Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOMEKANIKA

”GERAK LURUS DAN GERAK LURUS BERATURAN”

DISUSUN OLEH
FADLI
19376JKR0144

PROGRAM STUDI PENJAKSES


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PENDIDIKAN
PELITA HARAPAN NUSANTARA BUTON
BAUBAU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara gaya,
materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat menjelaskan tentang gerak, khususnya
memandang gerak tanpa melihat penyebabnya dalam mekanika dikelompokkan dalam
kinematika. Apabila penyebab gerak itu dapat dilihat, maka dikelompokkan dalam dinamika.
Kinematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk mempelajari konsep fisika lebih
lanjut utamanya yang berkaitan dengan gerak yang mengabaikan penyebabnya.
Gerak lurus adalah salah satu pembahasan yang sangat menarik. Gerak lurus juga
merupakan hal yang sangat penting dalam fisika. Konsep gerak lurus ini merupakan materi
dasar dalam fisika. Konsep ini juga menjadi materi yang fundamental. Selain itu, materi ini
juga memberikan pengaruh yang besar dalam penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada dasarnya sebuah kehidupan sehari-hari tidak lepas dari sebuah peristiwa gerak
lurus berubah beraturan, dan kita seolah-olah tidak menanggapinya secara seksama
dikarenakan tidak adanya sebuah kepentingan maupun keuntungan. Dalam kehidupan sehari-
hari juga kita sering melihat atau menemui benda yang mengalami peristiwa gerak lurus
berubah beraturan.
Menindaklanjuti tugas dari dosen kami selaku mahasiswa secara konsisten harus
segera merespon dengan sebuah tindakan yaitu dengan menyusun sebuah makalah dari
berbagai sumber. Meskipun pada dasarnya makalah ini tidak dapat memenuhi target yang
sesuai, dalam penyajiannya kurang sempurna kami harap bimbingan maupun saran sangat
kami tunggu, guna perbaikan pada masa yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah kali ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan gerak lurus?
2. Apakah yang dimaksud dengan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan?
3. Apa saja rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan?
4. Bagaimana cara menyelesaikan soal-soal dalam gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gerak Lurus


Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis
lurus. Pengertian gerak lurus tidak bisa dipisahkan dengan pengertian gerak. “Gerak adalah
perubahan kedudukan suatu benda atau partikel terhadap suatu acuan tertentu”
(Azizah,2005:26). Acuan tersebut dapat berupa acuan yang diam dan acuan yang bergerak.
Gerak dengan acuan diam biasa disebut dengan gerak nyata. Contoh gerak nyata adalah
seseorang yang diam di tepi jalan melihat sebuah mobil yang bergerak di jalan raya. Maka
dapat dikatakan mobil tersebut bergerak terhadap acuan orang yang diam di tepi jalan.
Sedangkan gerak dengan acuan yang bergerak biasa disebut gerak semu (relatif). Contoh
gerak semu (relatif) adalah seseorang yang berada dalam mobil melihat sebuah motor
menyalipnya, maka dapat dikatakan bahwa motor tersebut bergerak terhadap acuan orang
yang berada dalam mobil tersebut.

