Anda di halaman 1dari 18

PENDEKATAN KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK 2

1. Anugrah Batara Mulya (PO71320319109)


2. Aprian Syafrullah Sam (PO713203191010)
3. Besse Nurfadillah (PO713203191011)
4. Delianti (PO713203191012)
5. Finola Ifeni Matana (PO713203191013)
6. Halisa Hs Machmud (PO713203191014)
7. Harlin Nadila Talendo (PO713203191015)

PRODI D.III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah
memberi nikmat dan hidaya-nya kepada penulis sehingga makalah
Kewirausahaan yang berjudul “Pendekatan Kewirausahaan”

Makalah in di susun dan dibuat berdasarkan materi-materi- yang ada


materi-materi bertujuan agar dapat mendapatkan pengetahuan dan wawasan kita
dalam belajar Kewirausaahan. Serta agar memenuhi nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam berfikir dan bertindak.

Mudah-mudahan makalah ini, dapat membantu kita untul mampu


menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar
Kewirausahaan tentang Pendekatan Kewirusahaan. Dan harapan saya semoga
kita semua mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki.

Makassar 16 September 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Teori Kewirausahaan...........................................................................................6
B. Teori Wirausaha.................................................................................................10
C. Manfaat Kewirausahaan....................................................................................13
D. Pendekatan Kewirausahaan..............................................................................14
BAB III............................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Simpulan................................................................................................................16
B. Saran.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemamapuan kreatif dan inovatif


yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa
yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.

Di dalam keseharian kita, masih banyak masyarakat yang melihat dan


mengartikan bahwa kewirausahaan mirip dengan apa yang dilakukan oleh para
pengusaha atau pelaku bisnis (businessmen). Namun, perlu diketahui bahwa
hal tersebut kurang tepat, kewirausahaan tidak selalu mirip dengan perilaku
pengusaha saja karena sifat ini dimiliki oleh mereka yang bukan pengusaha,
seperti petani, karyawan, pegawai pemerintahan, mahasiswa, dan pekerjaan
lainnya yang dilakukan secara kreatif dan inovatif.

Di Indonesia, kewirausaahan diipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah


atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori Kewirausahaan ?
2. Apa saja teori Wirausaha ?
3. Apa saja manfaat Kewirausahaan?

4
4. Apa saja jenis-jenis Pendekatan Kewirausahaan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja teori Kewirausahaan !
2. Untuk mengetahui apa saja teori Wirausaha !
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat Kewirausahaan 1
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Pendekatan Kewirausahaan !

5
6
BAB II

PEMBAHASAN
A. Teori Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. “Wira” berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Sedangkan Usaha berarti amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha.
JadiWirausaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1977), entrepreneur pertama kali
dipopulerkan oleh Cantilon dalam “Essai sur la nature du commerce” (1755),
yaitu sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dan
kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti. Toko terkemuka
bernama Soeharto Prawirokusumo (1997) menerjemahkan entrepreneurship
sebagai “kewirausahaan” yang dapat diartikan sebagai “the backbone of
economy”, yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai “tailbone of
economy”, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa. Peter F. Drucker
(1994) dalam Suryana (2013) menjelaskan bahwa konsep kewirausahaan
merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang
mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh.
Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku
Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang
membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati
oleh orang banyak. Dari beberapa konsep yang ada, terdapat enam hakekat
penting kewirausahaan sebagai berikut :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses, dan hasil bisnis (Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (Drucker,1959).

7
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (Zimmerer,1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai
suatu usaha dan perkembangan usaha (Prawiro,1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru dan sesuatu yang berbeda yang bermanfaat member nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan
berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,
menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk
menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara
baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen.

Seiring berjalannya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka


lahirlah berbagai mavcam teori tentang kewirausahaan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis,
dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan
penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis
untuk menentukan nilai optimal dari variable keputusan.
2. Kirzerian Entrepreneur
Teori ini menyoroti tentang kinerja manusia, keuletannya,
keseriusannya, kesungguhannya, untuk swa (mandiri), dalam
berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada
upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari
sudut pandang mereka masing-masing :

8
1) Teori ekonomi
Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan
karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan
melahirkan peluang untuk dimaksimalkan
2) Teori Sosiologi
Teori sosiologi mempelajari tentang asal-usul budaya dan nilai-nilai
social disuatu masyarakat
3) Teori Psikologi
Teori ini lebih menekankan pada motif individu yang
melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha.
4) Teori Perilaku
Teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki
kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanajemen
keuangan dan hal-hal terkait.

Menurut Cantillon (1775), kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja


sendiri (selfemployment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini
pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan
harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Menurut Penrose (1963), kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi
peluang- peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan
manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Menurut Leibenstein (1979), kewirausahaan mencakup kegiatan-
kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan
pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan
jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Menurut Entrepreneurship Center di Miami University of Ohio,
kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,

9
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
risiko atau ketidakpastian.
Menurut Drucker (1994) mengemukakan bahwa kewirausahaan memiliki
hakikat yang hamper sama, yaitu merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang
melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan
gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyatadan dapat
mengembangkannya dengan tangguh.
Pada hakikatnya, kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk menciptakan
peluang agar meraih sukses dalam berusaha atau hidup. Inti dari
kewirausahaan menurut Drucker (1994), yaitu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan
tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Umumnya, banyak orang atau
perusahaan yang sukses dan bertahan dalam dunia pasar karena memiliki
kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Kreativitas merupakan proses
berpikir untuk menghasilkan ide-ide, pemikiran dan gagasan-gagasan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda
atau biasa disebut unik akan mendatangkan nilai tambah, keunggulan, daya
saing dan peluang. Esensi dari kewirausahaan menurut Suryana (2013) adalah
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses kombinasi sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda. Menurut Zimmerer (1996), nilai tambah
diciptakan dengan cara:
1. Pengembangan teknologi baru,
2. Penemuan pengetahuan baru,
3. Perbaikan produk dan jasa yang sudah ada,
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit.

Oleh karena itu kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam


menciptakan nilai tambah melalui proses pengelolaan sumber daya secara

10
kreatif dan inovatif. Dalam buku Suryana (2013) yang berjudul
“kewirausahaan”, terdapat dua rahasia kewirausahaan, yaitu kreativitas dan
keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-
cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang. Sementara
itu, inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan masalah dan menemukan peluang. Banyak sesuatu yang baru
dan berbeda yang dapat diciptakan oleh wirausahawan, seperti prose, metode,
barang-barang dan jasajasa. Sesuatu yang baru dan berbeda inilah yang
merupakan nilai tambah dan keunggulan. Keunggulan adalah daya saing, dan
daya saing merupakan peluang untuk meraih sukses. Melalu kreativitas,
kewirausahaan dapat berkembang dan berbeda serta unggul di pasar. Oleh
karena itu, kewirausahaan seringkali didefinisikan sebagai kemampuan
kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan perjuangan untuk menghadapi
tantangan pasar di era global.

B. Teori Wirausaha
Menurut konsep Schumpeter (1934), wirausaha merupakan pengusaha yang
melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam bidang teknik dan komersial
ke dalam bentuk praktek. Inti dari fungsi wirausaha (the core of entrepreneur
functional) adalah pengenalan dan pelaksanaan kemungkinan – kemungkinan
baru dalam bidang perekonomian. Kemungkinan – kemungkinan baru yang
dimaksudkan oleh Schumpeter adalah:
1. Memperkenalkan produk atau kualitas baru suatu barang yang belum
dikenal oleh konsumen.
2. Melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan cara-cara baru
untuk menangani suatu produk agar menjadi lebih mendatangkan
keuntungan.
3. Membuka suatu pasar baru, yaitu pasar yang belum pernah dimasuki
cabang industry yang bersangkutan.

11
4. Membuka suatu sumber dasar baru, atau setengah jadi atau sumber-
sumber yang masih harus dikembangkan.
5. Pelaksanaan organisasi baru.

Schumpeter (1934) menambahkan bahwa fungsi wirausaha bukan sebagai


pencipta atau penemu kombinasi-kombinasi baru (kecuali kalau kebetulan),
melainkan lebih sebagai pelaksana dari kombinasi-kombinasi yang kreatif.
Seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan,
ketiga konsep ini saling mengisi dan memiliki keterkaitan satu sama lain.
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh wirausaha adalah: 1) pengetahuan
mengenai usaha yang harus dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada,
2) pengetahuan tentang peran dan tanggungjawab, dan 3) pengetahuan
tentang manajemen dan organisasi bisnis, sedangkan keterampilan yang harus
dimiliki wirausaha diantaranya adalah: 1) ketrampilan konseptual dalam
mengatur strategi dan memperhitungkan risiko, 2) ketrampilan kreatif dalam
menciptakan nilai tambah, 3) ketrampilan dalam memimpin dan mengelola,
4) ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan ketrampilan teknik usaha
yang akan dilakukan.
Secara konseptual, seorang wirausaha dapat didefinisikan dari berbagai sudut
pandang, yaitu pandangan ahli ekonomi, pandangan ahli manajemen,
pandangan pelaku bisnis, pandangan psikolog dan pandangan pemodal.
Menurut ahli ekonomi, wirausaha didefinisikan sebagai orang yang
melakukan kombinasi faktor-faktor produksi, seperti sumber daya alam
(SDA), tenaga kerja/ sumber daya manusia (SDM), material dan peralatan
lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Wirausaha (wirausahawan) merupakan orang yang memperkenalkan
perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya.
Menurut pandangan ahli manajemen Marzuki Usman (1997), wirausaha
merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan
mengombinasikan sumber daya yang ada, seperti keuangan (money), bahan
mentah (materials), tenaga kerja (labours), keterampilan (skills), dan

12
informasi (information), untuk menghasilkan produk baru, proses produksi
baru, bisnis baru, dan organisasi usaha baru. Lain halnya dengan pandangan
pelaku bisnis, menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993) wirausaha merupakan seseorang yang menciptakan bisnis baru dalam
menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk maksud memperoleh keuntungan
dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan
mengombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut.
Tokoh bisnis Indonesia Sri Edi Sarwono (1978) mendefinisikan wirausaha
sebagai pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha.
Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, innovator, penanggung risiko yang
mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang
usaha.
Pandangan psikolog memaparkan bahwa wirausaha adalah orang yang
memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu
tujuan, suka menguji coba atau bereksperimen untuk menampilkan kebebasan
dirinya di luar kekuasaan orang lain. Terakhir, pemodal mengartikan
wirausaha sebagai orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain,
menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
Wirausaha pemerintah dikemukakan secara jelas oleh David Osborne dan Ted
Gaebler (1992) dalam buku yang berjudul Reinventing Government
(Mewirausahakan Birokrasi). Pemerintah bersama seluruh jajarannya
diharuskan mengubah orientasi terhadap rakyat. Pemerintah seyogiannya
mengarahkan rakyat bukan mengayuh sehingga rakyat mampu bersaing
dengan rakyat di negara lain. Pemerintah harus membiayai hasil, bukan
masukan, harus berorientasi pelanggan, bukan birokrasi. Pemerintah harus
menghasilkan bukan hanya selalu membelanjakan uang negara. Pemerintah
harus berorientasi pasar sehingga rakyat memperoleh kepuasan dari segala
sektor pelayanan pemerintahan. Kepuasan rakyat akan menimbulkan rasa

13
sadar terhadap membayar pajak, retribusi, dan kontribusi untuk kepentingan
pemerintah.
Jean B. Say (1800) mengemukakan bahwa wirausaha pemerintah merupakan
pemindahan berbagai sumber ekonomi dari suatu wilayah dengan
produktivitas rendah ke wilayah dengan produktivitas lebih tinggi dan hasil
yang lebih besar. Dengan kata lain, wirausahawan memanfaatkan sumber
daya dengan cara baru untuk memaksimalkan produktivitas dan efektivitas.
Model pemerintahan birokrat, tidak cocok dengan pemerintahan wirausaha.
Pemerintah wirausaha akan mendekatkan diri pada pelanggan. Oleh karena
itu, pemerintah harus memiliki customer satisfaction intelligent. Jika ada
ketidakpuasan yang dialami konsumen, harus segera diperbaiki. Pemerintah
wirausaha yang berorientasi pada pelanggan akan mendorong pegawai
pemerintah untuk bertanggung jawab dan berprilaku yang fokus terhadap
kepuasan pelanggan dengan menunjukkan kinerja yang baik.
Pemerintah wirausaha akan meninggalkan cara-cara lama yang
mengutamakan birokrasi, para pegawai dan manajer harus bersifat inovatif,
imajinatif, kreatif, membatasi risiko, efisien, dan berorientasi pelanggan.
Pemerintah wirausaha akan meningkatkan pelayanan publik dan dapat
menciptakan pendapatan (income) ketimbang menghabiskan anggaran
negara, mau bekerja sama dengan sektor swasta, mendirikan berbagai
perusahaan, berorientasi pasar, serta mengutamakan prestasi.

C. Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat social :
a. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan baru
dalam ekonomi
b. Meningkatkan produktivitas :kemampuan untuk menghasilkan lebih
banyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit
c. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru : computer digital,
mesin fotokopi, laser, power steering

14
d. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional
menyediakan peluang kewirausahaan.
D. Pendekatan Kewirausahaan
Terdapat 2 jenis pandangan utama dalam pemikiran mengenai kewirausahaan,
yaitu pandangan makro dan mikro :
1. Pandangan Makro
Pandangan makro menunjukkan adanya sejumlah faktor yang
berkaitan dengan sukses atau gagalnya usaha yang dijalankan oleh
seorang wirausahawan. Pandangan makro terdapat 3 pendekatan :
a. Pendekatan lingkungan
Pendekatan lingkungan memandang berbagai faktor dari luar
yang berpengaruh pada pola hidup seseorang sehingga
menyebabkan dia memiliki potensi ataupun tidak memiliki
potensi untuk menjadi seorang wirausahawan.
b. Pendekatan Keuangan
Pendekatan keuangan terutama memfokuskan perhatin kepada
proses penanaman dan menumbuhkan modal atau uang.
c. Pendekatan Perpindahan
Berdasarkan pendekatan perpindahan, suasana yang dialami
kelompok bias mendorong ataupun menghambat munculnya
faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi
wirausaha.

2. Pandangan Mikro
Pandangan mikro membahas faktor-faktor khas dari kewirausahaan,
yaitu yang muncul dari dalam diri wirausaha sendiri. Terdapat 3 jenis
pendekatan :
a) Pendekatan Ciri
Pendekatan ini berusaha mempelajari ciri-ciri umum orang-
orang yang berhasil dalam mengembangkan usaha,
sehinggaapabila ciri-ciri itu ditiru maka diharapkan akan dapat

15
meningkatkan peluang para peniru tersebut untuk mencapai
keberhasilan dalam menjalankan usaha.
b) Pendekatan Peluang Usaha
Pendekatan ini memfokuskan perhatian masalah peluang
dalam tumbuhnya kewirausahaan. Menemukan gagasan usaha,
selanjutnya mengembangkan gagasan tersebut menjadi konsep
usaha.
c) Pendekatan Strategis
Pendekatan ini menekan peran penting proses perencanaan
dalam pengembangan usaha yang sukses. Ronstadt
memandang perumusan strategy sebagai pemanfaatan berbagai
elemen yang bersifat unik, seperti pasaryang unik karyawan,
produk, dan berbagai sumber yang seluruhnya unik.

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. “Wira” berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Sedangkan Usaha berarti amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha.
JadiWirausaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentu jauh dari sempurna. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi perbaikan di masa yang
akan datang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kustian, K. 2014. BPM EKMA4370 Kewirausahaan.

Kusumandari, R.B. 2013. Model Pendidikan Kewirausahaan Dalam


Mengembangkan Jiwa Wirausaha Siswa SMK Unggulan. JEJAK journal of
economics and policy 6(1):64-79.

Nurrokhman, H.S.2012, Pengertian, Tujuan, dan Teori Kewirausahaan.

Rosadi, dan Vidyatmoko, D. 2015. Faktor Utama Kesuksesan Wirausaha di


Industri Pangan. Jurnal Manajemen Teknologi 14(1):47-65.

Wibowo, M.2011. Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan


Smk. Eksplanasi 6(2) :109-122.

18

Anda mungkin juga menyukai