Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayatinya baik
flora maupun fauna. Fauna yang merupakan kingdom Animalia memiliki manfaat
yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Jika manusia dapat mengoptimalkan
kemampuannya untuk mengembangkan keanekaragaman fauna, maka akan banyak
sekali keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Namun, sebagian besar
manusia tidak memahami.benar mengenai kingdom animalia itu sendiri. Kebanyakan
Masyarakat Indonesia tidak mengetahui benar klasifikasi Kingdom Animalia serta
jenis-jenisnya. Untuk itu, penulis tergerak hatinya untuk membuat makalah yang
menjelaskan salah satu filum dari kingdom animalia, yaitu Chordata. Diharapkan
hal ini dapat mendorong masyarakat lainnya untuk mengenal filum-filum yang lain.
Evolusi adalah perubahan genotip pada suatu populasi yang berlangsung secara
perlahan-lahan dan memerlukan waktu yang sangat panjang.Menurut teori evolusi,
kehidupan berawal dan berevolusi di laut, kemudian amfibi memindahkannya ke
darat. Skenario evolusi ini juga menyatakan bahwa amfibi kemudian berevolusi
menjadi reptil, makhluk yang hanya hidup di darat. Sekali lagi, skenario ini tidak
masuk akal, karena terdapat perbedaan-perbedaan struktural yang jauh antara dua
kelompok besar hewan ini. Misalnya, telur amfibi didesain untuk berkembang di
dalam air sedangkan telur amniotik reptil didesain untuk berkembang di darat.
Evolusi bertahap amfibi adalah mustahil, sebab tanpa telur yang didesain dengan
baik dan sempurna tidak mungkin sebuah spesies dapat bertahan hidup. Selain itu,
seperti biasa, tidak ada bukti bentuk transisi yang mestinya menghubungkan amfibi
dengan reptil. Robert L. Carrol, seorang ahli paleontologi vertebrata, mengakui
bahwa reptil-reptil awal sangat berbeda dengan amfibi dan nenek moyang mereka
belum dapat ditemukan.
1.2.
1.
2.
3.

Rumusan Masalah
Bagaimana Ansestor vertebrata ?
Bagaimana Klasifikasi hewan filum chordata ?
Bagaimana munculnya kehidupan berdasarkan umur geologis ?

1.3.
1.
2.
3.

Tujuan Penulisan
Untuk memahami tentang ansestor vertebrata.
Untuk mengetahui klasifikasi hewan filum chordata.
Untuk memahami munculnya kehidupan berdasarkan umur geologis.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Ansestor Vertebrata
A. Pisces
1) Ikan Tak Berahang
Vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak berahang,
ostrakodermi. Beberapa terdapat dalam batu-batuan Ordovisium, meskipun pada
zaman Silur mereka terdapat dalam jumlah lebih banyak yaitu ikan pipih (15 sampai
30 cm). Hidup dengan dengan menghisap zat-zat organik dari dasar sungai.
Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan insang interna, dengan tiap insang
ditunjang satu lengkung tulang. Air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar
melalui serangkaian kantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak memiliki
sirip dan ikan tersebut bergerak dengan gerakan undulasi. Satu-satunya ikan tak
berahang yang sekarang masih hidup adalah Lamprey dan ikan hag (Hagfish).
Hewan-hewan ini masih merupakan ikan primitif. Disamping tidak memiliki rahang
dan tidak memiliki sirip berpasangan. Notokord dipertahankan selama hidupnya dan
tidak pernah diganti secara sempurna dengan kerangka yang terdiri atas tulang
rawan. Pada tubuhnya tidak terdapat sisik.
2) Ikan Bertulang Rawan (Kelas Chondrichthyes)
Ikan bertulang rawan yang paling awal adalah hiu yang tidak jauh berbeda
dengan hiu masa kini, memperoleh namanya dari fakta bahwa kerangkanya terdiri
atas tulang rawan dan bukan tulang keras. Ikan hiu mempunyai rahang yang
berkembang dari kedua pasang pertama lengkung insang. Dalam hal ini, sepasang
celah insang tidak diperlukan lagi. Akan tetapi, lubang ini masih terdapat pada
beberapa ikan masa kini dan disebut spirakel. Di samping hiu, ikan pari, dan belut
merupakan anggota kelas ini.
3) Ikan Bertulang Sejati (Kelas Osteichthyes)
Ikan bertulang sejati menempuh cara mengatasi masalah kekeringan yang
terjadi

secara

berkala

dengan

mengembangkan

sepasang

kantung

hasil

perkembangan faring yang berfungsi sebagai paru-paru primitif. Ikan-ikan ini dengan
cepat (masih dalam zaman Devon) tepecah menjadi 3 kelompok berbeda yaitu
paleoniskoida, ikan paru-paru dan krosopterigia.

