PERCOBAAN III
KEPADATAN CACING TANAH
OLEH :
A. Pendahuluan
makanan yang tersedia pada ekosistem tersebut, yang berasal dari seresah
tanaman dan berbagai sisa organik dari organisme lain, serta kondisi iklim mikro.
Kotoran cacing tanah (Cast) banyak mengandung kabon (C). Cast (kotoran cacing
tanah) merupakan agregat tanah yang stabil sehingga mampu menyimpan C dalam
waktu yang lama. Oleh karena itu jumlah cast yang semakin banyak akan
berdampak pada mitigasi CO2. Cast cacing tanah memiliki kandungan C, hara
sekitarnya. Oleh karena itu cacing tanah berperan sebagai penyimpan Carbon
dalam cast sebagai upaya mitigasi CO2. Makrofauna permukaan tanah dapat
Eksistensi cacing tanah pada lahan yang alami akan menjaga proses
siklus hara berlangsung secara terus menerus sebaliknya pada lahan pertanian
pada umumnya memiliki cacing tanah yang mengalami penurunan populasi yang
produksi serasah, perubahan sifat biologis, fisik dan kimia tanah, penurunan
populasi fauna lain dan mikroorganisme tanah, dan perubahan iklim mikro ke arah
Adanya lingkungan tutupan lahan akan menambah kuantitas seresah dan yang
merupakan hewan inverteberata yang hidup di tempat yang lembab dan tidak
Selain tempat yang lembab, kondisi tanah juga mempengaruhi kehidupan cacing
seperti pH tanah, temperatur, aerasi, CO2, bahan organik, jenis tanah, dan suplai
makanan, diantara ke tujuh faktor tersebut, pH dan bahan organik merupakan dua
faktor yang sangat penting. Kisaran pH yang optimal sekitar 6,5 - 8,5. Suhu ideal
cacing tanah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
vegetasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Cacing Tanah
Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang penting dan dapat dijadikan
Cacing tanah umumnya memakan serasah daun dan juga materi tumbuhan lainnya
yang telah mati, kemudian dicerna dan dikeluarkan berupa kotoran. cacing tanah
tidak menyukai serasah daun seperti daun cengkeh, pinus dan jeruk karena
mengandung tanin yang bersifat toksik bagi cacing tanah (Simatupang dkk.,
2015).
Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang penting dan dapat dijadikan
Cacing tanah umumnya memakan serasah daun dan juga materi tumbuhan lainnya
yang telah mati, kemudian dicerna dan dikeluarkan berupa kotoran. cacing tanah
tidak menyukai serasah daun seperti daun cengkeh, pinus dan jeruk karena
mengandung tanin yang bersifat toksik bagi cacing tanah (Simatupang dkk.,
2015).
B. Populasi Cacing Tanah
Populasi dan biomassa cacing tanah pada suatu lahan dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satunya adalah vegetasi yang tumbuh di atasnya. Vegetasi
tersebut akan mempengaruhi serasah yang akan menjadi sumber energi bagi fauna
tanah termasuk cacing tanah. Ketebalan serasah yang terdapat dipermukaan tanah
dengan aktivitas fauna tanah. Serasah dianggap sebagai sumber makanan yang
paling baik bagi cacing tanah karena karbohidratnya relatif tinggi dan rendahnya
alami yaitu suhu, kelembaban dan ketersediaan bahan organik. Suhu atau
temperature tanah yang ideal untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan
kokonya berkisar antara 15oC-25oC. Suhu tanah yang lebih tinggi dari 25 oC masih
cocok untuk cacing tanah, tetapi harus diimbangi dengan kelembapan yang
memadai dan naungan yang cukup. Cacing tanah bahan organik yang umumnya
mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Cacing tanah dapat
organik seberat dua kali lipat berat badannya selama 24 jam (Rukmana, 2014).
adanya aktivitas organisme tersebut. Proses pencampuran residu oleh cacing tanah
akan meningkatkan luas permukaan, sehingga pelepasan unsur hara oleh mikro
flora dipercepat. Aktivitas cacing tanah berperan penting dalam ekosistem tanah
melalui proses memakan dan mengeluarkan tanah dalam bentuk kasting, sehingga
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Cacing tanah mempengaruhi bobot isi
tanah pada tanah mineral, meningkatkan pori total dan pori aerasi, sehingga
A. Hasil Pengamatan
2. Vegetasi Eudrillus 13
Semak eugeniae spesies
Tabel 3. Lanjutan
3. Vegetasi Oligochaeta 10
Hutan spesies
Biologi
B. Pembahasan
termasuk ke dalam kelas oligochaeta dan dari filum Annelida. Selain itu cacing
tersedia pada ekosistem tersebut, yang berasal dari seresah tanaman dan berbagai
sisa organik dari organisme lain, serta kondisi iklim mikro. Secara umum
dalam siklus hara dan penyerapan C, serta memodifikasi struktur tanah dan
kelembaban.
di dalam tanah yang kondisi tanah mendukung. Cacing tanah hidup dan
cacing tanah di habitat alami adalah antara lain suhu (temperatur), kelembaban
(rH), keasaman (pH) dan ketersediaan bahan organik. Jika faktor tersebut
pada tiga penggunaan lahan hanya ditemukan tiga spesies yaitu cacing merah
(Lumbricus terreestris) pada vegetasi jati, cacing afrika (Eudrilluseug eniae) pada
vegetasi semak dan cacing tanah (oligochaeta) pada vegetasi hutan biologi.
tanah pada lahan bervegetasi pepohonan lebih tinggi dibanding lahan bervegetasi
Kondisi ini mempengaruhi iklim mikro dan tersedianya sumber makanan bagi
Gamasika, F., Yusnaini, S., Niswati, A. dan Dermiyati, 2017, Populasi dan
Biomassa Cacing Tanah pada Berbagai Vegetasi di Setiap Kemiringan
Lereng Serta Korelasinya Terhadap Kesuburan Tanah di Laboratorium
Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jurnal Agrotek
Tropika, 5(3): 169-174
Maftu'ah E. dan Susanti, M.A., 2009, Komunitas Cacing Tanah pada Beberapa
Penggunaan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah, Jurnal Berila Biologi,
9(4): 371-371
Rukmana, R., 2014, Budi Daya Cacing Tanah, Agro Media Pustaka, Jakarta