Disusun Oleh:
Andini Simarmata
Nur iyani
Nurlinda
PRODI S1 KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur peyusun panjatkan kepada Allah Swt, karena atas berkat dan
rahmatnya penyusun dapat menulis makalah ini yang berjudul “Proses
Kewirausahaan” hingga selesai. Meskipun dalam makalah ini penyusun mendapat
banyak yang halangan, namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik
secara moral, materil maupun spiritual.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB IIIPENUTUP....................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Agar kita mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam berwira usaha,
dan agar kita paham bagaimana proses berwira usaha itu sendiri.
1
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan
2
2.3 Proses Kewirausahaan
a. Para konsumen
b. Serikat dagang
Sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan peluang yang ada perlu
diketahui proses tersebut diawali dengan tindakan penilaian sumber-sumber daya
usaha yang dimiliki. Dalam konteks ini bukan saja perlu diidentifikasi para pensuplay
alternatif sumber-sumber daya tersebut. Tetapi pula kebutuhan serta keingian
pemahaman kebutuhan para pensuplay sumber-sumber daya tersebut seorang
wirausaha dapat menstruktur sebuah persetujuan yang memungkinkannya
mendapatkan sumber-sumber daya tersebut dengan biaya serendah mungkin.
3
4. Laksanakan manajemen usaha tersebut
Pada tahap ini wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya memulai
usaha barunya diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis
barang yang dihasilkan meniru yang sudah ada.
Pada tahap ini wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap
duplikasi produksi wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui
depersivikasi dan diferensiasi dengan model sendiri.
3. Proses penciptaan
Proses penciptaan atau disebut proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan
teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, orgasniasi usaha baru, dan metode
pemasaran baru seperti halnya proses inovasi dari schumpeter.
4. Dilihat prosesnya
a. Tahap awal ( perintisan), tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan diawali
dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha
baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis
usaha yang akan dilakukan apakah dibidang pertanian,
industri/manufaktur/produksi.
4
kepemilikan, pengorganisasian kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran dan melakukan
evaluasi.
Untuk menjadi wirausaha yang sukses pertama-tama harus memiliki ide atau
visi bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi
resiko baik waktu atau uang. Apabila ada kesiapan menghadapi resiko, langkah
berikutnya dalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan
menjalankannya. Agar usaha berhasil, selain harus bekerja keras sesuai urgensinya,
wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha
maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
5
2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan
1) Intlegensi
2) Latarbelakang budaya
Manusia tidak lepas dari lingkungan sekitar, sehingga mereka secara tidak
langsung dibatasi oleh norma. Kebudayaan adalah cara manusia membentuk dan
menentukan perilaku manusia.
3) Jenis kelamin
4) Tingkat pendidikan
5) Usia
6
2.8 Faktor penyebab dan kegagalan wirausaha
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan kemajuan usaha.
Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena
kurang efisien.
7
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan (transisi kewirausahaan.
a. Imbalan berupa laba. Bebas dari batasan gaji standar untuk pekerjaan
distandardisasikan. Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti
kerugian waktu dan uang yang mereka investasikan, tapi juga memberikan
imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam
mengoperasikan bisnis itu sendiri. Tidak mengejutkan imbalan berupa laba
dalah motivasi yang lebih kuat dari wirausaha tertentu.
b. Imbalan berupa kebebasan. Bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi
organisasi, kebebasan untu k menjalankan secara bebas perusahaannya
merupakan imbalan lain dari seorang wirausaha kenyataannya banyak
wirausaha tidak mengutamakan pleksibilitas disatu sisi saja akan tetapu
wirausaha pada umumnya menghargai kebebasan yang ada dalam karir
kewirausahaan. Mereka dapat mengerjakan urusan mereka dengan cara
sendiri.
c. Imbalan berupa kebebasan menjalani hidup. Bebas menjalani rutinitas,
kebosanan dan pekerjaan yang tidak menantang. Wirausaha seringkali
menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya
sendiri. Kenikmatan yang mereka dapatkan mungkin dari kebebasan mereka
tapi pada kenikmatan tersebut merepleksikan pemenuhan kerja pribadi
pemilik barang dan jasa perusahaan.
8
c. Kecil margin keuntungan dan kerugian gagal. Karena wirausaha
menggunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka margin
laba/keuntungan yang dipoeroleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal
juga ada.
9
mengenal apa yang terjadi dalam bisnis, seorang wirausaha palingtidak harus
mempunyai pemahaman dasar mengenai akutansi dan keuangan.
e. Belajar mengelola manusia secara efektif. Tidak menjadi soal apa jenis bisnis
yang akan dilakukan, tetapi harus dapat mempelajari cara mengelola manusia
setiap bisnis tergantung pada landasan karyawan yang terlatih baik dan
termotivasi. Tidak ada pemilik bisnis dapat menerjakan segala sesuatunya
dengan sendirian. Orang-orang yang dipekerjakan sang wirausahawan pada
akhirnya akan menentukan seberapa jauh perusahaan akan berkembang atau
seberapa jauh perusahaan akan jatuh meskipun demikian, meregrut dan
mempertahankan suatu korps karyawan yang bermutu bukanlah tugas yang
mudah. Persoalan ini selalu merupakan tantangan bagi setiap pemilik bisnis.
f. Menjaga kondisi diri. Keberhasilan suatu bisnis akan tergantung pada
keberadaan dan perhatian secara terus menerus, oleh sebab itu seorang
wirausahaan perlu memantau kesehatan diri dengan cermat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami sebagai penulis makalah ini menyarankan kepada para pembaca agar
memberikan kritik dan sarannya terhadap makalah ini, supanya kedepannya kami bisa
memperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Dan kami juga minta
maaf atas kekurangan dari makalah ini, karena kami bersifat khilaf dan lupa.
11
DAFTAR PUSTAKA
Syuryana, Kewirausahaan :pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukse, Jakarta:
Salemba Empat, 2003.
2000.
[1] Arman, Bustanul dan Muh. Noer, Mengembangkan Spirit Entrepreneur Muda
Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo, 1996). Hlm. 97
[2] Justin, Dkk, Kewirausahaan Menajemen Usaha Kecil, (Jakarta: Salemba Empat,
2000). Hlm. 7-9
[4] Ibid.
[5] Syuryana, Kewirausahaan :pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukse,
(Jakarta: Salemba Empat, 2003). Hlm. 59
[7]G. Geoffrey, Kewirausahaan: Teori dan Praktek, (Jakarta: PPM, 2002). Hlm. 80
[8] Ibid.,Hlm. 82
12