Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN BELAJAR

KEWIRAUSAHAAN RABU 07.00 – 09.40

DOSEN :
Dr. Yanti Fitria, S.pd, M.pd
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Teguh Pratama (17061072)
Dwi Saptono (17061084)
Elsa Nur Safitri (18075066)
Septi hasni (18075092)
Muhammad Shaquel (17135272)
farhan

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT. berkat rahmat dan karunia-NYA kami dapat
menyelesaikan Laporan Belajar kwu.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik
dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikkan dan
saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah KWU bu Dr. Yanti
Fitria, S.pd, M.pd yang telah memberi arahan kepada kami serta semua pihak yang telah
ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Demikianlah sebagai pengantar kata,
dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini semoga dapat diterima dan
bermanfaat bagi semua pembaca.

Padang, 4 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I.Pendahuluan

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan

BAB II.Pembahasan

A. Konsep kewirausaan ............................................................................2


B. Devinisi dari kewirusahaan ................................................................................6
C. Syarat-syarat wirausaha......................................................................9
D. Sifat-sifat wirausaha.................................................................
E. Menentukan modal usaha
F. Hukum dan etika bisnis

BAB III.Penutup

A. Kesimpulan...............................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................................15

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa


Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur  berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang
ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat
kemiskinan yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk membuka lapangan
kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK
karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan terbaiknya
adalah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola piker lulsannya dari
berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri alias menjadi
wirausahawan mandiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak oang yang menafsirkan dan
memandang bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru dilakukan
‘usahawan” atau “wiraswasta”. Pandangan tersebut tidaklah tepat, karena jiwa dan
sikap kewirausahaan (entrepreneurship) tidak hanya dimiliki oleh usahawan akan
tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif
baik kalangan usahawan maupun masyarakat umum seperti petani, karyawan,
pegawai pemerintahan, mahasiswa, guru, dan pimpinan organisasi lainnya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang termasuk dalam konsep kewirausaan ?

2. Apa devinisi dari kewirusahaan ?

3. Apa saja syarat-syarat wirausaha ?

4. Bagaimana sifat-sifat wirausaha ?

5. Bagaimana menentukan modal usaha ?

6. Bagaimana hukum dan etika bisnis?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui konsep kewirausaan


2. Mengetahui devinisi dari kewirusahaan
3. Mengetahui syarat-syarat wirausaha
4. Mengetahui sifat-sifat wirausaha
5. Mengetahui menentukan modal usaha
6. Mengetahui hukum dan etika bisnis

D. Manfaat Penulisan

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat menganalisis konsep


kewirausahaan dan apa saja yang berkaitan dengan konsep-konsep kewirusahaan
tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kewirausahaan
Konsep entrepreneurship mulai diperkenalkan pada abad ke-18 di Prancis
oleh Richard Cantillon. Pada periode yang sama di Inggris juga sedang terjadi
revolusi industri yang melibatkan sejumlah entrepreneur. Kemudian, gagasan
tersebut dibahas secara lebih mendalam oleh Joseph Schumpeter, seorang ahli
ekonomi Jerman, pada tahun 1911. Melalui teori pertumbuhan ekonomi dari
Schumpeter konsep entrepreneurshiptelah didudukkan pada posisi yang sangat
penting dalam pelaksanaan pembangunan.
Di negara kita, kewirausahaan itu sendiri mulai dikenal masyarakat secara
umum sejak Suparman Sumahamidjaya mempopulerkan istilah wiraswasta. Sejak
saat itu mulailah istilah wiraswasta dimuat di berbagai media masa, seperti surat
kabar, majalah, dalam siaran radio, dan televisi, bahkan pada perkembangan
selanjutnya berbagai ceramah dan seminar serta kursus-kursus, ceramah dan
seminar, serta kursus-kursus diselenggarakan untuk merangsang minat dan
perhatian masyarakat terhadap pengembangan kewirausahaan di tanah air.
Banyak tokoh dan pemerhati yang mencoba memberikan pengertian tentang
“apa sebenarnya yang dimaksud dengan wiraswasta” Beberapa pemerhati yang
mengikuti lokakarya “Sistem Pendidikan dan Pengembangan Kewirausahaan di
Indonesia pada tahun 1976, antara lain Suparman, Moh. Said, W.P. Napitupulu,
Rusly Syarif, Taufik Rashid dan Bing. P. Lukman, menyebut-nyebut pengertian
wiraswasta sebagai kegiatan atau orang yang melakukan kegiatan dengan
karakteristik inovatif, produktif, kreatif, tekun, ulet, tidak cepat puas, dan berani
mengambil risiko dengan perhitungan terlebih dahulu (Syarif 1976). Apakah ia
seorang pedagang, pengusaha, karyawan, prajurit, petani, ilmuwan, pejabat
pemerintah, semuanya dapat disebut wiraswastawan apabila memiliki karakteristik
wiraswasta. Pendapat yang hampir sama dengan rumusan tersebut dikemukakan
oleh Soeharsono Sagir (1975 p.3).

B. Devinisi Kewirausahaan
Kewirausahaan suatu ilmu yng mengkaji tentang pengembangan dan
pembangunan semangat kreatifitas serta berani menanggung resiko terhadap
pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya tersebut. Keberanian
mengambil resiko sudah menjadi milik seorang wirausahawan karena ia dituntut
untuk berani dan siap jika usaha yang dilakukan tersebut belum memiliki nilai
perhatian di pasar, dan ini harus dilihat sebagai bentuk proses menuju
kewirausahaan sejati.
Menurut Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarbrough “Wirausahawan
adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan
ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk
mendirikannya”. Peter Drucker berkata bahwa wirausaha tidak mencari resiko,
mereka mencari peluang.
Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira,swa, dan sta, masing-masing berarti
wiraadalah manusia unggul,teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/
pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swaartinya sendiri; dan
staartinya berdiri.
Encyclopedia of America (1984)Entrepreneur adalah pengusaha yang
memiliki keberanian untuk mengambil resiko dengan menciptakan produksi,
termasuk modal, tenaga kerja, dan bahan, dan dari usaha bisnis mendapat
profit/laba.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausahaadalah orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya serta memasarkannya.
C. Syarat-syarat Wirausaha
Adapun syarat-syarat tersebut adalah:a. memiliki sikap mental yang positifb.
memiliki keahlian di bidangnyac. mempunyai daya pikir yang kreatifd. rajin
mencoba hal-hal yang baru (inovatif)e. memiliki semangat juang (motivasi)f.
mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan.

Persyaratan dasar untuk menjadi seorang wirausaha dinamakan dengan 8K


dan 7P.8K meliputi kriteria sebagai berikut.
a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Kemauan, keuletan, dan ketekunan.
c. Kemampuan dan keahlian.
d. Kesempatan yang ada dan digunakan.
e. Keteraturan dan kecepatan kerja serta ketaatan (disiplin).
f. Keberanian mengambil risiko dan menghadapi ketidakpastian.
g. Kesadaran sosial dan kemerdekaan.
h. Kapital dan keuangan.
Adapun yang dimaksud 7P adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan.
b. Pengajaran dan atau latihan.
c. Penerangan, penyuluhan, dan bimbingan.
d. Pengelolaan dan perlindungan serta kepastian hukum.
e. Pendekatan strategis.
f. Penghayatan hakiki kehidupan.
g. Perbankan.

D. Sifat-sifat Wirausaha
Sepakat bila kesuksesan tak bisa dicapai begitu saja tanpa berusaha. Jatuh
bangun, gagal dan mencoba kembali adalah hal yang biasa terjadi dalam dunia
bisnis. Tak hanya sekali, kegagalan tersebut bisa jadi berkali-kali. Hal tersebut tak
berbeda dengan orang-orang sukses yang kini telah menjadi pebisnis kelas dunia.

Tak semulus kelihatannya, perjalanan yang ditempuh oleh pebisnis-pebisnis


tersebut rupanya pun pernah dan sering gagal. Perbedaannya, orang-orang yang kini
telah sukses tersebut tak pernah menyerah pada kegagalan. Mereka selalu mencari
kesempatan baru untuk mengganti kesempatan yang sebelumnya hilang. Seperti 10
pebisnis dunia sukses yang sempat gagal sebelum akhirnya sukses besar berikut ini

1. Hendy Setiono

Hendy Setiono adalah pemilik sekaligus pendiri PT Baba Rafi Indonesia


(bisnis waralaba kuliner dari Indonesia). Meskipun pernah ditentang oleh orang
tuanya, dan pernah kolaps karena uangnya dibawa lari oleh karyawannya, hal
tersebut tak menyurutkan semangat dari seorang Hendy untuk kembali mengambil
kesempatan berbisnis.
2, Nadiem Makarim

Go-Jek didirikan oleh Nadiem Makarim tak begitu saja mulus tanpa
hambatan. Sebelumnya Go-Jek pernah menjadi 'zombie' di bisnis yang Nadiem
jalankan karena tak menemukan investor. Namun, kini Go-Jek menjadi salah satu
rising star di bidang transportasi Indonesia.

Apa salah satu faktor pendukung kesuksesan Go-Jek? Yup. Program aplikasi
mobile yang diluncurkan pada awal 2015 menjadi booming di sosial media, terus
berkembang dan banyak diunduh oleh warga Jakarta yang sangat melek teknologi.
Aplikasi mobile Go-Jek berhasil memberikan kemudahan bagi masyarakat di sana
mengingat pemberi jasa layanan transportasi roda dua ini berhasil menjadi pilihan
transportasi instan di tengah kemacetan Jakarta.

Kamu patut bangga, teknologi yang semakin maju turut melahirkan sosok
seperti Nadiem yang bisa membangun aplikasi mobileseperti Go-Jek, di lain sisi
juga turut memberikan dampak sosial yang sangat tinggi.

3. William Tanuwijaya

Pendiri Tokopedia ini pernah bingung dan merasa gagal ketika banyak
penipuan yang dilakukan penjual ke pembeli di sitenya yakni Tokopedia.com.
namun hal tersebut tak membuat William menyerah untuk terus mengembangkan
dan menginovasi Tokopedia ke arah yang lebih baik lagi.

4. Akhmad Khoirul Alvi

Usaha Akhmad Khoirul Alvi (23) untuk mengembangkan kerupuk kedelai


bukan tanpa kendala. Tahun lalu tempat usaha kerupuk kedelai yang terletak sekitar
100 meter dari rumahnya, kebakaran. Untung tak seluruh barang dagangannya ludes
terbakar. Si jago merah masih menyisakan separuh dari kerupuk kedelai yang ada di
gudangnya. "Untuk melanjutkan usaha kerupuk kedelai saya harus utang ke bank,
tapi alhamdulillah sekarang sudah berjalan dengan baik lagi," kata Alvi.

Kepiawaian Alvi dalam mengelola usaha membuat usahanya ini bangkit


lagi. Kini, setiap bulannya Alvi memproduksi 4 ton kerupuk kedelai mentah.
Kerupuk kedelai buatannya itu dipasarkan dengan harga Rp 40.000 per 5 kg.

5. Khalid Mustofa
Kisah inspirasi ini bisa kamu jadikan pelajaran. Berawal dari kegagalan
bisnis ayam, membuat Khalid Mustofa, warga Desa Plosorejo, Blitar, Jawa Timur,
beralih ke biji kakao. Sempat mengalami pasang surut, akhirnya dia berhasil
mendirikan sebuah tempat pengolahan cokelat yang diberi nama Kampung Coklat.
Usahanya ini sekarang memiliki omzet yang cukup fantastis. Baru 10 bulan berdiri
omzetnya sudah Rp 60 juta/hari. Sedangkan pengunjungnya antara 500-600 orang
pada hari biasa, tetapi kalau weekend bisa mencapai 4.000-6.000 orang.

E. Menentukan Model Usaha


Setiap pengusaha sebelum menjalankan suatu usaha maka perlu terlebih
dahulu menjawab berbagai pertanyaan berikut:
1.Dari mana dana diperoleh atau sumber dana yang manakah yang
digunakan untuk membiayai jalannya usaha atau perusahaan?
2.Berapa besar kebutuhan dana dan bagaimana pengalokasian dana?
3.Apakah dana yang dialokasikan untuk suatu investasi akan
menguntungkan atau tidak?
4.Seberapa besar uang kas harus tesedia untuk menjamin kontinuitas usaha
atau perusahaan?
5.Berapa banyak uang yang akan ditanamkan dalam bentuk kredit atau
pinjaman ke pelanggan?
6.Berapa tingkat persediaan optimal yang harus dipertahankan?
Keenam pertanyaan di atas semuanya berkaitan dengan masalah dana . Oleh
karenanya, pengetahuan mengenai cara mengelola keuangan sangat dibutuhkan oleh
seorang pengusaha atau manajer keuangan.
Rencana keuangan adalah panduan atau pedoman yang disusun perusahaan
untuk mencapai tujuan dan membantu peningkatan nilai perusahaan. Untuk itu
biasanya perusahaan melakukannya dengan cara memperkirakan jumlah dan
penetapan waktu investasi dan pembiayaan yang diperlukan.
Dalam membuat rencana keuangan, seorang pengusaha atau wirausaha harus
memiliki sikap positif sehingga dalam aktivitasnya merencanakan keuangan
mengikuti sepuluh langka berikut:
a). menetapkan tujuan perencanaan keuangan perusahaan secara tepat
b). menggunakan perencanaan keuangan sebagai motivatordan berusaha
mengkomunikasikannya dengan pihak terkait
c). memastikan bahwa proses perencanaan diikuti pula oleh pengendalian
dan selalu menginformasikannya pihak terkait
d). mengevaluasi strategi-strategi keuangan alternative
e). mengumpulkan dan menetapkan target efisiensi baik jangka pendek
maupun jangka panjang
f). mengembangkan sebuah perencanaan dengan membandingkannya
terhadap prestasi standar yang sudah ditetapkan
g). memeriksa kebenaran perencanaan keuangan secara menyeluruh
h). meninjau kembali perencanaan keuangan serta merevisinya sehingga
lahir kombinasi strategi yang tepat.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan
rencana keuangan ini, yaitu.
1) Produk yang ada dan yang disusun untuk diproduksi.
2) Sumber daya manusia yang dimiliki dan yang akan direkrut.
3) Pembiayaan yang diperlukan untuk memproduksi dan kegiatan penjualan.
F. Hukum dan Etika Bisnis

Etika harus dibedakan dari ilmu empiris Etika tidak mendasarkan norma
atau prinsipnya pada kenyataan faktual yang terus berulang. Menurut Hume :dari
kenyataan yang ada (is) tidak bisa ditarik sebuah perintah normatif (ought) contoh :
sogok, suap,kolusi, monopoli,nepotisme Berbagai aksi protes yang mengecam
berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis menunjukkan bahwa bisnis harus
dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral

1. Keutamaan Etika bisnis


a. . Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi
orang-orang profesional di bidangnya Perusahaan yang unggul bukan
hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang
baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik

b. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-


benar raja Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan
citra bisnis yang baik dan etis

c. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang


menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan
harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis

d. Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah


tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan Kenneth
Blanchard dan Norman Vincent Peale: perlakuan yang baik terhadap
karyawan telah menaikkan keuntungan perusahaan sebesar 20% atau
telah menurunkan harga produk perusahaan tersebut sebesar 20%

2. Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis

a. Etika bisnis bertujuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar


menjalankan bisnisnya secara baik dan etis

b. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau


karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka
yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga

c. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat


menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis
3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis

a. Prinsip otonomi

Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil


keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa
yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang yang otonom adalah
orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta bertanggung
jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut

b. Prinsip Kejujuran

Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak


Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga
sebanding Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan

c. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara


sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang
rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan

d. Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa


sehingga menguntungkan semua pihak. Dalam bisnis yang kompetitif,
prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-
win solution

e. Prinsip Integritas Moral


Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis
atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama
baiknya atau nama baik perusahaan

4. Etos Bisnis

Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut


kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke
generasi yang lain. Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan
penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap
sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga membedakannya dari
perusahaan yang lain. Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filsafat bisnis
pendiri perusahaan sebagai penghayatan tentang bisnis yang baik

Relativitas Moral dalam Bisnis Dalam bisnis global yang tidak mengenal
batas negara, etika masyarakat mana yang harus diikuti? Tiga pandangan umum
yang dianut :

1. Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Kalau di
Roma, bertindaklah sebagaimana dilakukan orang roma ( kubu komunitarian
) Artinya perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku
di negara itu, Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali (De
George menyebutnya sebagai dengan immoralis naif )

2. Norma sendirilah yang paling benar dan tepat Bertindaklah di mana saja
sesuai dengan prinsip yang dianut dan berlaku di negaramu sendiri
Pandangan ini mewakili kubu moralisme universal, bahwa pada dasarnya
norma dan nilai moral berlaku universal (prinsip yang dianut sendiri juga
berlaku di negara lain)
5. Kelompok stakeholders

a. Kelompok primer.

Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen,


penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis
yang baik dan etis dengan kelompok ini

b. 2Kelompok sekunder.

Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media


massa, kelompok pendukung, masyarakat

Pendekatan stakeholder ialah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis


bagaimana berbagai unsur akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan
tindakan bisnis Memetakan hubungan-hubungan yang terjalin Pendekatan Stakeholder
dalam kegiatan bisnis pada umumnya untuk memperlihatkan siapa saja yang mempunyai
kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu.

Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak
terkait yang berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin,
diperhatikan dan dihargai (disebut tujuan imperatif) Bermuara pada prinsip minimal :
menuntut agar bisnis apapun perlu dijalankan secara baik dan etis demi menjamin
kepentingan stakeholder

Etika bisnis dapat dilaksanakan dalam tiga tahapan: tahapmakro, tahap meso, dan
tahapmikro.Ketiga tahap ini membahas kegiatan ekonomi dan bisnis. Ditahapmakro, etika
bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secaratotal.Pada tahapmeso
(menengah), etika bisnis mempelajari persoalan etika dalam organisasi. Organisasi di sini
dapat diasosiasikan sebagai organisasiperusahaan, serikat buruh, lembaga konsumen,
perhimpunan profesi, dan lain-lain.Tahap mikromemusatkan perhatiannya pada persoalan
individual sehubungan dengan aktifitas ekonomi atau bisnis. Pada tahap ini dipelajari
tanggung jawab etis karyawan dan etika Bisnismajikan, bawahan dan manajer, produsen
dan konsumen, pemasok, dan investor.

Teori utilitarianisme mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan
jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. Teori
utilitarianisme sebagai teori etika kegunaan suatu tindakan ekonomis, sesuai sekali dengan
prinsip prinsip ekonomis. Teori ini cukup jelas dengan dijelaskan melalui teori cost benefit
analysis yang dipakai dalam konteks ekonomi. Manfaat utilitarianisme mampu menghitung
keuntungan dan kerugian atau kredit dan debet dalam bisnis. Banyak penganut
utilitarianismemengusahakan melaksanakan perhitungan etis ekonomis tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif


(create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi risiko.

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-


nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder


dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan
persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan semua keputusan perusahaan sangat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder. Stakeholder adalah semua
individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-
keputusan perusahaan.

B. Saran

Sebagai seorang profesional selain harus memiliki kemampuan yang baik


dalam hal kreatifitas dan inovatifitas yang dijadikan kiat dalam menemukan suatu
ide, gagasan atau inovasi baru dan cemerlang maka diperlukan pula subuah etika
bisnis. Agar ketika ia bekerja Stakeholder dapat menemui kepuasan hingga
daripadanya dapat menciptakan kepercayaan dan penghormatan.
Daftar Pustaka
Modul 1 Konsep-konsep Dasar Kewirausahaan/ EntrepreneurshipOjat
Darojat Sri Sumiyati
http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1190211015138487302619November201
3.pdf
http://repository.radenintan.ac.id/2410/3/3._BAB_II_LANDASAN_TEORI.
pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONES
IA/196407071989012-
ISAH_CAHYANI/2._PRESENTASI_MATA_KULIAH_KEWIRAUSAHAAN_1.
pdf

Senin, 30 Maret 2015

Pengertian,ciri-ciri,dan syarat kewirausahaan

Pengertian kewirausahaan http://irfanprikitiw.blogspot.com/2015/03/pengertianciri-ciridan-


syarat.html
MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHAOleh: Neti
Budiwatihttp://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERAS
I/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/MERANCANG_PERMODALAN_DALAM_USAHA.pdf

Anda mungkin juga menyukai