Anda di halaman 1dari 12

RUANG LINGKUP DISIPLIN KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampuh : Rinda Quratul A’yun, S.E., M.E.

Disusun oleh kelompok 1 :

1. Muhammad Aldad Syahroni E20193106


2. Nur Diana E20193136
3. Moh. Rofiq Al Hadi E20193137
4. Faikhotur Rohmah E20193138

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, tuhan semesta
alam tempat kami bersandar dan bersyukur atas seluruh nikmat yang diberikan-Nya.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami dalam
menyelesaikan tugas makalah “Kewirausahaan”. Namun berkat kerja keras dan kesungguhan
kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu kami
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu rinda quratul a’yun, S.E., M.E.


2. Kedua orangtua yang selalu memberikan semangat
3. Anggota kelompok yang telah bersemangat dan mendukung dalam penyusunan
makalah.

Tiada ucapan yang dapat kami hanturkan kecuali “Jazakumullah Ahsanal Jazaa”
semoga amal baiknya diterima disisi Allah SWT. Kami mengharapkan masukan saran dan
kritik yang konstruktif dari pembaca,semoga dapat membawa manfaat bagi para pembaca dan
bagi kami sendiri. Aminya Robbal ‘Alamin.

Jember, 31 agustus 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Cover......................................................................................................................... i

Kata pengantar........................................................................................................ ii

Daftar isi................................................................................................................... iii

BAB I – PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan masalah............................................................................................ 2

BAB II – PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A. Disiplin ilmu kewirausahaan...................................................................... 3


B. Objek studi kewirausahaan........................................................................ 5
C. Perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan............................................ 6

BAB III – PENUTUP............................................................................................... 8

A. Kesimpulan................................................................................................... 8
B. Saran............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan dapat menolong manusia menjadi lebih baik. Pendidikan yang paling
cocok adalah pendidikan yang mampu memberikan suatu bekal minimum kepada
peserta didik, sehingga mereka tidak harus lagi tercekam oleh pola berpikir mencari
kerja. Pendidikan yang dapat memberikan bekal berupa kemampuan menciptakan kerja
atau mandiri. Untuk mampu menciptakan kerja diperlukan latihan mengenal dan
menguasai kesempatan. Melalui program pendidikan dan latihan, membiasakan cara
berpikir dan bersikap mental maju. Keahlian yang diperlukan terutama keahlian
mengurus atau menyelesaikan sesuatu, menawarkan sesuatu, dan keahlian tertentu
termasuk penguasaan bahasa asing tertentu.
Latihan kewirausahaan menyangkut keimanan, jiwa dan semangat, sikap mental
dan watak kepribadian, daya pikir kreatif, risiko dan persaingan, kemampuan
meyakinkan, kepengurusan (manajemen), serta keterampilan usaha. Pendidikan
kewirausahaan merupakn bekal minimum yang patut dimiliki dan diberikan kepada
setiap manusia Indonesia agar dalam kehidupan sehari-harinya lambat laun dapat
mencapai keerhasilan yang maksimal melalui pengalamannya. Pendidikan
kewirausahaan secara bertahap dapat membendung kebiasaan meminta dan lebih
membekali dengan kebiasaan memberi.
Dewasa ini banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi
kebutuhan hidup. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya
adalah minimnya pendidikan yang dimiliki, tidak memiliki keterampilan yang cukup,
sempitnya lapangan pekerjaan, serta kurang adanya perhatian dari pemerintah untuk
menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka.
Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan peluang usaha agar
tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Para pemuda harus memiliki pola
pikir yang dinamis dan kreatif dalam upaya meminimalisir adanya krisis ekonomi dan
berusaha untuk mengembangkan kewirausahaan dalam rangka mensejahterakan
masyarakat.
Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah memiliki
konsep dasar tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis berjalan lancar dan

1
dapat mengatasi problematika yang terjadi sekarang ini. Konsep dasar kewirausahaan
merupakan titik awal dalam memulai suatu usaha dan juga menentukan berhasil
tidaknya usaha yang dirintis. Selain itu, dengan berwirausaha seseorang akan berusaha
mandiri, kreatif, dan inovatif agar usahanya dapat diterima di masyarakat. Dengan
demikian kami berharap generasi muda lebih termotivasi untuk kreatif, inovatif untuk
menciptakan sebuah usaha yang dapat membangun perekonomian negara lebih baik
dari sebelumnya.
B. Rumusan masalah
Dengan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya kami akan membahas
masalah mengenai :
1. Bagaimana ruang lingkup disiplin ilmu kewirausahaan ?
2. Bagaimana objek studi kewirausahaan ?
3. Bagaimana perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan ?
C. Tujuan masalah
Jika dilihat dari rumusan masalah diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa
makalah ini mempunyai tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetahui ruang lingkup disiplin ilmu kewirausahaan
2. Untuk mengetahui objek studi kewirausahaan
3. Untuk mengetahui Perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Disiplin Ilmu Kewirausahaan


Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin
dihadapinya . Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses
sistematis, dan dapat diterapkan dalam bentuk penerapan kreativitas dan keinovasian.
Seperti dikemukakan Thomas W. Zimmerer (1996), "Entrepreneurship is the result of
disciplined, systematic procces of applying creativity and innovations to needs and
opportunities in the marketplace". Kewirausahaan merupakan hasil dari suatu disiplin,
proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.
Definisi yang lain mengenai kewirausahaan menurut Soeharto Prawirokusumo
(1997:4), kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendir yang independen dan telah
diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen karena meliputi hal-
hal sebagai berikut.
1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan (body of knowledge) yang utuh dan
nyata, yaitu terdapat teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan usaha/ventura
(venture start-up) dan perkembangan usaha (venture-growth), ini jelas tidak
termasuk dalam kerangka bidang materi manajemen umum (framework general
management course) yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan
usaha (business ownership).
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda(ability to ereate
new and diferent things).
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan
pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Pada awalnya kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan yang dilahirkan dari
pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir
sehinggakewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan
bukan hanya mengenai urusan lapangan dan bakat bawaan, tetapi juga merupakan

3
disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Kewirausahaan bukan hanya bakat
bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan
diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan
bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang berhasil menjadi wirausahawan adalah
orang-orang yang mengenal potensi (traits) dan belajar mengembangkannya untuk
menangkap peluang serta mengorganisasikan usaha dalam mewujudkan cita-citanya.
Oleh karena itu, untuk menjadi wirausahawan yang sukses, memiliki bakat saja tidak
cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan
ditekuninya.
Sejak awal Abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan dan dipelajari di
beberapa negara, misalnya di Belanda dikenal dengan "ondernemer" dan di Jerman
dikenal dengan "unternehmer'. Selain itu, di berbagai negara kewirausahaan memiliki
banyak tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang
menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial,
penyediaan modal, perekrutan dan penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan,
pemasangan iklan, dan lain-lain. Pada 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis di beberapa Negara, seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan, semenjak
1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha keci!
(small business management), atau manajemen usaha baru (new venture management).
Pada 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan.
Sekarang di Indonesia, pendidikan kewirausahaan sudah dipelajari di berbagai sekolah
dan perguruan tinggi.
Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang dalam bidang industri,
kemudian berkembang dan diterapkan dalam berbagai bidang lainnya, maka disiplin
ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Pada
mulanya, kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, kemudian diterapkan
dalam berbagai bidang lain, seperti industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan,
pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Dalam konteks
tertentu, kewirausahaan merupakan suatu kompetensi utama dalam menciptakan
perubahan, pembaruan, dan kemajuan.
Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka
pendek, tetapi juga sebagai kiat untuk bertahan hidup secara umum dalam jangka
panjang. Dalam bidang bisnis, misalnya, perusahaan yang sukses dan memperoleh
peluang besar karena pengusahanya memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Melalui

4
kemampuan kreatif dan inovatif itulah perusahaan menciptakan nilai tambah atas
barang dan jasa yang dikehendaki oleh pelanggannya. Nilai tambah barang dan jasa
merupakan keunggulan dan keunggulan merupakan bentuk daya saing bagi perusahaan.
Perusahaan-perusahaan yang sukses, seperti perusahaan Microsoft, elektronik, dan
kendaraan bermotor disebabkan oleh daya kreatif dan inovatif yang dimiliki perusahaan
tersebut dalam merekayasa produk dan nilai kegunaan barang dan jasa.
Demikian juga dalam bidang pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan institusi
lainnya, mereka berhasil disebabkan memiliki sumber daya yang kreatif dan inovatif
(entrepreneur) dalam menciptakan perubahan-perubahana David Osborne & Ted
Gaebler (1992) dalam bukunya Reinventing Government mengemukakan bahwa dalam
perkembangan dewasa ini diperlukan adanya pemerintah yang memiliki kemampuan
kewirausahaan (entrepreneurial government), yaitu pemerintah yang kreatif dan
inovatif. Pemerintahan yang memiliki kemampuan entreprenesr akan menciptakan
birokrasi dan institusi memiliki motivasi, optimisme, dan berlomba untuk menciptakan
cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel, dan adaptif.
B. Objek Studi Kewirausahaan
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa kewirausahaan mempelajari
tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi.
Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan yaitu kemampuan, dalam merumuskan
tujuan hidup atau usaha. Kemampuan untuk memotivasi diri, kemampuan untuk
berinisiatif dan berinovasi, kemampuan dalam membentuk modal material dan
intelektual, kemampuan dalam mengatur waktu, dan kemampuan membiasakan diri
untuk belajar dari pengalaman. Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan terkait
dengan kemampuan, sifat-sifat, nilai dan kepribadian seseorang yang diwujudkan
dalam bentuk perilaku.
Dalam merumuskan tujuan hidup atau usaha diperlukan adanya perenungan dan
koreksi secara berulang-ulang sampai dipahami apa yang menjadi
kemauannya.kemampuan memotivasi diri adalah kemampuan untuk melahirkan suatu
tekad kemauan yang besar. Kemampuan berisiniatif adalah kemampuan untuk
mengerjakan sesuatu yang baik, tanpa menunggu perintah orang lain, sedangkan
kemampuan berinovasi adalah kemampuan yang melahirkan kreativitas atau daya cipta
dan motivasi.
Menurut Soeparman Soemahamidjaja dalam Suryana (2003), kemampuan
seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi:

5
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/ usaha. Dalam merumuskan tujuan
hidup perlu adanya perenungan, koreksi, yang kemudian berulang-ulang dibaca
dan diamati sampai memahami apa yang menjadi kemauannya.
2. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang
menyala-nyala.
3. Kemampuan untuk berinisiatif, yaitu menegrjakan sesuatu yang baik tanpa
menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi
kebiasaan berinisiatif.
4. Kemampuan ntuk membentuk modal uang atau barang modal (capitals good).
5. Kemampuan tuntuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat
waktu dalam segala tindakannya dengan tidak selalu menunda pekerjaan.
6. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama.
7. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun buruk.
C. Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaanmulai dikenal secara popular pada awal abad ke-18. Awalnya
wirausaha merupakan sebutan untuk para pedagang yang membeli barang dagangan di
daerah-daerah, kemudian menjualnya dengan harga tidak pasti. Kewirausahaan pada
awalnya hanya dikenal di bidang perdagangan, kemudian semakin berkembang yang
ditandai dengan konsep dan ciri khusus seperti kemampuan kreativitas dan inovasi,
mengorganisasi, menanggung risiko, berorientasi pada proses, menciptakan peluang,
kepuasan pribadi dan kebebasan. Dalam bidang tertentu kewirausahaan telah
menjadikan kompetensi inti dalam menciptakan perubahan, pembaharuan dan
kemajuan sehingga penggunaanya bukan hanya kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi
ilmu kewirausahaan dapat di gunakan untuk mengeksekusi peluang melalui proses
berfikir yang kreatif untuk menciptakan inovasi yang bernilai sebagai daya tarik
produk.
Pada tahun 1775, seorang Irlandia bernama Richard Cantillon yang berdiam di
Perancis merupakan orang pertama yang digunakan istilah entrepreneur (wirausaha)
dalam buku Essai sur la Nature du Commerce en Generale (1755). Dalam bukua
tersebut ia menjelaskan bahwa wirausaha adalah seorang yang menanggung resiko.
Pada awalnya, istilah wirausaha merupakan sebutan bagi para pedangang yang membeli
barang didaerah-daerah tertentu dan kemudian menjual ke daerah lain dengan harga
yang tidak pasti

6
Meskipun saat ini banyak ahli yang mengartikan wirausaha dan kewirausahaan
secara berbeda-beda, tetapi pendapat Schumpeter, wirausaha tidak selalu berarti
pandangan atau manajer, tetapi juga seseorang yang unik yang memiliki keberanian
dalam mengambil resiko dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi
baru kedalam perekonomian.
Sejalan dengan perkembangan konsep kewirausahaan, Peter F. Drucker (1994)
mendenifisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbda. Denifisi yang lebih luas dikemukakan oleh Peter Hisric (1995) yang
mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptakan sesuatu yang berbda
untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti dengan
penggunaan uang, fisik, risiko seingga kemudian menghasilkan balas jasa yang berupa
uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan beberapa konsep seperti kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kreativitas dan inovasi),
mengorganisasi, menanggung resiko, berorientasi hasil, peluang, kepuasan pribadi, dan
kebebasan. Konsep-konsep tersebut menunjukkan bahwa jiwa dan perilaku
kewirausahaan tidak hanya dijumpaidalam konteks bisnis, tetapi juga dalam semua
organisasi dan profesi, baik yang bersifat mencari laba maupun nirlaba

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa kewirausahaan mempelajari
tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi.
Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan yaitu kemampuan, dalam merumuskan
tujuan hidup atau usaha. Kemampuan untuk memotivasi diri, kemampuan untuk
berinisiatif dan berinovasi, kemampuan dalam membentuk modal material dan
intelektual, kemampuan dalam mengatur waktu, dan kemampuan membiasakan diri
untuk belajar dari pengalaman. Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan terkait
dengan kemampuan, sifat-sifat, nilai dan kepribadian seseorang yang diwujudkan
dalam bentuk perilaku.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna,
tentunya masih terdapat kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca terhadap segala sesuatu yang kurang pada makalah ini. Agar
menjadi pembejaran bagi penulis supaya kedepan penulis dapat menyelesaikan makalah
dalam bentuk lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sanawiri, Brillyanes. 2018. Kewirausahaan. Malang:Ub Press

Thian, Alexander. 2021. Kewirausahaan. Yogyakarta:Andi

2014. Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan.


Http://Kewirausahaandox.Blogspot.Com/2014/01/Perkembangan-Disiplin-Ilmu-
Kewirausahan.Html?M=1. Diakses Pada 3.18

Suryana. 2014. Kewirausahaan:Kiat Dan Proses Menuju Sukses Edisi 4. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai