Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

JUDUL MAKALAH
Kewirausahaan Dan Bentuk-Bentuk Badan Usaha

MATA KULIAH : PENGANTAR


BISNIS DAN MENEJEMEN

DOSEN PENGAMPU : Fatima Felawati S.Kom

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
Nama: Evi Yuli Yanti (701220015)
Nama: Siti Nurjanah (701220019)
Nama: Farel Habibillah (701220012)
Nama: Rian Saputra (701220227)
Nama: Ardiyansah (701220219)
Nama: M Zam Zami (701220119)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASi FAKULTAS SAINS DAN


TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHATHAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dalam
pembuatan makalah ini, mulai dari awal pembuatan hingga sampai diterbitkan.
Makalah ini disusun untuk membantu para mahasiswa dalam mempelajari konsep-
konsep kewirausahaan dan sekaligus mempermudah mempelajari materi
kewirausahaan terutama bagi yang belum mengenal dunia wirausaha.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa selama satu
semester kegiatan perkuliahan dan disajikan sebanyak delapan bab.Penulis
menyadari apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan, saran dari
pembaca sangat dibutuhkan guna peningkatan kualitas materi yang kami
sajikan.Akhirnya tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini mampu
memberikan nilai lebih kepada masyarakat dan bermanfaat bagi kita semua Aamiin.

Jambi, 18 April 2023

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Definisi Bisnis Kecil Dan Kewirausahaan. ........................................................... 3
B. Kegagalan Dan Kebeharsilan Bisinis. ................................................................... 12
C. Bentuk Badan Usaha Perorangan,CV,Firma,Koperasi,PT……………………....12
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 22
A. Kesimpulan............................................................................................................ 22
B. Saran ...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23

iii
BAB

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Badan usaha merupakan suatu usaha yang menghasilkan barang ataujasa dengan
tujuan mencari keuntungan atau laba sebesar-besarnya. Dalammempertahankan
kelangsungan usahanya dan untuk memperoleh labatersebut, badan usaha tidak lepas
dari masalah tenaga kerja atau sumber daya manusia.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu tercapainyatujuan


organisasi. Selain itu sumber daya manusia merupakan modal yangterpenting dalam
perusahaan karena pengetahuan yang mereka miliki. Sumberdaya manusia juga
merupakan penggerak utama atas kelancaran prosesproduksi bahkan jalannya
perusahaan. Mengingat sangat pentingnya sumberdaya manusia dalam suatu
organisasi maka masalah karyawan perlu mendapatperhatian dari perusahaan.

Banyak usaha yang dilakukan perusahaan untuk memelihara


sertamenumbuhkan loyalitas, tanggung jawab dan semangat kerja karyawan
antaralain dengan pemberian berbagai macam bentuk balas jasa. Balas jasa
bisamerupakan salah satu alat untuk memenuhi salah satu atau beberapakebutuhan
karyawan.Tujuan perseorangan atau individu didalam setiap organisasiberpengaruh
dalam menentukan tercapai tidaknya tujuan yang diinginkan olehorganisasi yang
bersangkutan. Karena itu bilamana tujuan-tujuan perseorangan dalam organisasi
mendapat perhatian setepatnya atau mendapatpemuasan sepantasnya, maka semakin
terarah dan efektif kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

B.Rumusan Masalah
1.Mengetahui Defenisi Bisinis Kecil Dan Kewirausahan
2.Mengetahui Kegagalan Dan Keberhasilan Bisinis
3.Mengetahui Bentuk Badan Usaha:Perorangan,CV,Frima,Koprasi,PT

1
C.Tujuan
A.Menjelaskan arti dari kewirausahan dan bentuk-bentuk badan usaha.
B.Menjelaskan arti atau defenisi bisnis kecil dan kewirausahaan.
C.Menjelaskan tentang kegagalan dan keberhasilan bisnis
D.Menjelaskan macam-macambentuk badan usaha seperti
Perorangan,CV,Frima,Koperasi,PT.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

A.Definisi Bisnis Kecil Dan Kewirausahaan

Wirausaha adalah individu yang menciptakan bisnis baru,menanggung sebagian


besar risiko dan menikmati sebagian besar imbalan. Proses mendirikan bisnis dikenal
sebagai kewirausahaan.Wirausaha umumnya dipandang sebagai inovator, sumber
ide baru, barang, jasa, dan bisnis/atauprosedur (Hasan et al., 2021). Wirausaha
memainkan peran kunci dalam ekonomi apa pun,menggunakan keterampilan dan
inisiatif yang diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan dan membawa ide baru
yang bagus ke pasar (Miranda et al., 2022). Kewirausahaan yang terbukti sukses
dalam mengambil risiko menciptakan sebuah startup dihargai dengan
keuntungan,ketenaran, dan peluang pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kewirausahaan yang gagal menghasilkan kerugian dan prevalensi yang lebih rendah
di pasar bagi mereka yang terlibat.

Seseorang yang mengambil risiko memulai usaha bisnis baru disebut wirausaha.
Wirausaha menciptakan perusahaan untuk mewujudkan ide mereka, yang dikenal
sebagai kewirausahaan, yang menggabungkan modal dan tenaga kerja untuk
menghasilkan barang atau jasa demi keuntungan. Kewirausahaan sangat berisiko
tetapi juga bisa sangat bermanfaat, karena berfungsi untuk menghasilkan kekayaan
ekonomi, pertumbuhan, dan inovasi (Hasan, 2020).

Kewirausahaan adalah salah satu sumber daya yang dikategorikan oleh para
ekonom sebagai bagian integral dari produksi, tiga lainnya adalah tanah/sumber daya
alam, tenaga kerja, dan modal. Wirausaha menggabungkan tiga hal pertama untuk
memproduksi barang atau menyediakan layanan. Mereka biasanya membuat rencana
4
bisnis, mempekerjakan tenaga kerja, memperoleh sumber daya dan pembiayaan, dan
memberikan kepemimpinan dan manajemen untuk bisnis.(Hasan et al.,2021).

Wirausaha umumnya menghadapi banyak kendala ketika membangun perusahaan


mereka. Tigayang banyak dari mereka sebut sebagai yang paling menantang adalah:
(1) mengatasi birokrasi; (2) empekerjakan bakat; dan (3) memperoleh
pembiayaan.Ekonom tidak pernah memiliki definisi yang konsisten tentang
"wirausaha " atau "kewirausahaan" (kata " Wirausaha " berasal dari kata
“Wirausahan berasal dari kata kerja perancis entreprendre,yang berarti”melakukan).
Meskipun konsep wirausaha ada dan dikenal selama berabad-abad, para ekonom
klasik dan neoklasik meninggalkan wirausaha dari model formal mereka, mereka
berasumsi bahwa informasi yang sempurna akan diketahui oleh aktor yang
sepenuhnya rasional, tidak menyisakan ruang untuk pengambilan risiko atau
penemuan. Baru pada pertengahan abad ke-20 para ekonom secara serius berusaha
memasukkan kewirausahaan ke dalam model mereka (Dinar et al.,2020).

Tiga pemikir sangat penting untuk dimasukkannya pengusaha: Joseph Schumpeter,


Frank Knight, dan Israel Kirzner. Schumpeter menyarankan agar pengusaha, bukan
hanya perusahaan bertanggung jawab atas penciptaan hal-hal baru dalam upaya
mencari keuntungan. Knight berfokus pada pengusaha sebagai pembawa
ketidakpastian dan percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas premi risiko di
pasar keuangan. Kirzner menganggap kewirausahaan sebagai proses yang mengaruh
pada penemuan.Tidak setiap pengusaha sama dan tidak semua memiliki tujuan yang
sama.

Berikut adalah beberapa jenis wirausaha:


Pertama, wirausaha pembangun. Pembangun berusaha menciptakan bisnis yang
dapat diskalakan dalam jangka waktu singkat. Pembangun biasanya memberikan
pendapatan dalam dua hingga empat tahun pertama dan terus membangun hingga
5
memperoleh pendapatan yang lebih. Orang-orang ini berusaha membangun
infrastruktur yang kuat dengan mempekerjakan talentaterbaik dan mencari investor
terbaik. Mereka memiliki kepribadian temperamental yang cocok dengan
pertumbuhan cepat yang mereka inginkan tetapi dapat membuat hubungan pribadi
dan bisnis menjadi satu.

Kedua, oportunis. Wrausaha oportunistik adalah individu yang optimis dengan


kemampuan untuk memilih peluang keuangan, masuk pada waktu yang tepat, tetap
bergabung selama masa pertumbuhan, dan keluar saat bisnis mencapai puncaknya.
Jenis wirausahawan ini peduli dengan keuntungan dan kekayaan yang akan mereka
bangun, sehingga mereka tertarik pada gagasan di mana mereka dapat menciptakan
pendapatan sisa atau pembaharuan. Karena mereka mencari peluang yang tepat
waktu, pengusaha oportunistik bisa menjadi impulsive.

Ketiga, inovator. Inovator adalah orang-orang langka yang menghasilkan ide atau
produk hebat yang belum pernah terpikirkan oleh siapa pun sebelumnya. Pikirkan
Thomas Edison, Steve Jobs, dan Mark Zuckerberg. Orang orang ini mengerjakan apa
yang mereka sukai danmenemukan peluang bisnis melalui itu. Daripada berfokus
pada uang, inovator lebih peduli pada dampak produk dan layanan mereka terhadap
masyarakat. Orang-orang ini bukan yang terbaik dalam menjalankan bisnis karena
mereka adalah orang-orang yang menghasilkan ide, sehingga seringkali mereka
menyerahkan operasi sehari-hari kepada mereka yang lebih mampu dalam hal itu.

Keempat, spesialis. Orang-orang ini analitis dan menghindari risiko. Mereka


memiliki keterampilan yang kuat di bidang tertentu yang diperoleh melalui
pendidikan atau magang. Wirausaha spesialis akan membangun bisnis mereka
melalui jaringan dan rujukan, menghasilkan pertumbuhan yang lebih lambat
daripada pengusaha pembangun. Selanjutnya, terdapat empat jenis kewirausahaan.
Karena ada berbagai jenis wirausaha, maka ada juga berbagai jenis bisnis yang
6
mereka ciptakan. Di bawah ini adalah berbagai jenis kewirausahaan utama (Hasan et
al.,2021).
Bisnis kecil dan kewirausahaan memiliki banyak kesamaan tetapi mereka berbeda.
Usaha kecil adalah perusahaan, biasanya, kepemilikan perseorangan atau kemitraan,
yang bukan usaha menengah atau besar, beroperasi secara lokal, dan tidak memiliki
akses ke sejumlah besar sumber daya atau modal. Kewirausahaan adalah ketika
seorang individu yang memiliki ide bertindak berdasarkan ide tersebut, biasanya
untuk mengganggu pasar saat ini dengan produk atau layanan baru. Kewirausahaan
biasanya dimulai sebagai usaha kecil tetapi visi jangka panjangnya jauh lebih besar,
untuk mencari keuntungan yang tinggi dan merebut pangsa pasar dengan ide baru
yang inovatif.

Usaha kecil dan kewirausahaan adalah dua istilah yang sering membingungkan
dan digunakan secara bergantian, dengan demikian penting untuk memahami
perbedaan antara usaha kecil dan kewirausahaan dengan jelas. Sementara sebagian
besar usaha wirausaha dimulai sebagai usaha kecil, tidak semua usaha kecil adalah
kewirausahaan. Perbedaan utama antara usaha kecil dan kewirausahaan adalah
bahwa usaha kecil adalah bisnis skala terbatas yang dimiliki dan dioperasikan oleh
individu atau sekelompok individu sedangkan kewirausahaan didefinisikan sebagai
proses merancang, meluncurkan, dan mengoperasikan bisnis baru, yang biasanya
dimulai. sebagai bisnis kecil dan mengejar pertumbuhan. Banyak perusahaan yang
sangat sukses telah dimulai sebagai kewirausahaan.

Usaha kecil adalah usaha skala terbatas yang dimiliki dan dioperasikan oleh
seseorang atau sekelompok orang. Bisnis kecil nyaman untuk dikelola. Dengan
demikian, beberapa individu dan kelompok lebih memilih kesederhanaan tersebut.
Tujuan utama bisnis kecil adalah untuk menghasilkan keuntungan; namun,
kemampuan menghasilkan keuntungan terbatas pada usaha kecil karena
pemilik/pemilik tidak ingin menjajaki peluang bisnis baru. Kepemilikan tunggal dan
7
kemitraan adalah jenis usaha kecil yang paling umum.

Perbedaan antara usaha kecil dan kewirausahaan terutama bergantung pada


persuasi pertumbuhan. Jika pemilik/pemilik bisnis puas dengan cara bisnis saat ini
beroperasi dan tidak ingin terlibat dalam peluang pertumbuhan yang lebih banyak,
maka dapat dikategorikan sebagai bisnis kecil. Sebaliknya, jika /pengusaha
menjalankan usahanya dengan visi yang jelas dan kreatif serta tertarik pada peluang
perluasan, maka jenis usaha ini adalah kewirausahaan. Karena bisnis kecil tidak
mengejar pertumbuhan, mereka tetap berskala kecil atau menegah sepanjang
umurnya.

Dalam perspektif lainnya kewirausahaan adalah kata yang memiliki banyak


definisi karena para ahli yang berbeda memiliki pendapat yang berbeda tentangnya.
Ada yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah usaha bisnis di mana individu
bekerja untuk diri mereka sendiri. Namun, hal ini dibantah oleh beberapa ahli karena
mereka mengatakan bahwa seorang individu tidak dapat bekerja secara mandiri. Ini
karena bisnis membutuhkan inovasi dan kepemimpinan. Faktor umum dalam semua
definisi kewirausahaan adalah melibatkan pengambilan ide, mengembangkan bisnis
di sekitarnya dan mengelola bisnis di sekitarnya sambal menanggung risikonya.

Bisnis kecil, di sisi lain, tidak jauh berbeda dengan kewirausahaan. Para ahli
mendefinisikannya sebagai bisnis yang dimiliki atau dikendalikan oleh satu orang
atau beberapa individu. Proses pengambilan keputusan juga dipengaruhi langsung
oleh pemilik dan pangsa pasarnya relatif kecil. Ini juga memiliki beberapa karyawan
kebanyakan kurang dari 50. Pengusaha dan pemilik usaha kecil sama-
samamerupakan wirausaha, tetapi perilaku mereka berbeda. Pengusaha sering ingin
mengubah dan mengembangkan sesuatu. Mereka senang menciptakan energi
daripada merasa nyaman dengan situasi mereka saat ini. Pemilik usaha kecil, di sisi
lain, puas selama mereka berhasil. Mereka jarang akan mencoba berbuat lebih

8
banyak.

