KEWIRAUSAHAAN
Kecerdasan dalam wirausaha
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai Tugas Tahun Pelajaran 2021/2022 dari Mata Kuliah
kewirausahaan dengan judul “Kecerdasan dalam wirausaha”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................` ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kecerdasan Finansial......................................................................................................... 2
B. Kecerdasan Adversitas...................................................................................................... 3
C. Kecerdasan Intelektual...................................................................................................... 4
D. Kecerdasan Emosional...................................................................................................... 6
E. Kecerdasan Spiritual.......................................................................................................... 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Der asnya laj u informasi, ilm u pe nget ahua n dan te knologi memic u
dan memacu setiap orang untuk menjadi cerdas, terutama dalam hal
berwirausaha.Kecerdasan wirausaha (Entrepreneurial Intelegence) bukan sekedar
keterampilanmembangun bisnis semata, tetapi lebih dari itu, merupakan sebuah pola
pikir danpola tindak yang menghasilkan kreatifitas dan inovasi yang bertujuan
untuksenantiasa memberikan nilai tambah dari setiap sumber daya yang kita
miliki.Juga kecerdasan wirausaha (Entrepreneurial Intelegence) adalah kreatifitas
daninovasi yang ada dalam diri kita masing-masing yang dianugerahkan
Tuhankepada setiap manusia untuk mengelola, mengembangkan, dan menciptakan
nilaitambah atas setiap sumber daya (termasuk bakat, hobi, keterampuilan,
keahlian,jejaring/network, modal, asset, teknologi, dan sebagainya) yang kita
milikibetapapun kecilnya.
Kecerdasan wirausaha bisa dimiliki oleh siapa pun dan tidak didasarkan padastatus
pendidikan. Siapa saja bisa memilikinya, asalkan punya intrapersonal skill d a n
interpersonal skill yang baik dan mampu menghasilkan nilai
t a m b a h (valuable) bagi diri dan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Kecerdasan Finansial?
2. Apa yang dimaksud Kecerdasan Adversitas?
3. Apa yang dimaksud Kecerdasan Intelektual?
4. Apa yang dimaksud Kecerdasan Emosional?
5. Apa yang dimaksud Kecerdasan Spiritual?
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pendapatan
b. Pendapatan dari sumber lain
c. Merincikan semua jenis pengeluaran
Tiga hal diatas merupakan hal yang harus Anda hitung untuk bisa membentuk
anggaran rutin setiap bulan yang baik dan benar. Pastikan melakukan tiga poin di atas secara
rinci dan tidak ada yang terlewat untuk mendapatkan anggaran yang pasti.
Selanjutnya adalah membentuk skala prioritas, skala prioritas merupakan daftar yang
disusun berdasarkan prioritas untuk mendapatkannya atau untuk membelinya. Tentu saja
sebagai manusia sangat wajar jika menginginkan banyak hal. Untuk seorang pengusaha akan
banyak hal yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas perusahaan ataupun bisnis Anda
tetapi hal tersebut harus Anda teliti menggunakan skala prioritas. Karena itu Anda harus
membuat daftar hal apa saja yang sangat penting dan dibutuhkan setiap saat hingga hal tidak
penting. Anda bisa melihat secara langsung atau tidaknya kebutuhan tersebut. Kedua cara
diatas merupakan cara yang sangat mudah untuk bisa mempraktikkan teori kecerdasan
finansial dalam kewirausahaan.
2
Dana Darurat
Setiap pengusaha pasti memiliki dana darurat yang sudah disiapkan agar bisa terus
mengoperasikan usaha mereka ketika terjadinya krisis. Acara darurat dalam struktur keuangan
merupakan hal wajib yang harus ada dan tidak boleh diremehkan karena dana darurat lah
yang akan bekerja ketika tidak ada bantuan lain sama sekali. Darurat bisa Anda dapatkan dari
pendapatan setiap bulannya yang disisihkan khusus untuk alokasi dana darurat. Setelah itu
Anda tidak boleh mengganggu gugat dana darurat karena dan darurat harus dibuka dan
diambil ketika kebutuhan mendesak datang dan benar-benar dibutuhkan saja.
Dana darurat semakin bertambah jumlahnya ketika orang yang ada tanggung atau yang Anda
pekerja kan semakin banyak oleh karena itu hal ini harus disiapkan sedini mungkin ketika
semua masih baik-baik saja dan kondisi atau jumlah orang yang Anda tanggung masih
sedikit. Tiga tips di atas merupakan tips mempraktikkan teori kecerdasan finansial dalam
kewirausahaan.
Kecerdasan adversitas adalah sebuah bentuk pendekatan dalam teori kecerdasan yang
menekankan pada beberapa aspek. Kecerdasan adversitas pertama kali diperkenalkan oleh
Paul G. Stoltz yang disusun berdasarkan hasil riset lebih dari 500 kajian di seluruh dunia.
Kecerdasan adversitas ini merupakan terobosan penting dalam pemahaman tentang apa yang
dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Kecerdasan adversitas mempunyai tiga bentuk.
Pertama, kecerdasan adversitas adalah suatu kerangka kerja konseptual yang baru dalam
memahami dan meningkatkan semua segi kesuksesan. Melalui riset-riset yang telah dilakukan
kecerdasan adversitas menawarkan suatu pengetahuan baru dan praktis dalam merumuskan
apa saja yang diperlukan dalam meraih keberhasilan. Kedua, kecerdasan adversitas adalah
suatu ukuran untuk mengetahui respon individu terhadap kesulitan. Melalui kecerdasan
adversitas pola-pola respon terhadap kesulitan tersebut untuk pertama kalinya dapat diukur,
dipahami dan diubah. Ketiga, kecerdasan adversitas merupakan serangkaian peralatan yang
memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki respon individu terhadap kesulitan yang akan
mengakibatkan perbaikan efektivitas pribadi dan profesional individu secara keseluruhan
(Stoltz, 2000).
Menurut Stoltz (2000), kecerdasan adversitas adalah suatu kemampuan untuk mengubah
hambatan menjadi suatu peluang keberhasilan mencapai tujuan. Kecerdasan adversitas
mempengaruhi pengetahuan, kreativitas, produktivitas, kinerja, usia, motivasi, pengambilan
3
resiko, perbaikan, energi, vitalitas, stamina, kesehatan, dan kesuksesan dalam pekerjaan yang
dihadapi.
Berdasarkan uraian dan defenisi beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan adversitas adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk dapat mengatasi suatu
kesulitan, dengan karakteristik mampu mengontrol situasi sulit, menganggap sumber –
sumber kesulitan berasal dari luar diri, memiliki tanggung jawab dalam situasi sulit, mampu
membatasi pengaruh situasi sulit dalam aspek kehidupannya, dan memiliki daya tahan yang
baik dalam menghadapi situasi atau keadaan yang sulit.
Secara umum, kecerdasan intelektual merujuk pada potensi yang dimiliki oleh individu untuk
mempelajari sesuatu lewat alat-alat berpikir. Kecerdasan ini dapat dinilai dari kemampuan
verbal dan logika berpikir seseorang. Konsep ini pertama kali diutarakan oleh Alfred Binet.
IQ dibentuk oleh otak kiri yang mencakup kecerdasan linear, matematik, dan logis sistematis.
Kecerdasan ini menghasilkan pola pikir yang berdasarkan logika, tepat, akurat, dan dapat
dipercaya. Orang dengan kecerdasan ini akan mampu memiliki analisis yang tajam dan
memiliki kemampuan untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Namun, kecerdasan
intelektual tidak melibatkan emosi dalam memproses informasi.
4
Dari tes Binet Simon ini dihasilkan penggolongan tingkat kecerdasan yakni:
a. Jenius (>140)
b. Gifted (>130)
c. Superior (>120)
d. Normal (90-110)
e. Debil (60-79)
f. Imbesil (40-55)
g. Idiot (>30)
2. Peran Kecerdasan Intelektual dalam Kehidupan
Apakah IQ bisa menjadi tolok ukur dalam kemampuan berpikir manusia? Belakangan
diketahui bahwa IQ menurut para ahli dalam beberapa penelitian, justru menunjukkan bahwa
peran IQ dalam kehidupan manusia maksimal hanya sebesar 20%. Menurut Steven J. Stein
dan Howard E. Book, MD, fungsi kecerdasan intelektual bahkan hanya 6% saja. Sehingga
dalam menjalankan kehidupan IQ dan EQ harus seimbang. Sebenarnya, apa saja peran IQ
dalam kehidupan?
a. Menjadi media penyimpanan pengetahuan baru.
b. Alat untuk mendapatkan pengetahuan baru.
c. Membantu memahami sesuatu secara lebih mendalam.
d. Membantu meningkatkan pengetahuan.
3. Cara Meningkatkan IQ
IQ bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan pertambahan umur, namun IQ tetap
bisa terus diasah. Bagaimana caranya?
Aktivitas fisik seperti berolahraga, tidak hanya mampu membuat kondisi tubuh menjadi
lebih bugar, namun juga membuat otak kita semakin berfungsi dengan baik. Berolahraga
dapat meningkatkan kemampuan otak kita agar lebih fokus, mencegah penurunan kognitif,
meningkatkan memori otak, dan memudahkan otak kita untuk menerima informasi-informasi
baru. Secara tidak langsung, aktivitas fisik menjadi cara yang paling tercepat dan efektif agar
kita bisa menjadi lebih pintar, tidak stres, tidak depresi dan lebih energik.
Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa seseorang yang memiliki waktu tidur
yang kurang secara terus-menerus akan menurunkan kecerdasan intelektual mereka.
Kenyataannya, memiliki waktu tidur yang cukup akan meningkatkan kemampuan,
mempertahankan perhatian, dan mempertahankan keunggulan intelektual kita. Dengan
5
memiliki waktu tidur yang cukup, ini akan memudahkan proses belajar kita, sehingga otak
kita akan lebih mudah dalam menyerap segala ilmu dan informasi baru.
Untuk terus mengasah IQ kamu teruslah belajar dengan menambah terus wawasan
baru. Memperluas wawasan dapat membuka dunia baru bagi kita, sehingga mudah bagi
kita untuk mempelajari banyak hal dan perubahan yang terjadi
6
Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan
perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi
perilakunya secara salah. Mungkin dapat diibaratkan sebagai seorang pilot pesawat yang
dapat membawa pesawatnya ke suatu kota tujuan kemudian mendaratkannya secara
mulus. Misalnya, seorang yang sedang marah dapat mengendalikan kemarahannya secara
baik tanpa harus menimbulkan akibat yang akhirnya disesalinya di kemudian hari.
7
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual
adalah kecerdasan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapi,
manusia dituntut untuk kreatif mengubah penderitaan menjadi semangat (motivasi) hidup
yang tinggi sehingga penderitaan berubah menjadi kebahagiaan hidup. Manusia harus mampu
menemukan makna kehidupannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori kecerdasan Finansial dalam kewirausahaan secara singkat merupakan
kemampuan seseorang atau seorang individu untuk bisa merencanakan dan melakukan
perannya dalam mengatur keuangan secara baik, benar, dan struktural. Teori ini berlaku untuk
semua bidang dalam keuangan termasuk merencanakan uang dana darurat hingga dana
pensiun secara benar.
Kecerdasan adversitas adalah sebuah bentuk pendekatan dalam teori kecerdasan yang
menekankan pada beberapa aspek. Kecerdasan adversitas pertama kali diperkenalkan oleh
Paul G. Stoltz yang disusun berdasarkan hasil riset lebih dari 500 kajian di seluruh dunia.
Kecerdasan adversitas ini merupakan terobosan penting dalam pemahaman tentang apa yang
dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan.
kemampuan intelektual adalah kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri pada
hal-hal baru dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuan yang ingin dicapai.
Kemampuan intelektual juga merujuk pada kapabilitas seseorang untuk dapat bertindak
secara terarah, berpikir secara bermakna dan dapat berinteraksi secara efisien dengan
lingkungannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Donald R.; Emory Wiliam (1996), Metode Penelitina Bisnis, Edisi Cetakan ke 5, Erlangga,
Jakarta.
Cooper R K dan Sawaf. A.1998 : Executive EQ Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan dan
Organisasi. Jakarta : Gramedia
https://titinhera.wordpress.com/2014/12/19/kecerdasan-emosional-dan-spiritual diakses pada
tanggal 14 Desember 2021
https://www.wallstreetenglish.co.id/gaya-hidup/definisi-peran-kecerdasan-intelektual/ diakses pada
tanggal 12 Desember 2021
Srimulyani, Veronika Agustini.(2013).Analisis Pengaruh Kecerdasan Adversitas, Internal Locus Of
Control, Kematangan Karir Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Bekerja.Jurnal
Widya Warta No.1 Tahun 2013. Hal 96-110