Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

ANALISA KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pembimbing :

Kastubi, S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh (Kelompok 4 ) :

Bella Sungkono Putri P27820119058


Desi Novita Sari P27820119061
Diyah Ajeng Kusuma Wardani P27820119065
Dwi Rachmawati P27820119066
Eka Viola Vernanda P27820119067
Novia Nuzula P27820119081
Nur Maulidiah Rahmawati P27820119082
Rendy Andhika Putra P27820119088
Rine Priga Auratika P27820119089
Wulan Sekar Oktaviani P27820119097

TINGKAT 2 REGULER B
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Analisa Kewirausahaan” ini dengan baik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah
Kewirausahaan yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini. Tak lupa pula ucapan
terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan saran serta bantuan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
terciptanya makalah yang baik dan benar di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 8 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
1.4 Manfaat..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisa Peluang Usaha..................................................................................................2
2.2 Model 5 Langkah Membangun Ide Bisnis (Model Kaplan)..........................................2
2.3 Profil Usaha Kecil dan Cara Pengembangannya...........................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................7
3.2 Saran..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil
bisnis (Achmad Sanusi, 1994). Kewirausahaan adalah Wirausaha atau enterpreneur
adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan
kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna
memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995).
Analisis usaha adalah sebuah analisa yang berupa kegiatan melakukan
perencanaan, meriset, memprediksi, mengevaluasi kegiatan usaha atau bisnis. Sebuah
analisa yang baik biasanya akan memperlihatkan analisis sebuah bisnis dari semua
aspek dan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Mulai dari faktor internal hingga
faktor eksternal.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menganalisis peluang usaha?
2. Bagaimana Model 5 Langkah membangun ide bisnis (Model Kaplan)?
3. Bagaimana Profil usaha kecil dan Cara Pengembangannya?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui analisis peluang usaha.
2. Untuk mengetahui model 5 langkah membangun ide bisnis.
3. Untuk mengetahui profil usaha kecil dan cara pengembangannya.
1.4. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat memahami analisis peluang usaha.
2. Mahasiswa dapat mengetahui model 5 langkah membangun ide bisnis.
3. Mahasiswa dapat mengatahui profil usaha kecil dan cara pengembangannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Analisa Peluang Usaha
Peluang usaha/bisnis dapat dijelaskan sebagai suatu ide yang menarik atau
usulan bisnis yang memberi kemungkinan untuk memberikan hasil bagi investor atau
seseorang yang mengambil resiko. Secara umum, analisis peluang usaha adalah
sebuah kegiatan yang dilakukan untuk melakukan riset, perencanaan, prediksi,
hingga proses evaluasi suatu usaha, baik yang sudah dijalankan maupun baru akan
berjalan.
2.2. Model 5 Langkah Pembangunan Ide Bisnis (Model Kaplan)
Menurut Kaplan (2012), lingkungan bisnis meminta untuk terus menerus
memperbaiki dan meningkatkan produk dan jasa. Organisasi manapun yang ingin
tetap relevan harus terus mengevolusikan bisnis modelnya agar dapat bertahan dari
dunia yang terus berubah.
1. Membangun Jaringan yang memiliki tujuan
Kebanyakan organisasi memiliki struktur hirarki yang kaku dan besar serta
tidak mendukung terjadinya bisnis model inovasi. Struktur ini harus diubah
menjadi lebih fleksibel dan dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Dengan begitu, komunikasi dan kolaborasi lintas departemen dapat terjadi.
2. Berpikir tentang gambaran besar
Bisnis model inovasi membutuhkan banyak perubahan. Salah satunya dengan
mengajarkan orang untuk berpikir dan melihat gambaran besar, daripada
hanya mengajarkan potonganpotongan kecil.
3. Berani bereksperimen
Jangan takut untuk mengambil resiko dan gagal. Jika Anda tidak pernah
gagal, berarti Anda tidak mencobanya.
4. Mulai berdebat dengan sehat
Carilah orang yang memiliki pandangan berbeda dan mau mendebat Anda
serta dapat memaksa Anda untuk memikirkan dan mempertimbangkan ide-
ide baru.
2.3. Profil Usaha Kecil dan Cara Pengembangannya
1. Profil Usaha Kecil

2
Menurut Biro Pusat Statistik Indonesia (BPS) mendefinisikan usaha
kecil dengan ukuran tenaga kerja, yaitu 5 sampai dengan 19 orang yang
terdiri (termasuk) pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja
keluarga. Perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja kurang dan 5 orang
diklasifikasikan sebagai industri rumah tangga (home industri). Berbeda
dengan klasifikasi yang dikemukakan oleh Stanley dan Morse, bahwa industri
yang menyerap tenaga kerja 1-9 orang termasuk industri kerajinan numah
tangga. Industri kecil menyerap 10-49 orang, industri sedang menyerap 50-99
orang, dan industri besar menyerap tenaga kerja 100 orang lebih.
Pada usaha kecil, manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah
pemilik, majikan, dan investor yang me-ngambil berbagai keputusannya
secara mandiri. Jumlah modal yang diperlukan juga biasanya relatif kecil dan
hanya dari beberapa sumber saja. Karena permodalan relatif kecil dan
dikelola secana mandiri, maka daerah operasinya juga adalah lokal, majikan
dan karyawan tinggal dalam suatu daerah yang sama, bahan baku lokah dan
pemasarannya pun hanya pada lokasi/daerah tertentu. Akan tetapi, secara
keseluruhan merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja lokal
yang cukup besar dan tersebar.
Pada usaha kecil terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan yang di
antaranya yaitu :
a. Memiliki kebebasan untuk bertindak. Bila ada perubahan, misalnya
perubahan produk baru, teknologi baru, dan perubahan mesin baru, usaha
kecil bisa bertindak dengan cepat untuk menyesuaikan dengan keadaan
yang berubah tersebut. Sedangkan, pada perusahaan besar, tindakan cepat
tersebut susah dilakukan.
b. Fleksibel. Perusahaan kecil sangat luwes, ia dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan setempat. Bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran produk
usaha kecil pada umumnya menggunakan sumber-sumber setempat yang
bersifat lokal. Beberapa perusahaan kecil di antaranya menggunakan
bahan baku dan tenaga kerja bukan lokal yaitu menda-tangkan dari daerah
lain atau impor.
c. Tidak mudah goncang. Karena bahan baku dan sumber daya lainnya
kebanyakan lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktuasi

3
bahan baku impor. Bahkan bila bahan baku impor sangat mahal sebagai
akibat tingginya nilai mata uang asing, maka kenaikan mata uang asing
tersebut dapat dijadikan peluang dengan memproduksi barang-barang
untuk keperluan ekspor.
Dan untuk kelemahannya Secara struktural, salah satu
kelemahan usaha kecil yang paling menonjol adalah kurangnya
permodalan. Akibatnya terjadi ketergantungan pada kekuatan pemilik
modal. Karena pemilik modal juga lebih menguasai sumber-sumber
bahan baku dan dapat mengusahakan bahan baku, maka pengusaha
kecil memiliki ketergan-tungan pada pemilik modal yang sekaligus
penguasa bahan baku. Akibat dan ketergantungan tersebut, otomatis
harga jual produk yang dihasilkan usaha kecil secara tidak langsung
ditentukan oleh penguasa pasar dan pemilik modal, maka terjadilah
pasar monopsoni.
Dengan kondisi ini, maka batas keuntungan pengusaha kecil
ditentukan oleh batas harga jual produk dan batas harga beli bahan
baku. Terjadilah repatriasi keuntungan yang mengakibatkan
permodalan usaha kecil jumlahnya tetap kecil. Kondisi tersebut
mengakibatkan ketengantungan pengusaha kecil yang menjadi buruh
pada perusahaan sendiri dengan upah yang ditentukan oleh batas
keuntungan dari pemilik modal sekaligus penguasa pasar dan penguasa
sumber-sumber bahan baku.
2. Pengembangan Usaha Kecil
Banyak konsep yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan
manajemen modern tentang cara meraih keberhasilan usaha kecil dalam
mempertahankan eksistensinya secara dinamis. Dalam berbagai konsep
strategi bersaing dikemu-kakan bahwa keberhasilan suatu perusahaan sangat
tergantung pada kemampuan internal. Untuk menghadapi kondisi jangka
panjang dan dinamis, perusahaan harus dikembangkan melalui strategi yang
berbasis pada pengembangan sumber daya internal secara superior (internal
resource-based strategy) untuk menciptakan kompetensi inti (core
competency).

4
Menurut teori resources-based strategy, agar perusahaan meraih
keuntungan secara terus-menerus, maka perusahaan harus mengutamakan
kapabilitas internal yang superior, yang tidak transparan, sukar ditiru atau
dialihkan oleh pesaing dan memberi daya saing jangka panjang (futuristik)
yang kuat dan melebihi tuntutan masa kini di pasar dan dalam situasi
eksternal yang bergejolak.
Agar perusahaan kecil berhasil take-off, maka harus ada usaha khusus
yang diarahkan untuk survival, consolidation, control, planning, dan
expectation. Dalam tahapan ini diperlukan penguasaan manajemen, yaitu
mengubah pemilik sebagai pengusaha (owners as businessman) yang
merekrut tenaga dan diberi wewenang secara jelas. Perubahan yang
dilakukan, yaitu : bidang pemasaran harus mengubah getting customer
menjadi improve competitive situation, bidang keuangan tahap cash flow
berubah menjadi tahap tighten financial control, improve margin, and control
cost, dan bidang pendanaan usaha kecil harus sudah ventura capital.
Dalam konteks persaingan bebas yang semakin dinamis seperti
sekarang, perusahaan harus menekankan pada strategi pengembangan
kompetensi inti (building core competency), yaitu pengetahuan dan keunikan
untuk menciptakan keunggulan. Keunggulan tersebut dapat diciptakan
melalui “The New 7-S’ strategy (The New 7-S’s)”, yaitu :
a. Superior stakeholder satisfaction, yaitu mengutamakan
kepuasan stakeholder.
b. Strategic sooth saying, yaitu merancang strategi yang membuat
kejutan atau yang mencengangkan.
c. Position for speed, yaitu posisi untuk mengutamakan
kecepatan.
d. Position for surprise, yaitu posisi untuk membuat kejutan.
e. Shifting the role of the game, yaitu strategi untuk mengadakan
perubahan/pergeseran peran yang dimainkan.
f. Signaling strategic intent, yaitu mengindikasikan tujuan dan
strategi.

5
g. Simultanous and sequential strategic thrusts, yaitu membuat
rangkaian penggerak/pendorong strategi secara simultan dan
berurutan

6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Analisis peluang usaha adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
melakukan riset, perencanaan, prediksi, hingga proses evaluasi suatu usaha, baik
yang sudah dijalankan maupun baru akan berjalan. Menurut Kaplan model 5 langkah
untuk mengembangkan bisnis yaitu membangun jaringan yang memiliki tujuan,
berpikir tentang gambaran besar, berani bereksperimen, mulai berdebat dengan sehat,
3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi pembaca
pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Chafid Muhammad. 2012. Merintis usaha baru dan pengembangannya.


http://kerajaanberbagi.blogspot.com/2012/06/merintis-usaha-baru-dan
pengembangannya.html. diakses pada 12 Maret 2021
Djuliani R D. 2019. Peluang usaha melalui bisnis kompos. Jurnal Inspiratif Vol.4 No.7
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Alih
Bahasa : Bob Sabran, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai