Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik
dengan indicator soal berpikir kreatif mencapai 82%. Oleh karena itu pembelajaran dengan
model PjBL dan penggunaan media berbasis IT dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif. Selain itu berdasarkan hasil analisispun dapat disimpulkan bahwa pencapaian
peserta didik sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan yaitu Peserta
didik mampu mengidentifikasi macam-macam daur biogeokimia dengan benar, Peserta
didik dapat menganalisis perbedaan daur air, daur karbon, daur nitrogen, daur fosfor, dan
daur sulfur dalam ekosistem dengan benar, Peserta didik dapat menganalisis peranan
komponen biotik dan abiotik dalam berbagai daur biogeokimia dengan benar.
• Penilaian Psikomotor
Berdasarkan hasil observasi peserta didik terhadap kemampuan Keterampilan Proses Sains
ditemukan bahwa;
a. 94% peserta didik mendapatkan sangat baik dalam aspek mengamati/observasi
b. 94% peserta didik sangat baik dalam aspek merumuskan hipotesis
c. 36% peserta didik sangat baik dalam aspek menciptakan model, 36% peserta didik baik
dalam aspek menciptakan model, dan 22% peserta didik cukup baik dalam aspek
menciptakan model.
d. 36% peserta didik sangat baik dalam aspek berkomunikasi, 42% peserta didik baik
dalam aspek berkomunikasi, dan 17% peserta didik cukup baik dalam berkomunikasi.
e. 19% peserta didik sangat baik dalam aspek, 53% peserta didik baik dalam aspek
menginferensi dan 22% peserta didik cukup baik dalam aspek menginferensi.
Berdasarkan data tersebut didapatkan nilai rata-rata peserta didik 87% dari aspek
Keterampilan Proses Sains. Hal tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Keterampilan Proses Sains yang dimiliki oleh
peserta didik sudah Sangat Baik, dan terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan
model project based learning terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa.
80%
60%
40%
20%
0%
Sangat Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
Baik (4)
1. Mengamati/Observasi 2. Merumuskan Hipotesis 3. Menciptakan Model
4. Berkomunikasi 5. Menginferensi
2. Asesment As Learning
Dengan pelaksanaan Model Project Based Learning (PjBL) dapat membantu peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam suatu pemecahan masalah dan dapat
meningkatkan keterampilan proses sains. Model project based learning yang menekankan pada
proses pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan dan mengembangkan keterampilan
proses sains dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Hal ini karena pembelajaran berpusat pada
siswa dan siswa menjadi lebih aktif serta dapat berkolaborasi dengan kelompoknya dari
proses proyek yang telah dilakukan.
Manfaat Penilaian :
1. Mengukur Hasil Pembelajaran: membantu memastikan bahwa tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik dan peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diinginkan.
2. Memberikan Umpan Balik: memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang kinerja
mereka. Ini membantu peserta didik memahami Dimana mereka dapat meningkatkan dan
bagaimana cara melakukan perbaikan..
3. Penilaian Kinerja Guru: dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja guru dan
efektivitas metode pengajaran.
4. Motivasi bagi peserta didik untuk belajar lebih giat
5. Peningkatan Kemampuan Analisis
Kegiatan analisis dalam tugas presentasi dapat membantu siswa mengembangkan
kemampuan mereka dalam menganalisis sifat-sifat Komposisi Fungsi dalam kehidupan
sehari-hari untuk melihat kemampuan mereka dalam pandangan yang lebih mendalam.
6. Pengembangan Keterampilan Berbicara dan Berpresentasi
Melalui presentasi tugas, siswa dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan
berpresentasi mereka.
7. Peningkatan Kemampuan Kolaborasi
Pendekatan PjBL mendorong kerja kelompok dan kolaborasi di antara siswa.
8. Pemahaman Metode Pembelajaran yang Inovatif
Siswa dapat memahami manfaat dari metode pembelajaran inovatif seperti PjBL
III. Tantangan Kegiatan Penilaian
(Apakah yang menjadi tantangan Anda saat kegiatan penilaian berlangsung? Apakah hasil
penilaian menggambarkan penilaian yang komprehensif? Mengapa dan kaitkan alasan Anda
dengan materi dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)
Tantangan yang dihadapi pada saat melakukan kegiatan penilaian :
1. Ketersediaan waktu pembelajaran yang terbatas sehingga kegiatan penilaian ada kalanya
kurang waktunya sehingga menyebabkan beberapa penilaian menjadi tidak efektif.
2. Tuntutan penilaian pembelajaran yang objektif berdasarkan kemampuan siswa
3. Guru kesulitan mengembangkan instrumen dalam membuat soal tes
4. Guru tidak bisa secara detail melakukan penilaian kepada setiap siswa
5. Guru perlu memastikan bahwa standar penilaian diterapkan dengan konsisten
6. Guru harus memberikan Peserta Didik pengalaman belajar yang dipersonalisasi sesuai
dengan kebutuhan Peserta didik, pendekatan dan intervensi berjenjang dapat membantu
Peserta Didik mencapai keberhasilan akademik dan meningkatkan kinerja mereka di sekolah
7. Tugas guru bukan hanya melakukan penilaian berpikir kreatif dan ketrampilan proses sains,
melainkan juga harus mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih Peserta Didik
untuk memiliki ketrampilan berpikir tingkat tinggi.
8. Penilaian yang Subjektif
Penilaian sifat-sifat fungsi komposisi dalam tugas presentasi dapat bersifat subjektif. Tafsiran
tentang sifat-sifat tersebut bisa bervariasi antara penilai, terutama jika siswa memiliki
pendekatan yang berbeda dalam menganalisis sifat-sifat fungsi komposisi. Hal itu dapat
menjadi tantangan untuk memastikan penilaian yang konsisten dan adil.
Penilaian yang sudah dilakukan sudah memperlihatkan penilaian yang komprehensif karena
penilaian ini mencakup berbagai aspek kognitif, afektif dan psikomotor, juga dapat mengukur
pencapaian Peserta Didik dan komponen yang berkaitan dengan kemampuan memecahkan
soal berpikir kreatif dan penerapan Keterampilan Proses Sainsdalam membuat project dalam
mata pelajaran Biologi khususnya pada materi Biogeokimia.
Alasan guru dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan MK Pengembangan Perangkat
Pembelajaran karena MK tersebut dibutuhan agar dapat Menyusun materi pembelajaran
berpikir kreatif dan menerapkan Keterampilan Proses Sainsdengan model PjBL telah
memenuhi kriteria efektif. Peserta didik dilatih untuk berpikir kreatif dan percaya diri dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan serta dapat menyelesaikannya dengan
project kemudian peserta didikpun dapat menerapkan keterampilan proses sains. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP, LKPD-E, dan tes kognitif berupa soal Pilihan
Ganda dengan indicator berpikir kreatif melalui aplikasi Quizizz. Dengan demikian
kemampuan berpikir kreatif dan Keterampilan Proses SainsPeserta Didik dapat meningkat.
Daftar Pustaka
Chasanah, A. R. U., Khoiri, N., & Nuroso, H. (2016). Efektivitas model project based
learning terhadap Keterampilan Proses Sainsdan kemampuan berpikir kreatif siswa pada pokok
bahasan kalor kelas X SMAN 1 Wonosegoro tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Fisika, 7(1), 19-24. DOI : https://doi.org/10.26877/jp2f.v7i1.1149)
( http://journal.upgris.ac.id/index.php/JP2F/article/view/1149 )
Sari, S. P., Manzilatusifa, U., & Handoko, S. (2019). Penerapan Model Project Based
Learning (PjBL) untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik. Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Ekonomi Akuntansi, 119-131.
(http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/jp2ea/article/view/329)
Sudjana, N. (2015). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo.
Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI. Laman Resmi Penilaian Pendidikan.
(https://www.puspendik.kemdikbud.go.id/penilaian/)
1. Penilaian Kognitif
80%
60%
40%
20%
0%
Sangat Baik (3) Cukup (2) Kurang
Baik (4) 1. Mengamati/Observasi 2. Merumuskan Hipotesis (1)
3. Menciptakan Model 4. Berkomunikasi
5. Menginferensi
Berdasarkan hasil observasi peserta didik terhadap kemampuan Keterampilan Proses Sains
ditemukan bahwa;
a. 94% peserta didik mendapatkan sangat baik dalam aspek mengamati/observasi
b. 94% peserta didik sangat baik dalam aspek merumuskan hipotesis
c. 36% peserta didik sangat baik dalam aspek menciptakan model, 36% peserta didik baik
dalam aspek menciptakan model, dan 22% peserta didik cukup baik dalam aspek
menciptakan model.
d. 36% peserta didik sangat baik dalam aspek berkomunikasi, 42% peserta didik baik dalam
aspek berkomunikasi, dan 17% peserta didik cukup baik dalam berkomunikasi.
e. 19% peserta didik sangat baik dalam aspek, 53% peserta didik baik dalam aspek
menginferensi dan 22% peserta didik cukup baik dalam aspek menginferensi.
Berdasarkan data tersebut didapatkan nilai rata-rata peserta didik 87% dari aspek Keterampilan
Proses Sains. Hal tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik.
PERTANYAAN REFLEKSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kegiatan pendahuluan yang saya lakukan Ya, mempersiapkan siswa secara psikis dan fisik
dapat mengarahkan dan mempersiapkan peserta sebelum mengikuti pelajaran merupakan Langkah awal
didik dalam mengikuti pelajaran dengan baik? yang baik dan Peserta didikpun siap mengikuti pelajaran
dengan baik.
2 Apakah model pembelajaran PjBL yang digunakan Ya, karena dengan PjBL peserta didik dapat
efektif dalam memfasilitasi berpikir kreatif peserta memecahkan suatu masalah yang dapat diselesaikan
didik? dengan project, selain itu peserta didik mampu
memaparkan hasil project, hal tersebut termasuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif pada
peserta didik.
3 Apakah rencana pembelajaran yang saya susun di Sesuai.
RPP sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran
dikelas secara nyata?
4 Apakah saya sudah melakukan pengelolaan kelas Belum. Karena Ketika peserta didik mulai membuat
dengan baik? project keadaan kelas sulit terkontrol dan cenderung
ribut, peserta didik berseliweran meminjam alat karena
alat yang dimiliki kelompoknya tidak lengkap.
5 Apakah saya sudah baik dalam mengatur waktu dan Ya, pengelolaan waktu sudah sesuai jadwal dan
memanfaatkan pembelajaran dengan baik? pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai RPP.
6 Apakah pembelajaran sudah berpihak pada peserta Sudah, karena saya hanya sebagai fasilitator peserta
didik? didik.
7 Apa saja hal-hal yang sudah baik dari kegiatan a. Menyiapkan fisik dan psikis siswa
pembelajaran yang saya lakukan? b. Memotivasi siswa
c. Adanya ice breaking supaya tidak jenuh dalam
pembelajaran
d. Adanya rewards agar siswa lebih semangat
belajar
e. Pembelajaran sesuai sintak PjBL
8 Kendala apa saja yang dihadapi selama kegiatan a. Ada beberapa siswa yang kurang minat dalam
pembelajaran berlangsung? mengikuti pembelajaran
b. Kondisi kelas yang ribut
9 Bagian mana dari proses pembelajaran yang paling Mengkomunikasikan hasil project, karena peserta didik
memberikan kesan mendalam ? mengapa? sebagian besar dapat memahami alur daur biogeokimia
secara mandiri.
10 Apa yang ingin saya lakukan untuk meningkatkan a. Dapat memanfaatkan dan memaksimalkan TPACK dalam
atau memperbaiki pelaksanaan dan hasil melaksanakan pembelajaran
pembelajaran? b. Dapat mengkondisikan kelas yang ribut.