Anda di halaman 1dari 10

Riski Ayu Candra, dkk., Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik melalui ….

2437

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK


MELALUI PENERAPAN BLENDED PROJECT-BASED LEARNING

Riski Ayu Candraa*, Agung Tri Prasetyab, dan Ratni Hartatic


a
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D6 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, 50229, Telp (024)8508035
b
SMA Negeri 1 Salatiga
Jalan Kemiri No.1 Salatiga, 50711, Telp (0298)326867
E-mail: rizkyayu924@gmail.com

ABSTRAK

Kemampuan mengungkapkan gagasan atau ide yang baik dalam diskusi dan tanya
jawab dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Ketersediaan wifi di
sekolah yang baik mendukung dapat diterapkannya model pembelajaran berbasis blended
learning untuk meningkatkan proses pembelajaran yang ada di sekolah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi asam basa
menggunakan project-based learning yang dipadukan dengan metode blended learning.
Metode penelitian adalah pra-experimental. Desain penelitian yang digunakan yaitu one-shot
case study. Penelitian ini dilakukan dengan tahap persiapan, pelaksanaan, pengambilan data,
kemudian dianalisis, pembahasan, dan diambil suatu kesimpulan sebagai hasil penelitian.
Subyek penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Subyek dalam penelitian ini
adalah peserta didik kelas XI MIPA 3.4 SMAN 1 Salatiga. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan tes kemampuan berpikir kreatif melalui soal uraian atau essay, lembar observasi untuk
mengukur kemampuan berpikir kreatif dan penilaian proyek indikator alami. Hasil rata-rata
presentase kemampuan berpikir kreatif menunjukkan bahwa 67% peserta didik dengan kategori
yang baik. Presentase tertinggi untuk setiap indikator kemampuan berpikir kreatif adalah
kemampuan berpikir merinci (77%), kemampuan berpikir lancer (72%), kemampuan berpikir
luwes (65%) dan kemampuan berpikir orisinil (44%). Rata-rata presentase penilaian pembuatan
proyek indikator alami sebesar 83,3% dengan kategori sangat baik.

Kata kunci: analisis, blended project-based learning, kemampuan berpikir kreatif

ABSTRACT

The ability to express good ideas in a discussion and answer question can affect
students' creative thinking abilities. The availability of wifi in schools is already very good, so
blended learning based learning models can be applied to improve the learning process in
schools. This study aims to determine the ability of students to think creatively in acid-base
material using project-based learning combined with blended learning methods. The research
method used is pre-experimental. The research design used is one-shot case study. This
research was conducted with the stages of preparation, implementation, data retrieval, then
analyzed, discussed, and concluded as a result of the research. The research subjects were
taken by purposive sampling technique. The subjects in this study were students of class XI
MIPA 3.4 of SMAN 1 Salatiga. Data collection techniques are carried out by testing creative
thinking skills through essay or essay questions, observation sheets to measure the ability to
think creatively and assessment of natural indicator projects. The average results of the
percentage of creative thinking ability indicate that 67% of students are in a good category. The
highest percentage for each indicator of creative thinking ability is detailed thinking skills (77%),
fluency (72%), flexible thinking skills (65%) and original thinking skills (44%). The average rating
percentage for making natural indicator projects is 83.3% with a very good category.

Keywords: analysis, blended project-based learning, creative thinking skills

PENDAHULUAN yang komprehensif melibatkan peserta


Model pembelajaran PjBL (Project- didik dalam kegiatan penyelidikan yang
based Learning) sebagai model pengajaran kooperatif dan berkelanjutan. Peserta didik
2438 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 2, 2019, halaman 2437 – 2446

melakukan sendiri penyelidikannya, atau berkolaborasi dan kemampuan dalam


bersama kelompoknya sendiri, sehingga menyelesaikan masalah yang diberikan
memungkinkan peserta didik dalam tim oleh guru pada pembelajaran kimia belum
tersebut mengembangkan keterampilan optimal. Informasi lain yang diperoleh dari
melakukan riset yang akan bermanfaat bagi guru kimia kelas XI bahwa hasil belajar
pengembangan kemampuan akademis. peserta didik kelas XI pada tahun pelajaran
Peserta didik merancang, melakukan 2018/2019 masih sekitar 50% di atas KKM
pemecahan masalah, melaksanakan yaitu 75. Peserta didik sudah membawa
pengambilan keputusan dan kegiatan alat komukasi berupa telepon genggam dan
penyelidikan dengan cara membuat proyek. laptop ke sekolah. Selain itu, ketersediaan
PjBL memusatkan diri terhadap adanya dan kekuatan jaringan internet atau wifi di
sejumlah masalah yang mampu sekolah sudah sangat baik. Sehingga,
memotivasi, serta mendorong peserta didik dapat diterapkan model pembelajaran
berhadapan pada konsep dan prinsip pokok berbasis blended learning untuk
pengetahuan secara langsung sebagai meningkatkan proses pembelajaran yang
pengalaman tangan pertama atau hands-on ada di sekolah. Menerapkan pembelajaran
experience (Desnylasari, et al., 2016). berbasis blended learning diharapkan
Hasil studi pendahuluan di SMA peserta didik dapat lebih banyak
Negeri 1 Salatiga yang menerapkan mendapatkan informasi dari internet bukan
kurikulum 2013 dalam pembelajaran kimia hanya dari guru.
sebagian proses pembelajaran masih Keberhasilan pembelajaran tidak
menggunakan metode ceramah dalam hanya diukur dari ketercapaian nilai yang
penyampaiannya. Beberapa peserta didik tinggi yang diperoleh peserta didik, tetapi
pasif dalam proses diskusi dan tanya jawab pembelajaran dikatakan berhasil apabila
saat proses pembelajaran. Sehingga, peserta didik memiliki kemampuan atau
peserta didik masih kesulitan untuk keterampilan lain seperti kemampuan
menyampaikan gagasan-gagasan atau ide- bekerja sama antar peserta didik,
ide terkait topik diskusi dan tanya jawab. kemampuan memacahkan masalah,
Kemampuan mengungkapkan gagasan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
atau ide yang baik dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif dan lain
kemampuan berpikir kreatif peserta didik. sebagainya. Peserta didik yang mempunyai
Aspek-aspek dalam kemampuan berpikir kreatifitas tinggi dapat memperoleh hasil
kreatif yaitu kemampuan berpikir lancar, belajar yang lebih tinggi dibandingkan
kemampuan berpikir luwes, kemampuan dengan peserta didik yang mempunyai
berpikir orisinil dan kemampuan merinci kreatifitas rendah (Sulistiyono, et al., 2017).
(Munandar, 2009). Model pembelajaran yang dapat
Penyelesaian tugas secara meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
kelompok yaitu kemampuan bekerja sama peserta didik adalah pembelajaran berbasis
Riski Ayu Candra, dkk., Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik melalui …. 2439
proyek atau project-based learning blended project-based learning dengan
sehingga dengan kemampuan berpikir produk kit indikator alami dapat
kreatif peserta didik dapat lancar dan luwes menganalisis kemampuan berpikir kreatif
(fleksibel) dalam berpikir, mampu melihat peserta didik pada materi asam basa.
suatu masalah dari berbagai sudut Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
pandang dan mampu melahirkan banyak menganalisis model pembelajaran blended
gagasan (Ratnasari, et al., 2017). project-based learning dengan produk kit
Kemampuan berpikir kreatif adalah indikator alami dapat menganalisis
kemampuan yang mencerminkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik
kelancaran, keluwesan (fleksibilitas) dan pada materi asam basa.
orisinalistas dalam berpikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi METODE PENELITIAN
(mengembangkan, memperkaya, Penelitian ini dilakukan di SMA
memperinci) suatu gagasan (Yahya, 2013). Negeri 1 Salatiga pada materi asam basa.
Penelitian ini akan menerapkan Metode penelitian yang digunakan adalah
project-based learning dengan produk kit pra-experimental. Desain penelitian yang
indikator asam basa dari bahan alami pada digunakan yaitu one-shot case study
pembelajaran materi asam basa. Jadi pada design. Penelitian ini dilakukan dengan
pembelajaran ini peserta didik akan tahap persiapan, pelaksanaan,
diberikan penugasan secara berkelompok pengambilan data, kemudian dianalisis,
untuk membuat alat sederhana yang dapat pembahasan, dan diambil suatu
mendeteksi larutan bersifat asam dan basa, kesimpulan sebagai hasil penelitian.
serta dari alat tersebut peserta didik dapat Populasi dalam penelitian ini adalah
menentukan trayek pH dari indikator alami peserta didik kelas XI MIPA 3.4 tahun
yang telah dibuat. Proses pembelajaran pelajaran 2018/2019. Subyek dalam
dikombinasikan dengan metode blended peneltian ini diambil dengan Teknik
learning yaitu pembelajaran yang purposive sampling. Teknik pengumpulan
menggabungkan dan memanfaatkan data dilakukan dengan tes kemampuan
internet sebagai sarana dan media berpikir kreatif melalui soal uraian atau
pembelajaran, sehingga peserta didik dapat essay, lembar observasi untuk mengukur
aktif mencari informasi-informasi melalui kemampuan berpikir kreatif dan penilaian
internet atau sumber-sumber belajar yang pembuatan proyek indikator asam basa dari
lain. Metode blended learning dalam proses bahan alami.
pembelajaran asam basa menggunakan Analisis hasil kemampuan berpikir
Whatsapp Group sebagai sarana dan kreatif peserta didik diukur dengan
media untuk mempermudah dan menggunakan tes soal uraian atau essay
memperlancar proses pembelajaran. dan observasi peserta didik melalui
Permasalahan dalam penelitian keterampilan dalam presentasi dan
ini adalah bagaimana model pembelajaran penilaian pembuatan proyek indikator asam
2440 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 2, 2019, halaman 2437 – 2446

basa dari bahan alami. Hasil dari penelitian essay dan lembar observasi. Soal tes yang
ini berupa profil ketercapaian kemampuan digunakan yaitu asam basa. Soal dan
berpikir kreatif. lembar observasi tersebut sudah memenuhi
setiap indikator yang mewakili setiap aspek
yaitu kemampuan berpikir lancar, luwes,
HASIL DAN PEMBAHASAN
orisinil dan merinci. Profil kemampuan
Analisis kemampuan berpikir
berpikir kreatif peserta didik tersaji pada
kreatif menggunakan soal uraian atau
Gambar 1.

Gambar 1. Profil kemampuan berpikir kreatif


Berdasarkan hasil pada Gambar berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
1 tersebut, kemampuan peserta didik dalam kreatif peserta didik (Noviyana, 2017).
berpikir kreatif dapat teramati dengan baik Adapun perolehan rata-rata kemampuan
dalam 4 aspek kemampuan berpikir kreatif berpikir kreatif yang menggunakan model
yaitu kemampuan berpikir lancar, pembelajaran project-based learning yaitu
kemampuan berpikir luwes, kemampuan 86,39. Model pembelajaran berbaisi proyek
berpikir orisinil dan kemampuan merinci. berpengaruh secara signifikan terhadap
Model pembelajaran project-based learning keterampilan berpikir kreatif peserta didik.
yang dipadukan dengan metode blended Hasil ini kemudian didukung oleh N-Gain
learning dapat mengamati kemampuan dalam kategori sedang (Wahida, et al.,
berpikir kreatif peserta didik. Sehingga 2011).
dapat diperoleh nilai kemampuan berpikir Model pembelajaran yang dapat
kreatif peserta didik sebesar 67% dengan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
kategori baik. Hal ini didukung oleh salah satunya adalah pembelajaran
penelitian yang menyatakan bahwa berbasis proyek (Ayu, et al., 2013).
pengaruh model pembelajaran berbasis Perpaduan antara model pembelajaran
proyek atau project-based learning berbasis proyek (project-based learning)
Riski Ayu Candra, dkk., Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik melalui …. 2441
dengan blended learning dapat membantu semua peserta didik aktif dalam group,
peserta didik meningkatkan penjadwalan secara keseluruhan peserta didik lebih suka
fleksibilitas dengan menggabungkan aspek bila berdiskusi secara langsung di kelas
terbaik dari tatap muka dan pembelajaran dan keterlambatan peserta didik dalam
online dan membantu peserta didik untuk menyimak diskusi membuat sering terjadi
berkembang lebih baik didalam proses pengulangan jawaban atau pertanyaan
belajar sesuai dengan gaya belajar diskusi.
preferensi dalam belajar (Husamah, 2014). Hasil kemampuan berpikir kreatif
Media pembelajaran online atau peserta didik untuk setiap indikator dari
lebih tepatnya sebagai media diskusi online materi pembelajaran asam basa dapat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah diperoleh bahwa sebagian besar peserta
whatsapp group. Diskusi online dalam didik memiliki kemampuan berpikir lancar,
whatsapp group ini terdiri dari 35 orang kemampuan berpikir luwes dan
peserta didik dan 1 guru untuk membimbing kemampuan merinci yang baik. Sedangkan,
proses diskusi. Diskusi yang dilakukan kemampuan berpikir orisinil sebagian besar
seputar perencanaan pembuatan proyek, peserta didik masih dalam kategori kurang.
materi yang belum paham dan latihan soal. Profil kemampuan berpikir kreatif peserta
Adapun beberapa kendala dalam didik setiap indikator dapat dilihat pada
pelaksanaan diskusi online adalah tidak Gambar 2.

