Anda di halaman 1dari 29

Seminar Proposal

’ Efektifitas Model Pembelajaran Project Based Learning Pada


Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran DKP Kelas X TITL SMK N 5
Medan
Josua Simbolon (5193131022)

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Mei 2023
2

Ucapan Terimakasih

Dr. Ir. Wanapri Pangaribuan, M.T., M.M.,


IPM, ASEAN ENG Drs. Jongga Manullang, M.Pd Dr. Rosnelli, M.Pd Dr. Muhammad Amin, ST., MPd.

Pembimbing Akademik Penguji 1 Penguji 2


Pembimbing Skripsi
3

Pengantar

’ Pendidikan harus menjadi arena pembebasan manusia


Sehingga dapat mengantarkan seseorang menemukan
dirinya sendiri, untuk kemudian secara kritis menghadapi
Realitas sekitarnya dan mengubah dunia secara kreatif

Paulo Freire
Tokoh Pendidikan Brazil
Latar Belakang

Factual Gap Research Gap Teory Gap

Andoko Ratri Pranjono 2018 judul penelitian “Efektivitas - Saat ini, sekolah dan tenaga pengajar belum
Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata mampu untuk menerapkan secara maksimal
- Perubahan Kurikulum (12x) Kurikulum Merdeka Belajar.
Pelajaran Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik Di Smkn 2 Klaten.
- Hasil Belajar Siswa rendah
- Salah satu karakteristik Kurikulum Merdeka
Hasil penelitian : penerapan model PjBL Mata Pelajaran
Penerapan Kurikulum Merdeka adalah menerapkan pembelajaran berbasis
Gambar Teknik kelas X TITL di SMKN 2 Klaten, lebih proyek untuk mendukung pengembangan
telah dicanangkan Pada tahun
efektif dibandingkan model Teacher Centered Learning karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila.
ajar 22/23 (Nadiem Makarim)
khususnya dalam ranah: (1) kognitif siswa, efektivitas Dalam Kurikulum Merdeka, sekolah diberikan
Upaya mengatasi learning loss
dilihat dari hasil kognitif siswa kelompok eksperimen yang keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan
literasi & numerasi
menerapkan model Project Based Learning memperoleh proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan
rerata gain score sebesar 0,76 yang termasuk dalam dekat dengan lingkungan sekolah. (Guru Berto,
kategori tinggi 2022)

4
Latar Belakang

TA Nilai Siswa Persentase Kategori

  <75 10 Orang 33,3% Tidak Tuntas


 
75-84 14 Orang 46,7% Tuntas
2022/2023
85-94 6 20% Tuntas

95-100 0 Orang 0% Tuntas

Jumlah      
 

Sumber : Guru Mata Pelajaran Kelas X SMK N 5 Medan

5
Identifikasi Masalah

Kebijakan Perubahan Kurikulum yang selalu berubah

Kurangnya keterlibatan aktif siswa

Model pembelajaran masih Teacher Centered Learning


Tenaga Pendidik belum sepenuhnya Paham K. Merdeka
Belum diterapkannya scr maksimal PjBL di SMKN 5

6
7

Rumusan Masalah

Bagaimana bentuk model pembelajaran project based


learning pada kurikulum merdeka belajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa?

Bagaimana efektivitas model pembelajaran project


based learning pada kurikulum merdeka belajar dalam
upaya meningkatkan hasil belajar ?
Kajian Pustaka

Kokom Komalasari menegaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek Project based


learning merupakan pendekatan pembelajaran
yang membutuhkan suatu pembelajaran yang komprehensif dimana lingkungan
belajar siswa didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah P
autentik termasuk pendalaman materi suatu pelajaran, bekerja secara mandiri
J
dan pada akhirnya menghasilkan karya nyata (Kokom Komala Sari)
B
L

pembelajaran berbasis proyek yakni model pembelajaran yang berbasis proyek atau
kegiatan agar tercapai kompetensi sikap, pengetahuan serta keterampilan.
Pembelajaran ini selain siswa memahami suatu hal tetapi juga dapat menghasilkan
produk yang bermakna dan bermanfaat (Fathurahman 2016 : 119)

8 8
Tujuan Model PjBL
P
J
B
L
Siswa memperoleh kebermaknaan langsung bagi kehidupan sehari-hari

