Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP (GERAK PADA TUMBUHAN)

OLEH :

NAMA : PUTU DEVI PRADNYA SARI


NIM : 859016474
JURUSAN : S1 PGSD BI
POKJAR : KUTA UTARA

UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Putu Devi Pradnya Sari


NIM : 859016474
Program Studi : S1 PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Badung, 08 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan,

(Putu Devi Pradnya Sari)


A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak pada Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini, sebagai berikut:
1) Mengamati gerak seismonasti pada tumbuhan
2) Mengamati gerak niktinasti pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini, sebagai berikut:
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b) Ember hitam kedap cahaya 1 buah.
c) Stop watch pada handphone seluler 1 buah.
d) Alat-alat tulis dan penggaris. 1 buah.

D. LANDASAN TEORI
Manusia dan hewan memiliki perilaku gerak yang tidak jauh berbeda. Manusia dan
hewan sama-sama menunjukkan gerakan-gerakan yang mudah diamati. Tumbuhan
melakukan gerakan sesuai dengan rangsang yang diperoleh. Rangsangan tersebut dapat
berupa bahan kimia, suhu, gravitasi bumi, atau intensitas cahaya yang diterima. Mahluk
hidup termasuk tumbuhan mempunyai kepekaan terhadap ransang dan mampu bereaksi
terhadap rangsang. Sifat ini dikenal dengan irritabilitas. Iritabilitas pada tumbuhan
disebabkan karena adanya bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan. Pada
bagian ini terdapat suatu celah yang disebut noktah yang menghubungkan sel satu
dengan yang lain. Melalui noktah tetjadi hubungan antara sel satu dengan lainnya oleh
penjuluranpenjuluran protoplasma atau benang-benang plasma yang disebut
plasmodesmata. Tumbuhan tidak mempunyai organ kusus sebagai penerima rangsang
atau reseptor. Gerakan pada tumbuhan relatif tidak terlihat, gerakan tumbuhan hanya
dilakukan oleh sebagian tubuh tumbuhan dan tidak seluruhnya, tetapi hal itu juga
termasuk gerak. Gerak tumbuhan begitu perlahan lahan sehingga kadang kadang tidak
terlihat oleh mata biasa. Kemampuan bergerak ini adalah salah satu ciri - ciri mahluk
hidup disamping ciri yang lain seperti: pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan lain-
lain. Banyak tanaman rendah, terutama yang bersel satu dapat bergerak dalam arti kata
berpindah pindah tempat. Banyak bakteri, alga bersel satu, spermatozoid bangsa lumut
dan paku dapat bergerak dengan bebasnya, seakan akan mereka itu hewan hewan gesit.
Gerak tanaman rendah semacam itu sering disebut gerak lokomotoris (gerak pindah
tempat). Lain halnya dengan gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tinggi karena tidak
dapat melakukan pergerakan pindah tempat seluruh tubuhnya. Oleh karena itu mungkin
hanya berupa pembengkokan bagian tanaman, pembelitan, getaran, dan lain - lain.
Gerak pada tumbuhan berdasarkan arah rangsangannya dibedakan menjadi tiga
macam yaitu gerak higroskopis, gerak etionom, dan gerak endonom. Gerak Higroskopis
disebabkan oleh perbedaan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak
merata. Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari luar. Sedangkan gerak endonom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang
disebabkan oleh adanya rangsangan dari dalam atau dari tumbuhan itu sendiri.
Di dalam pembahasan laporan praktikum ini gerak yang dibahas adalah bagian dari
gerak etionom. Berdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal
rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi: gerak tropisme, gerak nasti dan
gerak taksis.
1. Gerak Tropisme
Gerak tumbuhan dapat diamati melalui beberapa gejala, salah satunya adalah arah
tumbuh tumbuhan. Arah tumbuh tumbuhan dapat berubah karena pengaruh
lingkungan. Contoh tumbuhan yang diletakkan dekat jendela batangnya tumbuh
menuju cahaya. Cahaya merupakan rangsang yang datangnya dari luar tumbuhan.
Gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsang dari luar
disebut tropisme. Jika arah gerak tumbuhan mendekati rangsang disebut gerak
tropisme positif, tetapi jika arah gerak tumbuhan menjauhi rangsang disebut gerak
tropisme negatif. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme dibagi menjadi
geotropisme (gravitropisme), hidrotropisme, tigmotropisme, kemotropisme, dan
fototropisme (heliotropisme).
2. Gerak Nasti
Kata nasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat.
Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri (rangsangan dari
luar), misalnya karena perubahan tekanan turgor. Berdasarkan macam sumber
rangsangannya gerak nasti dibedakan menjadi niktinasti, fotonasti, dan tigmonasti
atau seismonasti.
a. Gerak Seismonasti atau Tigmonasti
Gerak tigmonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang
sentuhan atau getaran. Istilah tigmonasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu
thigma yang berarti sentuhan. Gerak tigmonasti disebut juga dengan seismonasti.
Contoh gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) jika disentuh. Jika
hanya satu anak daun dirangsang dengan sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke
seluruh tubuh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut mengatup. Tumbuhan ini
memberikan respon sangat cepat yaitu sekitar 0,1 detik setelah rangsangan
diberikan, dan penyebaran reaksi terhadap rangsangan ini ke bagian atas dan
bawah tumbuhan berjalan antara 40-50 cm/detik. Jika ujung daun putri malu
disentuh maka akan terjadi aliran air yang menjauhi daerah sentuhan. Adanya
aliran air ini menyebabkan kadar air di daerah sentuhan berkurang, sehingga
tekanan turgomya mengecil. Akibatnya daun putri malu akan menutup dan
tampak seperti layu. Lamanya waktu menutup tergantung pada suhu dan keras
halusnya getaran. Jika hanya satu anak daun dirangsang, rangsangan itu
diteruskan ke seluruh tumbuhan, sehingga anak daun lain ikut mengatup.
Kegunaan respon ini diduga bahwa pelipatan anak daun akan mengagetkan dan
mengusir serangga sebelum mereka sempat memakan daunnya. Pelipatan terjadi
karena air diangkut keluar dari sel motor pada pulvinus.

