Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Dosen pengampu :

Andri Wahyu Utomo,S.Pd.,M.Or.,AIFO-P

Disusun Oleh :

REZA FACHRUDIN RUSLIANTO 1904102008

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS

Universitas PGRI Madiun

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan”. Makalah
ini kami susun berdasarkan data-data yang saya peroleh dari beberapa referensi. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari unsur materi atau isi
maupun cara penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berkenaan ikut mendukung dalam
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca.

MAGETAN, 14 OKTOBER 2021

REZA FACHRUDIN RUSLIANTO


1904102008
BAB I..........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. TUJUAN...........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
A. WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN...................................................................5
B. TEORI TEORI KEWIRAUSAHAAN...........................................................................8
C. TUJUAN DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN.....................................................10
D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA...........................................12
E. LANGKAH LANGKAH MEMULAI USAHA BARU MERINTIS USAHA BARU 13
F. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN...................................................................17
G. FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN BERWIRAUSAHA....................................................18
BAB III.....................................................................................................................................21
PENUTUP.................................................................................................................................21
A. KESIMPULAN...............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................22
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat, dan
proses dalam menghadapi tantangan hidup, menurut Soemahamidjaja (1997) dalam
Pinem (2013). Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki kemampuan dalam
hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya
kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari
yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak, menurut Kashmir (2006) dalam Pinem
(2013).
Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapatkan awalan ke
dan an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan
wirausaha. Sedangkan wirausaha terdiri dari kata wira yang berarti keberanian dan
usaha yang berarti kegiatan bisnis, kewirausahaan dapat diartikan sebagai keberanian
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan bisnis secara mandiri. Pada dasarnya
wirausaha adalah orang yang berani berusaha secara mandiri dengan cara-caranya
sendiri untuk mengambil resiko dan menentukan nasibnya sendiri atas segala keputusan
yang diambilnya dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Pada dasarnya
setiap orang adalah wirausaha, karena setiap orang memiliki peluang yang sama untuk
melakukan kegiatan wirausaha.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Merekamempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengannilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian dan kiat untuk menjadi
wirausaha yang sukses. Dan banyak sekali di Negara kita ataupun di mana saja yang
sudah bisa membuat usaha tetapi usahamereka tidak berjalan dengan lancar, atau bisa di
bilang bangkrut, dan di sini salahsatunya saya akan membahas mengapa seseorang itu
butuh kiat atau cara yang benaragar membangun usaha itu dengan taratur, agar bisa
2
menjadi pengusaha yang sukses.Sesuai degan tema yang kami bahas. Banyak
entrepreneur yang berasal darukeluarga kurang mampu bahkan miskin berhasil tumbuh,
berkembang dan maju berkatkemampuan berkreasi & berinovasi, mandiri, ulet & tekun,
rajin, disiplin, siapmenghadapi rikio, piawai meraih peluang, dan cerdas dalam
mengelola sumber dayaberhasil untuk menghasilkan nilai tambah & profitabilitas
(keuntungan) sehinggamenjadi orang kaya.

A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan wirausaha dan kewirausahaan ?
2. Apa saja teori – teori kewirausahaan ?
3. Apa tujuan kewirausahaan ?
4. Apa keuntungan dan kerugian berwirausaha ?
5. Bagaimana lngkah – langkah memulai usaha ?
6. Apa saja karakteristik kewirausahaan ?

B. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wirausaha dan kewirausahaan ?
2. Menjelaskan apa saja teori – teori kewirausahaan ?
3. Untuk mengetahui apa tujuan kewirausahaan ?
4. Menjelaskan keuntungan dan kerugian berwirausaha ?
5. Menjelaskan langkah – langkah memulai usaha ?
6. Untuk mengetahui karakteristik kewirausahaan ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Wirausaha Dan Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad

ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah

“agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”.

Adapun makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta,

terdiri dari tiga suku kata : “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul,

teladan, tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir,

pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta

berarti berdiri.

Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang

dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad

pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang

memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep

Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan

memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru

atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui

organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.

Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan.1 Kata entrepreneurship sendiri

sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu „entreprende‟ yang berarti petualang,
4
pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard

Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B

Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber

daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta

menghasilkan lebih banyak lagi.

Sebenarnya telah banyak pakar yang mengemukakan pengertian mengenai

kewirausahaan berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Namun demikian, esensi

pengertian yang krusial senantiasa ada di setiap pengertian yang dikemukakan oleh para

ahli tersebut dan menjadi hal mendasar.

Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan

dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.3 Definisi tersebut secara lebih luas

dikemukakan oleh Hisrich dalam Suryana, yang mengatakan bahwa kewirausahaan

adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan

mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian

menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.4 Sementara

itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas

dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan (usaha).

Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat

adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang

tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan

tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu

organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan,

walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.

Selain itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia

(INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat- kan dan
5
Membudaya - kan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan

seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari

menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan

efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh

keuntungan yang lebih besar.

B. Teori Teori Kewirausahaan


Menurut Drucker, 1985 dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship
mengemukakan perkembangan teori kewirausahaan menjadi tiga tahapan :
a. Teori yang mengutamakan peluang usaha. teori ini disebut teori ekonomi, yaitu
wirausaha akan muncul dan berkembang apabila ada peluang ekonomi
b. Teori yang mengutamakan tanggapan orang terhadap peluang, yakni, teori
Sosiologi, yang mencoba menerangkan mengapa beberapa kelompok sosial
menunjukkan tanggapan yang berbeda terhadap peluang usaha dan teori Psikologi
yang mencoba menjawab karakateristik perorangan yang membedakan wirausaha
dan bukan wirausaha serta karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha
berhasil dan tidak berhasil dan
c. Teori yang mengutamakan hubungan antara perilaku wirausaha dengan hasilnya.
Disebut dengan teori perilaku, yaitu yang mencoba memahami pola perilaku wirausaha.
Kewirausahaan dapat dipelajari dan dikuasai, karena kewirausahaan bisa merupakan
pilihan kerja, pilihan karir.
Dari ketiga teori diatas, mitos/kepercayaan bahwa ‚orang Indonesia itu tidak
dapat menjadi wirausaha dan tidak dapat menjadi manajer‛ dapat diruntuhkan,
karena semua kegiatan dapat dipelajari, dilatihkan, dan dapat dikuasai. Ciri-ciri
seorang wirausaha meliputi : memiliki rasa percaya diri dan mampu bersikap
positif terhadap diri dan lingkungannya, berperilaku pemimpin, memiliki inisiatif,
berperilaku kreatif dan inovatif, mampu bekerja keras, berpandangan luas dan
memiliki visi ke depan, berani mengambil risiko yang diperhitungkan, dan tanggap
terhadap saran dan kritik. Ciri tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai kemampuan
seperti dalam memilih jenis usaha, mengelola produksi, mengembangkan pemasaran,
meningkatkan pengelolaan keuangan dan permodalan, mengorganisasikan dan
mengelola kelompok usaha, dan mengembangkan jalinan kemitraan usaha.
6
C. Tujuan Dan Manfaat Kewirausahaan

a. Tujuan Kewirausahaan

1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.

2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan


kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan
masyarakat yang mampu, andal, dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat
terhadap masyarakat.

b. Manfaat Berkewirausahaan

Dari beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil,


dan atau menengah percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan
lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan
besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausahawan sebaiknya
mempertimbangkan manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil, dan atau menengah.

Manfaat adanya para wirausaha, adalah sebagai berikut:

1. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya.
2. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
3. Memberikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan
perintah agama.
4. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani.
5. Sebagai generator pembangunan lingkungan,pribadi,distribusi, pemeliharaan
lingkungan, dan kesejahteraan.
6. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun dan
jujur dalam menjalani pekerjaan.
7. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya- foya dan tidak
boros.

7
Thomas W. Zimmerer (et al.)7 merumuskan manfaat berkewirausahaan, sebagai berikut.
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.

Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk
mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup mereka dan
memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna mewujudkan cita-citannya.

