• Warna
• Normal cairan serebrospinal warnamya
jernih
• Patologis bila berwarna:
• Kuning-santokhrom( seperti kaldu daging),
purulenta atau keruh.
• Warna kuning muncul dari protein.
Lanjut…
• Tekanan
• Tekanan CSS diatur oleh hasil kali dari
kecepatan pembentukan cairan dan
tahanan terhadap absorpsi melalui villi
arakhnoid.
• Bila salah satu dari keduanya naik, maka
tekanan naik, bila salah satu dari
keduanya turun,maka tekanannya turun.
Lanjut…
• Pada pengukuran dengan manometer, normal
tekanan akan sedikit naik pada perubahan nadi
dan respirasi, juga akan berubah pada
penekanan abdomen dan waktu batuk.
• Bila ada penyumbatan, tak terlihat atau sedikit
sekali peninggian tekanan.
• Keadaan rongga kranium kaku, tekanan
intrakranial juga dapat meningkat,yang bisa
disebabkan oleh karena peningkatan volume
dalam ruang kranial,peningkatan cairan
serebrospinal atau penurunan absorbsi, adanya
masa intrakranial dan oedema serebri.
Lanjut…
• Kegagalan sirkulasi normal CSS dapat menyebabkan
pelebaran vena dan hidrocephalus. Keadaan ini
sering dibagi menjadi hidrosefalus komunikans dan
hidrosefalus obstruktif.
• Pada hidrosefalus komunikans terjadi gangguan
reabsorpsi CSS, dimana sirkulasi CSS dari ventrikel
ke ruang subarakhnoid tidak terganggu.
• Kelainan ini bisa disebabkan oleh adanya infeksi,
perdarahan subarakhnoid, trombosis sinus sagitalis
superior, keadaan-keadaan dimana viscositas CSS
meningkat dan produksi CSS yang meningkat.
Lanjut…
• Hidrosefalus obstruktif terjadi akibat adanya
ganguan aliran CSS dalam sistim ventrikel atau
pada jalan keluar ke ruang subarakhnoid.
• Kelainan ini dapat disebabkan stenosis
aquaduktus serebri, atau penekanan suatu msa
terhadap foramen Luschka for Magendi ventrikel
IV, aq. Sylvi dan for. Monroe. Kelainan tersebut
bis aberupa kelainan bawaan atau didapat
Lanjut….
• Jumlah sel
• Jumlah sel leukosit normal tertinggi 4-5
sel/mm3, dan mungkin hanya terdapat 1
sel polymorphonuklear saja, Sel leukosit
jumlahnya akan meningkat pada proses
inflamasi
Lanjut…
• Glukosa
• Normal kadar glukosa berkisar 45-80 mg
%.
• Kadar glukosa cairan serebrospinal sangat
bervariasi di dalam susunan saraf pusat,
kadarnya makin menurun dari mulai
tempat pembuatannya di ventrikel,
sisterna dan ruang subarakhnoid lumbar.
Lanjut…
• Hypoglicorrhacia menunjukkan penurunan
rasio kadar glukosa cairan serebrospinal,
glukosa serum, keadaan ini ditemukan pada
derjat yang bervariasi, dan paling umum pada
proses inflamasi bakteri akut, tuberkulosis,
jamur dan meningitis oleh carcinoma.
• Penurunan kadar glukosa ringan sering juga
ditemukan pada meningitis sarcoidosis, infeksi
parasit misalnya, cysticercosis dan trichinosis
atau meningitis zat khemikal.
Lanjut…
• Inflamasi pembuluh darah semacam lupus
serebral atau meningitis rhematoid
mungkin juga ditemukan kadar glukosa
cairan serebrospinal yang rendah.
Meningitis viral, mump, limphostic
khoriomeningitis atau herpes simplek
dapat menurunkan kadar glukosa ringan
sampai sedang.
Lanjut…
• Protein
• Kadar protein normal cairan serebrospinal
pada ventrikel adalah 5-15 mg%.
