PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2019
Modul 1: Konsep Dasar Kewirausahaan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang senantiasa
melimpahkan segala Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat
menyelesaikan modul ini.
Teknik penyajian yang diangkat dilakukan secara terstruktur berdasarkan RPS tersebut
yang dibahas pada setiap pertemuan. Cara ini diharapkan bisa meminimalisir terjadinya
pengulangan topik atau materi.
Pembahasan modul ini dimulai dengan menjelaskan deskripsi, tujuan yang akan dicapai
serta kerangka pembelajaran. Pembahasan yang akan disampaikan pun disertai dengan
soal-soal yang dapat digunakan untuk berdiskusi kelompok serta mengukur tingkat
ketercapaian dan pemahaman mahasiswa.
Penyusun menyadari bahwa didalam pembuatan modul masih banyak kekurangan, untuk
itu Penyusun sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Mudah-
mudahan modul ini memberikan manfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal.
COVER
KATA PENGANTAR……….………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………..……………………………………………………………………….. ii
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN…………………………………………………... 1
A Disiplin Ilmu Kewirausahaan…………………………………………………….. 2
B Objek Studi Kewirausahaan……………………………………………………… 2
C Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan…………………………………... 3
D Hakikat kewirausahaan…………………………………………………………… 4
E Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan……………………………. 5
F Kewirausahaan Dilihat dari Berbagai Konteks…………………………………. 6
G Bisakah Kewirausahaan Diajarkan?............................................................... 8
H Menumbuhkan Minat kewirausahaan…………………………………………… 9
I Motif Berprestasi kewirausahaan………………………………………………... 10
RANGKUMAN………………………………………………………………………………. 12
RANCANGAN TUGAS…………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………... 15
DESKRIPSI MODUL
Modul ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk memberikan pemahaman dan
penerapan tentang bagaimana hakikat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan
dan menumbuhkan minat kewirausahaan serta memberikan pengetahuan dalam motif
berprestasi kewirausahaan untuk melahirkan mindset kewirausahaan dalam diri
mahasiswa. Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami
tentang konsep dasar kewirausahaan.
KERANGKA PEMBELAJARAN
4. Hakikat Kewirausahaan
Definisi Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana, 2006).
Ilmu Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yg mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
Intinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
peluang.
Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi
juga sebagai kiat untuk bertahan hidup secara umum dalam jangka panjang.
Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan adalah kemampuan. Sifat-sifat, nilai-nilai, dan
kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Seperti yang dikemukakan oleh Seoparman Soemahamidjaja (1997: 14-15), bahwa objek
studi kewirausahaan meliputi kemampuan seseorang dalam hal-hal sebagai berikut:
Kewirausahaan mulai dikenal secara populer pada awal Abad ke-18. Pada 1755,
seseorang berkebangsaan Irlandia bernama Richard Cantillon yang berdiam di Prancis
merupakan orang pertama menggunakan istilah “Kewirausahaan” dalam bukunya Essai
sur la Nature du Commerce en Generale (1755), beliau menjelaskan bahwa wirausahawan
adalah seseorang yang menanggung resiko.
Pada awalnya, istilah wirausahawan merupakan sebutan bagi para pedagang yang
membeli barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tidak
pasti. Itulah sebabnya, disebut berani menghadapi resiko atas ketidakpastiannya.
Menurut Schumpeter (1912) wirausahawan tidak selalu berarti pedagang atau manajer,
tetapi juga seorang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko dan
memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru kedalam perekonomian.
Schumpeter juga membedakan antara proses penemuan dengan inovasi. Menurut
Schumpeter, hanya sedikit pengusaha yang dapat melihat ke depan dan inovatif yang
dapat merasakan potensi penemuan baru dan memanfaatkannya. Setelah inovasi tersebut
berhasil diperkenalkan oleh wirausahawan, pengusaha lain mengikutinya sehingga produk
dan teknologi baru tersebut tersebar dalam kehidupan ekonomi
D. HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN
Pada hakikatnya, kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk menciptakan peluang agar meraih sukses dalam
berusaha atau hidup.
Esensi dari Kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
kombinasi sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Menurut Zimmerer
(1996:51), nilai tambah tersebut diciptakan dengan cara-cara sebagai berikut:
Dari berbagai konsep dan pandangan yang dikemukakan tersebut, ada enam hakikat
penting dari kewirausahaan, yaitu yang mencakup hal hal berikut:
Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti jiwa,
sikap, watak, sikap, dan perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam
komponen penting, yaitu: percaya diri, berorientasi pada hasil berani ambil resiko,
kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan. Ciri-ciri tersebut dapat
dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:
Ciri-ciri utama kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya. Geoffrey G.
Meredith (1996 : 5—6) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai
berikut :
Karakteristik Watak
Percaya diri Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidakbergantungan terhadap orang lain, dan
individaulistis
Berorientasikan tugas dan Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
hasil mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan
tabah, bertekad kerja keras serta inisiatif
Pengambilan resiko Mampu mengambil resiko yang wajar
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradapatasi
dengan orang lain dan terbuka terhadap saran
serta kritik
Keorisinilan Inovatif, kreatif, dan fleksibel
Berorientasi ke masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan
Nilai-nilai kewirausahaan dapat dilihat dari perangai, watak, jiwa, perilaku, dan ukuran
baku. Secara pragmatik nilai kewirausahaan dapat dilihat dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Memiliki perencanaan
2. Ada prestasi yang dicapai
3. Produktivitas
4. Memiliki kemampuan
5. Memiliki kecakapan
6. Kreativitas
7. Inovatif
8. Kualitas kerja
9. Komitmen
10. Kerjasama
11. Kesempatan
12. Bekerja keras
13. Tegas
14. Mengutamakan prestasi
15. Keberanian mengambil resiko
16. Kemampuan mencari peluang
Selain itu nilai nilai yang bersifat pragmatis, wirausahawan juga memiliki nilai nilai
moralistik (nilai moral), seperti tercermin pada ciri-ciri sebagai berikut:
Penerapan masing masing nilai sangat bergantung pada fokus dan tujuan masing-masing
wirausahawan. Dari beberapa nilai kewirausahaan tersebut, terdapat beberapa nilai hakiki
penting dari kewirausahaan, yaitu:
1) Percaya diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan.
4) Kepemimpinan
Sifat-sifatnya: kepeloporan; keteladanan; tampil berbeda, mampu berpikir divergen
dan konvergen
4) Pandangan Psikolog
Orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh
suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di
luar kekuasaan orang lain.
5) Pandangan Pemodal
Orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara
baru untuk menggunakan sumber daya mengurangi pemborosan, dan membuka
lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
G. BISAKAH KEWIRAUSAHAAN
DIAJARKAN?
Merupakan bakat yg dibawa sejak lahir sehingga tidak dapat dipelajari dan
diajarkan.
Karena, memiliki bakat saja tidak cukup. Harus disertai pengetahuan mengenai
segala aspek.
H. MENUMBUHKAN MINAT
KEWIRAUSAHAAN
Sekarang ini, sudah banyak yg tertarik dan melirik profesi bisnis karena
menjanjikan masa depan cerah.
Hal ini didorong oleh kondisi persaingan antar pencari kerja yg mulai ketat dan
lowongan kerja yg terbatas.
Baik dari semua tingkat usia dan sosial tidak malu untuk berbisnis.
I. MOTIF BERPRESTASI
KEWIRAUSAHAAN
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi
(Gede Anggan Suhandana, 1980:55). Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi.
1. Need for Achievement (n’Ach): The drive to excel, to achieve in relation to a set of
standart, to strive to succed. Kebutuhan berprestasi, indikatornya dorongan untuk
lebih unggul, dorongan untuk memperoleh seperangkat standar, dorongan untuk
meraih keberhasilan.
2. Need for Power (n’Pow): The need to make other behave in a way that they would
not have behaved otherwise. Kebutuhan kekuasaan, indikatornya terdiri atas
kebutuhan untuk memengaruhi orang lain.
3. Need for affiliation (n’Aff): The desire for friendly and close interpersonal
relationships. Kebutuhan berafiliasi, indikatornya adanya hasrat untuk berteman,
bersahabat, dan kebutuhan untuk berhubungan lebih dekat secara antarpersonal.
RANGKUMAN
Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi
juga sebagai kiat untuk bertahan hidup secara umum dalam jangka panjang.
Menurut Schumpeter (1912) wirausahawan tidak selalu berarti pedagang atau manajer,
tetapi juga seorang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko dan
memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru kedalam perekonomian.
Pada hakikatnya, kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk menciptakan peluang agar meraih sukses dalam
berusaha atau hidup.
Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti jiwa,
sikap, watak, sikap, dan perilaku seseorang.
Nilai-nilai kewirausahaan dapat dilihat dari perangai, watak, jiwa, perilaku, dan ukuran
baku.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi
(Gede Anggan Suhandana, 1980:55).
RANCANGAN TUGAS
Tujuan Tugas :
1) Obyek garapan:
Kegiatan Belajar 1 :
Membuat kelompok yang beranggotakan 3-4 orang lalu setiap kelompok
diminta untuk mengisahkan kisah-kisah sukses para wirausaha muda dari
generasi milenial yang menginspirasi.
Kegiatan Belajar 2 :
Dari kisah inspiratif tersebut, setiap kelompok diminta untuk:
a. Pesan apa yang dapat kalian ambil dari kisah yang telah diuraikan
tersebut.
b. Jika wirausaha tersebut pernah mengalami jatuh / bangkrut, alasan
apa dan bagaimana mereka bisa bangkit kembali
c. Sebutkan hal-hal apa saja yang membuat usaha mereka sukses
Kegiatan belajar 3:
Setiap kelompok diminta mempresentasikan dalam waktu 5-10 menit
2) Batasan tugas:
a. Semua tugas dilakukan dengan mencari kisah inspiratif dari para
wirausaha-wirausaha muda dari generasi milenial yang sukses di dunia
atau Indonesia khususnya.
b. Setiap anggota kelompok harus memiliki peran dalam menyelesaikan
tugas dan juga melakukan presentasi bersama.
3) Keluaran tugas:
a. Hasil dari kisah tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi kepada
mahasiswa.
b. Hasil tersebut dapat membuka mind set mahasiswa untuk mau menjadi
seorang wirausaha.
c. Mahasiswa termotivasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan
memulai bisnis.
DAFTAR PUSTAKA