Siswa bisa berkreasi, berinovasi dan mengembangkan potensinya, pribadi/kelompok

Potensi siswa lebih teroptimalkan, tidak hanya intelektual. Sosial, Emosional & Spritual

Siswa juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya


di dalam mengelola dan memanfaatkan sumber, bahan, dan potensi-potensi
lingkungan, masyarakat, dan budayanya untuk menjadi sesuatu yang bermakna bagi
dirinya dan orang lain (kehidupan bersama)

9 9
(Kosasih 2014:98)
10

Kekurangan & Kelebihan

Meningkatkan Kolaborasi
butuhkan Biaya yg cukup banyak

Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah


merlukan waktu yang panjang

Meningkatkan keterampilan mengelola sumber


yak peralatan yang dibutuhkan
Mendorong siswa lebih aktif
Kemungkinan siswa tak aktif di kelompok
Pengalaman belajar yang lebih kompleks & Nyata
Tidak bisa memahami topik secara keseluruhan
Membuat suasana belajar menyenangkan

10
11

Teacher Centered Learning

Model pembelajaran Teacher Centered Learning adalah model pembelajaran dimana


pada model ini guru sebagai tenaga pendidik berperan menjadi seorang ahli
yang menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik (Hutasoit, 2021)

T
C
L

TCL adalah sebuah model pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana guru
Memgang kendali oenuh dalam oembelajaran sebagai pemberi informasi utama.
Didalam setting model pembelajaran TCL, motivasi siswa dalam belajar lebih banyak
Ekstrinsik karena bertumpu pada reward dan punisment yang diberikan oleh guru
(Salay,2019)

11
T
C
Teacher Centered Learning L

Melalui beberapa pendapat diatas dapat saya artikan bahwa teacher centered learning
adalah suatu sistem pembelajaran dimana guru atau dosen adalah seseorang yang
menjadi pusat dari kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi satu arah.
Dan dalam pelaksanaannya ilmu di transfer secara cepat dari guru kepada siswa secara
drill sehingga daya serap dari siswa lemah karena hanya menjadi objek dan pendengar
dari guru

12 12
13

Kekurangan & Kelebihan

Informasi dapat diberikan ke sejumlah besar siswa


Guru mengendalikan, tidak ada partisipasi

Pengajar mengendalikan sepenuhnya


Terjadi komunikasi satu arah

Metode assesmen cepat dan mudah


Tidak kondusif utk terjadinya critical thingking
Mimbar utama bagi pengajar
Mendorong pembelajaran Pasif
Materi sampai dgn baik dan menimbulkan stimulus
Suasana tidak optimal utk belajar secara efektif

13
T
C
Teacher Centered Learning L

Paulo Freire, (2002 ) juga memberikan kritik terhadap pendidikan yang “Teacher Centered Program”
: Menurutnya sistem tersebut dapat menurunkan martabat manusia. Dan ia menggambarkan sistem
Tersebut bersifat :

a. Guru Mengajar, murid diberi pelajaran


b. Guru mengetahui pelajaran, murid tidak
c. Guru berfikir, murid difikirkan
d. Guru berbicara, murid mendengarkan
e. Guru mengenakan disiplin, murid yang dikenakan
f. Guru berbuat, murid melihat
g. Guru memilih isi program, murid menyesuaikan
h. Guru adalah SUBJEK, Murid adalah OBJEK

14 14
M
B
K
Kurikulum Merdeka Belajar M

Merdeka Belajar

MBKM atau Merdeka Belajar kampus merdeka terdiri dari dua konsep yaitu “Merdeka
Belajar” dan “Kampus Merdeka” didalam satu program. Merdeka Belajar adalah
program kebijakan baru dari Kemendikbud RI yang dicetuskan oleh Mendikbud
Nadiem Makarim.

Transformasi pendidikan melalui salah satu langkah untuk mewujudkan SDM Unggul
Indonesia yang memiliki Profil pelajar Pancasila. Merdeka Belajar ditujukan untuk
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah seperi SMP/SMA/SMK/Sederajat.

15 15
(Tono Supriatna Nugraha, 2022)
M
B
K
Kurikulum Merdeka Belajar M

Merdeka Belajar

Menurut beberapa pendapat (Ainia, 2020; Kurniawan et al., 2020; Noventari, 2020;
Wahdani & Burhanuddin, 2020), dikatakan bahwa konsep merdeka belajar sejalan
dengan cita-cita Ki Hajar Dewantara yang berfokus pada kebebasan untuk belajar
secara kreatif dan mandiri, sehingga mendorong terciptanya karakter jiwa merdeka.
Hal ini dikarenakan siswa dan guru dapat mengeksplorasi pengetahuan dari sekitarnya.

16 16
M
B
K
Kurikulum Merdeka Belajar M

1. Mengganti USBN menjadi Assesmen Kompetensi

2. Mengganti UN menjadi Assesmen Kompetensi Minimum & Survey Karakter

3. Perampingan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4. Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (Zonasi)

17
17
4 Pokok Kebijakan Merdeka Belajar
M
B
K
Kurikulum Merdeka Belajar M

1. Magang Bersertifikat

2. Studi Independen

3. Kampus Mengajar

4. Pertukaran Mahasiswa Merdeka

5. Membangun Desa

6. IISMA

7. Membangun Desa

8. Proyek Kemanusiaan

18 Program Kampus Merdeka 18


M
B
K
Hakikat Hasil Belajar M

1. Ranah Afektif

2. Ranah Kognitif

3. Ranah Psikomotorik

19 3 Ranah Hasil Belajar 19


M
B
K
Kerangka Konseptual M

Siswa

Teacher Centered Project Based Learning


Learning

Hasil Belajar

1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotorik

Dibandingkan

Efektivitas Model Pembelajaran


20 Kerangka Konseptual 20
Hipotesis

Ho : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar setelah


diterapkan model pembelajaran project based learning
pada mata pelajaran Gambar Teknik SMK N 5 Medan

Ha : terdapat peningkatan hasil belajar setelah


diterapkan model pembelajaran project based learning
pada mata pelajaran Gambar Teknik SMK N 5 Medan

21 Hipotesis Penelitian 21
Metode Penelitian

Juni – Juli 2023

SMK N 5 Medan, Jl Timor No 36, Gaharu, Kec Medan Timur

Sampel diambil dengan cara isidental sampling, yaitu kelas X 1 dan X


2 TITL dimana tidak perbedaan tiap kelas

22
Desain Penelitian

Kelompok Kelas Pre Test Perlakuan Pos Test


Eksperimen X TITL A Q1 X Q2
Kontrol X TITL B Q1   Q2

Adapun tujuan dari penggunaan metode penelitian eksperimen ini adalah untuk
mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
setelah dilakukannya treatmen atau tindakan berupa model pembelajaran berbasis
proyek atau project based learning

23
Alur pelaksanaan penelitian

Memilih dan Merumuskan Masalah

Memilih subjek dan instrumen pengukuran

Memilih desain penelitian

Kelompok Kontrol Kelompok experimen


Eksperimen
Tes awal Tes awal

Teacher Centered Learning Project based learning

Tes akhir Tes akhir

Analisis Data

Menarik kesimpulan
24
Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

1. Teknik Awal & Akhir (Kognitif)


1. Teknik Tes
2. Lembar Observasi ( Afektif)
2. Teknik Non Tes
3. Lembar Observasi ( Psikomotorik)

25
Uji Instrumen Reliabilitas Instrumen

Rumus menentukan kevalidan suatu instrumen


(Suharsimi Akunto, 2012)
Reliabilitas Cronbach Alpha
Hasil Belajar Cronbach’s Alpha N Of Items
Ranah Kognitif 0,760 26
Ranah Afektif 0,836 30
Ranah Psikomotorik 0,423 10

26
Indeks Kesukaran Soal Daya Beda

Keterangan
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul keterangan:
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
D = daya pembeda butir
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta k. atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta k. bawah yang menjawab benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

27
Teknik Analisis Data

Analisis deskriptif adalah analisis data yang menggunakan data kuantitatif yang
berbentuk angka-angka disertai data kualitatif untuk melengkapi dan menyertai
gambaran dari analisis data kuantitatif. (Suharsomo Akunto, 2013)

Analisis deskriptif yang ada dalam penelitian ini meliputi simpangan baku, rerata,
modus, median, skor maksimum, skor minimum, dan presentase. Data hasil penelitian
disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami seperti dalam bentuk tabel dan
histogram.

28
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai