Anda di halaman 1dari 14

Makalah kewirausahaan

“Modal dasar kewirausahaan”

Oleh kelompok 5 :
1. Meildy Sssyani Afra Jehalu (2210030010)
2. Ado D.Y Kebelen (2210030100)
3. Astri anggelina kabnani (2210030203)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
kekuatan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah kewirausahaan
ini dengan baik.

Makalah ini, disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan dalam
pertemuan keempat. Dengan penyusunan makalah ini diharapkan agar pembaca dapat lebih
meningkatkan pengetahuan tentang modal dasar kewirausahaan pada akhirnya diharapkan
dapat meningkatkan tambahan pengetahuan sebagai bekal nanti dalam perkuliahan kita ke
depannya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................
1.3 TUJUAN ................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................
2.1 Modal kemauan, modal kemampuan, dan modal pengetahuan ..............................
2.2 Modal insani kewirausahaan ...................................................................................
2.3 Bekal kompetensi kewirausahaan ..........................................................................
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................
3.2 SARAN ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seorang yang berhasil menjadi wirausahawan disebabkan memiliki kemauan,
kemampuan, dan pengetahuan. Ada kemauan, tetap tidak memiliki kemampuan maka akan
sulit berkembang dan berhasil. Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan, tetapi
tidak diertai dengan kemauan, maka tidak akan terwujud menjadi wirausahawan, kemauan
adalah tekad atau niat yang kuat dan motivasi yang tinggi. Dengan tekad, niat dan motivasi
yang tinggi, seseorang akan melakukan sesuatu yang diinginkannya. Untuk menjadi
wirausahaan harus ada tekad yang kuat, dorongan yang tinggi untuk berusaha
melakukannya. Hal ini merupakan modal utama yang harus ada pertama kali.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu modal kemauan, modal kemampuan, dan modal pengetahuan


2. Apa itu modal insani kewirausahaan
3. Apa itu bekal kompetensi kewirausahaan

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui modal dasar kewirausahaan yang terdiri atas modal kemauan,
modal kemampuan, dan modal pengetahuan
2. Untuk mengetahui modal insani kewirausahaan
3. Untuk mengetahui bekal kompetensi kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Modal kemauan, kemampuan dan pengetahuan

Kemauan adalah tekad atau niat yang kuat dan motivasi yang tinggi. Dengan tekad,
niat, dan motivasi yang tinggi, seseorang akan melakukan sesuatu yang diinginkannya.
Untuk menjadi wirausahawan, harus ada tekad yang kuat, dorongan yang tinggi untuk
berusaha melakukannya. Tekad, niat, dan motivasi atau disebut kemauan merupakan modal
utama yang harus ada pertama kali.

Kemauan dan tekad saja tidak cukup, tetapi juga harus dilengkapi dengan kemampuan
(keterampilan), sebab yang dihadapi adalah tantangan dan risiko. Bila modalnya hanya
nekat atau spekulatif tanpa memiliki keterampilan untuk memperhitungkan risiko, maka
yang dihadapi adalah kegagalan. Oleh sebab itu, ada beberapa keterampilan berwirausaha
yang harus dimiliki, di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko.


2. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
3. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.
4. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.
5. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.

Keterampilan untuk mengonsep adalah keterampilan merumuskan sesuatu yang belum


ada atau sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru dan berbeda, mengonsep nilai
tambah, mengonsep kebaruan, kegunaan, keunggulan dan mengonsep apa yang dapat
dipersaingkan. Keterampilan mengonsep pada hakikatnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Bagaimana mengonsep sesuatu agar menjadi baru dan berbeda


2. Bagaimana mengonsep nilai tambah baru
3. Bagaimana mengonsep kebaruan barang dan jasa
4. Bagaimana mengonsep kegunaan baru
5. Bagaimana mengonsep kemudahan baru
6. Bagaimana mengonsep keunggulan baru
7. Bagaimana mengonsep cara-cara, metode, proses, dan strategi-strategi baru

Keterampilan kreatif adalah keterampilan berpikir untuk menghasilkan ide-ide baru,


khayalan-khayalan baru, dan gagasan-gagasan baru untuk menghasilkan nilai tambah.
Keterampilan memimpin dan mengelola adalah keterampilan untuk membuat perubahan-
perubahan secara dinamis agar lebih unggul dan terdepan.
Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi merupakan keterampilan personal untuk
bekerja sama dan membuat jejaring (network) untuk mengomunikasikan hasil berpikir kreatif.
Keterampilan teknik usaha merupakan keterampilan khusus untuk menjalankan usaha,
seperti keterampilan untuk mengombinasikan sumber daya, keterampilan untuk menghasilkan
produk baru, keterampilan untuk memasarkan, keterampilan untuk menghitung risiko,
keterampilan untuk membukukan, mengadministrasikan, dan keterampilan spesifik lainnya.

Untuk berkembang dan sukses, modal kemauan dan kemampuan (skill) saja tidak cukup,
tetapi harus dilengkapi dengan pengetahuan. Ada beberapa pengatahuan dasar yang harus
dimiliki di antaranya meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki atau dirintis.
2. Pengetahuan lingkungan usaha yang ada.
3. Pengetahuan tentang peran dar. tanggung jawab.
4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
Ilmu pengetahuan saja tidaklah cukup, tetapi juga harus disertai dengan keterampilan-
keterampilan manajerial, keterampilan konseptual, keterampilan untuk memahami dan
mengerti, keterampilan berkomunikasi dan berelasi, keterampilan merumuskan masalah dan
cara bertindak. keterampilan mengatur dan menggunakan waktu, dan keterampilan teknik
lainnya yang spesifik.
Selain keterampilan dan pengetahuan, yang tidak kalah penting untuk berhasil adalah sikap,
motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan yang dihadapinya.

2.2 Modal insani kewirausahaan

Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal material yang berwujud
(tangible), seperti uang dan peralatan, tetapi juga menyangkut modal yang takberwujud
(intangible) seperti modal insani, (Suryana, 2003: 73) yang terdiri atas hal-hal sebagai
berikut:
1. Modal sosial
2. Modal intelektual
3. Modal mental dan moral
4. Modal motivasi

a. Modal Sosial
Modal sosial merupakan modal insani utama yang harus dimiliki seseorang sebelum
modal-modal lainnya. Modal sosial (social capital) terdiri atas kejujuran, kepercayaan
(trust), dan komitmen. Kejujuran, kepercayaan, dan komitmen (menepati janji) merupakan
modal utama yang dapat meningkatkan citra. Seorang yang memiliki modal sosial yang
tingggi biasanya memiliki etika berwirausaha yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Jujur
2. Memiliki integritas.
3. Menepati janji.
4. Kesetiaan.
5. Kewajaran
6. Suka membantu orang lain.
7. Menghormati orang lain.
8. Warga negara yang baik dan taat hukum.
9. Mengejar keunggulan.
10. Bertanggung jawab
Kejujuran, integritas, dan ketepatan janji merupakan modal sosial yang dapat
menumbuhkan kepercayaan dari waktu ke waktu, dan dapat melahirkan serta
menambah modal material.
b. Modal Intelektual
Modal insan kedua adalah modal intelektual. Menurut Stewart T.A. (1977). modal
intelektual terdiri atas kompetensi, komitmen, kemampuan, tanggung jawab, pengetahuan,
dan keterampilan (kemampuan), yang dapat dirauraikan sebagai berikut.
Skill x Knowledge = Capability x Authority= Competency x Commitment =
Intellectual Capitals
tampak bahwa intellectual capital = competence x commitment. Artinya, meskipun seorang
wirausahawan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, apabila tidak disertai komitmen
yang tinggi, maka ia tidak akan dapat menggunakan modal intelektualnya. Competence =
capability x authority, artinya wirausahawan yang kompeten adalah wirausahawan yang
memiliki kemampuan dan wewenang sendiri dalam mengelola usahanya (mandiri).
Wirausahawan selalu bebas menentukan usahanya, tidak bergantung pada orang lain.
Selanjutnya, capability = skill knowledge, artinya kapabilitas wirausahawan sangat
ditentukan oleh keterampilan dan pengetahuan. Keterampilan dan pengetahuan yang
dilengkapi dengan sikap dan motivasi untuk selalu berprestasi membentuk kepribadian
dalam diri wirausahawan.
Dalam dunia bisnis, kompetensi inti (core competency) adalah kreativitas dan inovasi
dalam rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan dengan berfokus pada
pengembangan pengetahuan dan keunikan Keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan
merupakan Kompetensi inti wirausahawan untuk menciptakan daya saing khusus agar
memiliki posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan.
c. Modal Mental dan Moral
Modal mental dan moral adalah modal keberanian yang dilandasi agama. Modal mental
merupakan kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu secara bertanggung
jawab, seperti hal-hal sebagai berikut:
1. Keberanian untuk menghadapi risiko
2. Keberanian untuk menghadapi tantangan
3. Keberanian untuk melakukan perubahan
4. Keberanian untuk mengadakan pembaruan.
5. Keberanian untuk menjadi lebih unggul
Wirausahawan harus memiliki mental unggul bukan mental standar atau mental asal-
asalan, seperti asal ada, asal jadi, asal terjual, asal menjadi duit, dan seterusnya. Akan tetapi,
wirausahawan harus memiliki mental unggul, seperti lebih baik, lebih bernilai, lebih berguna,
lebih memudahkan, lebih lengkap, lebih berkualitas, dan seterusnya, seperti terdepan,
terpandang, tersohor, dan terbaik.
d. Modal Motivasi
Modal motivasi merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Motivasi merupakan
modal insani bagi setiap orang untuk terus hidup dan maju. Keberhasilan atau kegagalan
berwirausaha sangat bergantung kepada tinggi atau rendahnya motivasi wirausahawan. Usaha
yang kurang semangat atau penuh dengan keraguan akan membuat kegagalan.

2.3 Bekal Kompetensi Kewirausahaan


Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif, kemampuan dan kemauan untuk
memulai usaha, kemauan dan kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru, kemauan dan
kemampuan mencari peluang, kemampuan dan keberanian menanggung risiko, dan
kemampuan untuk mengembangkan ide serta meramu sumber daya. Kemauan dan
kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk melakukan hal- hal sebagai
berikut.
1. Menghasilkan produk atau jasa baru.
2. Menghasilkan nilai tambah baru.
3. Merintis usaha baru
4. Melakukan proses/teknik baru.
5. Mengembangkan organisasi baru.
6. Menemukan pangsa pasar baru.
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting karena wirausahawan
berfungsi sebagai perencana sekaligus pelaksana usaha. Sebagai perencana, wirausahawan
berperan dalam lingkup sebagai berikut:
1. Merancang perusahaan.
2. Mengatur strategi perusahaan.
3. Pemrakarsa ide-ide perusahaan.
4. Pemegang visi untuk memimpin.
Sementara itu, sebagai pelaksana usaha, wirausahawan berperan dalam:
1. Menemukan, menciptakan, dan menerapkan ide baru yang berbeda
2. Meniru dan menduplikasi
3. Meniru dan memodifikasi
4. Mengembangkan produk teknologi, citra, dan organisasi baru.
Dalam perusahaan atau usaha kecil, wirausahawan identik dengan pengusaha kecil
yang berperan sebagai pemilik dan manajer, maka wirausahawanlah yang memodali,
mengatur, mengawasi, menikmati, dan menanggung risiko.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, untuk menjadi wirausahawan, hal yang harus
dimiliki pertama kali adalah modal dasar berupa ide atau visi yang jelas, kemampuan dan
komitmen yang kuat, kecukupan modal, baik uang maupun waktu, dan kecukupan tenaga
serta pikiran. Modal-modal tersebut sebenarnya tidak cukup apabila tidak dilengkapi
dengan kemampuan.
Menurut Casson (1982), yang dikutip oleh: Yuyun Wirasasmita (1993: 3), terdapat
beberapa kemampuan yang harus dimiliki, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan usaha (self knowledge), yaitu memiliki pengetahuan tentang
usaha yang akan dilakukan atau ditekuni.
2. Memiliki imajinasi atau khayalan (imagination), yaitu memiliki imajinasi, ide, dan
perspektif serta tidak mengandaikan kesuksesan masa lalu.
3. Memiliki pengetahuan praktik (practical knowledge), yaitu memiliki pengetahuan
praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi,
dan pemasaran.
4. Memiliki ke tampilan menemukan (search skill), yaitu kemampuan menemukan,
berkreasi, dan berimajinasi.
5. Memiliki pandangan ke depan (foresight), yaitu berpandangan jauh ke depan.
6. Memiliki keterampilan menghitung (computation skill), yaitu kemampuan berhitung
dan memprediksi keadaan pada masa yang akan datang.
7. Memiliki ketrampilan berkomunikasi (communication skill), yaitu kemampuan
berkomunikasi, bergaul, berhubungan dengan orang lain, dan membuat jejaring.

Dengan beberapa keterampilan dasar tersebut, seseorang akan memiliki kemampuan


(kompetensi) dalam kewirausahaan. Menurut Dun & Bradstreet Business Credit Service
(1993: 1), ada 10 kompetensi yang harus dimiliki seorang wirausahawan, yaitu mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1. Knowing your business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.. Misalnya, seseorang yang
akan melakukan bisnis perhotelan harus memiliki pengetahuan tentang perhotelan,
sedangkan orang yang ingin melakukan bisnis pemasaran komputer harus memiliki
pengetahuan tentang cara memasarkan komputer.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan, dan mengendalikan
perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan,
dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui maanajemen bisnis berarti
memahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara
efektif dan efisien.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif
yang sungguh-sungguh.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki medal yang cukup. Modal tidak hanya
berbent materi, tetapi juga moral. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal
utama dalam usaha, oleh karena itu, harus terdapat kecukupan dalam hal waktu, tenaga,
tempat, dan mental.
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan mengatur/ mengelola
keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannya secara
tepat serta mengendalikannya secara akurat.
6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakan (memotivasi), dan mengendalikan orang- orang dalam
menjalankan perusahaan.
8. Satisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dar jasa yang bermutu, bermanfaat,
dan memuaskan.
9. Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausahawan
harus dapat menganalisis SWOT dalam diri dan pesaingnya.
10. Copying with regulations and paperwork, yaitu membuat aturan' pedoman yang jelas
(tersurat, tidak tersirat).
Di samping keterampilan dan kemampuan, wirausahawan juga harus memiliki
pengalaman yang seimbang. Menurut A. Kuriloff, John M. Memphii, Jr, dan Douglas Cloud
(1993: 8), ada empat kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang
seimbang agar kewirausahaan berhasil, di antaranya ialah sebagai berikut:
1. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun
sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih Misalnya, kemampuan dalam bidang
teknik dan desain produksi. Ia harus betul-betul mengetahui bagaimana barang dan jasa
dapat dihasilkan dan disajikan.
2. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang
cocok, mengidentifikasi pelanggan, dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur
pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan laba/rugi. Ia harus mengetahui
bagaimana cara mendapatkan dana dan menggunakannya.
4. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan
personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antarperusahaan. Ia
harus mengetahui hubungan antarpersonal secara sehat.
Sementara itu, menurut Norman M. Scarborough (1993), kompetensi kewirausahaan
yang diperlukan sebagai syarat-syarat bisnis tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Proaktif, yaitu selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas.
2. Berorientasi pada prestasi atau kemajuan, cirinya:
a. selalu mencari peluang
b. berorientasi terhadap efisiensi
c. konsentrasi untuk bekerja keras
d. perencanaan yang sistematis
e. selalu memonitor
3. Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, cirinya:
a. selalu penuh komitmen dalam mengadakan kontrak kerja;
b. mengenali pentingnya hubungan bisnis.
Dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif, pengetahuan atau keahlian dalam
bidang perusahaan yang dilakukan mutlak diperlukan bagi seorang wirausahawan.
Pengetahuan atau keahlian dalam bidang perusahaan tersebut di antaranya ialah sebagai
berikut.
1. Pengetahuan tentang pasar dan strategi pemasaran.
2. Pengetahuan tentang konsumen (pelanggan) dan pesaing (baik yang baru masuk
maupun yang sudah ada).
3. Pengetahuan tentang pemasok dan cara mendistribusikan barang dan jasa yang
dihasilkan.
4. Kemampuan menganalisis dan mendiagnosis pelanggan, mengidentifikasi segmentasi,
dan motivasinya.

