Anda di halaman 1dari 12

LK-1.

Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

Nama Mapel Biologi


SMA Negeri 1 Indramayu
Tempat Pelaksanaan
Hari ke- 1 : Jumat, 19 Januari 2024
Waktu Pelaksanaan
Pukul 07.45 sd 09.15 WIB
Hari ke- 2 : Senin, 22 Januari 2024
Pukul 13.00 – 14.30 WIB
Suci Nur Apriyanti
Nama Mahasiswa
Hj. Indayati, M.Pd
Nama Guru Pamong
Lesy Luzyawati, M.Pd
Nama Dosen

I. Deskripsi Kegiatan Penilaian


(Kegiatan apakah yang Anda lakukan untuk menilai proses dan/atau hasil pembelajaran siswa/i
Anda saat inovasi pembelajaran berlangsung? Penilaian dapat berupa assessment for learning,
assessment as learning, atau assessment of learning)
Pada kegiatan penilaian pembelajaran menggunakan :
1. Assessment of learning
• Penilaian Kognitif
Penilaian yang dilakukan yaitu penilaian Kognitif dengan menggunakan indicator soal
berpikir kreatif, jenis soal pilihan ganda, dan tes dilakukan melalui aplikasi Quizizz.
• Penilaian Psikomotor
Pada penilaian keterampilan, yaitu menggunakan LKPD-E sebagai media investigasi
yang dapat memunculkan permasalahan yang kemudian solusinya akan diselesaikan
dalam bentuk project dimana peserta didik dapat menerapkan aspek Keterampilan
Proses Sains.
2. Assessment as Learning
Dengan pelaksanaan Model Project Based Learning (PjBL) dapat membantu peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam suatu pemecahan masalah dan
meningkatkan Keterampilan Proses Sains.

II. Hasil dan Manfaat Penilaian


(Bagaimana hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian yang Anda lakukan? Apakah ada
manfaat yang dirasakan siswa/i untuk meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan/atau
keterampilan terhadap topik yang diajarkan? Apakah hasil penilaian menggambarkan
pencapaian tujuan pembelajaran yang Anda tetapkan? Kaitkan penjelasan Anda dengan materi
yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran)
1. Asesment Of Learning
• Penilaian Kognitif
Berdasarkan hasil belajar peserta didik yang telah mengerjakan soal nomor 1 sampai 5 yang
memiliki indikator soal berpikir kreatif dengan soal no 1,2,3,5 memiliki indikator soal
berpikir rinci dan soal no 4 memiliki indikator soal berpikir lancar.
Pada soal indicator berpikir rinci didapatkan hasil :
a. Pada soal nomor 1 Didapatkan 74% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar,
b. Pada soal nomor 2 didapatkan 74% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar,
c. Pada soal nomor 3 didapatkan 91% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar,
d. Pada soal nomor 5 didapatkan 68% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar.
Kemudian, dari hasil rata-rata keempat soal dengan indikator berpikir rinci tersebut
didapatkan 77% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar dan didapatkan 23%
peserta didik belum mampu menjawab soal dengan benar.
Sedangkan pada soal nomor 4 yang memiliki indikator berpikir lancar didapatkan 82%
peserta didik mampu menjawab soal dengan benar dan 18% peserta didik belum mampu
menjawab soal dengan benar.
Dikarenakan peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM dengan presentase 82%
sejumlah 28 dan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM dengan presentase 18%
sejumlah 6, dengan capaian Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 60. Maka,
Peserta didik dengan nilai diatas KKM memiliki kemampuan berpikir kreatif yang lebih baik
dibandingkan dengan Peserta didik dengan nilai dibawah KKM.

Laporan Analisis Hasil Belajar Peserta


Didik dengan Indikator Soal Berpikir
Kreatif
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Berpikir Rinci Berpikir Lancar

Menjawab Benar Menjawab Salah

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik
dengan indicator soal berpikir kreatif mencapai 82%. Oleh karena itu pembelajaran dengan
model PjBL dan penggunaan media berbasis IT dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif. Selain itu berdasarkan hasil analisispun dapat disimpulkan bahwa pencapaian
peserta didik sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan yaitu Peserta
didik mampu mengidentifikasi macam-macam daur biogeokimia dengan benar, Peserta
didik dapat menganalisis perbedaan daur air, daur karbon, daur nitrogen, daur fosfor, dan
daur sulfur dalam ekosistem dengan benar, Peserta didik dapat menganalisis peranan
komponen biotik dan abiotik dalam berbagai daur biogeokimia dengan benar.

• Penilaian Psikomotor
Berdasarkan hasil observasi peserta didik terhadap kemampuan Keterampilan Proses Sains
ditemukan bahwa;
a. 94% peserta didik mendapatkan sangat baik dalam aspek mengamati/observasi
b. 94% peserta didik sangat baik dalam aspek merumuskan hipotesis
c. 36% peserta didik sangat baik dalam aspek menciptakan model, 36% peserta didik baik
dalam aspek menciptakan model, dan 22% peserta didik cukup baik dalam aspek
menciptakan model.
d. 36% peserta didik sangat baik dalam aspek berkomunikasi, 42% peserta didik baik
dalam aspek berkomunikasi, dan 17% peserta didik cukup baik dalam berkomunikasi.
e. 19% peserta didik sangat baik dalam aspek, 53% peserta didik baik dalam aspek
menginferensi dan 22% peserta didik cukup baik dalam aspek menginferensi.

Berdasarkan data tersebut didapatkan nilai rata-rata peserta didik 87% dari aspek
Keterampilan Proses Sains. Hal tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Keterampilan Proses Sains yang dimiliki oleh
peserta didik sudah Sangat Baik, dan terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan
model project based learning terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa.

Hasil Observasi Peserta Didik


pada Keterampilan Proses Sains
100%

80%

60%

40%

20%

0%
Sangat Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
Baik (4)
1. Mengamati/Observasi 2. Merumuskan Hipotesis 3. Menciptakan Model
4. Berkomunikasi 5. Menginferensi

2. Asesment As Learning
Dengan pelaksanaan Model Project Based Learning (PjBL) dapat membantu peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam suatu pemecahan masalah dan dapat
meningkatkan keterampilan proses sains. Model project based learning yang menekankan pada
proses pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan dan mengembangkan keterampilan
proses sains dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Hal ini karena pembelajaran berpusat pada
siswa dan siswa menjadi lebih aktif serta dapat berkolaborasi dengan kelompoknya dari
proses proyek yang telah dilakukan.

Manfaat Penilaian :
1. Mengukur Hasil Pembelajaran: membantu memastikan bahwa tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik dan peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diinginkan.
2. Memberikan Umpan Balik: memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang kinerja
mereka. Ini membantu peserta didik memahami Dimana mereka dapat meningkatkan dan
bagaimana cara melakukan perbaikan..
3. Penilaian Kinerja Guru: dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja guru dan
efektivitas metode pengajaran.
4. Motivasi bagi peserta didik untuk belajar lebih giat
5. Peningkatan Kemampuan Analisis
Kegiatan analisis dalam tugas presentasi dapat membantu siswa mengembangkan
kemampuan mereka dalam menganalisis sifat-sifat Komposisi Fungsi dalam kehidupan
sehari-hari untuk melihat kemampuan mereka dalam pandangan yang lebih mendalam.
6. Pengembangan Keterampilan Berbicara dan Berpresentasi
Melalui presentasi tugas, siswa dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan
berpresentasi mereka.
7. Peningkatan Kemampuan Kolaborasi
Pendekatan PjBL mendorong kerja kelompok dan kolaborasi di antara siswa.
8. Pemahaman Metode Pembelajaran yang Inovatif
Siswa dapat memahami manfaat dari metode pembelajaran inovatif seperti PjBL
III. Tantangan Kegiatan Penilaian
(Apakah yang menjadi tantangan Anda saat kegiatan penilaian berlangsung? Apakah hasil
penilaian menggambarkan penilaian yang komprehensif? Mengapa dan kaitkan alasan Anda
dengan materi dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)
Tantangan yang dihadapi pada saat melakukan kegiatan penilaian :
1. Ketersediaan waktu pembelajaran yang terbatas sehingga kegiatan penilaian ada kalanya
kurang waktunya sehingga menyebabkan beberapa penilaian menjadi tidak efektif.
2. Tuntutan penilaian pembelajaran yang objektif berdasarkan kemampuan siswa
3. Guru kesulitan mengembangkan instrumen dalam membuat soal tes
4. Guru tidak bisa secara detail melakukan penilaian kepada setiap siswa
5. Guru perlu memastikan bahwa standar penilaian diterapkan dengan konsisten
6. Guru harus memberikan Peserta Didik pengalaman belajar yang dipersonalisasi sesuai
dengan kebutuhan Peserta didik, pendekatan dan intervensi berjenjang dapat membantu
Peserta Didik mencapai keberhasilan akademik dan meningkatkan kinerja mereka di sekolah
7. Tugas guru bukan hanya melakukan penilaian berpikir kreatif dan ketrampilan proses sains,
melainkan juga harus mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih Peserta Didik
untuk memiliki ketrampilan berpikir tingkat tinggi.
8. Penilaian yang Subjektif
Penilaian sifat-sifat fungsi komposisi dalam tugas presentasi dapat bersifat subjektif. Tafsiran
tentang sifat-sifat tersebut bisa bervariasi antara penilai, terutama jika siswa memiliki
pendekatan yang berbeda dalam menganalisis sifat-sifat fungsi komposisi. Hal itu dapat
menjadi tantangan untuk memastikan penilaian yang konsisten dan adil.

