Disusun Oleh :
LUPITASARI ( 2016031037 )
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah dan inayah serta nikmat diantaranya adalah nikmat sehat, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kewiraushaan dengan ruang lingkup
pembahasan “Karakter, ciri-ciri umum, dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan“. Adapun
tujuan dibuatnya tugas makalah ini selain untuk mendapatkan nilai tugas tetapi juga
agar dapat meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai kewirausahaan dan mahasiswa
pada khususnya dalam memahami dan mengerti dan memahami karakter ciri umum
dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas
makalah ini tapi dengan semangat dan kegigihan yang kami lakukan serta dorongan,
arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga kami mampu
menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan baik.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
kewirausahaan sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Salam Sukses
(Kelompok 1)
2
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL…………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….4
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………...21
Soal-Soal……………………………………………………………..22
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada makalah ini di jelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri, karakteristik dan
nilai-nilai kewirausahaan.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas maka tim penulis dapat
merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara
lain:
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ketika teori ekonomi memasuki masa neoklasikal, peran wirausaha tidak lagi
mendapat perhatian khusus. Wirausaha saat itu hanya dianggap sebgai factor produksi
yang tergolong tetap (fixed factor), di mana pemusatan teori saat itu berada pada
pengelolaan sumber daya (Eatwell et. al., 1988).
1. Maggil (1991)
Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut dengan ‘creative
destruction’ terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha
akan menghancurkan keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian
menciptakan keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi
tersebut.
wirausahaan merupakan suatu proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru
(kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi ).
6
Tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi
masyarakat. Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan proses
penciptaankesejahteraan /kekayaan dan nilai tambah, melalui penelusuran dan
penetasan gagasan tersebut menjadi realitas
4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
7
kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-
peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan
dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan
selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering
dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang
yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya
menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan,
inovasi dan cara-cara baru.
8
BAB III
PEMBAHASAN
KARAKTERISIK WATAK
Sumber : Geoffrey G.Meredith, et al. Kewirausahaan :Teori dan Praktik Ed.5.hal. 5-6
9
Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:6-7)
mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut :
Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan
selalu mawas diri.
Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat,
artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun yang
terlalu tinggi.
High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
Seorang wirausaha selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha
optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya, wirausaha melakukan sesuatu
hal secara tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain.
Nilai prestasi merupakan hal yang justru membedakanantara hasil karyanya sebagai
wirausaha dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan.
10
2. Memiliki prespektif kedepan
b) Akio Morita, pendiri dan pemilik Sony Corp. menciptakan “Walkman” dari
hasil perspektifnya terhadap masa depan, yaitu impiannya untuk menciptakan
sebuah tape recorder yang dilengkapi dengan headphones dan berbentuk
kecil sehingga mudah dibawa kemanapun.
seorang wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inivasi yang lebih
nonwirausaha. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan
olehnya dan wirausaha mampu membuat hasil inovasinya menjadi permintaan,
contohnya : Menjelang tahun 2000, ada sekelompok ornag yang menjad kaya raya
karena hasil menjual “tha millennium bug”. Puluhan juta dolar bergulir di industry
computer dan teknologi hanya karena ide ini. Peranti lunak baru, jasa konsultasi
teknologi computer, bahkan Hollywood pun berhasil membuat ide ini menjadi
industry hiburan yang menghasilkan puluhan juta dolar.
11
konsumen, manajemen arus kas, system pengendalian, dan sebagainya. Inovasi adalah
kreatifitas yang diterjemahkan menjadi sesutau yang di implementasikan dan
memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki.
Menurut Sony Sugema, terdahap tiga hal yang harus dimiliki olehseorang
wirausaha yang sukses, yaitu mimpi, kerja keras, dan ilmu.
Ilmu disertai kerja keras namun tanpa impian bagaikan perahu yang berlayar
tanpa tujuan. Impian disertai ilmu namun tanpa kerja keras seperti seorang pertapa.
Impian disertai kerja keras, tanpa ilmu, ibarat berlayar tanpa nakhoda, tidak jelas arah
yang akan dituju. Sering kali orang berhenti diantara sukses dan kegagalan. Namun,
seorang wirausaha harus menancapkan komitmen yang kuat dalam pekerjaannya,
karena jika tidak akan berakibat fatal terhadap segala sesuatu yang telah dirintisnya.
Ide dan perilaku seorang wirausaha tidak terlepas dati tuntutan tanggung jawan.
Oleh karena itulah komitmen sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga mampu
melahirkan taggung jawab. Indicator orang yang bertanggung jawab adalah
berdisiplin, penuh komitmen, bersungguh-sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan
konsisten, misalnya :
1. Staff bagian keuangan malas membuat laporan rutin secara tepat waktu
sehingga menyulitkan pengukuran kinerja perusahaan.
7. Memiliki Kemandirian
Orang yang mandiri adalah orang tidak suka mengandalkan orang lain namun
justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri. Intinya
adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa harus diatur oleh orang
lain.
12
Untuk menjadi seorang wirausaha mandiri, haus memiliki berbagai jenis modal.
Ada tiga jenis modal utama yang menjadi syarat, yaitu :
2. Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal
usaha dan modal kerja, jaringan sosial serta jalur permintaan, penawaran, dan
lain sebagainya.
Seorang wirausaha harus berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang
dihadapinya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan. Berani
mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan kunci awal
dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap risiko
yang akan diambil. Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak
memberikan kemungkinan berhasil. Inilah factor penentu yang membedakan
wirausaha dengan manajer. Wirausaha akan lebih dibutuhkan pada tahap awal
pengembangan perusahaan, sedangkan manajer dibutuhkan dalam mengatur
perusahaan. Inti dari tugas manajer adalah berani mengambil dan membuat keputusan
untuk meraih sukses dalam mengelola sumber daya, sedangkan inti kewirausahaan
adalah berani mengambil risiko untuk meraih peluang.
13
Seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu dalam persperktif atau dimensi
yang berlainan pada satu waktu. Bahkan ia juga harus mampu melakukan beberapa
hal sekaligus dalam satu waktu. Kemampuan inilah yang membuatnya piawai dalam
menangani berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan. Semakin tinggi kemampuan
seorang wirausaha dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus, semakin besar pula
kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif. Seorang
wirausaha senantiasa belajar, belajar dan belajar.
Bila kita berfikir kreatif, sesungguhnya masih banyak rahasia yang harus
dipecahkan oleh umat manusia dalam kehidupan ini melalui pengalaman dan
pencarian yang tiada henti akan kebenaran. Makna lain dari pernyataan ini adalah
bahwa setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan adalah bagian dan proses alami
untuk membantu kita dalam belajar, berubah, dan bertumbuh ke arah yang lebih baik.
Dalam kewirausahaan, system nilai primer pragmatic tersebut dapat dilihat dari
watak, jiwa, dan prilaku, misalnya selalu bekerja keras, tegas, mengutamakan prestasi,
keberanian mengambil resiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kualitas kerja,
komitmen dan kemampuan mencari peluang, selanjutnya nilai moralistic meliputi
keyakinan atau percaya diri, kehormatan, kepercayaan, kerja sama, kejujuran,
keteladanan dan keutamaan.
14
Pasangan system nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan nonmateri.
Penerapan masing-masing nilai sangat bergantung pada focus dan tujuan masing-
masing wirausaha.
Dari beberapa ciri di atas, terdapat beberapa nilai hakiki yang penting dari
kewirausahaan, yaitu:
Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi 1988 :33). Dalam praktik,
sikap dan kepercayaan ini merupakan sikaap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu,
kepercayaan diri memilikki nilai keyakinan, optimisme, individualisme, dan
ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996:7)
Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relative, dinamis dan banyak
ditentukan oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Orang yang percaya diri mrmiliki kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif, dan efesien. Kepercayaan diri juga
sellu ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam
melakukan pekerjaan.
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai
diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali sukses atau
berprestasi. Maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya akan semakin
maju dan berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila
terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan
15
pengalaman selama bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berpikir kritis, dan semangat berprestasi.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar
memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, seorang wirausaha yang berani
menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik ( Yuyun Wirasasmita 1994: 2). Wirausaha
adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai
kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu
wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Risiko yang
terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, risiko yang
tinggikemungkinan memperoleh sukses yang tinggi, tetpi dengan kegagalan yang
sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai risiko yang seimbang (moderat).
Dengan demikian keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai
kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan
realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-
tugasnya secara realistis.
Kepemimpinan
16
Berorientasi ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif
dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang jauh ke masa depan,
maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat
ini. Meskipun terdapat risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari
peluang dan tantangan demi pembaruan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausaha tidak cept puas dengan karsa dan karya yang sudah ada saat ini.
Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik.
17
3.4. Sikap Dan Kepribadian Wirausaha
Alex Inkeles dan David H. Smith (1974: 19-24) adalah beberapa ahli yang
mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern. Menurut Inkeles (1974: 24),
kualitas manusia modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi
modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai, dan tingkah laku dalam
kehidupan social. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu
membaca perubahan social, lebih realistis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi
pada masa kini dan masa yang akan dating bukan pada masa lalu, berencana percaya
diri, memiliki aspirasi, berpendidikan dan mempunyai keahlian, respek, hati-hati,
serta memahami produksi.
18
Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan
menerima resiko dalam mengambil keputusan dan mengahadapi
ketidakpastian
Menurut Kathlen L . Hawkin dan Peter A. Turla (1986), pola tingkah laku
kewirausahaan diatas tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut :
1. kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, displin diri,
kepercayaan diri, keberanian dalam menghadapi resiko, memiliki dorongan,
dan kemampuan kuat.
19
2) need for power (n’Pow): the need to make other behave in a way that they
would not have behaved otherwise
3) need for affiliation (n’Aff): the desire for friendly and close interpersonal
relationships
4) the desire for the prestige that comes to being a business owner.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Watak, sifat, jiwa dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku
kewirausahaan dengan ciri-ciri : (1) percaya diri, (2) beroientasi pada tugas dan hasil,
(3) berani mengambil resiko, (4) berjiwa pemimpin, (5) keorisinalan, dan (6)
berorientasi ke masa depan. Jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh pengusaha
dan berlaku dalam bidang bisnis tetapi juga dimiliki oleh setiap orang yang memiliki
jiwa kreatif dan inovatif seperti pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya
masyarakat lainnya baik secara individual maupun kelompok. Keberhasilan
berwirausaha sangat bergantung pada beberapa factor, yaitu kemauan, kemampuan,
peluang dan kesempatan.
21
1. Wirausaha merupakan ancaman pesaing baru bisa juga partner, pemasok,
konsumen/orang yang bisa diajak kerjasama adalah pengertian wirausaha menurut
ahli ...
a. Bisnisman
b. Pemodal
c. Ekonomi
d. Phsikology
e. Sosiology
2. Cash pilow quadrant yang membagi alasan keamanan dan alasan kebebasan
dikemukakan oleh ...
a. Zimmerer
b. Robert T. Kiyosaki
c. Bygrave
d. Robert David
e. Scarborough
3. Kesatuan anttara harapan, sikap, kebiasaan dan keputusan adalah pengertian dari ...
a. Attitude
b. Mindset
c. Personality
d. Habit
e. Impulsive
5. Berdasarkan nilai-nilai hakiki bahwa ciri wirausahawan sukses adalah “Percaya Diri”
dengan watak yang sesuai adalah ...
a. Suka pada tantangan
b. Mampu mengambil resiko
c. Berkepribadian mantap dan penuh optimis
d. Tekun dan tabah
e. Berjiwa solid
22
d. Memiliki motif berprestasi tinggi
e. Tanggung jawab yang besar
10. Wirausaha secara historis diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755
berawal dari bahasa...
a. Belanda
b. Jepang
c. Jerman
d. Perancis
e. Kanada
11. Tujuan utama Kewirausahaan pertama kali pada abad ke 18 ialah, kecuali ...
a. Pertumbuhan Kewirausahaan
b. Pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kretivitas.
c. Keuntungan dan Kekayaan
d. Keberhasilan dalam usaha
e. Sukses mengembangkan usaha
12. Menurut Sony Sugema, yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha sukses adalah ...
a. Usaha, Ikhtiar & Tawakal
b. Kerja Keras, Rajin & Istiqomah
c. Perjuangan & Doa
d. Mimpi, Kerja Keras & Ilmu
e. Mimpi, Kerja Keras & Tekat
23
13. Karaktristik kewirausahaan, yaitu lebih meilih resiko yang moderat, artinya selalu
menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun yang terlalu tinggi merupakan
arti dari…..
a. Confidence in their ability to success.
b. Preference for moderate risk.
c. preference for modern risk
d. High level of energy.
e. Future Orientation
14. Suatu proses yang di sebut dengan ‘creative destruction ‘ terhadapa keseimbangan
pasar, merupakan definisi dari ...
a. Raymond W.Y Kao
b. Manggil
c. Maggil
d. Faisal Afif
e. Harvey Leibenstein
24