Sumber : Dokumen Kemendikbud


Gambar 1. Gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat disentuh
b. Gerak Niktinasti
Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Istilah niktinasti berasal dari bahasa Yunani, nux yang
berarti malam. Misalnya, daun-daun tumbuhan polong-polongan
(Leguminosaceae) akan menutup dan akan membuka keesokan harinya ketika
matahari terbit. Daun-daun ini merundukkan daunnya pada malam hari dan
menaikkan daunnya pada posisi horizontal pada siang hari. Gerakan tidur ini
disebabkan oleh perubahan harian pada tekanan turgor dalam sel-sel pulvinus.
Pada waktu daun pada posisi horizontal, sel-sel pada satu sisi pulvinus akan
membengkak (tekanan turgor tinggi), sementara sel-sel pada sisi yang
berlawanan akan mengkerut. Keadaan ini akan terbalik pada waktu malam hari
daun menutup ke posisi tidur.

Sumber : Dokumen Kemendikbud


Gambar 2. Tanaman Kembang Turi yang daunnya membuka lebar sepanjang
hari (pagi hingga menjelang sore hari).

Sumber : Dokumen Kemendikbud


Gambar 3. Tanaman Kembang Turi yang daunnya menutup (gerak tidur)
menjelang malam hari sampai menjelang pagi hari.
c. Gerak Fotonasti
Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya.
Misalnya, gerakan mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) di sore hari.

Sumber : Dokumen Kemendikbud


Gambar 4. Tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa) yang bunganya
menguncup pada pagi hari

d. Gerak Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Misalnya,
mekarnya bunga tulip pada saat suhu udaranya sesuai.

e. Haptonasti
Haptonasti adalah gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivora yang
disebabkan oleh sentuhan serangga. Misalnya, menutupnya daun tanaman
kantung semar dan Venus ketika tersentuh serangga kecil. Jika seekor serangga
mendarat di permukaan daun, daun akan cepat menutup. Akibatnya, serangga
tersebut terperangkap dan tidak dapat keluar.

f. Nasti Kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor
sekaligus. Rangsangan yang diterima dapat berupa: cahaya matahari, suhu, air
dan zat kimia. Misalnya, gerak membuka dan menutupnya sel-sel penjaga pada
stomata.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu, disiapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika akan
dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Tanaman putri malu yang
dipakai adalah ukuran sedang selanjutnya mengambil tanaman tersebut dengan
menyodoknya dengan skop sehingga tanaman tersebut dapat dipindahkan ke
dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3) Meletakkan pot putri malu yang telah disiapkan di atas meja, selanjutnya
melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) yang terdapat di
bagian akhir modul.

b. Niktinasti
1) Menyediakan dua buah pot putri malu.
2) Memberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Meletakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Menyimpan pot B di atas meja dan ditutup dengan menggunakan ember hitam
yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5) Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, buka dengan hati-hati ember hitam
tersebut (tidak menyentuh tanamannya).
7) Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
8) Mencatat hasil pengamatan dan menuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Tabel
1.3) di bagian akhir modul.
Gambar 5.
Percobaan niktinasti. (1) Tanaman pada pot A dan B keadaan mula-mula.(2) tanaman pada pot B ditutup dengan
ember hitam yang kedap cahaya

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis Sentuhan Pada
No. Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Daun Putri Malu
Menutup daun dengan
Membuka kembali
1. Halus lambat dan menutup hanya
daun dengan cepat
anak daun di ujung saja
Menutup daun sedang
(tidak cepat dan tidak Membuka kembali
2. Sedang lambat) dan menutup daunnya tidak
seluruh daun yang terkena terlalu cepat
sentuhan
Menutup daun cepat dan
Membuka kembali
3. Kasar menutup seluruh daun dari
daunnya lambat
ujung hingga tangkai

Tabel 2.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Menutup
yang kedap cahaya
G. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
Anda memilihnya!
Jawaban
Tanaman lain yang yang melakukan niktinasti adalah
a. Tumbuhan Leguminosae atau polong-polongan seperti kembang merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea) akan
menutup daun – daunnya pada malam hari dan akan membuka keesokan
harinya ketika matahari terbit.

Gambar 6. Kembang Merak

b. Pohon Turi (Sesbania grandiflora), yang daunnya membuka lebar sepanjang


hari (pagi hingga menjelang sore hari) dan menutup (gerak tidur) menjelang
malam hari sampai menjelang pagi hari.
Gambar 7. Pohon Turi

2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah Anda
lakukan? Jelaskan!
Jawaban:
Perbedaan niktinasti dan seismonasti dari percobaan yang telah saya lakukan adalah
rangsangan yang diberikan kepada putri malu tersebut. Niktinasti rangsangan yang
diberikan adalah memberi suasana gelap sehingga tanaman seperti tertidur dan yang
menguncup adalah seluruh daun dalam satu pohon tersebut. Sedangkan seismonasti
rangsangan yang diberikan berupa sentuhan, dengan menyentuh daun putri malu
maka yang menguncup adalah hanya daun yang terkena sentuhan, apabila daun yang
tidak terkena sentuhan maka daun tersebut tidak akan menguncup walaupun dalam
satu pohon.
Tabel 3
Perbedaan niktinasti dan seismonasti pada percobaan
Perbedaan Niktinasti Seismonasti
Rangsangan yang suasana gelap/ malam Sentuhan atau getaran
diberikan
Respon Menguncupkan semua Menguncupkan daun
daunnya hanya yang terkena
getaran atau sentuhan
H. PEMBAHASAN
a. Gerak Seismonasti
Gerak seismonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang sentuhan
atau getaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, pada pengamatan
seismonasti dengan memberikan prilaku rangsangan sentuhan yang berbeda maka reaksi
dari daun putri malu juga berbeda. Ketika daun putri malu diberi rangsangan halus maka
daun putri malu menutup dengan lambat dan menutup hanya anak daun di ujung saja dan
waktu dalam membuka kembali dengan cepat. Ketika disentuh sedang maka putri malu
menutup daunnya sedang (tidak cepat dan tidak lambat) dan menutup seluruh daun yang
terkena sentuhan serta membuka kembali daunnya tidak terlalu cepat. Terakhir saat
disentuh dengan kasar putri malu menutup daun dengan cepat dan menutup seluruh daun
dari ujung hingga tangkai serta membuka kembali daunnya dengan lambat.

b. Gerak Niktinasti
Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Pengamatan pada gerak niktinasti yang diberikan dua perlakuan
berbeda adalah perlakuan pertama dengan menaruh putrimalu di tempat yang terang dan
perlakuan kedua dengan menaruh putri malu ditempat yang gelap dalam hal ini ditutup
dengan ember hitam kedap cahaya. Setelah dibiarkan setengah jam pada tempat yang
terang dan satunya lagi ditempat yang gelap atau kedap cahaya maka daun - daun putri
malu mulai menutup atau mengatup hal ini disebabkan perubahan tekanan tugor di dalam
persendian daun. Sedangkan putri malu yang ditaruh ditempat yang terang, daunnya
tetap terbuka.

I. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Gerak Seismonasti adalah gerak yang akan terjadi apabila tumbuhan disebabkan oleh
rangsangan berupa sentuhan atau getaran, putri malu akan menutup daunnya ketika
disentuh.
2. Gerak Niktinasi adalah gerak yang akan terjadi yang disebabkan oleh rangsangan
berupa suasana gelap, dimana putri malu akan menutup daunnya ketika suasana gelap.
J. DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Gerak Pada Tumbuhan. Jakarta:


Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Harahap, Fauziyah. 2012. Fisiologi Tumbuhan : Suatu Pengantar. Medan: Unimed


Press.

Http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/10/gerak-nasti-tumbuhan.html. Diakses pada


tanggal 08 Oktober 2020

Literata, Tim Matrix Media. 2007. Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional SD.
Jakarta: PT. Grasindo

Purjiyanta, E. dkk. 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga

Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

Wiraatmaja, I Wayan. 2017. Bahan Ajar: Gerak Pada Tumbuhan. Bali: Universitas
Udayana

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan yang dialami selama praktikum adalah untuk menaruh tanaman tersebut di
dalam pot, pertama menanam tidak mau hidup, kedua menanam baru mau hidup.
Sebaiknya melakukan pengamatan langsung ke tempat hidupnya putri malu tersebut
disana diberikan perlakuan.
2. Kesulitan saat menentukan tingkat rangsangan yang diberikan kepada putri malu,
karena rangsangan halus, sedang atau kasar tidak dapat di ukur sehingga perlu
mengamati lebih dari sekali.
FOTO PRAKTIKUM

Tahap Awal
Mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk pengamatan selanjutnya
mencari tanaman putri malu dengan
menyekop tanaman tersebut sehingga
tidak mengganggu akar dari tanaman
putri malu tersebut

Menanam tanaman putri malu kedalam


pot yang telah disediakan sebelumnya

Proses Kegiatan Seismonasti


Menyiapkan pot yang akan di amati

Melakukan sentuhan alus, sedang dan


kasar sehingga tanaman putri malu
menutup daunnya sesuai dengan
tingkat perlakuan rangsangan yang
diberikan menggunakan penggaris
Proses Kegiatan Niktinasti
Menyiapkan 2 pot
yang akan di amati

Meletakkan pot A
di tempat yang
terang, dan
membiarkannya
selama setengah
jam

Meletakkan pot B
yang selanjutnya
ditutup dengan
ember hitam yang
kedap cahaya, dan
membiarkan selama
setengah jam
Tahap Akhir
Mengamati apa yang
terjadi pada kegiatan
seismonasti dan
mencatat hasil
pengamatan pada
Lembar Kerja yang
terdapat di bagian akhir
modul

Mengamati apa yang


terjadi pada kegiatan
niktinasti dan mencatat
hasil pengamatan pada
Lembar Kerja yang
terdapat di bagian akhir
modul

Setelah disimpan ditempat yang terang


Setelah disimpan ditempat yang gelap

Data Hasil Pengamatan Seismonasti


Jenis Sentuhan
No. Pada Daun Putri Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Malu
Menutup daun dengan
Membuka kembali
1. Halus lambat dan menutup hanya
daun dengan cepat
anak daun di ujung saja
Menutup daun sedang
(tidak cepat dan tidak Membuka kembali
2. Sedang lambat) dan menutup daunnya tidak
seluruh daun yang terkena terlalu cepat
sentuhan
Menutup daun cepat dan
Membuka kembali
3. Kasar menutup seluruh daun dari
daunnya lambat
ujung hingga tangkai
Data Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Menutup
yang kedap cahaya

Anda mungkin juga menyukai