• Pada sisterna 10-25 mg% dan pada
daerah lumbal adalah 15-45 ,g%.
• Kadar gamma globulin normal 5-15 mg%
dari total protein.
Lanjut…
• Kadar protein cairan serebrospinal akan meningkat
oleh karena hilangnya sawar darah otak (blood
barin barrier), Reabsorbsi yang lambat.
• Peningkatan sintesis immunoglobulin loka. Sawar
darah otak hilang biasanya terjadi pada keadaan
peradangan,iskemia baktrial trauma atau
neovaskularisasi tumor, reabsorsi yang lambat
dapat terjadi pada situasi yang berhubungan
dengan tingginya kadar protein cairan
serebrospinal,
• Misalnya pada meningitis atau perdarahan
subarakhnoid.
Lanjut…
• Elektrolit
• Kadar elektrolit normal CSS adalah Na
141-150 mEq/L, K 2,2-3,3 mRq, Cl 120-
130 mEq/L, Mg 2,7 mEq/L.
• Kadar elektrolit ini dalam cairan
serebrospinal tidak menunjukkan
perubahan pada kelainan neurologis,
hanya terdapat penurunan kadar Cl pada
meningitis tapi tidak spesifik.
Lanjut…
• Osmolaritas
• Terdapat osmolaritas yang sama antara
CSS dan darah (299 mosmol/L0).
• Bila terdapat perubahan osmolaritas darah
akan diikuti perubahan osmolaritas CSS.
Lanjut…
• PH
• Keseimbangan asam basa harus
dipertimbangkan pada metabolik asidosis dan
metabolik alkalosis. PH cairan serebrospinal
lebih rendah dari PH darah,
• sedangkan PCO2 lebih tinggi pada cairan
serebrospinal. Kadar HCO3 adalah sama (23
mEg/L). PH CSS relatif tidak berubah bila
metabolik asidosis terjadi secara subakut atau
kronik, dan akan berubah bila metabolik asidosis
atau alkalosis terjadi secara cepat.
PENGAMBILAN
CAIRAN SEREBROSPINAL
• Pengambilann cairan serebrospinal dapat
dilakukan dengan cara Lumbal Punksi.
• Lumbal Punksi merupakan prosedure
neuro diagnostik yang paling sering
dilakukan,hanya dilakukan oleh orang
yang benar-benar ahli.
Lumbal Pungsi
• Tujuan :
• Mengambil cairan cerebrospinal untuk kepentingan
pemeriksaan / diagnostik maupun kepentingan
terapi.
• Indikasi diagnostik:
• Kecurigaan meningitis,perdarahan
sub.arachnoid,pemberian diagnostik pada
mylografi, evaluasi hasil pengobatan.
• Indikasi pengobatan :
• Pemberian obat antineoplastik, pemberian anestesi
spinal,mengurangi tekanan CSF
Kontra Indikasi Lumbal Punski
• 1. Adanya peninggian tekanan intra kranial
dengan tanda-tanda nyeri kepala,muntah
dan papil edema
• 2. Penyakit kardiopulmonal yang berat
• 3. Ada infeksi lokal pada tempat Lumbal
Punksi
Persiapan alat-bahan
• Alat-alat steril :
• Bak instrumen berisi :
Sarung tangan 1 pasang.
Duk lubang
Deppres/ kapas secukupnya
Pinset anatomy dan chirugi masing-masing 1 buah
Cucing tempat obat desinfektan 1 buah.
Jarum aspirasi 1 buah
Kassa secukupnya
Spuit dan obat anestesi.
• Tabung reaksi dan botol .
Lanjut…
• Alat-alat tidak steril:
• Pengalas
• Bengkok
• Plester
• Gunting
• Manometer bila diperlukan.
• Larutan desinfektan pada tempatnya.
• Obat anestesi yang diperlukan.
Persiapan Lumbal Punksi: