Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
TINGKAT II REGULER B
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Prinsip, Jenis Dan Karakteristik Wirausaha” ini dengan baik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah
Kewirausahaan yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini. Tak lupa pula ucapan
terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan saran serta bantuan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
terciptanya makalah yang baik dan benar di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.....................................................................................................1
1.3.Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan..........................................................................................................12
3.2.Saran.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan
makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh
penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa
orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan
dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas
usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan
ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan
wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang
komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai
keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur
adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine
them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya, Jean Baptista Say
menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara
umum banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai kewirausahaan,
yang diambil dari berbagai sumber :
Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau keluar dari
Rasa takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil
sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan
usaha.Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat
seseorang berani mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini
justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.
Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita
dirikan tapi hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi
keberanian kita lah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha. Disamping itu
untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk berfikir optimis atas peluang dan segala
usaha yang kita lakukan,karena dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga
ketekunan kita akan menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga disamping
itu kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita menciptakan suatu Ide
dan strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan untuk usaha kita.
1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
3
6. Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang
tertunda
Jadi dalam berwirausaha kita harus mengetahui konsep wirausaha itu sendiri. Berikut ini
merupakan catatan dan langkah-langkah untuk memulai berwirausaha.
4
4. Carilah Modal
Modal bisa didapat dari dana pribadi (apabila cukup) dan dari dana pinjaman. Apabila
kita mendapatkan dana dari pinjaman, maka sebaiknya kita harus bijaksana dalam
mengatur pengeluaran.Biasakan untuk hemat dan mengoptimalkan yang sudah ada.
Belanjalah apa yang benar-benar dibutuhkan dan yang tidak kalah penting, kita harus
pandai-pandai berhitung dalam hal ini.
5. Buatlah Agenda Kerja
Pada bagian ini, wirausahawan memasuki tahap memulai proses, melaksanakan
proses, mempertahankan usaha dan mengembangkan usaha. Pada tiap-tiap tahap
tersebut, ada baiknya dibuat suatu agenda kerja dimana dalam satu bulan misalnya,
tiap hari ada hal yang dikerjakan dan hal tersebut telah dijadwalkan jauh-jauh hari.
Meski demikian, agenda ini haruslah fleksible mengingat kondisi lapangan tidak
menentu. Dengan adanya agenda kerja ini, maka diharapkan target akan terpenuhi
tepat waktu sekaligus cara ini merupakan salah satu cara untuk melatih disiplin.
Ada beberapa penelitian yang identifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan
lebih membanggakan daripada bekerja pada sebuah perusahaan besar. Thomas W Zimmerer
et al (2005) mengatakan manfaat kewirausahaan adalah:
5
3. Memberik peluang untuk meraih potensi diri dengan penuh
Banyak orang yang mulai sadar bahwa bekerja pada sebuah perusahaan sering
membuat bosan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak
berlaku untuk seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara
bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang
dimiliki oleh wirausahawan adalah alat sebagai aktualisasi diri. Keberhasilan mereka
merupakan sebuah hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi dan visi
mereka sendiri. Mempunyai usaha atau perusahaan sendiri dapat memberi kekuasaan
terhadap mereka, kebangkitan spiritual dan dapat mengikuti minat atau hobi sendiri.
4. Mempunyai Peluang Untuk Meraih Keuntungan
Meskipun di tahap awal uang bukan daya tarik utama untuk wirausahawan,
keuntungan berwirausaha adalah faktor motivasi yang sangat penting untuk
mendirikan usaha sendiri, seringkali pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi
banyak diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan.
5. Mempunyai Peluang Untuk Berperan Aktif
Didalam masyarakat dan memperoleh pengakuan terhadap usahanya
pengusaha atau pemilik usaha kecil biasa meruapak warga masyarakat yang paling
dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis menurut kepercayaan dan saling
menghormati merupakan ciri pengusaha kecil. Pemilik sangat suka kepercayaan dan
pengakuan yang diterima dari pelanggan yang sudah dilayaninya dengan setia selama
bertahun-tahun. Peran yang sangat penting dijalankan dalam sistem bisnis pada
lingkungan setempat dan juga kesadaran bahwa kerja mempunyai dampak yang nyata
dalam membuat lancar fungsi sosial dan ekonomi nasional yang merupakan imbalan
untuk manajer perusahaan kecil.
6. Mempunyai Peluang Untuk Melaksanakan Sesuatu Yang Disukai
Dengan menjadi wirausahawan akan mempunyai peluang melakukan sesuatu
yang disenangi dan menimbulkan rasa senang dalam mengerjakan hal yang didasarkan
oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa aktivitas usaha
mereka sesungguhnya bukanlah bekerja. Banyak kewirausahaan yang bisa berhasil
mempunyai masuk dalam bisnis tertentu, karena mereka tertarik dan menyukai
pekerjaan tersebut.
6
2.5 Jenis-jenis Kewirausahaan
1. Necessity Entrepreneur, merupakan jenis kewirausahaan yang mana dilakukan
karena dalam keadaan terpaksa terbentuk sebuah usaha yang dapat ditinggalkan
kapan saja jika ada pekerjaan lebih menguntungkan.
2. Replicative Entrepreneur, merupakan sebuah jenis kewirausahaan yang bentuknya
meniru sebuah bisnis yang telah ada sebelumnya karena bisnis yang ditiru
dianggap menguntungkan untuk dilakukan.
3. Redistributive Entrepreneur, merupakan sebuah bentuk wirausaha yang
berhubungan dngan proyek. Jenis wirausaha ini memposisikan dirinya sebagai
pemilik proyek dan pelaksana proyek itu sendiri.
4. Innovative Enterpreneur, sebuah jenis wirausaha yang paling kreatif karena selalu
membuat hal-hal yang baru berdasarkan peluang yang muncul untuk menciptakan
bentuk usaha yang baru dan berbeda dari yang lainnya.
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat
dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat
maju/sukses.
No Ciri-Ciri Watak
7
5 Keorisinilan Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta
bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6 Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang
depan berorientasi pada masa depan.
7 Jujur dan tekun Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja.
Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa
depan yang lebih baik.
8
melihat dua-tiga langkah lebih maju dibanding para kompetitornya. Karakter
wirausaha pembangun selalu dikenal dengan orang yang fokus, dingin, kejam,
perhitungan, dan penentu arah.
9
e) Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki
inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap
saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi
sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai
berikut:
1. Disiplin.
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina
dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai
macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan
meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina
dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus
taat azaz. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki
kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan
wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari
kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2. Komitmen Tinggi.
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan
10
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah
dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya
sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan
terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga
produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan
dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target
perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
3. Jujur.
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks. ]Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai
pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan
yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
4. Kreatif dan Inovatif.
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya
dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang
berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-
gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun
waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan
baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif
yang kelihatannya mustahil.
5. Mandiri.
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa
adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak
yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang
wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
11
6. Realistis.
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan
yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon
pada tahun 1755. Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Untuk para mahasiswa yang ingin berwirausaha rasa takut gagal bukan sebuah alasan
untuk menunda atau membatalkan usaha yang akan dijalankan. Tapi, cobalah berpikir
optimis, karena itu akan menambah semangat, dan akan menghilangkan rasa takut gagal.
Kegagalan itu akan terjadi kalau kita tidak tekun dan terampil dalam mejalani usaha tersebut.
Rasa dan minat untuk berwirausaha haarus diawali dari diri sendiri yang dibantu oleh
kegiatan-kegiatan yang masih behubungan dengan usaha. Rasa dan minat usaha juga bisa
timbul karena faktor ekonomi keluarga atau dengan berteman dengan seorang wirausahawan.
3.2.Saran
Rasa gagal dalam berwirausaha pasti kita pernah alami, tapi kegagalan bukanlah
penghalan atau penghambat dalam berwirausaha, kegagalan bisa terjadi apabila kita tidak
mejalani suatu usaha tidak dengan serius dan tidak tekun dalam berwirausa. Coba buang rasa
takut gagal dalam berwirausaha, kalau kita selalu terbayang-bayang kegagalan yang ada kita
takut dalam berwirausaha.
12
Minat tumbuhnya wirausah dalam diri kita itu bukan karena orang lain atau karena
kegiatan yang kita jalani. Tetapi keinginan dalam diri dan niat dari diri sendiri yang membuat
dirinya menjadi wirausahawan.
DAFTAR PUSTAKA
Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.
13