PERCOBAAN II
ALKOLOID
OLEH :
A. Latar Belakang
untuk jalur dan molekul kecil produk dari metabolisme yang tidak mutlak
metabolit sekunder telah banyak digunakan untuk zat warna, racun, aroma
senyawa kimia yang bermanfaat sebagai obat. ndonesia merupakan salah satu
negara beriklim tropis yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang kaya sumber alam
dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Alkaloid terdapat pada tumbuhan
alkaloid dengan kadar yang sedikit. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa
organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini
dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
tumbuhan. Alkaloid juga telah sejak lama dikenal manfaatnya dalam dunia
kesehatan. Salah satu yang terkenal adalah morfin yang digunakan untuk menahan
rasa sakit. Morfin dalam jumlah sedikit dapat bermanfaat bagi kesehatan terutama
untuk menghilangkan rasa sakit dalam operasi. Berdasarkan uraian diatas, maka
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
A. Alkaloid
atom nitrogen, yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan dan hewan. Sebagian
ditemukan pada berbagai bagian tanaman, seperti bunga, biji, daun, ranting, akar
dan kulit batang. Alkaloida umunya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus
dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan
tumbuhan. Alkaloid dapat ditemui pada berbagai bagian tanaman seperti akar,
Sifat kimia senyawa alkaloid yaitu antara lain Alkaloid dapat berbentuk
cair yaitu koinin, nikotin dan spartein, dalam tumbuhan berada dalam bentuk
mempunyai rasa yang pahit. Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air
tetapi larut dalam kloroform, eter dan pelarut organik lainnya yang bersifat relatif
adanya pasangan elektron pada nitrogen. Jika gugus fungsional yang berdekatan
dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil, maka
ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa.
Senyawa trietilamin lebih basa dari pada dietilamin dan senyawa dietilamin lebih
basa dari pada etilamin. Sebaliknya, bila gugus fungsional yang berdekatan
bersifat menarik elektron (contoh; gugus karbonil), maka ketersediaan pasangan
elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan adalah alkaloid dapat bersifat
C. Golongan Alkaloid
Ada tiga kelompok senyawa alkaloid yang mempunyai inti piridin, yaitu
daerah 1271 cm-1, 1360 cm-1, dan 1505 cm-1. Serapan ini diperkuat oleh
spektroskopi ultraviolet dan sinar tampak yang menunjukkan adanya tiga buah
panjang gelombang maksimum pada daerah 230 nm, 266 nm dan 351 nm dalam
inframerah yang khas pada daerah 1235 cm-1, 1510 cm-1 dan 1030 cm-l atau
1619 cm-1. Serapan ini diperkuat oleh spektroskopi ultraviolet dan sinar tampak
yang menunjukkan adanya tiga buah panjang gelombang maksimum pada daerah
236 nm, 278 nm dan 332 nm dalam pelarut etanol. Spektra ultraviolet dan sinar
D. Isolasi Alkaloid
pada ekstrak etanol sampai suasana menjadi asam, sehingga alkaloid akan
membentuk garam alkaloid. Garam alkaloid ini kemudian dipartisi menggunakan
etil asetat, sehingga didapatkan dua lapisan. Lapisan atas adalah etil astat dan
lapisan bawah adalah lapisan asam dimana alkaloid teikat pada lapisan ini. Untuk
etil asetat sehingga akan terbentuk dua lapisan, lapisan etil asetat yang
mengandung alkaloid dan lapisan basa yang mengandung air. Jadi, untuk
E. Manfaat Alkaloid
berbagai jenis tumbuhan, baik di bagian daun, biji, ranting dan kulit kayu. Hampir
ada yang sangat beracun tetapi adapula yang sangat berguna dalam pengobatan,
misalnya kuinin, morfin dan striknin. Bidang kesehatan alkaloid mempunyai efek
berupa pemicu sistem saraf, menaikkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit,
antimikroba, obat penenang dan obat penyakit jantung (Robinson, 1995 dalam
Oleo, Kendari.
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
D. Prosedur Kerja
pepaya (Carica papaya) dan Pare (Momordica charantia) sebanyak 0,2 gram
4. Menyaring sampel dan memanaskan ekstraknya pada hot plate hingga menjadi
¼ bagian.
terdapat endapan.
7. Menghitung total kadar alkaloid dengan rumus Total kadar alkaloid = (Berat
B. Analisis Data
Total kadar alkaloid = (Berat kertas saring + Residu) – Berat kertas saring awal
= 0,08 g
= 0,09 g
Pare = 0,32-0,28
= 0,04 g
C. Pembahasan
(jamur), tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah
dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam- basa. Alkaloid biasanya pahit dan
sangat beracun. Alkaloid ini diklasifikasikan lagi berdasarkan tipe dasar kimia
Kembang kol (Brassica oleracea), Daun pepaya (Carica papaya) dan Pare
(Momordica charantia) sebanyak 0,2 gram, lalu bahan di gerus dan di pindahkan ke
diamati atau dapat mengeluarkan kadar alkaloid dari sampel. Langkah berikutnya sampel
tersebut di saring dan hanya ektraknya diambil kemudian di panaskan dengan hot
kembang kol (Brassica oleracea) sebesar 0,08 g, daun papaya (Carica papaya)
0,09 g dan pare (Momordica charantia) 0,04 g. Kadar alkaloid tertinggi terdapat
pada daun papaya (Carica papaya) dan kadar alkaloid terendah terdapat pada pare
disebabkan oleh distribusi alkaloid yang berbeda pada tiap organ tumbuhan.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kadar alkaloid hasil ekstraksi adalah
penggunaan pelarut, kuantitas pelarut dan suhu ekstraksi. Senyawa alkaloid dapat
larut karena pengaruh suhu pada proses pemanasan. kadar alkaloid hasil ekstraksi
jug dipengaruhi oleh kondisi sampel sebelum penambahan larutan asam. Sampel
kedalam pelarut.
V. PENUTUP
A. Simpulan
2. Berdasarkan hasil pengamatan kadar alkaloid tertinggi terdapat pada pada daun
papaya (Carica papaya) yaitu sebesar 0,09 g, diikuti kembang kol (Brassica
oleracea) sebesar 0,08 g dan kadar alkaloid terendah pada pare (Momordica
charantia) 0,04 g.
B. Saran
Saran yang dapat diajukkan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
pandemi saat ini, kita tidak dapat melakukan praktikum secara langsung,
2. Untuk asisten, agar selalu memberikan motivasi kepada praktikan agar dapat
DAFTAR PUSTAKA
Djoronga, M. I., Pandiangan, D., Kondou, F. E, F., Tangapo, A. M., 2014,
Penapisan Alkaloid Pada Tumbuhan Paku dari Halmahera Utara, Jurnal
Mipa Unsrat Online, 3(2): 102-107
Widih, R. K dan Indriati, T., 2007, Penjaringan dan Identifikasi Senyawa Alkaloid
dalam Batang Kayu Kuning (Arcangelisia Flava Merr), Jurnal Ilmu
Dasar, 8(2): 24-29