a. Bekal Kecakapan/Keterampilan
Bekal pengetahuan saja tidaklah cukup jika tidak dilengkapi dengan bekal
keterampilan. Beberapa hasil penelitian terhadap usaha kecil menunjukkan bahwa sebagian
besar wirausahawan yang berhasil cenderung memiliki tingkat keterampilan
khusus yang cukup.
Pengetahuan, keterampilan, dan kamampuan kewirausahaan itulah yang membentuk
kepribadian seorang wirausahawan. Menurut Dun & Bradstreet (1993), pengusaha kecil harus
memiliki kepribadian khusus, yaitu mencakup:
1. Penuh pendirian, realistis
2. Penuh harapan
3. Berkomitmen
Modal yang cukup bisa diperoleh apabila perusahaan mampu mengembangkan hubungan
baik dengan lembaga-lembaga keuangan karena hubungan baik dapat menambah kepercayaan
diri para penyandang dana. Penggunaan dana oleh wirausahawan harus efektif agar
memperoleh kepercayaan yang terus-menerus. Efektivitas berwirausaha harus tercermin dalam
efektivitas manajer suatu perusahaan. Menurut Ronald J. Ebert (2000: 117), efektivitas manajer
perusahaan bergantung pada keterampilan dan kemampuan. Keterampilan dasar manajemen
tersebut meliput hal-hal sebagai berikut.
1. Technical skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas
khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.
2. Human relations skill, yaitu keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi, dan
berelasi dengan orang lain dalam organisasi.
3. Conceptual skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak, mendiagnosis,
menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat situasi luar. Keterampilan konseptual
sangat penting untuk memperoleh peluang pasar baru dan menghadapi tantangan.
4. Decision making skill, yaitu keterampilan merumuskan masalah dan memilih cara
bertindak terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada tiga tahap utama dalam
pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternatif
pemecahannya.
b. Mengevaluasi setiap alternatif dan memilih alternatif yang terbaik.
c. Mengimplementasikan alternatif yang terpilih, menindaklanjutinya secara periodik,
dan mengevaluasi keefektifan yang telah dipilih tersebut.
5. Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur waktu
seproduktif mungkin

b. Memiliki jiwa kepemimpinan


Jiwa kepemimpinan sebagai faktor penting untuk dapat memengaruhi kinerja orang lain
dan memberikan sinergi yang kuat demi tercapainya suatu tujuan. Sikap orang yang
memiliki jiwa kepemimpinan seperti itu tercermin pada praktik sehari-hari, seperti seorang
kakak yang membimbing adik-adiknya untuk belajar. Seseorang yang memiliki
kemampuan manajerial dapat dilihat dari tiga kemampuan berikut.
1. Kemampuan teknik
2. Kemampuan pribadi/personal.
3. Kemampuan emosional.
Seorang wirausahawan yang cerdas harus mampu menggunakan tenaga dan waktu orang
lain untuk mencapai impiannya. Sebagai ilustrasi, tahukah Anda bahwa setiap beberapa jam
restoran waralaba hamburger McDonald's membuka satu gerai baru di seluruh dunia dan bahwa
minimarket Indomart dan Alfa Mart membuka cabang-cabangnya sampai tingkat kecamatan
atau desa? Bagaimana mereka dapat melakukan hal tersebut? Bayangkan betapa efisien dan
canggihnya para eksekutif dan karyawan McDonald's dan minimarket tersebut sehingga
mampu membangun satu gerai restoran dan tempat pemasaran baru. Inilah contoh kekuatan
dari pengungkit. Contoh yang lain, adalah konsep pemasaran dengan sistem jaringan.
Bayangkan bahwa kita bekerja rata-rata 8 jam sehari selama 5 hari seminggu dan 50 minggu
setahun. Jika waktu produktif kita adalah 40 tahun., seumur hidup kita memiliki 80.000 jam
kerja. Jika dalam jaringan kerja kita memiliki 1.000 anggota yang rata-rata bekerja satu jam
sehari untuk bisnis pemasaran jaringan, kita bisa menggantikan produktivitas seumur hidup
hanya dalam 80 hari. Inilah kekuatan konsep manajerial.
c. Memiliki kemampuan Personal
Setiap orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang wirausahawan harus memperkaya
diri dengan berbagai keterampilan personal. Hal ini dapat kita lihat indikatornya dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya seorang pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan
personal dalam membuat kue dengan berbagai macam resep, seorang pemilik bengkel motor
harus memiliki keterampilan mereparasi kendaraan bermotor, seorang koreografer setidaknya
harus menguasai beberapa tarian dari berbagai bidang yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya bahwa modal bukan hanya terbatas pada uang tunai, tetapi juga mencakup
berbagai sumber daya dan keterampilan yang diperlukan untuk memulai dan mengelola usaha.
Modal dasar kewirausahaan mencakup pengetahuan, keterampilan, jaringan, ide bisnis,
keberanian, dan dukungan finansial. Kesuksesan dalam kewirausahaan tidak hanya bergantung
pada jumlah uang yang dimiliki, tetapi juga pada kemampuan untuk mengelola dan
mengoptimalkan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan bisnis.Modal dasar
kewirausahaan mencakup berbagai elemen seperti uang, pengetahuan, keterampilan, jaringan,
keberanian, dan ide bisnis.Kombinasi yang baik dari modal ini dapat meningkatkan peluang
kesuksesan dalam berwirausaha.

3.2 Saran
Identifikasi dan kenali modal dasar yang Anda miliki. Pahami kekuatan dan kelemahan Anda
dalam masing-masing aspek modal dasar.Kembangkan keterampilan dan pengetahuan Anda.
Belajar, menghadiri pelatihan, dan mendapatkan pengalaman yang relevan dapat meningkatkan
modal Anda.Bangun jaringan sosial dan hubungan bisnis yang kuat. Koneksi dengan individu
dan entitas yang dapat mendukung Anda dalam perjalanan kewirausahaan sangat
penting.Jangan takut untuk berinovasi dan mengembangkan ide bisnis yang unik. Ide yang baik
dapat menjadi modal berharga.Kelola modal Anda dengan bijak. Ini termasuk perencanaan
keuangan yang baik, pengelolaan risiko, dan strategi pengembangan bisnis yang
berkelanjutan.Terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis. Modal
dasar Anda dapat berkembang seiring waktu, dan Anda perlu fleksibel dalam menyesuaikan
diri dengan perubahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

suryana. (januari 2013). kewirausahaan kiat dan proses menuju sukses. salemba empat .

Anda mungkin juga menyukai