Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

TEORI-TEORI DALAM KEWIRAUSAHAAN

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Kewirausahaan pada semester empat.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Adhitya Chanif Indrha Putra H0917001
Ainaya Nurrachma Hakim H0917006
Alifa Sekar Jannah H0917013
Aloysia Mega Buaton H0917015
Anita Rizmi Sari H0917020

ILMU TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya lah
Makalah Kewirausahaan ini dapat tersusun. Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai
kewajiban penulis untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Kewirausahaan.
Kami penulis menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak ditemukan
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar ketika penulis akan menyusun makalah
berikutnya tidak ditemukan kesalahan yang sama kembali. Akhirnya, penulis berharap agar
makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semuanya.

Surakarta, 13 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.……………………………………….
KATA PENGANTAR.………………………………………
DAFTAR ISI..……………………………………………….

I.BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…..………………………………………………………
B. Rumusan Masalah.……………………………………………………...
C. Tujuan.……..……………………………………………………………
D. Manfaat……………...………………………..………………………....
II. BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………....
A. Kewirausahaan.……..……………………………………………………
B. Teori Peluang dan Tanggapan.……..…………………………………...
C. Teori Ekonomi.……..…………………………………………………...
D. Teori Psikologi.……..……………………………………………..........
E. Teori Sosiologi.……..…………………………………………………...
F. Teori Perilaku.……..…………………………………………………….
III. BAB III. KESIMPULAN…………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA.……………………………………………………......
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ekonomi suatu bangsa dapat diwujudkan salah satunya melalui
kewirausahaan yang kuat dan nyata dari masyarakatnya. Salah satu faktor yang
menyebabkan suatu negara menjadi maju adalah ketika umlah wirausahawan yang terdapat
di negara tersebut berjumlah 2% dari populasi penduduknya (McClelland, 2000; dalam
Modul Kewirausahaan, 2013). Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Menjadi seorang wirausaha (entrepreneur) adalah alternatif yang bijaksana,
selain dapat menciptakan lapangan kerja sendiri, juga dapat membantu orang lain. Apabila
usahanya maju maka dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat membantu lebih
banyak orang.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon
pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan
ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan
sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha
kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. Kewirausahaan di Indonesia dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang. Dalam pengembangan kewirausahaan di kenal beberapa teori yang
mendasari suatu aktifitas kewirausahaan. Pada makalah ini dijelaskan teori kewirausahaan,
yakni teori peluang dan tanggapan, Teori Ekonomi, Teori Psikologis, Teori Sosiologi serta,
teori perilaku.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja teori-teori yang medasari aktifitas kewirausahaan?


2. Apa yang dimaksud dengan teori peluang dan tanggapan dalam
kewirausahaan?
3. Apa yang dimaksud dengan teori ekonomi dalam kewirausahaan?
4. Apa yang dimaksud dengan teori psikologis kewirausahaan?
5. Apa yang dimaksud dengan teori sosiologi dalam kewirausahaan?
6. Apa yang dimaksud dengan perilaku dalam kewirausahaan?

C. TUJUAN

1. Mampu memahami teori-teori dalam kewirausahaan.


2. Mampu mengetahui tentang teori peluang dan tanggapan dalam
kewirausahaan
3. Mampu mengetahui tentang teori ekonomi dalam kewirausahaan
4. Mampu mengetahui tentang teori psikologis dalam kewirausahaan
5. Mampu mengetahui tentang teori sosiologis dalam kewirausahaan
6. Mampu mengetahui tentang teori perilaku dalam kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEWIRAUSAHAAN
Richard Cantillon (1775) mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self-employment). Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35)
wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi
pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta
pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap
mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya
baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan
usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan
mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau
melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya. Menurut A. Pekerti dalam Riani (2005) membagi kewirausahaan
dalam dua pola seperti yang digambarkan dibawah ini:
POLA TANGGAPAN POLA PELUANG
Karakteristik perorangan Kebutuhan Ekonomi
Karakteristik kelompok Kebutuhan Teknologi

PERILAKU WIRAUSAHA
Mendirikan Mengembangkan

HASIL USAHA PERUSAHAAN


Tepat Guna
B. TEORI PELUANG DAN TANGGAPAN
Entrepreneurship tidak dimulai dari produk, namun dimulai dari adanya
peluang usaha yang dapat didefinisasikan sebagai keadaan yang menguntungkan
yang menciptakan kebutuhan atau konsep bisnis baru (Moris, 1998 dalam Kodrat,
2015). Kemudian menurut Pekerti dalam Riani (2005) menyatakan bahwa,
berwirausaha memiliki dan senantiasa melibatkan dua unsur pokok, yaitu
mengenai peluang dan mengenai bagaimana tanggapan atas adanya peluang
tersebut. Teori kewirausahaan dibedakan atas dua golongan besar, yaitu teori yang
mengutamakan peluang usaha (yang umumnya dianut para ahli ekonomi) yang
kemudian disebut teori peluang; dan teori yang mengutamakan tanggapan orang
terhadap peluang tersebut (yang pada umumnya dianut oleh para ahli sosiologi dan
psikologi) yang kemudian disebut teori tanggapan.
Peluang usaha adalah pertemuan antara kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan penawaran produk atau jasa. Peluang usaha menunjukkan potensi dari
konsumen, pengguna, pendapatan, dan penghematan biaya yang merupakan fakta.
Tanggapan berupa sikap yang diambil guna memanfaatkan peluang yang telah ada
sehingga memberikan keuntungan kepada pelaku yang bersangkutan (Kodrat,
2015)

C. TEORI EKONOMI

D. TEORI PSIKOLOGI

E. TEORI SOSIOLOGI

F. TEORI PERILAKU
Wesper memandang perilaku wirausaha sebagai kerja. Ia menyimpulkan
bahwa keberhasilan seseorang wirausaha bergantung dari :
a. Pilihan tempat kerjanya sebelum memulai sebagai wirausaha
b. Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
c. Kepiawaian dalam mengamalkan manajemen yang tepat.
Ducker memandang kewirausahaan sebagai perilaku, bukan sebagai sifat
kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada konsep dan
teori, bukan intuisi. Hal ini dikarenakan kewirausahaan dapat dipelajari dan
dikuasai secara sistematik dan terencana. Ducker menyarankan tiga unsur perilaku
untuk mendukung berhasilnya praktek kewirausahaan yakni adalah:
a. Inovasi (bertujuan)
b. Manajemen-wirausaha
c. Strategi-wirausaha
Menurut Ducker dasar pengetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya
cara baru memanfaatkan sumber daya untuk menciptakan kekayaan. Inovasi dapat
dikejar dan diusahakan secara sengaja dan tidak hanya bergantung dari datangnya
ide/ilham. Untuk membuahkan inovasi kita memperhatikan perubahan-perubahan
yang terjadi disekitar kita secara sistematis. Ini menyangkut kepekaan dan
keterampilan diagnostik, dua macam kemampuan yang bisa dipelajari dan dilatih.
Orang yang mendirikan perusahaan harus paham mengenai manajemen dan
cara mengamalkannya. Manajemen kewirausahaan mengutamakan empat hal:
a. Fokus dasar
b. Antisipasi kebutuhan keuangan
c. Menyiapkan dan menyusun tim manajemen puncak, jauh sebelum
diperlukan
d. Penentuan peran pendiri dalam hubungannya dengan orang lain.
Selain itu, terdapat 4 strategi wirausaha yang diperlukan sehingga ia mampu
menempatkan diri dalam pasar:
a. Pemimpin yang dominan dalam pasar
b. Imitasi kreatif
c. Monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus
d. Menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk dan jasa
baru.
Teori perilaku berbeda dengan teori-teori yang dibicarakan sebelunnya
karena mengutamakan kemampuan yang bisa dipelajari dan dikuasai sendiri oleh
orang yang mau menjadi wirausaha. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya
seorang wirausaha tidak terutama ditentukan oleh faktor-faktor diluar kuasa
dirinya, melainkan sebagian besar ditentukan oleh wirausahawan itu sendiri.
Berpangkal dari teori perilaku, kita bisa berupaya mengembangkan
wirausaha dengan keyakinan bahwa kewirausahaan bisa dipelajari dan dikuasai.
Teori perilaku dibatasi oleh warisan sosial dan keturunan. Kewirausahaan adalah
pilihan kerja, pilihan karier. Jadi untuk mengembangkan wirausaha kita bisa
menciptakan peluang ekonomi dan peluang belajar kewirausahaan secara sengaja
dan terencana.

Anda mungkin juga menyukai