Disusun Oleh:
II. Masalah
Keadaan ini mau tidak mau akan mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa, dan
tanda-tanda tersebut dapat dilihat dari hasil analisis guru terhadap soal ulangan harian
siswa. Dari apa yang dipaparkan, diperlukan tindakan yang akan mencari jalan keluar
agar kemampuan berpikir kreatif siswa dapat meningkatkan hasil belajar. Upaya
tersebut meliputi perubahan strategi pembelajaran, termasuk penggunaan metode atau
model pembelajaran, dan hal-hal lain yang dianggap perlu agar semua siswa terlibat
dalam lingkungan belajar dan mampu meningkatkan kemampuan kreatif dalam disiplin
ilmu dengan menggali sumber belajar dalam kehidupan sehari-hari. murid. Untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan model pembelajaran yang sesuai agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar terbaik yang diharapkan.
Metode inquiry bisa disebut juga metode “penemuan” merupakan metode yang
relatif baru yang diperkenalkan kepada guru-guru bersamaan dengan meluasnya CBSA
(Cara Belajar Siswa Aktif). Pengajaran discovery hanya terpaut pada batas-batas
tertentu untuk siswa sekolah dasar kelas yang lebih rendah, kemudian mengenalkan
inquiry kepada siswa yang lebih atas kelasnya yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan intelektualnya.
VI. Kesimpulan
Secara keseluruhan pembelajaran IPA materi organ tubuh manusia dan hewan
melalui pengguanaan Metode Pembelajaran Inquiry di kelas IV-A semester II SD
Negeri 6 Peureulak menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal. Pada
kondisi awal nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 54,8. Sedangkan ketuntasan
belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada kondisi awal hanya sebesar 28%,
setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi 44 % sedangkan pada siklus II ketuntasan
belajar juga mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 92%.
I. Identitas Jurnal 2
a. Judul : Metode Discovery dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V Sekolah Dasar
b. Tahun : 2022
c. Nama Penulis : Era Marlini
d. Nama Jurnal : Edukatif. Jurnal Ilmu Pendidikan
e. Link : https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/2038/pdf
II. Masalah
Kenyataannya masih banyak guru yang kurang pandai dalam menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif sesuai dengan sifat mata pelajaran itu sendiri.
Penggunaan metode pembelajaran seringkali hanya bertumpu pada metode ceramah.
Guru bertindak sebagai pemberi informasi dan siswa bertindak sebagai pendengar.
Dengan demikian, makna pembelajaran saintifik bagi siswa menjadi lebih kecil. Siswa
sering pasif. Pembelajaran IPA pun harus dapat mengembangkan potensi siswa untuk
menggali pengetahuan berdasarkan penemuan dan percobaan yang dilakukan secara
langsung. Hal ini tentunya akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, selain metode pengajaran, guru juga harus menemukan
metode pembelajaran yang cocok dalam pembelajaran IPA. Metode yang dapat
membantu siswa bereksperimen dan menemukan. Salah satu metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran IPA adalah metode penemuan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu sebuah proses yang
mengamati pellaksanaan pembelajaran secara sistematik untuk dapat memperbaiki
sebuah pembelajaran, menyelesaikan masalah dalam sebuah proses pembelajaran dan
merupakan perbaikan dari sebuah proses pembelajaran. Penelitian dilaksanakan
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu mendeskripsikan hasil penelitian secara
rinci. Penelitian ini dilaksanakan di sebuah sekolah dasar. Subjek penelitian yaitu siswa
kelas V sekolah dasar. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus.
V. Hasil Penelitian
Dari hasil analisis siklus II, tingkat ketuntasan sudah mencapai 84%, dan rata-rata
kelas 84. Berdasarkan pengamatan dari siklus II, pelaksanaan siklus II sudah baik, dan
guru sangat memperhatikan keberhasilan upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA. Pembelajaran yang disajikan guru pada siklus kedua memberikan
sinkronisasi sangat baik. Apalagi jika guru menggunakan metode penemuan, metode
ini mendorong siswa untuk menemukan dan membenarkan pertanyaan yang mereka
ajukan, karena metode penemuan adalah metode yang digunakan oleh guru, dan
langkah-langkah pembelajarannya dapat membantu siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikirnya dengan baik.
VI. Kesimpulan