Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

KONSEP KARAKTERISTIK DAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN SERTA


KEBUTUHAN MANUSIA DIERA INDUSTRI 4.0

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si


Nina Novira,Ph.D

KELOMPOK 1
Claudia Athaya Samosir (3201131002)
Dio Permana Tarigan (3202431003)
Hotdina Lumban Batu (3203331030)
Irna Sintika (3203331023)
Karolina Br Hasugian (3203131046)
Sartika Permata Sari (3201131004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dimana atas segala
nikmat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Karakteristik
dan Nilai-nilai Kewirausahaan Serta Kebutuhan Manusia Diera Industri 4.0” untuk pemenuhan
tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan. Terima kasih penulis ucapkan kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, serta kepada Ibu selaku Dosen
Pendidikan Kewirausahaan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan arahan serta
bimbingan kepada penulis.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri khususnya.

Medan, 24 Agustus 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Kewirausahaan....................................................................................................2
2.2 Bagaimana Konsep Kewirausahaan.......................................................................................4
2.3 Karakteristik Nilai dan Ruang Lingkup Kewirausahaan...........................................................6
2.4 Kebutuhan Manusia Diera Industri 4.0..................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha secara historis
sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh RichardCastillon pada tahun 1755. Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikena dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa Negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di
Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan
dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Jelaskan bagaimana konsep kewirausahaan?
3. Bagaimana karakteristik nilai dan ruang lingkup kewirausahaan?
4. Bagaimana kebutuhan manusia diera industri 4.0?

1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi kewirausahaan.
2. Untuk menjelaskan bagaimana konsep kewirausahaan.
3. Untuk menjelaskan bagaimana karakteristik nilai dan ruang lingkup kewirausahaan.
4. Untuk menjelaskan bagaimana kebutuhan manusia diera industri 4.0.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kewirausahaan


Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan dan mengelola sesuatu yang baru
melalui proses kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang sukses. Kewirausahaan termasuk penggerak roda ekonomi. Kewirausahaan berperan
penting dalam menciptakan lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja, mendorong inovasi dan
kemandirian masyarakat, serta meningkatkan daya saing negara. Kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan dan mengelola sesuatu yang baru melalui proses kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses,
memecahkan persoalan, dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.
Orang yang melakukan aktivitas wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur. Menurut
buku Prinsip-Prinsip Dasar Kewirausahaan, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif
dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup.

Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli


1. Menurut Thomas W. Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin
serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.
2. Schumpeter (1934) menjelaskan, kewirausahaan dipandang sebagai kombinasi baru,
termasuk melakukan hal-hal baru yang sudah dilakukan dengan cara baru. Kombinasi
baru meliputi:

 Pengenalan barang baru.


 Metode produksi baru.
 Pembukaan pasar baru.
 Sumber pasokan baru.

3. Acmad Sanusi (1994), kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis.
4. Kirzner (1973) mendefinisikan kewirausahaan adalah kemampuan untuk melihat peluang
baru. Pengakuan dan pemanfaatan peluang ini akan cenderung untuk memperbaiki pasar
dan membawanya kembali ke keseimbangan.
5. Rumelt (1987), kewirausahaan adalah penciptaan bisnis baru yang berarti mereka tidak
persis menduplikasi bisnis yang sudah ada, tetapi memiliki beberapa unsur kebaruan.

Berdasarkan buku Teori dan Konsep Kewirausahaan, Suryana (2003) menjelaskan


enam hakikat kewirausahaan sebagai berikut.
 Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
 Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different).
 Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
 Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
 Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative) dan
berbeda (innovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
 Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,
menemukan pengetahuan baru, atau menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru lebih efisien.

Karakteristik Kewirausahaan
Merangkum buku Kewirausahaan (2021), M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
menjelaskan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut:

 Keinginan untuk tanggung jawab yang bertanggung jawab atas upaya mereka.
 Preferensi untuk risiko sedang. Artinya, selalu menghindari risiko terlalu rendah atau
terlalu tinggi.
 Keyakinan dalam kesuksesan mereka.
 Hasrat untuk mendapatkan umpan balik yang cepat, yaitu memiliki semangat dan kerja
keras untuk mewujudkan keinginannya untuk masa depan yang lebih baik.
 Energik, penuh semangat, dan berusaha mewujudkan keinginannya dan menciptakan
masa depan yang lebih baik.
 Orientasi masa depan, yakni memiliki visi dan misi jangka panjang.
 Keterampilan organisasi, yaitu kemampuan mengatur sumber daya untuk menciptakan
nilai tambah.

Tujuan Kewirausahaan
Menurut Kamil (2012), tujuan kewirausahaan adalah:

 Mewujudkan gagasan inovatif dari seseorang dalam bidang usaha.


 Menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dalam bidang usaha.
 Mengganti tatanan ekonomi dengan mengenalkan produk, layanan, penciptaan
pengelolaan, menggali bahan-bahan mentah baru dalam usaha.
 Suatu proses untuk mengerjakan sesuatu yang baru.
 Menciptakan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah-masalah dalam bidang
usaha.
 Mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan
masalah dan memanfaatkan peluang dalam bidang usaha.
 Menemukan cara-cara berpikir yangbaru dan melakukannya dalam bidang usaha.
Tahapan Umum Kewirausahaan
Berikut tahapan umum kewirausahaan dengan penjelasannya.

 Tahap awal. Kewirausahaan dimulai ketika seseorang berniat untuk memulai bisnis
dengan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Pertama, mencari kemungkinan
peluang bisnis baru, baik itu memulai bisnis baru, melakukan akuisisi, atau
membuat franchise. Kedua, pilih jenis bisnis, misalnya pertanian, industri, manufaktur,
atau jasa.
 Tahap pengembangan bisnis. Pada tahap ini, pengusaha mengelola semua aspek terkait
bisnis, termasuk keuangan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, dan
sebagainya.
 Menjaga usaha. Wirausahawan menganalisis hasil yang telah dicapai serta kemajuan
yang akan dibuat sesuai dengan keadaan.
 Pengembangan bisnis. Jika hasil yang diperoleh tergolong positif dan mengalami
perkembangan, maka ekspansi bisnis merupakan tahap opsional. Penjelasan tersebut
tercantum dalam buku Kewirausahaan (2021).

Modal Kewirausahaan
Merujuk buku Kewirausahaan (2018), modal kewirausahaan secara garis besar dibedakan
sebagai berikut.

1. Modal Intelektual
Wujud dari modal intelektual adalah ide atau gagasan yang disertai pengetahuan, keterampilan,
komitmen, dan tanggung jawab.

2. Modal Sosial dan Moral


Modal ini membentuk citra yang didasarkan pada kejujuran dan kepercayaan. Modal sosial yang
harus dimiliki seseorang dalam berwirausaha adalah:

 Kejujuran.
 Integritas.
 Menepati janji.
 Kesetian.
 Kewajaran.
 Suka membantu orang lain.
 Menghormati orang lain.
 Warga negara yang baik dan tata hukum.
 Mengejar keunggulan dan bertanggung jawab.
3. Modal Mental
Modal mental merupakan keberanian dalam menghadapi risiko yang dilandaskan agama.  Bentuk
modal mental diwujudkan dalam menghadapi tantangan, keberanian melakukan perubahan dan
mengadakan pembaruan, serta berani menjadi yang lebih unggul.

4. Modal Material
Modal intelektual, sosial, dan moral yang terbentuk dengan baik akan membentuk modal
material dengan sendirinya. Uang atau barang adalah bentuk modal material yang dimiliki
wirausahawan.

2.2 Konsep Kewirausahaan

1. Kelincahan / Agility

Kelincahan atau agility, merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengubah arah
dengan cepat dan tepat pada waktu ia bergerak tanpa kehilangan keseimbangan, sehingga dapat
beradaptasi dan bertahan dengan segala perubahan zaman.

Kelincahan ini berkaitan erat antara kecepatan dan kemampuan belajar terhadap hal yang baru.
Pandemi yang datang secara tiba-tiba seolah-olah mempercepat kebiasaan hidup kita. Dari sisi
wirausaha, seseorang dituntut untuk lincah merespon kondisi ini, baik secara strategi, hasil, dan
pasar.

2. Daya Tahan (Eundurance)

Daya tahan atau endurance menyatakan keadaan yang menekankan pada kapasitas kerja secara
terus menerus. Banyak sekali sektor ekonomi gulung tikar di masa pandemi ini. Imunitas pada
diri pribadi, maupun perusahaan, terdampak oleh pandemi.

Daya tahan sangat dipengaruhi oleh kelancaran produksi, dan penjualan. Jika produk yang
dihasilkan masih dibutuhkan banyak konsumen di masa pandemi ini, dengan sendirinya
pemasukan perusahaan akan mengalir terus. Hanya mereka yang memiliki daya tahan tinggi, bisa
lolos dari ujian.

3.Kecepatan

Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan dalam


waktu sesingkat-singkatnya. Seorang wirausaha, harus memiliki kecepatan dalam berinovasi
untuk melesat maju untuk menjawab tantangan pasar dan secepat apa seorang wirausahawan
mampu melaju melebihi pesaingnya.

4.Kelenturan

Kelenturan adalah seseorang yang mampu menyesuaikan kehidupan dimanapun tempatnya.


Kelenturan menjadi salah satu faktor yang diperlukan dalam beradaptasi. Seorang wirausahawan,
diharapkan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Dimanapun tempatnya, mampu
memaksimalkan potensi ruang yang ada, untuk melakukan proses usaha, tanpa harus mengeluh
dengan kondisi tempat yang ada.

5.Kekuatan

Kekuatan atau strength, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang diperlukan dalam
peningkatan prestasi belajar gerak. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang
sangat penting dalam merespon kegiatan kewirausahaan, karena dapat membantu meningkatkan
fungsi komponen-komponen seperti kecepatan, kelincahan dan ketepatan.

Mau jadi yang terdepan atau mampu bertahan dalam pandemi, jika memiliki semua unsur ini
dalam diri seorang pelaku usaha, maka akan sangat besar kemungkinan untuk bertahan dan
memajukan dirinya.

Manfaat Kewirausahaan

Banyaknya orang yang ingin menjadi wirausahawan disebabkan karena kewirausahaan itu
sendiri memiliki beberapa manfaat, diantaranya?

1. Membuka Lapangan Kerja Baru

Ketika seseorang sudah memiliki sebuah usaha yang cukup besar, maka untuk memajukannya
dibutuhkan karyawan tambahan agar dapat memenuhi pesanan. Oleh sebab itu, dengan
kewirausahaan bisa membuka lapangan kerja baru, sehingga dapat membantu menyejahterakan
masyrakat.

2. Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi

Kewirausahaan akan selalu berkaitan dengan ekonomi, maka ketika sudah berwirausaha, maka
secara langsung sudah berperan dalam pertumbuhan ekonomi, baik itu dalam skala daerah atau
nasional.

3. Bisa Memiliki Usaha Sesuai Bidang yang Disuka

Bekerja sesuai dengan bidang yang disuka pastinya akan sangat senang dan mendapatkan
penghasilan. Dengan berwirausaha, maka bidang yang disukai bisa menjadi sebuah usaha, seperti
seseorang yang suka masak bisa memiliki warung makan.

4. Mengetahui Hal-Hal yang Sedang Trend


Manfaat berikutnya dari kewirausahaan adalah bisa mengetahui hal-hal yang sedang trend,
sehingga tidak ketinggalan informasi terbaru. Terlebih lagi, sebuah usaha akan bisa terus
berkembang, jika secara terus menerus ikut trend yang sedang terjadi.

2.3 Karakteristik Nilai dan Ruang Lingkup Kewirausahaan


Ruang Lingkup Kewirusahaan yaitu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan,
dari perilaku perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Menurut Thomas W. Zimmerer,
Kewirausahaan adalah hasil dari suatu proses disiplin serta proses sistematis penerapan
kreativitas dari inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan
dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, dengan demikian kewirausahaan tidak dapat
dipelajari dan diajarkan. Pada saat sekarang, kewirausahaan bukan hanya urasan lapangan, tetapi
merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Kewirausahaan tidak hanya
bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, namun kewirausahaa dapat dipelajari
maupun diajarkan.
Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui
pendidikan atau pembelajaran. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang
mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta
mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Memliki bakat saja tidak cukup untuk
menjadi wirausaha yang sukses, diperlukan juga pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang
akan ditekuninya.

Dilihat dari perkembangannya pada abad ke 20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa


negara Eropa. Kewirausahaan di Jerman dikenal sebagai unternehmer dan di Belanda dikenal
sebagai ondernemer. Kewirausahaan di beberapa negara memiliki banyak tanggung jawab,
tanggung jawab tersebut antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang
menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, penerimaan dan
penanganan tenaga kerja, penjualan, pembelian, pemasangan iklan, penyediaan modal dan lain-
lain.
Pada tahun 1950, pendidikan kewirausahaan mulai di beberapa negara di Eropa, Amerika dan
Kanada. Bahkan sejak tahun 1970 banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan,
pengajaran yang dilakukan meliputi manajemen usaha kecil atau manajemen usaha baru.
Pada tahun 1980 hampir 500 sekolah di negara Amerika sudah memberikan pendidikan
kewirausahaan, sedangkan pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu. Sejalan dengan tuntutan perubahan ke arah globalisasi
yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan dan persaingan, maka pemikiran pendidikan juga
berubah. Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan sebagai suatu disiplin
ilmu tersendiri harus diajarkan karena :
1. Ilmu kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang nyata, dimana terdapat teori, konsep dan
metode ilmiah yang lengkap.
2. Dalam kewirausahaan terdapat dua konsep, yaitu posisi permulaan dan pendidikan
manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
3. Dalam kewirausahaan terdapat disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan sebagai alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industri, yang kemudian
juga berkembang dan diterapkan di berbagai bidang lain, disiplin ilmu kewirausahaan juga
berevolusi dengan cepat. Pada mulanya kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan,
namun kemudian diterapkan juga di berbagai bidang lain seperti industri, perdagangan,
kesehatan, pendidikan maupun institusi lain seperti lembaga pemerintahan, perguruan tinggi dan
lembaga swadaya lainnya. Kewirausahaan telah dijadikan sebagai kemampun untuk menciptakan
perubahan, pembaruan dan kemajuan dalam bidang-bidang tertentu. Kewirausahaan tidak hanya
dapat digunakan sebagai bisnis jangka pendek, namun dapat digunakan juga sebagai jangka
panjang dalam kehidupan secara umum.
Dalam bisnis, perusahaan akan sukses dan memperoleh peluang besar bila memiliki kreativitas
dan inovasi. Melalui proses kreatif dan inovasi, wirausaha menciptakan nilai tambah atas barang
dan jasa. Nilai tambah terhadap barang dan jasa yang diciptakan melalui proses kreatif dan
inovasi banyak menciptakan keunggulan termasuk keunggulan dalam bersaing.
David Osborne dan Ted Gaebler dalam bukunya yang berjudul Reinventing
Government mengatakan bahwa pada perkembangan dunia dewasa ini, diperlukan pemerintah
yang berjiwa kewirausahaan. Dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi dan institusi
akan memiliki motivasi, optimisme maupun berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang
lebih efisien, inovatif, efektif, fleksibel dan adaptif.

2.4 Kebutuhan Manusia Diera Industri 4.0.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://adminpublik.uma.ac.id/2021/06/07/mengapa-kita-perlu-belajar-dan-belajar-
kewirausahaan/#:~:text=Mempelajari%20kewirausahaan%20bermanfaat%20bagi
%20siswa,keadilan%20sosial%20dan%20merangsang%20ekonomi
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/05/ruang-lingkup-kewirausahaan.html?
m=1#:~:text=Ruang%20Lingkup%20Kewirusahaan%20yaitu%20disiplin,berbagai%20resiko
%20yang%20mungkin%20dihadapinya
http://adminpublik.uma.ac.id/2021/06/07/mengapa-kita-perlu-belajar-dan-belajar-
kewirausahaan/#:~:text=Mempelajari%20kewirausahaan%20bermanfaat%20bagi
%20siswa,keadilan%20sosial%20dan%20merangsang%20ekonomi
https://www.modalrakyat.id/blog/kewirausahaan-adalah

Anda mungkin juga menyukai