1 SMA
Negeri 1 Indralaya Utara Melalui Penerapan Metode Guided
Discovery Pada Materi Hidrokarbon
PROPOSAL PENELITIAN
oleh
M. Adlan Rasyidi
NIM : 0610121320013
Program Studi Pendidikan Kimia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................3
1.4 Manfaat Hasil Penelitian........................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 5
2.1 Belajar.............................................................................................. 5
2.2 Prestasi Belajar................................................................................... 6
2.3 Metode Discovery Learning.................................................................10
2.4 Kerangka Berpikir............................................................................. 15
2.5 Penelitian Relevan............................................................................. 16
2.6 Hipotesis Tindakan............................................................................. 16
METODE PENELITIAN...........................................................................17
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................17
3.2 Subjek dan Objek Penelitian.................................................................18
3.3 Data dan Sumber Data........................................................................19
3.4 Teknik Pengumpulan Data...................................................................20
3.5 Analisis Data.................................................................................... 21
3.6 Prosedur Penelitian............................................................................23
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada pembelajaran kimia di
SMA Negeri 1 Indralaya Utara guru masih sering mengajar dengan menerapkan
metode ceramah dan latihan soal. Pada pembelajaran kimia di SMA Negeri 1
Indralaya Utara juga masih terdapat materi pelajaran yang belum mencapai hasil
optimal yaitu materi hidrokarbon.
Materi hidrokarbon merupakan materi kimia kelas X.1 pada semester dua
yang berisi konsep, prinsip, dan teori yang penting untuk dipelajari. Belum
optimalnya pembelajaran materi hidrokarbon dapat terlihat dari prestasi belajar
berupa nilai rata-rata hidrokarbon dari tahun ke tahun yang masih belum mencapai
nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Nilai rata-rata hidrokarbon di SMA
Negeri 1 Indralaya Utara tahun ajaran 2015/2016. adalah 67 padahal batas
ketuntasannya 75, sedangkan persentase siswa yang lulus atau mencapai batas
tuntas hanya sekitar 40%. Kelas yang perlu ditingkatkan proses dan prestasi
belajarnya adalah kelas X.1.1 karena nilai rata-rata ujian tengah semester siswa
kelas X.1.1 masih di bawah KKM yaitu hanya 54. Kelas X.1.1 juga masih
dianggap kurang aktif dalam pembelajaran dan rasa ingin tahu siswa masih
rendah.
Prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Indralaya Utara dipandang masih
belum memuaskan maka perlu dicari faktor-faktor penyebabnya. Prestasi belajar
yang belum memuaskan biasanya disebabkan proses belajar yang masih kurang
optimal. Berdasarkan wawancara lebih lanjut diidentifikasi bahwa masalah yang
mendasar pada kegiatan pembelajaran adalah rendahnya rasa ingin tahu.
Rendahnya rasa ingin tahu siswa terindikasi dari siswa yang jarang
mengajukan pertanyaan selama pembelajaran. Siswa juga jarang mengemukakan
pendapatnya dan kurangnya inisiatif siswa untuk mengerjakan tugas di depan
kelas. Selain itu, mayoritas siswa kurang melakukan persiapan sebelum
pembelajaran. Hanya sedikit siswa yang sudah membaca materi pelajaran sebelum
diajarkan.
Permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 1 Indralaya Utara adalah
rendahnya rasa ingin tahu dan rendahnya prestasi belajar siswa pada materi
hidrokarbon. Permasalahan tersebut perlu segera diselesaikan dengan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR).
Prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan metode guided discovery
(penemuan terbimbing) dimana dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk
menemukan sendiri konsep dari materi yang dipelajari. Sesuai hasil penelitian
Nbina, J. B. (SMA Negeri 1 Ngemplak) yang menyatakan bahwa metode guided
discovery merupakan metode yang inovatif dan perlu dikembangkan oleh guru.
Pada metode guided discovery ini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang
membimbing siswa untuk menemukan pemahamannya sendiri, sedangkan siswa
yang aktif membangun sendiri pemahamannya dari petunjuk-petunjuk yang
diberikan guru. Penerapan metode ini dilakukan agar pemahaman siswa lebih
mendalam dan dapat bertahan lama. Peningkatan pemahaman siswa diharapkan
juga akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Secara garis besar bahwa prosedur pembelajaran berdasarkan penemuan
(discovery based learning) adalah sebagai berikut: (1) Simulation, (2) Problem
Statement, (3) Data Collection, (4) Data Processing, (5) Verification, (6)
Generalization . Metode guided discovery dapat dilakukan dengan suasana
pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan adalah
pembelajaran yang dapat dinikmati siswa sehingga siswa merasa asyik dan
memiliki inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya
mencari tahu sendiri. Dalam suasana yang menyenangkan siswa akan
bersemangat dan mudah menerima berbagai kebutuhan belajar, sehingga siswa
akan mampu mengikuti dan menangkap materi pelajaran yang sulit menjadi
mudah. Singkatnya, suasana yang menyenangkan merupakan katalisator yang bisa
mengefektifkan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 22 mahasiswa (55%)
menyatakan sangat penting dan 18 mahasiswa (45%) menyatakan penting untuk
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan,
mereka mengemukakan definisi belajar menurut pendapat mereka masing-masing.
Slameto (2003:2) mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Hamalik (2003:16) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman. Jadi belajar bukan suatu tujuan tetapi
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Siswa akan mendapat
pengalaman dengan menempuh langkah-langkah atau prosedur yang disebut
belajar.
Dalam situs internet http://artikel.us/art05-65.html, belajar adalah upaya
untuk
memperoleh
kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan
dan
sikap-sikap.
787). Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21) dalam bukunya
Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa yang telah
dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun harahap, berpendapat
bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah
hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan,
diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Prestasi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum
menurut Slameto (2003: 54) pada garis besarnya meliputi faktor intern dan faktor
ekstern yaitu:
1) Faktor intern
Dalam faktor ini dibahas 2 faktor yaitu:
a) Faktor jasmaniah mencakup:
(1) Faktor kesehatan
(2) Cacat tubuh
b) Faktor psikologis mencakup:
(1) Intelegensi
(2) Perhatian
(3) Minat
(4) Bakat
(5) Motivasi
(6) Kematangan
(7) Kesiapan
c) Faktor kelelahan
2) Faktor ekstern
Faktor ini dibagi menjadi 3 faktor, yaitu:
a) Faktor keluarga mencakup:
(1) cara orang tua mendidik
(2) relasi antar anggota keluarga
(3) suasana rumah
(4) keadaan ekonomi keluarga
(5) pengertian orang tua
(6) latar belakang kebudayaan
b) Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah
c) Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, mass media, teman
bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat,
Selanjutnya Sumadi Suryabrata (2002: 233) mengklasifikasikan faktorfaktor yang memepengaruhi belajar sebagai berikut:
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar dalam diri
a. Faktor non-sosial dalam belajar
b) Meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan
c) alat-alat yang dipakai untuk belajar(alat tulis, alat peraga)
d) Faktor sosial dalam belajar
2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri
a. Faktor fisiologi dalam belajar
b) Faktor ini terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi jasmani
tertentu.
c) Faktor psikologi dalam belajar
Faktor ini dapat mendorong aktivitas belajar seseorang karena aktivitas dipacu
dari dalam diri, seperti adanya perhatian, minat, rasa ingin tahu, fantasi, perasaan,
dan ingatan.
10
11
dengan
penemuan
mungkin
akan
dipandang
sebagai
terlalu
13
14
15
16
METODE PENELITIAN
Kegiatan
Penelitian
Bulan
Ma
r
Apr
Me
i
Jun
Agu
Okt-Nov
Des-Jan
Tahap
Persiapan
a. Observasi
Awal
b. Pengajuan
Judul
17
Penyusunan
Proposal
Pembuatan
Instrumen
Analisa
Instrumen
Pengumpulan
Data
a. Siklus I
b. Siklus II
Pengolahan
Data
Penyususnan
Laporan
18
19
20
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari setiap siklus. Miles and Huberman
(1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga langkah, yaitu
reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi (Sugiyono, 2010).
1. Reduksi data
Mereduksi
data
berarti
merangkum,
memilih
hal
yang
pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
21
Skema komponen analisis data model interaktif, disajikan dalam Gambar 3.1.
Pengumpu
lan data
(data
collection)
Data rasa
ingin tahu
dan
prestasi
Penyajian data
(data display)
Data rasa ingin tahu dan
prestasi belajar siswa hasil
reduksi disajikan secara
detail mulai dari
perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.
22
Reduksi data
(data reduction)
Data rasa ingin tahu berupa
observasi
dan angket diolah dengan teknik
triangulsi data. Data prestasi belajar
disajikan secara ringkas.
Penarika kesimpulan /
verifikasi
Data rasa ingin tahu dan
prestasi belajar diteliti dan
dibandingkan dengan
pratindakan dan target,
kemudian disimpulkan
sesuai
tujuan penelitian.
23
instrumen
penelitian
meliputi
silabus,
rencana
pelaksanaan
pembelajaran, soal tes kognitif, angket, dan lembar observasi mengenai penerapan
metode guided discovery dalam kegiatan pembelajaran.
3. Tahap Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan peneliti adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran
yang ada di dalam kelas. Kegiatan yang dilaksanakan tersebut antara lain:
a. Menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah
disusun dalam rencana pelaksanaan.
b. Melakukan kegiatan pemantauan pembelajaran di kelas melalui angket siswa dan
observasi secara langsung.
c. Melakukan evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa pada materi
hidrokarbon.
d. Melakukan modifikasi berupa perbaikan atau penyempurnaan tindakan apabila
proses dan prestasi belajar masih kurang memuaskan.
4. Tahap Pengamatan
Peneliti dan observer bertugas mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Fokus ditekankan pada implementasi penerapan metode Guided
24
Discovery untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa. Berikut
ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap
pengamatan:
a. Mengamati dan mendiskusikan dengan guru atau dosen sebagai critical friend
terhadap hasil pengamatan setelah proses pembelajaran selesai.
b. Membuat kesimpulan mengenai hasil pengamatan.
5. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan
yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Langkah-langkah yang dilakukan
pada tahap ini adalah:
a. Menganalisis tanggapan siswa melalui lembar angket dan wawancara.
b. Mencocokkan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dan guru.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan
atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan. Dari data hasil
refleksi, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan tindakan, maka
peneliti dan guru melaksanakan diskusi untuk mengambil kesepakatan
menentukan tindakan perbaikan selanjutnya (siklus II) dalam proses pembelajaran
yang dilakukan guru.
6. Tahap Tindak Lanjut
Setelah kegiatan penelitian ini, diharapkan ada tindak lanjut dari guru
kimia tempat penelitian untuk melakukan perbaikan terus menerus serta
mengembangkan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Dahar, R.W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
25
26