PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayatinya baik
flora maupun fauna. Fauna yang merupakan kingdom Animalia memiliki manfaat
yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Jika manusia dapat mengoptimalkan
kemampuannya untuk mengembangkan keanekaragaman fauna, maka akan banyak
sekali keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Namun, sebagian besar
manusia tidak memahami.benar mengenai kingdom animalia itu sendiri. Kebanyakan
Masyarakat Indonesia tidak mengetahui benar klasifikasi Kingdom Animalia serta
jenis-jenisnya. Untuk itu, penulis tergerak hatinya untuk membuat makalah yang
menjelaskan salah satu filum dari kingdom animalia, yaitu Chordata. Diharapkan
hal ini dapat mendorong masyarakat lainnya untuk mengenal filum-filum yang lain.
Evolusi adalah perubahan genotip pada suatu populasi yang berlangsung secara
perlahan-lahan dan memerlukan waktu yang sangat panjang.Menurut teori evolusi,
kehidupan berawal dan berevolusi di laut, kemudian amfibi memindahkannya ke
darat. Skenario evolusi ini juga menyatakan bahwa amfibi kemudian berevolusi
menjadi reptil, makhluk yang hanya hidup di darat. Sekali lagi, skenario ini tidak
masuk akal, karena terdapat perbedaan-perbedaan struktural yang jauh antara dua
kelompok besar hewan ini. Misalnya, telur amfibi didesain untuk berkembang di
dalam air sedangkan telur amniotik reptil didesain untuk berkembang di darat.
Evolusi bertahap amfibi adalah mustahil, sebab tanpa telur yang didesain dengan
baik dan sempurna tidak mungkin sebuah spesies dapat bertahan hidup. Selain itu,
seperti biasa, tidak ada bukti bentuk transisi yang mestinya menghubungkan amfibi
dengan reptil. Robert L. Carrol, seorang ahli paleontologi vertebrata, mengakui
bahwa reptil-reptil awal sangat berbeda dengan amfibi dan nenek moyang mereka
belum dapat ditemukan.
1.2.
1.
2.
3.
Rumusan Masalah
Bagaimana Ansestor vertebrata ?
Bagaimana Klasifikasi hewan filum chordata ?
Bagaimana munculnya kehidupan berdasarkan umur geologis ?
1.3.
1.
2.
3.
Tujuan Penulisan
Untuk memahami tentang ansestor vertebrata.
Untuk mengetahui klasifikasi hewan filum chordata.
Untuk memahami munculnya kehidupan berdasarkan umur geologis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Ansestor Vertebrata
A. Pisces
1) Ikan Tak Berahang
Vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak berahang,
ostrakodermi. Beberapa terdapat dalam batu-batuan Ordovisium, meskipun pada
zaman Silur mereka terdapat dalam jumlah lebih banyak yaitu ikan pipih (15 sampai
30 cm). Hidup dengan dengan menghisap zat-zat organik dari dasar sungai.
Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan insang interna, dengan tiap insang
ditunjang satu lengkung tulang. Air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar
melalui serangkaian kantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak memiliki
sirip dan ikan tersebut bergerak dengan gerakan undulasi. Satu-satunya ikan tak
berahang yang sekarang masih hidup adalah Lamprey dan ikan hag (Hagfish).
Hewan-hewan ini masih merupakan ikan primitif. Disamping tidak memiliki rahang
dan tidak memiliki sirip berpasangan. Notokord dipertahankan selama hidupnya dan
tidak pernah diganti secara sempurna dengan kerangka yang terdiri atas tulang
rawan. Pada tubuhnya tidak terdapat sisik.
2) Ikan Bertulang Rawan (Kelas Chondrichthyes)
Ikan bertulang rawan yang paling awal adalah hiu yang tidak jauh berbeda
dengan hiu masa kini, memperoleh namanya dari fakta bahwa kerangkanya terdiri
atas tulang rawan dan bukan tulang keras. Ikan hiu mempunyai rahang yang
berkembang dari kedua pasang pertama lengkung insang. Dalam hal ini, sepasang
celah insang tidak diperlukan lagi. Akan tetapi, lubang ini masih terdapat pada
beberapa ikan masa kini dan disebut spirakel. Di samping hiu, ikan pari, dan belut
merupakan anggota kelas ini.
3) Ikan Bertulang Sejati (Kelas Osteichthyes)
Ikan bertulang sejati menempuh cara mengatasi masalah kekeringan yang
terjadi
secara
berkala
dengan
mengembangkan
sepasang
kantung
hasil
perkembangan faring yang berfungsi sebagai paru-paru primitif. Ikan-ikan ini dengan
cepat (masih dalam zaman Devon) tepecah menjadi 3 kelompok berbeda yaitu
paleoniskoida, ikan paru-paru dan krosopterigia.
Zaman Devon dikatakan sebagai Zaman Ikan karena selama zaman ini
terjadi radiasi adaptif yang luar biasa dari kelompok ini. Baik air tawar maupun air
laut dihuni oleh mereka. Akan tetapi menjelang akhir zaman Devon timbullah
kelompok vertebrata baru. Kelompok ini adalah kelompok amfibia, vertebrata
berkaki empat atau tetrapoda yang pertama.
B. Amphibia
Amphibia merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang
anggota tubuh yang mereka miliki diwarisi dari moyang krosopterigia, memberikan
sarana untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua dalam jantung
memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya
untuk dipompa kembali ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara
pencampuran darah yang kaya oksigen dengan darah yang miskin oksigen terjadi
dalam dalam ventrikel tunggal, jantung yang beruang 3 memberikan peningkatan
yang berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan
kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak
berubah-ubah.
Amphibia telah mengembangkan telinga sederhana dari struktur yang
diwarisinya dari moyang mereka. Spirakel tertutup dengan membran yang berfungsi
sebagai gendang telinga dan tulang rahang yang tidak terpakai lagi (berasal dari
lengkung insang agnatha) berguna untuk meneruskan getaran dari membran ini ke
telinga dalam.
Amphibia yang paling awal adalah Diplovertebron. Amfibia ini hanya berjaya
selama zaman Karbon. Bumi ditutupi oleh rawa yang luas, kehidupan tumbuhan
yang berlimpah, dan terdapat banyak insekta untuk di makan oleh amphibia. Zaman
ini sering disebut zaman Amphiba. Zaman ini diikuti oleh suatu periode (Permian)
ketika bumi menjadi lebih dingin dan lebih kering. Penurunan kejayaan amphibi
terjadi yang berlangsung terus sampai sekarang. Pada waktu ini hanya tertinggal tiga
ordo ialah:
(1) Katak dan bangkong (ordo Anura),
(2) Salamander dan kadal air (newt) (ordo Urodela),
(3) Sesilia (ordo Apoda), yang merupakan hewan seperti cacing dan tanpa kaki.
Karena tidak mempunyai kulit dan telur yang kedap air, maka tak ada satu amphibia
pun yang dapat menyesuaikan sepenuhnya dengan keadaan daratan.
C. Reptilia
Reptilia adalah hewan pertama yang benar-benar hewan daratan. Reptilia
berkembang dari amphibia pada zaman Karbon. Kelebihan reptilia yang paling awal
Kotiloaurus terhadap amfibi adalah:
a.
Perkembangan telur yang bercangkang dan berisi kuning telur (yolk) yang
internal.
Embrio dilindungi oleh cairan yang terdapat dalam amnion, mendapat
makanan dari kantong kuning telur (yolk), bernapas melalui korion dan
alantois, dan menyimpan limbah metabolisme di dalam kantong yang
dibentuk oleh alantois. Reptilia paling awal, yang kakinya pendek menjulur
ke samping tubuh, menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air dan
hanya bertelur di darat sehingga mudah disembunyikan dari mangsa. Seiring
semakin keringnya zaman Permian, modifikasi lain untuk hidup di daratan
kering berevolusi. Perkembangan kulit kering memungkinkan mereka untuk
meninggalkan air dengan aman. Tetapi kulit kering tidak dapat digunakan
untuk
respirasi.
Penyempurnaan
paru-paru
dikembangkan
dengan
di Selandia Baru. Kadal masa kini pertama kali timbul di periode Jura,
merupakan penghuni penting gurun pasir dan hutan daerah panas.
Satu kelompok kadal periode Kreta menjadi hewan meliang. Kakikaki hewan ini akhirnya lenyap dan dengan demikian terjadilah ular
(sisa kaki belakang masih dapat ditemukan pada Boa dan Piton).
Meskipun ular dapat bertahan hidup di daerah iklim sedang
(temperate) dengan cara hibernasi selama musim dingin, tetapi
darat
yang
Aves
Kelompok reptilia kedua yang mengudara mengembangkan suatu modifikasi
yang tidak terdapat pada pterosaurus yaitu bulu. Pertumbuhan bulu ini memberi
permukaan bagi sayap yang luas, ringan tetapi kuat. Bulu ini juga memberikan
insulasi (penutup hangat) bagi tubuh, sehingga membuatnya lebih kecil namun dapat
mempertahankan suhu tubuh yang relatif tinggi dan tetap meskipun di daratan
beriklim dingin. Bulu menjadi penciri utama munculnya burung pertama.
Penemuan fosil Archeopteryx dalam batuan zaman Jura merupakan salah
satu contoh yang terbaik dari mata rantai yang hilang. Hewan ini mempunyai bulu,
dengan demikian kita menyebutnya burung. Tetapi hubungannya dengan reptilia
jelas. Sayap yang agak rudimeter mempunyai cakar, dalam mulut terdapat gigi dan
mempunyai ekor yang panjang. Ciri-ciri reptilia ini tidak ditemui lagi pada burungburung yang masih hidup. Meskipun hewan ini pada akhir zaman Mesozoikum sudah
mantap, tetapi pada zaman Cenozoikum burung-burung ini mengalami radiasi adaptif
yang luas. Jumlah spesies yang besar dan distribusinya yang luas membuktikan
keberhasilan mereka.
Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan untuk penerbangan yang efisien,
yaitu sayap menjadi paling utama, memungkinkan burung terbang jarak jauh untuk
mencari makanan yang cocok dan berlimpah dan meloloskan diri dari pemangsa.
Keringanan tubuh burung diperoleh dari bulu, tulang-tulang yang berongga dan
gonad tunggal (pada betina) yang membesar dan aktif hanya selama musim kawin.
Hilangnya gigi mengurangi berat kepala. Fungsi gigi ini dilaksanakan oleh empedal.
Kekuatan dicapai dengan otot dada besar yang terpaut pada tulang dada yang sangat
membesar. Mempunyai jantung beruang 4 dan efisiensinya memungkinkan
perkembangan
suhu
tubuh
yang
tetap
(homeotermi).
Homeotermi
juga
memungkinkan laju metabolisme yang tinggi pada semua suhu lingkungan. Burung
dapat tetap aktif dalam cuaca dingin. Laju metabolisme yang tinggi mencerminkan
pelepasan energi yang cepat untuk terbang.
E.
Mamalia
Mamalia pertama timbul pada akhir zaman Trias dari moyang terapsida.
Mereka merupakan hewan kecil yang sangat aktif yang makanannya terutama terdiri
atas insekta. Kemampuan yang aktif ini berhubungan dengan kemampuannya untuk
memelihara suhu tubuh yang tetap (homeotermi). Hal ini berkaitan dengan
perkembangan jantung beruang 4 dan pemisahan sempurna dari peredaran darah
oksigen dan sistemik. Konservasi panas tubuh dimungkinkan dengan perkembangan
rambut. Sementara mamalia yang paling awal bertelur seperti moyang reptilia,
anaknya setelah menetas diberi makan dengan susu yang disekresikan oleh kelenjar
dalam kulit induknya.
Berlawanan
dengan
moyang
reptilia,
gigi
mamalia
mengalami
spesialisasi untuk memotong (gigi seri), menyobek (gigi taring), dan menggiling
(geraham) makanannya. Bahan kelabu serebrum, yang ditutupi oleh bahan puti pada
reptilia, tumbuh keluar diatas permukaan otak. Modifikasi ini mempunyai akibat
yang jauh.
Evolusi mamalia yang paling awal berlangsung mulai beberapa jalur yang
berbeda. Dari kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup,
yaitu:
a.
b.
c.
dibedakan
dari
cara
merawat
anak
selama masa
yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya.
Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan.
Klasifikasi memiliki tujuan untuk menyederhanakan objek studi agar mudah
dipelajari, mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap
jenis, mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya, dan
mengetahui hubungan kekerabatan. Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkattingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi. Hewan yang
termasuk dalam phylum chordata mempunyai ciri-ciri pokok yang terdapat pada
sebagian fase kehidupannya atau pada seluruh fase kehidupannya, menurut Storer
dan Usinger (1961) dan Storer,et.al (1979) ada tiga ciri-ciri pokok yang terdapat pada
phylum Chordata yaitu :
a. Adanya chorda dorsalis (notochord)
b. Adanya batang syaraf dorsal (nerve cord)
c. Adanya celah insang (gill silt)
Chordata dorsalis merupakan struktur penguat yang pertama dimiliki oleh
tubuh hewan phylum ini. Pada ikan lanset dan anggota Cyclosmata bangunan ini
tetap ada selama masa hidupnya, sedangkan pada ikan sampai dengan mamalia
dikelilingi atau diganti oleh columna vetebralis.
Chordata diklasifikasikan kedalam 3 subfilum antara lain :
1. Sub Phylum Urochordata
Terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai
kedalaman 4.803 m. Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah
masa larva yang hidup bebas. Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada
masa larva saja. Bentuk hewan ini bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar.
Beberapa hidup secara soliter bererapa hidup secara koloni. 4 Anatomi Salah satu
contoh dari sub phylum Urochordata adalah Ascidia berbentuk sebagai silinder atau
bulat memanjang. Pada satu ujung ia melekat pada sesuatu. Tubuhnya ditutup oleh
tunica yang dibuat dari cellulose atau tunicin. Ia dibuat oleh cel-cel mesoderm.
Tunica melapisi pallium, ialah suatu lapisan yang tersusun dari ectoderm, jaringan
pengikat dan serabut-serabut otot, yang terutama berjalan melingkar. Pada ujung
yang bebas terdapat satu lubang yng disebut lubang oral.
2. Sub Phylum Chepalochordata
9
Bentuk seperti ikan dan meliputi 30 species dan diantara yang terkenal adalah
Amphioxus dan Lancelet. Hewan ini biasanya menguburkan diri dalam pasir yang
bersih di dasar tepi laut yang aman dengan mencuatkan bagian anteriornya. Di dalam
air biasanya berenang lincah sekali. Sebutan Lancelet disebabkan ujung akhir tubuh
runcing. Ciri Chordata pada chepalochordata jelas sekali bila dibandingkan dengan
Sub Phylum Hemichordata dan Tunicata. Ia adalah runcing pada kedua ujung. Ujung
cranial disebut rostum. Pada tepi dorsal terdapat suatu lipatan median longitudinal,
ialah sirip dorsal yang melanjutkan diri ke caudal sebagai sirip caudal yang
kemudian melanjtkan diri ke venral cranial sampai dimana penampang melintang
badan menjadi segitiga, sebagai sirip ventral. Embryologi Fertilisasi berlangsung
external. Pembelahan melalui meridional, kemudian sampir equatorial, sehingga
terjadi micromer dan macromer dan terjadi bentuk morula. Kemudian terjadi bentuk
blastula disusul oleh bentuk glastula. Bentuk glastrula terjadi oleh karena adanya
invaginasi secara epiboli. Bentuk gastrula semula berbentuk seperti piring, tetapi
kemudian archenteron mendalam dan gastoporus mengecil dan terdapat pada ujung
yang akan menjadi ujung caudal, di dataran yang akan menjdi dataran dorsal.
Dataran ini mendatar padahal dataran yang akan menjadi dataran ventral tetap
melengkung.
3. Sub Phylum Vertebrata
Filum Chordata merupakan salah satu dari tiga filum hewan yang terbanyak
anggota jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan oleh adanya subfilum
vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di dalam subfilum ini,
misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia.
Ciri khas vertebrata yaitu :
a) pada tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti oleh tulang punggung
(kolumna vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di sebelah dorsal
tulang punggung terdapat tulang sumsung punggung.
b) Otak terdapat pada bagian anterior sumsum punggung. Otak dilindungi oleh
tulang tengkorak.
Berdasarkan alat geraknya, vetebrata dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar yaitu: Pisces(ikan), bergerak dengan sirip, dan Tetrapoda, hewan berkaki
empat. Menurut storer,et.al (1979) jumlah vetebrata yang sudah diketahui sekitar
10
37.600, terdiri atas Pisces 42,6%; Amphibia 6,6%; Reptilia 16,0% Aves 22,9% dan
Mamalia 12,0%.
Berdasarkan klasifikasi menurut Romer (1959), maka kedudukan kategori
tingkat takson superclassis Pisces terdiri atas tiga, golongan tersebut termasuk
Classis. Superclassis Pisces terdiri atas tiga classis, yaitu; Claasis Agnatha,
Chondricthyes, dan Osteichthyes.
A. Superclassis Pisces
Superclassis Pisces terdiri atas tiga classis, yaitu; Claasis Agnatha, Chondricthyes,
dan Osteichthyes.
1. Class Agnatha
Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif yang belum
mempunyai rahang. Hidup secara parasit atau pemakan bangkai (Scavanger).
Bentuknya mirip belut yang memiliki mulut penghisap berbentuk bundar.
Ciri-ciri Classis Agnatha :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
11
B. Amphibi
Amphibi berasal dari bahasa Yunani yaitu amphi yang berarti rangkap dan
kata bios yang artinya hidup. Jadi, amphibi mempunyai dua macam kehidupan,di air
tawar dan di darat tetapi tidak semua demikian (Munaf. 2006: 48).
1)
a.
b.
c.
d.
Karekteristik amphibi:
Tubuh diselubungi kulit yang berlendir
Merupakan hewan berdarah dingin
Mempunyai jantung yang terdiri dari 3 ruangan , yaitu 2 serambi dan 1 bilik
Mempunyai dua pasang kaki pada setiap kakinya terdapat selaput renang
yang terdapat diantara jari-jari kakinya, dan kaki ini berfungsi untuk
Ordo Trachystomata
Bentuk tubuhnya seperti sidat.
Tungkai belakang tidak ada, tungkai depan sangat kecil
Pada vertebra ekor arcus-arcusnya melebar.
Mencakup dua genus yang maju yaitu Siren dan Pseudobranchus dan
sejumlah anggota yang telah punah
C. Reptil
Reptil adalah sekelompok hewan vertebrata yang menyesuaikan diri di
tempat kering. Nama kelas ini di ambil dari model cara hewan ini berjalan (Latyn =
reptum = merayap).
1) Karakteristik Reptil :
a. Tubuh dibungkus oleh kulit yang kering yang menanduk biasanya dengan
sisik
12
2) Klasifikasi Reptil :
a. Ordo Testudinata
Ordo ini meliputi hewan reptil yang disebut kura-kura. Hewan ini mudah
dikenal dengan bentuk tubuhnya yang seperti kotak yang dinamakan theca.
Theca dibedakan atas dua bagian yaitu: carapax (bagian dorsal) dan plastron
(bagian ventral). Kedua bagian itu dihubungkan satu sama lain oleh suatu
jembatan yang terletak pada sisi lateral. Pada umumnya theca tersusun atas dua
lapisan yaitu bahan tanduk dan lapisan tulang.
b. Ordo Rhynchocephalia
Merupakan kelompok reptil primitif yang kadang-kadang disebut juga
sebagai fosil hidup. Gigi-gigi terdapat pada prunaicilla, maxila, palatinum, dan
dentale. Tulang-tulang gostralia (tulang-tulang perut) berkembang baik. Celah
kloaka melintang, diatap kepala terdapat mata parietal dengan lensa dan retina.
Pada hewan muda mata parietal tampak jelas karena kulit yang menutupnya
bening, tetapi pada yang dewasa kulit itu menebal. Alat ini diduga peka terhadap
panas dan cahaya. Ordo ini mencakup satu famili Sphenodontidae dengan
species Sphenodon punctatus.
13
D. Aves
Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimanamana, aktif pada siang hari dan cirinya yang khas yaitu berbulu. Dengan bulu itu
tubuh dapat mengatur suhu dan terbang. Kata Aves berasal dari kata Latin dipakai
sebagai nama Klas, sedang Ornis dari kata Yunani dipakai dalam Crnithology
berarti ilmu yang mempelajari burung-burung.
Aves merupakan kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya
yang mendahuluinya , dalam hal :
a. Tubuh memiliki penutup yang bersifat isolasi
b. Darah venadan darah arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada
jantung
c. Pengaturan suhu tubuh
d. Menjaga anaknya secara khusus( Munaf . 2006 : 64 -68 )
1. Klasifikasi Aves
Jumlah spesies yang masih hidup diperkirakan 3.650, ada sekitar 100 spesies
yang belum dikenal karena hidup dihutan-hutan. Klasifikasi dari Aves ini
dibedakan atas beberapa ordo, diantaranya yaitu :
a) Ordo Apterygiformes
Ordo ini merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang. Ciri-cirinya
adalah :
Memiliki bulu yang panjang seperti rambut dan tidak bercabang
Sayap kecil
Paruh panjang, langsing, pada ujungnya terdapat lubang hidung
Mata kecil
Leher dan tungkai relatif pendek
Jari-jari kaki belakang empat
Tulang dada tanpa lunas
Memiliki telur yang besar dari burung-burung yang lain
Hidup dipermukaan tanah dan beraktifitas ddi malam hari (nocturnal)
Makanannya cacing atau serangga
Contoh spesies dari ordo ini adalah Apteryx australis (burung kiwi).
b) Ordo Struthioniformes
14
16
Ciri khas hewan ini mempunyai kantung dibawah perut, kelenjer susu
terdapat dalam kantung, embrio tanpa plasenta dan anak dilahirkan premature.
Contoh: Macropus
sp dari
munaf.2006:110).
Di
17
f. Ordo Polidota
Memiliki ciri tubuh ditutupi sisik dari bahan tanduk, rambut terletak diantara
sisik, tanpa gigi sama sekali, telinga mereduksi, jari 5, tungkai pendek dan pada
tungkai depan ada cakar dan bersifat nocturnal. Contoh: Manis javanica
g. Ordo Logomorpha
Pada rahang atas terdapat 2 pasang gigi seri, tulang kering dan tulang betis
bersatu, ekor pendek, telapak tangan berambut, jari kaki belakang bercakar.
Contoh: Lepus nigricollis (Munaf. 2006:114-117).
h. Ordo Rodentia
Memiliki tubuh kecil, anggota badan berjari lima dan berkuku, berbentuk
seperti pahat dan tumbuh terus. Tidak bercanini. Contoh:Mus musculus.
2.3. Munculnya Kehidupan Berdasarkan Umur Geologis
1. Zaman Arkaikum
Zaman ini merupakan zaman tertua yang diperkirakan beruasia 2500 juta
tahun. Pada zamna ini keadaan bumi belum setabil dan masih panas. Kulit bumi
dalam proses pembentukan dan pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia 340 juta tahun. Keadaan bumi belum setabil
masih berubah-ubah. Zaman ini juga disebut zaman primer karena mulai ada tandatanda kehidupan.
Beberapa kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah
tiga kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota
spesies atau kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah kepunahan
18
dalam jumlah besar yang di alami spesies atau kolompok takson lebih tinggi yang
tejadi dalam kurun waktu hanya beberapa juta tahun.
Zaman ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
a) Cambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada
sekitar 542 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 1,7
juta tahun yang lalu. Mulai muncul adanya tanda-tanda kehidupan di bumi,
seperti : kerang dan ubur-ubur. Periode ini merupakan periode pertama era
Paleozoikum. Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini
kemungkinan berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di
tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton.
b) Silur
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir
periode Ordovisium, sekitar 443,7 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode
Devon, sekitar 416,0 2,8 juta tahun yang lalu. Mulai ada tanda-tanda
kehidupan hewan bertulang belakang tertua. Seperti : ikan. pelindung di
sebelah luar. Dalam era Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh
makhluk hidup.
c) Devon
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 2,8 hingga 359,2 2,5 juta tahun
yang lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang jenis amphibi tertua.
d) Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 2,5 juta tahun yang lalu hingga
awal periode Perm sekitar 299,0 0,8 juta tahun yang lalu. Nama "karbon"
diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan
di Eropa Barat. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang merayap jenis
reptil.
e) Perm
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang
berlangsung antara 299,0 0,8 hingga 251,0 0,4 juta tahun yang lalu.
Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Mulai ada
19
tanda-tanda kehidupan hewan darat, ikan air tawar, dan amphibi. Zaman ini
diakhiri dengan kepunahan massal.
3. Zaman Mesozaikum
Disebut juga disebut zaman sekunder yang diperkirakan berusia 140 juta
tahun. Saat itu, mulai muncul pohon-pohon besar dan hewan-hewan besar,
seperti: Dinosaurus, Atlantasaurus, Tyrannosaurus serta jenis burung-burung
besar. Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Iklim semakin
membaik, curah hujan mulai berkurang. Sungai-sungai besar dan danau
banyak yang mengering dan berlumpur. Zaman ini disebut zaman reptil
karena didominasi perkembangan jenis reptil.
Zaman ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a) Trias : Pada masa ini terdapat kehidupan ikan, amphibi, dan reptil.
b) Jura : Pada masa ini terdapat kehidupan reptil dan sebangsa katak.
c) Calcium: Pada masa ini terdapat burung-burung pertama dan
tumbuhan.
4. Zaman Neozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia sekitar 65 juta-55 juta tahun. Keadaan bumi
semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar sehingga kondisinya lebih
setabil dan kehidupan berkembang dengan pesat. Zaman ini dibedakan atas dua
zaman, yaitu:
a) Zaman Tersier
Zaman ini ditandai berkurangnya jenis-jenis binatang besar dan telah hidup
jenis-jenis binatang menyusui, yaitu kera dan monyet. Selanjutnya mulai
berkembang jenis kera manusia.
b) Zaman Kwarter
Zaman ini merupakan mesa terpenting dalam kehidupan sebab mulai muncul
kehidupan manusia purba. Zaman ini terdiri atas dua bagian, yaitu:
Kala Pleistocen (Zaman Dilluvium)
Masa ini berlangsung kira-kira 3.000.000 tahun-10.000 tahun yang
lalu. Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih
bergantinya dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.
Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di
Kutub Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara
tertutup es. Sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi
hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut turun
20
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ansestor vertebrata terdiri dari :
Pisces
21
Amfibi
Reftil
Aves
Mamalia
DAFTAR PUSTAKA
22
23