Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Indonesia:

Teori, Penelitian dan Inovasi


ISSN (Online): 2807-3878
Vol. 3, No. 1, Januari 2023 Halaman 99-105

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLABORASI SISWA


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK:
MATERI HAKIKAT ILMU KIMIA DAN METODE ILMIAH
Imam Syafii
SMA Negeri 1 Tanjungpinang, Indonesia
Email: syafiiimam2909@yahoo.com

RIWAYAT ARTIKEL ABSTRAK


Received : 2023-01-24 Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan
Revised : 2023-01-26 kolaborasis siswa melalui pembelajaran dengan model pembelajaran
Accepted : 2023-01-28 berbasis proyek. Penelitian dilakukan dengan desain control group
pretest posttest design dengan subjek penelitian 46 siswa kelas X7
KATA KUNCI SMAN 1 Tanjungpinang. Data penelitian diperoleh dari analisis lembar
Berbasis Proyek, Hakikat,
observasi keterampilan kolaborasidengan pensekoran. Analisis data
Metode Ilmiah
dengan teknik persentase dan diolah secara deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan keterampilan kolaborasis siswa dalam
KEYWORD
Project Based, Essence, menghasilkan produk berupa poster dengan nilai baik. Sehingga
Scientific method. dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa.

ABSTRACT
The purpose of this study was to describe students' collaboration skills
through learning with the Pembelajaran berbasis pryek model. The
research was conducted using the Control Group Pretest Posttest
Design with 46 students of class X7 at SMAN 1 Tanjungpinang as
subjects. The research data was obtained from the analysis of product
observation sheets with a scale of collaboration skills. Data analysis
with percentage technique and processed descriptively. The results of
the research show that students have collaborative skills in producing
products in the form of posters with good grades. So it can be
concluded that the Pembelajaran berbasis pryek learning model can
improve students' collaboration skills.
100 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023

A. PENDAHULUAN tujuan pembelajaran tercapai secara


Pendidikan merupakan pondasi efektif dan efesien dalam kondisi yang
utama dalam mempersiapkan, mencetak, menyenangkan (Ferni, 2018). Akan tetapi
dan meningkatkan sumber daya manusia kenyataanya berdasarkan hasil observasi
yang berkualitas. Pendidikan dapat yang dilakukan di SMAN 1 tanjungpinang
mengembangkan berbagai potensi yang terdapat beberapa siswa yang sulit untuk
dimiliki manusia secara optimal melakukan kerjasama dalam
diantaranya mengembangkan potensi memecahkan masalah. Oleh sebab itu,
manusia yang baik baik dari segi spiritual, peneliti melakukan penerapan model
pengetahuan, sikap, keterampilan, pembelajaran berbasis proyek untuk
emosional, dan sosial. Oleh karena itu, mengetahui keterampilan kolaborasi siswa
pemerintah berupaya untuk meningkatkan selama proses pembelajaran dalam
mutu pendidikan yang baik pada jenjang memecahkan permasalahan. Model
pendidikan dasar, menengah dan jenjang pembelajaran berbasis proyekmemberi
pendidikan tinggi. Dalam proses kesempatan kepada siswa untuk
pembelajaran siswa diberi kesempatan meningkatkan hasil belajar siswa dalam
untuk menemukan kebenaran suatu fakta membangun pemahaman siswa dapat
atau konsep dari materi yang dipelajarinya meningkat (learning to know) melalui
melalui percobaaan-percobaan, sehingga proses bekerja ilmiah (learning to do) yang
siswa memiliki keterampilan untuk dilakukan secara kolaboratif (learning to
mengamati, menganalisis, membuktikan live together), sehingga kemandirian
dan menarik kesimpulan dari suatu objek belajar pada siswa akan tercapai (learning
serta menuliskan keadaan atau suatu to be) (Munawaroh dkk, 2012). Penelitian
proses yang dialami (Sari dan Jusar, ini bertujuan untuk mengetahui dampak
2017). dari penerapan model pembelajaran
Pengembangan ilmu pengetahuan berbasis proyek untuk meningkatkan
dan teknologi berkaitan erat dengan keterampilan kolaborasi siswa pada materi
penguasaan ilmu pengetahuan alam. hakikat ilmu kimia dan metode ilmiah.
Teknologi yang dinikmati sekarang
sebagian besar tercipta melalui penerapan B. METODE
konsep dan prinsip ilmu pengetahuan Jenis penelitian ini adalah penelitian
alam yang diwujudkan secara teknis kuantitatif dengan semi eksperimen,
dalam berbagai bentuk alat dan produk dengan desain pretes-postes. Variabel
teknologi. Dimensi produk dari ilmu bebas dalam penelitian ini adalah
pengetahuan alam berupa fakta, konsep, menggunakan model pembelajaran
prinsip, hukum, dan teori-teori. Dimensi pembelajaran berbasis proyek. Variabel
proses yang dimaksud adalah sikap siswa terikat dalam penelitian ini adalah
dalam melakukan memecahkan proses keterampilan kolaborasi siswa. Populasi
pembelajaran. penelitian yaitu kelas X-7 SMAN 1
Sikap dalam memecah masalah Tanjungpinang tahun pengajaran
dibutuhkan keterampilan kerjasama antar 2022/2023. Analisis data awal
individu, yang mana seseorang harus menunjukkan populasi berdistribusi
memiliki soft skill untuk mengembangakan normal, memiliki homogenitas yang sama
kemampuan kerjasama dalam dan keadaan awal yang sama sehingga
memecahkan masalah dalam kehidupan pengambilan sampel menggunakan teknik
sehari-hari (Siswanti, 2020). Oleh sebab simple random sampling. Sampel
itu, sikap yang harus dimiliki oleh setiap penelitian diperoleh kelas X-7 yang
individu adalah sikap keterampilan berjumlah 46 siswa. Materi yang diajarkan
kolaborasi antar sesama. adalah materi hakikat ilmu kimia dan
Pembelajaran dikatakan ideal apabila metode ilmiah. Teknik pengumpulan data
dalam proses pembelajaran mampu yang digunakan dalam penelitian ini
secara keseluruhan untuk mendorong adalah metode wawancara, observasi,
kreativitas siswa, siswa menjadi aktif, dan penilaian proyek. Wawancara
Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | 101

digunakan untuk mengetahui kondisi menciptakan produk berupa poster terkait


terkini sampel penelitian. Penilaian proyek materi hakikat ilmu kimia dan metode
digunakan untuk mengetahui hasil proyek ilmiah. Poster yang dibuat oleh siswa
yang dibuatkan oleh siswa. Penilaian kelas X-7 menjadi sumber data yang
peningkatan keterampilan kolaborasi digunakan untuk penilaian keterampilan
siswa menggunakan lembar observasi kolaborasi siswa.
dengan analisis deskriptif persentase.
Adapun tahapan-tahapan model 2. Tahap Perencanaan proyek
pembelajaran berbasis proyek yang Tahapan ini sudah dilakukan
dijadikan pedoman dalam penelitian ini kegiatan pembentukan kelompok,
yaitu menurut Banawi (2019) ditunjukkan merancang proyek, pembagian tugas
pada gambar 1. dalam kelompok, mengumpulkan sumber
belajar, menentukan strategi untuk
kelompok. Pada tahapan ini keterampilan
kolaborasi siswa yang terlibat diantaranya
adalah hipotesis. Pada tahapan ini siswa
sudah mencari tahu tentang poster dan
proses pembuatan posternya. Tahapan ini
juga siswa sudah membuat hipotesis
terkait proyek yang diberikan. Indikator
mengetahui bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan penjelasan dari satu
Gambar 1. Tahapan-tahapan Pembelajaran
kejadian ini melibatkan logika berfikir
Berbasis Proyek masing-masing siswa (Andayani dkk,
2019).
Sedangkan untuk mengetahui
keterampilan kolaborasi siswa pada 3. Tahap Menyusun Jadwal Proyek
penelitian ini berpedoman pada indikator Tahapan ini sudah dilakukan oleh
keterampilan kolaborasi menurut Al guru dan siswa dalam membuat jadwal
Rasyid dan Khairunnisa (2021) dapat proyek. Jadwal proyek yang sudah
dilihat pada tabel 1. disepakati yaitu mulai tanggal 18 Juli
2022 - 08 Agustus 2022, selama 5 pekan
Tabel 1. Indikator Keterampilan siswa diberikan kesempatan untuk
Kolaborasi menyelesaikan proyek berupa poster yang
sudah diberikan.
No Indikator
1 Mengingatkan teman jika belum 4. Tahap Pelaksanaan dan Monitori
mengerjakan tugas Proyek
2 Mengerjakan dan menghadiri tugas Tahapan ini sudah dilakukan oleh
kelompok siswa untuk membuat proyek berupa
poster tentang hakikat ilmu kimia dan
3 Memberi pendapat
metode ilmiah. Tahapan ini guru
4 Terlibat aktif dalam presentasi memonitori setiap kegiatan yang siswa
5 Memecahkan masalah lakukan. Tahapan ini guru dan siswa
6 Mendengarkan dan menerima sudah melakukan diskusi terkait materi
pendapat orang lain yang akan dicantumkan kedalam poster.
Serta guru melakukan proses revisi
7 Teknik penyelidikan
teradap poster yang sudah dikerjakan.
Kegiatan revisi yang dilakukan bertujuan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk menambah pemahaman siswa
1. Tahap Penyajian Masalah terkait poster yang mereka kerjakan, revisi
Tahapan ini sudah dilakukan dilakukan oleh guru kepada siswa dengan
pemberian masalah kepada siswa berupa menampilkan poster yang sudah
Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
102 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023

dibuatkan di layar proyektor. Setiap menerima pendapat orang lain sudah


aspek-aspek didalam poster baik itu mencapai sekor 4 yang artinya setiap
warna, kerapian, tata letak, dan konten antar siswa sudah melakukan tindakan
dari poster selalu diberikan masukan oleh yang positif diantaranya selalu menerima
guru. Sehingga pada pekan kelima, poster dan mendengarkan pendapat teman
yang dikumpulkan sudah dapat lainnya dalam diskusi yang mereka
dinyatakan layak untuk dijadikan bahan lakukan. Terakhir yaitu indikator keenam
ajar. tentang teknik penyelidikan sudah
mencapai sekor 4 yang artinya setiap
5. Tahap Evaluasi siswa dalam kelompok selalu melakukan
Tahapan evaluasi sudah dilakukan upaya untuk mendapatkan segala sumber
penilaian terhadap keterampilan informasi untuk menyelesaikan proyek
kolaborasi siswa terkait dengan dan tugas yang sudah diberikan.
pembuatan poster materi hakikat ilmu Berdasarkan setiap tahapan yang
kimia dan metode ilmiah. Penilaian yang sudah dilakukan dalam pembuatan poster
dilakukan terkait dengan keterampilan materi metode ilmiah diperoleh hasil
kolaborasi dengan berpedoman kepada 7 bahwa untuk indikator pertama yaitu
indikator. mengingatkan teman jika belum
mengerjakan tugas mencapai sekor 4
Berdasarkan setiap tahapan yang yang artinya antar siswa sudah selalu
sudah dilakukan dalam pembuatan poster mengingatkan teman untuk mengerjakan
materi hakikat ilmu kimia diperoleh hasil tugas secara bersama-sama agar
bahwa untuk indikator pertama yaitu terselesaikannya proyek yang dikerjakan.
mengingatkan teman jika belum Kemudian untuk indikator kedua yaitu
mengerjakan tugas mencapai sekor 3 menghadiri dan mengumpulkan tugas
yang artinya antar siswa sudah sering kelompok mencapai sekor 3 yang artinya
melakukan tindakan tersebut demi antar siswa sudah sering melakukan
tercapainya tujuan yang ingin mereka tindakan tersebut yangmana setiap siswa
capai. Kemudian untuk indikator kedua sudah menghadiri dan mengumpulkan
yaitu menghadiri dan mengumpulkan tugas mereka secara masing-masing.
tugas kelompok mencapai sekor 3 yang Kemudian untuk indikator ketiga memberi
artinya antar siswa sudah sering pendapat sudah mencapai sekor 4 yang
melakukan tindakan tersebut yangmana artinya setiap siswa selalu memberikan
setiap siswa sudah menghadiri dan pendapat mereka dalam kelompok untuk
mengumpulkan tugas mereka secara menyelesaikan masalah yang dihadapi.
masing-masing. Kemudian untuk indikator Selain daripada indikator yang sudah
ketiga memberi pendapat sudah mencapai dipaparkan ada indikator keempat tentang
sekor 4 yang artinya setiap siswa selalu terlibat aktif dalam presentasi sudah
memberikan pendapat mereka dalam mencapai sekor 3 yang artinya setiap
kelompok untuk menyelesaikan masalah antar siswa sudah sering sekali terlibat
yang dihadapi. Selain daripada indikator aktif dalam melakukan presentasi
yang sudah dipaparkan ada indikator terhadap hasil yang sudah diperoleh. Hal
keempat tentang terlibat aktif dalam ini sesuai dengan hasil penelitian yang
presentasi sudah mencapai sekor 3 yang sudah dilakukan oleh Effrisanti (2015)
artinya setiap antar siswa sering terlibat yang menyatakan bahwa pembelajaran
aktif dalam melakukan presentasi berbasis proyek dapat meningkatkan soft
terhadap hasil yang sudah diperoleh. skill dan menunjung hard skill setiap
Selanjutnya untuk indikator kelima yaitu individu. Selanjutnya untuk indikator
memecahkan masalah sudah mencapai kelima yaitu memecahkan masalah sudah
sekor 3 yang artinya setiap siswa sering mencapai sekor 3 yang artinya setiap
melakukan kegiatan memecahkan siswa sering melakukan kegiatan
masalah secara bersama-sama. Indikator memecahkan masalah secara bersama-
yang keenam yaitu mendengarkan dan sama. Indikator yang keenam yaitu
Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | 103

mendengarkan dan menerima pendapat temannya. Sedangkan untuk indikator


orang lain sudah mencapai sekor 4 yang ketiga yaitu memberi pendapat sudah
artinya setiap antar siswa sudah mencapai sekor 4 yang artinya selalu
melakukan tindakan yang positif dilakukan oleh siswa dalam membuat
diantaranya selalu menerima dan tugas proyek mereka. Ada juga indikator
mendengarkan pendapat teman lainnya keempat yaitu terlibat aktif dalam
dalam diskusi yang mereka lakukan. presentasi sudah mencapai sekor 3 yang
Terakhir yaitu indikator keenam tentang artinya sering dilakukan oleh siswa
teknik penyelidikan sudah mencapai sekor selama mengerjakan tugas proyek yang
4 yang artinya setiap siswa dalam diberikan. Ketercapaian sekor 4 yaitu
kelompok selalu melakukan upaya untuk diperoleh oleh siswa pada indikator
mendapatkan segala sumber informasi mendengarkan dan menerima pendapat
untuk menyelesaikan proyek dan tugas teman anggota kelompok dan teknik
yang sudah diberikan. Hal ini sesuai penyelidikan. Teknik penyelidikan yang
dengan yang dinyatakan oleh Varadela mana siswa mencari berbagai sumber
(2017) bahwa kemampuan berhipotesis informasi untuk melengkapi dan
merupakan kemampuan untuk menuntaskan proyek yang dikerjakan dan
menawarkan perkiraan berdasarkan hal itu sudah selalu dilakukan dengan baik
rumusan masalah. oleh setiap siswa.
Penelitian yang sudah dilakukan Untuk melihat pencapaian sekor
dalam penerapan model pembelajaran setiap indikator keterampilan kolaborasi
berbasis proyek diperoleh hasil siswa dalam menyelesaikan poster materi
keterampilan kolaborasi siswa pada hakikat ilmu kimia dapat dilihat pada
pembuatan poster materi hakikat ilmu gambar 2.
kimia ditunjukkan pada tabel 2 sebagai
berikut:

Tabel 2. Sekor Perolehan Indikator


Keterampilan Kolaborasi
Poster Hakikat Ilmu Kimia
Indikator Sekor
1 3 Gambar 2. Diagram Perolehan Sekor Indikator
2 3 Keterampilan Kolaborasi

3 4 Selain dari pada pembuatan proyek


4 3 berupa poster pada materi hakikat ilmu
kimia penelitian ini juga melakukan
5 3
pembuatan proyek poster pada materi
6 4 metode ilmiah selama penerapan model
7 4 pembelajaran berbasis proyek diperoleh
hasil keterampilan kolaborasi siswa
Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil ditunjukkan pada tabel 3 sebagai berikut:
bahwa untuk indikator 1 yaitu tentang
mengingatkan teman jika belum Tabel 3. Sekor Perolehan Indikator
mengerjakan tugas sudah memenuhi Keterampilan Kolaborasi
sekor 3 yang artinya sering dilakukan. Metode Ilmiah
Kemudian indikator yang dinilai yaitu Aspek Sekor
indikator 2 tentang mengerjakan dan
menghadiri tugas kelompok sudah 1 4
mencapai sekor 3 yang artinya sudah 2 3
sering dilakukan siswa antar teman-

Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi


104 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023

3 4
Hasil proyek yang sudah dilakukan
4 3 oleh siswa tentang produk poster tentang
5 3 materi hakikat lmu kimia dan metode
ilmiah, dapat dilihat pada gambar 4.
6 4
7 4

Berdasarkan tabel 3 diperoleh hasil


bahwa untuk indikator 1 yaitu tentang
mengingatkan teman jika belum
mengerjakan tugas sudah memenuhi
sekor 3 yang artinya sering dilakukan.
Kemudian indikator yang dinilai yaitu Gambar 4. Diagram Perolehan Sekor Indikator
indikator 2 tentang mengerjakan dan Keterampilan Kolaborasi
menghadiri tugas kelompok sudah
mencapai sekor 3 yang artiny sudah Berdasarkan hasil proyek berupa
sering dilakukan siswa antar teman- poster yang sudah dikerjakan oleh siswa,
temannya. Sedangkan untuk indikator dampak positif diantaranya siswa dapat
ketiga yaitu memberi pendapat sudah memanfaatkan poster dimana saja dan
mencapai sekor 4 yang artinya selalu kapan saja untuk sumber belajar. Hal ini
dilakukan oleh siswa dalam membuat sesuai dengan hasil penelitian dari Karo-
tugas proyek mereka. Ada juga indikator karo dan Rohani (2018) bahwa media
keempat yaituterlibat aktif dalam pembelajaran dapat interaktif dapat
presentasi sudah mencapai sekor 3 yang digunakan dimana saja dan kapan saja.
artinya sering dilakukan oleh siswa. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian
Ketercapaian sekor 4 yaitu indikator oleh Nury dkk, (2018) bahwa model
mendengarkan dan menerima pendapat pembelajaran berbasis proyek dengan
teman anggota kelompok dan teknik menggunakan poster session mampu
penyelidikan sudah selalu dilakukan mencapai keriteria kreatif siswa. Hal lain
dengan baik oleh setiap siswa. Indikator- juga disampaikan oleh Sari dkk, (2015)
indikator yang sudah dicapai menunjukkan menjelaskan bahwa model pembelajaran
bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu model
berbasis proyek memiliki dampak positif. pembelajaran yang mampu membangun
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh kemampuan siswa dengan melibatkan
Relmasira & Hardini (2018) menunjukkan kerja proyek yang menghasilkan suatu
bahwa penerapan model pembelajaran karya nyata yang dapat diperlihatkan
berbasis proyek menuntut siswa untuk seperti laporan, pembuatan produk dan
berpikir kreatif. penyelesaian tugas tertulis yang guru
Untuk melihat pencapaian sekor berikan. Hasil penelitian yang sudah
setiap indikator keterampilan kolaborasi dipaparkan sangat relevan dengan hasil
siswa dalam menyelesaikan poster materi penelitian yang sudah peneliti lakukan.
hakikat ilmu kimia dapat dilihat pada
gambar 3. D. KESIMPULAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa keterampilan
kolaborasi siswa dalam menghasilkan
produk berupa poster pada materi hakikat
ilmu kimia dan metode ilmiah dalam
kategori sangat baik berkisar antar sekor 3
(sering) dan 4 (selalu) sehingga dapat
Gambar 3. Diagram Perolehan Sekor Indikator dikatakan bahwa model pembelajaran
Keterampilan Kolaborasi Pembelajaran berbasis pryek mampu

Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi


JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | 105

meningkatkan keterampilan kolaborasi Learning di Sekolah Dasar.


siswa dalam proses pembelajaran. Bioedukasi (Jurnal Pendidikan
Biologi), 8(1), 26-32.
E. DAFTAR PUSTAKA Siswati, S. (2019). Pengembangan Soft
Al Rasyid, M., & Khoirunnisa, F. (2011). Skills dalam Kurikulum untuk
The Effect of project-based learning Menghadapi Revolusi Industri
on collaboration skills of high school 4.0. Edukasi: Jurnal
students. Jurnal Pendidikan Sains Pendidikan, 17(2), 264-273.
(Jps), 9(1), 113-119. Surya, A. P., Relmasira, S. C., &
Banawi, A. (2019). Implementasi Hardini, A. T. A. (2018).
pendekatan saintifik pada sintaks Penerapan Model Pembelajaran
discovery/inquiry learning, based Project Based Learning (Pjbl) Untuk
learning, project based Meningkatkan Hasil Belajar Dan
learning. BIOSEL (Biology Science Kreatifitas Siswa Kelas 3 Sd
and Education): Jurnal Penelitian Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga.
Science dan Pendidikan, 8(1), 90-100. Jurnal Pesona Dasar, 6(1), 41-54.
Effrisanti, Y. (2015). Pembelajaran Varadela, I. A., Saptorini, S., &
Berbasis Proyek Melalui Program Susilaningsih, E. (2017). Pengaruh
Magang Sebagai Upaya Peningkatan praktikum berbasis inkuiri terbimbing
Soft Skills Mahasiswa. Eksis: Jurnal berbantuan lembar kerja praktikum
Riset Ekonomi dan Bisnis, 10(1). terhadap keterampilan proses sains.
Karo-Karo, I. R., & Rohani, R. (2018). Chemistry in Education, 6(1), 33-39.
Manfaat media dalam
pembelajaran. AXIOM: Jurnal
Pendidikan Dan Matematika, 7(1).
Munawaroh, R., Subali, B., & Sopyan, A.
(2012). Penerapan Model Project
Based Learning Dan Kooperatif
Untuk Membangun Empat Pilar
Pembelajaran Siswasmp. UPEJ
Unnes Physics Education
Journal, 1(1).
Nury, N., Munawaroh, F., Hadi, W. P., &
Rosidi, I. (2019). Pengaruh Model
Project Based Learning denan
menggunakan Strategi Poster
Session terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif. Natural Science
Education Research, 2(1), 25-32.
Perni, N. N. (2018). Penerapan Teori
Belajar Humanistik dalam
Pembelajaran. Adi Widya: Jurnal
Pendidikan Dasar, 3(2), 105-113.
Sari, D. N., Sutikno, S., & Masturi, M.
(2015). Pengaruh pembelajaran
berbasis proyek terhadap kreativitas
siswa melalui elektroskop sederhana.
Prosiding Seminar Nasional Fisika
(E-Journal), 4(1),19-24.
Sari, R. T., & Jusar, I. R. (2017). Analisis
Kebutuhan Modul Pembelajaran IPA
Berorientasi Pendidikan Karakter
Melalui Pendekatan Quantum
Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi

Anda mungkin juga menyukai