Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Evaluasi Pendidikan

Volume 10, Nomor 1, Juli 2019

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS : MODEL PROBLEM BASED


LEARNING DAN SELF EFFICACY
ABSTRACT
This study aim is to find out the effect of problem based learning models and self
Liza Salsabila efficacy toward the ability of critical thinking in physics. The sample in this
SMP Muhammadiyah research is the tenth degree in 1’st Senior High Shchool Karawang. The
dependent variable is ability of critical thinking in physicsand independent
variable is problem based learning models and self efficacy. The method used
was an quasi experiment method using the treatment by level design 2 x 2. The
Gaguk Margono research hypotheses were tested using two way analysis of variance (ANAVA).
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta The study concluded that: 1) the ability of critical thingking in the group of
Timur students who have high self efficacy will be more effective treat by problem
based learning models with crocoldile physics. And the ability of critical thingking
in the group of students who have low self efficacy will be more effective treat by
problem based learning models with physics KIT
Keywords
problem based learning models, self efficacy, ability of critical thinking in physics

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based
learning dan self efficacy terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
mata pelajaran fisika. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN
1 Karawang. Variabel terikat berupa kemampuan berpikir kritis siswa pada
Alamat Korespondensi mata pelajaran fisika dan variable bebas model problem based learning dan
Jl. Pemuda 2, No. 9, Rawamangun, self efficacy. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir
Jakarta Timur, DKI Jakarta kritis dan angket self efficacy siswa. Metode yang digunakan dalam
Indonesia penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain eksperimen treatment
e-mail: by level 2x2. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis
lizasalsabila75@gmail.com varians dua jalan (two way ANAVA). Penelitian yang dilakukan memperoleh
hasil bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika pada
siswa yang memiliki self efficacy tinggi lebih efektif jika diberikan dan siswa
yang memiliki self efficacy rendah lebih efektif diberi perlakuan
menggunakan model problem based learning berbantuan KIT fisika.
Kata Kunci
model problem based learning, self efficacy, kemampuan berpikir kritis

1. Pendahuluan berdasarkan fakta dan membuat keputusan yang tidah


terbantahkan. kemampuan berpikir kritis juga
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan kemampuan seseorang untuk mengolah
yang semakin pesat mempengaruhi kehidupan serta
ide maupun gagasan berdasarkan bukti dan fakta
aktivitas manusia, oleh karena itu, setiap individu
sehingga memperoleh kesimpulan atau membuat
membutuhkan suatu kemampuan dalam menghadapi
keputusan dalam menyelesaikan masalah. Dalam
tantangan tersebut seperti kemampuan berpikir. Salah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Kompetensi
satu kemampuan yang penting dalam menghadapi
yang harus dimiliki lulusan yaitu kemampuan
permasalahan adalah kemampuan berfikir kritis (critical
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
thinking ability) Menurut Clark (2016) kemampuan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar
berpikir kritis didefinisikan sebagai kemampuan
menjadi warga negara yang demokratis dan
menemukan alasan serta menganalisis tujuan dalam
bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman,
memecahkan masalah atau menangani permasalahan

13
mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki 2014) Masalah yang digunakan merupakan bagian dari
minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk masalah dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat
bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, terbuka karena jawaban dari masalah tersebut belum
dan peduli terhadap lingkungan (Peraturan Pemerintah pasti. Siswa dapat mengembangkan kemampuan
81A Tahun 2013) . Namun pada kenyataannya, intelegensinya untuk mencari solusi dari permasalahan
kemampuan berpikir kritis siswa-siswi Indonesia masih tersebut.
terbilang rendah. Hasil survei PISA pada tahun 2012 Selain menggunakan Model Problem based learning
menunjukkan skor literasi sains Indonesia adalah 382 sebagai strategi pembelajaran, hal ini dapat dilengkapi
dengan peringkat 64 dari 65 negara yang ikut serta dengan media pembelajaran yang dapat mendukung
(OECD: PISA 2012 Result) Dasar Penilaian dalam model problem based learning. Menurut Asosiasi
PISA memuat pengetahuan yang terdapat dalam Pendidikan Nasional (National Education
kurikulum dan pada penilaian sains melingkupi Association/NEA) dalam (Arief: 2002) media adalah
bagaimana siswa menggunakan pengetahuan dan bentukbentuk komunikasi baik tercetak maupun
mengidentifikasi masalah untuk memahami fakta serta audiovisual serta peralatannya, Media pembelajaran
membuat keputusan tentang alam dan perubahan yang yang digunakan dapat berupa media real (KIT) atau
terjadi pada lingkungan. Soal yang diujikan pada PISA media virtual (laboratoriun virtual) untuk membantu
memiliki 6 level dan soal-soal yang diujikan siswa memahami permasalah dalam materi
merupakan soal kontekstual yang permasalahannya pembelajaran. Menurut Trion &Klahr (Paul:2012)
diambil dari dunia real, sedangkan siswa di Indonesia Sejumlah penelitian menunjukan bahwa simulasi
hanya mampu menjawab soal-soal rutin pada level 1 menggunakan teknologi menghasilkan pembelajaran
dan level 2 Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan yang sama baiknya dibandingkan pembelajaran dengan
siswa Indonesia dalam menjawab soal yang mengacu pengalaman langsung dengan bahan konkret
pada kemampuan berpikir kritis, logis, dan pemecahan Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
masalah masih rendah. Salah satu mata pelajaran yang Nailul.(2015) terkait perbedaan kemampuan berpikir
memerlukan kemampuan berpikir kritis ialah mata kritis matematis dan self efficacy siswa antara
pelajaran fisika. Pembelajaran fisika di sekolah pembelajaran berbasis masalah berbantuan geogebra
menuntut siswa memiliki pemahaman terhadap fakta- dengan pembelajaran berbasis masalah berbantuan
fakta, mengenal dan menyelesaikan permasalahan yang autograph. Hasil penelitian menunjukan terdapat
berkaitan dengan mata pelajaran serta memiliki perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang
keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah
laboratorium, serta memiliki sikap ilmiah yang berbantuan geogebra dengan Autograph, terdapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena perbedaan terhadap self efficacy antara siswa yang
itu, diperlukan suatu model dan atau metode diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berbantuan geogebra dengan Autograph. Salah satu
berpikir kritis siswa yang melibatkan siswa secara software laboratorium virtual adalah Crocodile physics
langsung dalam proses penemuan fakta/informasi 605. Crocodile physics 605 adalah sebuah program
materi yang diajarkan. Salah satunya adalah model simulasi praktikum pada laboratorium fisika. Dalam
problem based learning. program ini terdapat beberapa percobaan dan dapat
Menurut Barell (2016) Model pembelajaran membuat perobaan sesuai yang kita inginkan. Untuk
problem based learning merupakan model membantu siswa memahami masalah dan materi
pembelajaran dimana guru menggunakan intruksi pembelajaran fisika dapat digunakan bantuan software
masalah sebagai desain pembelajaran agar siswa lebih crocodile physics 605 pada saat diterapkan model
mengerti dan memahami materi. Model pembelajaran problem based learning di kelas.
ini dapat merangsang kemampuan siswa dalam Pada proses pembelajaran siswa akan menganalisis
menganalisis masalah berdasarkan fakta-fakta atau semua informasi yang diperoleh dan ini tidak terlepas
peristiwa sehari-hari serta membuat keputusan yang dari pengaruh self-efficacy (keyakinan diri). Self-efficacy
tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. merupakan suatu aspek penting yang menentukan
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan prestasi seorang siswa. Baron dan Byrne
sebuah rangkaian kegiatan pembelajaran yang mengemukakan bahwa self-efficacy merupakan
menjadikan “masalah” sebagai kata kunci penilaian individu terhadap kemampuan atau
pembelajaran. (Paul: 2012; Heather: 2014; John.S: kompetensinya untuk melakukan suatu tugas,

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 14


mencapai suatu tujuan, dan menghasilkan sesuatu. self- 2. Metode Penelitian
efficacy merupakan keyakinan terhadap kemampuan
Metode Penelitian yang digunakan adalah desain
yang dimiliki oleh diri sendiri yang berkaitan dengan
eksperimen treatrment by level 2x2 dengan tiga
bagaimana dirinya mengorganisir suatu tugas, untuk
variabel yang terdiri dari dua variabel bebas yaitu
mencapai tujuan dan menghasilkan tindakan serta
model problem based learning dan self efficacy dan
keputusan yang tepat dalam kehidupan (Ennis: 2011;
satu variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis
Marthal: 2011; Cece: 2010). Menurut Rahil (2006:69)
siswa pada mata pelajaran fisika.yang dilaksanakan di
“students with high self-efficacy often display greater
SMAN 1 Karawang Tahun Ajaran 2016-2017.
performance comparatively to those with low efficacy”
Penelitian ini dilakukan pada bulan April -Mei. Jumlah
Dalam pernyataan tersebut terlihat bahwa siswa yang
populasi sebanyak 215 siswa. Untuk menentukan
memiliki self-efficacy tinggi cenderung memiliki kinerja
sampel pada penelitian ini adalah menggunakan cluster
yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
sampling. Adapun sampel dalam penelitian ini
memiliki self-efficacy rendah. Siswa yang memiliki self-
sebanyak 80 siswa
efficacy tinggi berusaha menyelesaikan masalah yang
Untuk menjaring data variabel self efficacy
dimiliki dengan berbagai upaya hingga mencapai tujuan
digunakan instrumen angket berskala likert.
yang diinginkan.
Sementara untuk kemitis. Data selanjutnya
Apabila seorang siswa memiliki self-efficacy
kemampuan berpikir kritis digunakan instrumen
berpikir kritis yang tinggi, maka akan berpengaruh
berupa tes yang sesuai dengan indikator kemampuan
pada cara menginterpretasikan, menganalisis dan
berpikir kritis. Data yang terkumpul selanjutnya
melakukan evaluasi dalam rangka menyelesaikan suatu
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis varians
masalah yang sedang dihadapinya. Rendahnya self-
(ANAVA) dua jalan. Sebelum data dianalisis dilakukan
efficacy akan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki
uji prasyarat terlebih dahulu yang meliputi uji
seorang siswa akan menghambat kinerja siswa
normalitas dan uji homogenitas.
tersebut dalam mengatasi masalah yang berkaitan
dengan berpikir kritis. Mereka cenderung menghindari
masalah-masalah tersebut karena mereka hanya fokus 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
pada kesulitan-kesulitan yang mungkin ditemui serta Hasil analisis deskriptif data diperoleh rata – rata
kemungkinan-kemungkinan kegagalan dalam kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan
menghadapi masalah tersebut. Rendahnya self-efficacy model PBL berbantuan crocodile physics (A1)
berpikir kritis siswa dapat menyebabkan siswa tidak dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model
berminat untuk menyelesaikan permasalahan yang PBL berbantuan KIT fisika (A2) hasil deskripsi data
berkaitan dengan berpikir kritis. disajikan dalam bentuk statistic deskriptif dalam tabel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi berupa: rata-rata (mean), nilai
pengaruh model problem based learning dan self efficacy tengan (median) serta simpangan baku (standar
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata deviasi). Hasil penelitian yang telah dilakukan
pelajaran fisika menghasilkan data sebagai berikut:

Tabel 1. Deskripsi Statistik Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Fisika

Kelompok siswa yang menggunakan model tinggi dibandingkan dengan siswa yang
PBL berbantuan crocodile physics (A1) memiliki menggunakan model PBL berbantuan KIT fisika
rata-rata kemampuan berpikir kritis yang lebih (A2). Kelompok siswa yang menggunakan model

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 15


PBL berbantuan crocodile physics dan memiliki self dengan self efficacy tinggi (A2B1) menunjukan nilai
efficacy tinggi (A1B1) nilai median tidak terletak media tidak berada ditengah kotak serta garis
pada tengan kotak dan garis whisker atas dan whisker atas lebih panjang dari whisker bawah hal
bawah tidak sama panjang, hal ini menunjukan ini berarti bentuk distribusi skor berpikir kritis
distribusi skor berpikir kritis siswa tidak siswa cenderung menjulur ke arah kanan (positive
simestris. Sama halnya pada kelompok siswa yang skewness) sedangkan pada kelompok siswa yang
menggunakan model PBL berbantuan crocodile menggunakan model PBL berbantuan KIT fisika
physics dan memiliki self efficacy rendah (A1B2) dengan self efficacy rendah (A2B2) menunjukan
nilai median tidak terletak pada tengan kotak dan nilai media tidak berada ditengah kotak serta garis
garis whisker atas dan bawah tidak sama panjang, whisker bawah lebih panjang dari whisker bawah
hal ini menunjukan distribusi skor berpikir kritis hal ini berarti bentuk distribusi skor berpikir
siswa tidak simestris. kritis siswa cenderung menjulur ke arah kiri
Sementara pada kelompok siswa yang (negative skewness)
menggunakan model PBL berbantuan KIT fisika

Gambar 1. Kemampuan berpikir kritis siswa untuk setiap perlakuan

Hasil analisis main effect diperoleh pada taraf daripada siswa yang menggunakanmodel PLl
signifikansi α = 0,05 yang menunjukan p.value berbantuan KIT fisika dengan self efficacy rendah.
kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis
menggunakan model PBL berbantuan crocodile Antar A, Fhitung = 5,29 > Ftabel = 3,98, maka Ho
physics lebih tinggi dibandingkan dengan siswa ditolak, hal ini membuktikan kemampuan berpikir
yang menggunakan model PBL berbantuan KIT kritis siswa pada mata pelajaran fisika pada
fisika serta terdapat interaksi antara model kelompok siswa dengan perlakuan model problem
problem based learning dan self efficacy terhadap based learning berbantuan crocodile physics lebih
kemampuan berpikir kritis siswa. tinggi daripada kemampuan berpikir kritis pada
Hasil analisis simple effect pada taraf kelompok siswa dengan perlakuan model problem
signifikansi α = 0,05 yang menunjukan thitung lebih based learning berbantuan KIT fisika. Penerapan
besar dari ttabel sehingga dapat diambil kesimpulan suatu model problem based learning dengan
bahwa keampuan berpikir kritis siswa bantuan media software seperti crocodile physics
menggunakan model PBL berbantuan crocodile akan lebih mempermudah siswa dalam
physics dengan self efficacy tinggi lebih tinggi menyelesaikan suatu permasalahan dibandingkan
daripada yang menggunakanmodel PBL dengan model problem based learning berbantuan
berbantuan KIT fisika dengan self efficacy tinggi. media real seperti KIT fisika. Model problema
Serta kemampuan berpikir kritis siswa yang based learning dengan bantuan software akan
menggunakan model PBL berbantuan crocodile membuat materi pembelajaran serta percobaan
physics dengan self efficacy rendah lebih rendah atau praktikum siswa lebih mudah dan dapat
dipahami dibandingkan dengan media real seperti

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 16


KIT fisika. hal ini dikarenakan terbatasnya siswa akan ditampilkan secara lebih nyata dan
kemampuan media real atau KIT dalam lengkap karena kit fisika memiliki keterbatasan
menjelaskan fenonema atau percobaab terkait dalam menjelaskan beberapa materi oleh karena
materi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang itu dalam simulasi crocodile physics terdapat
dilakukan oleh Hadi budiman (2012) mengenai beberapa fitur yang dappat menjelaskan materi
peningkatan kemampuan berpikir kritis dan yang tidak terdapat dalam kit fisika.
kreatif matematis siswa melalui pndekatan Hasil selanjutnya diperoleh kelompok A1B2
pembelajaran berbasis masalah berbantuan dab A2B2 thitung =2,963 > ttabel =1,671 , maka Ho
software cabri 3D, dimana hasil yang diperoleh ditolak, hal ini membuktikan kelompok siswa yang
menunjukan bahwa model problem based learning memiliki self efficacy rendah lebih efektif
berbantuan software dapat meningkatkan menerapkan model problem based learning
kemampuan berpikir kritis siswa. berbantuan kit fisika dalam meningkatkan
Hasil Selanjutnya berdasarkan hasil análisis kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran
ANAVA dua jalan diperoleh Fhitung = 19,09 > Ftabel fisika, model problem based learning yang disajikan
= 3,98, maka Ho ditolak, membuktikan terdapat dengan media real seperti kit fisika akan
interaksi antara Model problem based learning dan memberikan penjelasan lebih jelas kepada siswa
sel efficacy. Model problem based learning dapat yang kurang berminat terhadap masalah yang
menggunakan ”masalah” sebagai kunci awal kompleks dan membutuhkan pemikiran yang lebih
merangsang keingintahuan siswa. Pada model rumit.
pembelajaran ini siswa dituntut menganalisis
semua informasi yang diperoleh serta siswa harus 4. Kesimpulan
dapat membedakan antara informasi yang dapat Berdasarkan pembahasan dan analisis hasil data
digunakan dan yang tidak dapat digunakan. Self- yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kemampuan
efficacy membuat seseorang akan cenderung berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika pada
memilih tindakan yang membuat mereka merasa siswa yang memiliki self efficacy tinggi lebih efektif jika
kompeten dan menghindari tindakan yang diberikan dan siswa yang memiliki self efficacy rendah
dianggap tidak dapat diselesaikan Self-efficacy lebih efektif diberi perlakuan menggunakan model
mempengaruhi kinerja siswa dalam menghadapi problem based learning berbantuan KIT fisika.
masalah yang sedang dihadapi. Sesuai dari kesimpulan penelitian, maka dapat
Hasil selanjutnya berdasarkan uji lanjut yang dipertimbangkan beberapa saran Untuk meningkatkan
dilakukan diperoleh kelompok A1B1 dab A2B1 kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran
diperoleh thitung = 3,951 > ttabel =1,671, maka Ho fisika sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran
ditolak.artinya kemampuan berpikir kritis siswa dengan media yang tepat serta mengenali karakteristik
yang memiliki self efficacy tinggi lebih efektif siswa dapat membantu keefektifan model serta media
mendapat perlakuan model problem based learning yang dipilih dalam menunjang pembelajaran, salah satu
berbantuan crocodile physics dibandingkan dengan karakteristik siswa yang dapat diterapkan adalah self
model problem based learning berbantuan KIT efficacy siswa
fisika. Hal ini dikarenakan melalui simulasi
crocodile physics permasalahan yang didapat oleh
Barell, John. “Problem based learning:The
Daftar Pustaka Foundationfor 21st Century Skill.
http://www.morecuriousminds.com/docs/Barell_c
Albert. Self Efficacy in Changing Society. E-book,
hapter[2].pdf (diakses 3 november 2016).
Cambridge University Press: 2010
Budiman, Hadi. Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kritis dan Kreatif Matematis Siswa melalui
A, MarthaL dan Anne Herrington. “Defining Pendekatan Pembelajaran Berbasisis Masalah
Critical Thingking In Higher Education.” Berbantuan Software Cabri 3D. Tesis,
Journal University Of Massachusetts Amherst : Universitas Pendidikan Indonesia: 2011.
2011

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 17


Eggen, Paul. Strategi dan Model Pembelajaran
Mengajarkan Konten dan Keterampian berpikir. Purichia, Heather. ”Problem based learning: An
Jakarta: Indeks, 2012. Inqury Approach.” North Carolina:
Interdisiplinary Journal of Problem based learning
Ennis, Robert. ”Critical Thinking: Refection and North Carolina State University, 2014.
Perpective.” Journal University Of Illinois:
2011. Peraturan Pemerintah 81A Tahun 2013.
Hilmi, Nailul Hasibuan. Perbedaan Kemampuan Sadiman, Arif. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Berpikir Kritis Matematis dan Self efficacy Siswa Grafindo Persada. 2002.
antara Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Geogebra dengan Pembelajaran Vccsse,. “Crocodile physics,” Crocodile Clips.
Berbasis Masalah Berbantuan Autograph di http://www.vccsse.ssai.valahia.
MAN 1 Medan. Tesis, Universitas Negeri ro/dvd/EN/docs/Crocodile_Training_Material_en.
Medan: 2015. pdf (diakses pada tanggal 10 Maret 2016).
Wijaya, Cece. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan. Jakarta: . Bandung: PT Remaja Rosda, 2010.
Salemba Humanika, 2014

OECD. “PISA 2012 Result,” www.oecd.org


(diakses 1 Oktober 2016).

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 18

Anda mungkin juga menyukai