Pengusaha dikenal untuk menciptakan dan mengembangkan sesuatu. Pikiran


mereka teknis dibandingkan dengan pemilik usaha kecil yang sering melakukan apa
yang sudah dilakukan pengusaha. Sedangkan pengusaha proaktif, pemilik usaha
kecil reaktif. Sebagian besar pengusaha akan memulai bisnis karena mereka
bersemangat tentang hal itu. Mereka akan melakukan apa yang mereka sukai tanpa
memikirkan risiko atau bahkan keuntungan jika bisnisnya berhasil. Disisi lain, usaha
kecil mendirikan usahanya dengan motif utama mencari keuntungan. Itu sebabnya
ketika risikonya terlalu besar, mereka akan menutup bisnis untuk menghindari
kerugian. Pengusaha sering memiliki visi membantu dunia. Oleh karena itu, bisnis
mereka akan berdampak pada banyak orang. Misalnya, Microsoft melayani hampir
semua orang di dunia. Oleh karena itu, mereka memiliki pangsa pasar yang
signifikan. Bagi pemilik usaha kecil, mereka memiliki pangsa pasar yang kecil
karena melayani orang-orang disekitar mereka. Mereka mengutamakan komunitas
dan kebutuhan mereka. Hal ini menimbulkan kesenjangan pangsa pasar pengusahan
dan usaha kecil.

Bisnis kecil dimiliki dan dikelola oleh satu orang atau sekelompok kecil orang.
Modal tersebut disumbangkan oleh segelintir individu ini, yang sangat terlibat dalam
proses pengambilan keputusan. Jumlah karyawan dalam bisnis kecil terbatas,
sehingga cukup mudah dan nyaman untuk dikelola. Cakupan operasi bisnis semacam
ini cukup kecil dan mereka memiliki pangsa pasar yang kecil. Tujuan utama dari
usaha kecil adalah untuk menghasilkan keuntungan. Namun, karena pemilik tidak
tertarik untuk mengevaluasi dan mengambil peluang bisnis baru, mereka memiliki
kemampuan menghasilkan keuntungan yang terbatas. Jenis bisnis kecil yang paling
populer adalah pemilik tunggal dan kemitraan.

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi peluang bisnis baru di pasar dan


9
memulai serta mengembangkan bisnis baru. Ini biasanya mulai beroperasi sebagai
bisnis kecil dan mencapai pertumbuhan selanjutnya. Bisnis kecil adalah bisnis yang
dimiliki dan dikendalikan oleh individu atau sekelompok kecil orang dan memiliki
ruang lingkup dan pangsa pasar yang terbatas. Tujuan utama kewirausahaan adalah
mengembangkan produk atau layanan baru dan inovatif. Pengusaha biasanya
memulai bisnis karena hasrat mereka terhadapnya. Inilah sebabnya mereka akan
terusmen jalankan bisnisnya tanpa memikirkan risiko yang mereka hadapi atau
keuntungan yang mereka peroleh. Tujuan utama dari usaha kecil, bagaimanapun,
adalah untuk menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, ketika mereka menghadapi
situasi di mana mereka menghadapi risiko yang berlebihan, mereka sering
menangguhkan usahanya untuk mencegah kerugian.

B.Kegagalan Dan Keberhasilan Bisinis


Kegagalan adalah cara Allah SWT mengajarkan kita tentang pantang menyerah,
kesabaran, kerja keras dan percaya diri. Tugas kita adalah focus pada mengais
hikmah dari setiap peristiwa yang mampir dalam kehidupan kita. Gagal adalah
sebuah kemenangan yang tertunda atau keinginan yang belum tercapai. Biasanya
kegagalan disebabkan karena kita tidak mengetahui definisi atau arti dari belajar.
Sesungguhnya kegagalan tidak jauh berbeda dengan “belum berhasil“. Kita tidak
akan pernah tahu kita berhasil kalau kita tdk pernah gagal. yang terpentingbukanlah
berapa sering kita gagal atau jatuh, tapi seberapa seringkah kita bangkit setiap kita
gagal atau jatuh.
Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berusaha. Statistik membuktikan hampir
50% usaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar
roda usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses.
Kegagalan adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari
kegagalan berarti dia tidak tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat dua kalimat
ini seharusnya bisa menyadarkan kita untuk tidak pernah menyerah. Dengan
kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih mapan pengalaman sehingga
10
keberhasilan dapat tercapai.
Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan
dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah
perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai
suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu
keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Keberhasilan usaha
adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat
atau sekelasnya. Menurut Suyanto keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi
oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari
setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran
keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti:
kinerja keuangan dan image perusahaan (Chamdan, 2010). Menurut Sony Heru
Priyanto Seseorang yang memiliki kewirausahan tinggi dan digabung dengan
kemampuan manajerial yang memadai akan mrnyebabkan dia sukses dalam
usahanya(Priyanto,2009).

Selain itu, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh
pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi Noersasongko
yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan
mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu
perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan adalah output dari
berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk
mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu
dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha.
Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar
tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha (Noersasongko, 2005).

11
Menurut Ina Primiana mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha adalah
permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan
organisasi” (Primiana, 2009). Henry Faizal Noor mengemukakan bahwa
“Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai
tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah
tujuan dari seseorang melakukan bisnis” (Noor, 2007). Keberhasilan usaha
didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi (Riyanti, 2003).
karena wirausaha memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan
teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif. Mereka juga memiliki energi yang
melimpah serta dorongan dan kemampuan asertif. Sehingga, dapat diketahui bahwa
definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis mencapai
tujuannya,dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang memiliki
otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat
menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha dari wirausaha
dimana suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari periode sebelumnya dan
menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat atau sekelasnya, dapat
dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi
secara teknis dan efisiensi secara ekonomis,28 target perusahaan yang ditentukan
oleh manajer-pemilik usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha
atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan.
Untuk mencapai keberhasilan seseorang/usaha membutuhkan manajemen, atau
tatanan tindakan sebagai langkah-langkah strategik agar target yang diharapkan
tersebut tercapai.
Dengan demikian manajemen bagi seseorang yang memiliki target sasaran menjadi
sangat urgen.
Itu berarti kemampuan di bidang manajemen tidak dapat lagi dipandang sebagai
kebutuhan nomor dua, lebih dari itu ketrampilan ini justru menempati prioritas utama
bagi setiap sosok manusia yang ingin berhasil.
Singkatnya, dalam kerangka mencapai suatu keberhasilan, disyaratkan adanya
12
ketrampilan manajemen yang sesuai dengan target sasaran atau gol yang diharapkan.
Tidak terpenuhinya persyaratan yang disebut terakhir ini, dapat dipastikan bakal
mengakibatkan kegagalan.
Kegagalan yang seringkali diterjemahkan sebagai wujud musibah, ternyata dalam
wujudnya tidak sebagai peristiwa tunggal.
Disebabkan adanya kegagalan, maka pada diri manusia yang tertimpa kegagalan itu
dapat tertimpa pula bentukbentuk kegagalan-kegagalan yang lain sebagai efek
domino.
Dengan kata lain, dikarenakan adanya kegagalan timbullah masalah-masalah lain
yang membutuhkan penyelesaian.
Bilamana situasi yang membutuhkan penyelesaian tersebut ternyata mengalami
hambatan-hambatan dalam upayanya mencari solusi, maka muncullah frustasi.
Yakni, situasi terhambat pada kejiwaan seseorang dalam upayanya untuk pemuasan
kebutuhan personal maupun karena tuntutan lingkungan.

C.Bentuk Badan Usaha Perorangan,CV,Frima,Koperasi,PT


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba/keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan dengan
perusahaan padahal pada kenyataannya berbeda. Badan usaha adalah lembaga,
sementara perusahaan adalah tempat dimana badan usaha mengolah faktor – faktor
produksi.
1. PERORANGAN
Perusahaan perseorangan adalah suatu bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal
sedangkan pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu perusahaan
perseorangan.
Bagi yang hendak memulai bisnis kecil, bentuk perusahaan perseorangan atau yang
juga dikenal dengan usaha dagang adalah bentuk yang dipandang paling sesuai.
Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang biasanya didirikan
oleh individu dan dikelola secara Mandiri oleh satu orang. Umumnya modal untuk
13
sebuah perusahaan perseorangan juga berasal dari satu orang saja.
Semua orang bebas berkembang membuat bisnis personal tanpa ada batasan
untuk mendirikannya. Dari segi permodalan pengusaha perseorangan dapat saja
mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk operasional perusahaan, tetapi tidak
berarti pinjaman itu sebagai bukti kepemilikan lain dari orang tersebut. Akibat dari
adanya utang tersebut pemilik bertanggung jawab langsung dalam pelunasaan utang
tersebut dan apabila terjadi keuntungan, pengusaha tidak perlu membagi
keuntungannya kepada kreditor.
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang paling digemari oleh masyarakat
karena bentuk usaha ini di kelola oleh satu orang yang mengendalikan semua
keputusan dan menerima seluruh profit serta bertanggung jawab atas semua utang
dan kewajiban.
Contoh perusahaan perseorangan adalah restoran local, pengusaha konstruksi
local, laundry, toko pakaian local. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan
perseorangan adalah menjadi milik pribadi yang diterima oleh para pengusaha
tersebut dan terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal Revenue Service (IRS).
-Ciri Dan Sifat Perusahaan Perseorangan:
1. Relative mudah didirikan dan juga dibubarkan
2. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
3. Tidak ada pajak, yang ada adalah punggutan dan retribusi
4. Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5. Roda perusahaan diatur secara pribadi
6. Dapat dipindah tangankan
7. Jangka waktu perusahaan tidak terbatas atau seumur hidup.

• Keuntungan Perusahaan Perseorangan


1. Laba hanya untuk pengusaha perseorangan. Tidak mengenal akan bagi hasil,
tetapi keuntungannya mutlak untuk pemilik. Organisasi sederhana. Sangat
sederhana dalam mendirikan hanya mendaftarkan diri ke pemerintah daerah
14
dan memberikan lisensi pekerjaan untuk menjalankan bisnis mereka.
Pengendalian seutuhnya. Maksud dari penegendalian seutuhnya adalah karena
pemiliknya hanya satu orang jadi dalam pengambilan keputusan tidak terjadi
konflik (keputusannya satu pihak).
2. Pajak rendah. Karena pemiliknya hanya satu orang jadi dianggap itu
penghasilan satu orang dibandingkan bisnis lain. Kebebasan yang tidak
dimiliki oleh bentuk kepemilkan bisnis lain. Dimana hanya satu orang yang
bertanggung jawab terhadap binis nya sendiri dan kebebasan terhadap bisnis
sendiri. Mudah di bentuk usaha perseorangan mudah di bentuk karena begitu
sederhana bentuk kepemilkan ini.
3. Insetif laba anda dapat mengambil seluruh laba,setelah anda membayar
seluruh beban Bentuk kepemilikan bisnis yang paling murah untuk dimulai
4. dokumen resmi yang perlu dibuat seperti halnya bentuk kemitraan atau
perseroan. Tidak ada pembatasan hukum khusus perusahaan perseoragan yang
paling sedikit diatur hukumnya.
5. Tidak ada pembatasan hukum khusus perusahaan perseoragan yang paling
sedikit diatur hukumnya. Mudah dihentikan anda dapat dengan mudah
menutup usaha walaupun anda masih bertanggung jawab atas seluruh utang
dan kewajiban.
-Kekurangan Perusahaan Perseorangan
1. Pengusaha perseorangan bertanggung jawab atas semua kerugian. Sama
seperti pada saat terjadi keuntungan pengusaha perseorangan tidak harus
membagi labanya, mereka juga tidak bisa membagi kerugiannya kepada pihak
lain. Karena anda seorang pengusaha perseorangan, maka tidak ada pemilik
lain yang bersedia menolong atau menutup kerugian tersebut
2. Tanggung jawab tidak terbatas: Arti dari pernyataan itu adalah tidak ada batas
utang yang menjadi tanggung jawab pemilik.
3. Dana terbatas: Karena hanya seorang pengusaha perseorangan, maka dana
yang ditanamkan lebih kecil dibandingkan bisnis lain
15
4. Keterampilan terbatas: Pengusaha perseorangan mempunyai keterampilan
terbatas dan mungkin tidak dapat mengendalikan semua bagian perusahaan
2.CV(Commanditaire Vennootschap)
Pengertian CV / Persekutuan Komanditer adalah suatu bentuk badan usaha
persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dimana beberapa anggotanya
memiliki tanggung jawab yang tak terbatas dan sebagian anggota lainnya memiliki
tanggung jawab yang terbatas. CV adalah singkatan dari Commanditaire
Vennootschap, yaitu jenis badan usaha persekutuan yang belum memiliki badan
hukum. Pendirian CV atau Persekutuan Komanditer adalah menggunakan akta dan
harus didaftarkan. Menurut para ahli pengertian CV atau Persekutuan Komanditer -
adalah suatu badan usaha yang mempersekutukan modal dari dua orang atau lebih
yang terbagi dalam dua jenis sekutu.
Para pemilik modal pada CV atau Persekutuan Komanditer dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.
a. Sekutu Aktif (Komplementer), yaitu sekutu yang menjalankan
perusahaan dan memiliki hak melakukan perjanjian dengan pihak
ketiga.
b. Sekutu Pasif (Komanditer), yaitu sekutu yang hanya menyerahkan
modal dalam persekutuan dan tidak turut campur dalam kepengurusan,
maupun kegiatan perusahaan.
-CIRI-CIRI CV / PERSEKUTUAN KOMANDITER
a. Terdapat dua jenis keanggotaan dalam CV, yaitu sekutu aktif dan sekutu
pasif.
b. Sekutu aktif adalah anggota yang berperan menjalankan perusahaan.
c. Sekutu pasif adalah anggota yang hanya menanamkan modal usaha
tanpa turut serta dalam menjalan perusahaan
d. Sekutu aktif memiliki tanggungjawab yang tidak terbatas
e. Sekutu pasif memiliki tanggungjawab hanya sebesar modal yang
ditanamkan kepada perusahaan
16
-KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CV / PERSEKUTUAN KOMANDITER
1. Kelebihan CV / Persekutuan Komandite
a. Proses pendiriannya tergolong mudah
b. Kemampuan manajemen badan usaha berbentuk CV umumnya lebih
besar.
c. Bentuk usaha CV cenderung lebih mudah mendapatkan modal dari
perbankan karena lebih dipercaya.
d. Biasanya CV lebih mudah berkembang karena manajemennya dapat
diisi oleh profesional sehingga pengelolaannya lebih baik.
e. Resiko perusahaan dapat ditanggung secara bersama-sama oleh sekutu
2.Kekurangan CV / Persekutuan Komanditer
a. Operasional CV tergantung pada sekutu aktif yang bertindak sebagai
pemimpin sekutu sehingga kelangsungan hidup perusahaan tidak
menent
b. Modal yang telah disetorkan ke perusahaan sangat sulit untuk ditarik
kembali.
c. Mudah terjadi konflik antara sekutu pengusaha di dalam CV.
3.FIRMA
Perseroan Firma, kata Firma berasal dari bahasa Belanda venootschap onder firma
(V.O.F), yaitu perserikatan dagang antara beberapa perusahaan atau sering juga
disebut Fa, adalah sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama bersama atau satu nama
yang digunakan bersama untuk memperluas usahanya. Adapun menurut para ahli
tentang Perseroan Firma, diantaranya : Menurut Manulang (1975) persekutuan
dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai
nama Bersama.
Menurut pasal 16 dan 18 KUHD, yang dimaksud dengan firma ialah tiap-tiap
perseroan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan
dibawah satu nama bersama, dimana masing-masing anggota bertanggung jawab
17
seluruhnya . Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena :
Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu‐sekutu,
setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan, selain itu firma
tidak bisa dikatakan berbadan hukum, karna Firma telah memenuhi syarat materiil
namun syarat formalnya berupa pengesahan atau pengakuan dari Negara berupa
peraturan perundang-undangan belum ada. Hal inilah yang menyebabkan
Persekutuan Firma bukan merupakan persekutuan yang berbadan hukum.Tujuan dari
firma adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih kuat dan
mampu bersaing perusahaan yang lain, Perusahaan dengan berbentuk Firma bisa
dijumpai pada berbagai jenis perusahaan. Seperti perusahaan penerbitan, perusahaan
perdagangan, perusahaan jasa, kantor-kantor konsultan hukum, dan akuntansi politik
. -Ciri-Ciri Perseroan Firma
Adapun ciri-ciri Firma yang diketahui diantaranya :
a) Anggota Firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai
b) Perjanjian Firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan
c) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas
e) Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.

4.KOPERASI
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau
badan–badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar
sebagai anggota, denganbekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Koperasi memiliki berbagai latar
belakang usaha, salah satunya yaitu usaha koperasisimpan pinjam atau unit simpan
pinjam, yang merupakan lembaga keuangan yang menghimpundan mengelola dana
masyarakat walaupun dalam ruang lingkup terbatas. Menghimpun danmenyalurkan
dana masyarakat melalui kegiatan simpan pinjam (perkreditan) dari dan untuanggota
18
koperasi. Kegiatan usaha simpan pinjam sangat dibutuhkan oleh para anggota
koperaskarena banyak manfaat yang diperoleh terutama dalam rangka meningkatkan
modal usahasehingga tercipta kesejahteraan hidup yang baik. Banyaknya lembaga
keuangan makro maupunmikro yang tersebar ke berbagai pelosok tanah air, rupanya
belum mencapai kondisi yang ideal jika diamati secara teliti. Hal ini nampak dari
banyaknya lembaga keuangan mikro yang hanya mengejar target pendapatan
masing-masing, sehingga tujuan yang lebih besar sering terabaikan khususnya dalam
pengembangan ekonomi masyarakat kelas bawah. Padahal, lembaga keuangan mikro
mempunyai posisi strategis dalam pengembangan ekonomi masyarakat kelas bawah.
Jika berharap kepada peran lembaga keuangan makro, jelas hal ini sulit diharapkan.
Kredit yang diberikan berbagai lembaga keuangan sampai saat ini masih didominasi
kredit konsumtif,sehingga laju ekonomi masyarakat cenderumg konsumtif, kurang
produktif.
Dari sisi regulasi, potret kedekatan koperasi dengan sektor riil telah terakomodasi.
Pasal 55ayat (1) PER No. 10/Per/M.KUKM/IX/2015 menyebutkan ranah kegiatan
usaha koperasi pada bidang produksi, distribusi, pemasaran, jasa, simpan pinjam
serta usaha lainnya. Regulasi ini mengakomodasi area usaha koperasi yang tidak
terbatas pada simpan pinjam tetapi justru menekankan koperasi dapat berperan nyata
pada lingkup produksi dan distribusi, serta mata rantai yang terkait unit-unit
produksi; baik itu dikelola dengan pola layanan konvensional maupun berdasarkan
prinsip ekonomi syariah. Dengan demikian, regulasi perkoperasian membuka
kesempatan yang luas terimplementasinya prinsip-prinsip syariah di entitas koperasi.
Ini berarti bahwa pemerintah menyadari adanya kebutuhan masyarakat luas untuk
bertransaksi,berproduksi, dan berkonsumsi yang sejalandengan kaidah syariah,
termasuk pada level ekonomi mikro.

4.PT(Perseorang Terbatas)
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga NaamlozeVennootschaap (NV),
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari
19
saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yangdimilikinya.
Karena modalnya terdiri dari saham-saham yangdapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan dapatdilakukan tanpa perlu membubarkan
perusahaan.Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnyamodal
perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaanperusahaan terpisah
dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan
sendiri.Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu sahamyang menjadi bukti
pemilikan perusahaan.

Pt merupakan perserikatan beberapa pengusaha swastamenjadi satu kesatuan


untuk mengelola usaha bersama , redupanaperusahaan memberikan kesempatan
kepada masyarakat luasuntuk termasuk modalnya ke perusahaanN dengan
caramembeli saham perusahaan.Pemilik saham mempunyai tanggu jawab yang
terbatas,yaitu sebanyak saham yang dimiliki.Apabila utang perusahaan melebihi
kekayaan perusahaan maka keuntungan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab
para pemegang saham.

20
PENUTUP
A.Kesimpulan

Kewirausahaan adalah proses yang membawa individu untuk mengidentifikasi


kesempatan baru dan menyesuaikannya ke dalam produk serta jasa yang dapat
dipasarkan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan bisnis baru untuk
memperoleh keuntungan dengan mengidentifikasi kesempatan dan mengumpulkan
sumber-sumber yang diperlukan sebagai modal. diharapkan mampu menghasilkan
tamatan yang dapat menjadi tenaga kerja siap pakai sekaligus memiliki keterampilan
yang dapat dikembangkan untuk berwirausaha. Untuk menghasilkan tamatan yang
siap pakai sebagai tenaga kerja, perlu melakukan kerjasama yang baik dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri (DU/DI), sedangkan untuk menghasilkan tamatan yang
terampil dalam berwirausaha.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis


menyadari masih terdapat banyak keterbatasan dan kekeliruan yang ada dalam
penelitian ini. Namun dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
konstribusi yang bermanfaat. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan penulisan berikutnya.
Semoga penelitian ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca. Amin.

21
DAFTAR PUSTAKA

Curran, J., & Blackburn, R.A. (2001). Researching the Small Enterprise. London:
SAGE Publications Ltd

Dinar, M., Ahmad, M. I. S., & Hasan, M. (2020). Kewirausahaan. Bandung: Media
Sains Indonesia.

Hasan, M. (2020). Literasi dan Perilaku Ekonomi: Transfer Pengetahuan


Kewirausahaan dalam Perspektif Pendidikan Ekonomi Informal. Bandung: Media
Sains Indonesia.

Hasan, M., Arisah, N., Sasmita, F. A., Miranda, M., Putri, A. A., & Pattisina, C. D.
(2021). Perilaku Berwirausaha Generasi Milenial di Era Pandemi COVID-19. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Undiksha, 13(1), 224-240.

Hasan, M., Noercahyo, A., Rani, A. E., Salshabilla, N. A., & Izzati, S. N. (2021).
Pengembangan ekonomi kreatif sektor UMKM di masa pandemi covid-19. Jurnal
Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, 9(2), 125- 138.

Hasan, M., Hayati, A. F., Miranda, M., Sasmita, F. A., & Shafar, M. R. (2021).
Ekonomi Kreatif di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru: Kajian Kreativitas dan Inovasi
Pada UMKM Subsektor Kuliner. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi (JIPE), 11(2),
148-162.

Miranda, M., Hasan, M., Kamaruddin, C. A., Nurdiana, N., & Mochtar, F. (2022).
Analisis Literasi Ekonomi Berbasis Agribisnis Pada Pelaku Usaha Tani Perkotaan.
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 8(3), 863-870.

Akhlis, Faktor Penyebab Kegagalan Bisnis, www.ciputraentrepreneurship.com.


Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti, Kewirausahaan Dari Sudut Pandang. Psikologi
Kepribadian, Jakarta : Grasindo, 2003.

Edi Noersasongko, Analisis Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan dan


Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Pada
Usaha Kecil Batik di Jawa Tengah, Skripsi, Malang : Program Pascasarjana
Universitas Merdeka Malang, 2005.

DH Basu Swastha DR. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Liberty : Yogyakarta.

22
23

Anda mungkin juga menyukai