JUDUL MAKALAH
Kewirausahaan Dan Bentuk-Bentuk Badan Usaha
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Nama: Evi Yuli Yanti (701220015)
Nama: Siti Nurjanah (701220019)
Nama: Farel Habibillah (701220012)
Nama: Rian Saputra (701220227)
Nama: Ardiyansah (701220219)
Nama: M Zam Zami (701220119)
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dalam
pembuatan makalah ini, mulai dari awal pembuatan hingga sampai diterbitkan.
Makalah ini disusun untuk membantu para mahasiswa dalam mempelajari konsep-
konsep kewirausahaan dan sekaligus mempermudah mempelajari materi
kewirausahaan terutama bagi yang belum mengenal dunia wirausaha.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa selama satu
semester kegiatan perkuliahan dan disajikan sebanyak delapan bab.Penulis
menyadari apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan, saran dari
pembaca sangat dibutuhkan guna peningkatan kualitas materi yang kami
sajikan.Akhirnya tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini mampu
memberikan nilai lebih kepada masyarakat dan bermanfaat bagi kita semua Aamiin.
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Definisi Bisnis Kecil Dan Kewirausahaan. ........................................................... 3
B. Kegagalan Dan Kebeharsilan Bisinis. ................................................................... 12
C. Bentuk Badan Usaha Perorangan,CV,Firma,Koperasi,PT……………………....12
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 22
A. Kesimpulan............................................................................................................ 22
B. Saran ...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23
iii
BAB
PENDAHULUAN
Badan usaha merupakan suatu usaha yang menghasilkan barang ataujasa dengan
tujuan mencari keuntungan atau laba sebesar-besarnya. Dalammempertahankan
kelangsungan usahanya dan untuk memperoleh labatersebut, badan usaha tidak lepas
dari masalah tenaga kerja atau sumber daya manusia.
B.Rumusan Masalah
1.Mengetahui Defenisi Bisinis Kecil Dan Kewirausahan
2.Mengetahui Kegagalan Dan Keberhasilan Bisinis
3.Mengetahui Bentuk Badan Usaha:Perorangan,CV,Frima,Koprasi,PT
1
C.Tujuan
A.Menjelaskan arti dari kewirausahan dan bentuk-bentuk badan usaha.
B.Menjelaskan arti atau defenisi bisnis kecil dan kewirausahaan.
C.Menjelaskan tentang kegagalan dan keberhasilan bisnis
D.Menjelaskan macam-macambentuk badan usaha seperti
Perorangan,CV,Frima,Koperasi,PT.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Seseorang yang mengambil risiko memulai usaha bisnis baru disebut wirausaha.
Wirausaha menciptakan perusahaan untuk mewujudkan ide mereka, yang dikenal
sebagai kewirausahaan, yang menggabungkan modal dan tenaga kerja untuk
menghasilkan barang atau jasa demi keuntungan. Kewirausahaan sangat berisiko
tetapi juga bisa sangat bermanfaat, karena berfungsi untuk menghasilkan kekayaan
ekonomi, pertumbuhan, dan inovasi (Hasan, 2020).
Kewirausahaan adalah salah satu sumber daya yang dikategorikan oleh para
ekonom sebagai bagian integral dari produksi, tiga lainnya adalah tanah/sumber daya
alam, tenaga kerja, dan modal. Wirausaha menggabungkan tiga hal pertama untuk
memproduksi barang atau menyediakan layanan. Mereka biasanya membuat rencana
4
bisnis, mempekerjakan tenaga kerja, memperoleh sumber daya dan pembiayaan, dan
memberikan kepemimpinan dan manajemen untuk bisnis.(Hasan et al.,2021).
Ketiga, inovator. Inovator adalah orang-orang langka yang menghasilkan ide atau
produk hebat yang belum pernah terpikirkan oleh siapa pun sebelumnya. Pikirkan
Thomas Edison, Steve Jobs, dan Mark Zuckerberg. Orang orang ini mengerjakan apa
yang mereka sukai danmenemukan peluang bisnis melalui itu. Daripada berfokus
pada uang, inovator lebih peduli pada dampak produk dan layanan mereka terhadap
masyarakat. Orang-orang ini bukan yang terbaik dalam menjalankan bisnis karena
mereka adalah orang-orang yang menghasilkan ide, sehingga seringkali mereka
menyerahkan operasi sehari-hari kepada mereka yang lebih mampu dalam hal itu.
Usaha kecil dan kewirausahaan adalah dua istilah yang sering membingungkan
dan digunakan secara bergantian, dengan demikian penting untuk memahami
perbedaan antara usaha kecil dan kewirausahaan dengan jelas. Sementara sebagian
besar usaha wirausaha dimulai sebagai usaha kecil, tidak semua usaha kecil adalah
kewirausahaan. Perbedaan utama antara usaha kecil dan kewirausahaan adalah
bahwa usaha kecil adalah bisnis skala terbatas yang dimiliki dan dioperasikan oleh
individu atau sekelompok individu sedangkan kewirausahaan didefinisikan sebagai
proses merancang, meluncurkan, dan mengoperasikan bisnis baru, yang biasanya
dimulai. sebagai bisnis kecil dan mengejar pertumbuhan. Banyak perusahaan yang
sangat sukses telah dimulai sebagai kewirausahaan.
Usaha kecil adalah usaha skala terbatas yang dimiliki dan dioperasikan oleh
seseorang atau sekelompok orang. Bisnis kecil nyaman untuk dikelola. Dengan
demikian, beberapa individu dan kelompok lebih memilih kesederhanaan tersebut.
Tujuan utama bisnis kecil adalah untuk menghasilkan keuntungan; namun,
kemampuan menghasilkan keuntungan terbatas pada usaha kecil karena
pemilik/pemilik tidak ingin menjajaki peluang bisnis baru. Kepemilikan tunggal dan
7
kemitraan adalah jenis usaha kecil yang paling umum.
Bisnis kecil, di sisi lain, tidak jauh berbeda dengan kewirausahaan. Para ahli
mendefinisikannya sebagai bisnis yang dimiliki atau dikendalikan oleh satu orang
atau beberapa individu. Proses pengambilan keputusan juga dipengaruhi langsung
oleh pemilik dan pangsa pasarnya relatif kecil. Ini juga memiliki beberapa karyawan
kebanyakan kurang dari 50. Pengusaha dan pemilik usaha kecil sama-
samamerupakan wirausaha, tetapi perilaku mereka berbeda. Pengusaha sering ingin
mengubah dan mengembangkan sesuatu. Mereka senang menciptakan energi
daripada merasa nyaman dengan situasi mereka saat ini. Pemilik usaha kecil, di sisi
lain, puas selama mereka berhasil. Mereka jarang akan mencoba berbuat lebih
8
banyak.
Bisnis kecil dimiliki dan dikelola oleh satu orang atau sekelompok kecil orang.
Modal tersebut disumbangkan oleh segelintir individu ini, yang sangat terlibat dalam
proses pengambilan keputusan. Jumlah karyawan dalam bisnis kecil terbatas,
sehingga cukup mudah dan nyaman untuk dikelola. Cakupan operasi bisnis semacam
ini cukup kecil dan mereka memiliki pangsa pasar yang kecil. Tujuan utama dari
usaha kecil adalah untuk menghasilkan keuntungan. Namun, karena pemilik tidak
tertarik untuk mengevaluasi dan mengambil peluang bisnis baru, mereka memiliki
kemampuan menghasilkan keuntungan yang terbatas. Jenis bisnis kecil yang paling
populer adalah pemilik tunggal dan kemitraan.
Selain itu, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh
pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi Noersasongko
yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan
mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu
perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan adalah output dari
berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk
mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu
dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha.
Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar
tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha (Noersasongko, 2005).
11
Menurut Ina Primiana mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha adalah
permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan
organisasi” (Primiana, 2009). Henry Faizal Noor mengemukakan bahwa
“Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai
tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah
tujuan dari seseorang melakukan bisnis” (Noor, 2007). Keberhasilan usaha
didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi (Riyanti, 2003).
karena wirausaha memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan
teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif. Mereka juga memiliki energi yang
melimpah serta dorongan dan kemampuan asertif. Sehingga, dapat diketahui bahwa
definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis mencapai
tujuannya,dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang memiliki
otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat
menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha dari wirausaha
dimana suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari periode sebelumnya dan
menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat atau sekelasnya, dapat
dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi
secara teknis dan efisiensi secara ekonomis,28 target perusahaan yang ditentukan
oleh manajer-pemilik usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha
atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan.
Untuk mencapai keberhasilan seseorang/usaha membutuhkan manajemen, atau
tatanan tindakan sebagai langkah-langkah strategik agar target yang diharapkan
tersebut tercapai.
Dengan demikian manajemen bagi seseorang yang memiliki target sasaran menjadi
sangat urgen.
Itu berarti kemampuan di bidang manajemen tidak dapat lagi dipandang sebagai
kebutuhan nomor dua, lebih dari itu ketrampilan ini justru menempati prioritas utama
bagi setiap sosok manusia yang ingin berhasil.
Singkatnya, dalam kerangka mencapai suatu keberhasilan, disyaratkan adanya
12
ketrampilan manajemen yang sesuai dengan target sasaran atau gol yang diharapkan.
Tidak terpenuhinya persyaratan yang disebut terakhir ini, dapat dipastikan bakal
mengakibatkan kegagalan.
Kegagalan yang seringkali diterjemahkan sebagai wujud musibah, ternyata dalam
wujudnya tidak sebagai peristiwa tunggal.
Disebabkan adanya kegagalan, maka pada diri manusia yang tertimpa kegagalan itu
dapat tertimpa pula bentukbentuk kegagalan-kegagalan yang lain sebagai efek
domino.
Dengan kata lain, dikarenakan adanya kegagalan timbullah masalah-masalah lain
yang membutuhkan penyelesaian.
Bilamana situasi yang membutuhkan penyelesaian tersebut ternyata mengalami
hambatan-hambatan dalam upayanya mencari solusi, maka muncullah frustasi.
Yakni, situasi terhambat pada kejiwaan seseorang dalam upayanya untuk pemuasan
kebutuhan personal maupun karena tuntutan lingkungan.
4.KOPERASI
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau
badan–badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar
sebagai anggota, denganbekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Koperasi memiliki berbagai latar
belakang usaha, salah satunya yaitu usaha koperasisimpan pinjam atau unit simpan
pinjam, yang merupakan lembaga keuangan yang menghimpundan mengelola dana
masyarakat walaupun dalam ruang lingkup terbatas. Menghimpun danmenyalurkan
dana masyarakat melalui kegiatan simpan pinjam (perkreditan) dari dan untuanggota
18
koperasi. Kegiatan usaha simpan pinjam sangat dibutuhkan oleh para anggota
koperaskarena banyak manfaat yang diperoleh terutama dalam rangka meningkatkan
modal usahasehingga tercipta kesejahteraan hidup yang baik. Banyaknya lembaga
keuangan makro maupunmikro yang tersebar ke berbagai pelosok tanah air, rupanya
belum mencapai kondisi yang ideal jika diamati secara teliti. Hal ini nampak dari
banyaknya lembaga keuangan mikro yang hanya mengejar target pendapatan
masing-masing, sehingga tujuan yang lebih besar sering terabaikan khususnya dalam
pengembangan ekonomi masyarakat kelas bawah. Padahal, lembaga keuangan mikro
mempunyai posisi strategis dalam pengembangan ekonomi masyarakat kelas bawah.
Jika berharap kepada peran lembaga keuangan makro, jelas hal ini sulit diharapkan.
Kredit yang diberikan berbagai lembaga keuangan sampai saat ini masih didominasi
kredit konsumtif,sehingga laju ekonomi masyarakat cenderumg konsumtif, kurang
produktif.
Dari sisi regulasi, potret kedekatan koperasi dengan sektor riil telah terakomodasi.
Pasal 55ayat (1) PER No. 10/Per/M.KUKM/IX/2015 menyebutkan ranah kegiatan
usaha koperasi pada bidang produksi, distribusi, pemasaran, jasa, simpan pinjam
serta usaha lainnya. Regulasi ini mengakomodasi area usaha koperasi yang tidak
terbatas pada simpan pinjam tetapi justru menekankan koperasi dapat berperan nyata
pada lingkup produksi dan distribusi, serta mata rantai yang terkait unit-unit
produksi; baik itu dikelola dengan pola layanan konvensional maupun berdasarkan
prinsip ekonomi syariah. Dengan demikian, regulasi perkoperasian membuka
kesempatan yang luas terimplementasinya prinsip-prinsip syariah di entitas koperasi.
Ini berarti bahwa pemerintah menyadari adanya kebutuhan masyarakat luas untuk
bertransaksi,berproduksi, dan berkonsumsi yang sejalandengan kaidah syariah,
termasuk pada level ekonomi mikro.
4.PT(Perseorang Terbatas)
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga NaamlozeVennootschaap (NV),
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari
19
saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yangdimilikinya.
Karena modalnya terdiri dari saham-saham yangdapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan dapatdilakukan tanpa perlu membubarkan
perusahaan.Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnyamodal
perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaanperusahaan terpisah
dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan
sendiri.Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu sahamyang menjadi bukti
pemilikan perusahaan.
20
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Curran, J., & Blackburn, R.A. (2001). Researching the Small Enterprise. London:
SAGE Publications Ltd
Dinar, M., Ahmad, M. I. S., & Hasan, M. (2020). Kewirausahaan. Bandung: Media
Sains Indonesia.
Hasan, M., Arisah, N., Sasmita, F. A., Miranda, M., Putri, A. A., & Pattisina, C. D.
(2021). Perilaku Berwirausaha Generasi Milenial di Era Pandemi COVID-19. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Undiksha, 13(1), 224-240.
Hasan, M., Noercahyo, A., Rani, A. E., Salshabilla, N. A., & Izzati, S. N. (2021).
Pengembangan ekonomi kreatif sektor UMKM di masa pandemi covid-19. Jurnal
Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, 9(2), 125- 138.
Hasan, M., Hayati, A. F., Miranda, M., Sasmita, F. A., & Shafar, M. R. (2021).
Ekonomi Kreatif di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru: Kajian Kreativitas dan Inovasi
Pada UMKM Subsektor Kuliner. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi (JIPE), 11(2),
148-162.
Miranda, M., Hasan, M., Kamaruddin, C. A., Nurdiana, N., & Mochtar, F. (2022).
Analisis Literasi Ekonomi Berbasis Agribisnis Pada Pelaku Usaha Tani Perkotaan.
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 8(3), 863-870.
22
23