Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

PERCOBAAN III
KEPADATAN CACING TANAH

OLEH :

NAMA : WA ODE NARVIA


STAMBUK : F1D1 18 043
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN PEMBIMBING : ASWAD

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PRNGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
I. PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Cacing tanah merupakan makrofauna yang keberadaannya di dalam

tanah sangat dipengaruhi oleh tutupan lahan. Populasinya dipengaruhi oleh

makanan yang tersedia pada ekosistem tersebut, yang berasal dari seresah

tanaman dan berbagai sisa organik dari organisme lain, serta kondisi iklim mikro.

Kotoran cacing tanah (Cast) banyak mengandung kabon (C). Cast (kotoran cacing

tanah) merupakan agregat tanah yang stabil sehingga mampu menyimpan C dalam

waktu yang lama. Oleh karena itu jumlah cast yang semakin banyak akan

berdampak pada mitigasi CO2. Cast cacing tanah memiliki kandungan C, hara

tersedia yang tinggi dan populasi mikroorganisme dibanding mineral tanah

sekitarnya. Oleh karena itu cacing tanah berperan sebagai penyimpan Carbon

dalam cast sebagai upaya mitigasi CO2. Makrofauna permukaan tanah dapat

merespon perubahan lingkungan dengan cara bermigrasi ke tempat lain.

Eksistensi cacing tanah pada lahan yang alami akan menjaga proses

siklus hara berlangsung secara terus menerus sebaliknya pada lahan pertanian

pada umumnya memiliki cacing tanah yang mengalami penurunan populasi yang

disebabkan oleh penurunan atau hilangnya sejumlah spesies tumbuhan, penurunan

produksi serasah, perubahan sifat biologis, fisik dan kimia tanah, penurunan

populasi fauna lain dan mikroorganisme tanah, dan perubahan iklim mikro ke arah

yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan makhluk hidup di dalamnya.

Adanya lingkungan tutupan lahan akan menambah kuantitas seresah dan yang

dapat mengkondisikan iklim mikro untuk kehidupan cacing tanah.


Studi tentang cacing tanah misalnya pengukuran pH tanah dapat

memberikan gambaran penyebaran suatu jenis cacing tanah. Cacing tanah

merupakan hewan inverteberata yang hidup di tempat yang lembab dan tidak

terkena matahari langsung. Kelembaban ini penting untuk mempertahankan

cadangan air dalam tubuhnya. Kelembaban yang dikehendaki sekitar 60 - 90%.

Selain tempat yang lembab, kondisi tanah juga mempengaruhi kehidupan cacing

seperti pH tanah, temperatur, aerasi, CO2, bahan organik, jenis tanah, dan suplai

makanan, diantara ke tujuh faktor tersebut, pH dan bahan organik merupakan dua

faktor yang sangat penting. Kisaran pH yang optimal sekitar 6,5 - 8,5. Suhu ideal

menurut beberapa hasil penelitian berkisar antara 21oC-30oC. Berdasarkan

uraian diatas maka dilakukan praktikum mengenai kepadatan

cacing tanah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana

kepadatan cacing tanah pada beberapa vegetasi ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk

mengetahui kepadatan cacing tanah pada beberapa vegetasi.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah

dapat mengetahui kepadatan cacing tanah pada beberapa

vegetasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Cacing Tanah

Cacing tanah yang merupakan organisme tanah yang hidupnya sangat

dipengaruhi oleh keberadaan bahan organik di sekitarnya sebagai sumber energi.

Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang penting dan dapat dijadikan

indikator kelestarian tanah. Keragaman hayati cacing tanah merupakan ecosystem

engineer yang berperan penting dalam mempengaruhi fungsi hidrologi tanah.

Cacing tanah umumnya memakan serasah daun dan juga materi tumbuhan lainnya

yang telah mati, kemudian dicerna dan dikeluarkan berupa kotoran. cacing tanah

tidak menyukai serasah daun seperti daun cengkeh, pinus dan jeruk karena

mengandung tanin yang bersifat toksik bagi cacing tanah (Simatupang dkk.,

2015).

Cacing tanah yang merupakan organisme tanah yang hidupnya sangat

dipengaruhi oleh keberadaan bahan organik di sekitarnya sebagai sumber energi.

Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang penting dan dapat dijadikan

indikator kelestarian tanah. Keragaman hayati cacing tanah merupakan ecosystem

engineer yang berperan penting dalam mempengaruhi fungsi hidrologi tanah.

Cacing tanah umumnya memakan serasah daun dan juga materi tumbuhan lainnya

yang telah mati, kemudian dicerna dan dikeluarkan berupa kotoran. cacing tanah

tidak menyukai serasah daun seperti daun cengkeh, pinus dan jeruk karena

mengandung tanin yang bersifat toksik bagi cacing tanah (Simatupang dkk.,

2015).
B. Populasi Cacing Tanah

Populasi dan biomassa cacing tanah pada suatu lahan dipengaruhi oleh

banyak faktor, salah satunya adalah vegetasi yang tumbuh di atasnya. Vegetasi

tersebut akan mempengaruhi serasah yang akan menjadi sumber energi bagi fauna

tanah termasuk cacing tanah. Ketebalan serasah yang terdapat dipermukaan tanah

akan mempengaruhi temperatur tanah dan kelembaban tanah dan berkaitan

dengan aktivitas fauna tanah. Serasah dianggap sebagai sumber makanan yang

paling baik bagi cacing tanah karena karbohidratnya relatif tinggi dan rendahnya

kandungan ligno selulosenya (Gamasika dkk., 2017).

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehidupan Cacing Tanah

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan cacing tanah di habitat

alami yaitu suhu, kelembaban dan ketersediaan bahan organik. Suhu atau

temperature tanah yang ideal untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan

kokonya berkisar antara 15oC-25oC. Suhu tanah yang lebih tinggi dari 25 oC masih

cocok untuk cacing tanah, tetapi harus diimbangi dengan kelembapan yang

memadai dan naungan yang cukup. Cacing tanah bahan organik yang umumnya

mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Cacing tanah dapat

mencerna bahan organik seberat badannya, bahkan mampu memusnahkan bahan

organik seberat dua kali lipat berat badannya selama 24 jam (Rukmana, 2014).

D. Peran Cacing Tanah dalam Proses Dekomposisi

Cacing tanah merupakan salah satu fauna yang dapat meningkatkan

proses dekomposisi dan ketersediaan hara. Organisme ini dapat mempercepat


proses dekomposisi bahan organik 2–5 kali lebih cepat dibandingkan tanpa

adanya aktivitas organisme tersebut. Proses pencampuran residu oleh cacing tanah

akan meningkatkan luas permukaan, sehingga pelepasan unsur hara oleh mikro

flora dipercepat. Aktivitas cacing tanah berperan penting dalam ekosistem tanah

melalui proses memakan dan mengeluarkan tanah dalam bentuk kasting, sehingga

memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Cacing tanah mempengaruhi bobot isi

tanah pada tanah mineral, meningkatkan pori total dan pori aerasi, sehingga

cacing tanah disebut sebagai bioagregrat (Maftu'ah dan Susanti, 2009).


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Table 3. Hasil pengamatan kelimpahan cacing tanah.


No Nama Nama Jenis Jumlah Gambar
. Vegetasi Individu
Foto Literatur
1 2 3 4 5 6
1. Vegetasi Lumbricus 18
Jati terreestris spesies

2. Vegetasi Eudrillus 13
Semak eugeniae spesies
Tabel 3. Lanjutan
3. Vegetasi Oligochaeta 10
Hutan spesies
Biologi

B. Pembahasan

Cacing tanah merupakan salah satu kelompok hewan invertebrata yang

termasuk ke dalam kelas oligochaeta dan dari filum Annelida. Selain itu cacing

tanah juga merupakan makrofauna yang keberadaannya di dalam tanah sangat

dipengaruhi oleh tutupan lahan. Populasinya dipengaruhi oleh makanan yang

tersedia pada ekosistem tersebut, yang berasal dari seresah tanaman dan berbagai

sisa organik dari organisme lain, serta kondisi iklim mikro. Secara umum

diversitas cacing tanah berperanan dalam keberlanjutan ekosistem sebagai agen

dalam siklus hara dan penyerapan C, serta memodifikasi struktur tanah dan

kelembaban.

Suatu ekosistem tanah sangat dipengaruhi oleh keberadaan cacing tanah.

Adanya cacing tanah dapat membantu meningkatkan aerasi di dalam tanah,

sehingga dapat mengolah tanah dengan menurunkan kepadatan tanah dan

berlangsung secara terus-menerus sesuai dengan daya dukungnya. Cacing tanah


membuat lubang dengan cara mendesak massa tanah. Habitat cacing tanah berada

di dalam tanah yang kondisi tanah mendukung. Cacing tanah hidup dan

berkembang biak didalam tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan

cacing tanah di habitat alami adalah antara lain suhu (temperatur), kelembaban

(rH), keasaman (pH) dan ketersediaan bahan organik. Jika faktor tersebut

terganggu maka kelangsungan hidup cacing tanah juga akan terganggu.

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa jenis cacing tanah

pada tiga penggunaan lahan hanya ditemukan tiga spesies yaitu cacing merah

(Lumbricus terreestris) pada vegetasi jati, cacing afrika (Eudrilluseug eniae) pada

vegetasi semak dan cacing tanah (oligochaeta) pada vegetasi hutan biologi.

Menurut (Sugiato, dkk., 2013) menyatakan bahwa rata-rata kelimpahan cacing

tanah pada lahan bervegetasi pepohonan lebih tinggi dibanding lahan bervegetasi

semak. Tingginya tingkat kelimpahan cacing tanah pada lahan bervegetasi

pepohonan dipengaruhi adanya penutupan kanopi serta tumpukan serasah daun,

sehingga dapat mengurangi intensitas cahaya matahari kepermukaan tanah.

Kondisi ini mempengaruhi iklim mikro dan tersedianya sumber makanan bagi

organisme di bawah permukaan tanah.


DAFTAR PUSTAKA

Gamasika, F., Yusnaini, S., Niswati, A. dan Dermiyati, 2017, Populasi dan
Biomassa Cacing Tanah pada Berbagai Vegetasi di Setiap Kemiringan
Lereng Serta Korelasinya Terhadap Kesuburan Tanah di Laboratorium
Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jurnal Agrotek
Tropika, 5(3): 169-174

Maftu'ah E. dan Susanti, M.A., 2009, Komunitas Cacing Tanah pada Beberapa
Penggunaan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah, Jurnal Berila Biologi,
9(4): 371-371

Rukmana, R., 2014, Budi Daya Cacing Tanah, Agro Media Pustaka, Jakarta

Simatupang, B.P., Niswati, A. dan Yusnaini, S., 2015, Populasi Dan


Keanekaragaman Cacing Tanah Pada Berbagai Lokasi Di Hutan Taman
Nasional Bukit Barisan Selatan (Tnbbs), Jurnal Agritek Tropika, 3(3): 402-
408

Sugianto, Muhammad, A. dan Windarti, 2013, Kelimpahan dan Biomassa Cacing


Tanah pada Lahan Ruang Terbuka Hijau (Rth) dalam Kampus Universitas
Riau, Pekanbaru, Karya Ilmiah, Universitas Riau

Anda mungkin juga menyukai