Gambar 2. Profil kemampuan berpikir kreatif peserta didik setiap indikator

Kemampuan berpikir kreatif peserta berpikir orisinil dan kemampuan berpikir


didik memiliki 4 aspek indikator yang dapat merinci (Munandar, 2009). Setiap aspek
diukur yaitu kemampuan berpikir lancar, kemampuan berpikir kreatif memiliki ciri-ciri
kemampuan berpikir luwes, kemampuan yaitu menghasilkan banyak gagasan atau
2442 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 2, 2019, halaman 2437 – 2446

jawaban yang relevan, menghasilkan lancar dengan cara mengajukan


motivasi belajar, arus pemikiran lancar, pertanyaan. Upaya pengembangan
menghasilkan gagasan-gagasan yang kemampuan berpikir lancar guru harus
seragam, mampu mengubah cara atau lebih mendorong peserta didik untuk
pendekatan, arah pemikiran yang berbeda, mengeluarkan jawaban-jawaban lain
memberikan jawaban yang tidak lazim, sebagai alternatif untuk mengembangkan
memberikan jawaban yang lain dari pada kemampuan berpikir luwes. Jika
yang lain, memberikan jawaban yang kemampuan berpikir luwes kurang
jarang diberikan kebanyakan orang, dikembangkan maka kemampuan berpikir
mengembangkan, menambah, orisinil tidak akan muncul (Fauziah, 2011).
memperkaya suatu gagasan, memperinci Kemampuan berpikir lancar dapat
detail-detail dan memperluas suatu dikembangkan dengan menerapkan model
gagasan (Azahri, 2013). pembelajaran project-based learning. Pada
Presentase kemampuan berpikir tahap penentuan pertanyaan mendasar
kreatif peserta didik untuk setiap indikator peserta didik diharapkan mampu
diperoleh dengan mengakumulasikan skor mencetuskan banyak gagasan atau
masing-masing peserta didik kedalam jawaban atas pertanyaan yang
presentase untuk setiap kriteria disampaikan. Penentuan pertanyaan
kemampuan berpikir kreatif. Pengamatan mendasar merupakan langkah awal dalam
kemampuan berpikir kreatif peserta didik pembelajaran. Pertanyaan disusun dengan
berdasarkan tes dan observasi untuk setiap mengambil topik yang sesuai dengan
indikator dibuat grafik agar lebih mudah realitas dunia nyata dan dimulai dengan
dipahami yang dapat dilihat pada Gambar integrase yang mendalam. Pertanyaan
2. mendasar terkait dengan contoh asam
Indikator kemampuan berpikir basa dalam kehidupan sehari-hari.
lancar yaitu peserta didik mampu Indikator kemampuan berpikir
menjawab dengan sejumlah jawaban, luwes merupakan kemampuan seseorang
selain itu peserta didik lancar dalam untuk menghasilkan ide-ide yang terdiri dari
mengungkapkan gagasan dengan cepat. kategori-kategori yang berbeda-beda atau
Pada aspek kemampuan berpikir lancar, kemampuan memandang suatu (objek,
penilaian bukan hanya didasarkan penilaian masalah) dari berbagai sudut pandang
hasil semata, melainkan penilaian proses (Munandar, 2009). Peserta didik sudah
peserta didik memcahkan suatu mampu menganalisis, dan memecahkan
permasalahan yang diberikan guru suatu permasalahan berdasarkan gagasan
(Amtiningsih, et al., 2016). kreatifnya, selain itu peserta didik mampu
Gambar 2 menunjukkan peserta mengkategorikan suatu objek atau masalah
didik dengan kategori kurang dan cukup sesuai kehidupan sehari-hari (Setiawan et
perlu dikembangkan kemampuan berpikir al., 2014).
Riski Ayu Candra, dkk., Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik melalui …. 2443

Mengembangkan kemampuan berhubungan dengan aspek kemampuan


berpikir kreatif maka diperlukan pertanyaan berpikir lancar dan luwes. Apabila
yang ajukan oleh guru harus berupa kelancaran dan keluwesan dikembangkan
pertanyaan divergen. Pendapat senada maksimal dalam kegiatan tanya jawab atau
juga dikemukakan oleh Sumarmo bahwa diskusi maka kemungkinan guru akan
pertanyaan terbuka (divergen) akan mengembangkan originalitas, sebab
memberi kesempatan kepada peserta didik originalitas akan muncul jika guru dapat
untuk memberikan jawaban benar lebih dari mengembangkan kelancaran dan
satu dan berbeda sehingga mendorong keluwesan.
peserta didik untuk berpikir luwes atau Kemampuan berpikir orisinil
fleksibel atau lentur (Sumarmo, 2010). memang membutuhkan pengembangan
Kemampuan berpikir luwes dapat dari aspek kelanaran dan keluwesan
dikembangkan dengan menerapkan model terlebih dahulu, jika kedua aspek tersebut
pembelajaran project-based learning. belum terpenuhi maka akan sulit untuk
Kemampuan berpikir luwes peserta didik mencapai kemampuan berpikir orisinil
dapat dilihat pada tahap penilaian hasil. peserta didik (Amtiningsih, et al., 2016).
Pada tahap ini peserta didik Kemampuan berpikir orisinil dapat
mempresentasikan hasil pembuatan proyek ditingkatkan dengan menerapkan model
indikator asam basa dari bahan alami. Hasil pembelajaran project-based learning yang
dari presentasi peserta didik diharapkan dipadukan dengan metode blended
mampu dapat mempresentasikan dengan learning. Kemampuan berpikir orisinil dapat
baik dan mampu menjawab pertanyaan- dikembangkan pada tahap perencanaan
pertanyaan yang disamapaikan guru proyek. Tiga kelompok mampu
maupun kelompok lain. Presentasi merencanakan bahan alami yang jarang
dilakukan secara berkelompok dengan digunakan dalam pembuatan indikator
masing-masing peserta didik dapat asam basa. Bahan alami yang digunakan
menyampaikan pendapatnya mengenai dalam pembuatan indikator adalah buah
hasil yang didapatkan dalam pembuatan naga, bayam merah dan buah bit.
proyek. Melalui presentasi dan proses Bedasarkan hasil pencarian di internet tiga
tanya jawab didalamnya dapat kelompok yang lain menggunakan bahan
mengembangkan kemampuan berpikir alami yang sudah umum diguanakan
kreatif peserta didik. sebagai indikator alami yaitu kunyit, bunga
Kemampuan berpikir orisinil adalah sepatu dan bunga mawar. Selain dalam
kemampuan untuk mengeluarkan ide atau perencanaan bahan, kemampuan orisinil
gagasan yang unik dan tidak biasa peserta didik dapat terlihat dari pemilihan
misalnya yang berbeda dari yang ada media atau alat yang digunakan. Beberapa
dibuku atau berbeda dari pendapat orang kelompok menggunakan media yang sama
lain (Filsaime, 2008). Pengembangan yaitu tusuk gigi dan kain bekas. Namun,
aspek kemampuan berpikir orisinil sangat beberapa kelompok menggunakan media
2444 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 2, 2019, halaman 2437 – 2446

yang jarang digunakan yaitu kain kasa dan kelompok membuat perencanaan dalam
kapas kecantikan. Peserta didik masih bentuk diagram alir. Diagram alir berisi cara
kesulitan untuk mengembangkan kerja, alat dan bahan yang digunakan
kemampuan berpikir orisinil, dikarenakan dalam pembuatan indikator asam basa dari
mereka terlalu sering bergantung dengan bahan alami. Selain menggunakan model
internet. Kemudahan menggunakan pembelajaran project-based learning,
internet membuat peserta didik jarang penelitian ini juga memadukan metode
mengembangkan kemampuan berpikirnya blended learning. Metode blended learning
untuk mengatasi suatu permasalahan. yang digunakan dalam pembelajaran ini
Kemampuan merinci merupakan adalah whatsapp group yang mana dalam
kemampuan mengajukan bermacam- penggunaannya dapat membantu peserta
macam pendekatan pemecahan masalah didik untuk berdiskusi mengenai materi
(Munandar, 2009). Kemampuan berpikir asam basa.
merinci jika dilaksanakan dengan baik, Pembuatan produk berupa
merinci (elaborasi) bisa menjadi sarana pembuatan indikator asam basa dari bahan
peserta didik untuk mengkomunikasikan alami dalam pembelajaran blended project-
hasil kerjanya secara detail dan rinci based learning bertujuan untuk
(Filsaime, 2008). mengembangkan kemampuan berpikir
Aspek kemampuan merinci dapat kreatif peserta didik. Penilaian pembuatan
ditingkatkan pada model pembelajaran produk berdasarkan hasil dari alat atau kit
project-based learning melalui tahapan indikator asam basa dari bahan alami dan
merenanakan proyek. Perencanaan proyek portfolio laporan dari pembuatan produk.
pembuatan indikator alami dilakukan Hasil analisis pembuatan produk indikator
peserta didik secara berkelompok. Setiap asam basa dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil penilaian produk

Perencanaan proyek yang telah diupload di group untuk didiskusikan secara


dibuat dalam bentuk diagram alir kemudian bersama-sama. Namun, dari hasil
Riski Ayu Candra, dkk., Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik melalui …. 2445

penelitian yang sudah dilakukan tidak temasuk dalam kriteria sangat baik dan
semua peserta didik yang tergabung dalam baik. 21 peserta didik termasuk dalam
group aktif untuk berdiskusi secara online. kategori sangat baik.
Sebagian dari peserta didik lebih suka atau
SIMPULAN
lebih aktif untuk berdiskusi scara langsung
di kelas (offline). Hal ini disebabkan karena Kemampuan berpikir kreatif peserta
didik melalui penerapan model
pada tahap ini peserta didik merencanakan
pembelajaran blended project-based
pembuatan proyek yang diperoleh dengan
learning yang teramati diperoleh rata-rata
mengembangkan gagasan yang ada serta
presentase sebesar 67% dengan kategori
menganalisis data yang lebih detail dari
baik. Hasil rata-rata presentase untuk
data yang sudah ada (Nugroho, et al.,
ketiga indikator yang lain secara
2017).
keseluruhan dalam kategori yang baik.
Pembuatan proyek berupa indikator
Rata-rata presentase pembuatan proyek
asam basa dari bahan alami diawali
indikator asam basa dari bahan alami yang
dengan perencanaan yang didiskusikan
dilakukan peserta didik sebesar 83,3%
secara berkelompok dan bimbingan dari
dengan kategori sangat baik. Dengan
guru. Perencanaan dibuat dalam bentuk
demikian, kemampuan berpikir kreatif
diagram alir atau skema yang kemudian di
peserta didik yang teramati dengan baik
upload di whatsapp group untuk
pada indikator tertentu dalam model
didiskusikan bersama. Setiap kelompok
pembelajaran blended project-based
merencanakan alat dan bahan yang akan
learning pada materi asam basa.
digunakan dalam pembuatan indikator
asam basa dari bahan alami. Peraturan DAFTAR PUSTAKA
dalam pembuatan proyek ini adalah hasil Amtiningsih, S., Dwiastuti, S., dan Sari, D.
indikator alami untuk setiap kelompok tidak P., 2016, Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kreatif melalui Penerapan
boleh sama, sehingga hasilnya lebih Guided Inquiry dipadu Brainstorming
bervariasi. Peserta didik diperkenankan pada Materi Pencemaran Air,
Proceeding Biology Education
untuk mencari sumber informasi dari mana Conference, Vol 13, No 1, Hal 868–
saja misalnya buku, internet dan guru yang 872.
dapat mendukung pembuatan proyek Ayu, I., Sastrika, K., Sadia, I. W., dan
tersebut. Muderawan, I. W., 2013, Pengaruh
Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Hasil observasi yang dilakukan Terhadap Pemahaman Konsep Kimia
dalam penilaian pembuatan produk Dan Keterampilan Berpikir Kritis, E-
Journal Program Pascasarjana
indikator asam basa dari bahan alami dapat Universitas Pendidikan Ganesha, Vol
dilihat pada Gambar 3. Berdasarkan hasil 3, No 2, Hal 1–10.
tersebut ketercapaian pembuatan proyek Azahri, 2013, Peningkatan Kemampuan
indikator alami secara keseluruhan Berpikir Kreatif Matematik Siswa
Melalui Pendekatan Konstruktivisme
mencapai 83,3% termasuk dalam kategori Di Kelas VII Sekolah Menengah
sangat baik. Mayoritas peserta didik Pertama (Smp) Negeri 2 Banyuasin
2446 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 2, 2019, halaman 2437 – 2446

III. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol Ratnasari, Susatyo, E. B., dan Nurhayati,
7,No 2, Hal 1–12. S., 2017, Pengaruh Pembelajaran
Berbasis Proyek Berbantuan Lembar
Desnylasari, E., Mulyani, S., dan Mulyani, Kerja Siswa Terhadap Kemampuan
B., 2016, Pengaruh Model Berpikir Kreatif, Chemistry in
Pembelajaran Project-based Learning Education, Vol 6, No 2, Hal 1–7.
Dan Problem Based Learning Pada
Materi Termokimia Terhadap Prestasi Setiawan, N. R., Suratno, dan Pudjiastuti.,
Belajar Siswa Kelas XI Tahun 2014, Penerapan Strategi
Pelajaran 2015/2016, Jurnal Pembelajaran Group to Group
Pendidikan Kimia (JPK), Vol 5, No 1, Exchange (Gge) dengan Concept
Hal 134–142. Map dalam Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kreatif dan
Fauziah, Y. N., 2011, Analisis Kemampuan Hasil Belajar Biologi (Siswa kelas XI
Guru Dalam Mengembangkan IPA 3 SMAN 1 Jenggawah Tahun
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pelajaran, Artikel Ilmiah Mahasiswa
Sekolah Dasar Kelas V Pada yang tidak dipublikasi, Vol 1, No 1, Hal
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan 1–5.
Alam, Jurnal Edisi Khusus, No 2, 98–
106. Sulistiyono, E., Mahanal, S., dan Saptasari,
M., 2017, Pembelajaran Keterampilan
Filsaime, D. K., 2008, Menguak Rahasia Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar
Berpikir Kritis dan Kreatif, Jakarta: Kognitif Melalui Pembelajaran Biologi
Prestasi Pustaka. Berbasis Speed Reading-Mind
Mapping (SR-MM), Jurnal Pendidikan,
Husamah, 2014, Pembelajaran Bauran Vol 2, No 9, Hal 1226–1230.
(Blended Learning), Jakarta: Prestasi
Pustaka Jaya. Sumarmo, U., 2010, Berpikir dan Disposisi
Matematik: Apa, Mengapa, dan
Munandar, U., 2009, Perkembangan Bagaimana Dikembangkan pada
Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: Peserta Didik, Bandung: Artikel pada
Rineka Cipta. FMIPA UPI Bandung.
Noviyana, H., 2017, Pengaruh Model Wahida, F., Rahman, N., dan Gonggo, S.
Project-based Learning Terhadap T., 2011, Pengaruh Model
Kemampuan Berpikir Kreatif Pembelajaran Berbasis Proyek
Matematika Siswa, Jurnal Edumath, Terhadap Keterampilan Berpikir
Vol 3, No 2, Hal 110–117. Kreatif Dan Hasil Belajar Siswa Kelas
X Sma Negeri 1 Parigi, Jurnal Sains
Nugroho, G. A., Prayitno, B. A., dan Dan Teknologi Tandulako, Vol 4, No
Ariyanto, J., 2017, Peningkatan 3, Hal 36–43.
Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui
Penerapan Project-based Learning Yahya, M., 2013, Pengembangan
Pada Materi Pencemaran dan Daur Kreativitas Siswa Dalam Proses
Ulang Limbah, Jurnal Pembelajaran Pembelajaran, Edu-Islamika, Vol 5,
Biologi, Vol 6, No 2, Hal 9–12. No 1, Hal 38–75.

Anda mungkin juga menyukai