Anda di halaman 1dari 15

Nama : SRI MAHYUNI

NIM : BIO 201013


Semester :6

RANGKUMAN NEKTON BAHARI

A.Pengertian nekton

Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke


mari seperti ikan bertulang rawan, ikan bertulang keras, penyu, ular dan hewan
menyusui laut yang kesemuannya termasuk Vertebrata.. Sotong dan cumi-cumi
yang termasuk Mollusca juga termasuk nekton. Tidak ada tumbuh-tumbuhan yang
mampu berenang, jadi tidak ada tumnuh-tumbuhan yang tergolong nekton.

Berbeda dengan plankton, nekton terdiri dari organisme yang mempunyai


kemampuan untuk bergerak sehingga mereka tidak bergantung pada arus laut
yang kuat atau gerakan air yang disebabkan oleh angin. Mereka dapat bergerak di
dalam air menurut kemauannya sendiri. Nekton merupakan organisme laut yang
sangat bermanfaat bagi manusia terutama untuk perbaikan gizi dan peningkatan
ekonomi.

Kelompok nekton semuanya adalah hewan, dan dalam hidupnya


menduduki system pelagic, pembagiannya meliputi dua terutama yang hidup pada
wilayah epipelagik yaituholoepipelagik,dan meroepipelagik.Kelompok nekton
yang hidup pada zona dekat dasar disebut spesies demersal, mereka biasanya
menghabiskan waktu didaerah dekat dasar, terutama pada terumbu karang.Semua
ikan adalah predator, beberapa jenis ikan tertentu hidup didaerah yang didalam,
pada kedalam ini sudah tidak dijumpai adanya cahaya.

Karena itu hewan-hewan yang hidup di zona ini mempunyai organ dalam
tubuhnya yang dapat mengeluarkan cahaya sehingga untuk tetap mempertahankan
hidupnya mereka harus mampu untuk memenfaatkan bermacam-macam makanan
atau mangsa yang tersedia.

Komposisi Nekton
Organisme nekton terdiri dari berbagai jenis ikan, yang hidup tersebar dari
epipelagik sampai pada zona dekat dasar laut, dengan demikian kelompok ikan
merupakan yang terbesar jumlahnya seperti ikan hiu, ikan tuna, lemuru, ikan
terbangdll (Nybakken., 1992). Kelompok kedua terbesar adalah mamalia laut
termasuk diantaranya anjing laut, singa laut, paus, duyung.Kelompok ketiga
terbesar adalah reptil, hampir semua yang mendominasi merupakan penyu, ular
laut, penyu laut menggunakan sebagian waktu untuk menuju pantai dan mendarat
didaratan pasir untuk bertelur, telur-telurnya kemudian disimpan dalam timbunan
pasir yang sebelumnya telah digali, sedangkan buaya yang terdapat di perairan
Indo-Pasifik dan Iguana hanya terdapat di perairan kepulauan Galapagos
(Nybakken., 1992).
Secara teknis burung laut tidak dimasukkan dalam grup organisme nekton,
karena mereka hanya terbang diatas samudra dan tidak menembusnya, tetapi
mereka juga mempunyai peranan ekonomi dalam kelompok tersebut, seperti
Cormorant dan burung laut lainnya, menyelam dan mencari makan sampai
menghabiskan banyak waktunya sebagai perenang. Grup Molluska terdapat dua
jenis yang bersifat nekton adalah gurita Octopusdan golongan cumi-
cumi(Magdalena,dkk., 2014).
Kondisi Lingkungan

Faktor lingkungan pada zona epipelagik yang dihuni oleh nekton tentu saja
sama dengan plankton dan mencakup cahaya, suhu, kepadatan, dan arus. Namun
kepentingan relatif dari faktor-faktor yang berbeda dalam memilih adaptasi dan
strategi hidup nekton dapat berbeda. kondisi lingkungan perlu diperhatikan karena
memberikan perbedaan yang jelas bagi nekton dan dimana adaptasi terjadi. Laut
merupakan daerah “tiga dimensi” yang sangat besar. Tidak ada substrat padat di
mana pun, sehingga hewan-hewan ini selalu melayang dalam medium yang
transparan tanpa perlindungan terhadap predator yang potensial. Tidak ada tempat
perlindungan bagi hewan yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara
horizontal.

Kurangnya substrat, yang berarti tidak adanya pendukung yang kuat bagi
hewan kebanyakan mempunyai daging yang lebih padat dari pada air laut di
sekelilingnya. Kurangnya perlindungan serta besarnya ukuran kebanyakan nekton,
juga menyebabkan perkembangan kecepatan renang yang tinggi untuk
menghindari predator dan sekaligus untuk mencari makan. Keadaan tersuspensi
tubuh hewan nektonik yang kerapatan tubuhnya lebih besar dari pada kerapatan
air laut secara terus-menerus menyebabkan perkembangan progresif berbagai
adaptasi agar dapat tetap terapung.

Untuk tetap eksis, nekton memiliki kemampuan untuk mengatasi pengaruh itu, yakni dengan si
dapat mengapung dengan baik (Nybakken., 1992).
Mamalia laut umunya telah memiliki sistem repon terhadap lingkungan,
mengatasi masalah respirasi, mereka akan muncul dalam periode tertentu
kepermukaan air untuk menghisap oksigen, selain itu respon lainnya yaitu
mengatasi kehilangan suhu yang drastis juga dapat diatasi dengan adanya formasi
sistem peredaran darah dimana pembuluh arteri dikelilingi oleh pembuluh vena
(Nybakken., 1992).
Dari segi faktor biologi seperti adanya predator atau pemangsa dari
kelompok nekton berukuran besar, nekton laut telah memiliki kemampuan untuk
itu yakni dengan kecepatan renang yang ditingkatkan, seperti pada ikan tumna,
ikan hiu yang terkenal sebagai perenang cepat, selain itu dapat memiliki bentuk
tubuh yang unik sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bayangan bila
berada di atas pemangsanya.
Pergerakan nekton yang paling spektakuler adalah migrasi horizontal yang
dilakukan secara besar-besaran, dari satu trempat ke tempat lain yang jauh,
bahkan antar samudra. Aktivitas migrasi ini mereka lakukan untuk tiga alasan
(Magdalena,dkk., 2014) yaitu sebagai berikut :
1. Nekton membutuhkan makan yang memadai untuk kelanjutan
hidupnya, sihingga bila di tempat asalnya tidak atau kjurang terdapat
makanan, maka mereka melakukan migrasi.
2. Tempat perlindungan dengan kata lain nekton butuh keamanan untuk
kehidupannya, keamanan ini diartikan jauh atau terhindar dari
predator.
3. Perkembang biakan, nekton adalah morganisme yang secara naluriah
membutuhkan keturunan untuk mempertahankan spesies.
Adapun bentuk-bentuk adaptasi pada nekton adalah sebagai berikut :
A. Adaptasi Morfologi
1. Adaptasi morfologi merupakan proses penyesuaian diri makhluk
hidup yang me Tubuhnya berbentuk torpedo (stream line).
Contohnya pada ikan tuna dan ikan hiu :

Bentuk Ttubuh Streamline Pada Ikan Hiu

2. Permukaan tubuh licin karena berlendir.


3. Memiliki anggota gerak tubuh berupa sirip.

B. Adaptasi Nekton

Masing - masing individu mempunyai cara yang berbeda dalam penyesuaian


diri dengan lingkungannya, ada yang mengalami perubahan bentuk tubuh
(adaptasi Morfologi), perubahan proses metabolisme tubuh (adaptasi Fisiologi)
dan perubahan sikap dan tingkah laku (adaptasi tingkah laku) (Darmadi, 2010).

 Adaptasi Morfologi merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup


yang memperlihatkan perubahan bentuk dan struktur tubuh.
 Ciri adaptasi hewan air yaitu tubuhnya berbentuk torpedo (stream line) dan
permukaan tubuh licin karena berlendir. Contohnya pada ikan barracuda
Sphyrna jello.
Bentuk anak panah (sagittiform) Bentuk tubuh seperti ini umumnya tipe
predator memiliki kemampuan menyerang mangsa secara tiba – tiba.

Daya Apung

Daya apung merupakan hal yang utama diperlukan untuk hidup di epipelagik.
Ini berlaku juga bagi plankton, seperti yang telah diketahui. Kebanyakan hewan
nektonik mempunyai kerapatan yang hampir sama dengan air laut. Walupun
jaringan-jaringan hidup biasanya lebih rapat dari pada air laut, tetapi ternyata
hewan besar ini mempunyai daya apung secara alamiah, karena ada bagian
tubuhnya yang mempunyai kerapatan lebih rendah yang dapat mengimbangi
tingginya kerapatan kebanyakan jaringan. Kebanyakan ikan mempunyai gas atau
gelembung renang dalam tubuhnya. Struktur yang mengisi sekitar 5-10 persen
dari volume tubuhnya ini berfungsi mengimbangi daging yang lebih padat
sehingga menyebabkan daya apung menjadi netral. Kebanyakan ikan dapat
mengatur jumlah gas dalam gelembung renangnya dan mengubah tingkat
apungnya. Ada dua macam gelembung gas : fisostoma di mana ada saluran
terbuka antara gelembung gas dan esophagus, dan fisoklis tidak terdapat saluran.
Ikan-ikan fisostoma memasukkan dan mengeluarkan gas dari gelembung melalui
saluran dengan cara mengisap udara dari permukaan

Tetapi pengisian gelembung gas biasanya melalui kelenjar gas dan sistem rete
mirabile adalah sekumpulan pembuluh-pembuluh darah kecil yang bercabang dari
pembuluh darah besar. Ikan-ikan fisoklis juga mensekresi gas ke dalam
gelembung renang melalui kelenjar gas dan sistem rete mirabile, tetapi untuk
membuang gaharus melalui organ khusus yang dapat mengabsorpsi gas yang
dinamakan oval..Rongga-rongga berisi gas dalam bentuk paru-paru juga
membantu tercapainya daya apung netral untuk semua hewan nektonik yang
bernafas dari udara. mereka dapat mengatur daya apungnya melalui sejumlah
udara yang terkandung di dalam paruparunya. Burung juga memiliki kantung
udara tambahan. udara yang terperangkap di bawah bulu memberikan daya apung
terbesar. Mamalia bahari, berang-berang, dan anjing laut juga menggunakan udara
yang terperangkap pada lapisan bawah rambutnya yang lebat sebagai daya apung.
Peningkatan daya apung dengan mengurangi jumlah tulang atau bagian yang
keras lainnya bukan merupakan pilihan yang baik bagi hewan ini, karena
kerangka yang kuat dan kaku diperlukan agar sistem otot bekerja dengan efektif
sehingga hewan dapat bergerak di dalam air. Ini merupakan perbedaan yang nyata
dengan plankton. Mekanisme lain untuk meningkatkan daya apung adalah dengan
menyimpan lipida (lemak atau minyak) di dalam tubuh. Kerapatan lipida lebih
kecil dari pada kerapatan air laut sehingga dapat turut mengatur daya apung.

Secara umum, ada kecendrungan pada ikan-ikan yang lebih primitif untuk
mempunyai adaptasi hidrodinamik (pergerakan air) untuk melakukan
pengangkatan, sedangkan pada jenis yang lebih maju nampaknya membentuk alat
statik atau pasif untuk mendapatkan daya apung netral. Ini disebabkan karena
diperlukan energi yang lebih sedikit untuk mencapai daya apung netral dari pada
harus bergerak terus menerus agar tubuh tetap melayang dalam air. Karena paru-
paru berisi udara, mamalia yang bernafas di udara cendrung mempunyai daya
apung netral.

Daya Penggerak

Jenis adaptasi kedua pada hewan nektonik adalah yang berhubungan dengan
pergerakan hewan di dalam air. Adaptasi ini dapat dibagi dalam dua kelompok,
yaitu: yang diperlukan untuk menciptakan daya pendorong, dan yang mengurangi
hambatan yang dialami oleh tubuh ketika bergerak dalam air. Daya yang
diperlukan untuk mendorong hewan nektonik melalui air yang rapat, dihasilkan
oleh beberapa bagian dari tubuhnya.

Cara yang paling umum untuk menghasilkan pergerakan maju adalah dengan
melakukan gerakan mengombak dari tubuh atau sirip. Sebenarnya semua ikan
nektonik menunjukkan tipe pergerakan ini. Pada mekanisme mengombak, hewan
bergerak maju dengan mengayunkan bagian posterior tubuh dan sirip dari sisi ke
sisi. Cara ini akan melemparkan tubuh ke dalam suatu rangkaian belokan-belokan
pendek berawal dari kepala bergerak turun ke ujung tubuh. Pergerakan dari sisi ke
sisi ini diakibatkan oleh kontraksi otot-otot tubuh yang bergantian dari satu sisi ke
sisi yang lain.

Serangkaian yang serupa digunakan oleh paus, tetapi pergerakan fleksural-


nya pergerakan dari atas ke bawah bagian dan bukan dari sisi ke sisi. Hasilnya
berupa pergerakan maju yang sama. Pergerakan dari atas ke bawah bagian depan
tubuh merupakan pengganti bagi pergerakan mengombak yang dilakukan oleh
ekor berbentuk pipih yang terletak secara lateral. Semakin pendek dan bulat tubuh
ikan, semakin kecil kelenturan otototot posterior tubuh, dan maju dengan cepat de
sepanjang tubuh. Kecepatan ikan bergantung pada kecepatan dimana gelombang
kontraksi otot merambat sepanjang tubuh, dan juga bergantung pada aspek-aspek
lain dari bentuk tubuh . Secara umum, ikan yang pendek dan bulat lebih cepat dari
pada ikan-ikan yang panjang pipih

Jenis lain tenaga pendorong/penggerak adalah dengan melakukan pergerakan


mengombak pada sirip. Pada model pergerakan seperti ini, tubuh tetap diam dan
sirip melakukan pergerakan maju. Bentuk pergerakan ini lebih lambat dari pada
yang terdahulu. Contoh tipe ini dijumpai pada ikan pari seperti pari Manta (Manta
hamiltoni), cumu-cumi tertentu (Todapordes), dan ikan matahari bahari (mola-
mola). Namuan pada kebanyakan ikan, sirip lateral digunakan untuk bergerak atau
mengangkat, seperti pada ikan hiu dengan ekor heteroseksual.

Kecuali setasea dan ular laut, bentuk umum tenaga pendorong pada vertebrata
bahari yang bernafas di udara adalah melalui pergerakan mendayung , baik yang
dilakukan oleh tungkai depan, belakang, atau keduanya. Tungkai penyu, anjing
laut, dan sing laut, serta penguin semua termodifikasi menjadi anggota yang pipih
berbentuk seperti dayung, yang digunakan oleh hewan untuk bergerak dalam air
seperti kalau kita menggunakan dayung bergantung pada frekuensi dayung. Pada
organisme yang hanya dapat melakukan beberapa dayungan, seperti penyu,
kecepatannya lambat. Pda organism lain, seperti penguin yang dapat mencapai
200 dayungan per menit seperti yang pernah dicatat oleh brooks(1917).
Hambatan Permukaan dan Bentuk Tubuh

Air merupakan medium yang sangat rapat, maka sukar untuk bergerak di
dalamnya, apalagi dengan kecepatan tinggi. Untuk menggerakan badan dalam air
diperlukan energi yang lebih banyak dari pada di udara. Tetapi energi dapat lebih
dihemat jika benda itu mempunyai bentuk yang dapat mengurangi hambatan.
Permukaan dalam air sampai batas minimum. Hewan nektonik harus bergerak dan
karena sumber energi mereka terbatas, maka diperlukan suatu adaptasi untuk
mengurangi hambatan permukaan.

Hambatan terhadap pergerakan yang perlu diperlukan hambatan friksional


sebanding dengan dengan luas daerah permukaan yang bersentuhan dengan air.
Hambatan friksional terkecil dihasilkan oleh benda berbentuk bola yang dibentuk
geometriknya mempunyai daerah permukaan minimum untuk suatu volume
tertentu. Jika suatu objek nektonik bergerak dalam air, suatu macam hambatan
tehadap pergerakan merupakan suatu masalah penting. Hambatan ini adalah
hambatan bentuk, dimana hambatan sebanding dengan luas melintang objek yang
bersentuhan dengan air. Jenis hambatan yang perlu diperhatikan adalah turbulensi.
Turbulensi terjadi ketika lapisan aliran yang halus dari suatu cairan pada
permukaan tubuh terganggu dan terlempar sebagai pusaran, yang akibatnya
menambah hambatan. Hambatan semacam ini berkurang pada tubuh yang
bentuknya seperti tetesan air, agak tumpul di depan dan mengecil sampai titk di
bagian belakang. Bentuk ini juga terbaik untuk meminimumkan hambatan
friksional dan juga hambatan bentuk. karena itu hewan nektonik perenang cepat
banyak dijumpai mempunyai bentuk tubuh seperti ini.

Pertahanan Diri dan Penyamaran

Hewan nektonik adalah yang berhubungan dengan kemampuannya bergerak


dengan cepat dalam badan air. Adaptasi ini sangat penting sehingga diutamakan
dari adaptasi lain yang berhubungan dengan pertahanan diri tehadap predator jika
adaptasi seperti itu dapat menurunkan kemampuannya untuk bergerak cepat.
Selain itu, kebanyakan hewan nektonik mempunyai badan yang sangat besar
sehingga mempunyai sedikit predator yang potensial.
Pergerakan cepat, dimungkinkan juga mekanisme pertahanan diri tertentu dan
yang paling umum dan banyak terdapat adalah kamuflase (penyamaran). Kita
mengetahui bahwa pada lingkungan yang dibahas disini tidak terdapat tempat
untuk bersembunyi dan dapat terlihat secara tiga dimensi, sehingga mekanisme
penyamaran dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu: tubuh yang transparan, warna
yang tidak jelas, dan perubahan bentuk tubuh.

Penyamaran bentuk tubuh pada nekton mungkin saja dapat dilakukan selama
bentuk itu tidak menghambat pergerakan yang cepat. Diantara hewan nektonik,
yang paling umum adalah membentuk lunas ventral pada tubuh untuk
menghilangkan bayangan yang mencolok pada perut hewan bila dilihat dari
bawah. Jika cahaya masuk ke dalam air, alurnya menembus ke bawah meruncing
seperti panah. Pada waktu yang sama, sebagian cahaya dipantukan atau dibaurkan
ke segala arah oleh partikel dalam air. Cahaya yang dibaurkan ini dapat menyinari
benda-benda dalam air pada berbagai jurusan, tetapi intensitasnya jauh lebih kecil
daripada cahaya yang langsung jatuh di permukaan.

Hal ini disebabkan seluruh permukaan tubuh telah terpusat sehingga tidak ada
yang hanya tersinari oleh cahaya baur yang tersebar, tetapi paling tidak oleh
beberapa komponen dari cahaya permukaan yang besar. Tanpa bayangan yang
mencolok itu, hewan yang terlihat dari bawah menjadi benar-benar tidak kelihatan
dibawah cahaya yang menyinari dari atas sehingga terhindar dari predator yang
menyelam lebih dalam. Penghilangan bayangan ini akan lebih baik lagi jika
permukaan lunas memantulkan cahaya dengan menggunakan pigmen dan atau
sisik putih.

Indra

Karena hewan nekton sangat besar, bergerak cepat, dan biasanya predator
dapat didugabila indria berkembang dengan baik. Biasanya memang
demikian tetapi dengan berbagaibeberapa pengecualian seperti gurat sisi
pada ikan, indria tidak berbeda dengan yang dimilikioleh vertebrata lain pada
habitat yang berbeda. Gurat sisi merupakan sederetan pembuluh kecil,yang
terbuka terhadap air, mengandung lubang-lubang saraf yang peka terhadap
perubahantekanan dalam air.

informasi yang berhubungan dengan indria diterima oleh nekton


melaluipenglihatan atau pendengaran. Mata cenderung berkembang baik dan
kompleks, tetapiukurannya bergantung pada ukuran tubuh, jadi sangat
bervariasi. Mata biasanya terletakdisamping kepala sehingga lapang pandang
dari setiap mata tidak bertemu, tetapi meliputi daerahyang luas pada setiap sisi ini
berarti bahwa kebanyakan nekton tidak dapat memandang secarameneropong,
kecuali pinipeda.

Ekolokasi (Penentuan Jarak dengan Gema)

Diantara nekton mamalia, sejumlah adaptasi khusus biasanya dimulai


dengan indriapendengar yang sangat berpengaruh bagi hewan ini. Peranan suara
penting bagi mamalia nektonkarena suara merambat dalam air lima kali lebih
cepat daripada di udara dan mempunyaikisaran komunikasi yang lebih luas
dari pada penglihatan. Akibatnya, banyak hewan nektonikyang mempunyai
struktur penerima suara yang berkembang baik.

Di lingkungan daratan, penerima suara pada mamalia yang telah


berkembang denganbaik biasa ditandai secara morfologi luar dengan daun
telinga (pinna) yang besar. Namunbagi vertebrata air, struktur ini akan
sangat menghambat pergerakan oleh karena ituvertebrata air tidak
memiliki telinga. Sebagai gantinya, ada kecenderungan
berkembangnyastruktur lain di kepala pada mamalia air untuk menerima
gelombang suara.

Gelombang suara ini bergerak lancar dalam air sampai membentur


benda padat. Jika membentur benda, maka gelombang itu akan terpantul dan
kembali ke sumbernya. Interval waktu antara saat suara pertama kali
dikeluarkan dan pergerakannya menuju sasaran serta kembalinya setelah
terpantul merupakan ukuran jarak antara sumber dan benda.
Suara dengan frekuensi rendah digunakan hewan yang
berekolokasi untukmenempatkan dirinya dalam badan air sesuai dengan
benda-benda yang ada di sekitarnya.Namun suara dengan frekuensi rendah
tidak memberikan informasi mengenai bentuk benda.

Reproduksi dan Daur Hidup

Pada ikan ikan epelagik, tidak ada mekanisme khusus yang kana
memisahkanya darisesama jenisnya yang bentik atau hidup di perairan
dangkal. Tetapi ikan-ikan bertulang kerasholonektonik seperti tuna dan
marlin memijahkan telur yang terapung dan mengalamiperkembangan di
perairan laut terbuka. Beberapa bahkan mempunyai struktur seperti
benangyang berasosiasi dengannya sehingga dapat menempel pada berbagai
potongan-potongantumbuhan yang terapung. Karena telur yang teapung itu
bersifat planktonik, maka banyak sekalihilang akibat pemangsaan. Akibatnya,
ikan-ikan menghasilakn telur dalam jumlah yang sangatbanyak untuk cangkang
dan albakora (madidihang) menghasilkan telur sebanyak 2.6 juta butir,sedangkan
marlin bergaris memijah lebih dari 13 juta, dan ikan matahari bahari 300
juta.Pemijahan ada kalanya terjadi hanya sejenak dan ada kalanya sampai
berbulan-bulan.

Pada hiu pelagik, terjadi cara reproduksi yang berbeda. Ikan-ikan ini hanya
menghasilkanbeberapa telur atau embrio. Parin (1970) menyatakan bahwa cucut
martil (Alopias) menghasilandua embrio sedangkan cucut biru (Prionace glauca)
lebih dari lima puluh empat. Jelas kalau bibitini harus melewati
perkembangannya sebagai plankton, kesempatanyya untuk
menghindaripemangsaan sangat kecil. Hanya relative sedikit yang kita ketahui
mengenai pertumbuhan ikan pelagic, tetapi dapatdiduga bahwa laju
pertumbuhan sangat cepat. Sebagai contog, tuna
kelihatannyaberatnyabertambah sekitar 2-6 kg pertahun dan panjangnya 20-40
cm.

Pulau atau celah-celah batu, sehingga tidak dapat dicapai oleh predator darat.
Keadaan ini dapatmenjamin anak-anak burung yang lemah (altical) agar tetap
hidup sampai besar untuk dapat terbang. keadaan ini juga membuat burung-
burung itu mudah diserang oleh manusiaatau pencemaran, sehingga sebagian
besar dari populasi spesies yang ada di suatu daerah yangkecil, dapat punah
dengan mudah. Banyak burung albatrossyang mati karena bertabrakan dengan
kapal terbang. Hampir semua burung laut mempeunyaimusim tertentu untuk
beekembang baik dan dapat bermigrasi sampai beribu-ribu mil jauhnyadari
daerah tempat mencari makan ke daerah untuk berkembang biak.

Dalam hal reproduksi, terdapat dua kelompok mamalia bahari: yang


melahirkan di daratdan yang melahirkan di air. Kita banyak mengetahui
tentang reproduksi mamalia yangberkembang baik di darat karena mudah
diamati oleh manusia pada waktu itu. Pengetahuantentang pola reproduksi
mamalia yang berkembang baik di air sangat terbatas pada pengamatanterhadap
hewan yang ditangkap dan dipelihara di akuarium.

Anjing laut, singa laut, dan walrus berkembang biak di darat atau di
atas es yangterapung. Anak-anaknya biasanya tidak dapat berenang dan
memerlukan waktu sebelum merekamampu menjelajahi perairan. Bayi-bayi ini
tumbuh dengan cepat dan memperoleh tenaga serta lapisan pelindung dari
lemak dan bulu-bulu halus yang diperlukan supaya dapat tetap hidup di
perairan dingin yang terbuka. Hampir semua mamalia berumur panjang.
Anjing laut abu-abu hidup selama 46 tahun dan anjing laut 36 tahun,
sedangkan paus-paus kecik seperti lumba-lumba berhidung potongselama 32
tahun dan paus yang besar seperti koteklema dan paus sirip sampai 77 dan
80tahun.Dihubungkan dengan panjangnya jangka waktu hidup ialah lambatnya
dewasa seksual danreproduksi. Anjing laut berbulu pels jantan, misalnya belum
menjadi barem master sampai 9 atau10 tahun dan koteklema tidak berkembang
baiok sampai berumur 20 tahun.

Migrasi

Banyak mamalia laut, burung, dan reptil melakukan migrasi yanh jauh
untuk berkembang baik. Migrasi untuk keperluan perkembangbiakan ini
meripakan cirri-ciri umum dari vertebrata laut yang bernafas di udara. sedikit
yang berhasil dianalisis. Ikan-ikan holonektonik yang bermigrasi mencakup
berbagaijenis tuna dan sauri. Salem, yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk
menyebar di laut terbuka, bermigrasi kembali ke aliran air tawar di mana mereka
memijah dan bereproduksi. Mereka sama dengan vertebrata laut yang bernafas
di udara.

Migrasi lain yang juga menarik dilakukan penyu hijau. Seperti pada
salem,hewan-hewan ini bermigrasi dari tempat mencari makan yang jauh untuk
berkumpul di satu ataubeberapa pantai dan bertelur disitu. Migrasi yang luas
dan kompleks lainnya adalah yang dilakukan oleh tuna danfamilinya.Tuna
merupakan ikan tropic utama yang melakukan migrasi luas melintasi laut
didaerah tropic dan juga bergerak ke perairan yang beriklim sedang selama
musim panas. Tuna yang diberi tanda di Florida sudah melintasi laut Atlantik di
Teluk Biscay, dan tuna Pasifik yang diberi tanda di sekitar California
tertangkap di perairan Jepang. Belum begitu jelas mengapaikan-ikan ini
harus melakukan perjalanan yang sangat jauh, tetapi mungkin beberapa
migrasi dilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber makanan yang lebih
lengkap lagi dan mengurangi kemungkinan kerusakan atau kehabisan makanan di
setiap daerah.

Sebagai ikantropik yang utama, tuna msuk keperairan yang beriklim sedang
ketikasuhu air naik menjadi 20 0C. Di sekitar California, air dingin yang
berangkat ke atas kaya akanorganisme makanan, tatapi biasanya tuna memasuki
perairan ini pada musim panas ketika suhupermukaan mencapai 20-21 0C. Jika
sepanjang tahun dingin dan suhu di permukaan tidak naiksampai titik tadi, tuna
tidak akan datang ke situ. Akan tetapi, tuna Atlantik sirip biru decarateratur
pergi ke sekiar Newfoundland pada musim panas dengan suhu 200 C, jadi tidak
semuatuna terbatas pada perairan hangat. Tuna selalu kembali ke perairan
tropic untuk memijah danuntuk menghabiskan awal hidupnya.

Adaptasi Khusus pada Burung dan Mamalia Bahari

Mamalia bahari yang berdarah panas dan burung membutuhkan beberapa


adaptasi khususagar dapat bertahan di perairan bahari. Air mempunyai daya
hantar panas yang yang lebih tinggi dari pada udara, berarti bahwaair lebih cepat
menyerap panas dari tubuh yang hangat. Percobaan yang dilakukan
padamanusia, seperti pada perenang, mereka menjadi kedinginan setelah
berada tidak begitu lamadalam air walaupun bersuhu 800F; di udara pada suhu
yang sama, mereka merasa biasa. Karena itu mamalia laut, yang menyesuaikan
tingkat suhu tubuh dengan air sekitarnya, harus mempunyai adaptasi untuk
melindungi panas tubuh agar tidak turun.

Semua mamalia bahari nektonic mempunyai ukuran tubuh yangbesar,


dan dapat dikatakan tidak ada mamalia bahari yang kecilyang dapat mati
kedinginan.Memang terdapat burung-burung laut kecil (petrel,auket), tetapi
hewan-hewan ini tidak pernahberada sepenuhnya di air. Hanya satu bagian dari
tubuhnya yang berhubungan dengan air setiapsaat (kecuali selama menyelam).
Adaptasi kedua untuk melindungi atau mengurangi kehilangan panas adalah
lapisan tebalsebagai isolasi berupa gajih atau lemak yang berada tepat dibawah
kulit. Lapisan ini paling tebalterdapat pada paus, dapat mencapai 2 kaki
tebalnya. Pada pingipeda seperti warus dan anjinglaut gajah, lemak yang
merupakan lapisan kulit ini dapat mencapai 33% dari berat tubuh. semakin
kecil panas yang hilang. Mamaliabahari yang hidup di perairan kutub
mempunyai lapisan yang tebal dari pada spesies yang hidupdi daerah beriklim
sedang dan tropis.

Adaptasi yang berakhir adalah system sirkulasi. Bagian tubuh mamalia


bahari yangmempunyai luas permukaan yang bersentuhan dengan air terbesar dan
juga kurang akan lapisanlipida pelindung, adalah siripdan flipper. Mamalia dan
burung-burung lautan umumnya mempunyai konsentrasi garam internaldalam
darah dan cairan tubuh yang lebih rendah daripada konsentrasi air laut
yangmengelilinginya. Hal ini berarti bahwa mereka menghadapi masalah
potensial osmoregulasi dimana air cenderung keluar dari tubung untuk
menyamakan konsentrasi garam di dalam dan diluar tubuh hewan. Mamalia
dan burung lautan harus mengatasi kehilangan air ini baik dengan meminum
air lau atau mendapatkan dari makananya. Jika mereka meminum air laut maka
akan mendapat garam yang tidak diinginkan dan harus dihindari dengan
beberapa cara. Organ satu-satunya untuk menghilangkan garam adalah ginjal.

C.Ekologi Nekton

Penggolongan Nekton

Beberapa kelompok ikan yang berbeda dijumpai dalam golongan nekton :

 Holopipelagik, ikan yang menghabiskan seluruh waktunya di daerah


epipelagik. mencangkup ikan-ikan hiu tertentu (cucut martil, hiu mackerel,
dan cucut biru), kebanyakan ikan terbang, tuna, setuhuk, cucut gergaji,
lemuru, ikan dayung, dan lain-lain. Ikan ini biasanya menghabiskan telur
yang mengapung dan larva epipelagik. Jumlahnya sangat berlimpah di
permukaan perairan tropik dan subtropik.

 Meroepipelagik. Ikan ini hanya menghabiskan sebagian dari hidupnya di


daerah epipelagik. Kelompok ini lebih beragam dan mencakup ikan
menghabiskan masa dewasanya di epipelagik tetapi mememijah di
perairan pantai (Haring, geger lintang jinak, dolphin, kacang-kacang) atau
diperairan tawar (salem). Ada juga jenis lain yang memasuki daerah
epipelagik hanya pada waktu-waktu tertentu. Seperti ikan-ikan perairan-
dalam semacam ikan lentera yang bermigrasi ke permukaan pada malam
hari untuk mencari makan. Kebanyakan ikan menghabiskan awal daur
hidupnya di epipelagik , tetapi masa dewasanya di daerah lain. Bentuk
juvenil memegang peranan tetap dalam fauna epipelagik, tetapi disebut
meroplankton, karena kemampuannya geraknya terbatas.

Anda mungkin juga menyukai