Zaman Devon dikatakan sebagai Zaman Ikan karena selama zaman ini
terjadi radiasi adaptif yang luar biasa dari kelompok ini. Baik air tawar maupun air
laut dihuni oleh mereka. Akan tetapi menjelang akhir zaman Devon timbullah
kelompok vertebrata baru. Kelompok ini adalah kelompok amfibia, vertebrata
berkaki empat atau tetrapoda yang pertama.
B. Amphibia
Amphibia merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang
anggota tubuh yang mereka miliki diwarisi dari moyang krosopterigia, memberikan
sarana untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua dalam jantung
memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya
untuk dipompa kembali ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara
pencampuran darah yang kaya oksigen dengan darah yang miskin oksigen terjadi
dalam dalam ventrikel tunggal, jantung yang beruang 3 memberikan peningkatan
yang berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan
kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak
berubah-ubah.
Amphibia telah mengembangkan telinga sederhana dari struktur yang
diwarisinya dari moyang mereka. Spirakel tertutup dengan membran yang berfungsi
sebagai gendang telinga dan tulang rahang yang tidak terpakai lagi (berasal dari
lengkung insang agnatha) berguna untuk meneruskan getaran dari membran ini ke
telinga dalam.
Amphibia yang paling awal adalah Diplovertebron. Amfibia ini hanya berjaya
selama zaman Karbon. Bumi ditutupi oleh rawa yang luas, kehidupan tumbuhan
yang berlimpah, dan terdapat banyak insekta untuk di makan oleh amphibia. Zaman
ini sering disebut zaman Amphiba. Zaman ini diikuti oleh suatu periode (Permian)
ketika bumi menjadi lebih dingin dan lebih kering. Penurunan kejayaan amphibi
terjadi yang berlangsung terus sampai sekarang. Pada waktu ini hanya tertinggal tiga
ordo ialah:
(1) Katak dan bangkong (ordo Anura),
(2) Salamander dan kadal air (newt) (ordo Urodela),

(3) Sesilia (ordo Apoda), yang merupakan hewan seperti cacing dan tanpa kaki.
Karena tidak mempunyai kulit dan telur yang kedap air, maka tak ada satu amphibia
pun yang dapat menyesuaikan sepenuhnya dengan keadaan daratan.
C. Reptilia
Reptilia adalah hewan pertama yang benar-benar hewan daratan. Reptilia
berkembang dari amphibia pada zaman Karbon. Kelebihan reptilia yang paling awal
Kotiloaurus terhadap amfibi adalah:
a.

Perkembangan telur yang bercangkang dan berisi kuning telur (yolk) yang

dapat diletakkan di tanah tanpa kemungkinan menjadi kering.


b. Cangkang kedap air dan kedap terhadap sperma, sehingga perkembangan
telur yang bercangkang terjadi bersamaan dengan perkembangan fertilisasi
c.

internal.
Embrio dilindungi oleh cairan yang terdapat dalam amnion, mendapat
makanan dari kantong kuning telur (yolk), bernapas melalui korion dan
alantois, dan menyimpan limbah metabolisme di dalam kantong yang
dibentuk oleh alantois. Reptilia paling awal, yang kakinya pendek menjulur
ke samping tubuh, menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air dan
hanya bertelur di darat sehingga mudah disembunyikan dari mangsa. Seiring
semakin keringnya zaman Permian, modifikasi lain untuk hidup di daratan
kering berevolusi. Perkembangan kulit kering memungkinkan mereka untuk
meninggalkan air dengan aman. Tetapi kulit kering tidak dapat digunakan
untuk

respirasi.

Penyempurnaan

paru-paru

dikembangkan

dengan

pembesaran rongga rusuk. Sekat ventrikel mengurangi pencampuran darah


yang mengandung oksigen dengan darah yang kurang oksigen sehingga
memungkinkan efisiensi peredaran darah. Kotilosaurus mengalami radiasi
adaptif dan menghasilkan lima garis keturunan yang utama, yaitu:
Pelikosaurus, menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam air
dengan kaki yang berada di bawah sehingga memungkinkan untuk
berlari lebih cepat dan lebih ringan di darat. Dari pelicosaurus inilah
berevolusi sekelompok reptil di darat yaitu terapsida. Pada awal
zaman Mesozoikum terapsida merupakan reptilia yang paling banyak

jumlahnya, tapi mereka segera dilampaui oleh kelompok lain. Namun,


hal tersebut hanya bersifat sementara (juta tahun), karena keturunan

terapsida yaitu mamalia, pada akhirnya menguasai bumi ini.


Penyu (Ordo Chelonia), dari asal-usulnya dalam era Mesozoikum
awal sampai sekarang, sebagian besar penyu hidup di air tawar atau di
lautan. Meskipun habitatnya demikian, mereka tidak meninggalkan
warisan adaptasi darat mereka. Mereka bernapas dengan paru-paru
dan meletakkan telur bercangkangnya di darat. Penyu air tawar
merayap ke darat untuk membuat lubang dalam pasir atau tanah untuk
bertelur. Meskipun tidak punah, penyu merupakan kelompok yang
paling menonjol, karena masih ada setelah berada di bumi selama 200

juta tahun, dimana sebagian besar reptilia sezamannya telah punah.


Plesisaurus dan Iktiosaurus, merupakan anggota kedua garis
keturunan reptilia laut yang berkembang dalam periode Jura tetapi
punah pada akhir zaman Mesozoikum. Mereka pemakan ikan, hal
ini sesuai dengan kehidupan di laut. Namun kenyataannya, anggota
tubuh yang menyelip di sirip sangat sesuai untuk lokomosi di darat
sehingga iktiosaurus mempertahankan telur di dalam tubuh induk dan
tidak bertelur di darat. Anak yang dilahirkan hidup dan aktif, seperti

halnya ikan hiu berenang.


Diapsida, merupakan garis keturunan kelima dari iktiosaurus. Disebut
diapsida karena mempunyai struktur tulang lengkung ganda yang khas
di daerah temporal tengkorak. Diapsida mempunyai adaptasi
fisiologis yang penting untuk hidup di darat yang tidak terdapat pada
kelompok lain, yaitu kemampuan untuk mengubah limbah nitrogen
menjadi asam urat yang hampir tidak dapat larut. Asam urat keluar
sebagai pasta putih bersama feses. Kemampuan kelompok ini dan
keturunannya mengekresikan limbah nitrogen sehingga membebaskan
mereka hampir seluruhnya dari ketergantungan pada air minum.
Evolusi kelompok reptilia ini diikuti beberapa cabang yang
menghasilkan kadal dan ular (Ordo Squamata) dan sekelompok
reptilia mirip kadal yang keturunannya masih ada (tetapi langka) yaitu

di Selandia Baru. Kadal masa kini pertama kali timbul di periode Jura,
merupakan penghuni penting gurun pasir dan hutan daerah panas.
Satu kelompok kadal periode Kreta menjadi hewan meliang. Kakikaki hewan ini akhirnya lenyap dan dengan demikian terjadilah ular
(sisa kaki belakang masih dapat ditemukan pada Boa dan Piton).
Meskipun ular dapat bertahan hidup di daerah iklim sedang
(temperate) dengan cara hibernasi selama musim dingin, tetapi

mereka juga berhasil di daerah tropis dan subtropis.


Tekodon merupakan cabang kedua dari reptilia

darat

yang

mengeksresikan asam urat. Hewan ini dapat berlari cepat di daratan


dan menggunakan ekor yang panjang untuk keseimbangan. Fosil dari
tekodon tingkat tinggi menunjukkan adanya penutup insulasi tubuh
dan suatu histologi tulang yang menandakan bahwa hewan-hewan ini
dapat mempertahankan suhu tubuh yang relatif tinggi dan teratur baik.
Hal ini digabung dengan kecepatan dan toleransi terhadap keadaan
gersang. Lima ordo reptilia telah berevolusi dari tekodon. Anggota
dari radiasi adaptif yang luar biasa ini sering disebut reptilia yang
berkuasa karena mereka mendominasi seluruh tanah dan udara selama
sisa era Mesozoikum.
D.

Aves
Kelompok reptilia kedua yang mengudara mengembangkan suatu modifikasi

yang tidak terdapat pada pterosaurus yaitu bulu. Pertumbuhan bulu ini memberi
permukaan bagi sayap yang luas, ringan tetapi kuat. Bulu ini juga memberikan
insulasi (penutup hangat) bagi tubuh, sehingga membuatnya lebih kecil namun dapat
mempertahankan suhu tubuh yang relatif tinggi dan tetap meskipun di daratan
beriklim dingin. Bulu menjadi penciri utama munculnya burung pertama.
Penemuan fosil Archeopteryx dalam batuan zaman Jura merupakan salah
satu contoh yang terbaik dari mata rantai yang hilang. Hewan ini mempunyai bulu,
dengan demikian kita menyebutnya burung. Tetapi hubungannya dengan reptilia
jelas. Sayap yang agak rudimeter mempunyai cakar, dalam mulut terdapat gigi dan

mempunyai ekor yang panjang. Ciri-ciri reptilia ini tidak ditemui lagi pada burungburung yang masih hidup. Meskipun hewan ini pada akhir zaman Mesozoikum sudah
mantap, tetapi pada zaman Cenozoikum burung-burung ini mengalami radiasi adaptif
yang luas. Jumlah spesies yang besar dan distribusinya yang luas membuktikan
keberhasilan mereka.
Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan untuk penerbangan yang efisien,
yaitu sayap menjadi paling utama, memungkinkan burung terbang jarak jauh untuk
mencari makanan yang cocok dan berlimpah dan meloloskan diri dari pemangsa.
Keringanan tubuh burung diperoleh dari bulu, tulang-tulang yang berongga dan
gonad tunggal (pada betina) yang membesar dan aktif hanya selama musim kawin.
Hilangnya gigi mengurangi berat kepala. Fungsi gigi ini dilaksanakan oleh empedal.
Kekuatan dicapai dengan otot dada besar yang terpaut pada tulang dada yang sangat
membesar. Mempunyai jantung beruang 4 dan efisiensinya memungkinkan
perkembangan

suhu

tubuh

yang

tetap

(homeotermi).

Homeotermi

juga

memungkinkan laju metabolisme yang tinggi pada semua suhu lingkungan. Burung
dapat tetap aktif dalam cuaca dingin. Laju metabolisme yang tinggi mencerminkan
pelepasan energi yang cepat untuk terbang.
E.

Mamalia
Mamalia pertama timbul pada akhir zaman Trias dari moyang terapsida.

Mereka merupakan hewan kecil yang sangat aktif yang makanannya terutama terdiri
atas insekta. Kemampuan yang aktif ini berhubungan dengan kemampuannya untuk
memelihara suhu tubuh yang tetap (homeotermi). Hal ini berkaitan dengan
perkembangan jantung beruang 4 dan pemisahan sempurna dari peredaran darah
oksigen dan sistemik. Konservasi panas tubuh dimungkinkan dengan perkembangan
rambut. Sementara mamalia yang paling awal bertelur seperti moyang reptilia,
anaknya setelah menetas diberi makan dengan susu yang disekresikan oleh kelenjar
dalam kulit induknya.
Berlawanan

dengan

moyang

reptilia,

gigi

mamalia

mengalami

spesialisasi untuk memotong (gigi seri), menyobek (gigi taring), dan menggiling
(geraham) makanannya. Bahan kelabu serebrum, yang ditutupi oleh bahan puti pada

reptilia, tumbuh keluar diatas permukaan otak. Modifikasi ini mempunyai akibat
yang jauh.
Evolusi mamalia yang paling awal berlangsung mulai beberapa jalur yang
berbeda. Dari kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup,
yaitu:
a.
b.
c.

Monotremata, mamalia bertelur (Subkelas Prototheria).


Marsupialia, mamalia berkantung (Subkelas Metatheria).
Mamalia berplasenta (Subkelas Eutheria).
Masingmasing

dibedakan

dari

cara

merawat

anak

selama masa

perkembangan embrio. Monotremata tetap bertelur seperti moyang terapsidanya.


Platipus paruh bebek dan pemakan semut berduri (ekidna) merupakan satu-satunya
monotremata yang ada di bumi sekarang. Pada marsupialia anak ditahan untuk
jangka waktu yang pendek di dalam saluran reproduksi induk. Selama waktu yang
pendek ini, makanan diperoleh dari kantung kuning telur yang tumbuh di dalam
uterus. Tetapi anak itu dilahirkan pada tahap perkembangan yang sangat awal.
Kemudian merayap ke dalam kantung yang terdapat di perut induknya dan
melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu. Di sini perkembangan
diselesaikan. Marsupialia yang paling awal mungkin mirip dengan oposum. Pada
bulan maret 1982 ditemukan sisa-sisa fosil marsupialia Polydolops sebesar 25 cm di
pulau Seymouz (ujung utara Tanjung Antartika).
Mamalia berplasenta mempertahankan anaknya di dalam uterus induk sampai
berkembang dengan baik. Kuning telur hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran
extra embrionik itu membentuk tali pusar dan plasenta sehingga anak yang sedang
bertumbuh mendapat makanannya langsung dari induknya. Selama kira-kira 70 juta
tahun dalam era Mesozoikum mamalia berplasenta hanya diwakili oleh satu ordo.
Akan tetapi, dari era Cenozoikum, mamalia ini telah beradiasi menjadi paling sedikit
14 ordo yang berbeda.
2.2. Klasifikasi Hewan Filum Chordata
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri
tertentu. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri

yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya.
Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan.
Klasifikasi memiliki tujuan untuk menyederhanakan objek studi agar mudah
dipelajari, mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap
jenis, mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya, dan
mengetahui hubungan kekerabatan. Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkattingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi. Hewan yang
termasuk dalam phylum chordata mempunyai ciri-ciri pokok yang terdapat pada
sebagian fase kehidupannya atau pada seluruh fase kehidupannya, menurut Storer
dan Usinger (1961) dan Storer,et.al (1979) ada tiga ciri-ciri pokok yang terdapat pada
phylum Chordata yaitu :
a. Adanya chorda dorsalis (notochord)
b. Adanya batang syaraf dorsal (nerve cord)
c. Adanya celah insang (gill silt)
Chordata dorsalis merupakan struktur penguat yang pertama dimiliki oleh
tubuh hewan phylum ini. Pada ikan lanset dan anggota Cyclosmata bangunan ini
tetap ada selama masa hidupnya, sedangkan pada ikan sampai dengan mamalia
dikelilingi atau diganti oleh columna vetebralis.
Chordata diklasifikasikan kedalam 3 subfilum antara lain :
1. Sub Phylum Urochordata
Terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai
kedalaman 4.803 m. Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah
masa larva yang hidup bebas. Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada
masa larva saja. Bentuk hewan ini bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar.
Beberapa hidup secara soliter bererapa hidup secara koloni. 4 Anatomi Salah satu
contoh dari sub phylum Urochordata adalah Ascidia berbentuk sebagai silinder atau
bulat memanjang. Pada satu ujung ia melekat pada sesuatu. Tubuhnya ditutup oleh
tunica yang dibuat dari cellulose atau tunicin. Ia dibuat oleh cel-cel mesoderm.
Tunica melapisi pallium, ialah suatu lapisan yang tersusun dari ectoderm, jaringan
pengikat dan serabut-serabut otot, yang terutama berjalan melingkar. Pada ujung
yang bebas terdapat satu lubang yng disebut lubang oral.
2. Sub Phylum Chepalochordata
9

Bentuk seperti ikan dan meliputi 30 species dan diantara yang terkenal adalah
Amphioxus dan Lancelet. Hewan ini biasanya menguburkan diri dalam pasir yang
bersih di dasar tepi laut yang aman dengan mencuatkan bagian anteriornya. Di dalam
air biasanya berenang lincah sekali. Sebutan Lancelet disebabkan ujung akhir tubuh
runcing. Ciri Chordata pada chepalochordata jelas sekali bila dibandingkan dengan
Sub Phylum Hemichordata dan Tunicata. Ia adalah runcing pada kedua ujung. Ujung
cranial disebut rostum. Pada tepi dorsal terdapat suatu lipatan median longitudinal,
ialah sirip dorsal yang melanjutkan diri ke caudal sebagai sirip caudal yang
kemudian melanjtkan diri ke venral cranial sampai dimana penampang melintang
badan menjadi segitiga, sebagai sirip ventral. Embryologi Fertilisasi berlangsung
external. Pembelahan melalui meridional, kemudian sampir equatorial, sehingga
terjadi micromer dan macromer dan terjadi bentuk morula. Kemudian terjadi bentuk
blastula disusul oleh bentuk glastula. Bentuk glastrula terjadi oleh karena adanya
invaginasi secara epiboli. Bentuk gastrula semula berbentuk seperti piring, tetapi
kemudian archenteron mendalam dan gastoporus mengecil dan terdapat pada ujung
yang akan menjadi ujung caudal, di dataran yang akan menjdi dataran dorsal.
Dataran ini mendatar padahal dataran yang akan menjadi dataran ventral tetap
melengkung.
3. Sub Phylum Vertebrata
Filum Chordata merupakan salah satu dari tiga filum hewan yang terbanyak
anggota jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan oleh adanya subfilum
vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di dalam subfilum ini,
misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia.
Ciri khas vertebrata yaitu :
a) pada tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti oleh tulang punggung
(kolumna vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di sebelah dorsal
tulang punggung terdapat tulang sumsung punggung.
b) Otak terdapat pada bagian anterior sumsum punggung. Otak dilindungi oleh
tulang tengkorak.
Berdasarkan alat geraknya, vetebrata dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar yaitu: Pisces(ikan), bergerak dengan sirip, dan Tetrapoda, hewan berkaki
empat. Menurut storer,et.al (1979) jumlah vetebrata yang sudah diketahui sekitar
10

37.600, terdiri atas Pisces 42,6%; Amphibia 6,6%; Reptilia 16,0% Aves 22,9% dan
Mamalia 12,0%.
Berdasarkan klasifikasi menurut Romer (1959), maka kedudukan kategori
tingkat takson superclassis Pisces terdiri atas tiga, golongan tersebut termasuk
Classis. Superclassis Pisces terdiri atas tiga classis, yaitu; Claasis Agnatha,
Chondricthyes, dan Osteichthyes.
A. Superclassis Pisces
Superclassis Pisces terdiri atas tiga classis, yaitu; Claasis Agnatha, Chondricthyes,
dan Osteichthyes.
1. Class Agnatha
Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif yang belum
mempunyai rahang. Hidup secara parasit atau pemakan bangkai (Scavanger).
Bentuknya mirip belut yang memiliki mulut penghisap berbentuk bundar.
Ciri-ciri Classis Agnatha :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Mulut tanpa rahang


Tubuh gilig (silindris)
Tubuh halus tanpa sisik
Rangka tubuh dari tulang rawan
Tidak memiliki sirip berpasangan
Cekung hidung hanya satu, terdapat pada bagian medial
Insang terletak dalam kantung insang dengan celah insang disisi lateral tubuh

(Munaf. 2006 : 26-27)


2. Class Chondricthyes
Ciri-ciri Chondricthyes :
a.
b.
c.
d.
e.
3.

Rangka tulang rawan


Ada yang bersisik, ada yang tidak bersisik
Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
Letak celah insang lateral dan ventral
Mulut terletak pada sisi ventral (Herman, Munaf. 2006 : 21-30)
Class Osteichthyes

Ciri-ciri Classis Osteichthyes :


a.
b.
c.
d.

Rangkanyaterdiri dari tulang sejati.


Mulut terletak pada ujung moncong.
Sirip berpasangan.
Jumlah gonad sepasang (Sukiya. 2003)

11

B. Amphibi
Amphibi berasal dari bahasa Yunani yaitu amphi yang berarti rangkap dan
kata bios yang artinya hidup. Jadi, amphibi mempunyai dua macam kehidupan,di air
tawar dan di darat tetapi tidak semua demikian (Munaf. 2006: 48).
1)
a.
b.
c.
d.

Karekteristik amphibi:
Tubuh diselubungi kulit yang berlendir
Merupakan hewan berdarah dingin
Mempunyai jantung yang terdiri dari 3 ruangan , yaitu 2 serambi dan 1 bilik
Mempunyai dua pasang kaki pada setiap kakinya terdapat selaput renang
yang terdapat diantara jari-jari kakinya, dan kaki ini berfungsi untuk

melompat dan berenang


e. Matanya memiliki selaput tambahan yang disebut membrane niktitans yang
berfungsi saat menyelam
2) Klasifikasi Amphibi
Amphibi dibagi atas 2 ordo, yaitu :
a. Ordo Apoda
Ciri-ciri apoda:
Tubuh berbentuk panjang, gilig, langsing seperti cacing.
Tidak mempunyai tungkai maupun gelang panggul.
Mata praktis buta dan tengkorak padat.
Contoh: Ichtyophis glutinosa
b.

Ordo Trachystomata
Bentuk tubuhnya seperti sidat.
Tungkai belakang tidak ada, tungkai depan sangat kecil
Pada vertebra ekor arcus-arcusnya melebar.
Mencakup dua genus yang maju yaitu Siren dan Pseudobranchus dan
sejumlah anggota yang telah punah

C. Reptil
Reptil adalah sekelompok hewan vertebrata yang menyesuaikan diri di
tempat kering. Nama kelas ini di ambil dari model cara hewan ini berjalan (Latyn =
reptum = merayap).
1) Karakteristik Reptil :
a. Tubuh dibungkus oleh kulit yang kering yang menanduk biasanya dengan
sisik

12

b. Mempunyai 2 pasang anggota ekstremitas , yang terdiri dari 5 jari, yang


memiliki kuku , yang disesuaikan untuk mencengkram dan memanjat pohon
c. Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna
d. Jantung nya tidak sempurna
e. Pernafasan dengan paru-paru, kecuali penyu bernafas dengan kloaka
Reptil memiliki kemajuan dibanding Amphibi. Hal ini ditunjukkan dengan
mempunyai penutup tubuh yang kering dan berupa sisik yang merupakan
penyesuaian hidup menjauhi air, ekstrimitas cocok untuk bergerak cepat, adanya
pemisahan darah yang beroksigen dengan yang tidak pada jantung dan
sempurnanya proses penulangan serta telur yang sesuai sekali untuk pertumbuhan
darat.

2) Klasifikasi Reptil :
a. Ordo Testudinata
Ordo ini meliputi hewan reptil yang disebut kura-kura. Hewan ini mudah
dikenal dengan bentuk tubuhnya yang seperti kotak yang dinamakan theca.
Theca dibedakan atas dua bagian yaitu: carapax (bagian dorsal) dan plastron
(bagian ventral). Kedua bagian itu dihubungkan satu sama lain oleh suatu
jembatan yang terletak pada sisi lateral. Pada umumnya theca tersusun atas dua
lapisan yaitu bahan tanduk dan lapisan tulang.
b. Ordo Rhynchocephalia
Merupakan kelompok reptil primitif yang kadang-kadang disebut juga
sebagai fosil hidup. Gigi-gigi terdapat pada prunaicilla, maxila, palatinum, dan
dentale. Tulang-tulang gostralia (tulang-tulang perut) berkembang baik. Celah
kloaka melintang, diatap kepala terdapat mata parietal dengan lensa dan retina.
Pada hewan muda mata parietal tampak jelas karena kulit yang menutupnya
bening, tetapi pada yang dewasa kulit itu menebal. Alat ini diduga peka terhadap
panas dan cahaya. Ordo ini mencakup satu famili Sphenodontidae dengan
species Sphenodon punctatus.

13

D. Aves
Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimanamana, aktif pada siang hari dan cirinya yang khas yaitu berbulu. Dengan bulu itu
tubuh dapat mengatur suhu dan terbang. Kata Aves berasal dari kata Latin dipakai
sebagai nama Klas, sedang Ornis dari kata Yunani dipakai dalam Crnithology
berarti ilmu yang mempelajari burung-burung.
Aves merupakan kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya
yang mendahuluinya , dalam hal :
a. Tubuh memiliki penutup yang bersifat isolasi
b. Darah venadan darah arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada
jantung
c. Pengaturan suhu tubuh
d. Menjaga anaknya secara khusus( Munaf . 2006 : 64 -68 )
1. Klasifikasi Aves
Jumlah spesies yang masih hidup diperkirakan 3.650, ada sekitar 100 spesies
yang belum dikenal karena hidup dihutan-hutan. Klasifikasi dari Aves ini
dibedakan atas beberapa ordo, diantaranya yaitu :
a) Ordo Apterygiformes
Ordo ini merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang. Ciri-cirinya
adalah :
Memiliki bulu yang panjang seperti rambut dan tidak bercabang
Sayap kecil
Paruh panjang, langsing, pada ujungnya terdapat lubang hidung
Mata kecil
Leher dan tungkai relatif pendek
Jari-jari kaki belakang empat
Tulang dada tanpa lunas
Memiliki telur yang besar dari burung-burung yang lain
Hidup dipermukaan tanah dan beraktifitas ddi malam hari (nocturnal)
Makanannya cacing atau serangga
Contoh spesies dari ordo ini adalah Apteryx australis (burung kiwi).
b) Ordo Struthioniformes

Merupakan burung tak terbang yang memiliki ciri sebagai berikut:


Bulu tidak bercabang, kaki berjari-jari dua
Paruh pendek dan besar
Kepala kecil, leher panjang dan teratur

14

Contoh : struthio camelus (burung unta).


E. Mamalia
Secara Phylogeni, mamalia merupakan kelompok hewan yang tertinggi.
Sedangkan kesempurnaannya ada pada manusia. Hampir seluruh tubuhnya tertutup
oleh rambut, yang berfungsi untuk mengisolasi panas. Bersifat homoioternis,
mempunyai kelenjar susu ( mammae) sehingga disebut hewan menyusui (mamalia).
Anak dilahirkan (vivipar), pengasuhan anak baik sekali terutama perkembangannya
pada manusia. Aktifitas hidupnya ada yang noctural ataupun diurnal. Habitatnya
sangat menyebar dari kutub sampai equator atau dari puncak gunung sampai lautan
yang dalam. Mempunyai dua pasang ekstremitas, dimana bentuk tungkainya
mengalami modifikasi yang di sesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Golongan
Chiroptera (kelelawar dan kalong) tungkai depannya berubah menjadi sayap,
sedangkan untuk paus dan lumba-lumba, tungkainya berubah menjadi seperti
dayung. Serta ekornya pipih mendatar. Dilihat dari jenis makanan, bentuk mulut dan
giginya mengalami perkembangan yang berbeda. Secara ekonomi, dari golongan
mamalia mempunyai kepentingan yang besar.
1) Ciri-ciri khusus :
a. Tubuh biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodik. Kulit
banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu.
b. Cranium (tulang tempurung kepala) memiliki dua occiphale condyle,
vertebrae leher biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat
digerak-gerakan.
c. Memiliki 4 anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak
memiliki kaki belakang). Masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari
yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari,
memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat. Jari-jari berkait tanduk
atau berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging.
2) Struktur Dan Fungsi :
a. Penutup tubuh
Berupa kulit lunak dan tipis kecuali bagian tertentu mengalami penebalan dan
connifikasimis telapak kaki hewan tertentu. Pada umumnya seluruh kulit ditutupi
oleh bulu atau rambut, terdapat foliculus yang menghasilkan sekresi untuk
15

meminyaki rambut. Warna bulu bergantung pada butir-butir pigmen yang


terdapat dalam korteks (hitam, cokelat, merah dan kuning).
b. Skeleton
Skeleton terbagi atas tulang keras dan tulang rawan pada permukaan
sambungan-sambungan pada bagian tertentu. Bagian fasial terdapat noretril.
Disebelah dorcal dan sepanjang orbita sampai tempat sebelah biji mata dan
disebelah ventral terdapat plat dengan tepi tulang rahang atas yang mengandung
gigi. Disebelah luar orbita terdapat archus zygomaticus.
c. Sistem musculus
Memiliki segmen musculus pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan
bekerja pada kepala, leher dan ekstremitasnya. Terdiri atas berbagai sistem
masallus yang teratur dengan rongga tubuh terdiri atas dua bagian oleh otot
daging melintang diafragma yang diliputi oleh peretonium. Coelum atau rongga
tubuh terdiri atas cavumthoracalis yang berisi cor dan pulmo dan cavum
abdominalis yang berisi visera.
d. Sistem sirkulasi.
Sistem peredaran darah tertutup melalui pembuluh darah dengan cor sebagai
pusatnya. Darah terdiri atas plasma darah dan butir darah yang berupa sel darah
merah, sel darah putih dan keping-keping darah.
Cor terdiri atas 4 ruang yang terletak dalam covum theraxialis terbungkus
oleh kantong perikardium yang terdiri atas dua lembaran yaitu : lamina panistalis
dan lamina viceralis. Peredaran darah terdiri atas sistem vena dan arteri.
3) Klasifikasi Mamalia
Dalam pengklasifikasian mamalia, berdasarkan ada tidaknyanya daun telinga,
gigi, kloaka, puting dan letak testis. Mamalia diklasifikasikan atas 3 subclassis:
Subclassis Prototheria
Subclassis Allotheria (telah punah)
Subclassis Theria
Subclassis Theria dikelompokan kedalam infraclassis Metatheria dan Eutheria.
a. Infraclassis Metatheria

16

Ciri khas hewan ini mempunyai kantung dibawah perut, kelenjer susu
terdapat dalam kantung, embrio tanpa plasenta dan anak dilahirkan premature.
Contoh: Macropus

sp dari

ordo Marsupial. (Herman

munaf.2006:110).

Di

Australia, Marsupial sudah memenuhi relung ujung ditempati oleh mamalia


Eutheria dibagian dunia lain. Evolusi konvergen menghasilkan keanekaragaman
Masupial yang juga menempati peranan ekologis yang sama (Campbell. 2003 :
272).
b. Infraclassis Eutheria
Memiliki ciri khas tidak berkantung, tanpa kloaka, testes terletak dalam
kantung buah zakar, embrio dengan plasenta anak yang dilahirkan sudah jauh
berkembang dengan baik.
Infraclassis ini dibedakan atas beberapa ordo yaitu :
a. Ordo Insektivora
Anggota ordo ini memiliki ciri-ciri ukuran kecil, berambut halus seperti
beludru, moncong panjang dan pipih, tiap kaki berjari lima, gigi runcing, plasenta
diacoidal dan bersifat nocturnal, contoh: Crocidura fuliginosa .
b. Ordo Dermoptera
Ciri khasnya mempunyai lipatan kulit yang membentang mulai dari sisi
kepala ketungkai depan dan dapat melayang diudara serta aktif diwaktu malam.
Contoh:Cynocepalus variegates
c. Ordo Chiroptera
Mempunyai tungkai depan berubah menjadi sayap, jari kelima dan kedua
memanjang, tungkai belakang lemah, daun telinga jelas, aktif diwaktu malam.
Contoh: Pteropus vampirus dari sub ordo Megachiroptera (Munaf. 2006:112).
d. Ordo Primata
Primata berasal dari kata primate yang berarti salah satu yang pertama,
terbaik atau noble. Ilmu yang mempelajari primata ini disebut Primatologi.
Seluruh primata memiliki 5 jari, tubuh ditutupi rambut, bentuk gigi yang umum,
cara berjalan plantigrat, orbita mata bulat yang menghadap kedepan.
.

Ordo ini dibedakan atas 3 yaitu:


Lemuroidea, contoh: Nycticebus coucang

17

Tarsiodea, contoh: Tarsius spectrum


Arthropoidea, contoh: Pongo pygmaneus
e. Ordo Edentata
Ada yang memiliki gigi dan ada yang tidak, jari-jari bercakar, testes
abdominal contoh: Bradypus sp

f. Ordo Polidota
Memiliki ciri tubuh ditutupi sisik dari bahan tanduk, rambut terletak diantara
sisik, tanpa gigi sama sekali, telinga mereduksi, jari 5, tungkai pendek dan pada
tungkai depan ada cakar dan bersifat nocturnal. Contoh: Manis javanica
g. Ordo Logomorpha
Pada rahang atas terdapat 2 pasang gigi seri, tulang kering dan tulang betis
bersatu, ekor pendek, telapak tangan berambut, jari kaki belakang bercakar.
Contoh: Lepus nigricollis (Munaf. 2006:114-117).
h. Ordo Rodentia
Memiliki tubuh kecil, anggota badan berjari lima dan berkuku, berbentuk
seperti pahat dan tumbuh terus. Tidak bercanini. Contoh:Mus musculus.
2.3. Munculnya Kehidupan Berdasarkan Umur Geologis
1. Zaman Arkaikum
Zaman ini merupakan zaman tertua yang diperkirakan beruasia 2500 juta
tahun. Pada zamna ini keadaan bumi belum setabil dan masih panas. Kulit bumi
dalam proses pembentukan dan pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia 340 juta tahun. Keadaan bumi belum setabil
masih berubah-ubah. Zaman ini juga disebut zaman primer karena mulai ada tandatanda kehidupan.
Beberapa kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah
tiga kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota
spesies atau kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah kepunahan

18

dalam jumlah besar yang di alami spesies atau kolompok takson lebih tinggi yang
tejadi dalam kurun waktu hanya beberapa juta tahun.
Zaman ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
a) Cambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada
sekitar 542 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 1,7
juta tahun yang lalu. Mulai muncul adanya tanda-tanda kehidupan di bumi,
seperti : kerang dan ubur-ubur. Periode ini merupakan periode pertama era
Paleozoikum. Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini
kemungkinan berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di
tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton.
b) Silur
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir
periode Ordovisium, sekitar 443,7 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode
Devon, sekitar 416,0 2,8 juta tahun yang lalu. Mulai ada tanda-tanda
kehidupan hewan bertulang belakang tertua. Seperti : ikan. pelindung di
sebelah luar. Dalam era Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh
makhluk hidup.
c) Devon
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 2,8 hingga 359,2 2,5 juta tahun
yang lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang jenis amphibi tertua.
d) Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 2,5 juta tahun yang lalu hingga
awal periode Perm sekitar 299,0 0,8 juta tahun yang lalu. Nama "karbon"
diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan
di Eropa Barat. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang merayap jenis
reptil.
e) Perm
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang
berlangsung antara 299,0 0,8 hingga 251,0 0,4 juta tahun yang lalu.
Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Mulai ada

19

tanda-tanda kehidupan hewan darat, ikan air tawar, dan amphibi. Zaman ini
diakhiri dengan kepunahan massal.
3. Zaman Mesozaikum
Disebut juga disebut zaman sekunder yang diperkirakan berusia 140 juta
tahun. Saat itu, mulai muncul pohon-pohon besar dan hewan-hewan besar,
seperti: Dinosaurus, Atlantasaurus, Tyrannosaurus serta jenis burung-burung
besar. Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Iklim semakin
membaik, curah hujan mulai berkurang. Sungai-sungai besar dan danau
banyak yang mengering dan berlumpur. Zaman ini disebut zaman reptil
karena didominasi perkembangan jenis reptil.
Zaman ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a) Trias : Pada masa ini terdapat kehidupan ikan, amphibi, dan reptil.
b) Jura : Pada masa ini terdapat kehidupan reptil dan sebangsa katak.
c) Calcium: Pada masa ini terdapat burung-burung pertama dan
tumbuhan.
4. Zaman Neozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia sekitar 65 juta-55 juta tahun. Keadaan bumi
semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar sehingga kondisinya lebih
setabil dan kehidupan berkembang dengan pesat. Zaman ini dibedakan atas dua
zaman, yaitu:
a) Zaman Tersier
Zaman ini ditandai berkurangnya jenis-jenis binatang besar dan telah hidup
jenis-jenis binatang menyusui, yaitu kera dan monyet. Selanjutnya mulai
berkembang jenis kera manusia.
b) Zaman Kwarter
Zaman ini merupakan mesa terpenting dalam kehidupan sebab mulai muncul
kehidupan manusia purba. Zaman ini terdiri atas dua bagian, yaitu:
Kala Pleistocen (Zaman Dilluvium)
Masa ini berlangsung kira-kira 3.000.000 tahun-10.000 tahun yang
lalu. Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih
bergantinya dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.
Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di
Kutub Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara
tertutup es. Sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi
hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut turun

20

disertai dengan naiknya permukaan bumi diberbagai


tempat.
Zaman Interglasial adalah zaman diantara dua zaman es.
Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara mencair,
akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi berbagai
banjir besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan

banyak daratan terpisah oleh laut dan selat.


Kala Holocen (Zaman Alluvium)
Dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada awal kala Holosen,
sebagian besar es di kutub utara sudah lenyap, sehingga permukaan
air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan
Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan
demikian munculah pulau-pulau di nusantara. Pada masa ini hidup
manusia yang disebut Homo Sapiens (Manusia Cerdas). Pada masa ini
juga mulai muncul nenek moyang kitasekarang ini dan mulailah
terjadi perkembangan kebudayaan manusia yang pesat (James and
Alan, 2004).

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Ansestor vertebrata terdiri dari :
Pisces

21

Amfibi
Reftil
Aves
Mamalia

Klasifikasi hewan filum chordata antara lain :


Filum chordata terbagi atas 3 sub filum yaitu :
Sub Phylum Urochordata
Sub Phylum Chepalochordata
Sub Phylum Vertebrata
Munculnya kehidupan berdasarkan umur geologis antara lain :
Zaman arkaikum
Zaman paleozoikum
Zaman mesozaikum
Zaman neozoikum

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga


James G. Ogg, and Alan G. Smith. 2004. A Geologic Time Scale. Cambridge:
University Press
Munaf, Herman. 2006. Taksonomi Vertebrata. Padang: FMIPA UNP

22

23

Anda mungkin juga menyukai