BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.
1.2.
Permasalahan
Meningkatnya para petani yang membutuhkan pupuk kimia untuk
menyuburkan
lahan
pertanian
secara
terus-
menerus
akan
merusa
k
kesuburan tanah dan menurunkan produktifitas panen, dan Perluny
a
dilakukan penataan lingkungan khususnya terkait cara pengolahan limbah
kulit kopi sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan dan
merugikan masyarakat.
1.3.
Luaran
Luaran dari kegiatan ini berupa unit usaha baru di Desa Arul Ite
m
Kabupaten Aceh Tengah, diharapkan agar masyarakat Desa Arul item
dapat berinisiatif untuk membuka suatu lapangan pekerjaan atau
berwirausaha mandiri, terutama dalam bidang pengolahan limbah kulit
kopi. Sehingga terjadinya saling menguntungkan (mutualisme) anatra
petani kopi dan pengolah limbah kulit kopi.
1.4.
Manfaat
a. Meningkatkan kreatifitas masyarakat di Desa Arul Item yang mampu
mengolah limbah kulit kopi menjadi pupuk kompos.
b. Meningkatan pendapatan masyarakat yang mampu menjual pupuk
kompos dengan nilai yang tinggi, dengan menggunakan bahan yang
sudah tak terpakai lagi.
c. Memberikan keutungan bagi petani kopi dan pengolah klimbah kulit
kopi.
d. Mengurangi limbah kulit kopi yang efektif dan efesien.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Analisis Kondisi.
Kota Takengon merupakan Ibukota Aceh Tengah, terletak di tengahtengah wilayah provinsi Aceh. Kota Takengon adalah salah satu daerah yang
produksi hasil pertanian kopi tertinggi setelah Bener Meriah, Sebagian besar
masyarakat Kota Takengon berprofesi sebagai petani kopi dan sayur mayur.
Kabupaten Aceh Tengah menghasilkan salah satu jenis kopi arabika terbaik di
dunia dengan luas lahan mencapai 48.300 Hektar, dengan rata-rata produksi per
hektare sebanyak 720 kilogram. Desa penghasil produksi kopi salah satunya
adalah Desa Arul Item dengan luas lahan mencapai 340 Ha.
Luasnya perkebunan kopi menjadi suatu factor bagi petani dala
m
pengolahan tanah yang tidak subur seperti semula, sehinga membuat kami berfikir
lagi bagaimana cara mengatasi permasalahanan ini dengan menggunakan bahan
yang tidak berguna namun memiliki kandungan tinggi dalam penyuburan tanah
dan tanpa merusak lingkungan ( ekosistem), yang ada pada masyarat Desa Arul
Item Aceh Tengah. Melimpahnya limbah kulit kopi menjadi suatu ide buat kami
untuk mengolah kulit kopi menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan.
Langkah strategis yang akan dilakukan untuk mengimplementasikan
gagasan yaitu dengan mendirikan kelompok atau paguyuban pelestarian
lingkungan sehingga harapannya masyarakat mengerti akan pentingnya menjaga
lingkungan di sekitar mereka, memberikan bantuan penyuluhan dan magang
dalam rangka mengajarkan kepada masyarakat mengenai metode-metode dan
teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam masalah
dengan limbah dan pelestarian lingkungan dan akan diadakan usaha
pendampingan hingga masyarakat dapat mandiri dan mampu menjalin integrasi
secara positif antar elemen-elemen pemilik usaha di berbagai bidang yang
harapannya mampu menimbulkan kerja sama yang positif dan saling
membangung usaha satu sama lainnya.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Khalayak Sasaran Kegiatan
Kahalayak sasaran yang dipilih adalah warga desa Arul Item Aceh
Tengah. Penetapan sasaran ini merupakan suatu upaya peningkata
n
produktivitas kopi dan kesuburan tanah serta menumbuhkan jiwa kreatifitas
Masyarakat Desa Arul Item.
3.2. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan
kewirausahaan bagi masyarakat Desa Arul Item, Aceh Tengah Kegiatan ini
terdiri dari (3) tiga tahapan yaitu:
a)
b) Pelatihan kewirausahaan
Tahap kedua dari kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
direncanakan adalah kegiatan pelatihan. Pelatihan yang diberikan kepada
mitra mempunyai tujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan produktivitas mitra yait
u
kewirausahaan. Langkah-langkah dalam pelaksanaan pelatihan ini
adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan materi pelatihan yang relevan
b. Membuat jadwal pelatihan
c. Menyiapkan alat dan bahan pelatihan
d. Pembagian tugas instruktur
e. Pelaksanaan pelatihan
f. Melaksanakan evaluasi
6
Pendampingan
Kegiatan pendampingan dilakukan setelah pelatihan selesai
dilaksanakan hingga program pengabdian pada masyarakat ini berakhir
Jenis Pengel
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Perjalanan
Lain-lain (administrasi, publikasi,
laporan)
Jumlah
No
Jenis kegiatan
Biaya(Rp)
3.125.000
5.000.000
3.125.000
seminar,
1.250.000
Rp. 12.500.000
Bulan
t
1
2
3
4
5
1 perkembangan
Persiapan kegiatan
x
usaha ternak, permasalahan yang dihadapi dan rencana
2 tindak
Pelatihan
lanjut pengembangan usahaternak. Timx PPM UNSAM aka
x
x
x
n 3 Pendampingan
4 memberikan
Penyususnan
laporan
x
motivasi dan tambahan informasi terkait pengembangan
5 Penggandaan dan pengiriman laporan
x
usaha.
TabelIndikator
4.2. Jadwal
kegiatan PKM-M
3.3.
Keberhasilan
Program
Indikator keberhasilan dari kegiatan PKMM ini antara lain:
a. Terbentuk 5 kelompok pembuat pupuk organik di desa Arul Item
b. Terdapat penambahan jumlah anggota kelompok minimal 10% setiap
bulan
c. Pupuk organik dapat menjadi substitusi minimal 20% dari pupu
k
kimia yang digunakan petani di desa Arul Item
7
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
4.1. Anggaran Biaya
Ringkasan rencana anggaran biaya PKM-M di tunjukkan pada Tabel
4.1 berikut.
DAFTAR PUSTAKA
BPPS Kabupaten Aceh Tengah. 2011. Aceh tengah dalam angka. Badan Pusat
Statistik
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008. Budidaya Kakao. Agromedia
Pustaka, Jakarta