Anda di halaman 1dari 4

Analisa Renang Gaya Punggung

085260329663 = Malam Senin


A. RENANG DILIHAT DARI SUDUT PANDANG BIOMEKANIKA
1. Viskositas dan Densitas Air Kolam Renang
Viskositas adalah gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada
waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya, atau disebut juga
gesekan internal fluida. Viskositas adalah alasan diperlukannya usaha untuk mengayuhkan
tangan saat berenang di air yang tenang, tetapi juga sekaligus merupakan alasan mengapa
kayuhan ini bekerja dan perenang dapat bergerak maju. Viskositas air pada suhu 20 0 C adalah
1,005 sentipoise, dan nilai viskositas ini bertambah dengan bertambahnya suhu.
Tidak seperti viskositas, densitas air kolam renang memberi sumbangan langsung
pada nilai gaya gesek yang dialami perenang. Semakin besar densitas air kolam, semakin
besar gaya gesek yang harus dilawan oleh perenang sewaktu bergerak maju.
2. Gaya apung (gaya ke atas)
Perenang mengalami gaya apung/gaya ke atas pada saat berenang. Hal ini sesuai dengan
prinsip Archimedes yang berbunyi: sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian
dalam suatu fluida diangkat ke atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang
dipindahkan.
Akan tetapi, menurut prinsip Archimedes, berat air yang sama volumenya dengan berat
benda yang di bawah permukaan air sama dengan gaya apung pada benda ketika tenggelam.
Adanya sifat air yang mengikuti prinsip Archimedes ini merupakan keuntungan bagi
perenang. Walaupun renang dinyatakan sebagai salah satu olah raga yang banyak
menggunakan energy, namun dengan berlakunya prinsip Archimedes, setidaknya perenang
dapat mengalami efek kehilangan sedikit bobot badan pada saat berenang.
3. Gaya gesek
1. Gaya gesek fluida (fluid-frictional drag/drag force)
Ketika ada kecepatan relatif antara air dan tubuh perenang, tubuh perenang akan mengalami gaya
gesek fluida (fluid-frictional drag atau sering juga disebut drag force) yang melawan gerak relatif
perenang dengan arah sesuai arah alir air relatif terhadap tubuh perenang.

2. Gaya gesek gelombang (wave drag)


Gaya gesek (wave drag) ini timbul dari gerakan/gelombang air yang disebabkan oleh diri
perenang sendiri yang mengakibatkan adanya turbulensi pada air.
Sesuai dengan persamaan semakin besar kecepatan awal perenang, maka semakin besar panjang
gelombang (lamda). Namun semakin besar gelombang air yang ditimbulkan, semakin besar
hambatan yang dialami perenang untuk menambah kelajuan renangnya

ANALISA GAYA PUNGGUNG


Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang
hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam atau dapat pula melirik balok start.
Untuk awalan berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupukupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba
melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua
belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah
lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gerakan pada renang gaya punggung pada dasarnya lebih fokus pada gerakan tangan dan
kaki, tetapi ada juga gerakan pendukung yaitu gerakan pada punggung yang fleksibel.
Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan dan keindahan gaya punggung antara
lain:
E.1 frekuensi kayuhan.
Semakin sering frekuensi kayuhan maka akan menambah kecepatannya.
E.2 fleksibilitas sendi bahu.
Fleksibilitas sendi bahu akan berpengaruh pada range putaran lengan sehingga dapat
menghasilkan daya dorong yang maksimal.
E.3 power lengan gaya punggung.

Mempengaruhi kecepatan lecutan tangan sehingga dapat memaksimalkan daya dorong


dari range yang ada.
E.4 Kibasan kaki gaya punggung.
Selain dari tangan, kibasan kaki yang fleksibel, cepat, dan secara stabil akan
mendapatkan daya dorong yang baik dan menambah kecepatan renang.
E.5 Stream land
Posisi tubuh yang stream land juga mempengaruhi kecepatan karena karena semakin
tubuh berkedudukan horizontal maka luas penampang air akan berkurang, sehingga
menghasilkan aerodinamik air yang maksimal
E.6 Posisi
1. Posisi kaki jangan terlalu di permukaan air, melainkan agak ke
dalam masuk ke dalam air (hal ini akan membantu kecepatan juga
memudahkan kepala tetap berada di atas)
2. Kaki terus bergerak, jangan berhenti (hal ini agar arah renang kita
tidak melenceng/berbelok).
3. Telapak kaki agak diluruskan sedemikian rupa sehingga menjadi
lurus / sejajar dengan tulang kaki
4. Posisi kedua kaki berdekatan satu dengan yang lainnya.
5. Dagu agak didekatkan ke dada, hal ini akan membantu kecepatan
dalam berenang.
6. Gerakan tangan ketika masuk ke dalam air, maka sisi telapak
tangan yang masuk ke dalam air terlebih dulu (hal ini memperkecil
tahanan dari air)
E.7 Gerakan kaki
a. Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti gaya
bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas).
b. Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang tidak
melenceng/ berbelok dengan irama yang tetap.

E.8 Gerakan tangan


a. Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
b. Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
c. Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi
awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya

Anda mungkin juga menyukai