Anda di halaman 1dari 7

(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA

Volume 13 Number 2 Oktober 2022


Page 522-528/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

META ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN ABAD 21

1
Az-Zahra Aulia Karomatunnisa, 2Jamilla Agustin Ummu Sholih, 3Nida Hanifah, 4Prihantini
1,2,3,4
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail korespondensi: jamillaags27@upi.edu

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran project based
learning dalam meningkatkan keterampilan abad ke-21. Adapun metode penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif yang berdasarkan kepustakaan. Sumber yang didapatkan dari berbagai macam
bahan bacaan seperti buku, artikel, jurnal, dan kepustakaan lainnya. Adapun sumber yang digunakan
bersifat relevan dengan pembahasan. Model pembelajaran project based learning adalah salah satu model
berbasis proyek, dimana siswa lebih banyak aktif dalam proses pembelajaran. Siswa akan diberikan
sebuah proyek dalam proses pembelajarannya bersifat kelompok. Keterampilan abad 21 merupakan
keterampilan yang harus dimiliki pada era revolusi industri 4.0 yang menuntut para generasinya untuk
menjadi sumber manusia yang berkualitas, kreatif, inovatif, dan kritis. Pembelajaran berbasis project ini
salah satu jalan untuk menghadapi dan mempersiapkan generasi pada abad 21. Model ini nantinya mampu
membentuk keterampilan yang sesuai dengan era revolusi industri 4.0. Pembelajaran berbasis project ini
dilengkapi juga dengan pendekatan saintifik. Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin banyak
model pembelajaran salah satunya adalah model pembelajaran project based learning yang dapat
diterapkan oleh para pengajar sebagai salah satu usaha dalam mempersiapkan generasi abad 21.
Kata kunci: Model Pembelajaran, Project Based Learning, Keterampilan Abad 21

Abstract : This study aims to determine the effectiveness of the project based learning model in improving
21st century skills. The research method uses a qualitative approach based on the literature. Sources
obtained from various kinds of reading materials such as books, articles, journals, and other literature.
The sources used are relevant to the discussion. The project-based learning model is one of the project-
based models, where students are more active in the learning process. Students will be given a project in
the group learning process. 21st century skills are skills that must be possessed in the era of the industrial
revolution 4.0 which requires its generations to become quality, creative, innovative, and critical human
resources. This project-based learning is one way to face and prepare generations in the 21st century.
This model will later be able to form skills that are in accordance with the era of the industrial revolution
4.0. Project-based learning is also equipped with a scientific approach. Along with the times and more
and more learning models, one of which is a project-based learning model that can be applied by
teachers as an effort to prepare the 21st century generation.
Keywords: Learning models, Project based learning, 21st century skills

.
SUBMIT: 30 Mei 2022 REVIEW: 2 Agustus 2022 ACCEPTED: 10 Agustus 2022

522
10.26418/j-psh.v13i2.54755
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 522-528/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

PENDAHULUAN berpikir kritis yang tergolong sebagai bagian


Ilmu pengetahuan, teknologi, dan dari kemampuan berpikir tingkat tinggi, guna
informasi telah maju dengan kecepatan yang menghadapi berbagai persoalan di era
sangat tinggi di abad kedua puluh satu, globalisasi yang semakin pelik. Keterampilan
mengakibatkan perubahan dalam cara orang tersebut akan mengajarkan peserta didik
bekerja dan hidup. Saat ini sumber daya bagaimana pemecahan masalah, pengambilan
manusia digantikan oleh robot dan bantuan keputusan, dan mengidentifikasi jawaban atau
pengembangan teknologi informasi, oleh solusi yang tepat untuk tantangan. Hal ini juga
sebab tersebut kepentingan terhadap sumber didukung oleh pandangan Partnership for the
daya manusia untuk tugas sehari-hari semakin 21st Century (dalam Rahmayanti, 2017), yang
berkurang dari tahun ke tahun. Di lain sisi menyoroti berpikir kritis termasuk ke dalam
menurut Antonenko, P. D., Jahanzad, F., & berbagai kemampuan belajar serta perubahan
Greenwood (2014) berpikir, berkomunikasi, yang diperlukan untuk mendidik peserta didik
dan berinteraksi dalam pengaturan kelompok dalam menghadapi isu-isu global.
menjadi syarat yang besar yang harus Peserta didik tidak hanya diharuskan
didapatkan atau dimiliki oleh sumber daya untuk menyelesaikan proyek atau memperoleh
manusia. Sebagai akibat dari tuntutan nilai yang sangat tinggi, tetapi mereka juga
perubahan zaman tersebut istilah “21st century diharuskan untuk mempunyai kemampuan
skills” atau kemampuan abad ke-21 semakin berpikir kritis, mengingat kondisi pendidikan
populer. saat ini yang sangat memerlukan penerus
Kemampuan abad ke-21 adalah generasi baru yang terampil dan kritis
persyaratan baru untuk kebutuhan abad ke-21 (Munthe, 2019). Salah satu pendekatannya
(Griffin, P., McGaw, B., & Care, 2012). adalah dengan memakai paradigma mengajar
Kemampuan abad 21, menurut Silva (dalam yang lebih terfokus pada peserta didik,
Sugiarti, 2017), adalah kemampuan yang sehingga memungkinkan untuk membangun
meliputi inovasi, keuletan, dan pemecahan kemampuan berpikir kritis dan menangani
masalah, serta interaksi kelompok yang kesulitan yang seringkali dijumpai di
efektif. kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan hal
Menurut BSNP (dalam Rahmayanti, tersebut sangat dibutuhkan sebuah cara agar
2017) di abad ke-21 ini peserta didik persoalan dapat terpecahkan. Model mengajar
diharuskan serta diwajibkan mempunyai seperti apa yang sekiranya cocok untuk
kemampuan berpikir kreatif (creative meningkatkan atau merangsang kemampuan
thinking), berpikir kritis dan pemecahan abad 21 (4C) pada peserta didik.
masalah (critical thinking and problem
solving), berkomunikasi (communication), dan METODE
berkolaborasi (collaboration) Kemampuan Suatu tujuan penelitian dapat tercapai
tersebut dikenal sebagai 4C. Namun faktanya bergantung pada metode penelitian yang
dari beberapa hasil penelitian, keterampilan digunakan atau dipilih. Informasi atau
abad 21 tersebut terihitung masih rendah pada kebenaran yang disajikan di dalam penelitian
peserta didik di Indonesia. Dalam proses dapat dengan mudah dipertanggungjawabkan,
pembelajaran, peserta didik hanya dituntut jika sebuah penelitian memakai metodologi
pada pemahaman ide-ide dan menyelesaikan yang benar. Metode penelitian merupakan
masalah secara matematis. Dalam hal ini strategi yang digunakan untuk menekuni topik
peserta didik tidak dididik dalam proses yang sedang dipelajari untuk mencapai sebuah
belajar dan menerapkan informasi, akibatnya tujuan serta hasil yang diinginkan. Pada
mereka hanya mengingat konsep, teori, dan kesempatan kali ini peneliti menggunakan
prinsip tanpa memahaminya. metode kualitatif atau pendekatan deskriptif.
Selain memperoleh pengetahuan, proses Menurut Musianto (dalam Fauziyyah dan
belajar pun setidaknya juga harus mencakup Kuswanto, 2020), riset yang dilakukan dengan
pengembangan bakat kreatif dan pemikiran cara kualitatif adalah prosedur meneliti serta
kritis, karakter yang kuat, keterampilan dalam menafsirkan fakta, hipotesis, atau pengamatan
menggunakan informasi serta komunikasi. aktual di lapangan yang dievaluasi secara
Peserta didik harus memiliki kecakapan

523
10.26418/j-psh.v13i2.54755
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 522-528/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

deskriptif atau tanpa menggunakan proyek ini dikerjakan dalam berkelompok.


perhitungan berbasis angka. Ketika mereka akan memecahkan sebuah
Proses dalam meneliti kajian ini dimulai permasalahan, dalam prosesnya akan ada
dengan menentukan judul yang relevan. bentuk rasa kerja sama. Kemudian, kreativitas
Peneliti kemudian mencari data dari berbagai para peserta didik akan tumbuh dalam proses
sumber studi kepustakaan, termasuk buku, menyelesaikan. Kegiatan proyek ini sangat
literatur, catatan, dan laporan yang berkaitan sering digunakan oleh para pengajar dalam
dengan subjek yang ada. Teknik tersebut kegiatan pembelajaran.
dipakai untuk mendapatkan dasar-dasar dan Selain itu juga pembelajaran berbasis
sudut pandang secara tertulis dengan meneliti proyek dapat meningkatkan hasil belajar
banyak literatur yang terkait dengan subjek peserta didik. Menurut (Susanto, 2013), hasil
yang sedang dipertimbangkan. Setelah belajar adalah segala perubahan yang dapat
mencari data, peneliti selanjutnya terjadi pada peserta didik baik berupa aspek
mengkombinasikan atau menggabungkan data kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai
yang di dapat yang kemudian akan didapatkan bentuk hasil dari kegiatan pembelajaran yang
sebuah hasil serta kesimpulan. dilakukan. Pembelajaran berbasis proyek ini
dapat meningkatkan kreativitas peserta didik.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kreativitas ini muncul ketika peserta didik
Model Pembelajaran Project Based akan menyelesaikan atau menemukan sendiri
Learning proyek yang diselesaikan secara berkelompok.
Dalam pembelajaran berbagai macam Kreativitas adalah kemampuan seseorang
strategi yang digunakan oleh pendidik. Salah dalam menghasilkan sesuatu yang berbeda
satunya adalah model pembelajaran Project secara mandiri, sesuatu yang dihasilkan dapat
Based Learning atau pembelajaran berbasis berupa hal baru atau yang sudah ada (Slameto,
proyek. Kegiatan proyek tersebut dilakukan 2011). Kreativitas adalah salah satu proses
oleh peserta didik dan dibantu atau dibimbing mental yang mengarah pada kemampuan
oleh pengajar. Menurut Suparno pembelajaran seseorang dalam berfikir secara orisinil
berbasis proyek adalah pembelajaran yang (Kristin, 2016).
mengarahkan peserta didik dalam bekerja Langkah-langkah model pembelajaran
sama dengan kelompok tujuannya untuk berbasis proyek (Hartono, D. P., & Asiyah,
melakukan proyek secara bersamaan, 2018) adalah a) menentukan rencana,
kemudian hasilnya akan disajikan di depan menentukan rencana atau proyek ini dapat
teman sekelas (Surya, A, P, 2018). Proyek berupa tugas secara langsung atau masalah
Based Learning adalah kegiatan pembelajaran yang harus dipecahkan, b) merancang susunan
yang memberikan peserta didik kesempatan penyelesaian, susunan langkah kegiatan yang
untuk melakukan kerja proyek, bahwa peserta diselesaikan dalam mengerjakan tugas, c)
didik ditugaskan untuk menyelesaikan sebuah menyusun agenda pelaksanaan proyek,
proyek sesuai dengan apa yang dipelajari susunan meliputi menyusun jadwal sesuai
(Sanjaya, 2010). tahapan untuk menyelesaikan tugas atau
Sedangkan menurut Buck Institute For proyek tersebut sesuai dengan rencana
Education (dalam Trianto, 2014), sebelumnya, d) menyelesaikan proyek dengan
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis fasilitas dan arahan dari pembimbing.
proyek melibatkan peserta didik dalam Pelaksanaan pembelajaran project based
kegiatan pembelajaran bertujuan untuk learning ini mampu meningkatkan motivasi
memecahkan masalah ataupun memberikan belajar peserta didik, keterampilan motivasi
peserta didik kesempatan untuk dapat belajar, keterampilan peserta didik dalam
mengekspresikan kreativitas agar bisa mengatur sumber belajar dan mendorong
meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa untuk lebih aktif (Setiawan, Wardani,
peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek 2021).
ini merupakan salah satu strategi dan model Pembelajaran berbasis proyek salah satu
dalam kegiatan pembelajaran yang dapat model pembelajaran yang
mengasah kreativitas siswa. Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik
pelaksanaannya sendiri pembelajaran berbasis yang menjadi titik acuannya pada sebuah

524
10.26418/j-psh.v13i2.54755
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 522-528/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

konsep dan prinsip inti sebuah disiplin, perlu dimiliki peserta didik untuk
memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, menghadapi dunia kerja dan kehidupan di
memecahkan masalah, dan tugas lainnya yang abad ke-21 adalah, Memiliki daya imajinasi
bermakna untuk menghasilkan produk nyata yang baik dan rasa ingin tahu, mampu
(Winangun, I,M, 2021). Selain itu juga mengakses dan menganalisa informasi,
pembelajaran berbasis proyek/ project based mampu melakukan komunikasi dengan efektif
learning menggunakan pendekatan student baik secara tertulis maupun oral, ketangkasan
center. Pusat pembelajaran sepenuhnya dan kemampuan beradaptasi, inisiatif dan
dilakukan oleh peserta didik sedangkan berjiwa entrepreneur, kolaborasi dan
pengajar/guru hanya mengarahkan dan kepemimpinan, dan kemampuan berpikir kritis
membimbing dalam menyelesaikan proyek serta pemecahan masalah. Dan keterampilan
tersebut. Student center ini memberikan abad 21 yang sudah sangat umum di telinga
kebebasan untuk peserta didik dalam masyarakat adalah The 4C Skills yaitu,
menyelesaikan proyek tersebut. Sehingga tidak pemecahan masalah, berpikir kritis,
ada batasan untuk peserta didik dalam berkomunikasi, metakognisi, inovasi dan
mengungkapkan pendapat atau menyelesaikan kreatif, berkolaborasi, literasi informasi, dan
proyek tersebut. Hasil dari proyek tersebut yang lainnya.
terkadang dari pemikiran peserta didik yang Dalam membentuk siswa atau generasi
out of the box. Sehingga, dengan begitu yang memiliki keterampilan abad 21 sangatlah
pembelajaran berbasis proyek ini dapat diperlukan peran guru. Karena ketika guru
melatih para peserta didik dalam berpikir dapat melakukan pembelajaran dengan tepat
kritis, kreatif, dan inovatif. untuk karakter siswa dan sesuai dengan
keterampilan abad 21, maka bukan tidak
Keterampilan Abad 21 mungkin siswa di generasi abad 21 ini dapat
Era revolusi 4.0 adalah sebuah era yang dengan mudah untuk memenuhi kriteria
menandai adanya abad ke-21. Dengan semakin sumber daya manusia yang berkualitas seperti
pesatnya kemajuan yang terjadi pada zaman, tuntutan era revolusi industri 4.0. Menurut
maka semakin banyak pula perubahan yang Kristiawan, dkk dalam Khasanah dan
terjadi di setiap aspek dalam kehidupan Herina yang dikutip oleh (Mardhiya, 2021)
manusia, termasuk aspek pendidikan. Abad mengemukakan bahwa pendidikan adalah
ke-21 ini menuntut para generasinya untuk upaya pendidik dalam mengembangkan
menjadi manusia yang berkualitas, maka dari potensi peserta didiknya, baik berupa cipta,
itu mereka diharuskan memiliki pribadi yang karsa dan fisik agar potensi tersebut dapat
berkarakter dan juga inovatif (Mardhiya, berfungsi dalam kehidupannya. Maka dari itu
2021). Keterampilan adalah kemampuan dasar peserta didik harus diarahkan pada hal-hal
yang harus dikembangkan, diasah dan dilatih yang mereka minati dan guru maupun orang
terus menerus agar berpotensi dalam tua harus mendukungnya. Karena ketika
melakukan sesuatu hal. Dan keterampilan juga seorang anak melakukan hal yang dia minati,
sangatlah dipengaruhi oleh karakter manusia dan didukung oleh orang-orang sekitarnya
ketika diajarkan oleh orang tuannya. Menurut maka mereka akan lebih semangat lagi dalam
Litasari (dalam Mardhiya, 2021) memaparkan menjalankannya, dan lebih kreatif dan
bahwa Pendidikan karakter yang orang tua inovatif.
berikan kepada anak berupa teladan dalam Saavendra dan opfer dalam Zubaidah
bersikap jujur, ikhlas, benar, adil, dan nilai- yang dikutip oleh (Mardhiya, 2021)
nilai karakter lainnya, sangatlah penting merekomendasikan prinsip-prinsip untuk
dimiliki oleh setiap generasi abad 21 di era mengajarkan keterampilan abad ke-21: (1)
revolusi industri 4.0 ini. Karena dengan Meningkatkan kreativitas siswa; (2)
karakter dasar inilah para generasi abad 21 Memanfaatkan teknologi untuk mendukung
dapat memenuhi tuntutan era revolusi industri pembelajaran; (3) Menggalakan kerja sama
4.0 sebagai sumber manusia yang berkualitas. tim; (4) Memperbaiki kesalahpahaman secara
Wagner & Change leadership Group langsung; (5) Mengajarkan bagaimana belajar
dalam Zubaidah yang dikutip oleh (Mardhiya, untuk belajar; (6) Mendorong transfer
2021) memaparkan bahwa keterampilan yang pembelajaran; (7) Mengembangkan

525
10.26418/j-psh.v13i2.54755
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 522-528/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

kemampuan berpikir yang lebih tinggi dan tetapi peserta didik sendiri yang
lebih rendah untuk mendorong pemahaman menemukannya (Dewi, 2015).
dalam konteks yang berbeda; (8) Mengajar Menurut Stearns (dalam Dewi, 2015),
dengan disiplin; (9) Melakukan pembelajaran menyatakan bahwa dengan pembelajaran
yang relevan dengan ‘big picture’. berbasis proyek dapat meningkatkan peserta
didik dalam keterampilan maupun
Meningkatkan Keterampilan Abad 21 pengetahuan dengan mata pelajaran sains dan
Melalui Pembelajaran Project Based cenderung dapat menerima segala informasi
Learning yang didapatkan dalam pembelajaran. Selain
Pembelajaran berbasis tugas saat ini itu juga, pembelajaran berbasis proyek ini
menjadi sebuah alternatif dalam menghadapi sangat erat hubungannya dengan dunia nyata.
abad ke 21. Dalam mendukung keterampilan Pembelajaran dalam konteks nyata dapat
abad 21 pembelajaran berbasis tugas ini salah menghasilkan pembelajaran yang lebih
satu model pembelajarannya. Pembelajaran bermakna dan relevan. Peserta didik dapat
berbasis tugas merupakan salah satu mengaplikasikannya di dalam kehidupan.
pendekatan yang inovatif dan menerapkan Dalam menghadapi abad ke 21.
berbagai strategi yang mengarahkan pada abad Tentunya, pembelajaran project based learning
ke 21. Pada proyek based learning ini menurut ini dapat memberikan sebuah pengalaman bagi
beberapa peneliti memiliki hal yang serupa peserta didik melalui sebuah proyek yang
dalam penggunaannya dengan keterampilan dilakukan dan diintegrasikan dalam mata
yang ada di dalam abad 21. Peserta didik pada pelajaran. Pembelajaran berbasis proyek ini
abad 21 dituntut untuk dapat menguasai juga menerapkan scientific approach.
keterampilan yang ada pada abad 21 Menurut (Winangun, I,M, 2021),
(Handajani, S., Pratiwi, H., 2018). Adapun pembelajaran berbasis proyek dengan
keterampilan yang harus dimiliki dalam abad menerapkan pendekatan scientific approach
21 adalah cara berpikir menurut Dewi (2015) dapat mengembangkan potensi peserta didik
sebagai berikut : baik critical thinking, communication,
a. Cara berpikir harus kreatif dan inovatif, collaboration, dan creativity sesuai dengan
kritis, memecahkan masalah, mengambil tuntutan pembelajaran abad 21. Sejalan
keputusan dan belajar untuk belajar. dengan hal itu pembelajaran proyek sangat
b. Cara bekerja harus bisa bekerjasama dan mengembangkan keterampilan yang
berkomunikasi dengan baik. dibutuhkan untuk menghadapi abad 21.
c. Yang harus dikuasai adalah pengetahuan Dan dalam penerapan model
umum dan keterampilan TIK. pembelajaran berbasis proyek ini, maka akan
d. Memiliki sikap tanggung jawab secara lebih baik jika disertai dengan media
pribadi atau sosial dan sadar akan budaya pembelajaran audio visual, karena abad 21
serta kompetensi. merupakan abad yang banyak menggunakan
Hal tersebut diatas yang diperlukan teknologi dalam kehidupan sehari-harinya,
dalam mengahadapi abad ke 21. Dalam begitu juga dalam proses pendidikannya.
pembelajaran berbasis proyek juga Seperti yang dikemukakan oleh Yusuf dalam
menerapkan hal tersebut. Dalam kegiatan Lestari (yang dikutip oleh Fhabella, A dan
pembelajaran peserta didik menyelesaikan Kuntari, 2022) bahwa Teknologi Pendidikan
sebuah proyek dengan berkelompok. Kegiatan adalah suatu proses sistematis untuk
tersebut akan mengasah keterampilan, membantu memecahkan masalah dalam proses
kreativitas, berpikir kritis dan rasa tanggung pembelajaran. Penggunaan media audio visual
jawab peserta didik tersebut. Dalam penelitian ini pun sangat bermanfaat dalam merubah
yang dilakukan oleh Bell menghasilkan bahwa tingkah laku siswa menjadi lebih termotivasi
pembelajaran berbasis proyek peserta didik dalam belajar (Fhabella, A dan Kuntari, 2022).
akan memperoleh pemahamannya melalui Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh
sebuah pertanyaan yang membuat peserta (Mu’minin, MI dan Humaisi, 2021). Institut
didik penasaran dan pertanyaan tersebut Agama Islam Negeri Ponorogo dalam
biasanya tidak langsung dijawab oleh guru jurnalnya yang berjudul “Pemanfaatan Media
Pembelajaran Audio-Visual dalam

526
10.26418/j-psh.v13i2.54755
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 522-528/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa pada didik perlu dibekali keterampilan-keterampilan


Mata Pelajaran IPS Terpadu, diperoleh hasil yang ada pada abad 21. Keterampilan berpikir
bahwa siswa akan lebih termotivasi dalam kritis, kreatif, inovatif, dan dapat menciptakan
pembelajaran yang menggunakan media audio hal baru. Salah satu penerapan keterampilan
visual. Maka pembelajaran di abad 21 dengan tersebut ada pada model pembelajaran project
model Proyek Based Learning akan tepat jika based learning dengan pendekatan saintifik.
dipasangkan dengan media pembelajaran Bahwa, pembelajaran berbasis proyek dapat
audio visual. melatih keterampilan abad 21 kepada peserta
Salah satu bentuk keterampilan yang didik. Sehingga, pengajar atau guru dapat
perlu dan ada dalam abad 21 adalah menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran.
kreativitas. Peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran perlu mengasah kreativitasnya. DAFTAR RUJUKAN
Dalam pembelajaran based learning peserta Antonenko, P. D., Jahanzad, F., &
didik diasah untuk mampu kreatif dalam Greenwood, C. (2014). Fostering
menyelesaikan tugas atau proyek yang Collaborative Problem Solving And
diberikan. Begitu juga, dengan pengerjaan 21st Century Skills Using The DEEPER
yang dilakukan secara berkelompok dapat Scaffolding Framework. Journal of
meningkatkan keterampilan kreativitas dan College Science Teaching, 43(6), 79–
inovasi. Dari beberapa peneliti menyebutkan 88.
bahwa pembelajaran project based learning Dewi, F. (2015). Proyek Buku Digital : Upaya
dapat meningkatkan kreativitas dan berpikir Peningkatan Keterampilan Abad 21
kritis peserta didik dalam pembelajaran Calon Guru Sekolah Dasar Melalui
dengan penerapan pembelajaran berbasis Model Pembelajaran Berbasis Proyek.
tugas. Penelitian yang dilakukan oleh Metodik Didaktik, 9(2).
(Setiawan, Wardani, 2021) mengatakan bahwa Fauziyyah dan Kuswanto. (2020).
adanya sebuah peningkatan kreativitas peserta Menciptakan Tenaga Pendidik PAUS
didik dan mengalami peningkatan yang tinggi. yang Berkompeten Sejalan dengan
Hal itu, juga sebagai bentuk melatih peserta Teori Ki Hajar Dewantara. Jurnal
didik dalam menghadapi masalah, diskusi AUDI, 5(1).
untuk memecahkan masalah, memecahkan Fhabella, A dan Kuntari, S. (2022).
masalah, dan menanggapi terhadap masalah Pemanfaatan Media Pembelajaran
tersebut. (Audio-Visual) Dalam Mata Pelajaran
Keterampilan yang ada di dalam proyek Sosiologi Berdasarkan Teori Belajar
based learning ini sangat dibutuhkan dalam Behavioristik Pada Peserta Didik.
menghadapi keterampilan abad 21. Namun, Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan
bukan hanya satu-satunya model pembelajaran Humaniora, 13(2), 214–221.
yang bisa digunakan dalam meningkatkan Griffin, P., McGaw, B., & Care, E. (2012).
keterampilan abad 21 saja. Tetapi sebagai Assessment And Teaching Of 21st
salah satu yang dapat digunakan dalam Century Skills. Dordrecht: Springer.
kegiatan pembelajaran di kelas untuk Handajani, S., Pratiwi, H., & M. (2018). The
meningkatkan keterampilan abad 21. 21 st Century Skills with Model
Eliciting Activities on Linear Program.
SIMPULAN Journal of Physics: Conference Series,
Perkembangan zaman yang terus 1008(1), 1–7.
menerus berubah, sehingga pendidikan juga Hartono, D. P., & Asiyah, S. (2018). PjBL
mengalami atau mengikuti sebuah Untuk Meningkatkan Kreativitas
perkembangan itu. Pendidikan pastinya terus Mahasiswa : Sebuah Kajian Deskriptif
mengalami perubahan. Semakin lama semakin Tentang Peran Model Pembelajaran
berat tugas yang perlu dilakukan. Salah PJBL Dalam Meningkatkan. Jurnal
satunya, menyiapkan generasi yang dapat Dosen Universitas PGRI Palembang,
menghadapi perubahan dan tantangan pada 2(1), 1–11.
abad 21. Peserta didik tentunya menjadi tokoh Kristin, F. (2016). Analisis Model
utama dalam proses pembelajaran. Peserta Pembelajaran Discovery Learning

527
10.26418/j-psh.v13i2.54755
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 522-528/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Surya, A, P, D. (2018). Penerapan Model


Siswa SD. Jurnal Pendidikan Dasar Pembelajaran Project Based Learning
Perkhasa, 2(1). (PjBL) Untuk Meningkatkan Hasil
Mardhiya, R. dkk. (2021). Pentingnya Belajar dan Kreatifitas Siswa Kelas III
Keterampilan Belajar di Abad 21 SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga.
sebagai Tuntutan dalam Pengembangan Jurnal Pesona Dasar, 6(1).
Sumber Daya Manusia. Lectura: Jurnal Susanto. (2013). Teori Belajar dan
Pendidikan., 12(1), 29–40. Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Mu’minin, MI dan Humaisi, M. (2021). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Pemanfaatan Media Pembelajaran Trianto. (2014). Mendesain Model
Audio Visual Dalam Mengembangkan Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia
Pelajaran Ips Terpadu. Jurnal Ilmiah Group.
Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, Winangun, I,M, A. (2021). Project Based
1(1), 1–12. Learning : Strategi Pelaksanaan
Munthe, Y. (2019). PENGAJARAN UNTUK Praktikum IPA SD Dimasa Pandemi
MENINGKATKAN BERFIKIR KRITIS Covid-19. Edukasi : Jurnal Pendidikan
SISWA. Dasar, 2(1).
Rahmayanti, E. (2017). Penerapan Problem Yusuf. (2022). Pemanfaatan Media
Based Learning dalam Meningkatkan Pembelajaran (Audio-Visual) Dalam
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Mata Pelajaran Sosiologi Berdasarkan
Didik pada Pembelajaran Pendidikan Teori Belajar Behavioristik Pada Peserta
Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas Didik. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan
XI SMA. Prosiding Konferensi Humaniora, 13(2), 214–221.
Nasional Kewarganegaraan III.
Yogyakarta: Universitas Ahmad
Dahlan.
Saavendra dan opfer. (2021). Pentingnya
Keterampilan Belajar di Abad 21
sebagai Tuntutan dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Lectura: Jurnal
Pendidikan., 12(1), 29–40.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Group.
Setiawan, Wardani, P. (2021). Peningkatan
Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Menggunakan Pendekatan
Project Based Learning. Jurnal
Basicedu, 5(4).
Slameto. (2011). Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Metode Pembelajaran Make
a Match berbantu Media Gambar Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Dasar Universitas Sebelas Maret, 4(2).
Sugiarti, T. (2017). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Dengan Strategi Reading
Infusion Untuk Meningkatkan
Keterampilan Abad Ke-21 (4C) Siswa
SMK Pada Materi Suhu Kalor.
Universitas Pendidikan Indonesia.

528
10.26418/j-psh.v13i2.54755

Anda mungkin juga menyukai