan hidupnya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Lianingsih, Fitri dan Ningsih, Sri Lestari. 2018. Super Modul Biologi. Jakarta: PT
Grasindo.
https://rimbakita.com/komponen-abiotik/ . Diakses pada Tanggal 13 Oktober 2020
Ristanto, Rizal Hendi. 2011. Interaksi Antar Kompnen daalam Ekosistem. Universitas
Negeri Jakarta. http://sainsedutainment.blogspot.com/ (Diakses pada Tanggal 13
Oktober 2020).
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang saya temui selama pengamatan adalah mendokumentasikan jenis hewan
yang ada di ekosistem alami ataupun buatan, hal itu disebabkan karena ketika ada
manusia yang menghampiri mereka merasa terancam dan melindungi dirinya.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal

Gambar 1. Mengamati Ekosistem alami

Gambar 2. Mengamati Ekosistem Buatan


Proses Kegiatan

Gambar 3. Ekosistem Alami yang ada di dekat rumah, terlihat tumbuh beberapa tanaman
dan ada beberapa hewan hidup disana tanpa ada campur tangan manusia.

Gambar 4. Ekosistem buatan yang ada di halaman rumah


Gambar 5. Rayap yang ada di ekosistem buatan yang mengurai batang pohon yang telah
mati.
Gambar 6. Burung yang hinggap di ekosistem buatan
Tahap Akhir

Gambar 7. Suhu yang ada di ekosistem alami dan ekosistem buatan pada saat melakukan
pengamatan yang kemudian mencatat pada Lembar Kerja pada bagian akhir modul.

Data Hasil Pengamatan Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Suhu Panas ( 32ºC)
2 Angin Berhembus kencang
3 Air Cukup
Cahaya dari matahari cukup
4 Cahaya
terang
5 Tanah Subur berwarna coklat kehitaman

Data Hasil Pengamatan Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Pepaya Kupu-kupu Cacing tanah
(Carica papaya L.)
2 Tanaman Putri Malu Kadal Lumut
(Mimosa pudica)
3 Pohon Pisang (Musa Katak Rayap
paradisiacal)
4 Rumput Belulang Burung
(Eleusine indica L.)
5 Pohon Mengkudu Belalang
(Morinda citrifolia)

Data Hasil Pengamatan Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Suhu Panas (32ºC)
2 Cahaya Terang
3 Angin Bertiup kencang
4 Air Cukup
5 Tanah Subur dengan warna coklat
kehitaman

Data Hasil Pengamatan Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Kamboja (Plumeria) Kalkun (Meleagris) Rayap (Isoptera)
2 Anggrek (Orchidaceae) Anjing (Canis lupus familiaris) Cacing (Annelida)
Tanaman Puring (Codiaeum
3 Kucing (Felis catus)
variegatum)
Pohon Srikaya (Annona
4 Burung gereja (Passeridae)
squamosa)
Pohon Dadap (Erythrina
5 Semut (Formicidae)
variegata)

Anda mungkin juga menyukai