Anda di halaman 1dari 19

KONSEP KEWIRAUSAHAAN

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas kelompok

Mata Kuliah: Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Dr. H. Sudiro M.M.

Disusun Oleh:

Annisa Yuliana Dwi Astuti (1817405097)

Annisa Nurul Fajriah (1817405096)

Arohmah (1917405116)

Fitriani (1817405107)

Nur Baeti Atik (1817405125)

Qorina Nadiatus Salamah (1817405126)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmanirrohim,

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Konsep Kewirausahaan ini tepat pada waktunya.
Makalah ini adalah materi untuk mata kuliah Kewirausahaan di Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan yang
diampu oleh Bapak Dr. H. Sudiro M.M. Kami berharap dengan adanya makalah
ini dapat memberikan sedikit kontribusi bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mengharap kepada
semua pihak atas segala saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya dengan syukur Alhamdulillah atas terselesainya makalah yang
sederhana ini, diiringi doa semoga bermanfaat bagi kami khususnya pembaca
pada umumya.

Penyusun

Purwokerto, 10 Maret 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................

A. Pengertian Kewirausahaan 2
B. Fungsi dan Manfaat Kewirausahaan 4
C. Hakekat dan Konsep Kewirausahaan 7
D. Ruang Lingkup Kewirausahaan 11
E. Proses Kewirausahaan 12

BAB III PENUTUP...............................................................................................................................

A. Kesimpulan 14

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa


Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.

Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada


dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.

Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat


kemiskinan yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk membuka lapangan
kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK
karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan
terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola piker
lulsannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri
alias menjadi wirausahawan mandiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak oang yang menafsirkan dan


memandang bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru
dilakukan ‘usahawan” atau “wiraswasta”. Pandangan tersebut tidaklah tepat,
karena jiwa dan sikap kewirausahaan (entrepreneurship) tidak hanya dimiliki oleh
usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan
bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun masyarakat umum seperti
petani, karyawan, pegawai pemerintahan, mahasiswa, guru, dan pimpinan
organisasi lainnya.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kewirausahaan?


2. Jelaskan Fungsi dan Manfaat Kewirausahaan
3. Bagaimana Hakikat dan Konsep Kewirausahaan ?
4. Jelaskan Ruang Lingkup Kewirausahaan
5. Bagaimana Proses Kewirausahaan?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan


sesuau yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa selalu aktif atau kreatif,
berdaya, bercipta, berkarya, dan bersahaja dan berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.1

Dalam jurnal yang ditulis Hardi Utomo (2010) yang berjudul “Kontribusi
Soft Skill dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan” dituliskan menurut bebrapa
ahli tentang pengertian Kewirausahaan sebagai berikut:

 Richard Cantillon (1775)

Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self employment).


Seorang kewirausahaan memberi barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi
definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko
atau ketidakpastian.

1
Safroni Isrososiawan, Peran Kewirausahaan Dalam Pendidikan, (Society Vol. 4(1), April, 2013)
Hal. 26-49

2
 Jean Baptista Say (1816)

Seorang kewirausahaan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat


produksi dan menentukan nlai dari produknya.

 Frank Knight (1921)

Kewirausahaan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan


pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahaan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan diisyaratkan
untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan
dan pengawasan.

 Joseph Schumpeter (1934)

Kewirausahaan adalah seorang innovator yang mengimplementasikan


perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa di bentuk dalam (1) memperkenalkan produk
baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru,
(3) membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan
baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru
pada suatu industry. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep
inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis saat mengkaitkannya dengan
kombinasi sumber daya.

 Penrose (1963)

Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam


sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan
kapasitas kewirausahaan.

 Israel Kirzner (1979)

Kewirausahaan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.

 Entrepreneurship Center at Miami University

3
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkan dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
resiko atau ketidakpastian.

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai kesimpulan tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup
eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut
sebagian besar berhubungan dengan pengarahan atau kombinasi inut yang
produktif. Seorang wirausahaan selalu diharuskan menghadapi resiko atau
peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif
dan inovatif.2

B. Fungsi Dan Manfaat Kewirausahaan

1. Fungsi kewirausahaan

Setiap wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai


berikut :

a. Fungsi pokok wirausaha

1. Membuat keputusan penting dan mengambil resiko.

2. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.

3. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.

4. Menghitung skala usaha yang diinginkan.

5. Menentukan permodalan yang diinginkannya.

6. Memilih dan menetapkan kriteria pegawai dan motivasinya.

7. Mengendalikan secara efektif dan efisien.

2
Hardi Utomo, Kontribusi Soft Skill Dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan, (Among Makarti
Vol. 3(1), 2012)

4
8. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input.

9. Memasarkan barang dan jasa untuk memuaskan pelanggan.

b. Fungsi tambahan wirausaha

1. Mengenali lingkungan perusahaan.

2. Mengendalikan lingkungan kea rah yang menguntungkan.

3. Menjaga lingkungan usaha agar tidak merugikan masyarakat.

4. Meluangkan dan peduli atas CSR.

5. Pemimpin industri, yang dimulai sebagai teknisi dalam satu bidang


keahlian.

6. Usahawan, yaitu orang yang menganalisis berbagai kebutuhan


masyarakat.

7. Pemimpin keuangan, orang yang sejak muda menekuni keuangan.

8. Menentukan cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan


jasa.3

2. Manfaat Kewirausahaan

a. Peluang untuk menentukan nasib anda sendiri.

Memiliki perusahaan sendiri memberikan kebebasan dan peluang bagi


para wirausahawan untuk mencapai apa yang penting baginya. Para
wirausahawan ingin “mencoba memenangkan” hidup mereka, dan
mereka menggunakan bisnis mereka utnuk mewujudkan keinginan itu.

b. Peluang untuk melakukan perubahan.

Semakin banyak wirausahawan yang memulai bisnis karena mereka


melihat peluang untuk membuat perubahan yang menurut mereka
penting. Mungkin berupa keinginan menyediakan perumahan murah

3
Sukmadi, Inovasi dan Kewirausahaan (Bandung : Humaniora Utama Press, cet-1), hlm. 18

5
yang layak untuk keluarga di negara sedang berkembang atau
mendirikan program daur ulang untuk melestarikan sumber daya bumi
yang terbatas, para wirausahawan kini menemukan cara untuk
mengombinasikan kepedulian sosial mereka dengan keinginan untuk
memperoleh kehidupan yang lebih baik.

c. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya.

Terlalu banyak orang yang merasakan bahwa pekerjaan mereka


membosankan, tidak menantang, dan tidak menarik. Akan tetapi, hal
itu tidak berlaku bagi wirausahawan. Bagi mereka, tidak banyak
perbedaan antara bekerja dan bermain, keduanya sama saja. Bisnis-
bisnis yang dimiliki para wirausahawan merupakan alat untuk
mengungkapkan dan mengaktualisasikan diri. Mereka mengetahui
bahwa satu-satunya Batasan terhadap keberhasilan mereka adalah
segala hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusiasme dan visi mereka
sendiri. Memiliki perusahaan sendiri membuat mereka merasakan
adanya pemberdayaan.

d. Peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan.

Walaupun uang bukan daya dorong utama bagi kebanyakan


wirausahawan, keuntungan bisnis merupakan faktor motivasi yang
penting untuk mendirikan perusahaan. Kebanyakan wirausahawan
tidak pernah menjadi superkaya, tetapi banyak diantara mereka yang
menjadi Makmur. Pada kenyataaannya, hampir 75 persen dari mereka
yang termasuk dalam daftar 400 orang terkaya amerika versi forbes
merupakan wirausahawan generasi pertama.

e. Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan


pengakuan atas usaha anda.

Pemilik bisnis kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang


paling dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan
pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah mereka layani

6
dengan setia selama bertahun-tahun. Studi yang dilakukan oleh
National Federation Of Independent Business menemukan bahwa 78
persen orang Amerika yakin bahwa bisnis kecil memberikan pengaruh
positif terhadap arah negara, hanya satu tingkat bawah ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Memainkan peran penting dalam sistem usaha setempat dan


mengetahui bahwa usaha mereka memiliki dampak yang signifikan
terhadap tingkat kelancaran fungsi ekonomi negara ini, merupakan
bentuk penghargaan lain bagi para manajer usaha kecil. Salah satu
survei melaporkan, bahwa 72 persen dari para pemilik usaha
mengatakan bahwa hal yang paling mereka nikmati sebagai seorang
pemilik usaha adalah dapat memberikan kontribusi pada masyarakat
setempat.

f. Peluang untuk melakukan sesuatu yang anda sukai dan bersenang-


senang dalam mengerjakannya.

Yang umumnya dirasakan oleh para pemilik perusahaan kecil adalah


bahwa kegiatan kerja mereka yang sesungguhnya bukanlah kerja.
Kebanyakan wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis
tertentu sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut.
Mereka membuat hobi mereka menjadi pekerjaan mereka sehingga
mereka senang melakukannya.4

C. Hakikat Dan Konsep Dasar Kewirausahaan


1. Konsep Dasar Kewirausahaa
Istilah wirausaha berasal dari5 enterpreneur ( bahasa perancis ) yang di
terjemahkan ke dalam bahas Inggris dengan arti between taker atau go-between.
Wirausaha menurut Schumpeter , orang yang mendobrak sistem ekonomi yang
ada dengan memperkenalkan barang dan jasa baru dengan menciptakan bentuk
4
Thomas W.Zimmerer, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil (Jakarta : Salemba Empat,
2008), hlm.12-15
5
Ilham, Heri Cahyo Bagus Setiawan, Nuzulul Fatimah, Dasar-Dasar Kewirausahaan Teori dan
Aplikasi, (Sidoarjo: PT Berkat Mukmin Mandiri, 2015), hlm.2-6.

7
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Dalam definisi tersebut di
tekankan bahwa seorang wirausaha. Adalah orang yang melihat adanya peluang
kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut.
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah
barang dan jasa serta kemakmuran. Sejalan dengan perkembangan konsep
kewirausahaan oleh Drucker, mendefinisikan kewirausahaan sebagai
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Adapun
Zimmerer mengungkapkan bahwa kewirausahaan merupakan proses penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang yang
di hadapi setiap orang dalam setiap hari.

Menurut Cantillon entrepreneur adalah mereka yang membayar harga


tertentu untuk produk tertentu, untuk kemudian dijual dengan harga yang tidak
pasti, sambil membuat keputusan-keputusan tentang upaya mencapai dan
memanfaatkan sumber-sumber daya, dan menerima risiko berusaha. Menurut
Ciputra entrepreneur adalah orang yang mampu mengubah sampah dan menjadi
emas. Dengan demikian , entrepreneur harus inovatif, tidak sekedar kreatif,
Nugroho mengembangkan definisi ciputat tentang entrepreneur adalah mereka
yang memilih keberanian dan komitmen untuk melintasi batas- batas yang di
anggap sebagai “tidak mungkin”, dengan tujuan untuk memberikan kebaikan
lebih dari yang dapat di berikan pada saat itu.

Hisrich dalam saiman, lebih lengkap mendefinisikan entrepreneurship


berdasarkan tiga pendekatan dari ekonom, psikolog dan pebisnis berturut-turut
adalah :

a. Pendekatan otonomo, entrepreneur adalah orang yang membawa sumber-


sumber daya, tenang, material, dan aset-aset lain ke dalam kombinasi yang
membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, dan juga
seseorang yang memperkenalkan perubahan, inovasi/perubahan, dan suatu
tatanan dan tata dunia baru

8
b. Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seseorang yang di
gerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk menghasilkan
atau mencapai sesuatu, pada percobaan, pada penyempurnaan, atau
mungkin pada wewenang mencari jalan keluar yang lain

c. Pendekatan seorang pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebisnis yang


muncul sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya pada pebisnis
lain sesama entrepreneur mungkin sebagai sekutu/mitra, sebuah sumber
penawaran, seorang pelanggan, atau seseorang yang menciptakan
kekayaan bagi orang lain, juga menemukan jalan yang lebih baik untuk
memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi pemborosan, dan
menghasilkan lapangan pekerjaan bagi orang lain yang dengan senang hati
untuk menjalankannya.

Pengertian kewirausahaan menurut instruksi presiden RI No 4 tahun 1995.


“_Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha dan kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar”. Rye mendefinisikan
wirasuhawan/pengusaha dia seorang yang mengorganisasikan dan
mengarahkan usaha baru (bisnis baru). Wirausahawan berani mengambil
resiko yang terkait dengan proses pemulaian usaha.

Danhof menyajikan klasifikasi berikut tentang entrepreneurship yaitu :

a. Innovating Enterpreneurship, enterpreneurship demikian dicirikan oleh


pengumpulan informasi secara agresif serta analisis tentang hasil-hasil
yang di capai dari kombinasi-kombinasi baru (novel) faktor-faktor
produksi

b. Imitative Enterpreneurship, dicirikan oleh kesediaan untuk menerapkan


inovasi-inovasi yang berhasil di terapkan oleh kelompok-kelompok
inovating entrepreneur

9
c. Fabian Enterpreneurship, dicirikan oleh sikap yang yang teramat berhati-
hati dan sikap skeptikal ( yang mungkin sekedar sikap inersia ) tetapi yang
segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, bahwa
apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan
posisi relatif mereka di dalam industri yang bersangkutan

d. Drong Entrepreneurship, dicirikan oleh dengan sebuah penolakan untuk


memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-
perubahan dalam rumus produksi, sekalipun hal tersebut akan
mengakibatkan mereka merugi di bandingkan dengan para produsen
lainnya.

2. Hakikat Kewirausahaan

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah6 sifat, ciri, dan watak seseorang


yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia
nyata secara kreatif. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas ,
keinovasian , dan keberadaan menghadapi resiko yang di lakukan dengan cara
kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Dari beberapa konsep
kewirausahaan, ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu :

a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang di wujudkan dalam perilaku


yang di jadikan sumber daya, tenang penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses, dan hasil bisnis ( Ahmad Sanusi, 1994)

b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu


yang baru dan berbeda ( Drucker, 1959)

c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan dan kreativitas dan


keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan (usaha) ( Zimmerer, 1996)

6
Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi, ( Jakarta: Kencana, 2014),
hlm.18.

10
d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang di perlukan untuk memulai
suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (verture growth) (
Soeharto Prawiro, 1997)

e. Kewirausahaan usaha adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu


yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang
bermanfaat memberikan nilai lebih

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan


mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan.

D. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Secara umum ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bidang


bisnis yang secara garis besarnya adalah :

1. Lapangan agraris
Lapangan agraris mencangkup berbagai kegitan kewirausahaan yang ada
pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan. Misalnya
yaitu para petani yang menanam padi sehingga padi tersebut dapat
diperjualbelikan7.
2. Lapangan pertambangan dan energi
Pada ruang lingkup ini, smua kegiatan kewirausahaan dilakukan dalam
sektor pertambanga dan energi. Contohnya yaitu pengusaha yang
beroprasi dalam tambang batu bara, minyak bumi, galian pasir, galian
tanah dll.
3. Lapangan perdagangan
Dalam kewirausahaan lapangan perdagangan terbagi menjadi tiga kategori
yaitu sebagai pedagang besar, sebagai pedagang menengah, dan sebagai
pedagang kecil seperti pengusaha toko kelontong atau lainnya.
4. Lapangan pemberi jasa
7
Djoko setyo widodo,membangun startup entrepreneur yang unggul (Yogyakarta:penebar media
pustaka,2020) hlm.44

11
Ada beberapa kategori yang tercangkup dalam ruang lingkup ini,
diantaranya :
a. Bidang usaha keuangan meliputi usaha perbankan, asuransi, dan
koperasi.
b. Bidang usaha perorangan meliputi usaha potong rambut, salon,
loundry, catering.
c. Bidang jasa umum meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel,
dan distribusi.
d. Bidang jasa wisata meliputi jasa biro perjalanan pengusahaan obyek
dan daya tarik wisata atau penyediaan sarana wisata.

E. Proses kewirausahaan

Proses kewirausahaan yaitu suatu proses yang melibatkkan seluruh fungsi,


tindakan dan kegiatan yang berhubungan dengan peluang dan penciptaan
organisasi. Proses kewirausahaan merupakan proses penciptaan usaha baru yang
sangat kompleks dalam konteks kewirausahaan. Fungsi ini mencangkup
pengembangan produk atau jasa, memperoleh sumber daya, merancang organisasi
dan pengembangan strategi untuk mengeksploitasi kesempatan.8

Proses kewirausahan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan.


Dari tantangan tersebut, timbulah sebuah gagasan, kemauan dan dorongan untuk
berinisiatif, yang tidak lain adalah dengan berpikir kreatif dan bertindak inovatif.
Sehingga tantangan tersebut dapat diatasi dan diselesaikan. Jika tidak ada
tantangan maka seorang wirausaha tidak akan kreatif dan begitu juga sebaliknya,
tidak akan ada daya kratif wirausaha, jika tidak ada tantangan. Semua tantangan
pasti memiliki resiko, yaitu kemungkinan untuk berhasil atau gagal.

Menurut Carol Noore dalam Suryana (2009) model proses kewirausahaan


terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :

8
Sayu ketut sutrisna dewi,konsep dan pengembangan kewirausahaan di indonesia (Sleman:CV
budi utama,2017)hlm 12

12
1. Proses inovasi : beberapa faktor personal yang mendorong inovasi
adalah keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan
menanggung resiko, faktor pendidikan dan faktor pengalaman. Adanya
inovasi yang berasal dari diri seseorang akan mendorong mencari
pemicu ke arah memulai usaha. Sedangkan faktor-faktor environment
mendorong inovasi adalah adanya peluang, pengalaman, dan kreativitas.
2. Proses pemicu : faktor personal yang memicu seseorang untuk terjun ke
dunia bisnis adalah :
a. Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang.
b. Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan
lain.
c. Dorongan karena faktor usia.
d. Keberanian menanggung resiko.
e. Komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses pelaksanaan : faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari
sebuah bisnis adalah :
a. Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total.
b. Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama.
c. Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
d. Adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai
keberhasilan.
4. Proses perumbuhan : proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor
organisasi antara lain :
a. Adanya tim yang kompak dalam menjalakan usaha sehingga semua
rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif.
b. Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang
kompak.
c. Adanya struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya.
d. Adanya produk yang dibanggakan, atau keistimewaan yang
dimiliki.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewirausahaan adalah suatu sikap mental , pandangan, wawasan serta pola


pikir dan tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya
dan selalu berorientasi kepada pelanggan atau dapat juga diartikan sebagai semua
tindakan dari seseorang yang mampu memberikan nilai terhadap tugas dan
tanggung jawabnya.

Selain itu,terdapat pula ciri-ciri seorang wira usahawan yang berhasil dalam
menjalankan usahanya. Ada pun ciri-ciri tersebut antara lain adalah memiliki visi
dan tujuan yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi,
berani mengambil resiko, kerja keras, bertanggung jawab, komitmen pada
berbagai pihak, serta mengembangkanan memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak.

14
DAFTAR ISI

Budi Utama, 2015. Administrasi Farmasi Jilid 2. Sleman: CV Budi Utama

Dewi, Sayu ketut sutrisna. 2017. Kosep Dan Pengembangan Kewirausahaan di


Indonesia. Sleman: CV Budi Utama

Hardi Utomo, Kontribusi Soft Skill Dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan,


(Among Makarti Vol. 3(1), 2012)

Ilham, Heri Cahyo Bagus Setiawan, Nuzulul Fatimah. 2015 Dasar-Dasar


Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Sidoarjo: PT Berkat Mukmin
Mandiri.

Muhammad Anwar. 2014. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Jakarta:


Kencana.

Purnomo, Agung dkk. 2020. Dasar-Dasar Kewirausahaan : Untuk Perguruan


Tinggi Dan Dunia Bisnis : Yayasan Kita Menulis

Safroni Isrososiawan, Peran Kewirausahaan Dalam Pendidikan, (Society Vol.


4(1), April, 2013)

Sukmadi. Inovasi dan Kewirausahaan. (Bandung : Humaniora Utama Press,


Cet 1)

Thomas W.Zimmerer, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil (Jakarta :


Salemba Empat, 2008), hlm.12-15

15
Widodo, Djoko Setyo. 2020. Membangun Startup Entrepreneur Yang Unggul.
Yogyakarta: Penebar media pustaka

16

Anda mungkin juga menyukai