OLEH :
penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan pokok pembahasan “Evolusi
COVID-19”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Evolusi merupakan salah satu teori maupun cabang dalam khasanah ilmu
atau makhluk hidup yang baru. Teori evolusi menjadi sebuah teori yang tenar
Teori evolusi Darwin dihasilkan dari sebuah ekspedisi yang Darwin lakukan pada
saat pelayaran menjelajahi daratan maupun lautan Amerika Selatan. Teori evolusi
evolusi sudah jauh hari muncul zaman yunani kuno. Pertama kali teori tersebut
dipopulerkan oleh Thales (600 SM), yang menyatakan air adalah induk asal usul
hidup berasal dari lumpur yang dipanasi oleh sinar matahari. Aristoteles (384–322
SM), menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (Abiogenesis),
Heraklitus, menyatakan bahwa segala sesuatu dirubah menjadi bentuk baru. Hal
Teori evolusi, dikenal dengan survival of the fittest. Seleksi alam berlaku,
untuk mereka yang tidak bisa beradaptasi akan musnah, sedangkan yang bisa
penyakit ini, ada dua populasi penting untuk dipahami dalam penyakit. Populasi
patogen dan populasi sel dalam jaringan tubuh inangnya. Keduanya senantiasa
dalam kondisi konflik karena patogen seperti bakteri, virus, dan kuman,jamur
berusaha untuk mengonsumsi jaringan sel si inang (yang sakit) sedangkan si inang
dengan rasa sakit, orang justru diingatkan ada yang tidak beres dengan tubuhnya.
Ada orang yang tidak bisa merasakan sakit dan ini justru berbahaya. Orang yang
menghindari bahaya. Umumnya, mereka tidak bisa mencapai usia 30 tahun. Jadi
2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja,
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan,
seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Evolusi merupakan salah satu teori maupun cabang dalam khasanah ilmu
atau makhluk hidup yang baru. Teori evolusi menjadi sebuah teori yang tenar
Teori evolusi Darwin dihasilkan dari sebuah ekspedisi yang Darwin lakukan pada
2015).
gagasan yang berasal dari bangsa Yunani Kuno adalah biologiawan Prancis, Jean
kemunculan ilmu genetika telah menguburkan teori Lamarck sekali dan untuk
saat ini. Seperti halnya teori evolusi Darwin menjadi teori evolusi sintesis modern.
Teori tersebut hingga sampai saat ini menjadi populer dikalangan masyarakat
umum. Didalam gagasan teori evolusinya yang Darwin jelaskan dalam bukunya
The On the Origin of Species terdapat dua pokok gagasan yang Darwin jelaskan
dalam bukunya tersebut. Pertama adalah spesies-spesies yang ada sekarang ini
(descent with modifcation). Gagasan utama yang kedua adalah seleksi alam
penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam
Pneumonia.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan
Indonesia. Faktor risiko infeksi Coronavirus dapat terjadi pada siapa pun, akan
tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih
rentan terhadap serangan virus ini. Kondisi musim juga mungkin berpengaruh.
Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum terjadi pada
diidentifikasi, yaitu:
HCoV-229E.
HCoV-OC43.
HCoV-NL63.
HCoV-HKU1.
Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama
belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga
individu lainnya.
3. Gejala Infeksi Coronavirus
Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang,
dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona
Hidung beringus.
Sakit kepala.
Batuk.
Sakit tenggorokan.
Demam.
gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia
Sesak napas.
upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona.
Contohnya:
Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan
batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan
Perbanyak istirahat.
dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien. Bila pasien mengidap infeksi
oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena
Isolasi
Terapi simptomatik.
Terapi cairan.
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona.
Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi
hingga bersih.
Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan
digunakan.
Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian,
C. Evolusi C0VID-19
penyebaran dari Negara satu ke Negara lain. Para ilmuwan menyebut temuan
Para ahli juga mengungkapkan bahwa Covid-19 disebut bukan hasil rekayasa
templat genetik untuk protein lonjakan yang dapat menembus dinding luar sel
manusia dan hewan. Bukti evolusi alami ini didukung oleh data pada tulang
A. Kesimpulan
tentang asal mula kehidupan yang ada dimuka bumi. Sama halnya dengan
manusia, virus pula mampu berevolusi. Virus COVID-19 juga berevolusi, hal ini
dapat dilihat dengan adanya penyebaran pada masing Negara yang ada didunia.
Virus ini dapat pula bermutasi, para ahli menemukan bahwa virus jenis ini
bermutasi menjadi dua ada yang ganas dan ada yang lebih jinak. Virus ini dapat
menyerang siapa saja tanpa mengenal usia dan menyebar dengan sangat cepat.
B. Saran
Saran yang dapat di ajukan dengan adanya penulisan makalah ini yaitu :
1. Penulisan makalah ini tidak luput dari kekurangan untuk itu kritik diharapkan
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4927992/ilmuwan-china-sebut-virus-
corona-covid-19-bermutasi-jadi-2-jenis
https://indopolitika.com/tag/evolusi-virus-covid-19/
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
https://www.kompasiana.com/heroelonz/5e5c8dd0d541df39541197b2/corona-dan-
teori-evolusi
Sutrisno, W., 2015, Teori Evolusi Darwin Dalam Perspektif Islam, Skripsi,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Syafi’I, A., 2006, Kritik Islam Atas Teori Evolusi Darwin (Suatu Kajian tentang
Asal-usul Kehidupan Manusia), Jurnal Hunafa,3(3): 263-274