Penilaian yang sudah dilakukan sudah memperlihatkan penilaian yang komprehensif karena
penilaian ini mencakup berbagai aspek kognitif, afektif dan psikomotor, juga dapat mengukur
pencapaian Peserta Didik dan komponen yang berkaitan dengan kemampuan memecahkan
soal berpikir kreatif dan penerapan Keterampilan Proses Sainsdalam membuat project dalam
mata pelajaran Biologi khususnya pada materi Biogeokimia.
Alasan guru dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan MK Pengembangan Perangkat
Pembelajaran karena MK tersebut dibutuhan agar dapat Menyusun materi pembelajaran
berpikir kreatif dan menerapkan Keterampilan Proses Sainsdengan model PjBL telah
memenuhi kriteria efektif. Peserta didik dilatih untuk berpikir kreatif dan percaya diri dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan serta dapat menyelesaikannya dengan
project kemudian peserta didikpun dapat menerapkan keterampilan proses sains. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP, LKPD-E, dan tes kognitif berupa soal Pilihan
Ganda dengan indicator berpikir kreatif melalui aplikasi Quizizz. Dengan demikian
kemampuan berpikir kreatif dan Keterampilan Proses SainsPeserta Didik dapat meningkat.

IV. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada kegiatan
penilaian? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)
Ada beberapa solusi yang saya lakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada
kegiatan penilaian. Solusi-solusi tersebut antara lain:
1. Mengembangkan instrumen penilaian yang valid dan reliabel. Hal ini penting agar penilaian
dapat mengukur kompetensi peserta didik secara akurat dan konsisten. Contoh, saya
mengembangkan soal tes yang memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang sesuai
dengan kompetensi yang ingin diukur. Untuk mengembangkan instrumen penilaian yang
valid dan reliabel, saya perlu memahami konsep-konsep penilaian, seperti validitas,
reliabilitas, dan objektivitas. Konsep-konsep tersebut dipelajari pada MK Pengembangan
Perangkat Pembelajaran.
2. Melakukan penilaian secara komprehensif. Hal ini penting agar penilaian dapat mengukur
semua aspek kompetensi peserta didik. Untuk melakukan penilaian secara komprehensif,
saya perlu menggunakan berbagai teknik penilaian, seperti tes dengan aplikasi quizizz,
LKPD, observasi pembelajaran, dan survey instrument pembelajaran oleh peserta didik.
Teknik-teknik penilaian tersebut juga dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat
Pembelajaran.
3. Melakukan analisis hasil penilaian secara sistematis. Hal ini penting agar hasil penilaian
dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran. Untuk melakukan analisis hasil
penilaian secara sistematis, saya menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui
gambaran umum hasil penilaian. Saya juga menggunakan statistik inferensial untuk menguji
hipotesis tentang hasil penilaian. Metode- metode analisis tersebut juga dipelajari pada MK
Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, saya dapat meningkatkan kualitas
kegiatan penilaian sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat
untuk meningkatkan pembelajaran

V. Rencana Tindak Lanjut


(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) Anda untuk menjadikan kegiatan dan hasil penilaian
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan/metode/strategi pembelajaran berikutnya?)
1. Mengembangkan instrumen penilaian yang baik untuk mengukur kemampuan hasil belajar
peserta didik yang objektif dan proporsional.
2. Penilaian disesuaikan dengan kemampuan belajar peserta didik yang beragam, sehingga
penilaian dan metode yang digunakan menyesuaikan karakteristik serta kemampuan
peserta didik
3. Mendorong kolaborasi antara guru untuk berbagi pengalaman dan ide tentang penilaian
yang efektif.
4. Menerapkan penilaian formatif secara rutin dalam proses pembelajaran untuk memberikan
umpan balik berkelanjutan kepada Peserta Didik.
5. Membuat rubrik penilaian yang jelas dan terstruktur
6. Mengintegrasikan teknologi dalam proses penilaian.
7. Mengikuti pelatihan-pelatihan tentang penilaian yang berbasis IT
8. Melakukan Penilaian antar teman atau Peserta didik.

Daftar Pustaka
Chasanah, A. R. U., Khoiri, N., & Nuroso, H. (2016). Efektivitas model project based
learning terhadap Keterampilan Proses Sainsdan kemampuan berpikir kreatif siswa pada pokok
bahasan kalor kelas X SMAN 1 Wonosegoro tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Fisika, 7(1), 19-24. DOI : https://doi.org/10.26877/jp2f.v7i1.1149)
( http://journal.upgris.ac.id/index.php/JP2F/article/view/1149 )
Sari, S. P., Manzilatusifa, U., & Handoko, S. (2019). Penerapan Model Project Based
Learning (PjBL) untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik. Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Ekonomi Akuntansi, 119-131.
(http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/jp2ea/article/view/329)
Sudjana, N. (2015). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo.
Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI. Laman Resmi Penilaian Pendidikan.
(https://www.puspendik.kemdikbud.go.id/penilaian/)

Indramayu, Januari 2024

Dibuat oleh Disetujui oleh

Suci Nur Apriyanti, S.Pd Hj. Indayati, M.Pd


LAMPIRAN DATA ASESMENT

1. Penilaian Kognitif

Hasil Belajar Peserta Didik dengan Indikator Soal Berpikir Kreatif

No Nama Peserta Didik Nilai KKM Keterangan

1. ABDUL AZIS 60 75 Belum Tuntas


2. AHMAD TOYA MUSTIKA 80 75 Tuntas
ANDHIKA SATRIA YUDHA
3. 80 75
PRAWIRA Tuntas
4. ARSILA NURAINI 100 75 Tuntas
5. ATIN ROSDIAN 100 75 Tuntas
6. DHEA AVIANI ANINDHYTA 80 75 Belum Tuntas
7. EFIYANI 100 75 Tuntas
8. FAJAR NUR KARYANA 80 75 Tuntas
9. FARIZ ASSEHRI 60 75 Belum Tuntas
10. FATIHA MOZZA AURANI 80 75 Tuntas
11. FIRMAN MAULANA YUSUF
12. FRIDA ZUBAEDAH 100 75 Tuntas
KAMILIYA NUR RAHADATUL AISY
13. 80 75
SUBKHAN Tuntas
14. KEKE FATIKA 100 75 Tuntas
15. KESYA JALILLANAYO
16. LIRAFIRNA 80 75 Tuntas
17. MAULANA SIDIQ HARTANTO 100 75 Tuntas
18. MEGA RISMA AULIYAH 60 75 Belum Tuntas
19. MUHAMAD RIZKY PUTRA OCEAN 80 75 Tuntas
20. MUHAMMAD FAHRI ABDULLAH 80 75 Tuntas
21. MUTIARA NUR APRILIA 80 75 Tuntas
22. NAYLATUS SA'ADAH 80 75 Belum Tuntas
23. NAZWA NAELA PUTRI 80 75 Tuntas
24. NYIMAS ARIMBI 80 75 Tuntas
25. RAHMA KHAERRU SITA 60 75 Belum Tuntas
26. RIFDAH ALIFAH HULWAH 80 75 Tuntas
27. RISKA R 80 75 Belum Tuntas
28. SALHA ALYA RAFIDHI 80 75 Tuntas
SARAH BOLUSHI SYABAN EL
29. 80 75
MAHDI Tuntas
30. SHIDQI DWI ANUGRAH 80 75 Tuntas
31. SRI WULAN SARI 80 75 Tuntas
32. SYANZHIDA NAZWA BELGIA 80 75 Tuntas
33. TALITA NABILA HASNAH 80 75 Tuntas
34. TIARA APRIYANI 80 75 Tuntas
35. WAHYU RIDAFA AKBAR 60 75 Belum Tuntas
36. ZAFAR ROMADHON 60 75 Belum Tuntas
Jumlah 2720
Rata-rata 80 Tuntas
Jumlah Peserta didik yang Tuntas 28
Presentase Tuntas 82%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 6
Presentase Tidak Tuntas 18%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60

Tabel Indikator Soal Berpikir Kreatif


Indikator Berpikir Kreatif
Berpikir Rinci Berpikir Lancar
No Soal
Menjawab Menjawab Menjawab Menjawab
(√ ) (√ )
Benar Salah Benar Salah
1 √ 74% 26%
2 √ 74% 26%
3 √ 91% 9%
4 √ 82% 18%
5 √ 68% 32%
Rata-rata 77% 23% 82% 18%

Laporan Analisis Hasil Belajar Peserta


Didik dengan Indikator Soal Berpikir
Kreatif
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Berpikir Rinci Berpikir Lancar

Menjawab Benar Menjawab Salah

Pada soal indicator berpikir rinci didapatkan hasil :


a. Pada soal nomor 1 Didapatkan 74% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar,
b. Pada soal nomor 2 didapatkan 74% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar,
c. Pada soal nomor 3 didapatkan 91% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar,
d. Pada soal nomor 5 didapatkan 68% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar.
Kemudian, dari hasil rata-rata keempat soal dengan indikator berpikir rinci tersebut
didapatkan 77% peserta didik mampu menjawab soal dengan benar dan didapatkan 23%
peserta didik belum mampu menjawab soal dengan benar. Sedangkan pada soal nomor 4
yang memiliki indikator berpikir lancar didapatkan 82% peserta didik mampu menjawab
soal dengan benar dan 18% peserta didik belum mampu menjawab soal dengan benar.
2. Penilaian Psikomotor
Keterangan :
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5

Rubrik Penilaian Keterampilan Proses Sains


Merumuskan Menciptakan
Mengamati/Observasi Berkomunikasi Menginferensi Jumlah Nilai
No Nama Peserta Didik Hipotesis Model Kategori
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Sangat
1 ABDUL AZIS 4 4 4 4 3 19 95
Baik
AHMAD TOYA Sangat
2 4 4 4 4 3 19 95
MUSTIKA Baik
ANDHIKA SATRIA Sangat
3 4 4 3 2 3 16 80
YUDHA PRAWIRA Baik
Sangat
4 ARSILA NURAINI 4 4 4 4 4 20 100
Baik
Sangat
5 ATIN ROSDIAN 4 4 4 4 4 20 100
Baik
DHEA AVIANI
6 4 4 2 3 2 15 75 Baik
ANINDHYTA
Sangat
7 EFIYANI 4 4 4 4 4 20 100
Baik
FAJAR NUR
8 4 4 2 3 2 15 75 Baik
KARYANA
Sangat
9 FARIZ ASSEHRI 4 4 3 3 3 17 85
Baik
FATIHA MOZZA
10 4 4 2 3 2 15 75 Baik
AURANI
FIRMAN MAULANA
11
YUSUF
12 FRIDA ZUBAEDAH 4 4 2 3 2 15 75 Baik
KAMILIYA NUR Sangat
13 4 4 4 4 3 19 95
RAHADATUL Baik
14 KEKE FATIKA 4 4 2 3 2 15 75 Baik
KESYA
15
JALILLANAYO
Sangat
16 LIRAFIRNA 4 4 3 3 3 17 85
Baik
MAULANA SIDIQ Sangat
17 4 4 3 2 3 16 80
HARTANTO Baik
MEGA RISMA Sangat
18 4 4 4 4 4 20 100
AULIYAH Baik
MUHAMAD RIZKY
19 4 4 2 3 2 15 75 Baik
PUTRA OCEAN
MUHAMMAD
20 4 4 4 4 4 20 100 Baik
FAHRI ABDULLAH
MUTIARA NUR Sangat
21 4 4 3 2 3 16 80
APRILIA Baik
NAYLATUS
22 4 4 2 3 2 15 75 Baik
SA'ADAH
NAZWA NAELA Sangat
23 4 4 3 3 3 17 85
PUTRI Baik
Sangat
24 NYIMAS ARIMBI 4 4 3 3 3 17 85
Baik
RAHMA KHAERRU Sangat
25 4 4 4 4 3 19 95
SITA Baik
RIFDAH ALIFAH Sangat
26 4 4 4 4 3 19 95
HULWAH Baik
Sangat
27 RISKA R 4 4 3 2 3 16 80
Baik
SALHA ALYA Sangat
28 4 4 3 3 3 17 85
RAFIDHI Baik
SARAH BOLUSHI Sangat
29 4 4 4 4 4 20 100
SYABAN EL MAHDI Baik
SHIDQI DWI
30 4 4 2 3 2 15 75 Baik
ANUGRAH
Sangat
31 SRI WULAN SARI 4 4 4 4 3 19 95
Baik
SYANZHIDA Sangat
32 4 4 3 3 3 17 85
NAZWA BELGIA Baik
TALITA NABILA Sangat
33 4 4 3 2 3 16 80
HASNAH Baik
Sangat
34 TIARA APRIYANI 4 4 3 2 3 16 80
Baik
WAHYU RIDAFA Sangat
35 4 4 4 4 4 20 100
AKBAR Baik
ZAFAR Sangat
36 4 4 3 3 3 17 85
ROMADHON Baik

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


Nilai = x 100
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
Kriteria Penilaian Keterampilan

Nilai Predikat Keterangan


76-100 A Sangat Baik
51-75 B Baik
31-50 C Cukup
0-30 D Kurang

Hasil Observasi Peserta Didik


pada Keterampilan Proses Sains
100%

80%

60%

40%

20%

0%
Sangat Baik (3) Cukup (2) Kurang
Baik (4) 1. Mengamati/Observasi 2. Merumuskan Hipotesis (1)
3. Menciptakan Model 4. Berkomunikasi
5. Menginferensi

Berdasarkan hasil observasi peserta didik terhadap kemampuan Keterampilan Proses Sains
ditemukan bahwa;
a. 94% peserta didik mendapatkan sangat baik dalam aspek mengamati/observasi
b. 94% peserta didik sangat baik dalam aspek merumuskan hipotesis
c. 36% peserta didik sangat baik dalam aspek menciptakan model, 36% peserta didik baik
dalam aspek menciptakan model, dan 22% peserta didik cukup baik dalam aspek
menciptakan model.
d. 36% peserta didik sangat baik dalam aspek berkomunikasi, 42% peserta didik baik dalam
aspek berkomunikasi, dan 17% peserta didik cukup baik dalam berkomunikasi.
e. 19% peserta didik sangat baik dalam aspek, 53% peserta didik baik dalam aspek
menginferensi dan 22% peserta didik cukup baik dalam aspek menginferensi.
Berdasarkan data tersebut didapatkan nilai rata-rata peserta didik 87% dari aspek Keterampilan
Proses Sains. Hal tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik.

Anda mungkin juga menyukai