Anda di halaman 1dari 9

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Internasional Pendidikan Dasar


Jilid 6, Nomor 2, Tahun 2022, hlm. 276-281
P-ISSN: 2579-7158 E-ISSN: 2549-6050
Akses terbuka:https://doi.org/10.23887/ijee.v6i2.46763

Model Project Citizen Dalam Pendidikan Kewarganegaraan


Dan Dampaknya Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Pada Siswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mella Indra Handayani1*, Haryanto2, Ari Wibowo3


1,2 Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
3 Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat artikel: Pendidikan kewarganegaraan salah satu mata pelajaran yang berperan penting
Diterima 22 Februari 2022 dalam menciptakan dan mewujudkan kewargaan yang cerdas dan baik. Peserta
Revisi 29 Februari 2022 didik diharapkan memiliki keterampilan secara intelektual dalam kehidupan
Diterima 06 Mei 2022 berbangsa dan bernegara, kemudian pengetahuan dan keterampilannya itu akan
Tersedia online 25 Mei 2022
membentuk suatu karakter pada siswa yang dijadikan sebagai kebiasaan hidup
sehari-hari dan mencerminkan warga negara yang baik. Salah satu instructional
Kata Kunci:
treatment dalam pembelajaran PKn untuk mencapai tujuan-tujuan di atas adalah
Pikir Kritis, PKn & Project Citizen
Project citizen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh critical
Kata kunci: thinking mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran citizen project pada
Berpikir Kritis, Kewarganegaraan mahasiswa program semester II studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penelitian
& Warga Proyek
ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Penelitian
dilaksanakan dengan subjek penelitian sebanyak 50 mahasiswa. Adapun teknik
pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran project citizen dengan tahapan identifikasi
Ini adalah artikel akses terbuka di masalah, memilih masalah sebagai bahan kajian kelas, mengumpulkan informasi,
bawahCC BY-SA lisensi. mengembangkan portofolio kelas, menyajikan portofolio, dan merefleksikan
Hak Cipta © 2022 oleh Penulis. pengalaman belajar, dapat meningkatkan critical thinking mahasiswa. Hal tersebut
Diterbitkan oleh Universitas Pendidikan dibuktikan dengan pengujian kelas eksperimen yang diajarkan dengan
Ganesha.
penggunaan model pembelajaran Project citizen memiliki nilai rerata yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan model
ABSTRAK konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran project citizen dengan tahapan identifikasi masalah, memilih
masalah sebagai bahan kajian kelas, mengumpulkan informasi, mengembangkan
portofolio kelas, menyajikan portofolio, dan merefleksikan pengalaman belajar,
dapat meningkatkan critical thinking mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan dengan
pengujian kelas eksperimen yang diajarkan dengan penggunaan model
pembelajaran Project citizen memiliki nilai rerata yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan model konvensional. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran project citizen dengan
tahapan identifikasi masalah, memilih masalah sebagai bahan kajian kelas,
mengumpulkan informasi, mengembangkan portofolio kelas, menyajikan
portofolio, dan merefleksikan pengalaman belajar, dapat meningkatkan critical
thinking mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan dengan pengujian kelas eksperimen
yang diajarkan dengan penggunaan model pembelajaran Project citizen memiliki
nilai rerata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diajarkan
dengan model konvensional.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam menciptakan dan
mewujudkan kewarganegaraan yang cerdas dan baik. Siswa diharapkan memiliki keterampilan intelektual dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, kemudian pengetahuan dan keterampilan tersebut akan membentuk karakter
pada diri siswa yang dijadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan mencerminkan warga negara yang baik.
Salah satu perlakuan instruksional dalam pembelajaran PKn untuk mencapai tujuan di atas adalah Project citizen.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh berpikir kritis siswa dengan menerapkan model project citizen
learning pada siswa semester II program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Penelitian dilakukan dengan 50 siswa sebagai subjek
penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran project citizen dengan tahapan mengidentifikasi masalah, memilih masalah sebagai bahan
pembelajaran kelas, mengumpulkan informasi, mengembangkan portofolio kelas, menyajikan portofolio, dan
merefleksi pengalaman belajar, dapat meningkatkan berpikir kritis siswa. Uji coba kelas eksperimen membuktikan
bahwa pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran Project citizen yang memiliki nilai rata-rata lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol yang diajar menggunakan model konvensional.
Mella Indra Handayani / Project Citizen Model Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Dan Dampaknya Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Untuk SD
1. PENGANTAR
Pendidikan pada umumnya adalah usaha membudayakan atau memuliakan manusia(Al-Khansa
& Dewi, 2021; Pane & Dasopang, 2017).Untuk terselenggaranya pendidikan secara baik dan benar,
diperlukan suatu ilmu yang mengkaji secara mendalam bagaimana seharusnya pendidikan itu
dilaksanakan(Sujana, 2019).Pendidikan adalah proses komunikasi yang mengandung proses transformasi
pengetahuan, nilai, dan keterampilan, baik di dalam maupun di luar sekolah, di masyarakat, di lingkungan
keluarga, dan pembelajaran berlangsung sepanjang hayat (long life learning) dari satu generasi ke
generasi berikutnya. generasi(Setyowati, 2019; Thadi, 2019; Yuliah, 2020).Tiga unit keterampilan paling
diminati dan penting dalam kehidupan di abad 21, salah satunya keterampilan belajar dan inovasi dengan
empat aspek, antara lain berpikir kritis(Astuti & Sahono, 2019).Berpikir kritis telah menjadi tujuan
pendidikan sentral sejak tahun 1942(Ulfa et al., 2018; Yanizon & Adiningtyas, 2018).Berpikir kritis adalah
proses kognitif sistematis yang diterapkan dalam menilai sesuatu untuk membuat penilaian dan
keputusan yang baik yang melibatkan aktivitas mental seseorang dalam mengumpulkan,
mengkategorikan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi atau bukti untuk

*Penulis yang sesuai.

Alamat email:indra997@gmail.com (Mella Indra Handayani)


Jurnal Internasional Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.2, 2022, hlm.276-281 2

menyimpulkan untuk memecahkan masalah(Aini et al., 2019; Indayani et al., 2021; Sulaiman et al.,
2019).Keterampilan berpikir kritis diperlukan agar penguasaan suatu konsep oleh siswa tidak hanya
berupa menghafal beberapa konsep yang telah dipelajarinya tetapi juga menerapkan konsep yang
dimilikinya pada aspek lain.(Ritonga et al., 2020).Pentingnya kemampuan berpikir kritis dalam dunia
pendidikan tidak perlu lagi diperdebatkan. Penyelarasan berpikir kritis dapat dilatih dan dikembangkan
dengan berbagai mata pelajaran yang mendukung pengembangan berpikir kritis karena tidak ada mata
pelajaran yang secara khusus berfokus untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa.(Astuti & Sahono,
2019; Darwati & Purana, 2021; Ramdani et al., 2020).Oleh karena itu, penting untuk menerapkannya dalam
berbagaimata pelajaranketerampilan berpikir kritis, salah satunya adalah Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) yang dalam kurikulum 2013 perlu disajikan dan diolah secara interdisipliner.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran PKn masih belum dapat
memaksimalkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pembelajaran yang diberikan dosen kurang
melibatkan mahasiswa secara aktif. Selain itu, siswa cenderung pasif ketika proses pembelajaran dan
diskusi berlangsung. Mahasiswa cenderung hanya mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan
oleh dosen. Kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran ini menyebabkan kurangnya
keterampilan siswa dalam berpikir kritis, misalnya dalam mengajukan pertanyaan, mengemukakan
pendapat, dan memecahkan masalah. Kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam proses
pembelajaran PKn khususnya pada materi Negara hukum menyebabkan siswa hanya menghafal konsep
dan teori yang ada tanpa mau mendalami lebih jauh untuk dipahami secara mendalam. Perbedaan tingkat
berpikir kritis setiap siswa disebabkan oleh banyak faktor dan dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Oleh
karena itu, diperlukan model pembelajaran dengan strategi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis. Salah satunya adalah model pembelajaran warga proyek.
Model project citizen merupakan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan berpikir
kritis siswa(Fajri et al., 2021; Iriansyah, 2020).Model project citizen dilakukan melalui proses pendekatan
pembelajaran yang membantu siswa untuk menemukan masalah dari kejadian nyata dan mengumpulkan
informasi melalui strategi yang ditentukan sendiri untuk membuat keputusan pemecahan masalah yang
kemudian disajikan dalam bentuk kinerja.(Astuti & Sahono, 2019; Hakim & Pradityayudha, 2021; Widodo
et al., 2018).Model pembelajaran warga negara proyek dirancang dalam desain pembelajaran yang secara
sinergis menggabungkan model pemecahan masalah, penelitian sosial, keterlibatan sosial, pembelajaran
kelompok, simulasi, dialog mendalam dan pemikiran kritis dan kreatif, klarifikasi nilai, dan pembelajaran
demokratis.(Luqman, 2017; Mulyoto & Samsuri, 2017; Nusarastriya et al., 2017).Model ini dapat
membantu guru dalam melibatkan siswa dalam berpartisipasi aktif dan mengembangkan pemikiran kritis.
Hal ini dikarenakan model ini menitikberatkan pada keterlibatan siswa secara utuh dalam hal sikap,
pengetahuan dan keterampilan(Mariyani, 2018; Sahari & Wahyudi, 2020).
Sebelumnyastudi telah mengungkapkan bahwa warga proyek dapat mengembangkan
kemampuan mereka untuk bekerja secara kooperatif, inovatif, kreatif, dan kritis melalui kegiatan
pembelajaran praktik empiris.(Fajri et al., 2021).Hasil penelitian selanjutnya juga mengungkapkan hal
yang sama. Disebutkan bahwa melalui project citizen kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan
secara signifikan melalui hasil belajar yang dikeluarkan setelah pembelajaran(Saylendra, 2017).Penelitian
lain juga mengungkapkan bahwa nilai-nilai dasar pendidikan antikorupsi akan dipahami langsung oleh
siswa ketika melalui proses pembelajaran dengan model project citizen sedangkan nilai-nilai yang akan
dicapai siswa terdiri dari nilai kejujuran, kepedulian, kemandirian, disiplin, tanggung jawab. , kerja keras,
kesederhanaan, keberanian dan keadilan(Azmi, 2020).Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat
dikatakan bahwa penerapan model project citizen secara signifikan meningkatkan hasil belajar dan
keterampilan sosial. Namun pada penelitian sebelumnya, belum ada penelitian tentang penerapan model
project citizen dalam pendidikan kewarganegaraan dan dampaknya terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa pendidikan guru sekolah dasar, sehingga penelitian ini difokuskan pada penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan yang signifikan. dalam keterampilan berpikir kritis antara siswa kelas eksperimen
yang diajar dengan model pembelajaran project citizen dan siswa kelas kontrol yang diajar dengan
pembelajaran ceramah.

2. METODE
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian non-equivalent control
group. Desain eksperimen semu adalah desain yang memiliki kelompok kontrol tetapi secara keseluruhan
tidak berfungsi untuk mengontrol variabel eksternal yang memenuhi pelaksanaan eksperimen.(Indayani
et al., 2021).Dalam hal ini kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan
model project citizen, dan kelas kontrol tidak diberikan model project citizen. Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa semester dua PGSD Universitas PGRI Yogyakarta. Sampel yang digunakan terdiri
dari dua kelas yaitu kelas A7-21 sebagai kelas eksperimen dan kelas A8-21 sebagai kelas kontrol. Jumlah
siswa pada kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol masing-masing sebanyak 25 siswa.
Mella Indra Handayani / Project Citizen Model Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Dan Dampaknya Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Untuk SD
Jurnal Internasional Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.2, 2022, hlm.276-281 2
Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode tes, wawancara, dan
observasi dengan instrumen penelitian berupa tes keterampilan berpikir kritis dalam bentuk soal uraian.
Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan analisis data

Alamat email:indra997@gmail.com (Mella Indra Handayani)


Jurnal Internasional Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.2, 2022, hlm.276-281 2

teknik menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji sampel bebas dengan bantuan aplikasi SPSS.

3. HASIL DAN
PEMBAHASAN Hasil
Penelitian tentang penerapan model project citizen dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan dilakukan melalui
analisis univariat dan inferensial. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata pretest
dan posttest kelas eksperimen dan kontrol. Hasil analisis univariat disajikan padaTabel 1.

