Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ETIKA KEWIRAUSAHAAN”

OLEH
KELOMPOK 3

HILDA MEISIN WULANDARI


FITRIA NINGSIH
DYTIA KHOIRUNNISA
ELMA TRIANA
DEVI
FATUR ABDILLAH AKBAR
FERDIAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu tanpa ada halangan sedikitpun. Tujuan kami membuat makalah ini sebagai tambahan
referensi bagi para mahasiswa yang membutuhkan ilmu tambahan tentang “ETIKA
KEWIRAUSAHAAN”
Kami menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan para mahasiswa-mahasiswi
serta para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................................i


Kata Pengantar ........................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN


1. Pengertian Wirausaha .............................................................................................. 2
2. Aturan dan norma dalam etika wirausaha ................................................................ 2
3. Cara mempertahankan etika wirausaha
4. Tujuan dan manfaat etika wirausaha ........................................................................ 3
5. Sikap dan perilaku wirausaha yang menunjukkanetika wirausaha ......................... 3

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................................. 4
B. Saran ............................................................................................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 5


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha
dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabikan
betapa pentingnya etika didalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan
kemampuan yang mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya
didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut
akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan
yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang
benar mengenai perilaku standar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan
dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai
kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang wirausahawan diharapkan bertindak etis
dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi
perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan
wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang
etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini
merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan
etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari
semua anggota suatu kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan mampu
mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan kewirausahaan yang
seimbang, selaras, dan serasi.
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat
membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good
conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam wirausaha sudah tentu
harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok wirausaha serta kelompok
yang terkait lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian wirausaha
2. Aturan dan norma dalam etika wirausaha
3. Cara mempertahankan etika wirausaha
4. Tujuan dan manfaat etika wirausaha
5. Sikap dan perilaku wirausaha yang menunjukan etika wirausaha

C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mampu menjelaskan apa itu wirausaha
2. Mampu menjelaskan aturan dan norma dalam etika wirausaha
3. Mampu menjelaskan cara mempertahankan etika wirausaha
4. Mampu menjelaskan tujuan dan manfaat etika wirausaha
5. Mampu menjelaskan sikap dan perilaku yang menunjukkan etika wirausaha
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian wirausaha
Secara etimologi kata wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “wira” berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Sedangkan “usaha” berarti perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.Jadi, secara
etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan
untuk mencapai sebuah tujuan. Secara sederhana wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi
rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Menurut KBBI wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,menentukan cara
produksi baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan merupakan kemmpuan dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Maksudnya, bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau
mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Menurut Zimmerer kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha). Maksudnya, untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan
jiwa innovator yang tinggi. Seseorang yang memiliki kreativitas dan jiwa innovator tentu
berpikir untuk mencari atau menciptakan peluan yang baru agar lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Vernon A. Musselman dan John H. Jakson wirausaha (wiraswasta) adalah
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil.Jadi, dalam konsep wirausaha terdapat kemauan
menanggung resiko dan keberanian memulai usaha.
Menurut marzuki usman wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan
dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya, seperti keuangan, tenga kerja,
material, keterampilan untuk menghasilkan produki dan organisasi usaha baru. Wirausaha
adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi komunikasi,
motivasi, optimisme, semangat, dorongan dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan
adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda
dari yang sudah ada sebelumnya yang akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi
masyarakat banyak.
Jadi, untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:
1. Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola
2. Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra
3. Hanya menyerahkan tenaga namun dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti
kepemilikan usaha.

B. Aturan dan norma dalam etika wirausaha


Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan, pada saat itu
Raja-raja perancis sering mengundang para tamu dengan menggunakan kartu undangan.
Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti
waktu acara dan pakaian yang harus dikenakan.
Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering
disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan
masyarakat. Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan
yang berlaku di masyarakat, karena norma-norma atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah
negara berbeda-beda.
Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:
1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
karma, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-
gerik yang dapat mencurigakan.
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai
berikut:
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur
perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha
tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahnya. Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab
tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat,
dan pemerintah.
3. Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman
barang atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan
pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan
disepakati sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
usahnya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan
masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum dan peraturan yang telah
dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi
penguasaha apabila tidak diselesaikan.
6. Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan.
Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai cara.
Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi banyak orang.
7. Komitmen dan menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen
dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang
telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.
8. Mengejar prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya
agar perusaaan dapat terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu
terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah putus
asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya.

C. Cara mempertahankan etika wirausaha


 Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai
–nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi pemilik kepentingan.
 Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah
laku dan prinsip –prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
 Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil tindakan
apabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa yang melnggar
etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa – apa.
 Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat begantung
pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip moral dan nilainya
merupakan jaminan terbaik untuk menghindari penyimpangan etika.
 Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran
para karyawan.
 Lakukan audit etika secara periodic. Audit merupakan cara terbaik untuk
mengevaluasi efektivitas system etika.
 Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Standar tingkahb
laku sangat penting untuk menekankan betapa pentingnya etika dalam organisasi.
 Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan. Atasan
harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
 Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah
sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan
menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
 Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi
kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaiman standar etika
dipertahankan.
D. Tujuan dan manfaat etika wirausaha
Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa tujuan etika yang
selalu ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya
pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan
menjadi lebih mudah dan lancer.
2. Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati, maka
hormatilah orang lain. Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi suka dan puas
terhadap pelayanan yang diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan
yang diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.
3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang calon pelanggan perlu
dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
membujuk calon pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika yang ditunjukan seluruh
karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan, dan
ada juga yang beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih mudah karena merka
sudah merakan produk atau layanan yang diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan
paham atau konflik. Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik.

Manfaat etika wirausaha untuk perusahaan, yaitu:


1. Perusahaan menjadi Tepercaya oleh Pelanggan
Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan manfaat berupa kepercayaan
dari pelanggannya. Manfaat dari etika bisnis akan menunjukkan perusahaan memiliki
kejujuran dan tidak akan membohongi pelanggan. Kepercayaan pelanggan pada perusahaan
pun menjadi semakin meningkat karena perusahaan dinilai sangat loyal dalam melakukan
bisnis dengan pelanggan. Lebih lanjut, pelanggan pun akan merekomendasikan hasil bisnis
dengan perusahaan yang baik kepada orang lain agar juga mempercayakan kebutuhannya
pada perusahaan anda. Oleh karena itu, membangun kepercayaan pelanggan pada
perusahaan dengan menggunakan manfaat dari etika bisnis sangat direkomendasikan untuk
dilakukan.

2. Perusahaan memiliki Citra yang Baik di mata Pelanggan


Citra atau gambaran yang baik mengenai hasil hubungan perusahaan dengan pelanggan
akan melekat pada perusahaan sebagai prestasi. Prestasi ini akan dikenal oleh masyarakat
umum dan calon pelanggan lainnya sebagai pertimbangan yang menguntungkan untuk
masyarakat. Manfaat dari etika bisnis salah satunya adalah untuk memperbaiki citra
perusahaan ini. Oleh karena itu, perusahaan yang menerapkan etika bisnis umumnya akan
memiliki citra yang terus membaik dan pelanggan yang terus bertambah. Perusahaan pun
kemudian dapat berkembang dan mencapai target dengan sukses
3. Perusahaan memiliki Budaya yang Khas dan menjadi Keunggulan
Perilaku etis dalam berbisnis akan mendatangkan manfaat dari etika bisnis. Manfaat dari
perilaku etis ini adalah terbentuknya budaya perusahaan yang khas dan kemudian menjadi
nilai unggul dari perusahaan itu sendiri. Budaya perusahaan yang terbentuk kemudian dapat
memberikan kontribusi pada nilai-nilai serta norma yang berlaku pada perusahaan yang
dilaksanakan oleh perusahaan. Atmosfir gotong royong dan harmonis pun dapat dimiliki
oleh seluruh bagian perusahan. Perilaku etis tersebut kemudian juga dapat mendukung
perkembangan perusahaan untuk terus menjadi lebih baik dan tanpa friksi antar anggota dan
pekerjanya
4. Perusahaan memperhatikan Kepentingan Bersama
Terlaksananya etika bisnis dalam perusahaan akan menyebabkan kepentingan bersama lebih
didahulukan dari pada kepentingan individu atau golongan. Hal ini adalah salah satu
manfaat dari etika bisnis yang paling besar, yang mungkin tidak akan pernah dimiliki suatu
perusahaan jika tidak menerapkan etika bisnis secara permanen. Kepentingan individu atau
golongan tertentu dalam suatu perusahaan seringkali menjadi fokus utama, hal ini
merupakan kebiasaan buruk yang harusnya ditinggalkan karena perusahaan bukan hanya
berjalan untuk memenuhi keinginan dari petingginya tetapi juga kebutuhan seluruh
karyawannya. Oleh karena itu, terapkanlah etika bisnis dan bangunlah perusahaan anda
menjadi perusahaan yang memperhatikan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan
individu.
5. Perusahaan merasa Nyaman dalam Berbisnis
Kenyamanan dalam berbisnis adalah satu lagi manfaat etika bisnis yang dapat dirasakan
oleh perusahaan. Kenyamanan yang dihasilkan karena terciptanya perilaku etis dalam
berbisnis tentu sangat mahal harganya. Kenyamanan ini juga yang akan mempengaruhi para
pelaku bisnis untuk tetap melakukan pekerjaannya dengan semaksimal mungkin. Walau
lelah namun nyaman adalah hal yang jarang dirasakan dalam pekerjaan di suatu perusahaan
di zaman sekarang ini. Terciptanya kenyamanan dalam bekerja akan membuat pekerjaan-
pekerjaan dapat selesai dengan tepat waktu tanpa masalah yang berarti.
6. Perusahaan dapat Mengurangi Biaya Tak Terduga
Etika bisnis yang baik dalam perusahaan akan membangun atmosfer pekerjaan pun menjadi
nyaman dan tenteram. Tidak akan ada friksi yang dapat mengganggu proses bekerja dalam
perusahaan. Terjadinya friksi dalam pekerjaan akan membuat banyak kerugian dalam
perusahaan. Kerugian ini akan berakibat pada banyak biaya pengeluaran yang tidak terduga.
Tentunya jika friksi dapat dicegah, maka pengeluaran yang tidak diperlukan pun dapat
dicegah.
7.Perusahaan dapat Memaksimalkan Keuntungan
Pelanggan yang percaya pada kinerja perusahaan kemudian akan menghasilkan keuntungan
yang lebih maksimal. Hal ini disebabkan perusahaan telah menerapkan etika bisnis dan
pelanggan telah menaruh kepercayaan penuh pada kinerja perusahaan. Masalah-masalah
yang umumnya menyebabkan keuangan menjadi terpakai untuk penyelesaian masalah kali
ini dapat teratasi dan keuntungan pun menjadi lebih maksimal untuk didapatkan.
8. Perusahaan dapat Mencegah Terjadinya Kerugian akibat Keteledoran
Kerugian dalam perusahaan akibat keteledoran sering sekali terjadi. Hal ini ternyata dapat
dicegah dengan memanfaatkan pelaksanaan dari perilaku etis dalam kegiatan sehari-hari.
Macam-macam perilaku etis tersebut sebenarnya sangat banyak lagi keuntungannya. Ketika
pekerja melaksanakan etika bisnis maka kesalahan akibat keteledoran dapat dicegah dan
kerugian biaya yang diakibatkan olehnya pun menjadi dapat tersimpan dan tidak digunakan.
E. Sikap dan perilaku wirausaha yang menunjukan etika wirausaha
Sikap dan tingkah laku menunjukan kepribadian karyawan suatu perusahaan, dan
diberikan kepada seluruh pelanggan tanpa pandang bulu.
Ada beberapa sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh
karyawan, yaitu:
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
Sikap jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam melayani pelanggan. Kejujuran
dalam berkata, berbicara, bersikap, maupun bertindak. Kejujuran inilah yang akan
menumbuhkan kepercayaan pelanggan atas layanan yang diberikan.
2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
Seorang karyawan dituntuk untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja terutama dalam
melayani pelanggan dan tidak boleh malas dalam bekerja.
3. Selalu murah senyum
Dalam menghadapi tamu/pelanggan, seorang karyawan harus selalu murah senyum, jangan
sekali-kali bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum kita mampu meruntuhkan hati
pelanggan untuk menyukai produk atau perusahaan kita.
4. Lemah-lembut dan ramah-tamah
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu hendaknya dengan
suara lemah lembut dan sikap yang tamah tamah. Ini dapat menarik minat tamu dan membuat
pelanggan betah berhubungan dengan perusahaan.
5. Sopan santu dan hormat
Dalam memberikan pelayanan keapda pelanggan hendanya selalu bersikap sopan dan hormat.
Dengan demikian pelanggan juga akan menghormati pelayanan yang diberikan karyawan
tersebut.
6. Selalu ceria dan padai bergaul
Sikap selalu ceria yang ditunjukan karyawan dapat memecahkan kekakuan yang ada,
sedangkan sikap pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan merasa cepat akrab dan
merasa seperti teman lama sehingga segala sesuatu berjalan lancer.
7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan
Dalam menghadapi pelanggan, karyawan harus dapat memberikan pengertian dan mau
mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jala keluarnya
dengan cara yang fleksibel. Karyawan diharapkan suka menolong pelanggan yang mengalami
kesulitan sampai menemui jalan keluarnya.
8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab
Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius dan sungguh-sungguh, tabah dalam
menghadapi pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka ngeyel. Dan juga harus
mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya samapi pelanggan merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan.
9. Rasa memiliki persahaan yang tinggi
Rasa kepemilikan ini akan memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan, disamping itu
karyawan juga harus memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia terhadap perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wirausaha merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.
Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus
untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya yang akhirnya
mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Seorang wirausaha harus memiliki
etika dalam menjalankan usahanya, yaitu antara lain: Sikap dan perilaku; Penampilan; Cara
berpakaian; Cara berbicara; dan Gerak-gerik.
Dalam etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: Persahabatan dan
pergaulan; Menyenangkan orang lain; Membujuk pelanggan; Mempertahankan pelanggan;
Membina dan menjaga hubungan; serta Berusaha menarik pelanggan
Sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan
sesuai dengan etika wirausaha, yaitu: jujur dalam bertindak dan bersikap; rajin, tepat waktu,
dan tidak pemalas; selalu murah senyum; lemah lembut dan ramah-tamah; sopan santun dan
hormat; selalu ceria dan pandai bergaul; fleksibel dan memiliki rasa tanggung jawab; serius
dan suka menolong; serta rasa memiliki perusahaan yang tinggi.
Beberapa cirri wirausahawan yang dikatakan berhasil, yaitu: memiliki visi dan tujuan
yang jelas; inisiatif dan selalu proaktif; berorientasi pada prestasi; berani mengambil risiko;
kerja keras; bertangung jawab; komitmen pada berbagai pihak; serta mengembangkan dan
memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak.
B. Saran
Kegiatan kewirausahaan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan, namun
tidak tau dimana posisinya. Oleh sebab itu untuk menjadi wirausahawan yang sukses,
alangkah baiknya dipahami dan diaplikasikan etika dalam berwirausaha, agar mudah dalam
pencapaian tujuan perusahaan.
Daftar Pustaka

https://Depnioktalia.blogspot.com/2013/10/makalah-etika-kewirausahaan.html
https://kumparannews.blogspot.com/2015/10/cara-cara-mempertahankan-standar-etika
https://blogspot.com/2012/11/etika-dan-norma-kewirausahaan
https://www.academia.edu
https://www.zonareferensi.com

Anda mungkin juga menyukai