Anda di halaman 1dari 9

TUGAS EKOLOGI HEWAN

REVIEW JURNAL

OLEH :

NAMA : WA ODE NARVIA


STAMBUK : F1D1 18 043
DOSEN MATA KULIAH : MUHSIN, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PRNGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Judul jurnal 1 Populasi Kupu-Kupu (Lepidoptera ) Di Pulau
Mantehage, Sulawesi Utara

Judul jurnal 2 Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Kupu-kupu


(Lepidoptera; Rhopalocera) di Sekitar Kampus Pinang
Masak Universitas Jambi

Judul jurnal 3 Distribusi dan Keanekaragaman Kupu-Kupu


(Lepidoptera) Di Gunung Manado Tua, Kawasan
Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Utara

Judul jurnal 4 Struktur Komunitas Kupu-Kupu pada Area Wana


Wisata Air Terjun Coban Rais Di Batu

Judul jurnal 5 Konservasi Kupu-Kupu Sebagai Serangga Penyerbuk


yang penting Di Taman Nasional
Bantimurungbulusaraung
Penulis Jurnal 1 Debry C. Lamatoa, Roni Koneri1, Ratna Siahaan dan
Pience V. Maabuat

Penulis jurnal 2 Bestia Dewi1, Afreni Hamidah dan Jodion Siburian

Penulis jurnal 3 Roni Koneri dan Saroyo

Penulis jurnal 4 Sofia Ery Rahayu dan Hawa Tuarita

Penulis Jurnal 5 Sri Nur Aminah Ngatimin , Tamrin Abdullah , Andi


Nasruddin dan Fatahuddin
Reviewer Wa Ode Narvia
Tanggal 11 July 2020

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji populasi kupu-


jurnal 1 kupu di Pulau Mantehage, Sulawesi Utara.

Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman


jurnal 2 dan kelimpahan jenis kupu-kupu (Lepidoptera;
Rhopalocera) di sekitar Kampus Pinang Masak
Universitas Jambi.

Tujuan penelitian Penelitian bertujuan untuk studi menganalisis distribusi


jurnal 3 dan keanekaragaman kupu-kupu (Lepidoptera) di
Manado Tua Montauin,Taman Laut Nasional Bunaken,
Sulawesi Utara.
Tujuan penelitian Penelitian bertujuan untuk menentukan struktur
jurnal 4 komunitas yang terdiri dari kelimpahan,
keanekaragaman, kerataan, dan kekayaan kupu-kupu

Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi spesies dan


Jurnal 5 frekuensi kunjungan kupu-kupu pada tiga jenis bunga
yakni : asoka (Ixora paludosa), kembang sepatu
(Hibiscus rosa-chinensis) dan kembang pagoda
(Clerodendron japonicum).
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengambilan
jurnal 1 sampel yang digunakan adalah teknik survei dengan
pengambilan sampel secara purposive random sampling.
Koleksi kupu-kupu dilakukan dengan teknik sweeping
yang diterapkan secara random sepanjang 500m dan
jarak antar transek yaitu 200m. Jumlah transek yang
dibuat sebanyak 4 garis transek dengan jumlah ulangan
sebanyak 2 kali ulangan.

Metode penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Penangkapan sampel


jurnal 2 yang menggunakan teknik sweeping. Kupu-kupu
ditangkap dengan menggunakan jaring serangga
(sweepnet). Selanjutnya kupukupu yang telah didapat
dipijit bagian toraksnya sampai mati, kemudian
disimpan dalam kertas papilot

Metode penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Metode pengambilan


jurnal 3 sampel yang digunakan adalah metode survey dengan
pengambilan sampel secara purporsif. Koleksi kupu-
kupu dilakukan dengan teknik sweeping mengikuti garis
transek yang diterapkan secara random sepanjang 1000
m

Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Teknik observasi yang


jurnal 4 digunakan adalah metode walking transek. Obyek
penelitian adalah kupu-kupu yang ditemukan dan
tertangkap jaring serangga pada sektor yang telah
ditentukan. Pada saat pengambilan hewan sampel juga
dilakukan pengukuran faktor abiotik meliputi intensitas
cahaya, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan
angin.

Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tiga jenis tanaman


Jurnal 5 bunga penghasil nektar dipilih untuk mengetahui spesies
kupukupu yang datang berkunjung yakni : asoka (Ixora
paludosa), kembang sepatu (Hibiscus rosa-chinensis)
dan kembang pagoda (Clerodendron japonicum). Di
dalam lahan kosong berukuran 4 m x 3 m bebas dari
gulma berbunga disimpan 20 pot pada ketiga jenis
bunga tersebut (dengan total kuntum bunga lebih dari 50
buah). Pengamatan spesies kupu-kupu yang datang
mengunjungi bunga dilakukan selama 4 jam antara
pukul 08.00 – 12.00 dalam kondisi cuaca cerah.
Hasil Penelitian Hasil penelitian didapatkan sebanyak 332 individu yang
jurnal 1 tergolong dalam 19 spesies kupu-kupu (Lepidoptera)
(Tabel 1). Kupukupu yang diperoleh terdiri dari 4 famili
yaitu, Famili Nymphalidae (57,89%), Papilionidae
(21,05%), Pieridae (15,79%) dan Riodinidae (5,26%)
(Gambar 1). Famili Nymphalidae terdiri dari 10 genus
dan 11 spesies, Famili Papilionidae (2 genus dan 4
spesies), Famili Pieridae (satu genus dan 3 spesies) dan
Famili Riodinidae yang hanya memiliki satu spesies dan
satu genus (Gambar 2). Jumlah genus yang ditemukan
sebanyak 14 genus dan genus yang memiliki spesies
terbanyak adalah Papilo. Spesies kupu-kupu yang
memiliki kelimpahan tertinggi yaitu Catopsilia scylla
asema (16,57%) dan Catopsilia pamona flava (15,06%).
Sedangkan spesies yang kelimpahannya yang terendah
adalah Danaus ismare alba, Lohara dexamenus dan
Graphium agamemnon dengan masing-masing jumlah
individu sebanyak satu individu

Hasil penelitian Setelah dilakukan identifikasi, sampel tersebut terdiri


jurnal 2 dari 36 jenis dan 5 famili. Kupu-kupu di sekitar Kampus
Pinang Masak Universitas Jambi didominasi oleh famili
Nymphalidae sebanyak 22 jenis (61%), diikuti oleh
famili Pieridae (16%), famili Lycaenidae (11%), famili
Hesperiidae (6%) dan famili Papilionidae (6%). Famili
Nymphalidae merupakan famili dengan
keanekaragaman jenis dan jumlah individu terbanyak
pada berbagai lokasi penelitian. Kelimpahan individu
yang rendah dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang
tidak mendukung kehidupan jenis kupu-kupu selain itu
luas suatu kawasan ikut menentukan kelimpahan
individu, semakin luas suatu kawasan maka jumlah
individu juga akan semakin tinggi karena tersedianya
banyak tempat untuk bernaung.

Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah spesies kupu-


jurnal 3 kupu yang ditemukan pada dua lokasi penelitian
sebanyak 29 spesies dan 630 individu kupu-kupu yang
termasuk dalam 4 Famili yaitu Papilionidae,
Nymphalidae, Pieridae, dan Satyridae. Anggota famili
yang paling banyak ditemukan yaitu Nymphalidae
dengan jumlah 23 spesies sedangkan yang paling sedikit
Satyridae sebanyak satu spesies. Distribusi Spesies yang
paling banyak ditemukan selama penelitian adalah
Ideopsis juventa tontoliensis. Berdasarkan tipe habitat
didapatkan bahwa kelimpahan, kekayaan,
keanekaragaman dan kemertaan spesies tertinggi
ditemukan pada habitat semak, sedangkan
kenekaragaman dan kemerataan spesies terendah pada
hutan primer.

Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan 64 spesies yang tergolong


jurnal 4 ke dalam enam familia yaitu Papilonidea, Nymphalidae,
Pieridae, Hesperidae, Lycanidae, dan Riodinidae.
Semakin tinggi nilai keanekaragaman spesies dalam
suatu habitat, maka keseimbangan komunitas juga
semakin tinggi. Keberlangsungan populasi kupu-kupu di
Coban Rais selain dipengaruhi faktor biotic dan faktor
abiotik. Aktifitas kupu-kupu dipengaruhi oleh suhu dan
intensitas cahaya. Intensitas cahaya diperlukan kupu-
kupu untuk menjaga keseimbangan suhu
tubuhnya.Cahaya menghasilkan energi panas yang
selanjutnya akan meningkatkan suhu tubuh dan
metabolisme tubuh. Adanya kenaikan suhu tubuh
tersebut, maka kupukupu mulai melakukan aktifitasnya,
sehingga untuk mengamati kupu-kupu dalam suatu
habitat dimulai saat cahaya matahari sudah terlihat.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan kunjungan kupu-kupu


Jurnal 5 selama 4 jam pada tiga jenis bunga yang diuji
menunjukkan bahwa kunjungan tertinggi pada bunga
asoka dilakukan oleh kupu-kupu G. agamemnon (27,1
kali) dan Catopsylla scylla (12,1 kali), selanjutnya pada
kembang sepatu kunjungan kupu-kupu tertinggi adalah
Papilio demolion (4,4 kali) dan Troides helena (1,3
kali), pada kembang pagoda adalah Catopsilia pomona
(5,7 kali) dan C. scylla (2,2 kali). Dapat dilihat bahwa
terdapat variasi kunjungan kupu-kupu ke bunga yang
diuji. Diduga bahwa variasi ini terjadi karena kandungan
nektar pada bunga dan karakter morfologi bunga yang
menunjukkan kemudahan serangga untuk mendapatkan
nektar yang dicarinya.
Kelebihan Jurnal 1 Metode penelitian ini sangat memudahkan yaitu metode
obseevasi sehingga Hasil penelitian dijelaskan secara
detail dilengkapi dengan tabel dan grafik yang
memudahkan dalam pemahaman konsep.
Kelebihan Jurnal 2 Metode yang dilkukan bisa menggunakan jaring
penangkap kupu-kupu yang gampang dijumpai. Hasil
penelitian dijelaskan secara detail dilengkapi dengan
tabel dan grafik serta faktor yang mempengaruhi yang
memudahkan dalam pemahaman konsep.

Kelebihan Jurnal 3 Metode yang dilakukan sangat memudahkan yaitu


dengan cara teknik survey sehingga hasil penelitian
dijelaskan secara detail dilengkapi dengan tabel dan
grafik serta analisis data yang memperkuat pendugaan
Kelebihan Jurnal 4 jumlah spesies.

Hasil penelitian dijelaskan secara detail dilengkapi


dengan menggunakan diagram dan indeks keragaman
Kelebihan Jurnal 5 memperkuat jumlah spesies.

Hasil penelitian dijelaskan secara detail dilengkapi


dengan menggunakan diagram dan indeks keragaman
memperkuat jumlah spesies.
Kekurangan Jurnal 1 Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan
keseluruhan isi dari jurnal ini.

Kekurangan Jurnal 2 Tidak dijabarkannya cirri khas masing-masing dari


kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu tersebut.

Kekurangan Jurnal 3 Tidak dicantumkan faktor penyebab terjadinya


kelimpahan jenis kupu-kupu pada masing-masing lokasi
penelitian.

Kekurangan Jurnal 4 Kurangnya penejelasan terhadap faktor yang


mempengaruhi struktur komunitqas kupu-kupu

Kekurangan Jurnal 5
Tidak dijabarkan secara detail metode yang digunakan
dalam penelitian ini.

Saran jurnal 1 Studi ini perlu dikaji lebih lanjut, dimana pola
menyebaran populasi kupu-kupu perlu diidentifikasi
tidak hanya utuk beberapa titik tertentu.

Saran Jurnal 2 Studi ini perlu dikaji lebih lanjut, dengan


dicantumkannya cirri atau karakteristik masing-masing
family dari kupu-kupu yang ditemukan.
Saran Jurnal 3 Penelitian lebih lanjut untuk sangat diharapkan, agar
dapat mengetahui penyebab kelimpahan jenis kupu-
kupu pada setiap lokasi penelitian

Saran Jurnal 4 Perlu dilakukan penelitian lebih lengkap berkaitan


dengan analisis vegetasi yang ada di lokasi penelitian
serta perlu dilakukan secara berkelanjutan monitoring
kupu-kupu sebagai upaya pemantauan populasi kupu-
kupu di lokasi tersebut.

Saran Jurnal 5 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memilih


jenis tumbuhan penghasil nectar lainnya sebagai objek
penelitian nantinya agar dapat dijadikan perbandingan.
Kesimpulan jurnal 1 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Jumlah spesies kupu-kupu yang ditemukan di Pulau
Mantehage sebanyak 4 famili, 19 spesies an 332
individu. Famili yang paling banyak didapat yaitu
Nymphalidae, sedangkan famili yang paling sedikit
yaitu Famili Riodinidae.

Kesimpulan Jurnal 2 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa


keanekaragaman jenis kupu-kupu (Lepidoptera;
Rhopalochera) di sekitar Kampus Pinang Masak
Universitas Jambi tergolong sedang, karena indeks
keanekaragaman jenisnya berkisar antara 1,5- 3.
Ditemukan 36 Jenis kupu-kupu pada lima stasiun
penelitian. Kelimpahan jenis tertinggi kupu-kupu
(Lepidoptera; Rhopalochera) di sekitar Kampus Pinang
Masak Universitas Jambi adalah pada kupu-kupu jenis
Junonia orithya.

Kesimpulan Jurnal 3 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa


Spesies kupu-kupu yang ditemukan sebanyak 29 spesies
dari 4 famili yaitu Nymphalidae, Papilonidae, Pieridae,
dan Satyridae. Distribusi spesies kupu-kupu berbeda
pada setiap tipe habitat, ada spesies yang ditemukan
pada semua tipe habitat dan ada hanya ditemukan pada
satu habitat. Kelimpahan, kekayaan, keanekaragaman,
dan kemerataan spesies tertinggi ditemukan pada habitat
semak, sedangkan keanekaragaman dan kemerataan
terendah di hutan primer. Hasil analisis kesamaan
komunitas menunjukkan bahwa komposisi spesies kupu-
kupu pada hutan primer lebih mirip dengan spesies
kupukupu di hutan sekunder, sedangkan spesies kupu-
kupu di kebun memiliki banyak kesamaan dengan
spesies kupu-kupu di semak
Kesimpulan Jurnal 4 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
kupu-kupu yang ditemukan di Coban Rais sebanyak 64
spesies yang tergolong ke dalam 6 familia yaitu
Papilonidae, Nymphalidae, Pieridae, Hesperidae,
Lycanidae, dan Rindinidae. Spesies yang paling banyak
ditemukan di Coban Rais adalah Cyrestis lutea nilai
kelimpahan sebesar 23%. Indeks Keanekaragaman
komunitas kupu-kupu di Coban Rais tergolong tinggi
dengan nilai 3,373, Indeks Kemerataan komunitas kupu-
kupu di lokasi pengamatan tergolong tinggi dengan
E=0,81, serta indeks Kekayaan spesies kupu-kupu di
Coban Rais juga dalam kategori tingi (R=11,36).Faktor
abiotik meliputi suhu udara, kelembaban udara,
intensitas cahaya matahari memiliki peranan terhadap
keberlangsungan populasi kupu-kupu.

Kesimpulan Jurnal 5 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa


Temuan yang didapatkan selama penelitian adalah
kupu-kupu yang mengunjungi bunga asoka sebanyak 6
spesies, yang mengunjungi kembang sepatu sebanyak 4
spesies dan mengunjungi kembang pagoda sebanyak 7
spesies. Spesies kupu-kupu yang dominan mengunjungi
bunga asoka adalah: Graphium agamemnon dan
Catopsilia scylla. Spesies kupu-kupu yang dominan
pada kembang sepatu adalah Papilio demolion dan
Troides helena, sedangkan yang sering berkunjung pada
kembang pagoda adalah : C. pomona dan C. scylla.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, B., Hamidah, A dan Siburian, J., 2016, Keanekaragaman dan Kelimpahan
Jenis Kupu-kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) di Sekitar Kampus
Pinang Masak Universitas Jambi, Jurnal Biospecies, 9(2): 32-38

Koneri, R dan Satroyo, 2012, Distribusi Dan Keanekaragaman Kupu-Kupu


(Lepidoptera) di Gunung Manado Tua, Kawasan Taman Nasional Laut
Bunaken, Sulawesi Utara, Jurnal Lingkungan Hidup, 12(2): 357-365

Lamatoa, D. C., Koneri, R., Siahaan, R dan Maabuat, P. V., 2013, Populasi Kupu-
Kupu (Lepidoptera ) di Pulau Mantehage, Sulawesi Utara, Jurnal
Ilmiah Sains, 13(1): 52-56

Ngatimin, A. N. S., Abddullah, T., Nasruddin, A dan Fatahuddin, 2019,


Konservasi Kupu-Kupu sebagai Serangga Penyerbuk yang penting di
Taman Nasional Bantimurungbulusaraung, Jurnal Penelitian
Kehutanan Bonita, 1(2): 10-14

Rahayu, S. E dan Tuarita, H., 2010, Struktur Komunitas Kupu-Kupu pada Area
Wana Wisata Air Terjun Coban Rais Di Batu, Jurnal Biodiversitas,
3(1): 10-15

Anda mungkin juga menyukai