Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN


Drs. Ibrahim, MM.

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Ramadhani Nike P (141170151)


Silvia Mega H.P (141170249)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
Februari, 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, banyak ditemukan orang yang tidak mau mencoba untuk memulai usaha
kecil, mungkin beranggapan bahwa keluarganya bukan dari kalangan pengusaha
sehingga menimbulkan rasa kurang percaya diri. Tetapi bayak juga orang yang selalu
mencoba berusaha, mungkin karena beranggapan bahwa pengusaha besar pasti memulai
usahanya dengan usaha yang kecil sehingga dengan kerja keras, usahanya dapat
berkembang seperti sekarang ini.
Adapun hal yang menjadi pembahasan dalam makalah ini yaitu tentang usaha kecil
dan pengembangannya, sehingga dapat memotivasi pengusaha kecil dalam
mengembangkan usahanya. Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting untuk
diterapkan dalam memulai usaha, sehingga usaha tersebut bisa terlaksana sesuai dengan
apa yang kita harapkan. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Modal Dasar Kewirausahaan
2. Modal Kemauan, Kemampuan, dan Pengetahuan
3. Modal Insani Kewirausahaan
4. Bekal Kompetensi Kewirausahaan

C. Tujuan
1. Mengetahui modal dasar kewirausahaan yang terdiri atas modal kemauan, modal
kemampuan, dan modal pengetahuan;
2. Memahami modal insani kewirausahaan;
3. Memahami bekal kompetensi kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Modal Kemauan, Kemampuan, dan Pengetahuan


Seseorang yang berhasil menjadi wirausahawan disebabkan memiliki kemauan,
kemampuan dan pengetahuan. Ada kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, maka
akan sulit berkembang dan berhasil. Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan,
tetapi tidak disertai dengan kemauan, maka tidak akan terwujud menjadi wirausahawan.
Kemauan adalah tekad atau niat yang kuat dan motivasi yang tinggi. Dengan tekad, niat
dan motivasi yang tinggi seseorang akan melakukan sesuatu yang diinginkannya. Untuk
menjadi wirausahawan, harus ada tekad yang kuat, dorongan yang tinggi untuk berusaha
melakukannya. Tekad, niat, dan motivasi atau disebut kemauan merupakan modal utama
yang harus ada pertama kali.
Kemauan dan tekad saja tidak cukup, tetapi juga harus dilengkapi dengan kemampuan
(keterampilan), sebab yang dihadapi adalah tantangan dan risiko. Bila modalnya hanya
nekat atau spekulatif tanpa memiliki keterampilan untuk memperhitungkan risiko, maka
yang dihadapi adalah kegagalan. Oleh sebab itu, ada beberapa keterampilan berwirausaha
yang harus dimiliki, di antaranya ialah sebagai berikut:
1. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko.
2. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
3. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.
4. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.
5. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.

Keterampilan untuk Mengonsep adalah keterampilan merumuskan sesuatu yang


belum ada atau sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru dan berbeda,
mengonsep nilai tambah, mengonsep kebaruan, kegunaan, keunggulan dan mengonsep
apa yang dapat diperasingkan. Keterampilan mengonsep pada hakikatnya meliputi hal-
hal sebagai berikut:

1. Bagaimana mengonsep sesuatu agat menjadi baru dan berbeda.


2. Bagaimana mengonsep nilai tambah baru.
3. Bagaimana mengonsep kebaruan barang dan jasa.
4. Bagaimana mengonsep kegunaan baru.
5. Bagaimana mengonsep kemudahan baru.
6. Bagaimana mengonsep keunggulan baru.
7. Bagaimana mengonsep cara-cara, metode, proses dan strategi-strategi baru.

Keterampilan Kreatif adalah keterampilan berpikir untuk menghasilkan ide-ide


baru, khayalan-khayalan baru, dan gagasan-gagasan baru untuk menghasilkan nilai
tambah.
Keterampilan Memimpin dan Mengelola adalah keterampilan untuk membuat
perubahan-perubahan secara dinamis agar lebih unggul dan terdepan.
Keterampilan Berkomunikasi dan Berinteraksi merupakan keterampilan personal
untuk bekerja sama dan membuat jejaring (network) untuk mengomunikasikan hasil
berpikir kreatif.

Keterampilan Teknik Usaha merupakan keterampilan khusus untuk menjalankan


usaha, seperti keterampilan untuk mengombinasikan sumber daya, keterampilan untuk
menghasilkan produk baru, keterampilan untuk memasarkan, keterampilan untuk
menghitung risiko, keterampilan untuk membukukan, mengadministrasikan, dan
keterampilan spesifik lainnya.

Untuk berkembang dan sukses, modal kemauan dan kemampuan (skill) saja tidak
cukup, tetapi harus dilengkapi dengan pengetahuan. Ada beberapa pengetahuan dasar
yang harus dimiliki di antaranya meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki atau dirintis.


2. Pengetahuan lingkungan usaha yang ada.
3. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisniss.
Dengan demikian, ilmu pengetahuan saja tidaklah cukup, tetapi juga harus disertai
dengan keterampilan-keterampilan manajerial, keterampilan konseptual, keterampilan
untuk memahami dan mengerti, keterampilan berkomunikasi dan berelasi, keterampilan
merumuskan masalah dan cara bertindak, keterampilan mengatur dan menggunakan
waktu, dan keterampilan teknik lainnya yang spesifik.

Selain keterampilan dan pengetahuan, yang tidak kalah penting untuk berhasil adalah
sikap, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan yang dihadapinya.

B. Modal Insani Kewirausahaan


Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal material yang berwujud
(tangible), seperti uang dan peralatan, tetapi juga menyangkut modal tak berwujud
(intangible) seperti modal insani, (Suryana, 2003:73) yang terdiri atas hal-hal sebagai
berikut:
1. Modal Sosial
Modal sosial merupakan modal insani utama yang harus dimiliki seseorang sebelum
modal-modal lainnya. Modal Sosial terdiri atas kejujuran, kepercayaan, dan
komitmen. Kejujuran, kepercayaan, dan komitmen (menepati janji) merupakan
modal utama yang dapat meningkatkan citra. Seorang yang memiliki modal sosial
yang tinggi biasanya memiliki etika berwirausaha yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Jujur
b. Memiliki integritas
c. Menepati janji
d. Kesetiaan
e. Kewajaran
f. Suka membantu orang lain
g. Menghormati orang lain
h. Warga negara yang baik dan taat hukum
i. Mengejar keunggulan
j. Bertanggung jawab

Kejujuran, integritas, dan ketepatan janji merupakan modal sosial yang dapat
menumbuhkan kepercayaan dari waktu ke waktu, dan dapat melahirkan serta
menambah modal material.

2. Modal Intelektual
Modal insan kedua adalah modal intelektual. Menurut Stewart T.A. (1977), modal
intelektual terdiri atas kompetensi, komitmen, kemampuan, tanggung jawab,
pengetahuan, dan keterampilan (kemampuan), yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Skill x Knowledge
=
Capability x Authority
=
Competency x Commitment
=
Intellectual Capitals

Pada gambar tersebut, tampak bahwa intellectual capital = competence x


commitment. Artinya, meskipun seorang wirausahawan memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi, apabila tidak disertai komitmen yang tinggi, maka ia tidak
akan dapat menggunakan modal intelektualnya. Competence = capability x
authority, artinya wirausahawan yang kompeten adalah wirausahawan yang memiliki
kemampuan dan wewenang sendiri dalam mengelola usahanya (mandiri).
Wirausahawan selalu bebas menentukan usahanya, tidak bergantung pada orang lain.
Selanjutnya, capability = skill x knowledge, artinya kapabilitas wirausahawan sangat
ditentukan oleh keterampilan dan pengetahuan. Keterampilan dan pengetahuan yang
dilengkapi dengan sikap dan motivasi untuk selalu berprestasi membentuk
kepribadian dalam diri wirausahawan.
Dalam dunia bisnis, kompetensi inti adalah kreativitas dan inovasi dalam
rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan dengan berfolus pada
pengembangan pengetahuan dan keunikan. Keterampilan, pengetahuan, dan
kemampuan merupakan kompetensi inti wirausahawan untuk menciptakan daya
saing khusus agar memiliki posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan.
3. Modal Mental dan Moral
Modal mental dan moral adalah modal keberanian yang dilandasi agama. Modal
mental merupakan kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu secara
bertanggung jawab, seperti hal-hal sebagai berikut:
a. Keberanian untuk menghadapi risiko.
b. Keberanian untuk menghadapi tantangan.
c. Keberanian untuk melakukan perubahan.
d. Keberanian untuk mengadakan pembaruan.
e. Keberanian untuk menjai lebih unggul.

Modal mental dan keberanian harus dibarengi dengan modal moral. Modal moral
adalah keyakinan dan kepercyaan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa sudah menjamin
semua umat manusia dengan menciptakan segala ciptaannya dan untuk menggali
ciptaan-Nya, manusia dilengkapi dengan akal dan pikiran.

4. Modal Motivasi
Modal motivasi merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Motivasi
merupakan modal insani bagi setiap orang untuk terus hidup dan maju. Keberhasilan
atau kegagalan berwirausaha sangat bergantung kepada tinggi atau rendahnya
motivasi wirausahawan. Usaha yang kurang semangat atau penuh dengan keraguan
akan membuat kegagalan.

C. Bekal Kompetensi Kewirausahaan


Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif, kemampuan dan
kemauan untuk memulai usaha, kemauan dan kemampuan untuk mengerjakan sesuatu
yang baru, kemauan dan kemampuan mencari peluang, kemampuan dan keberanian
menanggung risiko, dan kemampuan untuk mengembangkan ide serta meramu sumber
daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menghasilkan produk atau jasa baru.


2. Menghasilkan nilai tambah baru.
3. Merintis usaha baru.
4. Melakukan proses/teknik baru.
5. Mengembangkan organisasi baru.
6. Menemukan pangsa pasar baru.
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting karena wirausahawan
berfungsi sebagai perencana sekaligus pelaksana usaha. Sebagai perencana,
wirausahawan berperan dalam lingkup sebagai berikut:

1. Merancang perusahaan.
2. Mengatur strategi perusahaan.
3. Pemrakarsa ide-ide perusahaan.
4. Pemegang visi untuk memimpin.
Sementara itu, sebagai pelaksana usaha, wirausahawan berperan dalam:

1. Menemukan, menciptakan dan menerapkan ide baru yang berbeda;


2. Meniru dan menduplikasi;
3. Meniru dan memodifikasi;
4. Mengembangkan produk, teknologi, citra dan organisasi baru.

Dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif, pengetahuan atau keahlian dalam
bidang perusahaan yang dilakukan mutlak diperlukan bagi seorang wirausahawan.
Pengetahua atau keahlian dalam bidang perusahaan tersebut di antaranya ialah sebagai
berikut:

1. Pengetahuan tentang pasar dan strategi pemasaran.


2. Pengetahuan tentang konsumen (pelanggan) dan pesaing (baik yang baru masuk
maupun yang sudah ada).
3. Pengetahuan tentang pemasok dan cara mendistribusikan barang dan jasa yang
dihasilkan.
4. Kemampuan menganalisis dan mendiagnosis pelanggan, mengidentifikasi
segmentasi, dan motivasinya.
Di samping itu, diperlukan juga adanya pengetahuan spesifik, seperti pengetahuan
tentang prinsip-prinsip akuntansi dan pembukuan, jadwal produksi, manajemen
personalia, manajemen keuangan, pemasaran dan perencanaan.

1. Bekal Kecakapan/Keterampilan.
Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kewirausahaan itulah yang membentuk
kepribadian seorang wirausahawan. Menurut Dun & Bradstreet (1993), pengusaha
kecil harus memiliki kepribadian khusus, yaitu mencakup:
a. Penuh pendirian, realistis;
b. Penuh harapan; dan,
c. Berkomitmen.

Menurut Ronald J. Ebert (2000: 117), efektifitas manajer perusahaan bergantung


pada keterampilan dan kemampuan. Keterampilan dasar manajemen tersebut
meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Technical skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas


khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.
b. Human relations skill, yaitu keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi,
dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.
c. Conceptual skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak,
mendiagnosis, menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat situasi luar.
Keterampilan konseptual sangat penting untuk memperole peluang pasar baru
dan menghadapi tantangan.
d. Decision making skill, yaitu keterampilan merumuskan masalah dan memilih
cara bertindak terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada tiga tahap
utama dalam pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut:
1) Merumuskan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi
alternative pemecahannya.
2) Mengevaluasi setiap alternative dan memilih alternative yang terbaik.
3) Mengimplementasikan alternative yang terpilih, menindaklanjutinya secara
periodik, dan mengevaluasi keefektifan yang telah dipilih tersebut.
e. Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur
waktu seproduktif mungkin.

Menurut Small Business Development Center, untuk mencapai keberhasilan usaha


yang dimiliki sendiri sangatlah bergantung pada hal-hal berikut:

a. Individual skills and attitudes, yaitu keterampilan dan sikap individual.


b. Knowledge of business, yaitu pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan.
c. Establishment of goal, yaitu kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.
d. Take advantages of the apportunities, yaitu keunggulan dalam mencari peluang.
e. Adapt to the change, yaitu kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
f. Minimize the threats to business, yaitu kemampuan meminimalkan ancaman
terhadap perusahaan.

Setelah memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut, selanjutnya seorang


wirausahawan harus memiliki perencanaan strategis, yaitu suatu proses penentuan
tujuan dan penetapan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengidentifikasi
sumber-sumber daya perusahaan misalnya fasilitas, pasar, produk/jasa, dana dan
karyawan. Menurut Allan Filley dan Robert W. Price (1991:1-2) untuk mencapai
keberhasilan dalam kewirausahaan, khusunya perusahaan kecil, terdapat beberapa
klasifikasi strategi yang harus dimiliki, yaitu sebagai berikut:
a. Craft, yaitu perusahaan tersebut harus dikelola oleh orang yang memiliki
keterampilan khusus.
b. Promotion, yaitu harus ada promosi dan didesain untuk menggali keunggulan
dari inovasi.
c. Administrative, yaitu harus memiliki administrasi usaha sebagai manajemen
formal yang dibangun untuk menunjang fungsi-fungsi bisnis.

Dalam rumusan yang lebih sederhana, kemampuan berwirausaha bisa dilihat dari
keterampilan manajerial. Robert Katz yang dikutip oleh Stephen P. Robbins (1993)
mengemukakan tentang kemampuan manajemen yang meliputi: kemampuan teknik,
kemampuan khusus, kemampuan konseptual.
Kemampuan teknik adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan perusahaan. Kemampuan khusus adalah kemampuan bersosialisasi,
bergaul, dan berkomunikasi. Kemampuan konseptual adalah kemampuan
merencanakan, merumuskan, meramalkan, atau memprediksikan.

Dari beberapa pendapat tersebut dpat disimpulkan bahwa untuk menjadi


wirausahawan yang berhasil seseorang harus memiliki bekal pengetahuan dan
keterampilan kewirausahaan. Bekal pengetahuann yang terpenting adalah bekal
pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha, pengetahuan
tentang peran dan tanggungjawab, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampua
diri serta pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

2. Memiliki Jiwa Kepemimpinan


Untuk dapat menggunakan waktu, tenaga, dan mengelola serta
mengembangkan bisnisnya, seorang wirausahawan harus memilki kemampuan dan
semangat untuk mengembangkan orang-orang disekelilingnya. Seorang pemimpin
yang baik tidak diukur dari berapa banyak pengikut atau pegawainya, tetapi dari
kualitas orang-orang yang mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru di
sekelilingnya. Biasanya, tidak lebih dari 20 persen orang di sekitar kita yang
berpotensi untuk terus dikembangkan. Dari 20 persen inilah kita memilih orang-
orang yang kelak dapat mengembangkan usaha dan menggantikan kita. Inilah proses
yang disebut deengan pengembangan, yang tidak sekadar meningkatkan
keterampilan, namun secara leih penting, mengembangkan karakter dan kemampuan
intra ataupun antarpersonal sebagai pemimpin bisnis. Jadi, seorang wirausahawan
yang cerdas harus senantiasa mengembangkan orang-orang di sekelilingnya agar
pada gilirannya dapat menggunakan konsep pengungkit untuk mengembangkan
bisnisnya.
Jiwa kepemimpinan sebagai faktor penting untuk dapat memengaruhi kinerja
orang lain dan memberikan sinergi yang kuat demi tercapainya suatu tujuan.
Seseorang yang memiliki kemampuan manajerial dapat dilihat dari tiga kemampuan
berikut:
a. Kemampuan teknik.
b. Kemampuan pribadi/personal.
c. Kemampuan emosional.

3. Memiliki Kemampuan Personal


Setiap orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang wirausahawan harus
memperkaya diri dengan berbagai keterampilan personal. Hal ini dapat kita lihat
indikatornya dalam kehidupan sehari-har, misalnya seorang pemilik toko roti dan kue
harus memiliki kemampuan personal dalam membuat kue dengan berbagai macam
resep, seorang pemilik bengkel motor harus memiliki keterampilan mereparasi
kendaraan bermotor, seorang koreografer setidaknya harus menguasai beberapa
tarian dari berbagai bidang yang berbeda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatf untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tujuan, kiat, proses
dan perjuangan untuk menghadapi tantangan. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Seorang wirausahawan (entrepreneur) harus
memiliki karakter yang menjadi ciri-ciri umum kewirausahaan seperti penuh percaya diri,
berinisiatif, memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan dan berani
mengambil resiko.
DAFTAR PUSTAKA

Suryana. (2014).Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Edisi 4. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai