Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Kewirausahaan pada semester empat.
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Adhitya Chanif Indrha Putra H0917001
Ainaya Nurrachma Hakim H0917006
Alifa Sekar Jannah H0917013
Aloysia Mega Buaton H0917015
Anita Rizmi Sari H0917020
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya lah
Makalah Kewirausahaan ini dapat tersusun. Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai
kewajiban penulis untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Kewirausahaan.
Kami penulis menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak ditemukan
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar ketika penulis akan menyusun makalah
berikutnya tidak ditemukan kesalahan yang sama kembali. Akhirnya, penulis berharap agar
makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semuanya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.……………………………………….
KATA PENGANTAR.………………………………………
DAFTAR ISI..……………………………………………….
I.BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…..………………………………………………………
B. Rumusan Masalah.……………………………………………………...
C. Tujuan.……..……………………………………………………………
D. Manfaat……………...………………………..………………………....
II. BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………....
A. Kewirausahaan.……..……………………………………………………
B. Teori Peluang dan Tanggapan.……..…………………………………...
C. Teori Ekonomi.……..…………………………………………………...
D. Teori Psikologi.……..……………………………………………..........
E. Teori Sosiologi.……..…………………………………………………...
F. Teori Perilaku.……..…………………………………………………….
III. BAB III. KESIMPULAN…………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA.……………………………………………………......
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ekonomi suatu bangsa dapat diwujudkan salah satunya melalui
kewirausahaan yang kuat dan nyata dari masyarakatnya. Salah satu faktor yang
menyebabkan suatu negara menjadi maju adalah ketika umlah wirausahawan yang terdapat
di negara tersebut berjumlah 2% dari populasi penduduknya (McClelland, 2000; dalam
Modul Kewirausahaan, 2013). Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Menjadi seorang wirausaha (entrepreneur) adalah alternatif yang bijaksana,
selain dapat menciptakan lapangan kerja sendiri, juga dapat membantu orang lain. Apabila
usahanya maju maka dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat membantu lebih
banyak orang.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon
pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan
ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan
sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha
kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. Kewirausahaan di Indonesia dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang. Dalam pengembangan kewirausahaan di kenal beberapa teori yang
mendasari suatu aktifitas kewirausahaan. Pada makalah ini dijelaskan teori kewirausahaan,
yakni teori peluang dan tanggapan, Teori Ekonomi, Teori Psikologis, Teori Sosiologi serta,
teori perilaku.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PERILAKU WIRAUSAHA
Mendirikan Mengembangkan
C. TEORI EKONOMI
D. TEORI PSIKOLOGI
E. TEORI SOSIOLOGI
F. TEORI PERILAKU
Wesper memandang perilaku wirausaha sebagai kerja. Ia menyimpulkan
bahwa keberhasilan seseorang wirausaha bergantung dari :
a. Pilihan tempat kerjanya sebelum memulai sebagai wirausaha
b. Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
c. Kepiawaian dalam mengamalkan manajemen yang tepat.
Ducker memandang kewirausahaan sebagai perilaku, bukan sebagai sifat
kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada konsep dan
teori, bukan intuisi. Hal ini dikarenakan kewirausahaan dapat dipelajari dan
dikuasai secara sistematik dan terencana. Ducker menyarankan tiga unsur perilaku
untuk mendukung berhasilnya praktek kewirausahaan yakni adalah:
a. Inovasi (bertujuan)
b. Manajemen-wirausaha
c. Strategi-wirausaha
Menurut Ducker dasar pengetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya
cara baru memanfaatkan sumber daya untuk menciptakan kekayaan. Inovasi dapat
dikejar dan diusahakan secara sengaja dan tidak hanya bergantung dari datangnya
ide/ilham. Untuk membuahkan inovasi kita memperhatikan perubahan-perubahan
yang terjadi disekitar kita secara sistematis. Ini menyangkut kepekaan dan
keterampilan diagnostik, dua macam kemampuan yang bisa dipelajari dan dilatih.
Orang yang mendirikan perusahaan harus paham mengenai manajemen dan
cara mengamalkannya. Manajemen kewirausahaan mengutamakan empat hal:
a. Fokus dasar
b. Antisipasi kebutuhan keuangan
c. Menyiapkan dan menyusun tim manajemen puncak, jauh sebelum
diperlukan
d. Penentuan peran pendiri dalam hubungannya dengan orang lain.
Selain itu, terdapat 4 strategi wirausaha yang diperlukan sehingga ia mampu
menempatkan diri dalam pasar:
a. Pemimpin yang dominan dalam pasar
b. Imitasi kreatif
c. Monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus
d. Menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk dan jasa
baru.
Teori perilaku berbeda dengan teori-teori yang dibicarakan sebelunnya
karena mengutamakan kemampuan yang bisa dipelajari dan dikuasai sendiri oleh
orang yang mau menjadi wirausaha. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya
seorang wirausaha tidak terutama ditentukan oleh faktor-faktor diluar kuasa
dirinya, melainkan sebagian besar ditentukan oleh wirausahawan itu sendiri.
Berpangkal dari teori perilaku, kita bisa berupaya mengembangkan
wirausaha dengan keyakinan bahwa kewirausahaan bisa dipelajari dan dikuasai.
Teori perilaku dibatasi oleh warisan sosial dan keturunan. Kewirausahaan adalah
pilihan kerja, pilihan karier. Jadi untuk mengembangkan wirausaha kita bisa
menciptakan peluang ekonomi dan peluang belajar kewirausahaan secara sengaja
dan terencana.