“SALEP ”
Disusun Oleh :
Kelompok A
2021/2022
S1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIABUDI
SURAKARTA
TUJUAN :
2. Menentukan meliputi daya menyebar, daya proteksi, daya melekat dan disolusi
Sediaan salep
DASAR TEORI :
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
untuk pemakaian luar. Bahan yang digunakan harus larut atau terdispersi homogen
dalam dasar salepyang cocok. Salep menurut sifat farmakologi dan penetrasinya
berfungsi untuk: melindungi kulit, menghasilkan efek lokal, melunakan kulit atau
selaput lendir. Basis salep yang ideal harusmemiliki syarat - syarat sebagai berikut :
Tidak menghambat penyembuhan, netral (baik terhadapkulit maupun obatnya), non
iritatif, stabil dalam penyimpanan ( tidak tengik, tidak merubanwarna). bercampur
baik dengan obatnya;
1. Basis salep hidrokarbon. Bersifat lemak, bebas air, dasar salep ini biasa
untuk emolicn. Sangat lengket dikulit dan sukar dicuci. Contohnya ; Vaselin
album, flavum, Petrolatum, Parafin, Minyak mineral
2. Dasis salep absorpsi. Basis salep absorpsi dibagi menjadi dua : Basis salep
yang mampu menyerap air seperti adeps lanae dan hydrophillic petrolatum .
Basis salep yang masih bisamenyerap air yang ditambahkan seperti cold
cream , lanolin. Dasar salep absorpsi tidak mudah dicuci dengan air, karena
fase kontinyu adalah rninyak.
3. Basis salep yang larut dalam air. Basis salep ini anhidrus. larut dalam air
dan mudah dicuci dengan air. Hanya bagian kecil dari cairan dapat didukung
oleh basis salep tanpa perubahan viskositas. Sebagai contoh yang baik adalah
polyethylene glikol ointment USP.
R/ Polyethylenglycol 4000..........40%
Polyethylenglycol 400..........60%
4. Basis salep emulsi. Basis salep yang.dapat dibersihkan dengan air
merupakan emulsiminyak dalam air yang dapat dicuci dari kulit dan pakaian
dengan air. Basis salep emulsisering disebut sebagai bahan dasar salep tercuci
air. Sebagai contoh hydrophillic oitmentdan vanishing cream.Salep biasa
digunakan sebagai pelindung, pelunak kulit dan sebagai vehiculum
(pembawa).
b. Lunak : karena salep dipergunakan pada kulit yang relative lebih lunak
terutama salep untuk obat dimana dipergunakan pada kulit yang luka. Untuk
itu salep harus mempunyai daya sebar yang baik, namun dapat memenuhi
persyaratan yang lain.
c. Mudah dipakai : supaya mudah dipakai konsistensi harus tidak terlalu keras
dan tidak pula terlalu encer serta dapat melekat pada kulit selama diperlukan.
e. Basis yang cocok : tidak boleh menghambat kerja obat yang dikandungnya,
tidakmengiritasi kulit atau efek samping yang tidak dikehendaki. Basis harus
dapat melepaskan obatnya sehingga obatnya dapat berkhasiat.
Salep dibuat dengan dua cara, yaitu cara pelelehan dan pencampuran. Metode
pelelehan atau peleburan semua atau beberapa komponen dan salep dicampurkan
dengan cara meleburbersama dan didinginkan dengan cara pengadukan yang konstan
sampai mengental. Komponen yang tidak ikut dilebur biasanya ditambahkan pada
campuran yang sudah mengental. Komponen yang mudah menguap biasanya
ditambahkan terakhir saat temperatur diri campuran sudah cukup rendah, sehingga
komponen tidak menguap dan tidak menyebabkan penguraian. Serbuk yang tidak
larut biasanya digerus dengan sebagian dasar salep. Sedang untuk metode
pencampuran, komponen dari salep dicampuri bersama-sama sampai sediaan
homogen.
Absorpsi perkutan didefinisikan masuknya bahan obat dari luar kulit masuk
kedalam aliran darah. Absorpsi perkutan dari bahan obat ada pada preparat
dermatologi seperti cairan, gel, salep,pasta dan krim tidak hanya tergantung dari sifat
kimia dan fisika dari bahan obat saja tapi juga pada sifat apabila dimasukkan kedalam
pembawa farmasetika dan pada kondisi dari kulit.
Penetrasi obat kedalam kulit melalui dinding folikel rambut, kelenjar keringat
atau kelenjar lemak antara sel-sel dari selaput tanduk. Cara utama untuk penetrasi
obat umumnya melalui lapisan epidermis, lebih baik daripada melalui folikel rambut
atau kelenjar keringat, karena luas permukaan lebih kecil dibanding dengan daerah
kulit yang tidak mengandung eleman anotomi ini.
Bahan-bahan yang larut dalam minyak dan air merupakan bahan yang baik
untuk difusi melaluisratum corneum seperti juga melalui epidermis dan lapisan-
lapisan kulit. Penetrasi lapisan kulit dapat terjadi dengan cara difusi melalui: penetrasi
tra'selular, interselular, dan transappendageal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi perkutan dari obat adalah obat itu
sendiri, sifat dari pembawa, kondisi dari kulit dan adanya uap air, Absorpsi perkutan
ini digunakan pada kulit yang sehat, luka pada kulit yang berbeda-beda akan
menyebabkan perbedaan dalam absorpsi obat dapat melepaskan obat.
Bahan dalam formula salep dalam percobaan kali ini memiliki fungsi masing
masing antara lain :
Formula Salep
Cara Kerja :
A. Pembuatan Salep
Mengaduk basis yang telah meleleh hingga homogen dalam mortir, lalu
menambahkan lanolin anhidrat, dan diaduk lagi hingga semua bahan
tercampur homogen,
Menambahkan PEG 400, lalu diaduk sampai terbentuk massa yang kental
dan homogendan ditambahkan metil paraben dan alfa tokoferol, kemudian
diaduk hingga homogen. Zat aktif ditambahkan sedikit demi sedikit, lalu
diaduk hingga homogen
B. Uji Homogenitas Salep
Menimbang dahulu satu lagi kaca yang lain. Letakkan kaca tersebut di atas
masa salep dan biarkan selama 1 menit.
Meletakkan obyek glass yang lain diatas salep tersebut. Tekan dengan
beban 1 kg selama 5 menit.
Lepaskan beban seberat 80 g dan cacat waktunya hingga kedua obyek glass
tersebut terlepas
Lakukan tes untuk formula salep yang lain dengan masing-masing 3 kali
percobaan.
E. Uji Kemampuan Proteksi
Ambil sepotong kertas saring (10 x10 cm). Basahilah dengan larutan
fenoptalein untuk indicator. Setelah itu kertas saring dikeringkan
Olesi kertas tersebut pada No.1 dengan salep yang akan dicoba (satu lapis)
seperti lazimnya orang mempergunakan salep
Pada kertas saring yang lain, buatlah suatu areal (2,5 x 2,5 cm) dengan
parafin padat yang dilelehkan. Setelah kering / dingin akan didapat areal
yang dibatasi dengan parafin padat.
Kalau tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap
cairan (larutan KOH).
G. Uji pH
F. Hasil Uji pH
Formula pH
A 5,65
B 6,40
C 5,93
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA