Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

INFEKSI VIRUS & PENYAKIT DARI ZAMAN NABI SAMPAI


SAAT INI dan PENANGANANYA SECARA ISLAM

Disusun  Untuk  Memenuhi  Tugas  Mata Kuliah Ushul Fiqh

Dosen  Pengampu : Mustofa Kamal, S,S., M.Ag.

Di Sususn Oleh :

Nama :  Zaky Mubarok

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Nim : 5190007

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PEMALANG

Tahun Ajaran 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat-Nya  saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi


Muhammad S.A.W yang diutus sebagai rahmat untuk sekalian alam dan
membimbing umat ke jalan yang lurus.

Ribuan terima kasih kami ucapkan kepada :

1. Bapak Mustofa Kamal, S,S., M.Ag.. yang telah memberikan pengarahan atas


terselesaikannya makalah ini.
2. Pihak-pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Ushul Fiqh. Saya


menyadari tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan sehingga saya sangat
berharap akan adanya kritik dan saran guna perubahan yang lebih baik kedepannya.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata,
permohonan maaf saya haturkan atas segala kekurangan dalam makalah ini.

Pemalang, 26 Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kesehatan menurut pandangan islam telah berkembang pesat mengikuti zaman. Banyak
penelitian yang membuktikan keterkaitan Alquran dengan kesehatan. Saat ini banyak
bermunculan penyakit infeksi atau wabah-wabah diseluruh penjuru dunia, serta orang-orang
melakukan isolasi pada wabah yang bermunculan. Oleh karena itu penyusun akan membahas
tentang isolasi wabah atau penyakit infeksi menurut islam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari wabah?


2. Bagaimana pandangan islam tentang wabah atau penyakit infeksi?
3. Bagaimana penanganan atau isolasi wabah dalam islam?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari wabah.
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan islam tentang wabah atau penyakit infeksi.
3. Untuk mengetahui bagaimana penanganan atau isolasi wabah dalam islam
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Definisi wabah

Wabah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh suatu bakteri tertentu yang dengan mudah dan
cepat menular ke individu lain dalam suatu daerah atau kawasan yang luas. Penyakit menular yang
biasanya mewabah misalnya lepra, TBC, dan Pes. (Al-Jauziyah : 1997)

Idiom yang dapat diasosiasikan dengan bakteri penyebab wabah dalam sabda Nabi saw
adalah tha’un. Secara literal tha’un berarti penyakit pes, sampar, atau wabah (Warson, [t.th.]:914dalam
Danusiri : 2012). Sampar berarti penyakit menular (Kamus Besar, l990:777dalam Danusiri : 2012);
wabah berarti penyakit menular yang berjangkit secara cepat, menyerang sejumlah orang dalam daerah
yang luas (Kamus Besar, l990: l005dalam Danusiri : 2012); dan pes adalah basil pes atau sampar
(Kamus Besar, l990: 677dalam Danusiri : 2012).

Yasrin (2011), mengatakan wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata, melebihi ari keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung dan/atau tercemar bibit penyakit,
serta yang dapat menimbulkan wabah.Penyakit yang mewabah sekarang ini dengan cepat sekali
menyebar menembus batas-batas wilayah dan Negara. Penyakit yang sebelumnya hanya melanda
sebuah Negara atau suatu kawasan dengan cepat menyebar ke Negara dan kawasan lain di bumi.
Tepat, kiranya jika sekarang ini terdapat istilah globalisasi penyakit. Globalisasi penyakit merupakan
dampak negative dari semakin cepatnya pergerakan manusia, hewan, tumbuhan, dan barang-barang
yang dibawa.

2.2 Penyakit infeksi atau wabah dalam islam

Penyakit menular atau wabah sudah ada dan sudah dikenal sejak jaman rasulullah saw. Pada masa
itu wabah yang cukup dikenal antara lain pes dan lepra. Dalam shahihain diriwayatlan bahwa Sa’ad
bin Abi Waqas ra bertanya kepada Usamah bin Zaid tentang apa yang ia dengar dari rasulullah saw
mengenai pes. Usamah ra berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Pes adalah hukuman yang dikirimkan
oleh Allah kepada Bani Israil dan orang-orang sebelum kalian. Maka, jika kalian mendengar bahwa
suatu negeri terserang pes maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika pes menimpa negeri yang
kalian tinggali, janganlah kalian keluar dari wilayah itu.” Dalam shihihain juga diriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda, “pes adalah mati syahid bagi setiap muslim.”

Secara bahasa pes adalah sejenis wabah. Dalam istilah kesehatan pes adalah pembengkakan
mematikan dan ganas yang menyebabkan radang yang sangat parah dan menyakitkan, dengan cepat
mengubah wilayah terinfeksi menjadi berwarna hitam, hijau atau coklat. Segera setelah itu,borok mulai
di sekitar wilayah yang kena. Wabah ini biasanya menyerang tiga bagian tubuh yaitu ketiak, belakang
telinga, ujung hidung atau jaringan tubuh yang lunak. ‘Aisyah ra meriwayatkan bahwa dirinya
bertanya keada Rasulullah saw tentang wabah tersebut. Nabi saw bersabda, “suatu kelenjar seperti
kelenjar unta yang tampak dibagian belakang ketiak dan sejenisnya.”
Kemudian wabah lain yang dikenal pada masa Rasulullah yaitu lepra, yaitu suatu penyakit yang
disebabkan oleh menyebarnya virus hitam di seluruh tubuh yang merusak sistem metabolism organ
tubuh. Lepra dapat merusak ruas dan ujung organ-organ itu rontok dan hancur, lepra juga disebut
penyakit singa karena tiga alasan. Pertama penyakit ini sering mnyerang singa, kedua penyakit ini
menyebabkan wajah memerah seperti wajah singa. Dan ketiga, lepra memangsa korbannya
sebagaimana singa melahap mangsanya.

Bagi dokter, lepra adalah penyakit menular. Orang – orang yang mendekati penderitanya akan
terganggu oleh bau busuknya, sebagaimana TBC dapat menular hanya karena baunya saja.

Pada waktu itu orang-orang Jahiliyah percaya bahwa penyakit wabah menular karena sifatnya
sendiri tanpa kuasa dan kehendak Allah SWT. Rasullulah meruntuhkan kepercayaan mereka dan
makan bersama penderita lepra untuk membuktikan bahwa Allah adalah satu-satunya yang
menyebabkan penyakit dan menyembuhkannya. Rasullulah juga melarang kaum muslimin untuk
bergaul dengan orang sakit untuk mengajarkan mereka bahwa penyebab penyakit secara total dikontrol
oleh Allah. Jika Allah berkehendak, penyebab ini tidak akan memiliki kekuatan apa pun. Jika Allah
berkehendak, penyebab ini dapat menyebabkan bahaya.

2.3 Wabah penyakit menular atau virus dari aspek historis

Kusta (zaman Nabi)


Sejumlah literatur menyebutkan di zaman Rasulullah SAW sempat mewabah kusta yang menular
dan mematikan. Nabi bahkan sempat memerintahkan untuk tidak dekat-dekat saat melihat orang
yang mengalami lepra atau leprosy.

Wabah Justinian (541–542 M)


Justinian adalah pandemi yang menimpa Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) dan berpusat di
Konstantinopel, serta kota-kota pelabuhan di sekitar Laut Mediterania.
Wabah ini bermula ketika kapal dagang menyimpan tikus yang membawa kutu yang terinfeksi
wabah. Beberapa sejarawan percaya bahwa wabah Justinian adalah salah satu pandemi paling
mematikan dalam sejarah, yang mengakibatkan kematian sekitar 25-50 juta orang selama dua
abad pengulangan, jumlah korban jiwa setara dengan 13-26% dari populasi dunia pada saat itu.
Black Death atau Kematian Hitam (1347-1351)
Kematian Hitam, juga dikenal sebagai Pestilence, Wabah Bubonic Besar, Wabah Besar atau
Wabah Hitam, adalah salah satu pandemi paling menghancurkan dalam sejarah manusia.
The Black Death kemungkinan dibawa oleh kutu yang hidup di tikus hitam yang melakukan
perjalanan di kapal dagang Genoa, menyebar di seluruh Cekungan Mediterania dan mencapai
seluruh Eropa melalui semenanjung Italia.
Black Death telah mengurangi populasi dunia dari sekitar 475 juta menjadi 350-375 juta pada
abad ke-14. Butuh 200 tahun bagi populasi dunia untuk pulih ke tingkat sebelumnya.
Cacar (Abad 15-17)
Wabah Cacar muncul pertama kali saat orang-orang Eropa pertama kali tiba di Benua Amerika
pada tahun 1492. Dari catatan yang ada, cacar menewarkan lebih dari 20 juta jiwa atau setara
dengan 90 persen populasi Amerika saat itu.

Kolera (1817-1823)
Pandemi Kolera berawal dari India yang lantas menyebar luas. Dari catatan yang ada, sejak saat
itu Kolera menginfeksi rata-rata 1,3-4 juta orang dan menewaskan 21-143 ribu orang pertahun.

Flu Spanyol H1N1 (1918-1919)


Flu ini menyebar saat perang dunia pertama hampir berakhir. Saat wabah menyebar, flu ini
menginfeksi 500 juta jiwa serta menewaskan 50 juta orang secara global

Flu Hongkong H3N2 (1968-1970)


Flu Hongkong setidaknya telah menewaskan 1 juta nyawa. Flu Hongkong sangat menular, selama
sepekan saja virus ini bisa menular hingga ke 500 ribu orang.

HIV/AIDS (1981-sekarang)
Virus yang tak kalah mematikan dan sampai saat ini masih mewabah adalah HIS/AIDS. Sejak
ditemukan tahun 1981, sebanyak 75 juta orang telah tertular HIV dan menewaskan 32 juta di
antaranya. Jutaan orang tertular setiap tahunnya.

SARS (2002-2003)
Virus ini berasal dari Guangdong, China. Sars sempat menyebar ke 26 negara dan menginfeksi
lebih dari 8 ribu orang dan menewaskan 774 orang.

Flu Babi H1N1 (2009-2010)


Dari catatan yang ada, Flu Babi telah menginfeksi 60,8 juta warga AS. Secara global, kematian
akibat virus ini mencapai 151-575 ribu orang. Virus ini mirip Corona, namun penularannya dari
babi ke manusia. Kematian 80 persen terjadi pada orang di bawah 65 tahun.

Ebola (2014-2016)
Dinamakan ebola karena virus ini pertama kali ditemukan di dekat Sungai ebola, Guinea. Virus ini
menyebar ke Afrika Barat. Ebola telah menginfeksi 28.600 orang, sebanyak 11.325 orang di
antaranya tewas.

Corona (2019-sekarang)
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus
yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus
Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai
kematian.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China, pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan
ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Hingga saat ini tercatat 173.038 orang terinfeksi sejak pertamakali ditemukan pada akhir tahun
2019. Jumlah korban tewas saat ini telah mencapai 6.664 jiwa dan yang telah dinyatakan sembuh
sebanyak 77.783 orang.

2.4 Penanganan atau isolasi wabah dalam islam

Penanganan wabah atau sikap mengahadapai wabah telah diajarkan oleh nabi melalui hadist-
hadistnya. Rasulullah melarang umat muslim memasuki daerah yang terkena wabah, baik itu pes,
lepra maupun penyakit menular lain. Bahkan juga melarang umatnya yang secara kebetulan berada di
daerah yang terserang wabah meninggalkan daerah tersebut. Larangan itu merupakan tindakan
pencegahan terbaik karena jika seseorang memasuki wilayah yang terserang wabah, berarti ia
membuka dirinya terhadap risiko terinfeksi yang merugikan. Menentang bahaya seperti itu berate
menentang agama dan akal sehat. Menjauhkan diri dari daerah-daerah yang terserang wabah
merupakan langkah pencegahan yang diperintahkan Allah kepada manusia. Dalam hal ini manusia
harus melaksanakan pantangan atau tindakan pencegahan dengan menghindari wilayah-wilayah dan
udara yang berkombinasi.

Suatu ketika Abdurrahman bin Auf kembali dari memenuhi kebutuhannya lalu berkata, “Saya
sudah mengetahui masalah ini (wabah). Saya mendengar Rasulullah bersabda, “jika kalian mendengar
ada pesdi negeri tempat kalian berada, janganlah kalian melarikan diri dari wilayah itu, dan bila kalian
mendengar pes menimpa suatu negeri, janganlah kalian memasukinya.”

Kemudian terkain wabah lepra pada masa nabi saw, Bukhari meriwayatkan dalam shahih-nya dari
hadist Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Jauhilah orang yang terkena lepra, seperti kamu
menjauhi singa.” Ibnu Majah dalam sunan-nya meriwayatkan hadits ibnu Abbas bahwa nabi saw
bersabda, “janganlah kalian terlalu lama memandang oaring yang terkena lepra.” Dalam Shahihain
diriwayatkan bahwa beliau bersabda, “janganlah orang sakit ikut makan bersama orang yang sehat.”

Diriwayatkan juga dari Rasulullah bahwa beliau bersabda, “Berbicaralah dengan rang yang
terkena lepra dengan jarak antara engkau dan dia kira-kira satu atau dua tombak.” Hal itu menjelaskan
bahwa dalam menghadapi orang yang terkena wabah bukan berarti kita menjauhi atau
mengasingkannya namun tetap dapat berkomunikasi dengan mereka meskipun dengan hati-hati agar
tidak tertular.

Larangan Rasulullah kepada umat muslim untuk meninggalkan wilayah yang terserang wabah itu
mengandung dua kemungkinan makna: pertama, mendorong hati manusia untuk tawakal kepada Allah
dengan penuh kesabaran dan ridha atas keputusan-Nya. Kedua, para ahli kesehatan mengatakan bahwa
cara terbaik menjaga diri agar tidak sakit sebelum dan selama berlangsungnya wabah adalah
membantu tubuh menghilangkan cairan-cairan dan kelembapan yang merugikan, melakukan
pantangan dan secara umum memelihara kekeringan tubuh. Mereka mengingatkan pentingnya
olahraga dan mandi.
Hikmah besar yang terkandung dibalik larangan memasuki wilayah yang terkena wabah adalah :

 Menghindari bencana dan berbagai penyebabnya.


 Memeliharakesehatan yang merupakan sarana manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
akhirat
 Agar manusia tidak jatuh sakit saat menghirup udarayang terpolusi dan terkontaminasi.
 Menghindari pergaulan akrab dengan orang-orang yang tertimpa wabah agar tidak tertular;
dan
 Menjaga tubuh dan jiwa dari kontaminasi dan takhayul yang hanya merugikan orang-orang
yang mempercayainya.

Alhasil, larangan memasuki wilayah yang terkena wabah merupakan tindakan pencegahan dan
sejenis pantangan untuk menjauhkan manusia dari jalan-jalan yang merugikan. Larangan
meninggalkan wilayah yang terkena wabah menghasilkan ketundukan kepada kehendak dan
keputusan Allah swt. Perintah pertama mengajarkan dan mendidik, sedangkan perintah kedua
menghasilkan ketundukan dan mengembalikan semua masalah pada kehendak Allah swt.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai wabah tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

1. Wabah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh suatu bakteri tertentu yang dengan mudah
dan cepat menular ke individu lain dalam suatu daerah atau kawasan yang luas. Penyakit
menular yang biasanya mewabah misalnya Kusta, SARS, dan Covid-19 yang sedang menjadi
pandemi dunia saat ini
2. Penyakit menular atau wabah sudah ada dan sudah dikenal sejak jaman rasulullah saw. Pada
masa itu wabah yang cukup dikenal antara lain kusta.
3. Penanganan wabah atau sikap mengahadapai wabah telah diajarkan oleh nabi melalui hadist-
hadistnya. Rasulullah melarang umat muslim memasuki daerah yang terkena wabah, baik itu
pes, lepra maupun penyakit menular lain. Bahkan juga melarang umatnya yang secara
kebetulan berada di daerah yang terserang wabah meninggalkan daerah tersebut

3.2 Saran

Dari pembahasan tersebut diketahui bahwa wabah merupakan musibah penyakit yang amat
berbahaya sehingga apabila terdapat wabah atu penyakit menular, sesuai hadits nabi saw kita harus
menjauhi daerah yang terkena wabah, baik itu kusta, SARS, COVID-19 maupun penyakit menular
lain. Bahkan juga dilarang bagi yang secara kebetulan berada di daerah yang terserang wabah
meninggalkan daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Jauziyyah, Ibn Qayyim. 1997. Prophetic Medicine : Rahasia Kesehatan Nabi. Yogyakarta:
Diglossia Media

Bahraen, Raehanul, dr. 2014. Tidak ada wabah penyakit menular dalam pandangan islam. Online.
Diambil dari http://muslim.or.id/kesehatan-islami/tidak-ada-wabah-penyakit-menular-
dalam-pandangan-islam.html pada 26 april 2014 pada pukul 09.36 wib

Danusiri, M. 2012. Bakteriologi dalam sabda nabi saw. Online. Diambil dari
http://danusiri.dosen.unimus.ac.id/artikel/bakteriologi-dalam-sabda-nabi-saw/ pada 26
april 2014 pada pukul 09.32 wib

Anda mungkin juga menyukai