2. Memberi peluang melakukan perubahan.Semakin banyak pebisnis yang memulai


usahanya karena mereka dapat menangkap peluang untuk dapat melakukan berbagai
perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan
perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai untuk keluarga atau mendirikan
program daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas.
Pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka
terhadap berbagai masalah ekonomi dan sosial dengan harapan untuk dapat menjalani
kehidupan yang lebih baik
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. Banyak orang menyadari
bahwa bekerja disuatu perusahaan sering kali membosankan, kurang menantang dan
tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan. Bagi
mereka, tidak banyak perbedaan antar bekerja dan menyalurkan hobi atau bermain,
keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki seorang wirausahawan merupakan alat
untuk menyatakan aktualisasi diri Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang
ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha
atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual,
dan mmpu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin. Walau pada tahap awal
uang bukan daya tarik utamabagi wirausahawan, keuntungan berwirausaha merupakan
faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri. Kebayakan pebisnis tidak
ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan dari mereka yang memang menjadi
berkecukupan. Hampir 75 persen yang termasuk dalam daftar orang terkaya merupakan
wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian Thomas Stanley dan William
Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai dua pertiga dari jutawan Amerika Serikat.
“Orangorang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar
peluangnya untuk menjadi jutawan dari pada orang- orang yang bekerja untuk orang lain

8
atau menjadi karyawan perusahaan lain”.

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya. Pengusaha kecil atau pemilik usaha kecil sering kali merupakan warga
masyarakat yang paling dihormati dan paling dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan
kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan
setia selama bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis di
lingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam
melancarkan fungsi
sosial dan ekonomi nasional merupakan imbalan bagi para majer perusahaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang
dalam mengerjakannya. Hal yang disarankan oleh pengusaha kecil atau pemilik
perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha merekasesungguhnya bukanlah kerja.
Kebayakan wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu, sebab
mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau
kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang melakukannya.
Wirausahawan harus mengikuti nasihat Harvey McKey. Menurut McKey, “Carilah dan
dirikan usaha yang Anda sukai dan Anda tidak akan pernah merasa terpaksa harus
bekerja seharipun dalam hidup Anda.” Hal yang menjadi penghargaan besar bagi
pebisnis/wirausahawan bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada prosesdan atau
perjalanannya.8

D. Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha


Keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha
(1). Pendapatan yang tidak pasti,
(2). Bekerja keras dengan waktu tak terbatas,
(3). Kualitas kehidupannya rendah sebelum mereka berhasil,
(4). Tanggung jawabnya besar, banyak keputusan yang harus diambil walau belum
menguasai permasalahan.

Keuntungan menjadi wirausaha adalah:


(1). Terbuka peluang untuk mencapai tujuan,
(2). Terbuka peluang mendemonstrasikan potensi secara penuh,
(3). Terbuka peluang memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal,
9
(4). Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha konkrit, dan
(5). Terbuka peluang untuk menjadi bos.

Menurut Ilik (2010), terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang


mengambil pilihan menjadi seorang wirausahawa di antaranya :
1. Otonomi

Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha memposisikan seseorang
menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap kontrol bisnisnya. Hal ini juga
didukung dengan pendapat Robert T. Kiyosaki yang menyatakan bahwa pada dasarnya
perspektif menjadi seorang wirausaha adalah pilihan karena mencari sebuah kebebasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi

Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan


sangat memotivasi wirausaha.
3. Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).

Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
4. Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan
kesempatan kerja.
Hal ini dikarenakan target entrepreneur adalah masyarakat kelas menengah dan bawah,
maka entrepreneur memiliki peran penting dalam proses trickling down effect.

E. Langkah Langkah Memulai Usaha Baru Merintis Usaha Baru Dan Model
Pengembangannya

CARA UNTUK MEMASUKI DUNIA USAHA`

Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau pelaksana usaha kecil wirausaha dapat
memilih dan melakukan tiga cara yang dapat dilakukan oleh seseorang apabila ingin
memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha yaitu :

10
1. Merintis usaha baru (starting)
2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
3. Kerjasama manajemen (franchising)

MERINTIS USAHA BARU (STARTING)

Untuk masuk ke dalam dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa wirausaha.
Cara memasuki dunia usaha yang pertama adalah dengan merintis usaha baru (starting).
Metode ini terwujud dalam pembentukan dan pendirian usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen. Karena bermula dari diri sendiri,
maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang paling luas. Secara umum, ada 3
(tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola
sendiri oleh seseorang
2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara
bersama-sama menjalankan usaha bersama.
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan
hukum dengan modal saham-saham.

Sesuai dengan konsep kewirausahaan, telah dikemukakan bahwa untuk


memasuki dunia usaha (business) seseorang harus berjiwa wirausaha. Wirausaha adalah
seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko.
Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha
kecil (small business operator), ia harus memiliki:
1. Kecakapan untuk bekerja
2. Kemampuan mengorganisir
3. Kreatif
4. Lebih menyukai tantangan

Menurut hasil survei Peggy Lambing (2000:90):


1. Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang
diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.

11
2. Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya
dengan lebih baik berdasarkan pengalaman di perusahaan sebelumnya.
3. Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi peluang
pasar.
4. Sedangkan sisanya sebesar 31% lagi karena hobi.

Menurut Lambing, keunggulan dari perusahaan baru datang ke pasar adalah dapat
mengindentifikasi “kebutuhan pelanggan” dan “kemampuan pesaing”. Selain itu, ada
dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru:
1. Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan gagasan
sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Contohnya: keterampilannya
sendiri, kemampuan dan latar belakang yang dapat menentukan jenis usaha yang akan
dirintis
2. Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan yang
menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila merespon
kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan. Contohnya yaitu melalui pengamatan
lingkungan (environment scanning).
Alat untuk pengembangannya yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang untuk
memulai bisnis/usaha, menurut Lambing (2000:92), bersumber dari :
1. Surat kabar
2. Laporan periodik tentang perubahan ekonomi
3. Jurnal perdagangan dan pameran dagang
4. Publikasi pemerintah
5. Informasi lisensi produk yang disediakan oleh broker, universitas, dan korporasi lainnya.
Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang calon wirausaha
harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang
diperlukan seorang calon wirausaha meliputi:
1. Kemampuan teknik Yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa
serta cara menyajikannya.
2. Kemampuan pemasaran Yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan
pelanggan serta harga yang tepat.
3. Kemampuan finansial Yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber
dana dalam merintis dan mengelola usaha.

12
4. Kemampuan hubungan Yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara
dan mengembangkan relasi, komunikasi dan negosiasi.

Tahapan – tahapan dalam merintis usaha baru adalah sebagai berikut:


1. Diawali dengan adanya ide
2. Mencari sumber dana dan fasilitas barang, uang, dan orang
3. Sumber dana bisa berasal dari badan keuangan/bank berupa kredit atau orang yang
bersedia sebagai penyandang dana
4. Obyek bisnis memiliki pasar
5. Memperhatikan peluang pasar sebelum produk diciptakan

Seorang yang akan memulai sebuah usaha, harus diawali dengan adanya ide.
Setelah ada ide, langkah berikutnya adalah mencari sumber dana dan fasilitas baik
barang, uang maupun orang. Sumber dana tersebut berasal dari badan-badan keuangan
seperti bank dalam bentuk kredit atau orang yang bersedia menjadi penyandang dana.
Selanjutnya seorang wirausahawan perlu mengamati dan menganalisa pangsa
pasar dari obyek bisnis, yaitu produk (baik berupa barang ataupun jasa) yang akan
dihasilkan dari usahanya. Analisa pasar ini penting agar wirausahawan tidak kesulitan
dalam mendistribusikan hasil produksinya, karena barang atau jasa yang dihasilkannya
memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat/komunitas tertentu. Oleh karena itu,
mengamati peluang pasar merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum produk
barang dan jasa diciptakan. Apabila peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan ada
dan terbuka lebar, maka barang dan jasa akan mudah laku dan segera mendatangkan
keuntungan.

Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
Jaminan usaha ini bisa berupa asuransi maupun jaminan dari pemerintah, seperti insentif
usaha. Adanya jaminan usaha ini dapat memberikan kepastian bagi seorang wirausahawan
untuk memulai kegiatan bisnisnya, terutama dalam mengantisipasi perubahan secara

13
mendadak dari lingkungan usaha.
6. Lingkungan usaha

Menurut Peggi Lambing (2000:95) ada beberapa hambatan bagi seorang


wirausahawan untuk memasuki industri baru, yaitu :
1. Sikap dan kebiasaan pelanggan.
Loyalitas pelanggan kepada perusahaan baru masih kurang. Sebaliknya perusahaan yang
sudah lebih dulu ada justru lebih bertahan karena telah lama mengetahui sikap dan
kebiasaan pelanggannya.
2. Biaya perubahan (switching cost), yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pelatihan
kembali para karyawan, dan penggantian alat serta sistem yang lama.
3. Respons dari pesaing yang telah lebih dulu ada, yang secara agresif akan mempertahankan
pangsa pasar yang ada.

F. Karakteristik Kewirausahaan
Karakter berasal dari kata Latin yaitu kharakter, kharassein dan kharak, yang maknanya
tools for marking, to engrave, dan pointed stake. Kata ini mulai digunakan (kembali)
dalam bahasa Prancis caractere pada abad ke-14 dan kemudian masuk dalam bahasa
inggris menjadi character dan dalam bahasa indonesia adalah karakter. Karakter
mengandung pengertian suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga
membuatnya menarik dan atraktif, atau seseorang yang memiliki kepribadian yang eksentrik. 10

Adapun karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha menurut Arman
Hakim Nasution yaitu :11
a. Achievement orientation yaitu kemampuan menetapkan sasaran kerja dan strategi
pencapaiannya.
b. Impact an Influence yaitu kemampuan menyakinkan orang lain baik secara lisan maupun
tulisan.
c. Analytical thinking yaitu kemampuan mengolah dan mengintre- pretasikan data atau
informasi.
d. Conceptual thinking yaitu kemampuan menarik kesimpulan atau Informasi terhadap
masalah.
e. Initiative yaitu kemampuan menghadirkan diri sendiri dalam kegiatan organisasi.
f. Self Confidence yaitu kemampuan meyakinkan diri sendiri atau tekanan lingkungan.

14
g. Interpersonal understanding yaitu kemampuan memahami sikap, minat dan perilaku
orang lain.
h. Concern for order yaitu kemampuan menangkap dan mencari kejelasan informasi tugas.
i. Information seeking yaitu kemampuan menggali informasi yang dibutuhkan.
j. Team cooperation yaitu kemampuan bekerja sama dan berperan dalam kelompok.
k. Expertise yaitu kemampuan menggunakan dan mengembangkan keahlian.
l. Customer service orientation yaitu kemampuan menemukan dan memenuhi kebutuhan
konsumen.
m. Developing others yaitu kesediaan mengembangkan teman kerja secara sukarela.

G. FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN BERWIRAUSAHA


Tidak seorangpun berharap mengalami kegagalan saat menjadi seorang wirausaha.
Berbagai upaya dan langkah dilakukan untuk meminimalisir kegagalan kala menjadi
seorang wirausaha. Walau demikian, ada banyak faktor kegagalan wirausaha yang tidak
diduga-duga sebelumnya bisa menimpa siapa saja. Nah, maka dari itu, bersiap diri atau
sedia payung sebelum hujan adalah hal yang perlu kamu lakukan.

Dalam menyikapi banyak faktor kegagalan wirausaha tentunya perlu disikapi dengan
motivasi yang kuat dari kamu dan juga lingkungan. Hal ini akan menentukan bagaimana
kamu kedepannya dalam menjadi wirausaha yang berhasil. Motivasi tentunya bisa
diperoleh dari mana saja, misalkan saja dari bacaan-bacaan seperti media massa, buku dan
internet. Dengan begitu, wawasan kamu akan semakin terbuka dan memudahkan kamu
untuk menghindari kegagalan.

Nah, lalu apa saja sebenarnya faktor kegagalan wirausaha yang acap kali terjadi.
Untuk lebih jelas terkait dengan hal ini, Ajaib merangkum 8 faktor yang bisa berpotensi
menyebabkan kegagalan wirausaha, antara lain :

1. Tidak kompeten dalam manajerial


Hal pertama yang merupakan faktor kegagalan wirausaha adalah kapabilitas,
kemampuan dan pengetahuan yang minim terkait dengan pengelolaan usaha. Hal ini
menghambat potensi seseorang dalam meraih kesuksesan sebagai seorang wirausaha.

Minimnya pengetahuan mengenai pengelolaan usaha tentunya akan mendorong kamu

15
pada level yang tidak kompeten dalam manajerial, sehingga menghalangi kamu untuk
menjadi wirausaha yang sukses, namun hal ini bisa saja karena posisi yang kamu emban
saat ini tidak sesuai dengan kompetensi kamu.

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan


Minim pengalaman adalah cambukan yang paling keras bagi seorang wirausaha.
Padahal di manapun dan apapun kegiatan seseorang, pengalaman merupakan hal yang
utama dalam menjajal kewirausahaan.

Hal ini sangat memiliki koherensi dalam dunia wirausaha di mana kemampuan
mengkoordinasikan, mengelola SDM, mengintegrasikan operasi perusahaan merupakan
pengalaman yang sangat penting dan tidak bisa terelakkan dalam setiap pekerjaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan


Kondisi ini juga merupakan faktor kegagalan wirausaha, di mana kamu sebagai
seorang wirausaha tidak mampu mengendalikan keuangan. Kamu tentunya harus mampu
mengatur cash flow dan memeliharanya dengan baik dan benar.

Minimnya kecermatan dalam pengelolaan cash flow akan membawa kamu pada jurang
kehancuran sebagai wirausahawan. Di sisi lain, kamu juga harus teliti dan paham
bagaimana memisahkan dana usaha dan dana pribadi sehingga tidak meminimalisir
kerugian yang kamu alami.

4. Kegagalan dalam perencanaan


Perencanaan merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan apapun.
Terlepas dari bisnis dan usaha, perencanaan menjadi hal yang sangat krusial dan
merupakan faktor penentu kesuksesan.

Bagaimana mau sukses sebagai wirausaha, jika saja perencanaan kamu tidak matang.
Maka dari itu, untuk agar kamu tidak gagal dalam wirausaha, kamu tentunya harus
memiliki perencanaan yang matang agar memudahkan kamu dalam melakukan
implementasi dari perencanaan dan juga melakukan tindakan yang tepat.

5. Lokasi yang kurang memadai

16
Hal lain yang menjadi penyebab kegagalan dalam wirausaha adalah lokasi kurang
strategis yang tidak mendukung proses implementasi kewirausahaan kamu. Misalkan saja
lokasi yang jauh dari kawasan pemukiman, jauh dari pusat pendidikan dan juga fasilitas
umum. Ini tentunya mendorong kamu kesulitan dalam menjalankan usaha. Maka dari itu,
lokasi menjadi sebuah penentu kesuksesan usaha kamu.

Jika memang sudah demikian, ada baiknya jika kamu menggeser lokasi usaha kamu ke
tempat yang lebih strategis. Misalkan saja dekat dengan pasar dan fasilitas umum. Dengan
begitu perlahan tapi pasti usaha kamu akan berkembang.

6. Kurangnya pengawasan peralatan


Di sisi lain, pengawasan tentunya memiliki hubungan yang sangat erat terkait dengan
hal efisiensi dan dan juga efektifitas. Dengan minimnya pengawasan akan berdampak
pada penggunaan peralatan

H. Bisnis yang akan saya laksanakan

Perusahaan kami bergerak di bidang perdagangan yang menjual berbagai peralatan olahraga
dengan selera masyarakat. khususnya untuk kaum remaja.
Sebelum kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami harus
mempunyai modal usaha. Untuk merencanakan pemasaran, perusahaan kami akan
mempromosikan dan mendistribusikan produk kami melalui pasar tradisional maupun
pasar modern yang mudah terjangkau oleh para pembeli/konsumen.
Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhanmasyarakat terhadap


pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan peralatan olahraga, maka kami
berinisiatif untuk membuka suatu usaha olahraga dan mengerti akan kebutuhan
masyarakat.
Daerah sekitar sigli ini sangat tepat untuk membuka usaha olahraga, karena hingga saat
ini sangat sedikit sekali atau boleh dikatakan belum ada tempat yang memberi pelayanan
kebutuhan olahraga di sekitar.
TOKO OLAHRAGA REZA SPORT didirikan untuk mempelopori kecintaan generasi

17
muda dalam bidang olahaga.

Konsep Promosi

Membuat sebuah display di pintu gerbang perumahan dan mengandalkan informasi


dari pelanggan ke pelanggan serta menyediakan brosur promosi.
Selain itu, kami juga membuat advertisement secara on-line di internet agar bisa
dijangkau masyarakat luas dengan cara melakukan transaksi atau pun bisnis on-line.
Dengan cara ini kami optimis TOKO OLAHRAGA akan lebih mudah dan cepat dikenal
oleh masyarakat.

Target Pelanggan

Target pelanggan adalah : anak-anak, anak muda atau abg yangmenggemari berbagai
macam olahraga.

Prespektif Masa Depan Usaha

Dengan terciptanya tempat usaha yang bergerak di bidang perdagangan, khususnya


dalam hal olahraga dengan lokasi yang strategis, maka kami yakin usaha ini akan maju.
Karena kebutuhan dan permintaan akan olahraga di kalangan masyarakat terutama sekitar
sigli pada saat ini sangat besar.

Analisis Persaingan

Berdasarkan pemantauan dan hasil survey yang ada bahwa di sekitar lokasi tempat
yang kami dirikan usaha olah raga ini masih belum terdapat sebuah tempat belanja
pakaian dengan suasana yang nyaman.

Segmentasi Pasar yang akan dimasuki

TOKO OLAHRAGA yang bernama REZA SPORT membidik pasar kelas menengah

18
ke bawah, dengan pemberian harga yang terjangkau dan tidak menyulitkan. Pada
prinsipnya kami akan membuka usaha ini dengan suasana kekeluargaan dan pelayanan
yang baik, sehingga membuat masyarakat merasa puas dengan layanan kami dan
senantiasa kembali ke tempat kami. Karena segmen pasar usaha olahraga ini cenderung
kemasyarakatan sehingga hal ini dapat memicu persaingan dengan usaha olah raga
lainnya.
Penetapan Harga

Harga yang akan dikenakan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh
masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya kami
tetapkan sebagai harga awal berikut adalah tabel harga jasa produk yang ditawarkan.
adapun untuk selanjutnya harga akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.
No.
Jenis Produk
Harga
1
Baju bola
> Rp. 100.000,-
2
Sepatu bola
> Rp. 250.000,-
3
bola
> Rp. 300.000,-
4
Celana training
> Rp. 200.000,-
5
Celana bola pendek
> Rp. 60.000,-
6
raket
> Rp. 300.000,-
7

19
Sepatu futsal
> Rp. 300.000,-
8
Peralatan lain
Rp.50.000,- s.d Rp. 150.000

Pelaksanaan Distribusi

Distribusi yang dilakukan perusahaan kami yaitu distribusi intensif, diusahakan


sebanyak mungkin agar dapat menjual produk sebanyak-banyaknya dan lebih mendekati
konsumen, sehingga lebih mudah dalam penjualannya dalam menghasilkan keuntungan
yang sebanyak-bantaknya.

Strategi Promosi yang akan dilakukan

Strategi yang akan kami jalankan pada perusahaan ini antara lain :
• Membuat pamphlet-pamflet berisi produk – produk baru yang akan ditempel
tiap bulannya.
• Melakukan iklan-iklan di dunia internet baik melalui situs jejaring sosial
maupun forum.
• Membuat catalog-katalog mengenai peralatan olahraga.
Sumber-sumber permodalan

Sebagai sumber awal mula pendirian TOKO OLAHRAGA yaitu dari pemilik distro
sendiri. Sebagai investasinya untuk itu didirikanlah perusahaan dalam bidang
perdagangan

Neraca Permulaan Perusahaan

a) Biaya produksi per tahun terdiri dari:


1. Modal Awal produksi

20
Renovasi Awal & Desain Interior
Rp. 20.000.000,-
Kulakan baju grosir
Rp. 300.000.000,-
Biaya Soft Opening dan Promosi awal
Rp. 5.000.000,-
Biaya gaji karyawan tahun pertama
Rp. 20.000.000 ,- +
Jumlah Modal Produksi
Rp. 345.000.000,-

2. Biaya lain-lain
· Listrik Rp. 12.000.000,-
· Asuransi Rp. 3.000.000,-
· Transportasi Rp. 6.500.000,-
· Administrasi Rp. 4.500.000,-
· Pajak Rp. 2.750.000,-
· Pemeliharaan gedung dan peralatan Rp. 6.000.000,- +
Jumlah biaya lain-lain Rp. 34.750.000,-

Total seluruh biaya produksi (1 + 2)


Jumlah modal produksi Rp. 345.000.000,-
Jumlah biaya lain-lain Rp. 34.750.000,- +
Total Rp. 379.750.000

Proyeksi Aliran Kas

Untuk took olahraga ini kami proyeksi keuntungan kotor adalah 30% dari
penghasilan. Rata-rata untuk took olahraga kami ini, akan mampu menjual sekitar 400
juta lebih pertahun, sehingga jika diambil keuntungan bersih pertahun adalah sekitar 200
juta pertahun.
Sehingga, pada tahun kedua, kami sudah bisa balik modal. Dan tahun ke 3, 4 dan
seterusnya, kami tinggal mengumpulkan untung dan kemungkinan besar kami gunakan

21
untuk ekspansi ke luar daerah.

Perencanaan Laba Rugi

INVESTASI
JUMLAH (RP)
Biaya tetap
1. Penyusutan gedung dan peralatan
Rp. 7.000.000,-
2. Gaji pegawai
Rp. 20.000.000,-
Jumlah
Rp. 27.000.000,-
Biaya variable/ produksi
Kulakan baju grosir
Rp. 300.000.000,-
Jumlah
Rp. 300.000.000,-
Biaya-biaya lain
1. Listrik
2. Asuransi
3. Transportasi
4. Administrasi
5. Pajak
Rp. 12.000.000,-
Rp. 3.000.000,-
Rp. 6.500.000,-
Rp. 4.500.000,-
Rp. 2.750.000,-
Total Modal produksi
Rp. 345.000.000,-
TOTAL MODAL (PENGELUARAN)
Rp. 379.750.000,-
Pendapatan

22
Penjualan aneka pakaian dan fashion
Rp. 400.000.000,-
TOTAL PENDAPATAN
Rp. 450.000.000,-
PROYEKSI LABA/RUGI(KEUNTUNGAN)
Total Pendapatan
Total modal / Pengeluaran

Rp. 450.000.000,-
Rp. 379.750.000,-
TOTAL KEUNTUNGAN BERSIH
Rp. 70.250.000,-

Harapan saya untuk usaha TOKO OLAHRAGA REZA SPORT ialah supaya produk
ini bisa lebih berkembang dan maju.
Setelah melaksanakan usaha ini, kami dapat mengambil kesimpulan :
1. Seorang pengusaha harus dapat mengetahui manfaat apa usaha yang mereka
akan jual untuk kepentingan orang banyak dan pribadi tanpa merugikan orang lain juga.
2. Sebelum membuka usaha, seorang pengusaha harus mengetahui kebutuhan
konsumen tujuan dan sasaran yang akan dituju.

23
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha
atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan
keinovasian. Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah
berbuat sesuatu yang baru. Ada beberapa alas an mengapa seseorang berminat
berwirausaha yaitu alas an keuangan,alas an social, alasan pelayanan dan alasan
memenuhi diri.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/41376669/_Langkah_Awal_Menjadi_Wirausaha_Sukses_
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/
d3890358d5295cafaa566dc8527eee80.pdf
http://repository.unika.ac.id/13354/2/11.30.0023%20Titius%20Raharja%20BAB%20I.pdf
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/makalah-kwu-kelompok-1.pdf
https://id.scribd.com/document/384884553/MAKALAH-KEWIRAUSAHAAN
http://repository.radenintan.ac.id/2410/3/3._BAB_II_LANDASAN_TEORI.pdf
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/konsep-dasar-kewirausahaan.pdf

25

Anda mungkin juga menyukai