Tabel 1.Rata-Rata dan Nilai Siswa SD


Rata-Rata dan StandarDeviasi
Kelompok PRA POS c
Percobaan 48,88(11,36) 77.12(13.47) 28.24(12.45)
Kontrol 53.12(13.25) 73,92(12,01) 20,80(12,86)

BerdasarkanTabel 1,nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 48,88, nilai rata-rata postes
adalah 77,12 dan diperoleh peningkatan nilai sebesar 28,24. Sedangkan nilai rata-rata pretes kelas kontrol
53,12 dan nilai postes 73,92 dengan peningkatan rata-rata 20,80. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tes kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran Project citizen memiliki nilai rata-
rata yang lebih tinggi daripada kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Setelah mendapatkan hasil analisis univariat, penelitian kemudian dilanjutkan dengan analisis inferensial.
Analisis inferensial dilakukan dengan uji normalitas, homogenitas, uji t sampel berpasangan, dan uji t
sampel independen. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi
normal. Data normal diperlukan sebelum analisis statistik parametrik (uji-t sampel berpasangan dan uji-t
sampel independen). Dalam statistik parametrik, dua uji normalitas sering digunakan, uji Kolmogrov-
Smirnov dan uji Shapiro-Kwilk. Hasil uji normalitas pretest dan posttest untuk kelas eksperimen dan
kontrol dapat dilihat padaMeja 2.

Meja 2.Hasil Uji Normalitas


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-KWilk
Kelas Kesimpulan distribusi
Statistik Sig. Statistik Sig.
Eksperimen 0,135 0,200 0,959 0,395 Normal
PRA Kontrol 0,146 0,176 0,942 0,167 Normal
Eksperimen 0,107 0,200 0,962 0,446 Normal
POS Kontrol 0,169 0,064 0,943 0,177 Normal
Eksperimen 0,228 0,062 0,851 0,062 Normal
PERBEDAAN Kontrol 0,158 0,107 0,941 0,157 Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, diketahui bahwanilai signifikansi data pretest kelas
eksperimen pada uji Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,200 dan uji Shapiro-Kwilk sebesar 0,395 > 0,05
sehingga berdistribusi normal. Data kelas kontrol pada uji Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,176 dan uji
Saphiro-Kwilk sebesar 0,167 > 0,05 sehingga berdistribusi normal. Data postes kelas eksperimen pada tes
Kolmogrov-Smirnov adalah 0,200 dan tes Shapiro-Kwilk 0,446 > 0,05 sehingga berdistribusi normal. Data
posttest kelas kontrol pada tes Kolmogrov-Smirnov adalah 0,064 dan tes Shapiro-Kwilk adalah
0,177 > 0,05, sehingga berdistribusi normal. Selanjutnya data peningkatan (selisih) pada kelas eksperimen
pada uji Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,062 dan pada uji Shapiro-Kwilk sebesar 0,062 >
0,05. Itu didistribusikan secara normal. Data peningkatan (beda) pada kelas kontrol pada uji Kolmogrov-
Smirnov sebesar 0,107 dan pada uji Shapiro-Kwilk sebesar 0,157 > 0,05 sehingga berdistribusi normal. Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kedua kelompok memiliki
varian yang homogen. Hasil uji homogenitas disajikan padaTabel 3.

Tabel 3.Hasil Uji Homogenitas


Statistik Levene Sig. Kesimpula
n
Pra 0,438 0,511 Homogen
Pos 0,089 0,767 Homogen
Perbedaan 0,838 0,364 Homogen

Mella Indra Handayani / Project Citizen Model Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Dan Dampaknya Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Untuk SD
Jurnal Internasional Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.2, 2022, hlm.276-281 2

Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas Lavene-statistical > Level of
significant = 0,05, maka data memenuhi asumsi homogenitas. Dengan demikian, populasi yang diteliti
memiliki kesamaan atau kesamaan satu sama lain. Setelah dilakukan uji homogenitas dilanjutkan dengan
uji-t sampel berpasangan. Hasil uji t-test sampel berpasangan disajikan padaTabel 4.

Tabel 4.Uji-T Sampel Berpasangan


Tberpasangan
Kelom Statistik Sig. Kesimpulan metode
pok
Percobaan 11.330 0.000 Efektif
Kontrol 0,088 0.000 Efektif

Uji t sampel berpasangan di atas menunjukkan bahwa kelas eksperimen memperoleh nilai sig
sebesar 0,000
< 0,05, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai sig 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Project citizen kelas eksperimen dan model pembelajaran kelas
kontrol konvensional sama-sama efektif. Independent-sample t-test digunakan untuk menentukan apakah
ada perbedaan rata-rata dari dua sampel yang tidak berpasangan. Independent sample t test untuk
menjawab rumusan masalah apakah ada perbedaan antara penggunaan model pembelajaran Project
citizen dengan model pembelajaran konvensional. Dalam hal ini dapat dilihat perbedaan hasil postes kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Data uji independent sample t-test disajikan padaTabel 5.

Tabel 5.Hasil Independent Sample T-Test


Tes Lavena Uji-t independen
95%
Perbed St. KeyakinanInte
F Sig. t df Sig. aan Perbedaa rval dari
Berarti n Perbedaan
Kesalahan
Lebih Lebih
rendah rendah
Perbedaan 0,838 0,363 2.078 48 0,043 7,44000 3.58017 0,24159 14.63841

Berdasarkan hasil independent sample t-test pada tabel di atas diketahui nilai sig sebesar 0,043 <
0,05. Artinya terdapat perbedaan penggunaan model pembelajaran Project citizen dengan model
pembelajaran konvensional.

Diskusi
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran project citizen
dengan tahapan mengidentifikasi masalah, memilih masalah sebagai bahan pembelajaran kelas,
mengumpulkan informasi, mengembangkan portofolio kelas, menyajikan portofolio, dan merefleksi
pengalaman belajar dapat meningkatkan berpikir kritis siswa. Model pembelajaran warga proyek
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan caranya sendiri.
Project citizen adalah teknik pembelajaran untuk menginspirasi siswa di kelas, yang selanjutnya dapat
dijadikan model perilaku warga dalam kehidupan sehari-hari(Azmi, 2020; Sutrisno, 2019).Dalam model
ini, siswa diajari cara mendapatkan pengetahuan berbasis masalah dengan menganalisis masalah yang
ada di sekitarnya dan cara memecahkan masalah tersebut(Oktaviarini & Jadmiko, 2018; Rubei,
2020).Dengan penerapan model warga negara proyek dalam Pendidikan Kewarganegaraan, siswa
diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis terhadap konsep negara hukum. Hal ini dikarenakan
pembelajaran model project citizen lebih menitikberatkan pada strategi untuk memahami siswa dengan
dasar-dasar pengetahuan, bagaimana warga negara harus mengambil tanggung jawab kewargaan.
(Mulyoto & Samsuri, 2017).
Kekuatan penggunaan model pembelajaran warga negara proyek adalah transfer keterampilan
pengetahuan dan sikap yang dicapai melalui strategi pembelajaran aktif berbasis masalah untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sifat kewarganegaraan demokratis yang
memungkinkan dan mendorong partisipasi siswa dalam pemerintahan dan masyarakat sipil. (Astuti &
Sahono, 2019; Hakim & Pradityayudha, 2021; Widodo et al., 2018).Program warga proyek mendorong
untuk terlibat aktif dengan organisasi pemerintah dan masyarakat sipil untuk memecahkan masalah di
sekolah atau masyarakat serta mengasah masalah di sekolah atau masyarakat serta mengasah kecerdasan
sosial dan intelektual, yang penting untuk demokrasi yang bertanggung jawab.

IJEE. P-ISSN: 2579-7158 E-ISSN: 2549-


Jurnal Internasional Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.2, 2022, hlm.276-281 2
kewarganegaraan(Luqman, 2017; Mulyoto & Samsuri, 2017; Nusarastriya et al., 2017).
Program warga proyek mendoronguntuk terlibat aktif dengan organisasi pemerintah dan
masyarakat sipil untuk memecahkan masalah di sekolah atau masyarakat, mengasah masalah di sekolah
atau masyarakat, dan mengasah kecerdasan sosial dan intelektual, yang penting untuk kewarganegaraan
demokratis yang bertanggung jawab. Program warga proyek mendorong untuk terlibat aktif dengan
organisasi pemerintah dan masyarakat sipil untuk memecahkan masalah di sekolah atau masyarakat serta
mengasah masalah di sekolah atau masyarakat juga

Mella Indra Handayani / Project Citizen Model Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Dan Dampaknya Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Untuk SD
Jurnal Internasional Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.2, 2022, hlm.276-281 2

sebagai mengasah kecerdasan sosial dan intelektual, yang penting untuk kewarganegaraan demokratis
yang bertanggung jawab(Fajri et al., 2021).Hasil penelitian selanjutnya juga mengungkapkan hal yang
sama. Disebutkan bahwa melalui project citizen kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan
secara signifikan melalui hasil belajar yang dikeluarkan setelah pembelajaran(Saylendra, 2017).Penelitian
lain juga mengungkapkan bahwa nilai-nilai dasar pendidikan antikorupsi akan dipahami langsung oleh
siswa ketika melalui proses pembelajaran dengan model project citizen, sedangkan nilai-nilai yang akan
dicapai siswa terdiri dari nilai-nilai kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab,
kerja keras, kerendahan hati, keberanian, dan keadilan(Azmi, 2020).Berdasarkan hasil penelitian yang
didukung oleh penelitian terdahulu dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran project
citizen dapat mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa secara signifikan..

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
penggunaan model pembelajaran Project citizen dengan model pembelajaran konvensional. Artinya
penerapan model project citizen dalam pendidikan kewarganegaraan berpengaruh terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa pada konsep negara hukum.

5. REFERENSI
Aini, NR, Syafril, S., Netriwati, N., Pahrudin, A., Rahayu, T., & Puspasari, V. (2019). Pembelajaran Berbasis
Masalah untuk Keterampilan Berpikir Kritis dalam Matematika. Jurnal Fisika: Seri Konferensi,
1155(1).https://doi.org/10.1088/1742-6596/1155/1/012026.
Al-Khansa, BB, & Dewi, DA (2021). Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Masyarakat Demokrasi
Yang Berkeadaban Dari Saat Ini. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1), 249–
258.https://doi.org/10.31316/jk.v5i1.1429.
Astuti, H., & Sahono, B. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Project Citizen Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 12(1),
138–149.https://doi.org/10.33369/diadik.v12i1.21371.
Azmi, SRM (2020). Implementasi Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Kuliah Pkn Berbasis Project Citizen
Di STMIK Royal Kisaran. Jurnal Internasional Hipertensi, 1(1), 1–
171.https://doi.org/10.54314/jssr.v3i1.392.
Darwati, IM, & Purana, IM (2021). Problem Based Learning (PBL) : Suatu Model Pembelajaran Untuk
mengembangkan Cara Berpikir Kritis Peserta Didik. Widya Accarya, 12(1), 61–
69.https://doi.org/10.46650/wa.12.1.1056.61-69.
Fajri, I., Yusuf, R., Zailani, M., & Yusoff, M. (2021). Model Pembelajaran Project Citizen Sebagai Inovasi
Pembelajaran Dalam Meningkatkan Pemberdayaan manusia. Jurnal Hurriah: Jurnal Evaluasi
Pendidikan Dan Penelitian, 2(3), 105–118.https://academicareview.com/index.php/jh/article
/lihat/30.
Hakim, TL, & Pradityayudha, R. (2021). Implementasi Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Ppkn
Berbasis Project Citizen Di SMAN 6 Kabupaten Tangerang Banten. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Dan Ilmu Sosial (CESSJ), 3(2), 112.https://doi.org/10.32585/cessj.v3i2.1638.
Indayani, R., Supeno, I., & Wicaksono. (2021). Pengaruh Videoscribe Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan Sains Dan Matematika, 2(37), 107–
115.https://doi.org/10.23971/eds.v9i2.2008.
Iriansyah, HS (2020). Penerapan Model Pembelajaran Project Citizen untuk Meningkatkan Critical
Thinking Mahasiswa. DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, 4(1),
62.https://doi.org/10.20961/jdc.v4i1.40905.
Luqman, L. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Project Citizen untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa. Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan,
2(1), 44–59.https://doi.org/10.17977/um027v2i12017p044.
Mariyani. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Project Citizen Pada Mata Pelajaran PKn Sebagai
Penguatan Ecological Citizenship. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 8(1), 99–
08.https://doi.org/ /kewarganegaraan.v8i1.4279.
Mulyoto, GP, & Samsuri, S. (2017). Pengaruh model project citizen dengan pendekatan saintifik terhadap
penguasaan kompetensi kewarganegaraan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Jurnal Kewarganegaraan: Media Kajian Kewarganegaraan, 14(1), 105–
118.https://doi.org/10.21831/civics.v14i1.14566.
Nusarastriya, YH, Sapriya, Wahab, AA, & Budimansyah, HD (2017). Kembangkan Berpikir Kritis

IJEE. P-ISSN: 2579-7158 E-ISSN: 2549-


Jurnal Internasional Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.2, 2022, hlm.276-281 2

Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project Citizen. Jurnal


Cakrawala Pendidikan, 3(3).https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.1631.
Oktaviarini, N., & Jadmiko, RS (2018). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Ips Dalam Penerapan
Character Project Citizen (CPC) Berbasis Outdoor Study (Studi Pada Siswa Kelas IV SDN Kamulan
02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar). Jurnal Inventa, 2(2), 26–
36.https://doi.org/10.36456/inventa.2.2.a1646.
Pane, A., & Dasopang, MD (2017). Belajar Dan Belajar. Fitrah:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2),
333.https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945.
Ramdani, A., Jufri, AW, Jamaluddin, J., & Setiadi, D. (2020). Kemampuan Berpikir Kritis dan Penguasaan
Konsep Dasar IPA Peserta Didik. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 6(1), 119–
124.https://doi.org/10.29303/jppipa.v6i1.388.
Ritonga, MK, Hasibuan, MNS, Rohana, & Siregar, M. (2020). Analisis Terhadap Mahasiswa Prodi PPKN
STKIP Labuhanbatu Dalam Studi Kasus Kunjungan Perpustakaan Dan Aplikasinya Pada
Penerapan Karakter Semangat Kebangsaan Tahun 2019. Jurnal Pendidikan dan Pengembangan,
8(3).https://doi.org/10.37081/ed.v8i3.1799.
Rubei, MA (2020). Menerapkan model Project Citizen untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap anti
korupsi mahasiswa. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Media Kajian Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 4(1).https://doi.org/10.36412/ce.v4i1.1876.
Sahari, S., & Wahyudi. (2020). PengembanganMedia Tata Surya Berbasis Macromedia Flash Sebagai
Inovasi Pembelajaran Berani Untuk Siswa SD. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 6(1), 174–
183.https://doi.org/10.29407/jpdn.v6i1.14711.
Saylendra, NP (2017). Peningkatan BerpikirKritis Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Project
Citizen.PKn:JurnalPendidikanPancasilaDanKewarganegaraan
,
2(1).https://doi.org/10.36805/civics.v2i1.288.
Setyowati, Y. (2019). Komunikasi Pemberdayaan sebagai Perspektif Baru Pengembangan Pendidikan
Komunikasi Pembangunan di Indonesia. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 17(2), 188–
199.https://doi.org/10.46937/17201926849.
Sujana, IWC (2019). Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1),
29.https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927.
Sulaiman, U., Ardianti, N., & Selviana, S. (2019). Tingkat Pencapaian Pada Aspek Perkembangan Anak Usia
Dini 5-6 Tahun Berdasarkan Strandar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Nanaeke: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia, 2(1), 52.https://doi.org/10.24252/nananeke.v2i1.9385.
Sutrisno. (2019). Penerapan Materi Pendidikan Global padaMata Pelajaran PPKN di Sekolah Menengah
Atas Berbasis Model Project Citizens. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(1), 12–
21.https://doi.org/10.24269/jpk.v4.n1.2019.pp12-21.
Thadi, R. (2019). Proses Komunikasi Instruksional dalam Pembelajaran Vokasional. Jurnal Pendidikan dan
Instruksi (JOEAI), 2(1), 49–55.https://doi.org/10.31539/joeai.v2i1.614.
Ulfa, ISK, Trapsilasiwi, D., & Yudianto, E. (2018). Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Fungsi Komposisi melalui Model Pembelajaran Kolaboratif. Jurnal Didaktik Matematika, 5(1), 40–
53.https://doi.org/10.24815/jdm.v5i1.9972.
Widodo, ST, Renggani, R., & Sukarjo, S. (2018). Pengembangan Model Pembelajaran Project Citizen
Berorientasi Civic Knowledge, Civic Disposition, Dan Civic Skill Sebagai Inovasi Dalam Mata Kuliah
Pendidikan PKn SD. PKn Progresif: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Kewarganegaraan, 13(1),
23.https://doi.org/10.20961/pknp.v13i1.23262.
Yanizon, A., & Adiningtyas, SW (2018). Modul Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Diskusi Aktif
Dan Berpikir Kritis Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Riau Kepulauan.
Kopasta: Program Jurnal Studi Bimbingan Konseling,
5(2).https://doi.org/10.33373/kop.v5i2.1523.
Yuliah, E. (2020). Implementasi Kebijakan Pendidikan. Jurnal At-Tadbir : Media Hukum Dan Pendidikan,
30(2), 129–153.https://doi.org/10.52030/attadbir.v30i2.58.

Mella Indra Handayani / Project Citizen Model Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Dan Dampaknya Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Untuk SD

Anda mungkin juga menyukai