Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RUTIN

MK. KEWIRAUSAHAAN
PRODI S1 PSPF A 20 - FMIPA

TUGAS RUTIN
“Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir”
Dosen Pengampu :
Dr. Karya Sinulingga M.Si
Rajo Hasim Lubis M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 4 Kewirausahaan

Joshua Pratama Tarigan (4203321005)


Gabriella Florensia Simamora (4203121011)
Mutia Fadillah (4203121019)
Nasrani Agnesia Aslidia Sijabat (4203121036)
Syifa Annisa Sirait (4201121001)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................................... iv

BAB I ............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Makalah ....................................................................................................... 3

BAB II ............................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

2.1 Defenisi dan Konsep Kewirausahaan....................................................................... 3

2.2 Wirausahawan Dilahirkan atau Diciptakan? ............................................................ 3

2.3 Motivasi Berwirausaha............................................................................................. 4

2.4 Manfaat Wirausaha .................................................................................................. 5

2.5 Keuntungan dan Kerugian Wirausaha ..................................................................... 5

2.6 Kewirausahaan Eksistensial ..................................................................................... 6

2.7 Langkah-langkah memulai wirausaha...................................................................... 8

BAB III ........................................................................................................................ 10

PENUTUP .................................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10

ii | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


3.2 Saran ....................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11

iii | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas rutin dengan judul
“Konsep kewirausahaan sebagai konteks pilihan karir”. Tugas rutin ini disusun
sebagai salah satu tugas mata kuliah yaitu “Kewirausahaan”.

Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Kuliah


Kewirausahaan yang diampukan oleh Bapak Dr. Karya Sinulingga M.Si dan
Rajo Hasim Lubis M.Pd. Dengan adanya tugas ini diharapkan dapat mempermudah
saya dan pembaca dalam memahami mata kuliah Kewirausahaan.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas rutin ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat meminimalisir segala keterbatasan,
kekurangan dan memperlancar penulisan. Penulis berharap semoga tugas rutin ini
dapat berguna bagi perkembangan ilmu pada masa yang akan datang.

Medan, 17 Februari 2022

Penulis

iv | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi
sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah


atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.


Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Pembelajaran wirausaha di universitas adalah salah satu dari solusi yang


dapat diambil untuk menghilangkan jumlah pengangguran dari mahasiswa
sehingga siswa setelah lulusan dapat membuka kegiatan baru, tetapi dengan
tawaran setidaknya pengusaha, mereka memiliki pengaturan kewirausahaan
Intuisi yang dapat digunakan yang digunakan sebagai tidak terserap dalam
pekerjaan yang ada.

1 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


Beberapa manfaat yang dapat diperoleh melalui berwirausaha yang mungkin
saja sulit atau bahkan tidak dapat diperoleh jika memilih berkarir atau bekerja pada
lembaga/instansi milik orang lain atau pemerintah.Manfaat tersebut terdiri dari
manfaat agi diri sendiri dan bagi masyarakat, sebagaimana yang diuraikan berikut
ini: a.Memiliki kebebasan untuk mengaktualisasikan potensi diri yang dimiliki
Banyak wirausahawan yang berhasil mengelola usahanya karena menjadikan
keterampilan/hobbynya menjadi pekerjaannya.Dengan demikian dalam
melaksanakan aktifitas pekerjaannya dengan suka cita tanpa
terbebani.Berwirausaha menjadikan diri kita memiliki kebebasan untuk
menentukan nasib sendiri dengan menentukan dan mengontrol sendiri keuntungan
yang ingin dicapai dengan tanpa batas.Dengan penentuan manfaat yang harus
dicapai, kami juga memiliki kebebasan untuk bertindak untuk membuat perubahan
yang kami percaya penting untuk mencapai hal ini.Jika kita bisa mulai
menanamkan dalam hati kita bahwa berwirausaha akan membawa manfaat bagi
diri kita sendiri dan bagi masyarakat, bersama dengan manfaat lain yang akan
datang, mungkin kita akan termotivasi untuk memulai berwirausaha. Mencari
alasan untuk tidak memulai sebenarnya merupakan hambatan motivasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Kewirausahaan?

2. Apakah Wirausahawan Dilahirkan atau Diciptakan?

3. Apa saja motivasi dalam melakukan Kewirausahaan ?

4. Apakah saja manfaat Wirausaha?

5. Apakah saja keuntungan dan kerugian dalam Wirausaha?

6. Apakah Pendekatan yang bisa digunakan pembelajaran kewirausahaan


kepada mahasiwa?

7. Apa saja Langkah-langkah memulai kewirausahaan bagi mahasiwa?

2 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


1.3 Tujuan Makalah
Setelah membaca dan mempelajari materi ini, Diharapkan pembaca
memahami betapa penting kewirausahaan dan konsep kewirausahaan eksistensial
sebagai jalur aktualisasi potensi dirinya.

3 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi dan Konsep Kewirausahaan


Kewirausahaan (enterpreneurship) berasal dari bahasa Perancis yaitu
entreimpresare yang artinya melakukan (take) dalam arti wirausaha adalah orang
yang melaksanakan kegiatan organisasi dan pengaturan. berjuang untuk
menemukan bisnis baru, sistem produksi baru, pasar baru, atau sumber daya baru
untuk mengatasi kejenuhan bisnis yang ada. Arti kata wirausaha berbeda-beda
menurut para ahli atau sumber referensi, karena terdapat perbedaan aksen. Richard
Cantillon (1725) mendefinisikan kewirausahaan sebagai orang yang mengambil
risiko selain mereka yang memberikan modal. Inilah sebabnya mengapa definisi
Cantillon lebih menekankan pada bagaimana seseorang mengatasi risiko atau
ketidakpastian. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Blaudeu (1797)
bahwa kewirausahaan adalah orang yang menghadapi resiko, merencanakan,
mengawasi, mengatur dan memiliki. Demikian pula, Albert Shapero (1975)
mendefinisikan konsumsi inisiatif yang bertujuan mengatur mekanisme sosial-
ekonomi dan untuk menyelesaikan risiko kegagalan.

Definisi yang berbeda yang telah maju, tanpa mengurangi berbagai pendapat,
dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah kemauan dan kemampuan
seseorang untuk menangani berbagai risiko dengan mengambil inisiatif yang
bertujuan menciptakan harmonik baru melalui penggunaan. Berbagai kombinasi
sumber daya untuk Berikan layanan terbaik kepada semua pemangku kepentingan
(pemangku kepentingan) dan untuk mendapatkan manfaat yang sesuai.

2.2 Wirausahawan Dilahirkan atau Diciptakan?


Apakah wirausaha itu lahir (born) yang mengantarkan seseorang memiliki
bakat eksternal untuk menjadi wirausaha atau sebaliknya wirausaha itu dibentuk
atau dicetak (dia dibuat) pada dasarnya terkait dengan pengembangan pendekatan,
yaitu pendekatan klasik. pendekatan dan studi peristiwa Pendekatan klasik
menjelaskan bahwa kewirausahaan dan sifat bawaan atau karakter seseorang yang
bawaan dan menjadi wirausaha tidak dapat dipelajari, sedangkan pendekatan studi
peristiwa menjelaskan bahwa dapat diciptakan faktor lingkungan yang

3 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


menghasilkan kewirausahaan atau dengan kata lain kewiraswastaan.

Hakikat entrepreneurship adalah fitrah bahwa pendapat para ahli dengan


menggunakan pendekatan klasik memang sudah lama diterima, memiliki model
dan proses.Selain dua pendapat dengan pendekatan yang berbeda ini, pendapat
yang lebih moderat tidak berfungsi. Baginya, tidak salah jika ada yang mengklaim
bahwa jika Anda ingin mempelajari semangat kewirausahaan, tidak perlu
mengandalkan bakat, tetapi hal terpenting adalah memiliki kehendak yang kuat dan
motivasi untuk mulai belajar kewirausahaan.

2.3 Motivasi Berwirausaha


Salah satu kunci untuk berhasil menjadi wirausahawan adalah keberadaan
motivasi kuat untuk wirausahawan yang sangat signifikan dalam hidupnya, maka
ia akan bertarung lebih kuat untuk berhasil.

Jika berbicara tentang motivasi berwirausaha, setidaknya ada enam


“tingkat” motivasi berwirausaha dan masing-masing tentunya memiliki indikator
keberhasilan yang berbeda, yaitu:

1. Motivasi material, mencari nafkah untuk memperoleh pendapatan atau


kekayaan.

2. Motivasi rasional-intelektual, mengenali peluang dan potensialitas pasar,


menggagas produk atau jasa untuk meresponnya.

3. Motivasi emosional-ekosistemik, menciptakan nilai tambah serta


memelihara kelestarian sumberdaya lingkungan.

4. Motivasi emosional-sosial, menjalin hubungan dengan atau melayani


kebutuhan sesama manusia.

5. Motivasi emosional-intrapersonal (psiko-personal), aktualisasi jatidiri


dan/atau potensipotensi diri dalam wujud suatu produk atau jasa yang
layak pasar.

6. Motivasi spiritual, mewujudkan dan menyebarkan nilai-nilai


transendental, memaknainya sebagai modus beribadah kepada Tuhan.

4 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


2.4 Manfaat Wirausaha

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh melalui berwirausaha yang mungkin


saja sulit atau bahkan tidak dapat diperoleh jika memilih berkarir atau bekerja pada
lembaga/instansi milik orang lain atau pemerintah.Manfaat tersebut terdiri dari
manfaat bagi diri sendiri dan bagi masyarakat yaitu Memiliki kebebasan untuk
mengaktualisasikan potensi diri yang dimiliki.

Banyak wirausahawan yang berhasil mengelola usahanya karena menjadikan


keterampilan/hobbynya menjadi pekerjaannya. Dengan demikian dalam
melaksanakan aktifitas pekerjaannya dengan suka cita tanpa
terbebani.Berwirausaha menjadikan diri kita memiliki kebebasan untuk
menentukan nasib sendiri dengan menentukan dan mengontrol sendiri keuntungan
yang ingin dicapai dengan tanpa batas.

Dengan penentuan manfaat yang harus dicapai, kami juga memiliki


kebebasan untuk bertindak untuk membuat perubahan yang kami percaya penting
untuk mencapai hal ini.Jika kita bisa mulai menanamkan dalam hati kita bahwa
berwirausaha akan membawa manfaat bagi diri kita sendiri dan bagi masyarakat,
bersama dengan manfaat lain yang akan datang, mungkin kita akan termotivasi
untuk memulai berwirausaha. Mencari alasan untuk tidak memulai sebenarnya
merupakan hambatan motivasi.

2.5 Keuntungan dan Kerugian Wirausaha


Menurut Ilik (2010), terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang
mengambil pilihan menjadi seorang wirausahawa di antaranya :

• Keuntungan :

1. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat


wirausaha memposisikan seseorang menjadi “bos” yang memiliki
kehendak terhadap kontrol bisnisnya. Hal ini juga didukung
dengan pendapat Robert T. Kiyosaki yang menyatakan bahwa
pada dasarnya perspektif menjadi seorang wirausaha adalah
pilihan karena mencari sebuah kebebasan.

2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi Peluang untuk

5 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan
keuntungan sangat memotivasi wirausaha.

3. Kontrol finansial (Pengawasan keuangan). Bebas dalam


mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.

4. Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan


kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja. Hal ini
dikarenakan target entrepreneur adalah masyarakat kelas
menengah dan bawah, maka entrepreneur memiliki peran penting
dalam proses trickling down effect.

• Kerugian Kewirausahaan :

1. Pengorbanan personal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja


dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk
kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan
untuk kegiatan bisnis.

2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi


bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan
dan pelatihan.

3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena


wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keuangan
milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan
relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.

2.6 Kewirausahaan Eksistensial


Pendekatan pembelajaran kewirausahaan bagi siswa dapat diorientasikan
pada konsep kewirausahaan eksistensial. Konsep ini menitikberatkan pada
pemahaman kewirausahaan yang menitikberatkan pada pemenuhan pribadi dan
potensi pribadi sebagai pembelajar kewirausahaan. Kata eksistensial dalam hal ini
memiliki tiga arti, yaitu:

(1) Keberadaan manusia itu sendiri, atau cara tertentu manusia menjalani
hidupnya.

6 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


(2) Makna hidup

(3) Perjuangan manusia untuk menemukan makna konkret dalam hidup,


dengan kata lain, keinginan untuk menemukan makna dalam hidup.

Suryana (2005) mendefinisikan kewirausahaan eksistensial sebagai jalur


memperbarui potensi otonom (bakat, sikap, pengetahuan, keterampilan) untuk
menciptakan "dunia besok" lebih baik daripada "dunia sekarang" menghasilkan
produk / layanan yang bekerja untuk meningkatkan kualitas manusia hidup dan
menyajikannya di level dan lokasi yang dapat diakses untuk pengguna (konsumen)
membutuhkan dan mengontrol konsekuensi penerimaan yang masuk akal untuk
diri mereka sendiri dan pemangku kepentingan dan mengendalikan dampak ke arah
positif bagi masyarakat setempat, komunitas kewirausahaan dan perusahaan
lingkungan global dan entitas perusahaan sebagai simpul komunitas para
pemangku kepentingan.

Dengan defenisi tersebut, kewirausahaan eksistensial dilandasi dengan


beberapa asas, yaitu:

a. Asas Fungsi Kekhalifahan Manusia. Tuhan telah mendelegasikan


wewenang pengelolaan Bumi kepada manusia untuk menciptakan nilai
tambah bagi keseluruhan penghuninya, serta telah melengkapi setiap
manusia dengan potensi fitrahnya masing-masing.

b. Asas Nilai-nilai Terpadu. Produk yang diciptakan wirausaha merupakan


pewujudan dan pembawa nilai (“kebajikan”) tertentu, yang dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan dan peningkatan kualitas kehidupan sesama
manusia.

c. Asas Efektivitas Pelayanan. Wirausaha menciptakan sistem


penyampaian produk serta jasa-jasa pendukungnya hingga pengguna
dapat menjangkaunya dan memanfaatkannya secara efektif.

d. Asas Profitabilitas yang Adil. Profit merupakan syarat dan indikator


keberhasilan usaha, perlu terdistribusi secara adil antar stakeholders,
karena itu tidak harus mencapai tingkat maksimum.

e. Asas Sustainabilitas. Wirausaha mengendalikan dampak lingkungan dari

7 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


usahanya agar tidak merusak (negatif), dan bahkan berusaha menciptakan
dampak positif (pelestarian sumberdaya alam).

f. Asas Bisnis sebagai Simpul Komunitas. Wirausaha tidak membatasi


kiprahnya hanya pada transaksi-transaksi bisnis semata, tapi berlanjut
dengan merajut komunitas internal maupun komunitas eksternal antar
stakeholders.

2.7 Langkah-langkah memulai wirausaha

Berikut ini ditampilkan beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan


apabila seorang mahasiswa ingin memulai wirausaha.

1. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan
pengetahuan di dalamnya.

2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.

3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.

4. Jaga kredibilitas dan brand image.

Selain point di atas, kiat memulai wirausaha juga dapat diadopsi menurut
seorang pakar bisnis sekaligus motivator yaitu Tum Desem Waringin. Berikut ini
adalah Langkah--langkah teknis yang dapat dilakukan untuk memulai bisnis :

1. Bangun Ide bisnis dengan menulis Impian dan hobby kita.

2. Berikan alasan yang sangat kuat untuk mewujudkan mimpi tersebut.

3. Mulai lah untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan bertindak dan cari
tema yang tepat dan tulis misi / Langkah pencapaian dan tuangkan
menjadi konsep usaha yang jelas

4. Lakukan riset baik di internet maupun di kenyataan sehari-hari, Visi dan


Misi yang kita tulis harus terdefinisi dengan jelas, specific dan
marketabel sesuai bidangnya.

5. Tuliskan dan rancang strategi yang akan dijalankan

8 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


6. Gunakan faktor pengungkit OPM (Other People’s Money) Modul
Pembelajaran Kewirausahaan 22 OPE (Other People’s Experience) OPI
(Other People Idea) OPT (Other People’s Time) OPW (other People’s
Work)

7. Cari pembimbing (pilih yang sudah sukses di bidang tersebut), untuk


pembanding dan mengurangi resiko kegagalan dalam melakukan
langkah-langkah pencapaian goal tersebut.

8. Buatlah sebuah TEAM yang kompak untuk membantu mewujudkan goal


tersebut T = Together E = Everybody A = Achieve M = Miracle

9. Optimalkan jaringan, relasi dan network yang kita punya untuk mencapai
goal/visi kita tersebut.

10. Buat jaringan baru yang tak terhingga dengan membuat relasi dan
silaturahmi sebanyak-banyaknya.

11. Gunakan alat bantu untuk mempercepat pencapaian misal website,


jejaring sosial, advertisement, promosi, dll

12. Buat system yang ideal untuak bisnis tersebut. S=Save, Y=Your, S=Self,
T=Timing, E=Energy, M=Money Data membuktikan bahwa, 94%
kegagalan usaha karena system bukan orangnya perbanyak
menggunakan 5W = Why Why Why Why Why dan 5H = How How How
How How.

9 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
kewirausahaan adalah kemauan dan kemampuan seseorang untuk menangani
berbagai risiko dengan mengambil inisiatif yang bertujuan menciptakan harmonik
baru melalui penggunaan. Berbagai kombinasi sumber daya untuk Berikan
layanan terbaik kepada semua pemangku kepentingan (pemangku kepentingan)
dan untuk mendapatkan manfaat yang sesuai. Salah satu kunci untuk berhasil
menjadi wirausahawan adalah keberadaan motivasi kuat untuk wirausahawan
yang sangat signifikan dalam hidupnya, maka ia akan bertarung lebih kuat untuk
berhasil.

Mengingat besarnya manfaat yang dapat diperoleh melalui kewirausahaan


terutama untuk memperbaiki kualitas hidup individu dan dan kualitas
berkehidupan, maka kewirausahaan perlu tetap dipelihara sebagai salah satu
alternatif pilihan karir atau misi untuk mengisi hidup secara bermakna. Menjadi
wirausahawan memang tidaklah mudah sebagimana kita mengucapkannya, namun
dengan bersedia menjadi pembelajar kewirausahaan setidaknya dapat membantu
untuk memperoleh modal awal mengenal kewirausahaan beserta seluruh
aspekaspeknya yang dapat dijadikan dasar untuk memilih kewirausahaan sebagai
alternatif karir masa depan.

3.2 Saran
Disarankan kepada seluruh pembaca yang nantinya akan memulai
berwirausaha untuk meniru dan mampu meneladani sikap, sifat, dan lain-lain. dari
apa yang tertulis pada pembahasan bab di atas. Seorang wirausahawan menghadapi
suatu resiko, karena dari proses resiko itu sendiri maka akan membawa sesuatu
yang buruk, tetapi juga semangat, kerja keras, keuletan dan sikap pantang
menyerah yang dibutuhkan seorang wirausahawan untuk terus berkarya dengan
usaha yang dikelolanya.

10 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir


DAFTAR PUSTAKA

Rukka, R. M. (2011). BUKU AJAR KEWIRAUSAHAAN-1. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Tinggi, D. J. (2013). KEWIRAUSAHAAN. Jakarta: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

11 | Konsep Kewirausahaan Sebagai Konteks Pilihan Karir

Anda mungkin juga menyukai