2.2 Pembahasan Gerak Lurus


Pembahasan tentang fenomena gerak lurus memang sangat luas. Gerak lurus ini
dibahas melalui cabang ilmu yang bernama kinematika. Azizah (2005:26) menyatakan bahwa
“kinematika adalah ilmu yang mempelajari benda tanpa mempedulikan penyebab timbulnya
gerak”. Kinematika membahas gerak dengan melihat kedudukan, jarak, kecepatan, dan
percepatan.
Salah satu aspek pembahasan kinematika adalah kedudukan. Azizah (2005:27 )
menyatakan bahwa “kedudukan adalah letak suatu benda pada waktu tertentu terhadap acuan
tertentu”. Kedudukan biasanya dinyatakan dalam arah dan nilai jarak terhadap acuan tertentu.
Besaran lain yang berhubungan dengan gerak lurus adalah jarak dan perpindahan. Kedua
besaran ini biasanya dianggap sama, tetapi keduanya memiliki banyak perbedaan yang
mencolok. Perbedaan itu terlihat melalui pengertian keduanya. Jarak merupakan panjang
lintasan yang telah ditempuh benda selama bergerak. Jarak juga merupakan besaran skalar
yang tidak memperhitungkan posisi benda. Sedangkan perpindahan merupakan perubahan
posisi awal (S0) dan posisi akhir (St) suatu benda tanpa memperhitungkan bentuk dan
panjang lintasannya. Perpindahan juga merupakan besaran vector yang memiliki besar dan
arah.
Besaran lain yang sangat penting dalam gerak lurus adalah kecepatan. Kecepatan
adalah perubahan posisi benda tiap satuan waktu. Namun, biasanya terjadi kerancuan antara
kecepatan dan kelajuan. Keduanya sering dikatakan sama, tetapi keduanya memiliki
pengertian yang berbeda. Ludolph (1984:184) menyatakan bahwa “kecepatan adalah besaran
vektor yang dinyatakan dengan nilai dan arah, sedangkan kelajuan adalah besaran skalar yang
hanya mempunyai nilai saja tanpa memperhitungkan arah”.
Besaran lain yang juga sangat penting dalam gerak adalah percepatan. Percepatan biasanya
dilambangkan dengan a. Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Percepatan adalah besaran vektor. Percepatan memiliki arah dan nilai. Percepatan bisa
bernilai positif (+) maupun negatif (-) karena tergantung besarnya kecepatan. Jika bernilai
positif disebut percepatan, sedangkan bernilai negatif jika perlambatan.
Ditinjau dari sudut pandang kinematika, gerak terdiri atas gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

2.3 Gerak Lurus Beraturan (GLB)


“Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan tetap
serta menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu yang sama” (Azizah,2005:28)
Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ).

2.3.1 Grafik Gerak Lurus Beraturan ( GLB)


Jika kecepatan v yang bergerak dengan laju konstan selama selang waktu t sekon,
diilustrasikan dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh sebuah garis lurus, tampak seperti di
bawah ini :
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak
tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu
t (waktu). Berdasarkan gambar diatas, jarak tempuh merupakan luasan yang dibatasi oleh
grafik dengan sumbu t dalam selang waktu tertentu.
Sementara itu, hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t, diilustrasikan dalam
sebuah grafik s-t, sehingga diperoleh sebuah garis diagonal ke atas, tampak seperti pada
gambar di bawah ini :
Dari grafik hubungan s-t dapat dikatakan jarak yang ditempuh s benda berbanding
lurus dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak yang ditempuh.
Berdasarkan gambar tersebut, grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara
matematis merupakan harga tan α , di mana α adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu
t (waktu).

2.4 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus
dengan kecepatan benda berubah secara beraturan dan mengalami percepatan tetap setiap
waktu” (Azizah,2005:30).
Pada gerak lurus berubah beraturan percepatan yang dimiliki benda adalah tetap,
sedangkan kecepatannya berubah beraturan.
Gerak lurus berubah beraturan ada dua macam yaitu :
1. GLBB dipercepat
2. GLBB diperlambat
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat apabila
kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda dikatakan melakukan
gerak lurus berubah beraturan diperlambat apabila kecepatannya makin lama berkurang
sehingga pada suatu saat benda itu menjadi diam (berhenti bergerak).

2.4.1 Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


A. Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat
Grafik hubungan kelajuan v dengan waktu t, seperti dibawah ini :
Dari grafik di atas kita mempunyai persamaan :
Jika pada saat t1 = 0 benda telah memiliki kecepatan v0 dan pada saat t2 = t benda memiliki
kecepatan vt, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan : v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Selanjutnya grafik antara jarak s dan waktu t seperti gambar di bawah ini:
Benda yang bergerak dengan percepatan tetap menunjukkan kecepatan benda tersebut
bertambah secara beraturan. Oleh karena itu, jika diketahui kecepatan awal dan kecepatan
akhir, maka kecepatan rata-rata benda sama dengan separuh dari jumlah kecepatan awal dan
kecepatan akhir.
Apabila s merupakan perpindahan yang ditempuh benda dalam interval waktu (t), maka
persamaan menjadi sebagai berikut.
Selanjutnya, untuk dapat menentukan kecepatan akhir sebuah benda yang mengalami
percepatan tetap pada jarak tertentu dari kedudukan awal tanpa mempersoalkan selang
waktunya,Anda dapat menghilangkan peubah t dengan mensubstitusikan persamaan
(diperoleh dari persamaan ) ke dalam persamaan

2.5 Aplikasi GLB dan GLBB


Gerak Vertikal ke Bawah.
Merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal vo.
Rumus GLBB : vt = vo + gt
y = vot + gt2
vt2= vo2 + 2gy
Gerak Vertikal ke Atas.
Merupakan GLBB diperlambat dengan kecepatan awal vo.
Rumus GLBB : vt = vo - gt
y = vot - gt2
vt2 = vo2 –2 gy

y = jarak yang ditempuh setelah t detik.


tnaik = = tturun =
hmaks =
Syarat - syarat gerak vertikal ke atas yaitu :
a. Benda mencapai ketinggian maksimum jika vt = 0
b. Benda sampai di tanah jika y = 0

Gerak jatuh bebas


Gerak jatuh bebas ini merupakan gerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan awal
Percepatan yang digunakan untuk benda jatuh bebas adalah
percepatan gravitasi (biasanya g = 9,8 m/det2) ( vo ), dimana percepatannya disebabkan
karena gaya tarik bumi dan disebut percepatan grafitasi bumi ( g ).
Misal : Suatu benda dijatuhkan dari suatu ketinggian tertentu, maka :
Rumus GLBB :
vt = vo + g.t
karena vo = nol, maka vt = g.t
h = vo.t + ½ g.t²
karena vo = nol,
maka h = ½ g.t²
· h = ½ vt.t
· vt² = vo² + 2g.h, karena vo = nol, maka vt= 2g.h

2.6 Contoh GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari - hari


2.6.1 Contoh Gerak Lurus Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari
Mobil melaju lurus dengan speedometer menunjuk angka yang tetap
Pada ketinggian tertentu, gaya-gaya yang bekerja pada pesawat berada dalam keseimbangan.
Pada saat itu pesawat bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan kita di dalam pesawat
merasa seolah-olah pesawat diam.
Gerak jatuh penerjun. Penerjun terjun bebas tanpa membuka parasutnya. Secara pendekatan
kita dapat mengabaikan hambatan angin yang bekerja pada penerjun, dan penerjun
mengalami gerak lurus beraturan dipercepat. Saat penerjun membuka payungnya, pada
ketinggian tertentu diatas tanah, gaya-gaya yang bekerja pada penerjun dan parasutnya
mencapai keseimbangan, dan penerjun jatuh dengan kelajuan tetap.

2.6.2 Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari


o Mobil dipercepat dengan menekan pedal gas. Jarak antara dua kedudukan mobil dalam
selang waktu yang sama berkurang secara tetap.
o Mobil yang diperlambat dengan menekan pedal rem. Jarak antara dua kedudukan mobil
dalam selang waktu yang sama berkurang secara tetap.
o Gerak buah kelapa yang jatuh bebas dari tangkainya. Ini mirip dengan dengan gerak bola
biliar yang dijatuhkan. Jarak antara dua kedudukan bola biliar yang berdekatan bertambah
secara tetap.
o Gerak anak kecil meluncur dari puncak seluncuran, yang mirip dengan gerak bola yang
meluncur dari puncak bidang miring.
o Gerak batu yang dilempar vertical keatas. Pada saat batu naik kecepatan batu berkurang
secara tetap (gerak lurus diperlambat beraturan), dan pada saat turun batu bergerak jatuh
bebas (gerak lurus dipercepat beraturan)
o Gerak atlet terjun payung yang baru saja keluar dari pesawat terbang, mirip dengan gerak
bola yang dijatuhkan lurus ke bawah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari isi makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa:
o Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis lurus.
o Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan
kelajuan tetap.
o Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap.

3.2 Saran
Pepatah mengatakan “ tiada gading yang tak retak” begitulah makalah yang kami susun
diatas bila terdapat berbagai kesalahan kami dari tim penyusun mohon maaf.
Untuk para pembaca yang akan melakukan kegiatan sejenis untuk mengulangi pembuatan
makalah ini agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat dan valid.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan).Jakarta : Penerbit Erlangga.


Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan).Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit
Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan).Jakarta :
Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai