Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN TENTANG

“MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

SYAIYIDALIYATUN NUFUS

WHENY CARTIKA SARI

HADIAN UMAROH

WULAN NOPRIYANTI

BELLA OKASARI

WINDI AULIA

DOSEN PENGAMPU:

RINDA FITRIYANA, SE, M.Ak

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TA. 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyusun makalah dengan tidak melampaui batas
waktu yang diberikan. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan.
Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih pada seluruh pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan dan kesalahan yang
terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penulis
harapkan dapat disampaikan kepada penulis.

                                                                                            Bangkinang, 22 Maret 2020

                                                                                                            Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4
Latar Belakang………………………………………………………….…. 4
Rumusan Masalah…………………………………………….……….…... 4
Tujuan…………………………………………………………………....... 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 5
2.1 Modal, Kemauan, Dan Pengetahuan………………………………….. 5
2.2 Macam Keterampilan Dalam Kewirausahaan………………………… 5
2.3 Macam Modal Dalam Kewirausahaan………………………………… 6

BAB III PENUTUP……………………………………………………… 15


Kesimpulan……………………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pengembangan kewirausahaan yang dimasyarakat secara menyeluruh ke semua lapisan
termasuk ke semua instansi baik pemerintah maupun swasta telah berlangsung hingga
sekarang, tetapi kenyataannya menunjukkan perubahan yang berarti sejak krisis ekonomi
melanda Indonesia yang berdamapak pada bertambahnya Pemutusan Hubungan Kerja di
berbagai perusahaan di Indonesia.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pengembangan kewirausahaan perlu ditanamkan
ke generasi muda, karena dengan pengembangan jiwa kewirausahaan ini mereka diharapkan
berperan sebagai:
1. Pendukung lajunya pembangunan bangsa baik secara fisik maupun non fisik.
2. Insan yang berpendidikan, diharapkan sebagai penggerak dan bertanggung jawab
terhadap kemajuan suatu pengetahuan, teknologi dan seni khususnya pengetahuan di
bidang kewirausahaan/ kemandirian.
3. Suri tauladan sebagai praktisi di bidang kewirausahaan yang memiliki pendidikan tinggi,
karena selama ini masyarakat kita yang menjadi praktisi di bidang kewirausahaan pada
umumnya memiliki pendidikan rendah.
4. Sebagai lulusan perguruan tinggi diharapkan tidak sebagai insan pencari kerja, tetapi
menciptakan lapangan pekerjaan.

B.  Rumusan Masalah
1. Apa itu modal, kemauan, dan pengetahuan?
2. Apa saja keterampilan dalam kewirausahaan?
3. Apa saja modal dalam kewirausahaan?

C.  Tujuan
1. Untuk memahami modal, kemauan, dan pengetahuan dalam kewirausahaan
2. Untuk memahami apa saja keterampilan dalam kewirausahaan
3. Untuk memahami apa saja modal dalam kewirausahaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Modal kemauan, kemampuan, dan pengetahauan.

Seorang yang berhasil menjadi wirausaha disebabkan memiliki kemauan,


kemampuan, dan pengetahuan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, maka sulit
berkembang dan berhasil. Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemempuan, tetapi tidak
disertai dengan kemauan, maka tidak akan terwujud menjadi wirausahawan. Kemauan
adalah tekad atau niat yang kuat dan motivasi yang tinggi. Dengan tekad, niat dan motivasi
yang tinggi, seorang akan melakukan sesuatau yang diinginkan. Untuk menjadi
wirausahawa, harus ada tekan yang kuat, dorongan yang tinggi untuk berusaha
melakukannya. Tekad niat dan motivasi atau disebut kemauan merupakan modal utama yang
harus ada pertama kali.

2.2 KETERAMPILAN DALAM KEWIRAUSAHAAN

Kemauan dan tekad saja tidak cukup, tetapi juga harus dilengkapi dengan
kemampuan ( ketrampilan ), sebab yang dihadapi adalah tantangan dan resiko. Bila
modalnya hanya nekat atau spekulatif tanpa memiki keterampilan untuk memperhitungkan
resiko, maka yang dihadapi adalah kegagalan. Oleh sebab itu, ada beberapa keterampilan
berwirausaha yang harus dimiliki, diantaranya ialah sebagai berikut :

1. Keterampilan konseptual dan mengatur strategi dan memperhitungkan resiko.


2. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
3. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.
4. Keterambilan berkomunikasi dan berintraksi.
5. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.

Keterampilan untuk mengonsep adalah keterampilan merumuskan sesuatu yang


belum ada atau sesuatau yang sudah ada menjadai suatu yang baru dan berbeda, mengonsep
nilai tambah, mengonsep kebaruan, kegunaan, keunggulan dan mengonsep apa yang dapat
dipersaingkan. keterampilan mengonsep pada hakikatnya meliputi hal-hal berikut.

1. Bagaimana mengonsep suatu agar menjadi baru dan beda.


2. Bagaimana mengonsep nilai tambah baru.
3. Bagaimana mengonsep kebaruan barang dan jasa.
4.Bagaimana mengonsep kegunaan baru.
5. Bagaimana mongonsep keunggulan baru.
6. Bagaimana mengonsep keunggulan baru.
7. Bagaimana mengonsep cara-cara, metode, proses, dan srategi-strategi baru.

o Ketrampilan kreatif adalah keterampilan berfikir untuk menghasilkan ide-ide baru,


khayalan-khayalan baru, dan gagasan-gagasan baru untuk menghassilkan nilai
tambah
o Keterampilan memimpin dan mengelola adalah keterampilanuntuk membuat
perubahan-perubahan secara dinamis agar lebih unggul dan terdepan
o Ketrampilan berkomonikasi dan berinteraksi merupakan keterampilan personal
untuk bekerja sama da membuat jejaring untuk mengomunikasikan hasil berpikir
kreatif.
o Keterampilan teknik usaha merupakan keterampilan khusus untuk menjalankan
usaha, seperti keterampilan untuk mengombinasikan sumber daya, keterampilan
untuk menghasilkan produk baru, keterampilan untuk memasarkan, keterampilan
untuk menghitung resiko, keterampilan untuk membukukan, mengadministrasikan,
dan keterampilan spesifik lainnya.

2.3 MACAM-MACAM MODAL DALAM KEWIRAUSAHAAN

Modal Insani Kewirausahaan

Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal material yang
berwujud, seperti : uang, dan peralatan, tetapii juga menyangkut modal yang takberwujud,
seperti : modal insani, terdiri atas hal-hal sebagai berikut :

1. modal sosial
2. modal intelektual
3. modal mental dan moral
4. modal motivasi
Modal Sosial

Modal sosial merupakan modal insani utama yang harus dimiliki seseorang sebelum
modal-modal lainnya. Modal sosial terdidi atas kejujuran, kepercayaan , dan komitmen
merupakan modal utama yang dapat meningkatkan citra. Seseorang yang memiliki modal
sosial yang tinggi biasanya memiliki etika berwira usaha yang cukup yang mencakup hal-hal
sebagai berikut :

1. jujur.
2. memiliki integritas.
3. menepati janji.
4. kesetiaan.
5. kewajaran.
6. suka membantu orang lain
7. menghormati orang lain.
8. warga negara yang baik dan taat hukum
9. mengejar keunggulan
10. bertanggung jawab

Kejujuran, integritas, dan ketepatan janji merupukan modal sosial yang dapat
menumbuhkan kepercayaan diri waktu kewaktu,dan dapat melahirkan serta menambah modal
material.

Modal Intelektual

Modal insan kedua adalah modal intelektual. Menurut Stewart T.A(1977) modal
intelektual terdiri dari atas kompetensi, komitmen, kemampuan, tanggung jawab,
pengetahuan, dan keterampilan.

Modal Mental Dan Moral

Modal mental dan moral adalah modal keberanian yang dilandasi agama. Modal
mental merupakan kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu secara
bertanggung jawab, seperti hal-hal berikut :
1. keberanian untuk menghadapi resiko.
2. keberanian untuk menghadapi tantangan.
3. Keberanian untuk malakukan perubahan.
4. keberanian untuk mengadakan pembaharuan.
5. keberanian untuk menjadi lebih unggul

Wirausaha harus memilki mental unggul bukan mental standar atau mental asal-asal,
seperti asal ada, asal jadi, asal terjual, dan seterusnnya. Akan tetapi, wirausahawan harus
memiliki mental unggul, seperti lebih baik, lebih bernilai, lebih berguna dan seterusnya,
seperti terdepan, tersohor dan terbaik.

Modal Motivasi

Modal motivasi merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Motivasi merupakan
modal insani bagi setiap orang untuk terus hudup dan maju. Keberhasilan atau kegagalan
berwirausaha sangat bergantung kepada atau rendahnya motivasi wirausahawan. Usaha yang
kurang semanagat atau penuh dengan keraguan akan membuat kegagalan.

Bekal Kompetensi Kewirausahaan


Wirausaha adalah seorang yang memiliki kompetensi untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda atau kemempuan kreatif dan inovatif kemampuan dan kemauan untuk
memulai usaha, kemauan dan kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru, kemauan
dan kemampuan mencari peluang, kemampuan dan keberanian menanggung resiko, dan
kemampuan untuk mengembangkan ide serta meramu sumber daya. Kemauan dan
kemampuan-kemampuan untuk mengembangkan tersebut diperlukan terutama untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Menghasilkan produk atau jasa baru.
2. Menghasilkan nilai tambah baru.
3. Merintis usaha baru
4. Melakuakan proses/teknik baru.
5. Menemukan pasangan pasar baru.

Kemampuan dan kemauan-kemauan tersebut sangat penting karena wirausahawan


berfungsi sebagai perencanaan sekaligus pelaksanaan usaha. Sebagai perencanaan,
wirausahawan berperan dalam lingkup sebagai berikut.
1. Merancang perusahaan.
2. Mengatur strategi perusahaan.
3. Pemrakarsa ide-ide perusahaan.
4. Pemegang visi untuk memimpin.

Sementara itu, sebagai pelaksanaan usaha, wirausahawan berperan dalam :


1. Menemukan, menciptakan, dan menerapkan ide baaru yang berbeda;
2. Meniru dan menduplikasikan;
3. Meniru dan memodifikasi;
4. Mengembangkan produk, teknologi, citra, dan organisasi baru.

Modal –modal yang diatas sebenarnya tidak cukup apabila tidak dilengkapi dengan
kemampuan.
Menurut Casson (1982), yang dikitip oleh Yuyun Wirasmita (1993: 3), terdapat
beberapa kemampuan yang harus dimiliki , yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Memiliki pengetahuan usaha (self knowledge), yaitu memiliki pengetahuan tentang
usaha yang akan dilakukan atau ditekuni.
2. Memiliki imajinasi atau khayalan (imagination), yaitu memilikiimajinasi, ide, dan
persfektif serta tidak mengandalkan kesuksesan masa lalu.
3. Memiliki pengetahuan praktik (practical knowledge), yaitu memiliki pengetahuan
praktik, misalnya pengetahuan teknik, disain, pemrosesan, pembukuan, administrasi,
dan pemasaran.
4. Memiliki keterampilan menemukan (search skiil), yaitu kemampuan menemukan,
bekereasi, dan berimajinasi.
5. Memiliki pandangan kedepan (foresight), yaitu berbandangan jauh kedepan.
6. Memiliki keterampilan menghitung (computation skill), yaitu kemampuan berhitung
dan memprediksi keadaan pada masa yang akan datang.
7. Memiliki keterampilan berkomunikasi (communication skill), yaitu kemampuan
berkomunikasi, bergaul, berhubungan dengan orang lain, dan membuat jejaringan.

Dengan beberapa keterampilan dasar tersebut, seseorang akan memiliki kemampuan


(kompetensi) dalam kewirausahaan. Menurut Dun & Bradstreet Business Credit Service
(1993: 1), ada kompetensi yang harus dimiliki wirausahawan, yaitu mencakup hal-hal
berikut.
1. Knowing your business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
2. Knowing the besic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar
pengelolaan bisnis.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sifat yang benar terhadap usaha yang
dilakukan.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup.
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan mengatur mengelola
keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannya
secara tepat mengendalikan secara akurat.
6. Managing time effectively, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
7. Menaging people, yaitu kemempuan merencanakan, mengatur, mengarahkan
menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang–orang dalam menjalankan
perusahaan.
8. Satisfying customer by providing high quality product, yaitu memberikan
kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat dan memuaskan.
9. Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing.
10. Copying with regulations and peperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang
jelas.

Disamping keterampilan dan kemauan, wirausahawan juga harus memilki


pengalaman yang seimbang. Menurut A. Kuriloff, John M. Memphil, Jr, dan Douglas Cloud
(1993: 8), ada empat kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang
seimbang agar kewirausahaan berhasil, di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun
sesuai dangan bentuk usaha yang akan dipilih.
2. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang
cocok, mengidentifikasi pelanggan, dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur
pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan laba/rugi.
4. Human relation competence, yaitu kemampuan dalam mengembangkan hubungan
personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antar perusahaan.
Bekal Kecakapan/Keterampilan
Bekal pengetahuan saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan keterampilan.
Beberapa hasil penelitian terhadap usaha kecil menunjukkan bahwa sebagian besar
wirausahawan yang berhasil cenderung memiliki keterampilan khusus yang cukup.

Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kewirausahaan itulah yang


membentuk keperibadian seseorang wirausawan. Menurut Dun & Bradstreet (1993),
pengusaha kecil harus memiliki keperibadian khusus, yaitu mencakup:
1. Penuh pendirian, realistis;
2. Penuh harapan; dan
3. Berkomitmen.

Modal yang cukup bisa diperoleh apabila perusahaan mampu mengembangkan


hubungan baik dengan lembaga-lembaga keuangan kerena hubungan baik dapat menambah
kepercayaan diri pada penyandang dana. Penggunaan dana oleh wirausahawan harus efektif
agar memperoleh kepercayaan yang terus-menerus. Efektivitas berwirausaha harus tercermin
dalam efektivitas menejer suatu perusahaan. Menurut Ronald J. Ebert (2000: 117), efektivitas
menejer perusahan bergantung pada keterampilandan kemampuan. Keterampilan dasar
manajemen tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Technical skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukantugas-tugas
khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.
2. Human relation skill, yaitu keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi, dan
berelasi dengan orang lain dalam organisasi.
3. Conceptual skill, yaitu kemampuan personal untuk berfikir abstrak, mendiagnosis,
menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat situasi luar. Keterampilan konseptual
sangat penting untuk memperoleh peluang pasar baru dan meghadapi tantangan.
4. Decision making skill, yaitu keterampilan merumuskan masalah dan memilih cara
bertindak terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
5. Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur
waktu seproduktif mungkin.
Kemampuan menguasai persaingan merupakan hal yang tidak kalah pentingnya
dalam bisnis. Wirausahawan harus mengetahui kelamahan dan kekuatan sendiri ataupun yang
dimiliki oleh pesaing. Seperti dikemukan Dun & Bradstreet (1993)
Seorang wirausahawan haru memiliki keunggulan yang merupakan kekuatan bagi
dirinya dan harus memperbaiki kelemahan agar menghasilkan keunggulan. Kelemahan dan
kekuatan yang dimiliki oleh wirausahawan ataupun pesaing merupakan peluang yang harus
digali. Kekuatan-kekutan dan kelamahan-kelemahan tersebut biasanya tampak dalam
berbagai hal, misalnya dalam pelayanan, harga, dan kualitas barang, distribusi, promosi, serta
yang lainnya. Variabel-variabel dalam bauran pemasaran secara srategis pada umumnya bisa
dijadikan sebagai peluang. Semua informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan
dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya pelanggan, keriyawan, lingkungan sekitar,
distributor, laporan rutin,periklanan, dan pameran dagang

Menurut Small Business Development Center, untuk mencapai keberhasilan usaha yang
dimiliki sendiri sangatlah bergantung pada hal-hal berikut :

1. Individual skills and attitudes, yaitu keterampilan dan sikap individual.


2. Knowledge of business, yaitu pengetahuan tentang usah yang akan dilakukan.
3. Establishment of goal, yaitu kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.
4. Take advantages of the opportunities, yaitu keunggulan dalam mencari peluang.
5. Adapt to the change, yaitu kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
6. Minimize the treats tu business, yaitu kemampuan meminimalkan ancaman terhadap
perusahaan.

Menurut Allan Filley dan Robert W. Price (1991: 1-2), untuk mencapai keberhasilan dalam
kewirausahaan, khususnya perusahaan kecil, terdapat beberapa klasifikasi strategi yan harus
dimiliki yaitu sebagai berikut :

1. Craft; Firms are prepared by people who technical specialist. Perusahaan tersebut
harus dikelola oleh orang yang memiliki keterampilan khusus.
2. Promotion; promotion are trypically dominated by their leader and are designed to
exploit some kind of innovative advantages. Harus ada promosi dan didisain untuk
menggali keunggulan dari inovasi.
3. Administrative; administrative firms have formal , management and are built around
neccersary business function. Harus memiliki administrasi usaha sebagai manajemen
formal yang dibangun untuk menunjang fungsi-fungsi bisnis.
Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Untuk dapat menggunakan waktu, tenaga, dan mengeloala serta mengembangkan


bisnisnya, seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan dan semangat untuk
mengembangkan orang-orang diselilingnya. Seseorang pemimpin yang baik tidak
diukur dari berapa banyak pengikut atau pengawainya, tetapi dari kualitas orang-orang
yang mengukutinya serta berapa banyak pemimpin baru di sekelilingnya. Biasanya tidak
lebih dari 20 persen orang disekitar kita yang berpotensi untuk terus berkembang . dari 20
persen inilah kita memilih orang-orang yang kelak dapat mengembangkan usaha dan
menggantikan kita. Inilah proses yang disebut dengan pengembangan, yang tidak sekedar
meningktkan keterampilan, namun lebih penting, mengembangkan karakter dan
kemampuan intra ataupun antarpersonal sebagai pemimpin bisnis. Jadi, seorang
wirausahawan yang cerdas harus senantiasa mengembangkan orang-orang
disekelilingnya agar pada gilirannya dapat menggunakan konsep pengungkit untuk
mengembangkan bisnisnya.

Jika kepemimpinan sebagai faktor penting untuk dapat mempengaruhi kinerja orang
lain dan memberikan sinergi yang kuat demi terciptanya suatu tujuan. Sikap yang
memiliki jiwa kepemimpinan seperti itu tercermin pada praktik sehari-hari, seperti
seorang kakak yang membinbing adik-adik untuk belajar. Seseorang yang memiliki
kemampuan manajerial dapat dilihat dari tiga kamampuan berikut.

1. Kemampuan teknik.
2. Kemampuan pribadi/personal.
3. Kemampuan emosiaonal.

Seseorang wirausahawan yang cerdas harus mampu menggunakan tenaga dan waktu
orang lain untuk mencapi impiannya. Sebagai ilustrasi, tauhukah anda bahwa setiap beberapa
hal restoran walaraba humberger McDonald’s membuka suatu gerai baru diseluruh dunia
dan bahwa minimarket indomart dan Alfa Mart membuka cabang-cabangnya sampai tingkat
kecamatan atau desa ? bagaimana mereka dapat melakukan hal tersebut ? Bayangkan betapa
efisiennya dan canggihnya para eksikutif dan kriyawan McDanald’s dan minimarket
tersebut sehingga mampu membangun gerai restoran dan tempat pemasaran baru. Ini lah
contoh kekuatan dari pengungkit.

Memiliki kemampuan personal


Setiap orang yang berkeinginan untuk menjadi wirausawan harus mamperkaya diri
dengan berbagai keterampilan personal. Hal ini dapat kita lihat indikarnya dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya seorang pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan personal
dalam membuat kue dengan berbagai macam resep, seorang pemilik bengkel harus memiliki
keterampilan mereprasi kendaraan bermotor, seorang koreografer setidaknya harus
menguasai beberapa tarian dari berbagai bidang yang berbeda.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan
Wirausahawan adalah orang-orang yang yang memiliki kemampuan melihat peluang-peluang
bisnis untuk mengambil tindakan yang tepat dan menjalankannya sampai mencapai
kesusksesan.
Sikap mental dan kepribadian merupakan unsur penting sebagai dasar dan titk tolak
mencapai hasil dalam perjuangan hidup. Orang tidak dapat memperbaiki dan mempertinggi
kepribadiannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/arumsilviani/modul-1-konsep-dasar-kewirausahaan
http://mitologiandscience.wordpress.com/category/kewirausahaan/
http://indraharsono12.wordpress.com/contoh-bisnis-yang-baik/modal-kewirausahaan/
http://www.pojokpedia.com/pengertian-permodalan-usaha-dalam-wirausaha.html
http://ipan.web.id/wirausaha-modal-uang-bukan-segalanya-dan-bukan-syarat-tunggal-
membangun-usaha

Anda mungkin juga menyukai